INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS
OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO) (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI.
PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN I YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.
PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)
Kegiatan Usaha Utama: Pembiayaan infrastruktur Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kantor Pusat:
Gedung Sahid Sudirman Centre, Lantai 47-48 Jl. Jenderal Sudirman No. 86 Telepon: +6221 80825288, Faksimili: +6221 80825258
Website: www.ptsmi.co.id Email: [email protected]
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I SARANA MULTI INFRASTRUKTUR
DENGAN TARGET DANA SEBESAR Rp30.000.000.000.000,- (TIGA PULUH TRILIUN RUPIAH) (“PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN”) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN TELAH MENERBITKAN DAN MENAWARKAN:
OBLIGASI BERKELANJUTAN I SARANA MULTI INFRASTRUKTUR TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp5.000.000.000.000,- (LIMA TRILIUN RUPIAH)
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN: OBLIGASI BERKELANJUTAN I SARANA MULTI INFRASTRUKTUR TAHAP II TAHUN 2017
DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp7.000.000.000.000,- (TUJUH TRILIUN RUPIAH) (“OBLIGASI”)
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dan terdiri atas 3 (tiga) seri yang memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih seri Obligasi yang dikehendaki, yaitu sebagai berikut :
Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.200.000.000.000,- (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh pululh) Hari Kalender. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri A pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 24 November 2018.
Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp4.455.000.000.000,- (empat triliun empat ratus lima puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 7,40% (tujuh koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri B pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 14 November 2020.
Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.345.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus empat puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 7,60% (tujuh koma enam nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 5 (lima) tahun. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri C pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 14 November 2022.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 14 Februari 2018 sedangkan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi.
OBLIGASI BERKELANJUTAN I SARANA MULTI INFRASTRUKTUR TAHAP III dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN SUATU JAMINAN KHUSUS, NAMUN DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA INDONESIA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAIN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB I PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN.
PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DITUJUKAN UNTUK DIMILIKI SEMENTARA LALU DIJUAL KEMBALI ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR ATAU SEBAGAI PELUNASAN YANG BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, DAN HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DARI PIHAK YANG TIDAK TERAFILIASI. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI WAJIB DILAPORKAN KEPADA OJK OLEH PERSEROAN PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TERSEBUT DI SURAT KABAR. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI, BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI. KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI DIURAIKAN DALAM BAB I PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT SEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PEMBAYARAN KEMBALI POKOK DAN/ATAU BUNGA PENYALURAN PINJAMAN YANG APABILA JUMLAH KREDIT YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CUKUP MATERIAL, DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN.
RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.
DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):
idAAA (Triple A)
KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB I INFORMASI TAMBAHAN. OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
PENAWARAN OBLIGASI INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT BCA SEKURITAS PT CIMB SEKURITAS
INDONESIA PT DANAREKSA SEKURITAS (Terafiliasi)
PT DBS VICKERS
SEKURITAS INDONESIA PT INDO PREMIER SEKURITAS PT MAYBANK KIM ENG SECURITIES SEKURITAS INDONESIA PT TRIMEGAH TBK WALI AMANAT
PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk (Terafiliasi)
JADWAL
Tanggal Efektif : 9 November 2016
Masa Penawaran Umum : 7, 8, 9 November 2017
Tanggal Penjatahan : 10 November 2017
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 13 November 2017
Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 14 November 2017
Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia : 15 November 2017
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
Keterangan Mengenai Obligasi Nama Obligasi
Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan ini adalah “OBLIGASI BERKELANJUTAN I SARANA MULTI INFRASTRUKTUR TAHAP II TAHUN 2017”.
Jenis Obligasi
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
Harga Penawaran
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.
Hasil Pemeringkatan
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 7 dan Peraturan IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia Indonesia (Pefindo).
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang sesuai dengan surat No. 1471/PEF-Dir/RC/IX/2016 tanggal 6 September 2016 dari Pefindo, yang ditegaskan kembali oleh Pefindo berdasarkan surat No. RTG-071/PEF-DIR/X/2017 tanggal 24 Oktober 2017, Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 telah mendapat peringkat:
idAAA (Triple A) Jumlah Pokok Obligasi, Bunga Obligasi dan Jatuh Tempo Obligasi
Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi sebesar Rp7.000.000.000.000,- (tujuh triliun Rupiah) dan memberikan pilihan bagi Masyarakat untuk memilih seri yang dikehendaki yaitu sebagai berikut :
Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.200.000.000.000,- (satu triliun dua ratus miliar
Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh pululh) Hari Kalender. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet
payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri A pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 24
November 2018.
Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp4.455.000.000.000,- (empat triliun empat ratus lima
puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 7,40% (tujuh koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri B pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 14 November 2020.
Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.345.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus empat
puluh lima miliar Rupiah) per tahun dengan tingkat bunga tetap Obligasi sebesar 7,60% (tujuh koma enam nol persen) per tahun per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 5 (lima) tahun. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet
payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri C pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 14
November 2022.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 14 Februari 2018 sedangkan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi.
Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dari Tanggal Emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari.
Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.
Jumlah Satuan Pemesanan
Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya
Bunga Obligasi
Bunga Obligasi dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi di bawah ini. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) dimana bunga pertama dibayarkan pada tanggal 14 Februari 2018 sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir masing-masing Obligasi adalah pada tanggal 24 November 2018 untuk Obligasi Seri A; tanggal 14 November 2020 untuk Obligasi Seri B; dan tanggal 14 November 2022 untuk Obligasi Seri C.
Jadwal pembayaran Pokok dan Bunga untuk Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:
Pembayaran Tanggal Pembayaran Bunga
Seri A : 370 hari Seri B : 3 tahun Seri C : 5 tahun
Bunga Obligasi ke-1 14 Februari 2018 14 Februari 2018 14 Februari 2018 Bunga Obligasi ke-2 14 Mei 2018 14 Mei 2018 14 Mei 2018 Bunga Obligasi ke-3 14 Agustus 2018 14 Agustus 2018 14 Agustus 2018 Bunga Obligasi ke-4 24 November 2018 14 November 2018 14 November 2018 Bunga Obligasi ke-5 - 14 Februari 2019 14 Februari 2019
Bunga Obligasi ke-6 - 14 Mei 2019 14 Mei 2019
Bunga Obligasi ke-7 - 14 Agustus 2019 14 Agustus 2019 Bunga Obligasi ke-8 - 14 November 2019 14 November 2019 Bunga Obligasi ke-9 - 14 Februari 2020 14 Februari 2020
Bunga Obligasi ke-10 - 14 Mei 2020 14 Mei 2020
Bunga Obligasi ke-11 - 14 Agustus 2020 14 Agustus 2020 Bunga Obligasi ke-12 - 14 November 2020 14 November 2020
Bunga Obligasi ke-13 - - 14 Februari 2021
Bunga Obligasi ke-14 - - 14 Mei 2021
Bunga Obligasi ke-15 - - 14 Agustus 2021
Bunga Obligasi ke-16 - - 14 November 2021
Bunga Obligasi ke-17 - - 14 Februari 2022
Bunga Obligasi ke-18 - - 14 Mei 2022
Bunga Obligasi ke-19 - - 14 Agustus 2022
Bunga Obligasi ke-20 - - 14 November 2022
Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan akan dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.
Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.
Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan Obligasi
Satuan pemindahbukuan berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara (Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain) yaitu Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satuan perdagangan berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000,00 dan/atau kelipatannya.
Jaminan
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu jaminan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131
dan pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hak Senioritas atas Utang
Obligasi dijamin dengan agunan berupa fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Selama fidusia tersebut belum didaftarkan pada kantor pendaftaran fidusia setempat, pemegang obligasi mempunyai kedudukan yang sama/pari passu dengan kreditur Perseroan lainnya dengan memperhatikan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.
Akta jaminan fidusia yang akan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat, akan memberikan kedudukan kepada Pemegang Obligasi sebagai kreditur preferen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia bilamana telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
Tambahan Utang Yang Dapat Dibuat Perseroan Setelah Emisi Obligasi
Perseroan tidak diperkenankan untuk melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali utang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari, sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi.
Cara dan Tempat Pelunasan Pokok Obligasi dan Pembayaran Bunga Obligasi
Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi kepemilikan Obligasi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Kerja, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya.
Wali Amanat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 No. 51 tanggal 25 Oktober 2017 yang dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.
Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri Lantai 22
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12920
Telp : (021) 5268216, 5245161
Faks : (021) 5268201
Up. International Banking & Financial Institutions Group
Hak-Hak Pemegang Obligasi
Keterangan mengenai Hak-hak Pemegang Obligasi dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan mengenai Penawaran Umum.
Pembelian Kembali Obligasi (Buy Back)
Keterangan mengenai Pembelian Kembali Obligasi dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan mengenai Penawaran Umum.
Kelalaian Perseroan
Keterangan mengenai Kelalaian Perseroan dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan mengenai Penawaran Umum.
Rapat Umum Pemegang Obligasi
Keterangan mengenai Rapat Umum Pemegang Obligasi dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan mengenai Penawaran Umum.
PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diambil dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, serta untuk tanggal dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 tidak diaudit. Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Muhammad Irfan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 telah diaudit oleh KAP Satrio Bing Eny & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Muhammad Irfan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Drs. Osman Sitorus, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan bahwa efektif pada 1 Januari 2015 Perseroan menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang dilakukan secara retrospektif dan angka-angka koresponding tahun sebelumnya telah disajikan kembali, termasuk laporan posisi keuangan ketiga tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013.
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
Pada Tanggal Pada Tanggal 31 Desember
30 Juni 20171) 2016 2015
ASET
Kas dan setara kas 10.774.074 8.089.506 5.772.147
Dana dibatasi penggunaannya 67.031 67.320 -
Efek-efek 2.191.785 2.180.239 6.368.824
Pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai 30.612.787 32.648.418 19.708.455 Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek 32.778 26.555 13.350
Biaya dibayar dimuka 2.313 1.734 8.412
Pendapatan masih harus diterima 261.703 130.264 72.425 Uang muka pembelian ruang kantor - 398.657 59.786
Penyertaan saham 2.459.567 690.751 662.422
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 449.914 37.943 7.795
Aset tak berwujud - bersih 20.704 20.916 10.374
Aset pajak tangguhan 26.520 22.876 12.079
Aset lain-lain - bersih 15.879 16.958 18.207
Jumlah Aset 46.915.055 44.332.137 32.714.276
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS
Pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya 5.315.476 3.141.318 2.485.154
Utang pajak 60.172 28.544 15.204
Biaya masih harus dibayar 126.701 162.315 60.972
Pendapatan diterima dimuka 17.219 7.305 2.412
Liabilitas derivatif 41.344 92.356 130.672
Surat utang diterbitkan - bersih 7.223.824 7.333.680 1.843.768 Pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia 2.579.522 2.616.273 2.713.083
Kewajiban imbalan kerja 59.942 37.364 24.019
Liabilitas lain-lain 98.269 77.272 6.317
Jumlah Liabilitas 15.522.469 13.496.427 7.281.601
EKUITAS
Modal saham 28.516.600 24.356.600 22.356.600
Tambahan modal disetor - 4.160.000 2.000.000
Penghasilan komprehensif lain 150.116 47.228 16.405 Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 822.983 459.142 306.447 Belum ditentukan penggunaannya 1.902.887 1.812.740 753.222
Jumlah Ekuitas 31.392.586 30.835.710 25.432.675
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 46.915.055 44.332.137 32.714.276
Keterangan:
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
(dalam jutaan Rupiah)
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir
30 Juni Tahun yang berakhir 31 Desember
20171) 2016 2016 2015
Pendapatan Usaha 1.518.998 1.152.126 2.329.444 743.834
Beban Usaha (605.635) (300.517) (794.476) (367.746)
Beban Pajak Final (41.410) (92.893) (150.730) (24.479)
Laba Usaha 871.953 758.716 1.384.239 351.609
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Bagian laba pada ventura bersama 9.467 17.820 30.538 18.294 Laba (rugi) selisih kurs 3.344 9.076 14.288 (4.064)
Pendapatan lain-lain 1.478 239 1.556 2.756
Beban lain-lain (4.055) (1.380) (4.329) (3.268)
Pendapatan lain-lain - bersih 10.235 25.755 42.053 13.718
Laba Sebelum Pajak 882.188 784.471 1.426.292 365.327
Beban Pajak (174.793) (96.480) (213.488) (59.938)
Laba Bersih Periode/Tahun Berjalan 707.396 687.990 1.212.803 305.389
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi kemudian ke laba rugi: Bagian atas penghasilan komprehensif lain pada ventura
bersama 3.503 2.963 (5.810) (854)
Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja (14.463) (4.974) (788) 1.250 Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi 3.616 1.244 197 (313) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) atas aset keuangan tersedia untuk
dijual 99.282 (5.129) 35.215 (12.665)
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrument derivatif
yang memenuhi lindung nilai arus kas 137 (3.316) 1.890 (3.868) Manfaat pajak terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi (34) 829 (472) 967
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 92.041 (8.383) 30.232 (15.482)
Jumlah Laba Komprehensif 799.437 679.607 1.243.035 289.906
Keterangan:
1) tidak diaudit
Rasio Keuangan Penting
(dalam jutaan Rupiah)
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir
30 Juni Tahun yang berakhir 31 Desember
20171) 2016 2016 2015
Rasio Pertumbuhan (%)
Pendapatan 31,84% 243,34% 213,17% 24,44%
Laba bersih sebelum pajak 12,46% 410,45% 290,42% 25,92% Laba bersih tahun berjalan 2,82% 411,85% 297,13% 24,82%
Aset 5,83% 3,76% 35,51% 256,77%
Liabilitas 15,01% 7,55% 85,35% 66,12%
Ekuitas 1,81% 2,67% 21,24% 431,38%
Rasio Usaha (%)
Laba komprehensif periode (tahun) berjalan / Pendapatan 52,63% 58,99% 53,36% 38,97% Laba bersih periode berjalan / Ekuitas 2,25% 2,63% 3,93% 1,20% Laba komprehensif tahun berjalan / Ekuitas 2,55% 2,60% 4,03% 1,14% Laba bersih periode berjalan / Aset 1,51% 2,03% 2,74% 0,93% Laba komprehensif tahun berjalan / Aset 1,70% 2,00% 2,80% 0,89% Beban usaha / Pendapatan usaha 39,87% 26,08% 34,11% 49,44%
Rasio Keuangan (x)
Aset / Liabilitas 3,02 4,33 3,28 4,49
Liabilitas / Ekuitas (Debt to Equity Ratio) 0,48 0,28 0,43 0,28
Liabilitas / Aset 0,33 0,23 0,30 0,22
Gearing Ratio 0,52 0,29 0,43 0,28
Financing to Asset Ratio 0,65 0,63 0,74 0,60
Net Worth terhadap Modal Disetor 1,10 1,07 1,08 1,04
Keterangan:
Rasio Keuangan Yang Dipersyaratkan Dalam Perjanjian Utang
(dalam jutaan Rupiah)
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir
30 Juni Tahun yang berakhir 31 Desember
20171) 2016 2016 2015
Fasilitas Sindikasi
Debt to Equity < 3x 0,48x 0,28x 0,43x 0,28x
Fasilitas Kredit dari Agence Francaise de Developpement
Non performing loan < 5% 2,26% 0,91% 1,16% 1,01%
Net non performing loan to Capital Ratio < 10% 1,47% 0,39% 0,59% 0,49%
Gearing Ratio < 3x 0,52x 0,29x 0,43x 0,28x
Fasilitas Kredit dari PT Bank UOB Indonesia
Debt to Tangible Net Worth2) < 3x 0,48x n/a n/a n/a
Fasilitas Kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Debt to Equity < 3x 0,48x n/a n/a n/a
Perbandingan Aktiva Produktif3) dengan Utang4) > 100% 304% n/a n/a n/a
Fasilitas Kredit dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Debt to Equity < 3x 0,48x 0,28x 0,43x n/a
Kepemilikan saham Pemerintah Republik Indonesia minimum
51% 100% 100% 100% n/a
Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016
Perbandingan Aktiva Lancar dengan Kewajiban Lancar > 100% 1.169% n/a 4.965% n/a Perbandingan Aktiva Produktif3) dengan Utang4) > 100% 304% n/a 331% n/a
Medium Term Notes USD Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2016
Perbandingan Aktiva Lancar dengan Kewajiban Lancar > 100% 1.169% 2.600% 4.965% n/a Perbandingan Aktiva Produktif3) dengan Utang4) > 100% 304% 450% 331% n/a
Keterangan:
1) tidak diaudit
2) Tangible Net Worth adalah aset berwujud yang dikurangkan dengan total liabilitas
3) Aktiva Produktif terdiri atas kas dan setara kas, pinjaman diberikan, piutang usaha dan investasi jangka panjang bersih
4) Utang berarti utang berbunga yang diperoleh debitur termasuk utang bank, utang sewa guna usaha, utang efek konversi, utang efek dan instrumen pinjaman lainnya, utang
kredit investasi, utang debitur yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi atau perusahaan lain yang melebur dalam debitur, kecuali utang pajak, utang deviden (jika ada), utang dagang dalam kegiatan usaha sehari-hari debitur, utang kepada pihak ketiga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
n.a. Rasio tidak diperhitungkan pada periode/tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal bersangkutan, karena fasilitas tersebut belum dimiliki oleh Perseroan pada periode/tahun tersebut.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
A. UMUM
Perseroan didirikan untuk menjadi katalis percepatan penyediaan pembiayaan infrastruktur nasional. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) terus berfokus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui akselerasi pembangunan infrastruktur baik dari Kawasan Barat sampai Kawasan Timur Indonesia dalam bentuk berbagai macam inovasi produk pembiayaan di berbagai sektor baik infrastruktur dasar maupun infrastruktur sosial. Kerjasama bilateral dan multilateral terus dikembangkan oleh Perseroan termasuk upaya perolehan akreditasi internasional untuk meningkatkan struktur pendanaan yang lebih baik.
Total pembiayaan yang diberikan oleh Perseroan tercatat sebesar Rp 30,9 triliun pada tanggal 30 Juni 2017, menurun 5,86% dibandingkan total pembiayaan yang disalurkan pada 31 Desember 2016, dengan total pembiayaan perseroan sebesar Rp 32,9 triliun, dan meningkat sebesar 66,05% dibandingkan total pembiayaan pada 31 Desember 2015 yang sebesar Rp19,8 triliun
Pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam program kerja pemerintahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Total anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur dalam APBN terus meningkat secara konsisten, dengan rata-rata peningkatan nilai alokasi 22 persen per tahun, dan pada APBN-P 2017 nilainya mencapai Rp 387,3 triliun. Agenda Pemerintah untuk membentuk Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI), dimana Perseroan sebagai embrio LPPI tersebut terus berjalan. Dengan bertransformasi menjadi LPPI, Perseroan kedepan akan menjadi faktor pendorong yang lebih kuat bagi pembangunan infrastruktur Indonesia dan diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi maupun sosial secara nasional yang lebih signifikan.
Sampai dengan Juni 2017, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan bagi proyek infrastruktur strategis di Indonesia, antara lain: Jalan Tol Trans Jawa meliputi ruas : Cikopo – Palimanan, Pejagan – Pemalang, Semarang-Solo, Solo – Ngawi, Ngawi – Kertosono, Jalan Tol Trans Sumatera meliputi ruas : Medan – Binjai, Palembang– Indralaya, Bakauheni – Terbanggi Besar, Jalan Tol Ruas Pandaan-Malang,
Proyek pembangunan prasarana kereta api ringan/light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, Proyek pembangunan SPAM Umbulan dan Proyek KPBU Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Tengah
Hingga Juni 2017, Perseroan dapat menciptakan multiplier effect sebesar 5,2x dengan total nilai proyek yang mendapatkan pembiayaan dari Perseroan adalah sebesar Rp264,5 triliun. Rasio ini menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil menjalankan mandanya yaitu menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN OPERASI PERSEROAN
Dalam menjalankan perannya sebagai katalisator perkembangan Infrastruktur nasional, kegiatan usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi:
Faktor Eksternal Faktor Internal
1. Kondisi perekonomian Indonesia 1. Perseroan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Pasar infrastruktur Indonesia besar 2. Produk pembiayaan yang fleksibel
3. Kemudahan regulasi dan insentif Pemerintah 3. Lembaga keuangan khusus pembiayaan infrastruktur
C. KINERJA KEUANGAN
Analisa dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 (tidak diaudit); untuk tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Muhammad Irfan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; untuk tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang diaudit oleh KAP Satrio Bing Eny & Rekan (anggota dari Deloitte Touche
Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Muhammad Irfan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; dan untuk tanggal dan tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dan ditandatangani oleh Drs. Osman Sitorus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan bahwa efektif pada 1 Januari 2015 Perseroan menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang dilakukan secara retrospektif dan angka-angka koresponding tahun sebelumnya telah disajikan kembali, termasuk laporan posisi keuangan ketiga tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013.
I. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 1. Pendapatan Usaha
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Pendapatan usaha Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp366.872 juta atau sebesar 31,84% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp1.152.126 juta menjadi sebesar Rp1.518.998 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan bunga atas pinjaman yang diberikan sebesar Rp627.734 juta, yang sejalan dengan posisi peningkatan pinjaman yang diberikan pada 30 Juni 2017 jika dibandingkan dengan posisi pada 30 Juni 2016. Peningkatan ini dikompensasi dengan penurunan bunga atas deposito berjangka dan pendapatan dari penyertaan pada efek-efek.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp1.585.610 juta atau sebesar 213,17% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp743.834 juta menjadi sebesar Rp2.329.444 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan bunga atas pinjaman yang diberikan sebesar Rp919.260 juta yang sejalan dengan peningkatan posisi pinjaman diberikan pada 31 Desember 2016 jika dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2015, bunga atas deposito berjangka Rp534.847 juta, pendapatan dari penyertaan pada efek-efek sebesar Rp95.632 juta, penerimaan dari penugasan fasilitasi penyiapan proyek sebesar Rp23.070 juta, dan bunga jasa giro sebesar Rp7.912 juta.
2. Beban Usaha
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Beban usaha Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp305.118 juta atau sebesar 101,53% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp300.517 juta menjadi sebesar Rp605.635 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar Rp196.333 juta, beban cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman diberikan sebesar Rp93.757 juta dan beban umum dan administrasi sebesar Rp20.406 juta.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp426.730 juta atau sebesar 116,04% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp367.746 juta menjadi sebesar Rp794.476 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar Rp147.827 juta, beban caangan kerugian penurunan nilai pinjaman diberikan sebesar Rp147.997 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp77.830 juta, dan beban pengembangan usaha sebesar Rp46.526 juta.
3. Beban Pajak Final
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Beban pajak final Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp51.483 juta atau sebesar 55,42% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp92.893 juta menjadi sebesar Rp41.410 juta. Penurunan ini terutama sejalan dengan penurunan pendapatan bunga atas deposito berjangka sebesar 46,09%.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Beban pajak final Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp126.251 juta atau sebesar 515,75% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp24.479 juta menjadi sebesar Rp150.730 juta. Peningkatan ini terutama sejalan dengan peningkatan pendapatan bunga atas deposito berjangka sebesar 489,56%.
4. Laba Usaha
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Laba usaha Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp113.237 juta atau sebesar 14,92% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp758.716 juta menjadi sebesar Rp871.953 juta. Peningkatan ini terutama sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha dan penurunan beban pajak final, yang dikompensasi peningkatan beban usaha.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp1.032.630 juta atau sebesar 293,69% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp351.609 juta menjadi sebesar Rp1.384.239 juta. Peningkatan ini terutama sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha yang dikompensasi dengan peningkatan beban usaha dan beban pajak final.
5. Pendapatan (Beban) Lain-lain
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Pendapatan lain-lain - bersih Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp15.520 juta atau sebesar 60,26% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp25.755 juta menjadi sebesar Rp10.235 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan bagian laba pada ventura bersama sebesar Rp8.353 juta yang disebabkan oleh penurunan laba bersih tahun berjalan PT Indonesia Infrastructure Finance dan laba selisih kurs sebesar Rp5.732 juta.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan lain-lain - bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp28.335 juta atau sebesar 206,55% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp13.718 juta menjadi sebesar Rp42.053 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan bagian laba pada ventura bersama sebesar Rp12.244 juta yang disebabkan oleh peningkatan laba bersih tahun berjalan PT Indonesia Infrastructure Finance dan laba bersih selisih kurs sebesar Rp18.352 juta.
6. Beban Pajak
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Beban pajak Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp78.313 juta atau sebesar 81,17% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp96.480 juta menjadi sebesar Rp174.793 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak serta penurunan pengaruh pajak atas laba (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Beban pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp153.550 juta atau sebesar 256,18% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp59.938 juta menjadi sebesar Rp213.488 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak pada tahun 2016.
7. Laba Bersih Periode Berjalan
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Laba bersih periode berjalan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp19.406 juta atau sebesar 2,82% dibandingkan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp687.990 juta menjadi sebesar Rp707.396 juta, yang disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak dan beban pajak Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Laba bersih periode berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp907.414 juta atau sebesar 297,13% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp305.389 juta menjadi sebesar Rp1.212.803 juta, yang disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak dan beban pajak Perseroan pada tahun 2016.
8. Penghasilan Komprehensif Lain
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp100.424 juta atau sebesar 1.197,95% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp(8.383) juta menjadi sebesar Rp92.041 juta, yang terutama disebabkan peningkatan keuntungan atas aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp104.411 juta.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp45.714 juta atau sebesar 295,27% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp(15.482) juta menjadi sebesar Rp30.232 juta, yang terutama disebabkan peningkatan keuntungan atas aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp47.880 juta.
9. Laba Komprehensif
Periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016
Laba komprehensif Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp119.830 juta atau sebesar 17,63% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp679.607 juta menjadi sebesar Rp799.437 juta, yang terutama disebabkan peningkatan laba bersih dan penghasilan komprehensif lain Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015
Laba komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp953.129 juta atau sebesar 328,77% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp289.906 juta menjadi sebesar Rp1.243.035 juta, yang terutama disebabkan peningkatan laba bersih dan penghasilan komprehensif lain Perseroan pada tahun 2016.
II. Laporan Posisi Keuangan 1. Aset
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp2.582.918 juta atau sebesar 5,83% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp44.332.137 juta menjadi sebesar Rp46.915.055 juta, yang terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp2.684.568 juta dan penyertaan saham sebesar Rp1.768.816 juta, yang dikompensasi dengan penurunan pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp2.035.631 juta.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp11.617.861 juta atau sebesar 35,51% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp32.714.276 juta menjadi sebesar Rp44.332.137 juta, yang terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp2.317.359 juta dan pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp12.939.963 juta, yang dikompensasi dengan penurunan efek-efek sebesar Rp4.188.585 juta.
a. Kas dan Setara Kas
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp2.684.568 juta atau sebesar 33,19% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp8.089.506 juta menjadi sebesar Rp10.774.074 juta. Peningkatan pada kas dan setara kas terutama pada peningkatan kas, kas yang ditempatkan di bank, dan deposito berjangka.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp2.317.359 juta atau sebesar 40,15% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp5.772.147 juta menjadi sebesar Rp8.089.506 juta. Peningkatan pada kas dan setara kas terutama pada peningkatan kas, kas yang ditempatkan di bank, dan deposito berjangka.
b. Dana Dibatasi Penggunaannya
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Dana dibatasi penggunaannya Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp289 juta atau sebesar 0,43% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp67.320 juta menjadi sebesar Rp67.031 juta.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Dana dibatasi penggunaannya Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp67.320 juta atau sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp nihil menjadi sebesar Rp67.320 juta. Dana dibatasi penggunaannya ini ditempatkan pada PT Bank Maybank Indonesia Tbk, merupakan dana sehubungan dengan perjanjian pembiayaan antara Perseroan dengan Agence Francaise de Developpement (“AFD”)
c. Efek-Efek
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Efek-efek Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp11.546 juta atau sebesar 0,53% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp2.180.239 juta menjadi sebesar Rp2.191.785 juta.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Efek-efek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp4.188.585 juta atau sebesar 65,77% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp6.368.824 juta menjadi sebesar Rp2.180.239 juta, yang terutama disebabkan telah jatuh temponya Surat Perbendaharaan Negara sebesar Rp6.177.396 juta.
d. Pinjaman Diberikan - Setelah Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp2.035.631 juta atau sebesar 6,24% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp32.648.418 juta menjadi sebesar Rp30.612.787 juta. Penurunan ini terutama disebabkan adanya pelunasan pinjaman dari beberapa debitur yang jatuh tempo di bulan Juni 2017.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Pinjaman diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp12.939.963 juta atau sebesar 65,66% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp19.708.455 juta menjadi sebesar Rp32.648.418 juta. Pinjaman diberikan oleh Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan pada hampir seluruh sektor baik dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.
e. Piutang Atas Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek
Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek merupakan piutang dari Pemerintah Republik Indonesia berupa kompensasi dalam rangka penugasan untuk memfasilitasi penyiapan proyek kerjasama pemerintah dan swasta.
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp6.223 juta atau sebesar 23,44% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp26.555 juta menjadi sebesar Rp32.778 juta.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp13.205 juta atau sebesar 98,92% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp13.350 juta menjadi sebesar Rp26.555 juta.
f. Pendapatan Masih Harus Diterima
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Pendapatan masih harus diterima Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp131.439 juta atau sebesar 100,90% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp130.264 juta menjadi sebesar Rp261.703 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan bunga atas pinjaman diberikan dan deposito berjangka.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan masih harus diterima Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp57.839 juta atau sebesar 79,86% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp72.425 juta menjadi sebesar Rp130.264 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan bunga atas pinjaman diberikan, deposito berjangka, dan efek-efek.
g. Uang Muka Pembelian Kantor
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Uang muka pembelian kantor Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp398.657 juta atau sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp398.657 juta menjadi sebesar Rp nihil. Penurunan ini disebabkan Perseroan telah menerima sertifikat hak milik atas unit kantor strata title yang dibeli oleh Perseroan pada tahun 2017.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Uang muka pembelian kantor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp338.870 juta atau sebesar 566,80% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp59.786 juta menjadi sebesar Rp398.657 juta. Peningkatan ini sehubungan dengan pembelian unit kantor strata title dengan nilai Rp362.340 juta (belum termasuk PPN dan pajak-pajak lainnya) yang telah dilunasi namun manajemen gedung belum menyerahkan sertifikat hak milik kepada Perseroan.
h. Penyertaan Saham
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Penyertaan saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp1.768.816 juta atau sebesar 256,07% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp690.751 juta menjadi sebesar Rp2.459.567 juta.
Peningkatan ini terutama sehubungan dengan peningkatan penyertaan saham pada PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebesar Rp1.745.903 juta. Persentase kepemilikan saham Perseroan pada WTR adalah sebesar 12,76% pada tanggal 30 Juni 2017.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Penyertaan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp28.329 juta atau sebesar 4,28% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp662.422 juta menjadi sebesar Rp690.751 juta. Peningkatan ini terutama sehubungan dengan penambahan penyertaan saham pada PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) dan pada PT Jasamarga Pandaan Malang (“JSM”). Persentase kepemilikan saham Perseroan pada IIF dan WTR masing-masing adalah sebesar 30,00% dan 5% pada tanggal 31 Desesmber 2016.
i. Aset Tetap
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Aset tetap Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp411.971 juta atau sebesar 1.085,75% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp37.943 juta menjadi sebesar Rp449.914 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan perolehan ruang kantor oleh Perseroan sebesar Rp418.980 juta, setelah Perseroan menerima sertifikat atas unit ruang kantor yang dibeli oleh Perseroan pada tahun 2017.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp30.148 juta atau sebesar 386,76% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp7.795 juta menjadi sebesar Rp37.943 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan perolehan peralatan kantor, perabotan kantor, dan partisi pada tahun 2016.
j. Aset Tak Berwujud
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Aset tak berwujud Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp212 juta atau sebesar 1,02% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp20.916 juta menjadi sebesar Rp20.704 juta, yang disebabkan oleh amortisasi atas software milik Perseroan.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Aset tak berwujud Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebear Rp10.542 juta atau sebesar 101.62% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp10.374 juta menjadi sebesar Rp20.916 juta, yang disebabkan oleh peningkatan biaya perolehan software oleh Perseroan.
2. Liabilitas
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp2.026.042 juta atau sebesar 15,01% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp13.496.427 juta menjadi sebesar Rp15.522.469 juta, yang terutama disebabkan peningkatan pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desesmber 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp6.214.826 juta atau sebesar 85,35% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp7.281.601 juta menjadi sebesar Rp13.496.427 juta, yang terutama disebabkan peningkatan pada surat utang diterbitkan - bersih dan pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
a. Pinjaman Diterima Dari Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp2.174.158 juta atau sebesar 69,21% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp3.141.318 juta menjadi sebesar Rp5.315.476 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia (“UOB”), The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), dan AFD.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp656.164 juta atau sebesar 26,40% dibandingkan dengan tanggal 31 Desemsber 2015, dari sebesar Rp2.485.154 juta menjadi sebesar Rp3.141.318 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan pinjaman dari BTMU dan AFD.
b. Utang Pajak
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Utang pajak Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp31.628 juta atau sebesar 110,80% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp28.544 juta menjadi sebesar Rp60.172 juta, yang terutama disebabkan oleh peningkatan PPh pasal 25 dan PPh pasal 29.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp13.340 juta atau sebesar 87,74% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp15.204 juta menjadi sebesar Rp28.544 juta, yang terutama disebabkan oleh peningkatan PPh pasal 25 dan PPh pasal 21.
c. Biaya Masih Harus Dibayar
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Biaya masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp35.614 juta atau sebesar 21,94% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp162.315 juta menjadi sebesar Rp126.701 juta, yang terutama disebabkan penurunan tantiem dan jasa produksi, bunga surat utang diterbitkan, pengadaan aset tetap dan aset tidak berwujud, bunga pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, dan jasa profesional.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Biaya masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp101.343 juta atau sebesar 166,21% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp60.972 juta menjadi sebesar Rp162.315 juta, yang terutama disebabkan oleh pencatatan tantiem dan jasa produksi, bunga surat utang diterbitkan, pengadaan aset tetap dan aset tidak berwujud, bunga pinjaman diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, bunga pinjaman diterima dari bank dan lembaga keuangan lainnya, dan jasa profesional.
d. Pendapatan Diterima Dimuka
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Pendapatan diterima dimuka Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp9.914 juta atau sebesar 135,72% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp7.305 juta menjadi sebesar Rp17.219 juta, sehubungan dengan provisi yang diterima terkait pinjaman diberikan.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan diterima dimuka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp4.893 juta atau sebesar 202.86% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp2.412 juta menjadi sebesar Rp7.305 juta, sehubungan dengan provisi yang diterima terkait pinjaman diberikan.
e. Liabilitas Derivatif
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp51.012 juta atau sebesar 55,23% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp92.356 juta menjadi sebesar Rp41.344 juta sehubungan dengan penurunan jumlah nosional dan nilai wajar dari liabilitas derivatif Perseroan.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp38.316 juta atau sebesar 29,32% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp130.672 juta menjadi sebesar Rp92.356 juta sehubungan dengan penurunan nilai wajar liabilitas derivatif Perseroan.
f. Surat Utang Diterbitkan - Bersih
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Surat utang diterbitkan - bersih Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp109.856 juta atau sebesar 1,50% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp7.333.680 juta menjadi sebesar Rp7.223.824 juta, yang terutama disebabkan oleh pelunasan Obligasi Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2015 Seri A sebesar Rp100.000 juta.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Surat utang diterbitkan - bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp5.489.912 juta atau sebesar 297,75% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp1.843.768 juta menjadi sebesar Rp7.333.680 juta, yang terutama disebabkan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp5.000.000 juta dan penerbitan Medium Term Notes USD Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2016 sebesar Rp1.343.600 juta, yang dikompensasi dengan pelunasan Medium Term Notes IDR Sarana Multi Infrastruktur I Tahun 2015 sebesar Rp850.000 juta.
g. Kewajiban Imbalan Kerja
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Kewajiban imbalan kerja Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp22.578 juta atau sebesar 60,43% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp37.364 juta menjadi sebesar Rp59.942 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan imbalan pasca kerja manfaat pasti dan imbalan pasca kerja jangka panjang lainnya, yang disebabkan oleh perubahan asumsi utama imbalan pasca kerja dan penambahan jumlah karyawan.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Kewajiban imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp13.345 juta atau sebesar 55,56% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp24.019 juta menjadi sebesar Rp37.364 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan imbalan pasca kerja manfaat pasti dan imbalan pasca kerja jangka panjang lainnya, yang disebabkan oleh perubahan asumsi utama imbalan pasca kerja dan penambahan jumlah karyawan.
h. Liabilitas Lain-lain
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Liabilitas lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp20.997 juta atau sebesar 27,17% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp77.272 juta menjadi sebesar Rp98.269 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan titipan debitur yang merupakan penerimaan atas pembayaran pokok dan bunga yang dilakukan oleh debitur sebelum tanggal jatuh tempo, sehingga Perseroan belum mengalokasikan penerimaan tersebut.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Liabilitas lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp70.955 juta atau sebesar 1.123,24% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp6.317 juta menjadi sebeasr Rp77.272 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan dana titipan AFD sebesar Rp67.320 juta yang merupakan dana yang berasal dari perjanjian pembiayaan dengan AFD sehubungan dengan peningkatan kapasitas Perseroan dalam aktivitas pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan sebesar USD 5.000.000 dan telah dicairkan pada tanggal 2 Juni 2016, dan peningkatan titipan debitur yang merupakan penerimaan atas pembayaran pokok dan bunga yang dilakukan oleh debitur sebelum tanggal jatuh tempo, sehingga Perseroan belum mengalokasikan penerimaan tersebut.
3. Ekuitas
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp556.876 juta atau sebesar 1,81% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp30.835.710 juta menjadi sebesar Rp31.392.586 juta, yang terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba.
Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp5.403.035 juta atau sebesar 21,24% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015, dari sebesar Rp25.432.675 juta menjadi sebesar Rp30.835.710 juta, yang terutama disebabkan oleh tambahan modal disetor dan peningkatan saldo laba.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 80 Tahun 2016 tanggal 30 Desember 2016, pemegang saham Perseroan telah meningkatkan penyertaan modal di Perseroan dengan melakukan penambahan modal disetor sebesar Rp4.160.000 juta yang diterima Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2016, akta perubahan anggaran dasar sehubungan dengan PP ini belum dibuat, sehingga setoran tersebut dicatat sebagai uang muka setoran modal.
III. Laporan Arus Kas
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp3.797.498 juta atau sebesar 299.88% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari kas bersih digunakan sebesar Rp1.266.338 juta menjadi kas bersih diterima sebesar Rp2.531.160 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan bunga pinjaman diberikan dan penerimaan dari pelunasan pinjaman diberikan yang dikompensasi dengan peningkatan penyaluran pinjaman diberikan.
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp8.221.469 juta atau sebesar 220,36% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari kas bersih digunakan sebesar Rp3.730.926 menjadi kas bersih digunakan sebesar Rp11.952.395 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan penyaluran pinjaman diberikan yang dikompensasi dengan peningkatan penerimaan bunga pinjaman diberikan dan penerimaan dari pelunasan pinjaman diberikan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami penurunan sebesar Rp6.083.313 juta atau sebesar 138,83% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari kas bersih diperoleh sebesar Rp4.381.740 juta menjadi kas bersih digunakan sebesar Rp1.701.573 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pencairan investasi jangka pendek dan peningkatan penempatan pada investasi saham.
Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp10.031.000 juta atau sebesar 164,69% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari kas bersih digunakan sebesar Rp6.090.653 juta menjadi kas bersih diperoleh sebesar Rp3.940.347 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan pencairan dana investasi jangka pendek serta penurunan penempatan pada investasi jangka pendek.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp1.333.441 juta atau sebesar 255,67% dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2016, dari sebesar Rp521.540 juta menjadi sebesar Rp1.854.981 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan penerimaan dari pinjaman yang dikompensasi dengan penurunan penerimaan dari penerbitan surat utang.
Arus kas dari aktivitas pendanaan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp3.778.811 juta atau sebesar 26,78% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dari sebesar Rp14.108.217 juta menjadi sebesar Rp10.329.406 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penerimaan dari setoran modal dan penerimaan dari pinjaman yang dikompensasi dengan peningkatan penerimaan dari penerbitan surat utang.