• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IX

ASPEK PEMBIAYAAN

Sesuai PP no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat. Di samping membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga perlu mengalokasikan anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun. Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiscal dalam mendanai pembangunan infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternative pembiayaan dari masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.

Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPIJM pada dasarnya bertujuan untuk: a. Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan

pembangunan bidang Cipta Karya,

b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya,

c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya.

(2)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IX - 2

9.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya

Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.

2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, criteria khusus, dan kriteria teknis.

4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan wajib pemerintahan yang merupakan

(3)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

urusan bersama diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah: Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:

a. Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan APBD tahun sebelumnya;

b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5; c. Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;

d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari pemerintah;

e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:

a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk

(4)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IX - 4 pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:

a. Bidang Infrastruktur Air Minum

DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:

 Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;  Tingkat kerawanan air minum.

b. Bidang Infrastruktur Sanitasi

DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:

 Kerawanan sanitasi;

 Cakupan pelayanan sanitasi.

9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPIJM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah disepakati. Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:

(5)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).

5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.

9.2. Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo

Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung. b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana

Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

(6)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Tabel 9.1 Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2012

TAHUN

No Jenis Pendapatan Daerah 2008 2009 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1. Pendapatan Asli Daerah 33.696.291.000,00 39.688.499.147,86 39,930,801,000.00 42,548,002,266.46 41.908.896.000,00 46.027.858.935,21 69.024.951.900,00 75.653.787.687,73 70.908.006.900,00 59.345.929.458,69 1.1 Pajak Daerah 7.478.000.000,00 8.324.117.940,00 7,863,150,000.00 9,494,801,630.00 10.577.062.000,00 11.375.722.891,00 13.086.000.000,00 14.500.649.959,00 13.900.000.000,00 10.773.442.425,00 1.2 Retribusi Daerah 17.573.791.000,00 19.525.821.204,00 18,758,688,000.00 20,670,476,245.00 20.352.655.000,00 22.070.121.737,00 35.898.811.500,00 37.363.470.509,99 17.669.346.500,00 13.556.536.310,56 1.3 Hasil Perush. Milik Daerah & Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

2.223.000.000,00 2.223.559.159,85 3,421,413,000.00 3,421,413,060.40 4.721.954.000,00 4.776.287.156,05 8.180.781.000,00 8.180.781.027,47 8.180.781.000,00 8.280.095.480,83 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 6.421.500.000,00 9.615.000.844,01 9,887,550,000.00 8,961,311,331.06 6.257.225.000,00 7.805.726.107,54 11.859.359.400,00 15.608.886.191,27 31.157.879.400,00 26.735.855.242,10 2. Dana Perimbangan 624.127.521.000.000,00 631.873.892.085,00 627.343.572.000,00 643.613.102.313,00 668.200.688.000,00 675.246.654.404,00 781.354.090.000,00 790.745.075.499,00 891.404.789.000,00 627.630.676.131,00 2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 40.654.765.000,00 48.401.136.085,00 40.242.500.000,00 44.861.948.621,00 45.400.000.000,00 51.154.714.818,00 60.065.809.000,00 67.583.821.597,00 46.185.000.000,00 26.681.325.750,00 2.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 0,00 0,00 4.463.710.000,00 2.470.016.692,00 5.329.400.000,00 6.620.651.586,00 6.927.390.000,00 8.812.258.902,00 6.977.390.000,00 6.770.289.381,00 2.3 Dana Alokasi Umum 531.084.756.000,00 531.084.756.000,00 537.641.362.000,00 551.285.137.000,00 568.850.488.000,00 568.850.488.000,00 638.828.591.000,00 638.828.595.000,00 761.569.639.000,00 571.177.233.000,00 2.4 Dana Alokasi Khusus 52.388.000.000,00 52.388.000.000,00 44.996.000.000,00 44.996.000.000,00 48.620.800.000,00 48.620.800.000,00 75.532.300.000,00 75.520.400.000,00 76.672.760.000,00 23.001.828.000,00 2.5 Bagi Hasil Pajak & Bantuan Keuangan dari Provinsi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 32.895.755.000,00 1.000.000.000,00 56.874.661.310,00 1.640.055.000,00 904.175.000,00 60.287.695.000,00 41.554.588.484,00 3.1 Bantuan Dana Kontinjensi/Penyeimbang dari

Pemerintah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.3 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 32.895.755.000,00 1.000.000.000,00 56.874.661.310,00 1.640.055.000,00 904.175.000,00 1.369.445.000,00 0,00 3.4 Pendapatan Dana Darurat 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.5 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 58.918.250.000,00 41.554.588.484,00

4. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 3.991.578.000,00 3.998.576.400,00 25.337.396.000,00 25.372.456.000,00 83.515.250.600,00 84.613.417.428,00 172.322.514.160,00 172.322.514.160,00 128.808.137.160,00 98.563.406.065,00

4.1 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4.2 Dana Penyesuaian 3.991.578.000,00 3.998.576,400,00 25.337.396.000,00 25.372.456.000,00 83.515.250.600,00 84.613.417.428,00 172.322.514.160,00 172.322.514.160,00 128.808.137.160,00 98.563.406.065,00 5. Transfer Pemerintah Provinsi 23.900.500.000,00 26.528.332.236,00 59.306.700.000,00 31.960.481.650,00 69.174.702.000,00 40.950.082.871,00 91.332.195.000,00 95.652.722.666,00 41.692.000.000,00 29.081.631.976,00 5.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 23.250.000.000,00 25.855.002.383,00 27.313.750.000,00 31.821.604.480,00 33.401.182.000,00 40.860.939.954,00 39.942.000.000,00 44.652.270.319,00 41.692.000.000,00 29.081.631.976,00 5.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 650.500.000,00 673.329.853,00 31.992.950.000,00 138.877.170,00 35.773.520.000,00 89.142.917,00 51.390.195.000,00 51.000.452.347,00 0,00 0,00 Jumlah Pendapatan 700.715.890.000,00 717.089.299.868,86 751.918.469.000,00 776.389.797.229,46 863.799.536.600,00 903.709.481.861,59 1.115.673.806.060,00 1.135.278.275.012,73 1.193.100.628.060,00 856.176.332.119,69

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah)

(7)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Pencapaian realisasi keseluruhan pendapatan daerah, apabila dilihat dari masing-masing komponennya juga menunjukkan tingkat realisasi yang cukup tinggi, yaitu :

1. Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 rata-rata mencapai 110,93 % melampaui dari target yang ditentukan. Pada Tahun 2008 realisasinya mencapai 117,78 %, Tahun 2009 realisasinya 106,55 %, Tahun 2010 realisasinya 109,83 % dan Tahun 2011 realisasinya 109,60 %.

2. Dana Perimbangan dimana merupakan penerimaan dari Pemerintah Pusat yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 rata-rata mencapai realisasi 101,52 % dari target yang ditentukan. Tahun 2008 realisasinya 101,24 %, Tahun 2009 realisasinya 102,59 %, Tahun 2010 realisasinya 101,05 %, sedangkan Tahun 2011 realisasinya 101,20 %. 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada Tahun 2008 sampai dengan 2011

rata-rata realisasinya mencapai 108,19 %, Untuk Tahun 2008 realisasinya 106,14 %, Tahun 2009 realisasinya 106,60 %, Tahun 2010 realisasinya 118,70 %, dan pada Tahun 2011 realisasinya mencapai 101,35 %.

(8)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Tabel 9.2

Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2012

TAHUN

No Jenis Belanja Daerah 2008 2009 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 Belanja Operasi 546.292.169.450,00 504.904.342.619,40 575.215.224.870,00 554.437.448.005,57 789.814.369.300,00 757.421.066.204,42 909.554.891.660,00 881.419.397.893,76 995.803.787.360,00 611.905.217.419,94 Belanja Pegawai 398.553.970.800,00 367.617.548.737,50 435.618.142.900,00 422.660.013.677,00 554.448.994.100,00 535.887.021.332,60 617.281.948.660,00 603.761.670.777,56 673.006.195.760,00 440.971.221.800,66 Belanja Barang 113.412.705.650,00 106.599.330.296,00 112.699.081.970,00 106.525.306.770,87 117.152.379.200,00 110.992.068.640,00 170.697.559.800,00 157.834.177.558,38 182.565.083.600,00 93.154.981.940,28 Bunga 18.000.000,00 12.495.158,90 18.000.000,00 6.929.960,70 18.000.000,00 409.060,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Hibah 8.295.893.000,00 6.538.887.427,00 3.805.000.000,00 3.375.000.000,00 6.462.273.000,00 6.328.057.355,00 10.367.894.000,00 10.010.699.000,00 44.664.972.000,00 20.642.105.300,00 Bantuan Sosial 26.011.600.000,00 24.136.081.000,00 23.075.000.000,00 21.870.197.597,00 46.588.502.000,00 42.491.128.816,82 44.280.684.361,00 43.413.316.131,43 27.602.160.000,00 7.456.360.000,00 Bantuan Keuangan 65.144.221.000,00 61.722.381.000,00 66926804839,00 66399534426,39 67.965.376.000,00 49.680.548.379,00 2 Belanja Modal 155.386.752.550,00 148.397.069.713,25 169.696.538.130,00 164.940.475.505,00 127.710.064.300,00 100.021.193.246,95 278.237.997.400,00 225.582.336.489,00 274.115.374.800,00 90.886.510.422,00 Belanja Tanah 5.296.957.500,00 2.204.885.000,00 3.538.000.000,00 3.276.473.400,00 8.515.725.000,00 4.499.156.000,00 8.059.800.000,00 6.342.290.000,00 9.484.600.000,00 1.109.950.250,00 Belanja Peralatan dan Mesin 29.360.138.900,00 28.508.685.484,00 23.049.008.530,00 22.027.057.523,00 22.536.722.750,00 21.629.561.665,00 77.690.548.450,00 59.020.927.200,00 44.095.598.300,00 24.874.093.773,00 Belanja Gedung dan Bangunan 47.908.823.500,00 47.015.063.509,25 64.502.572.000,00 63.135.080.732,00 74.103.002.000,00 51.809.331.980,00 88.478.293.900,00 59.504.768.884,00 156.375.597.300,00 50.017.850.864,00 Belanja Jalan, Irigasi dan

Jaringan 69.829.896.750,00 67.744.236.770,00 76.060.387.000,00 74.024.868.200,00 21.561.913.400,00 21.105.741.138,95 90.917.917.300,00 88.490.553.305,00 61.337.386.200,00 14.488.340.585,00 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.990.935.900,00 2.924.198.950,00 2.546.570.600,00 2.476.995.650,00 992.701.150,00 977.402.463,00 13.091.437.750,00 12.223.797.100,00 2.822.193.000,00 396.274.950,00

Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Belanja Tak Terduga 7.500.000.000,00 4.537.196.000,00 3.620.324.000,00 2.058.227.000,00 4.000.000.000,00 3.952.628.000,00 7.381.840.000,00 5.594.158.400,00 7.000.000.000,00 5.352.189.500,00 Belanja Tak Terduga 7.500.000.000,00 4.537.196.000,00 3.620.324.000,00 2.058.227.000,00 4.000.000.000,00 3.952.628.000,00 7.381.840.000,00 5.594.158.400,00 7.000.000.000,00 5.352.189.500,00 4 Transfer/Bagi Hasil ke Kab/Kota 64.850.017.000,00 61.335.058.540,00 68.705.766.000,00 65.088.671.725,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

(9)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN

No Jenis Belanja Daerah 2008 2009 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Bagi Hasil Pajak 64.760.017.000,00 61.245.058.540,00 68.605.766.000,00 64.988.671.725,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bagi Hasil Retribusi 90.000.000,00 90.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja dan Transfer 774.028.939.000,00 719.173.666.872,65 817.237.853.000,00 786.524.822.235,57 921.524.433.600,00 861.394.887.451,37 1.195.174.729.060,00 1.112.595.892.782,76 1.276.919.162.160,00 708.143.917.341,94

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah)

(10)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Tabel 9.3

Target Dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2012

TAHUN

No Pembiayaan Daerah 2008 2009 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 83.609.909.000,00 82.982.871.712,52 79.815.544.000,00 77.397.116.799,73 66.674.631.000,00 65.181.138.702,00 105.652.003.000,00 105.730.642.211,72 92.843.534.100,00 16.972.698.780,51 1.1 Sisa Lebih Perhitungan (SILPA) Anggaran Tahun Sebelumnya 76.517.116.000,00 76.517.116.069,07 70.602.044.000,00 70.602.044.708,73 59.725.631.000,00 59.725.631.000,00 101.022.503.000,00 101.022.503.112,84 74.036.034.100,00 0,00 1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15.000.000.000,00 15.000.000.00 0,00 1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah/Piutang Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.5 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 7.092.793.000,00 6.465.755.643,45 9.213.500.000,00 6.795.072.091,00 6.949.999.000,00 5.455.506.909,00 4.629.500.000,00 4.708.139.098,88 3.807.500.000,00 1.972.698.780,51 2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 10.296.860.000,00 10.296.460.000,00 14.496.460.000,00 7.536.460.000,00 8.949.734.000,00 6.473.230.000,00 24.025.000.000,00 23.970.000.000,00 9.025.000.000,00 165.005.013.553,26 2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 4.500.000.000,00 0,00 0,00 0,00 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 0,00 2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 10.250.000.000,00 10.250.000.000,00 9.950.000.000,00 7.490.000.000,00 8.926.504.000,00 6.450.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00 2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat 46.860.000,00 46.460.000,00 46.460.000,00 46.460.000,00 23.230.000,00 23.230.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.4 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.5 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.300.000.000,00 6.245.000.000,00 6.300.000.000,00 3.282.000.000,00

2.6 Silpa Berjalan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 158.998.013.553,26

PEMBIAYAAN NETTO (3.1-3.2) 73.313.049.000,00 72.686.411.712,52 65.319.084.000,00 69.860.656.799,73 57.724.897.000,00 58.707.908.702,62 81.627.003.000,00 81.760.642.211,72 83.818.534.100.00 181.977.712.333.77

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah)

(11)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

9.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

9.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD

Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel proporsi berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.

Tabel 9.4

Perkembangan Alokasi APBD Untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Dalam 4 Tahun Terakhir

Sektor Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi

Pengembangan

Permukiman 1.675.000.000 1.165.000.000 6.345.000.000 8.838.102.750

Penataan Bangunan dan

Lingkungan 325.000.000 135.000.000 4.700.000.000 413.567.800 Penyehatan Lingkungan Permukiman 2.190.150.000 1.419.940.000 2.317.990.000 4.731.720.500 Pengembangan Air Minum 14.575.450.000 1.617.290.000 3.460.403.000 3.612.579.500 TOTAL 18.765.600.000 4.337.230.000 16.823.393.000 17.595.970.550

9.3.2. Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

Untuk melihat kemampuan keuangan daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD.

9.3.3. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan

Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun sebelumnya.

(12)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IX - 12

Tabel 9.5

Proyeksi Pendapatan APBD dalam 5 Tahun ke Depan

Komponen APBD 2010 Realisasi 2011 2012 Pertumbuhan Persentase 2013 2014 Proyeksi 2015 2016 2017

Pendapatan Asli Daerah 41.908.896.000.00 69.024.951.900.00 70.908.006.900.00 21% 85.777.436.020.59 171.554.872.041.18 257.332.308.061.76 343.109.744.082.35 428.887.180.102.94 Dana Perimbangan DBH 45.400.000.000.00 60.065.809.000.00 46.185.000.000.00 -3% 44.882.914.536.58 89.765.829.073.17 134.648.743.609.75 179.531.658.146.34 224.414.572.682.92 DAU 568.850.488.000.00 638.828.591.000.00 711.868.321.000.00 11% 787.377.670.339.92 1.574.755.340.679.84 2.362.133.011.019.76 3.149.510.681.359.68 3.936.888.351.699.60 DAK 48.620.800.000.00 75.532.300.000.00 76.672.760.000.00 19% 90.901.907.977.74 181.803.815.955.48 272.705.723.933.22 363.607.631.910.96 454.509.539.888.70 Lain-lain Pendapatan Yang Sah 1.000.000.000.00 1.640.055.000.00 60.287.695.000.00 68% 101.375.584.077.94 202.751.168.155.87 304.126.752.233.81 405.502.336.311.74 506.877.920.389.67 Total APBD 705.780.184.000.00 845.091.706.900.00 965.921.782.900.00 1.110.315.512.953.77 2.220.631.025.907.53 3.330.946.538.861.30 4.441.262.051.815.06 5.551.577.564.768.83

(13)

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

9.3.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi;

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran; 3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah;

4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya;

5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman yang sudah ada;

Gambar

Tabel 9.1 Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2012

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yaitu pada kondisi dimana iuran partai politik, calon Legislatif dan calon Eksekutif tidak bisa diharapkan lagi, maka untuk mendapatkan

Rasulullah SAW bersabda, “(Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan

Upaya yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Malang dalam meningkatkan penerimaan pajak penghasilan; 1) mengadakan pemetaan wilayah dimana pelaku usaha kecil

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015:1) Aset tetap adalah aset yang dimiliki dan tidak untuk diperjualbelikan (baik dibuat sendiri maupun diperoleh dari

Tujuan penelitian ini adalah membuat alat pengering tipe Solar Dryer dengan media udara panas yang dihasilkan dari panas matahari yang ditangkap oleh kolektor termal..

Power Amplifier adalah alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal input dengan. amplitude rendah menjadi output dengan amplitude yang lebih tinggi

Kata yang dilantunkan oleh Pamaliatn (Dukun) menimbulkan syair-syair yang variatif sehingga terdengar estetis. Selain itu, Pamaliatn juga memperlihatkan kemampuan

Pola yang sama juga terjadi pada hasil pengukuran pada citra yang dihasilkan transduser dengan frekuensi 6,2 MHz dimana nilai FWHM dan FWTM memiliki kecenderungan