• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG TUNANETRA BTOUCH DENGAN VIRTUAL BRAILLE KEYBOARD BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG TUNANETRA BTOUCH DENGAN VIRTUAL BRAILLE KEYBOARD BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN JUDUL

PERANCANGAN APLIKASI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG

TUNANETRA BTOUCH DENGAN VIRTUAL BRAILLE

KEYBOARD BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Elik Hari Muktafin

11.11.5370

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN APLIKASI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG

TUNANETRA BTOUCH DENGAN VIRTUAL BRAILLE

KEYBOARD BERBASIS ANDROID

disusun oleh

Elik Hari Muktafin

11.11.5370

Dosen Pembimbing

Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom

NIK. 190302125

Tanggal, 9 Januari 2015

Ketua Jurusan

Teknik Informatika

Sudarmawan, M.T

NIK. 190302035

(3)

PERANCANGAN APLIKASI MEDIA KOMUNIKASI PENYANDANG

TUNANETRA BTOUCH DENGAN VIRTUAL BRAILLE KEYBOARD

BERBASIS ANDROID

Elik Hari Muktafin

1)

, Emha Taufiq Luthfi

2)

1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

2)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : elik.m@students.amikom.ac.id1), emhataufiqluthfi@amikom.ac.id2) Abstract - Android phone is a communication medium

that is used by many people because of the rich features and high flexibility. In addition to feature-rich and high flexibility, the android phone is also equipped with a touch screen that makes it easier to use. Unfortunately, the android-based communications media can only be used by users with excellent vision. There are a number of tools created specifically to facilitate the blind in the use of communication media, but the cost to purchase such equipment is expensive. This research is developing android applications that assist the blind in using Android-based communication media by using Virtual Braille Keyboard, Text-to-speech and Speech-to-Text-to-speech, so that the blind can communicate with others who are blind or with normal people.

The results of this research are developed an application called B-Touch to facilitate the blind in using Android-based communications media in the form of SMS and Call.

Keywords - blind, Virtual Braille Keyboard, Text-to-speech, Speech-to-Text-to-speech, SMS, Call

1. Pendahuluan

Komunikasi penting bagi semua kalangan masyarakat, tidak terkecuali bagi tunanetra. Tunanetra juga mempunyai kebutuhan berkomunikasi dengan orang normal atau dengan tunanetra yang lain, sedangkan media komunikasi yang ada masih terbatas pengunaanya untuk tunanetra. Oleh karena itu diperlukan suatu media komunikasi yang dapat digunakan tanpa memerlukan kemampuan melihat, sehingga tunanetra dapat megunakan media komunikasi tersebut dengan mudah. Android adalah media komunikasi yang sedang populer. Android biasa diterapkan pada ponsel dengan kendali berupa layar sentuh (touch screen). Touch screen membuat penggunaan ponsel Android menjadi lebih mudah dan interaktif, terlebih dengan adanya teknologi

multi touch dimana touch screen ponsel dapat menerima

lebih dari satu titik input. Dalam penelitian ini multi

touch digunakan untuk membentuk kombinasi sentuhan

jari dalam membuat huruf braille. Huruf braille adalah suatu sistem penggunaan kode berupa titik-titik yang ditonjolkan untuk menunjukan huruf, angka dan simbol-simbol lainya. Sistem ini berdasarkan pada susunan

enam titik (six-dot) dengan dua titik horisontal dan tiga titik vertikal (Smith, 2009).[1] Kombinasi tersebut dapat digunakan untuk pengunaan layanan pangil dan Short

Message Services (SMS) sebagai sarana komunikasinya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba mengembangkan aplikasi berbasis Android yang digunakan sebagai media komunikasi bagi tunanetra bernama B-Touch sehingga tunanetra terbantu dalam berkomunikasi dengan orang normal atau dengan tunanetra lainya.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk media komunikasi bagi tunanetra untuk berkomunikasi dengan orang normal dan tunanetra lain. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu metode input teks yang tepat di ponsel Android untuk tunanetra.

Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan adalah :

Ozi Priawadi (2013). Judul penelitianya adalah “Aplikasi

Short Message Service (SMS) untuk Tunanetra”. Dalam

penelitiannya penulis membuat aplikasi T-SMS berbasis android dengan input menggunakan speech-to-text dan

output menggunakan text-to-speech dengan target

pengguna adalah tunanetra low vision.[2]

Bowo Nugroho (2012). Judul penelitianya adalah “Aplikasi Keyboard Penerjemah Huruf Braille untuk Tuna Netra”. Dalam penelitiannya penulis membuat aplikasi desktop penerjemah huruf braille menggunakan

input berupa keyboard, dimana kombinasi tombol yang

ditekan akan diterjemahkan ke huruf latin pada komputer. [3]

Triyanna Widiyaningtyas (2011). Judul penelitianya adalah “Aplikasi Media Pembelajaran Pengenalan Huruf Braille Berbasis Komputer”. Dalam penelitianya penulis membuat suatu media pembelajaran huruf braille berbasis desktop dengan input berupa keyboard yang sudah dimodifikasi yang dapat digunakan untuk melatih siswa dalam belajar huruf braille. [4]

2. Landasan Teori

Dalam pembuatan media komunikasi perlu dipahami pengertian dari media dan komunikasi. Kata media

(4)

merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan(Susilana : 2009).[5] Sedangkan Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesama manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti antara sesamanya (Handaya Ningrat : 1980).[6]

Tunanetra adalah pengguna aplikasi dimana pengertian tunanetra adalah individu yang indera penglihatanya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang awas (Somantri : 2007).[7]

Huruf braille adalah suatu sistem penggunaan kode berupa titik-titik yang ditonjolkan untuk menunjukan huruf, angka dan simbol-simbol lainya. Implementasi huruf braille mengunakan enam titik dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 1 Abjad huruf Braille 3. Analisis dan Perancangan

3.1 Gambaran Umum Aplikasi

B-Touch adalah aplikasi android yang dibuat untuk penguna tertentu dimana pengunaan aplikasi ini tidak memerlukan kemampuan melihat, sehingga dapat digunakan oleh pengguna tunanetra. -Touch pada dasarnya berjalan seperti aplikasi bawaan Ponsel Android, yaitu Panggilan, SMS dan Kontak. B-Touch mempunyai tampilan landscape yang terdiri dari tombol navigasi yang berada disebelah kanan dan sebelah kiri layar dan fungsi-fungsi utama yang berada di tengah layar. Tombol navigasi tersebut dinamakan virtual

braille keyboard.

Pembuatan konsep virtual braille keyboard ini terinspirasi dari navigasi yang diterapkan pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), dimana braille

keyboard terdiri dari 3 button di sebelah kiri layar dan 3

button di sebelah kanan layar, yang apabila ditekan akan mengeluarkan suara mewakili pilihan yang ada di button tersebut dan apabila ditekan dan ditahan akan menjalanka aksi yang diwakilinya. Keyboard tersebut dikendalikan dengan mengunakan 3 jari tangan kanan dan 3 jari tangan kiri, yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.

Braille keyboard mempunyai letak dan formasi yang

tidak berubah, yang berubah adalah fungsi yang diwakili

button sesuai halaman braille keyboard berada.

Gambar 2 Konsep tampilan B-Touch

B-Touch mempunyai dua pilihan metode input, yaitu

Virtual Braille Keyboard dan Speech-to-text. Virtual Braille Keyboard adalah fungsi lain dari tombol navigasi

yang digunakan untuk input huruf dan angka. 3.2 Analisis SWOT

Dari analisis SWOT yang dilakukan penulis, didapat hasil sebagai berikut.

Tabel 1 Analisis SWOT Internal

Strength Weakness

- Panggil + Kontak + Pesan + Info

- Input : virtual braille

keyboard + speech-to-text

- Navigasi mudah +

voice over

- P ukuran tombol

- Ukuran ponsel harus besar

- Tunarunggu dan Tunadaksa tidak bisa menggunakan

- Butuh pulsa dan internet - Minimal 5 multi touch. - Harus bisa Braille Eksternal

Opportunity Threat

- Belum ada media komunikasi dengan

virtual braille keyboard.

- Ponsel Android banyak dan murah - Media pembelajaran

huruf braille di SLB

- Bersifat open source - Ditemukanya metode input

baru

3.3 Analisis Kebutuhan Aplikasi

Kebutuhan aplikasi dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungisonal. Kebutuhan fungsional dari aplikasi B-Touch adalah :

1. Mampu menampilkan semua halaman SplashScreen, Halaman Utama, Panggil, SMS, Kontak, Tutorial, Tentang Pengembang dan Pengaturan

2. Menjalankan fungsi Panggil, SMS, Kontak dan Info 3. Mampu menerima input menggunakan keyboard

braille dan speech-to-text dan output text-to-speech Untuk Kebutuhan non fungsional dari aplikasi B-Touch terbagi menjadi kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak, untuk kebutuhan erangkat keras sebagai berikut :

(5)

Tabel 2 Spesifikasi perangkat keras pembuat Spesifikasi laptop Asus N43S Series

Processor IntelCorei5-2430M CPU@2.40GHz

RAM Memory 4.00 GB

VGA Nvidia GT 520M

Harddisk 750 GB

Monitor 14” HD LED Color Shine

Tabel 3 Spesifikasi perangkat keras penerapan Spesifikasi ponsel Android CROSS A27

CPU MT6577 Cortex A9 Dual-core 1GHz

RAM 512 MB

In Memory 4 GB

Network GSM 900/1800/1900

Layar TFT, WVGA (480x800 piksel) Baterai Lithium 2700 mAh

Selain perangkat keras, dibutuhkan juga perangkat lunak sebagai berikut :

Tabel 4 Spesifikasi perangkat lunak penerapan Perangkat Lunak Penerapan Android CROSS A27 OS Android Jelly Bean 4.2.2

Kernel 3.4.0 R54N@linux-user-CROSS A27

TTS Google Text-to-speech (Indonesia)

Input Google voice typing Pendukung iGest (Launcher Gesture) 3.4 Analisis Kelayakan Aplikasi

Aplikasi B-Touch mempunyai kelayakan dibidang teknologi, karen teknologi saat ini sudah mendukung dan bisa dijangkau oleh pengguna tunanetra. Kelayakan operasional telah tercapai karena syarat mengunakan aplikasi B-Touch adalah pengguna menguasai huruf Braille, sedangkan pengguna tunanetra sudah mempelajari huruf braille sejak kecil. Kelayakan hukum juga telah tercapai karena aplikasi B-Touch dibuat dengan programming script yang bersifat freeware dan

open source.

3.5 Perancangan Aplikasi

3.4.1 Perancangan Virtual Braille Keyboard

Cara kerja Virtual Braille Keyboard adalah dengan membaca kombinasi sentuhan jari tangan sesuai dengan letak sentuhan pada layar touch screen. Berikut pembagian dot braille pada layar di apliksi B-Touch.

Gambar 3 Pembagian layar menjadi dot Braille

Aplikasi akan mencocokan dengan daftar kombinasi yang ada, apabila terdapat kombinasi yang sesuai, inputan tersebut dirubah menjadi huruf atau angka.

Gambar 4 Daftar karakter huruf Braille 3.4.2 Perancangan Navigasi

Navigasi pada aplikasi B-Touch sangat mudah digunakan oleh tunanetra, karena letak tombol statis atau tidak berubah, yang berubah adalah fungsi dari tombol, yang disesuaikan dengan halaman yang sedang terbuka. Struktur navigasi pada B-Touch juga sangat sederhana, pengguna dapat berpindah dari halaman satu ke halaman yang lain dengan menekan dan tahan tombol navigasi. Berikut struktur navigasi aplikasi B-Touch.

(6)

3.4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada aplikasi B-Touch terdiri dari perancangan Use Case Diagram, Activity Diagram,

Sequence diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram pada perancangan aplikasi B-Touch adalah

sebagai berikut.

Gambar 6 Use Case Diagram 3.4.4 Perancangan Interface / Antarmuka

Perancangan antar muka pada aplikasi B-Touch dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 7 Rancang menu Utama 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Implementasi Basis Data

Aplikasi B-Touch tidak membutuhkan database dan tabel baru karena database yang sudah tersedia dalam sistem operasi AndroidFile database dapat ditemukan di pada penyimpanan Android di “/data/data/com.android. providers.telephony/databases/mmssms.db”. Aplikasi B-Touch mengakses tabel bernama “sms” dengan daftar kolom seperti gambar dibawah.

Gambar 8 Database Pesan

4.2. Implementasi Interface

Implementasi interface adalah penerapan tampilan yang berdasarkan desain yang telah dirancang sebelumnya yang dapat dilihat dari sisi pengguna aplikasi. Dalam aplikasi B-Touch interface didukung pula dengan voice

over, dimana fungsi tombol dan intruksi dibawakan

dengan suara. Berikut salah satu hasil implementasi

interface pada halaman utama.

Gambar 9 Tampilan Menu Utama 4.3. Pengujian Aplikasi

Uji coba sistem perlu dilakukan untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari aplikiasi B-Touch telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian standar dilakukan dengan metode whitebox

testing dan blackbox testing. Hasil pengujian sudah tidak

ditemukan error atau kesalahan.

Selain itu, dilakukan pengujian juga terhadap daya kerja aplikasi B-Touch berupa kecepatan dan tingkat akurasi

input menggunakan virtual braille keyboard dan speech-to-text. Dari segi kecepatan input, didapat hasil seperti

pada grafik dibawah.

Gambar 10 Grafik Kecepatan Input

Dari grafik menunjukan bahwa speech-to-text memerlukan waktu lebih sedikit daripada keyboard braille menunjukan speech-to-text lebih cepat dari keyboard braille.

Dari segi akurasi, dilakukan pengujian dengan menginputkan kata mengunakan keyboard braille dan

speech-to-text dan didapat hasil input seperti tabel

(7)

Tabel 5 Hasil pengujian akurasi input N

o Kalimat

Hasil Input K. Braile STT

1 saya mau makan Sukses Sukses

2 tanggal 22 januari 2015 Sukses Sukses 3 saya ke sekolah jam 7.00 Sukses Sukses

4 085742010532 Sukses Sukses

5 skor toefl saya adalah 450 Sukses Sukses 6 saya berlari 20km/jam Sukses Gagal

7 4:2=2 Sukses Gagal

8 apa kamu lapar? Sukses Gagal

9 penghasilan naik 100% Sukses Gagal 1

0 assalamualaikum Sukses Sukses Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Keyboard Braille mempunyai akurasi yang lebih tinggi dari pada

speech-to-text.

5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan perancangan aplikasi media komunikasi penyandang tunanetra B-Touch dengan

virtual braille keyboard berbasis, maka dapat di

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Komunikasi adalah kebutuhan pokok manusia termasuk tunanetra. Komunikasi yang diterapkan dalam aplikasi B-Touch menggunakan SMS dan Panggil.

2. Aplikasi B-Touch dibuat melalui proses planning, analysis, design, implementation dan testing.

3. Aplikasi B-Touch dibuat dengan cara menggabungkan fungsi Panggil, Pesan dan Kontak dengan pengendalian menggunakan navigasi khusus yang terdiri dari 3 tombol di layar sebelah kiri dan 3 tombol di layar sebelah kanan, yang sekaligus dapat berfungsi sebagai Virtual Braille Keyboard.

4. Aplikasi B-Touch telah dibangun sesuai dengan perancangan. Aplikasi B-Touch yang dibangun mempunyai fitur Menu Utama, Panggil, Pesan, Kontak, Tutorial, Tentang Pengembang dan Pengaturan. Aplikasi B-Touch dilengkapi dengan metode input mengunakan Virtual braille keyboard dan Speech-to-text dan metode output menggunakan

Text-to-speech.

5.1 Saran

Dalam pembuatan aplikasi B-Touch masih terdapat kekurangan. Agar aplikasi ini dapat lebih sempurna, ada beberapa saran dari penulis yang bisa menjadi pertimbangan agar aplikasi ini menjadi lebih baik, diantaranya yaitu :

1. Aplikasi B-Touch akan optimal apabila diimplementasikan dengan library Text-to-speech yang lebih baik.

2. Pengembang selanjutnya dapat menambahkan media komunikasi lain berbasis Chat menggunakan internet.

3. Penerapan aplikasi B-Touch pada pengguna tunanetra sebaiknya dalam pantauan pendamping, 4. Saat ini aplikasi B-Touch hanya dapat dijalankan

dengan baik di sistem operasi berbasis Android, sehingga perlu pengembangan untuk sistem operasi lain.

Daftar Pustaka

[1] Smith, J. David. 2009. Inklusi, Sekolah Ramah unttuk

Semua. Bandung: Nuansa

[2] Priawadi, Ozi. 2013. Aplikasi Short Message Service

(SMS) untuk Tunanetra. Institut Pertanian Bogor:

Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

[3] Nugroho, Bowo. 2012. Aplikasi Keyboard Penerjemah Huruf Braille untuk Tuna Netra. STMIK

Amikom Yogyakarta: Skripsi Teknik Informatika. [4] Widiyaningtyas, Triyanna. 2011. Aplikasi Media

Pembelajaran Pengenalan Huruf Braille Berbasis Komputer. Universitas Negeri Malang: Jurnal Teknik

Elektro.

[5] Susilana, Rudi. 2009. Media Pemnbelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima.

[6] Handaya Ningrat, Soewarno. 1980. Pengantar Ilmu

Studi Dan Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung.

[7] Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar

Biasa. Bandung: Refika Aditama.

Biodata Penulis

Elik Hari Muktafin, Mahasiswa STMIK AMIKOM

Yogyakarta semester 7 tahun 2014.

Emha Taufiq Luthfi, memperoleh gelar Sarjana Teknik

(S.T) Elektro FT UGM. Dan M.Kom di Ilmu Komputer FMIPA UGM. Saat ini dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2 Konsep tampilan B-Touch
Tabel 2 Spesifikasi perangkat keras pembuat  Spesifikasi laptop Asus N43S Series  Processor  IntelCorei5-2430M CPU@2.40GHz  RAM Memory  4.00 GB
Gambar 9 Tampilan Menu Utama
Tabel 5 Hasil pengujian akurasi input  N

Referensi

Dokumen terkait

PELABUHANRATU SELAMAT TOSERBA SUKABUMI SEVEN ELEVEN,MM YOGYA, SM (SKB) BERKAH, TO HERI, TO HIDUP BARU, TO MEGAH JAYA, TO PRIMA, TO SUMBER RIZKY, TO (CISAAT) SUMBER RIZKY,

b) Model rancangan pembelajaran yang dikembangkan memberikan kemudahan bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kurikulum 2013, melaksanakan pembelajaran

Indikator klinis adalah u Indikator klinis adalah ukuran k kuran kuantitas sbg uantitas sbg pedoman utk mengukur & mengevaluasi pedoman utk mengukur & mengevaluasi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh produk terbaik yaitu sabun mandi padat dengan penambahan kolagen tulang ikan lele yang memiliki kadar air 13%; kadar alkali

terhadap 6 genotipe terung telah terbukti menyebabkan penurunan terhadap keragaman morfologi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah tajuk,

Perancangan dan pembuatan aplikasi kamus kesehatan pada Android dalam Skripsi ini akan terasa sempurna jika ada teman-teman satu jurusan infromatika yang mau

operasi dan aplikasi Tombol Fn juga digunakan dengan tombol yang dipilih pada keyboard untuk menjalankan fungsi sekunder lainnya.. Pintasan

Berdasarkan penelitian Ross dan Janiszewski (2008), pada individu yang mengalami obesitas yang terkait dengan risiko penyakit kardiovaskuler sebaiknya disarankan