• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2009

No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009

• Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.

• Data yang disajikan merupakan hasil pendataan SAKERNAS bulan Agustus 2009.

• Pada Agustus 2009 jumlah angkatan kerja sebanyak 17.087.649 orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 15.835.382 orang (92,67persen) dan yang tidak terserap sebanyak 1.252.267 orang (7,33persen).

• Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 5.864.827 orang atau 37,04persen, kemudian sektor Perdagangan yang menyerap 3.462.071 orang atau 21,86persen dan sektor Industri yang menampung 2.656.673 orang atau 16,78persen dari orang yang bekerja.

• Status buruh/karyawan bulan Agustus 2009 merupakan bagian terbesar persentasenya sekitar 23,65persen, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap berada di urutan ke dua dengan angka sekitar 23,05persen, dan berusaha sendiri dengan persentase sekitar 18,58persen berada di urutan ke tiga. Persentase pekerja tak dibayar tetap di urutan ke empat dengan persentase sebesar 17,32persen.

• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2009 adalah 7,33persen. Angka ini 0,02persen point lebih rendah dibandingkan dengan TPT Agustus 2008 yang berada pada angka 7,35persen, namun lebih tinggi bila dibandingkan dengan TPT Februari 2009 yang berada pada angka 7,28persen.

• Jumlah penganggur pada bulan Agustus 2009 adalah sebanyak 1.252.267 atau sekitar 5.08 persen dari penduduk usia kerja yang tercatat sebanyak 24.669.525

(2)

Berita Resmi Statistik No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 2

1. Angkatan Kerja

Jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yaitu penduduk yang termasuk sebagai kelompok usia kerja, pada Agustus 2009 sebanyak 24.469.525 orang. Dari kelompok usia kerja tersebut sebanyak 17.087.649 orang tergolong dalam angkatan kerja. Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja adalah 69.27 persen yang selanjutnya biasa disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Penduduk yang tergolong angkatan kerja adalah kelompok orang yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja. Penduduk bekerja pada Agustus 2009 sebanyak 15.835.382 (92.67 persen) orang dan pengangguran sebanyak 1.252.267 orang atau 7,33 persen. Persentase ini umum dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sisa dari penduduk usia kerja sebanyak 7.559.779 orang (sekitar 30,64 persen) tergolong sebagai bukan angkatan kerja.

Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2008, TPAK Agustus 2009 meningkat sebesar 0,90 persen point. Sementara TPT keadaan bulan Agustus 2009 menurun sebesar 0,02 persen point dibandingkan TPT Agustus 2008 (7,35 persen).

Kemudian, bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (Februari 2009), yang mempunyai komposisi 67,59 persen Angkatan Kerja dan 32,41 persen Bukan Angkatan Kerja, maka keadaan TPAK Agustus 2009 mengalami penurunan sebesar 1,68 persen point. Sedangkan TPT Februari 2009 dibandingkan dengan Agustus 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen point.

(3)

Tabel 1.1 Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak, Agustus 2008 – Agustus 2009, Jawa Tengah

Agustus 2008 Agustus 2009

Jumlah ‘persen Jumlah ‘persen Bekerja 15 463 658 63.35 15 835 382 64.19 Pengangguran 1 227 308 5.03 1 252 267 5.08 Angkatan Kerja Total 16 690 966 68.37 17 087 649 69.27 Sekolah 1 867 882 7.65 1 879 303 7.62 Mengurus RT 4 328 235 17.73 4 271 035 17.31 Lainnya 1 524 518 6.25 1 431 538 5.80 Bukan Angkatan Kerja Total 7 720 635 31.63 7 581 876 30.73 Total Penduduk 15+ 24 411 601 100.00 24 669 525 100.00

Tabel 1.2 Indikator Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Agustus 2008 – Agustus 2009

Indikator Ketenagakerjaan AGT 2008 PEB 2009 AGT 2009

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68.37 67.59 69.27

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7.35 7.28 7.33

Setengah Penganggur Terpaksa 47.50 48.52 48.96 Setengah Pengangur Sukarela 52.50 51.48 51.04

Total 100.00 100.00 100.00

Angkatan kerja disebut sebagai setengah penganggur jika bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam seminggu. Setengah penganggur dibedakan menjadi setengah penganggur terpaksa dan setengah penganggur sukarela. Termasuk sebagai kelompok setengah penganggur terpaksa jika penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja selama seminggu kurang dari 35 jam seminggu

(4)

Berita Resmi Statistik No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 4

dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan. Sedangkan disebut setengah penganggur sukarela jika penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lainnya.

Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Agustus 2009 mempunyai perbandingan 48,96 persen dan 51,04 persen, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa.

Komposisi ini mempunyai kesamaan bila dibandingkan Agustus 2008 maupun Februari 2009. Dimana persentase setengah penganggur terpaksa selalu lebih kecil dari pada setengah penganggur sukarela meskipun setengah penganggur terpaksa mempunyai tren naik.

2. Lapangan Kerja

Sektor Pertanian masih menjadi lapangan pekerjaan utama penduduk Jawa Tengah pada Agustus 2009, yaitu menyerap 37,04 persen tenaga kerja. Pada Agustus 2008 sektor pertanian menyerap sebanyak 36,84 persen.

Secara persentase daya serap sektor pertanian pada Agustus 2009 sedikit meningkat sekitar 0,2 persen point dari Agustus 2008, namun mengalami penurunan sekitar 2,23 persen point bila dibandingkan Februari 2009. Penurunan pekerja di sektor ini kemungkinan disebabkan karena pada bulan Februari adalah musim penghujan dimana sektor pertanian masih sangat tergantung dengan adanya ketersediaan air, sedangkan pada bulan Agustus 2009 belum memasuki musim penghujan.

(5)

Sektor terbesar kedua yang menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan yang menyerap 21,86 persen tenaga kerja. Sektor perdagangan mempunyai persentase sedikit meningkat dibandingkan kondisi Agustus 2008, maupun Februari 2009, peningkatannya masing-masing sebesar 0,81 persen point dan 1,07 persen point. Perdagangan merupakan sektor dengan ciri-ciri informalitasnya yang memudahkan orang untuk masuk atau keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih untuk mencari penghasilan atau pendapatan.

Sektor terbesar ke tiga adalah sektor Industri Pengolahan yang menyerap 16,78 persen. Dibandingkan dengan Februari 2009 sektor ini menambah tenaga kerja sebanyak 0,05 persen point. Perlu diketahui yang dimaksud sebagai Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan atau mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Dengan demikian Sektor Industri Pengolahan mencakup bukan hanya pabrik-pabrik tetapi juga kerajinan rumahtangga.

Tabel 2.1 Persentase Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja

menurut lapangan pekerjaan utama,Agustus 2008 – Agustus 2009, Jawa Tengah

Lapangan Pekerjaan Utama AGT 2008 FEB 2009 AGT 2009

Pertanian 36,84 39,27 37,04

Pertambangan 0,86 0,61 0,77

Industri 17,48 16,73 16,78

Listrik, Gas & Air 0,14 0,15 0,18

Bangunan 6,51 5,21 6,49

Perdagangan 21,05 20,79 21,86

Angkutan dan Pergudangan 4,63 4,43 4,30

Keuangan & Jasa Perusahaan 1,09 1,03 0,98

Jasa Kemasyarakatan, sosial dan

perorangan 11,40 11,77 11,60

(6)

Berita Resmi Statistik No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 6

Sektor Bangunan serta sektor Pertambangan/penggalian mengalami peningkatan jika dibandingkan keadaan Februari 2009 masing-masing sebesar 1,28 persen point dan 0,16 persen point. Sementara sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan mengalami peningkatan peranan dalam menyerap tenaga kerja sebesar 0,20 persen point dibanding setahun sebelumnya.

3. Status Pekerjaan

Tabel 3.1 Pesersentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Agustus 2008 – Agustus 2009, Jawa Tengah

Status Pekerjaan Utama AGT 2008 PEB 2009 AGT 2009

Berusaha sendiri 19,13 19,20 18.58

Berusaha dibantu buruh tidak

tetap/brh tdk dibayar 22,61 22,52 23.05

Berusaha dibantu buruh

tetap/brh dibayar 2,46 2,65 2.56

Buruh/karyawan 24,43 24,56 23.65

Pekerja bebas pertanian 7,30 7,62 6.60

Pekerja bebas non pertanian 7,67 6,64 8.24

Pekerja tak dibayar 16,40 16,82 17.32

Total 100.00 100.00 100.00

Proporsi terbesar pekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2009 adalah Buruh/Karyawan sebesar 23,65 persen, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 23,05 persen. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2008 maupun Februari 2009 buruh/karyawan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,78 persen point dan 0,91 persen point, sementara berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen

(7)

point dari Agustus 2008 dan sebesar 0,53 persen point dari kondisi Februari 2009.

Peningkatan persentase pekerja bebas non pertanian dan penurunan pekerja bebas pertanian dari Februari 2009 sejalan penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dan peningkatan peyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi.

(8)

Berita Resmi Statistik No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 8

Konsep Definisi

Penduduk usia kerja

Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

Bekerja

Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.

Pengangguran

Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas dikali 100.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja.

Setengah Pengangguran

Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).

• Setengah Penganggur Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan

Setengah Penganggur Sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jamseminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker).

(9)

Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus

Rumah Tangga Lainnya

01 Kab. Cilacap 689.485 89.175 82.153 258.103 92.523 1.211.439 02 Kab. Banyumas 680.460 59.582 91.889 234.691 78.822 1.145.444 03 Kab. Purbalingga 401.829 19.638 34.184 107.357 44.049 607.057 04 Kab. Banjarnegara 430.667 22.993 42.864 106.930 28.800 632.254 05 Kab. Kebumen 557.099 49.241 61.790 147.583 64.857 880.570 06 Kab. Purworejo 341.263 17.748 38.919 105.496 39.906 543.332 07 Kab. Wonosobo 380.776 14.292 18.748 106.281 26.807 546.904 08 Kab. Magelang 600.436 31.253 58.825 126.056 50.382 866.952 09 Kab. Boyolali 512.634 29.899 51.096 95.008 38.159 726.796 10 Kab. Klaten 577.901 39.271 74.414 147.498 64.910 903.994 11 Kab. Sukoharjo 414.058 37.359 70.209 102.162 29.041 652.829 12 Kab. Wonogiri 550.876 29.159 39.259 118.711 53.786 791.791 13 Kab. Karanganyar 417.838 37.608 59.656 114.270 19.106 648.478 14 Kab. Sragen 466.332 28.624 55.004 98.550 36.208 684.718 15 Kab. Grobogan 720.700 46.610 49.770 146.031 45.533 1.008.644 16 Kab. Blora 457.502 34.361 36.309 92.538 26.977 647.687 17 Kab. Rembang 302.260 18.058 25.499 78.982 16.632 441.431 18 Kab. P a t I 590.171 49.094 65.390 161.760 55.704 922.119 19 Kab. Kudus 406.909 32.306 55.919 86.919 25.480 607.533 20 Kab. Jepara 533.446 24.562 58.818 128.331 58.710 803.867 21 Kab. Demak 494.917 30.022 63.871 126.555 43.293 758.658 22 Kab. Semarang 470.675 40.267 52.398 98.661 32.115 694.116 23 Kab. Temanggung 372.741 16.514 37.158 85.089 18.886 530.388 24 Kab. Kendal 489.173 29.255 53.706 121.777 30.596 724.507 25 Kab. Batang 322.932 24.733 29.094 95.437 31.771 503.967 26 Kab. Pekalongan 412.482 17.993 44.778 102.613 32.789 610.655 27 Kab. Pemalang 567.795 79.372 76.346 215.240 61.461 1.000.214 28 Kab. Tegal 590.539 60.152 94.878 212.824 87.710 1.046.103 29 Kab. Brebes 760.430 79.116 69.796 277.659 84.348 1.271.349 71 Kota Magelang 56.107 9.863 12.642 19.859 7.088 105.559 72 Kota Surakarta 246.768 28.778 53.022 72.637 22.595 423.800 73 Kota Salatiga 78.668 9.674 17.982 24.750 6.099 137.173 74 Kota Semarang 703.602 83.963 164.679 180.852 55.886 1.188.982 75 Kota Pekalongan 133.326 12.564 21.665 33.896 10.196 211.647 76 Kota Tegal 102.585 19.168 16.573 39.929 10.313 188.568 Jumlah 15.835.382 1.252.267 1.879.303 4.271.035 1.431.538 24.669.525 Kabupaten/Kota

Tabel 1. Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan, Agustus 2009 Jawa Tengah

Jenis Kegiatan

(10)

Angkatan KerjaBukan Angkatan Kerja TPT TPAK 01 Kab. Cilacap 778.660 432.779 11,45 64,28 02 Kab. Banyumas 740.042 405.402 8,05 64,61 03 Kab. Purbalingga 421.467 185.590 4,66 69,43 04 Kab. Banjarnegara 453.660 178.594 5,07 71,75 05 Kab. Kebumen 606.340 274.230 8,12 68,86 06 Kab. Purworejo 359.011 184.321 4,94 66,08 07 Kab. Wonosobo 395.068 151.836 3,62 72,24 08 Kab. Magelang 631.689 235.263 4,95 72,86 09 Kab. Boyolali 542.533 184.263 5,51 74,65 10 Kab. Klaten 617.172 286.822 6,36 68,27 11 Kab. Sukoharjo 451.417 201.412 8,28 69,15 12 Kab. Wonogiri 580.035 211.756 5,03 73,26 13 Kab. Karanganyar 455.446 193.032 8,26 70,23 14 Kab. Sragen 494.956 189.762 5,78 72,29 15 Kab. Grobogan 767.310 241.334 6,07 76,07 16 Kab. Blora 491.863 155.824 6,99 75,94 17 Kab. Rembang 320.318 121.113 5,64 72,56 18 Kab. P a t I 639.265 282.854 7,68 69,33 19 Kab. Kudus 439.215 168.318 7,36 72,29 20 Kab. Jepara 558.008 245.859 4,40 69,42 21 Kab. Demak 524.939 233.719 5,72 69,19 22 Kab. Semarang 510.942 183.174 7,88 73,61 23 Kab. Temanggung 389.255 141.133 4,24 73,39 24 Kab. Kendal 518.428 206.079 5,64 71,56 25 Kab. Batang 347.665 156.302 7,11 68,99 26 Kab. Pekalongan 430.475 180.180 4,18 70,49 27 Kab. Pemalang 647.167 353.047 12,26 64,70 28 Kab. Tegal 650.691 395.412 9,24 62,20 29 Kab. Brebes 839.546 431.803 9,42 66,04 71 Kota Magelang 65.970 39.589 14,95 62,50 72 Kota Surakarta 275.546 148.254 10,44 65,02 73 Kota Salatiga 88.342 48.831 10,95 64,40 74 Kota Semarang 787.565 401.417 10,66 66,24 75 Kota Pekalongan 145.890 65.757 8,61 68,93 76 Kota Tegal 121.753 66.815 15,74 64,57 Jumlah 17.087.649 7.581.876 7,33 69,27 Kabupaten/Kota

Tabel 2. Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan, Agustus 2009 Jawa Tengah

(11)

Blok Sensus Rumah tangga (2) (3) 01 Kab. Cilacap 55 880 02 Kab. Banyumas 54 864 03 Kab. Purbalingga 46 736 04 Kab. Banjarnegara 45 720 05 Kab. Kebumen 48 768 06 Kab. Purworejo 43 688 07 Kab. Wonosobo 44 704 08 Kab. Magelang 47 752 09 Kab. Boyolali 48 768 10 Kab. Klaten 50 800 11 Kab. Sukoharjo 46 736 12 Kab. Wonogiri 47 752 13 Kab. Karanganyar 43 688 14 Kab. Sragen 49 784 15 Kab. Grobogan 52 832 16 Kab. Blora 47 752 17 Kab. Rembang 42 672 18 Kab. P a t I 51 816 19 Kab. Kudus 43 688 20 Kab. Jepara 49 784 21 Kab. Demak 46 736 22 Kab. Semarang 47 752 23 Kab. Temanggung 44 704 24 Kab. Kendal 47 752 25 Kab. Batang 43 688 26 Kab. Pekalongan 43 688 27 Kab. Pemalang 48 768 28 Kab. Tegal 52 832 29 Kab. Brebes 55 880 71 Kota Magelang 38 608 72 Kota Surakarta 41 656 73 Kota Salatiga 38 608 74 Kota Semarang 54 864 75 Kota Pekalongan 38 608 76 Kota Tegal 39 624 Jumlah 1 622 25.952

Tabel 3. Jumlah Sampel Sakernas Agustus 2009 Propinsi Jawa Tengah

(1)

Gambar

Tabel 1.1  Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak,   Agustus 2008 – Agustus 2009,  Jawa Tengah
Tabel 2.1 Persentase Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja
Tabel 3.1  Pesersentase  Penduduk 15+ yang bekerja menurut status   pekerjaan utama, Agustus 2008 – Agustus 2009, Jawa Tengah
Tabel 1. Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan, Agustus 2009 Jawa Tengah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum berat

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pengaruh pemungutan pajak dengan surat kuasa terhadap penerimaan pajak di kantor pajak Pratama Argamakmur dapat menarik

Dengan demikian, perpustakaan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) harus menyediakan koleksi difabel yang bermutu, baik koleksi dalam bentuk media cetak ataupun non-cetak

Metode sangat mempengaruhi proses pembelajaran, salah satu metode yang bisa digunakan agar siswa tidak lagi bosan dalam belajar adalah menggunakan metode

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu