• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : Terminologi Medis, Penulisan Diagnosis, Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : Terminologi Medis, Penulisan Diagnosis, Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kata kunci : Terminologi Medis, Penulisan Diagnosis, Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar

PENDAHULUAN

Diagnosis adalah identifikasi terhadap penyakit yang diderita oleh pasien. Dalam formulir ringkasan masuk dan keluar (RM 1) terdapat beberapa diagnosis diantaranya diagnosis masuk, diagnosis akhir, diagnosis

lain dan diagnosis komplikasi. Diagnosis akhir merupakan diagnosis yang ditangani atau diperiksa selama episode perawatan yang relevan. Diagnosis ini seharusnya ditulis dengan terminologi medis yang tepat dan memiliki nilai informatif agar dapat membantu pengode mengklasifikasikan pada kondisi dalam kategori ICD yang paling spesifik. Menurut Nuryati (2010) terminologi medis adalah sarana komunikasi

KETEPATAN PENGGUNAAN TERMINOLOGI MEDIS DALAM PENULISAN

DIAGNOSIS PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN

WONOGIRI

Sri Mariyati1, Sri Sugiarsi2

Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2 atickaia@aol.com1, sri_sugiarsi@yahoo.com2

ABSTRAK

Terminologi medis merupakan sarana komunikasi antar petugas kesehatan. Terminologi medis yang tercantum pada diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologi medis yang tepat dan memiliki nilai informatif agar dapat membantu petugas koding mengklasifikasikan pada kondisi dalam kategori ICD yang paling spesifik.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 dokumen rawat inap bulan Maret tahun 2012 di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri menunjukkan bahwa penggunaan terminologi dalam penulisan diagnosis dengan singkatan yang tidak tepat sebesar 50 % dan istilah tidak tepat sebesar 50%.

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Besar populasi adalah 1248 lembar ringkasan masuk dan keluar pada bulan Maret tahun 2012.Teknik pengambilan sampling dengan sampling sistematis.Besar sampel yang digunakan 125 lembar ringkasan masuk dan keluar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan singkatan yang tepat sebesar 48 (48%) sedangkan yang tidak tepat sebesar 52 (52%). Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan istilah yang tepat sebesar 53 (61,63%) sedangkan istilah yang tidak tepat sebesar 33 (38,37%). Hal ini disebabkan petugas medis kurang memahami tata cara penulisan diagnosis sesuai dengan ICD 10 volume 3.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan singkatan yang tepat sebesar 48% dan istilah yang tepat sebesar 61,63 %. Disarankan menggunakan terminologi medis yang tepat untuk menunjang keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10.

(2)

antara mereka yang berkecimpung langsung atau tidak langsung dibidang pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dijelaskan bahwa salah satu kompetensi perekam medis adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis.

Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 dokumen rawat inap bulan Maret tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri menunjukkan bahwa penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan singkatan yang tidak tepat sebesar 50 % sedangkan ketidaktepatan bahwa penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan istilah yang tidak tepat sebesar 50 %. Salah satu diagnosis yang tertulis pada lembar ringkasan masuk dan keluar adalah DBD grade III. Hal tersebut tidak tepat karena dilihat dari struktur singkatan dan istilah merupakan penulisan diagnosis tidak tepat. Penulisan diagnosis yang tepat seharusnya Dengue Hemorrhagic Fever. Hal ini perlu dilakukan karena penulisan diagnosis yang seragam dapat meningkatkan kualitas manajemen data dan sarana komunikasi antara petugas kesehatan. Berdasarkan data tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang membahas tentang ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif. penelitian yang menggambarkan ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2012. Besar populasi pada bulan maret tahun 2012 sejumlah 1248 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan sample (sampling) menggunakan sampling sistematis. Instrumen yang digunakan adalah checklist dan pedoman wawancara. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

HASIL

1. Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis Dalam Penulisan Diagnosis Pada Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Diagnosis akhir merupakan diagnosis yang dijadikan dasar perawatan pasien selama periode perawatan. Diagnosis ini terdapat pada beberapa formulir di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wonogiri.. Dalam penelitian ini formulir yang digunakan adalah formulir ringkasan masuk dan keluar (RM 1), karena formulir ini adalah formulir yang mencakup hasil perawatan pasien secara lengkap.

Berikut tabel rekapitulasi ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar.

Tabel 1

Rekapitulasi Ketepatan Penggunaan Terminologi Medis Dalam Penulisan Diagnosis Pada Lembar Ring ma penggunaan

singkatan berdasarkan terminologi medis pada penulisan diagnosis.

a. Penggunaan Singkatan Yang Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

(3)

Tabel 2

Penggunaan Singkatan Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis

Lembar Ringkasan Masuk dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

No Penulisan Singkatan Jumlah

1 PPH 1 2 GEA 2 3 PPS 1 4 Asma b 1 5 CKD+ Ulkus DM (D/S) cruris 1 6 DHF 1 7 DM 5 8 DM tp II 2 9 IUD 1 10 Ab Imm 1 11 SNN+(D) 1

12 Susp. Fistula Venea Vesica

Vascinalis 1 13 GE Akut 2 14 TB Paru BTA+3 1 15 HT 1 16 DM Ulkus 1

17 SCI th XI-XII # Compusio 1

18 Ca. mammae s T3N0P0 1

19 Asma br 1

20 Decomp Cordis IHD 1

21 CKD HT 1

22 Ca mammae (D) 1

23 BPH+massa utra vesica (dd/term/ cystitis)

1

24 Post SCTP emergency 1

25 Decomp Cordis 1

26 Union#RU 1

27 HIL Inc Tereduksi 1

28 Kemoterapi I a/i ca mammae 1

29 C cold 1

30 Obs. Prolonged Fever 1

31 Os. Ptergyum 1

32 Fraktur Costae (III) (IX) (s) lat Superior

1 33 Post re-SCTP em a/I Fetal

compromise

1

No Penulisan Singkatan Jumlah

34 Post re-SCTP emergency pada

sekundigravida L-aterm

1

35 Bekas TB 1

36 PBS pada primipara h.aterm 1

37 Tumor mammae (D) susp Fibrocystic 1

38 CKD 2

39 DM Odem anasarca 1

40 PPS pada Primipara h.aterm 1

Jumlah 48

Data selengkapnya terlampir

Tabel 2 menunjukkan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan singkatan yang tepat. Hal ini dapat dilihat pada kasus nomor 1 yaitu pada diagnosis PPH yang merupakan singkatan dari Postpartum Hemorrhage dan pada kasus nomor 2 yaitu pada diagnosis GEA yang merupakan singkatan dari Gastroenteritis akut. Penulisan diagnosis dengan menggunakan singkatan yang tepat paling banyak terdapat pada diagnosis DM sejumlah 5 diagnosis.

b. Penggunaan Singkatan Yang Tidak Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Tabel 3

Penggunaan Singkatan Tidak Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun

Sumarso Kabupaten Wonogiri

No Penulisan Singkatan Jumlah

1 Riw.APH e/c susp. PPt pada

sekundigravida h.preterm bdp sc 7 th yll

1

2 ISPA 4

3 PEB pada secundipara janin tunggal

hidup hamil aterm

1

(4)

No Penulisan Singkatan Jumlah

5 APH e/c PPT dlm persalinan 1

6 Post SCTP-em pada PEB h.aterm 1

7 DBD grade III 1

8 h. post date 1

9 V.Laceratum post fracture 1

10 Postpartus spontan pada multipara

h.aterm 1

11 Postpartus spontan pada primigravida

h.aterm 1

12 KPD dengan riw.sc 1

13 CH 1

14 Postpartum spontan pd multipara 1

15 Re SCTP efektif pd PEB KPD

secundigravida h.pretem sc 18 bulan yll

1

16 Preeclamsia berat bdp 1

17 Post partus spontan pada KPD 1 jam

primipara h.aterm 1

18 PPOK 6

19 PPS pada multigravida h.aterm 1

20 ISK 3

21 Postpartus spontan pada

sekundigravida dg KPD 2 22 BBLR 1 23 Neo BBL cb SMK SCTP 1 24 Neo BBL cb SMK 3 25 Riw.sc 1 26 KDK 1

27 KPD 2,8 Jam pada primipara hamil

aterm 1

28 PPS pada primipara h.aterm dg KPD

9 jam 1

29 Gx penyesuaian 1

30 Bronchitis PPOK 1

31 Asfiksia berat 1

32 Neonates aterm/BBLR 1

33 Vulnus laceratum upper orbita (s)

palpebra SUb 1

34 CKR +Vulnus mens (D) patella (D) 1

35 Struma lab dx 1

36 Postpartus spontan primipara h.aterm 1

37 Psp 1

Jumlah 52

Data selengkapnya terlampir

Tabel 3 menunjukkan penggunaan terminologi medis penulisan diagnosis berdasarkan singkatan

yang tidak tepat. Hal ini dapat dilihat pada kasus nomor 4 yaitu pada diagnosis CKR yang merupakan singkatan dari cedera kepala ringan. Penulisan diagnosis dengan menggunakan singkatan tidak tepat paling banyak terdapat pada diagnosis ISPA sejumlah 6 diagnosis.

3. Ketepatan penggunaan Istilah berdasarkan terminologi medis dalam penulisan diagnosis pada lembar ringkasan masuk dan keluar tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, berikut hasil rekapitulasi penggunaan istilah pada penulisan diagnosis.

a. Penggunaan Istilah Yang Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Tabel 4

Penggunaan Istilah Yang Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan

Masuk dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran

Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

No Penulisan Istilah Jumlah

1 Neonates aterm 2

2 Vulnus laceratum+calcaneus 1

3 Tumor mammae (D) susp

fibrocystic 1

4 Abortus incomplete 1

5 Appendicitis infiltrat 1

6 Post kuretase a/I abortus

incomplete 1

(5)

No Penulisan Istilah Jumlah

8 Melena 1

9 Pneumonia 1

10 Low back pain 1

11 Susp.fistula venea vesica

vascinalis 1 12 Tifoid fever 1 13 h.postdate 1 14 Bronchitis PPOK 1 15 DM odem anasarca 1 16 Sinusitis ethmoidale 1

17 Stroke non hemorrhagic 1

18 Vulnus laceratum upper

orbita palpebra sub 1

19 Febris convulsi 1 20 Syncope bleeding 1 21 Appendicitis acut 1 22 Vertigo 1 23 Anemia 1 24 Hematemesis 1 25 Antepartum hemoragik 1

No Penulisan Istilah Jumlah

26 PBS pada primipara h.atern 1

27 v.laceratum post fraktur 1

28 Post SCTP-em pada PEB

h.atern 1 29 Union #RU 1 30 DM ulkus 1 31 Ca mammae s T3N0P01 1 32 GE akut 1 33 CKD + ulkus DM (D/S) cruris 1 34 Asma b 1 35 Pt.spontan 1 36 Asma br 1 37 Struma lab dx 1

38 Decomp cordis IHD 1

39 CKR+Vulnus mens (D)

patella (D) 1

40 Decomp cordis 1

41 PPS pada primipara h.aterm

dg KPD 9 jam 1

42 Diare akut 1

43 Neonates aterm/BBLR 1

44 Kemoterapi I a/I ca mammae 1

45 C cold 1

46 Obs prolong fever 1

No Penulisan Istilah Jumlah

47 Os ptergyum 1

48 Fraktur costae (III) (IX) (s)

lat superior 1

49 Postpartum spontan

primipara h.aterm 1

50 Neonatus premature/BBLR 1

51 Post partus spontan pada

sekundipara dg KPD 1

52 Ca mammae (D) 1

Jumlah 53

Data selengkapnya terlampir

Tabel 4 menunjukkan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan istilah yang tepat. Hal ini dapat dilihat pada kasus nomor 4 yaitu pada diagnosis abortus incomplete. Penulisan diagnosis dengan menggunakan istilah yang tepat paling banyak terdapat pada diagnosis neonates aterm sejumlah 2 diagnosis. b. Penggunaan Istilah Yang Tidak Tepat

Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Tabel 5

Penggunaan Istilah Yang Tidak Tepat Berdasarkan Terminologi Medis Pada Penulisan Diagnosis Lembar Ringkasan

Masuk Dan Keluar Tahun 2012 Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran

Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

No Penulisan istilah Jumlah

1 Suspect demam dengue 1

2 Erupsi obt 1

3 Placenta letak rendah 1

4 Demam berdarah 2

5 Kala II tak maju e/c kejan ibu

tidak adekuat 1

(6)

No Penulisan istilah Jumlah

7 Primigravida hamil post date 1

8 Bekas TB 1

9 Secundipara hamil post date 1

10 Post re-SCTP emergency

pada sekundigravida L-aterm 1

11 APH e/c PPt dlm persalinan 1

12 Post re-SCTP em a/I fetal

compromise 1

13 Post partus spontan pada

multipara h.aterm 1

14 Postpartus spontan pada

primigravida h.aterm 1 15 KPD dengan riw sc 1 16 Preeclampsia berat bdp 1 17 PPS pada multigravida h.aterm 1 18 TB paru BTA +3 1

19 KPD 2,8 jam pada primipara

hamil aterm 1

20 Gemelli 2

21 HIL inc tereduksi 1

22 Gx penyesuaian 1

23 Neonates aterm asfiksia berat 1

24 PPS pada primipara h.aterm 1

25 DBD Grade III 1

26 PEB pada secundipara janin

tunggal hidup hamil aterm 1

27 Postpartum spontan pd

multipara

1 28 Post partus spontan pada

KPD 1 jam primipara h.aterm 1

29 BPH + massa utra vesica (dd/

term/cystitis) 1

30 Post SCTP emergency 1

31 Asfiksia berat 1

Jumlah 33

Data selengkapnya terlampir

Tabel 5 menunjukkan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan istilah yang tidak tepat . Hal ini dapat dilihat pada kasus nomor 3 yaitu diagnosis placenta letak rendah. Penulisan diagnosis dengan menggunakan istilah tidak tepat paling banyak terdapat pada diagnosis demam berdarah dan Gemelli sejumlah 2 diagnosis.

PEMBAHASAN

1. Mengetahui ketepatan penggunaan singkatan berdasarkan terminologi medis pada penulisan diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Terminologi medis adalah ilmu tentang istilah medis yang digunakan sebagai sarana komunikasi bagi orang-orang yang berperan langsung atau tidak langsung dibidang pelayanan kesehatan. Terminologi medis harus sesuai dengan istilah yang digunakan dalam suatu sistem klasifikasi penyakit untuk menunjang keakuratan kode penyakit (Hatta, 2010). Dalam sistem klasifikasi penyakit (ICD-10) istilah medis yang digunakan terdiri dari terminologi medis murni dan bahasa medis. Tidak semua bahasa medis merupakan terminologi medis, karena pada prinsipnya terminologi medis dapat dipecah kedalam unsur-unsur terminologi medis yaitu prefix, word root, dan suffix. Berdasarkan tabel 1 diketahui jumlah penggunaan singkatan pada penulisan diagnosis yang tepat sebanding dengan penggunaan singkatan yang tidak tepat. Salah satu kasus penggunaan singkatan yang tepat adalah PPH yang merupakan singkatan dari postpartum hemorrhage yang berarti perdarahan pasca melahirkan yang melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir. Penulisan istilah yang tepat dipengaruhi oleh peran petugas medis yang memperhatikan penggunaan singkatan yang umum digunakan dan memahami penggunaan terminologi medis yang benar dalam penulisan diagnosis. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman tenaga kesehatan lainnya terhadap diagnosis yang tertulis dan menghindari adanya kesalahan persepsi.

Berdasarkan tabel 3 salah satu penggunaan singkatan yang tidak tepat dalam penulisan

(7)

diagnosis adalah ISPA yang merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan atas. Singkatan ini seharusnya ditulis dengan istilah medis infection upper respiratory. Dalam penggunaan singkatan tidak tepat ditemukan adanya singkatan bahasa medis yang merupakan campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Hal ini terjadi karena sebagian singkatan medis dengan bahasa Indonesia lebih familiar dibandingkan dengan singkatan istilah medis yang benar. Apabila ditemukan diagnosis yang ditulis dengan singkatan bahasa Indonesia pengode harus menterjemahkan kedalam terminologi medis untuk menentukan lead term dalam pengodean. Apabila pengode salah memilih terminologi medis dapat mempengaruhi keakuratan kode yang dihasilkan. Maka sebaiknya petugas medis menulis diagnosis dengan singkatan terminologi medis yang tepat untuk menghindari adanya kesalahan persepsi antara pengode dengan petugas medis.

2. Mengetahui ketepatan penggunaan istilah berdasarkan terminologi medis pada penulisan diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri

Penggunaan lebih dari satu perolehan istilah untuk penyakit yang sama menyulitkan dalam pengumpulan dan perolehan informasi morbiditas dan mortalitas yang akurat dan tepat (Hatta, 2010). Berdasarkan tabel 1 penggunaan istilah yang tepat dalam penulisan diagnosis sebesar 53 (61,63%) lebih besar daripada yang tidak tepat yaitu 33 (38,37%). Salah satu penulisan diagnosis dengan istilah medis yang tepat adalah abortus incomplete yang memilki arti yaitu berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat – akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk

hidup di luar kandungan. sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Penulisan diagnosis dengan singkatan yang tepat didukung oleh peran petugas medis yang menguasai terminologimedis dengan baik.

Berdasarkan tabel 5 salah satu diagnosis yang ditulis dengan istilah tidak tepat adalah diagnosis placenta letak rendah, seharusnya diagnosis ini ditulis dengan istilah low implantation of placenta yang memiliki arti tepi plasenta berada 3 – 4 cm diatas pinggir pembukaan. Penulisan diagnosis dengan istilah tidak tepat dapat terjadi karena petugas medis tidak memahami penulisan diagnosis dengan terminologi medis yang benar. Hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam penulisan diagnosis sehingga mempengaruhi kualitas data rekam medis. Selain itu kurangnya sosialisasi tentang penggunaan terminologi medis yang tepat kedalam prosedur tetap pengkodean dan BPPRM, sehingga petugas medis belum mengetahui secara luas dampak yang ditimbulkan dari ketidaktepatan penggunaan terminologi medis. Berdasarkan hasil wawancara terdapat diagnosis yang kurang sesuai dengan keadaan pasien. Pengode harus melakukan verifikasi diagnosis dan tindakan kedalam lembar-lembar lain kemudian baru ditetapkan kode dari diagnosis tersebut sehingga telaah secara konkuren juga dapat mencegah resiko manajemen yang bisa merugikan secara finansial baik yang disebabkan karena kesalahan penentuan diagnosis ataupun kode. Ketidaktepatan penggunaan terminologi medis dapat berdampak pada sarana komunikasi antara petugas kesehatan mengingat fungsi utama terminologi adalah sebagai sarana komunikasi. Untuk mengatasi adanya kesalahan pemahaman diagnosis antara pengode dengan dokter yang bersangkutan, apabila pengode menemukan diagnosis dengan singkatan yang belum familiar harus bertanya langsung kepada dokter yang

(8)

bersangkutan perihal diagnosis tersebut. Hal ini sesuai dengan Hatta (2010) bahwa pengode profesional harus berkonsultasi dengan dokter untuk klarifikasi dan kelengkapan pengisian data diagnosis dan tindakan. Untuk mengatasi kurangnya sosialisasi dilingkungan petugas medis maka pengode profesional sebagai tim kesehatan harus menyosialisasikan ketepatan pengguaan terminologi medis kepada dokter dan tenaga kesehatan lain dengan melibatkan birokrasi hukum kedokteran dan direksi rumah sakit. Sehingga mampu menghasilkan kebijakan yang tepat bagi seluruh pihak. Maka sebaiknya diagnosis ditulis dengan terminologi medis yang tepat untuk mempermudah pengode dalam mengklasifikasikan kedalan ICD 10 Volume 3.

SIMPULAN

1. Ketepatan penggunaan singkatan yang tepat berdasarkan terminologi medis pada penulisan diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar tahun 2012 sebesar 51 (50%) sebanding dengan penggunaan singkatan yang tidak tepat.

2. Ketepatan penggunaan istilah yang tepat berdasarkan terminologi medis pada penulisan diagnosis lembar ringkasan masuk dan keluar tahun 2012 sebesar 51(63,75%) lebih besar daripada yang tidak tepat 29 (36,25%)

DAFTAR PUSTAKA

Arief Mochammad TQ. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Edisi ke-2. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press

Departemen Kesehatan RI. Badan PPSDM. 2007. Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Badan PPSDM

Hatta Gemala R (ed.). 2010. Pedoman Manjemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-Press

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penerapan Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Medika

Nuryati. 2011. Terminologi Medis Pengenalan Istilah Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media Sugiarsi S dan Ninawati. 2012. Pengaruh Beban

Kerja Coder Dan Ketepatan Terminologi Medis Terhadap Keakuratan Kode Diagnosis Utama Penyakit Di Rsud Sukoharjo Tahun 2012. APIKES Mitra Husada Karanganyar

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Edisi ke-17. Bandung: Alfabeta

WHO. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!) of Disease and Related Health Problem Tenth Revision. Volume 1.

_____. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!) of Disease and Related Health Problem Tenth Revision. Volume 2.

_____. 2005. !"#$!%"&'!%() *"%"&+"&,%() -(%++&.,%"&'!) of Disease and Related Health Problem Tenth Revision. Volume 3.

Gambar

Tabel 3 menunjukkan penggunaan terminologi  medis penulisan diagnosis berdasarkan singkatan
Tabel  4  menunjukkan  penggunaan  terminologi medis dalam penulisan diagnosis  berdasarkan  istilah  yang    tepat
Tabel  5  menunjukkan  penggunaan  terminologi medis dalam penulisan diagnosis  berdasarkan  istilah  yang    tidak  tepat

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu “Apakah ada Hubungan Keterisian dan Kejelasan Diagnosis Utama Pada Lembar. Ringkasan Masuk dan Keluar dengan