• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) di Afdeling I Blok 200 berlangsung pada bulan 25 April 2019 sampa dengan 18 Mei 2019

3.2.Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara pengambilan data langsung di kebun Rambutan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan pengambilan data jumlah pelepah yang di amati pada saat pengamatan cahaya.

ketentuan khusus tanaman sampel :

1. Satu hamparan tidak ada pohon yang mati.

2. Dalam satu hamparan tidak ada tanaman yang terserang penyakit. 3. Dalam satu hamparan semua tanaman homogen.

4. Keadaan cuaca tidak mendung dan tidak hujan saat melakukan penelitian.

Gambar 3.1 Pola Tanaman Sempel

Sumber :https://www.slideshare.net/ghaziplanters/materi-kelapa-sawit Diakses :[13 Desember 2018] T B U S

1

2

3

4

5

10

12

11

6

7

8

9

17

19

14

13

22

21

20

18

23

24

25

15

16

(2)

Keterangan Gambar 3.1

Arah pengukuran dilakukan dari pohon 1 sampai dengan pohon 25 : Tanaman dilapangan yang akan diteliti

: Tanaman dilapangan yang tidak diteliti

J1 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 07.00 WIB. J2 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 09.00 WIB. J3 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 11.00 WIB. J4 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 13.00 WIB. J5 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 15.00 WIB. J6 : Pengamatan pengukuran cahaya pada pukul 17.00 WIB.

Jumlah pohon sempel : 25 Pokok tanaman menghasilkan tahun ke 3 (TM3). Jumlah pengulangan pengamatan dilakukan sebanyak 5 kali / 5 hari

1. Pertama melakukan persiapan memilih pohon yang akan diteliti pada suatu luasan blok pada hamparan dan memberi tanda nomor dengan kertas yang di laminating agar tidak basah saat terkena hujan, sebanyak 25 pohon, dan memberi tanda titik pengukuran pada ujung dan pangkal pada 9 pelepah yang akan diukur, penandaan titik pengukuran menggunakan kertas yang di laminating pada tiap 25 pokok sampel dari tanaman (TM3).

2. Pengukuran intensitas cahaya matahari dilakukan searah gerak relatif matahari dari timur ke barat pada tajuk tanaman dengan interval sudut 30 o dalam satu pokok tanaman menghasilkan, sudut yang diambil adalah sudut 00, 300, 600, 900, 1200, 1800, 2100 dan sudut 3300 dilakukan dengan waktu jam yang berbeda yang telah ditentukan pada 25 pokok sempel. Pada sudut 3300 di beri nomor 1 pada pelepah dan seterusnya sampai sudut 210o yang berjumlah 9 pelepah bisa dilihat pada Gambar 3.2. Pengukuran dilakukan menggunakan 2 buah tangga untuk mempermudah dan mempercepat

pekerjaan, tangga pertama mengukur cahaya pada sudut pelepah

(3)

pada sudut pelepah keenam sampai sudut pelepah kesembilan begitu seterusnya.

Proses pengukuran membutuhkan waktu, mulai pengukuran dilakukan 20 menit lebih awal, jadi waktu pengukuran dimulai pukul 06.40 sampai dengan waktu pengukuran berikutnya. Pengukuran dilakukan menggunakan lux meter yang diletakan tepat di atas pelepah.

a. Geser tombol ”off/on” kearah On.

b. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol range. Pada penelitian dilapangan peneliti menggunakan range 50.000 lux

c. Mengarahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya dan sensor di buat rata air selama pengukuran, untuk pengukuran sudut pelepah 4,5 dan 6 menggunakan alat pembantu untuk mencapai pelepah yang akan diukur kuat penerangannya dan pengukuran dilakukan secara berurutan dari pohon sempel 1 sampai dengan pohon sempel 25.

d. Di lihat hasil pengukuran pada layar panel lalu di catat setelah menekan tombol hold yang berfungsi untuk memberhentikan angka yang terus bergerak (tidak stabil). e.

Gambar 3.2 Posisi Sudut Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari Sumber : http://sianakkebun.blogspot.com/2017/08/istilahdi-perkebunan.html Diakses :[13 Desember 2018] 7 3 2 8 9 1 6 5 4

(4)

Keterangan Gambar 3.2

- Sumbu datar (sudut pelepah no 2 dan 8)

- Tangga digunakan untuk mengukur sudut pelepah

- Angka 1 sampai 9 adalah posisi pengamatan (cahaya, kelembaban dan suhu) - Titik center (tengah) berada di tengah tepat di bawah pelepah paling bawah

Untuk pengukuran sudut 2100 dan 3300 dilakukan terlebih dahulu melakukan pengukuran sudut daun terbawah dengan menggunakan busur derejat.Arah pelepah kelapa sawit tidak lurus mengarah timur ke barat, maka dengan itu pengambilan sempel pelepah dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

- Pelepah yang diambil 300 dari sisi Utara dan 300 Selatan dari sumbu pokok tanaman. - Pelepah yang diambil pada sebelah kanan, kiri atau bawah pada sisi timur dan barat, yang terdekat dari sumbu timur dan barat

Gambar 3.3 Spiral Pelepah

Sumber : https://sudonoahmad.blogspot.com/2016/12/tunas-pokok-atau-pruning.html Diakses : 14 Desember 2018

Pengukuran derajat pada pohon untuk menentukan sempel pelepah menggunakan alat yang dibuat menggunakan bilah bambu atau kayu yang disambungkan membentuk sebuah sudut yang telah ditentukan.

300 300 Barat Timur 300 300 Selatan 300 300 Di Sesuaikan Dengan Keadaan Pelepah di Lapangan 300

(5)

T1

3. Pengukuran penyinaran cahaya matahari pada dua bagian, setelah di ukur kemudian di catat pada lembar penelitian.

Pengukuran Rh untuk mengetahui kelembaban dan pengukuran temperatur suhu pada pelepah, perlakuan pengukuran sama dengan pengukuran cahaya menggunakan lux meter, pada pengukuran dilakukan pada dua bagian di leaf sheath pangkal (I), leaf sheath ujung (II) pelepah, setelah diukur lalu di catat pada lembar penelitian.

Gambar 3.5 Ilustrasi Pengukuran klorofil, RH dan Suhu Sumber : https://pngimage.net/daun-kelapa-png-4/

Diakses :[10 Desember 2018] Keterangan Gambar 3.5

: Posisi pengukuran lux meter, sensor di buat rata air selama pengukuran : Titik pengukuran suhu

3.3 Bahan dan Alat

Alat bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Peta Blok

2. Label Nomor Pohon

3. Lembar Penlitian (Cahaya, Rh dan suhu) 4. Label nomor pada pokok dan pelepah 5. Alat bantu “ Tongsis “ dan “ Busur derajat “ Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

T1

T2

(6)

3.3.1 Lux Meter

Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Dengan merek Krisbow type KW06-288.

Gambar 3.6 Lux Meter

Sumber :Dokumentasi Alat Penelitian 3.3.2 GPS (Global Positioning System)

GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, koordinat lokasi penelitian 3°22'42.8"N 99°10'02.7"E, pada penelitian menggunakan GPS dari Smart phone . Merek Apple type Iphone 5S.

Gambar 3.7 GPS

Sumber : Dokumentasi Smart Phone Pribadi Tombol Off/On Sensor Cahaya Tombol Range Layar Panel Penghubung Sensor dengan Lux

(7)

3.3.3 Kompas

Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Merek Estech type lensatic.

Gambar 3.8 Kompas

Sumber:Dokumentasi Alat Penelitian 3.3.4 Tangga

Disini tangga digunakan memanjat untuk mencapai titik pengukuran di tajuk tanaman sesuai dengan rencana, dengan ketinggian tangga 2 meter dan daya tahan tangga maksimal seberat 100 Kg . Merek Fortuna type DP-11.

Gambar 3.9 Tangga

(8)

3.3.5 Thermometer Hygrometer

Thermometer Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur suhu (temperatur) dan tingkat kelembaban pada suatu tempat, alat ini digunakan untuk mengetahui suhu dan kelembaban pada tiap pelepah yang di teliti pada tanaman, pada penelitian digunakan merek Extech dengan model Humidity Alert II tipe 445815 , dengan kecepatan sensor stabil.

Gambar 3.10 Thermometer Hygrometer Sumber :Dokumentasi Alat Penelitian 3.4 Pengamatan Penelitian

Pada penelitian ini data yang diamati meliputi: A. Informasi umum kebun.

B. Data pengukuran intensitas cahaya. C. Data jumlah pelepah pohon sampel. D. Data suhu

3.5 Pengamatan dan Indikator

Pengamatan dilakukan terhadap pada cahaya yang diterima oleh pelepah tanaman kelapa sawit dengan menggunakan lux meter dan hubungannya dengan suhu dan jumlah pelepah Sensor Indikator Suhu Indikator Kelembaban Indikator Titik Embun Tombol Max/Min Tombol Reset

(9)

3.6 Bagan Alur Penelitian

Penentuan Titik Pengamatan Menggunakan Alat Bantu Pengukuran Sudut dan Tangga Untuk Memastikan Garis Timur dan Barat

pada Tajuk

Persiapan Lux Meter dan Higrotermometer

Pengamatan Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban Udara dan Pencatatan

Pengolahan Data

Laporan Penelitian

Selesai

Mencari Data Sekunder di Kantor Kebun dan Kantor Afdeling

(10)

3.7 Jadwal Penelitian No JENIS KEGIATAN BULAN 2018 2019 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pengajuan Judul

2 Pembuatan Proposal dan Revisi Konsultasi

3 Seminar Proposal

4 Perbaikan Proposal Final

5 Pengajuan izin penelitian di PTPN III (Persero)

6 Persiapan Plot / Pohon Sampel 7 Penentuan Objek Pengamatan 8 Persiapan Lux Meter, Termometer

9 Pengamatan Intensitas Cahaya Matahari, Suhu dan Pelepah

10 Pengolahan Data dan Uji Statistik 11 Penyusunan Laporan Penelitian 12 Seminar

13 Pembuatan Laporan Penelitian Final

14

Penyerahan copy laporan final, disk CD, Jurnal - Program Studi

- Dosen Pembimbing

- Kebun Rambutan PTPN III (Persero) - Perpustakaan

(11)

3.8 Pengolahan Data

3.8.1 Pengolahan Data Lux dan Suhu

Pengolahan data lux dan suhu dengan cara menjumlahkan hasil pengamtan T1 dan T2 pada tiap sudut pelepah, lalu di rata–rata, dilakukan pada semua jam pengamatan dan semua pengulangan dan menghasilkan rata-rata dari T1 dan T2 pada sudut pelepah pada tiap jam pengamatan dan pengulangan , selanjutnya data di rata-rata pada 25 pokok sempel penelitian pada semua jam pengamatan dan pengulangan, selanjutnya data di rata-ratakan pada 5 pengulangan dengan tiap jam pengamatan yang sama, lalu akan di dapat data rata-rata tiap pengamatan jam 07.00-17.00 pada sembilan sudut pelepah yang diamati pada 5 pengulangan, seperti data pada Tabel 3.1 dibawah ini

3.8.2 Pengolahan Data Persentase Lux

Pengolahan data persentase dengan cara, sudut pelepah 1 (330o) dibagi dengan sudut pelepah 5 (90o) kemudian x 100 % dan akan didapat hasil persentase penyinaran yang diterima pada sudut pelepah 1 (330o), pembagi dilakukan pada sudut pelepah 5 (90o) dikarenakan pada sudut 5 (90o) pengamatan sinar matahari diterima 100% , tidak ada penghalang saat menerima penyinaran matahari, persentase dilakukan pada tiap sudut pelepah pada semua jam pengamatan, seperti data pada Tabel 3.2 dibawah ini

WAKTU (WIB) SUDUT PELEPAH 330o 0 o 30 o 60 o 90 o 120 o 150 o 180 o 210 o 07.00 11,47 14,42 17,20 20,78 24,03 23,28 21,18 16,23 15,20 09.00 29,64 38,89 59,26 105,91 136,06 63,01 53,74 35,82 24,17 11.00 61,24 73,16 127,00 192,67 336,80 139,24 81,37 51,73 40,30 13.00 31,58 33,98 42,89 89,06 271,70 247,02 116,34 79,87 42,46 15.00 22,98 25,66 32,64 57,47 91,82 76,11 61,59 44,55 29,73 17.00 10,76 15,10 19,27 29,84 57,98 32,58 23,76 15,56 12,26 WAKTU (WIB) SUDUT PELEPAH 330o 0 o 30 o 60 o 90 o 120 o 150 o 180 o 210 o 07.00 48% 60% 72% 86% 100% 97% 88% 68% 63% 09.00 22% 29% 44% 78% 100% 46% 39% 26% 18% 11.00 18% 22% 38% 57% 100% 41% 24% 15% 12%

Tabel 3.1 Rata-Rata Lux Jam 07.00-17.00 pada 5 Pengulangan

(12)

3.8.3 Pengolahan Data Korelasi dan Regresi

Pertama membuka aplikas SPSS 17.0 dan setelah itu masuk ke dalam Shett Variable View digunakan untuk memberi nama variabel dan pemberian koding yang dapat dilihat pada Gambar 3.11 di atas. Masukan variabel X dan Y pada kolom Name pada baris pertama dan kedua lalu Enter, selanjutnya pada kolom Label masukan variabel X yaitu lux dan variabel Y yaitu suhu.

Bisa dilihat pada Gambar 3.12 selanjutnya masuk pada Sheet Data View digunakan untuk memasukkan data yang akan dianalisis, masukan data penelitian lux dan suhu kedalam kolom X dan Y dengan cara copy dan paste dari excel, setelah itu Pilih menu Analyze lalu

13.00 12% 13% 16% 33% 100% 91% 43% 29% 16%

15.00 25% 28% 36% 63% 100% 83% 67% 49% 32%

17.00 19% 26% 33% 51% 100% 56% 41% 27% 21%

Gambar 3.11 Variable Value

(13)

klik Correlate lalu pilih Bivariate lalu klik, maka akan muncul jendela SPSS seperti gambar 3.13 di bawah ini, yang berisikan menu-menu kelengkapan analisis korelasi.

Masukan variabel-variabel pada sisi sebelah kanan ke dalam kolom Variables lalu klik OK maka akan muncul hasil korelasi dan regeresi seperti Gambar 3.14 di bawah ini .

Gambar 3.14 korelasi menghasilkan angka 0,042 angka tersebut menunjukan hubungan korelasi hubungannya sangat lemah karena nilai r diatas 0,00 dan arah variabel searah dan untuk mengambil keputusan nilai pada tabel Regresi nilai Sig. tertera sebesar 0,843 nilai > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tidak berpengaruh secara bersama-sama .

Korelasi Regresi Gambar 3.13 Menu Jendela Analisis Korelasi dan Regresi

Gambar

Gambar 3.1 Pola Tanaman Sempel
Gambar 3.2  Posisi Sudut Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari  Sumber : http://sianakkebun.blogspot.com/2017/08/istilahdi-perkebunan.html  Diakses :[13 Desember 2018] 3  7 2  8 1 9 6 5 4
Gambar 3.5 Ilustrasi Pengukuran klorofil, RH dan Suhu  Sumber : https://pngimage.net/daun-kelapa-png-4/
Gambar 3.6 Lux Meter
+6

Referensi

Dokumen terkait

IHPS II Tahun 2019 merupakan ikhtisar dari 488 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK pada pemerintah Pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha milik Negara (BUMN) dan badan lainnya

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas

Dalam Temu Alumni yang dihelat di Hotel Padjajaran tersebut, beberapa kontingen UNAIR juga berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya di hadapan para alumni.. Nasih menjelaskan

BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional atau

Dilihat dari hasil akurasi tersebut, pengklasifikasian parameter eye blink untuk indikator gerak maju, kanan, mundur dan kiri dapat dilakukan dengan menggunakan fitur jumlah eye

Apabila nilai yang didapatkan pada bab sebelumnya kurang dari 75, maka akan muncul soal dengan tingkat kesulitan rendah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.17.

Setelah adukan beton dipindahkan ke concrete placing machine, pengecoran dilakukan dengan menjalankan concrete placing machine sepanjang mould yang akan dicor sambil membuka

Tumor otak mulai dikenal sebagai salah satu penyebab kematian dan kecacatan pada masyarakat disamping penyakit-penyakit seperti; stroke, dan lain-lain. Dengan kemajuan