• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi subyek penelitian, desain penelitian, seting lokasi & instrumen penelitian, pengukuran dan prosedur penelitian.

3.1 Subyek penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 1996). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini menetapkan karyawan PD. Almubarak Energy yang berjumlah 74 orang sebagai populasi. Sedangkan pengambilan sampel

penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2006) Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel kembali.

Pemilihan sampling berdasarkan metode nonprobability sampling

didasarkan pada teknik sampel jenuh. Sampel jenuh menurut Sugiyono (2009) merupakan teknik penentuan sampel bila seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Kelebihan dari metode ini terhadap penelitian adalah dapat menggambarkan keseluruhan anggota populasi yang diteliti. Menurut Dooley (dalam Arief, 2003) semakin besar sampel maka semakintepat dalam memperkirakan populasi dan mampu memberikan hasil yang lebih akurat daripada jumlah sampel yang kecil. Untuk itu sampel penelitian ini mengambil keseluruhan populasi yaitu 74 orang.

(2)

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang didasarkan pada realitas, gejala ataupun fenomena yang dapat teramati dan terukur serta memiliki hubungan sebab akibat yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan

menggunakan instrumen penelitian, analisis data statistik yang betujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2009). Metode kuantitatif memiliki dua jenis

penelitian, yaitu penelitian eksperimental dan non – eksperimental (Seniati et al., 2005). Adapun jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian non – eksperimental. Penelitian non – eksperimental dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau hanya sekedar deskripsi satu variabel (Seniati et al., 2005).

Jenis penelitian yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari

rumusan masalah dalam penelitian menggunakan metode deskriptif riset korelasi (Correlational Study). Metode riset tersebut dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel - variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Umar, 1996). Dari hasil riset korelasi peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel – variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikatnya (dependent variable) beserta arah hubungan yang terjadi (Umar, 1996).

3.3 Seting Lokasi dan Instrumen Penelitian

3.3.1 Seting Lokasi

Lokasi penyebaran kuisioner yaitu Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum (SPBU) Shell yang dikelola oleh PD Almubarak Energy. SPBU Shell tersebut terletak di daerah Bintaro Sektor VII, Tangerang Selatan dan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dengan rata – rata penjualan per hari pada SPBU Bintaro Sektor VII sebesar: 40.000 liter

(3)

dan pada SPBU Pondok Indah: 25.000 liter per hari. Jumlah karyawan yang dimiliki PD Almubarak Energy sampai sekarang berjumlah 74 orang terdiri dari 45 karyawan yang bertugas untuk SPBU Shell Pondok Indah dan 29 karyawan yang bertugas untuk SPBU Shell Bintaro. Para

karyawan tersebut terbagi atas tiga sift kerja yang masing-masing berlangsung selama delapan jam, seperti berikut:

 Sift pertama : Pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB  Sift kedua : Pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB

 Sift ketiga : Pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB Koordinasi pembagian kuisioner dilakukan oleh peneliti dengan staff administrasi. Peneliti menjelaskan rincian proses administrasi

pengisian kuisioner kepada staff administrasi, kemudian staff administrasi tersebut bertugas untuk menyampaikan kuisioner – kuisioner kepada seluruh supervisor PD Almubarak Energy untuk membagikan kuisioner tersebut kepada karyawan yang bertugas di setiap sift kerja. Proses pengisian kuisioner dimulai pada tanggal 22 Juni hingga 27 Juni. Dari 74 kuisioner yang diberikan, hanya 66 kuisioner yang kembali dengan 1 kuisioner terisi secara tidak lengkap. Sehingga jumlah keseluruhan data yang dapat diolah hanya 65 responden.

3.3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, fenomena itu disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2009). Variabel penelitian pada penelitian ini adalah variabel kepuasan kerja dan variabel Organizational Citizenship Behavior (OCB). Meskipun terdapat instrumen penelitan yang sudah tersedia sebelumnya yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya,

(4)

namun instrumen tersebut tidak sesuai lagi jika digunakan kembali karena adanya perbedaan letak geografis dan fenomena sosial yang berubah-ubah (Sugiyono, 2009). Untuk itu peneliti merancang sendiri alat ukur OCB berdasarkan teori Dennis W. Organ dan alat ukur kepuasan kerja yang disesuaikan dengan teori George & Jhones.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari pihak manajemen PD Almubarak Energy, diketahui adanya permasalahan-permasalahan berupa ketidakhadiran dan turnover yang dialami karyawan PD Almubarak Energy. Hal tersebut banyak memberikan informasi tambahan untuk menyertakan pernyataan seputar tindakan yang dilakukan karyawan. Setelah menentukan teori penelitian dan memperoleh kondisi karyawan, akhirnya dirancang instrumen penelitian yang mengukur variabel OCB dan kepuasan kerja.

3.3.2.1 Instrumen Penelitian Variabel Kepuasan Kerja

Instrumen penelitian dengan variabel kepuasan kerja disusun berdasarkan determinan kepuasan kerja yang dikemukakan oleh George and Jhones. Determinan tersebut terdiri dari 4 dimensi yaitu kepribadian (personality), nilai-nilai (values), situasi kerja (work situation), dan

pengaruh sosial (social influence). Keempat dimensi tersebut digolongkan kedalam tiga hingga empat indikator yang pada akhirnya pada setiap dimensi diwakili oleh 21 hingga 29 item pernyataan (Tabel 3.2 dimensi dan indikator kepuasan kerja)

(5)

Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja

Variabel Dimensi Indikator Jumlah Item

Kepuasan Kerja

Kepribadian

(Personality) Perasaan 7 item

Berpikir 6 item

Berperilaku 8 item

Nilai – nilai (Value)

Hasil kerja 7 item

Menarik 7 item

Intrinsik 7 item

Ekstrinsik 7 item

Situasi kerja

(Work Situation) Tunjangan yang didapat 7 item Interaksi dengan Orang Lain 8 item Lingkungan Tempat Kerja 7 item Perlakuan Organisasi pada

Karyawan 7 item

Pengaruh sosial (Social influence)

Rekan Kerja 8 item

Supervisor 9 item

Kultur / Budaya 8 item

Total 103 item

Sumber: data olahan peneliti

3.3.2.2 Instrumen Penelitian Variabel OCB

Instrumen penelitian dengan variabel Organizational Citizenship Behavior (OCB) disusun berdasarkan teori Dennis W Organ yang terdiri dari 5 dimensi yaitu, Alturism, Conscientiousness, Sportmanship,

Courtessy,dan Civic Virtue. Kelima dimensi tersebut digolongkan kedalam satu hingga dua indikator yang pada akhirnya tiap dimensi OCB terwakili oleh 8 hingga 15 item pernyataan (Tabel 3.1 dimensi dan indikator OCB ).

Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator OCB

Variabel Dimensi Indikator Jumlah Item

Organizational Citizenship

Behavior (OCB)

Altruism

Menolong dalam masalah

pekerjaan 8 item

Menolong dalam masalah

pribadi 7 item

Conscientiousness

Perilaku sukarela yang melibihi tugas yang diberikan perusahaan

8 item

Sportmanship

Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan ideal di tempat kerja

(6)

Courtessy Menghargai dan

memperhatikan orang lain 8 item

Civic Virtue

Mengikuti perubahan dalam organisasi dan

merekomendasikan prosedur organisasi perusahaan yang dapat diperbaiki

8 item

Melindungi sumber-sumber

yang dimiliki perusahaan 7 item

Total Item 54 Item

Sumber: data olahan peneliti

Dari kedua variabel tersebut, maka total item yang disusun pada alat ukur penelitian berjumlah 153 item pernyataan yang terdiri 50 item OCB dan 103 item kepuasan kerja. Item pernyataan tersebut terdiri dari dua jenis pernyataan bersifat unfavorable dan favorable ( lampiran 1). Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian (Sarwono, 2006). Skala likert terdiri dari lima pilihan sikap yang terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Sarwono, 2006). Pilihan sikap pada penelitian ini dilambangkan dengan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral / tidak tahu), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Pada setiap pernyataan tersebut peneliti memberikan skor yang bergerak dari angka 1 sampai 5 (Tabel 3.3 pola skoring jawaban).

(7)

Tabel 3.3 Pola Skoring Jawaban Item

Pembobotan Skor dari Setiap Item

Pilihan Sikap Favorable Unfavorable

SS (Sangat Stuju) 5 1

S (Setuju) 4 2

N (Netral / Tidak Tahu) 3 3

TS (Tidak Setuju) 2 4

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5

Sumber: data olahan peneliti

3.4 Pengukuran

3.4.1 Uji Coba Alat Tes

Uji coba alat tes dilakukan secara bertahap pada tanggal 2 hingga 8 Juni 2011 dengan menyebarkan kuisioner kepada beberapa SPBU milik pemerintah ataupun swasta yang terletak di Jakarta Barat. Pada tahap tersebut didapat 33 responden dari dua SPBU milik pemerintah dan tiga SPBU milik swasta. Namun karena adanya ketidaklengkapan dalam pengisian kuisioner maka data yang dapat diolah dari uji coba alat tes (pilot testing) tersebut hanya 30 kuisioner. Pilot testing dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan alat tes tersebut, misalnya masih terdapat informasi yang kurang ataupun pernyataan yang sulit dimengerti responden.

Hasil dari evaluasi pilot tesing tersebut terdapat beberapa kekurangan pada bagian profil responden, dimana terdapat jarak yang terlalu luas pada pernyataan pendapatan per bulan. Terdapat pula kesalahan dalam pemberian urutan pilihan berganda pada pernyataan suku. Sementara pada item-item OCB terdapat nomor kuisioner yang terlewat, yaitu pada nomor 47. Dari kesalahan-kesalahan tersebut maka

(8)

peneliti menyempurnakan kembali format kuisioner pada pilot tes untuk selanjutnya dibagikan untuk mendapatkan data real.

3. 4. 2 Uji Validitas

Setelah dilakukan pilot testing, didapat 30 data responden yang dapat diolah. Kemudian dari data yang didapat tersebut dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 16. Adapun proses analisis data yang dilakukan adalah pengecekan tentang validitas dan reliabilitas item dari alat ukur tersebut.

Pengukuran validitas alat tes digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009). Pengukuran validitas dalam

penelitian ini menggunakan validitas konstruk (construct validity) dan dan validitas instrumen (instrument validity).

3.4.2.1 Validitas Konstruk (construct validity)

Validitas konstruk digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan (Sugiyono, 2009). Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan meminta pendapat oleh para ahli (experts judgment) tentang instrumen yang telah disusun (Sugiyono, 2009). Untuk itu pengujian variabel konstruk penelitian ini dilakukan oleh seorang dosen dibidang PIO yang juga berperan sebagai pembimbing skripsi.

3.4.2.2. Validitas Instrumen

Validitas sebuah tes digunakan untuk mengetahui ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyanto, 2008). Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian ini, digunakan teknik korelasi corrected item – total corelation (Priyanto, 2008). Item yang memiliki korelasi positif dengan kriterium (skor total)

(9)

serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula (Sugiyono, 2009). Adapun syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3 tetapi jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka korelasi antar butir dengan skor dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.4.2.3. Validitas Item Variabel Kepuasan Kerja

Berdasarkan uji validitas pada 103 item kepuasan kerja dengan menggunakan teknik korelasi corrected item – total corelation diperoleh 63 item yang menunjukan korelasi sama dengan atau lebih dari 0,3 (lampiran 3 dan tabel 3.4 Hasil Validitas Item pada Variabel Kepuasan Kerja). Hasil analisis validitas kepuasan kerja terkumpul dari 30

responden.

Tabel 3.4 Hasil Validitas Item pada Variabel Kepuasan Kerja

Variabel Item yang Valid

Kepuasan Kerja

Dimensi Jumlah Nomor Item

Kepribadian 13 1, 2,10, 11, 17, 18, 23, 24, 31, 33, 41, 42, 50 Nilai 15 3, 4, 5, 6, 25, 26, 34, 35, 36, 43, 44, 45, 51, 52, 53 Situasi Kerja 21 7, 8, 12, 13, 19, 20, 21, 27, 28, 29, 37, 38, 39, 40, 46, 47, 54, 55, 56, 59, 62 Pengaruh Sosial 14 9, 14, 15, 16, 22, 30, 32, 48, 49, 57, 58, 60, 61, 63 Total 63 item

Sumber: data olahan peneliti

Dari hasil uji validitas tersebut, data yang valid digunakan sebagai instrumen alat ukur untuk sampel yang sebenarnya. Sedangkan

(10)

data yang tidak valid dihapus dan tidak akan dipergunakan dalam instrumen alat ukur dikarenakan tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

3.4.2.4. Validitas Item Variabel OCB

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan kepada 54 item variabel OCB menggunakan teknik korelasi corrected item – total corelation yang dibantu dengan SPSS 16 diperoleh diperoleh 27 item yang valid, yang menunjukan korelasi sama dengan 0,3 atau lebih dari 0,3 (Lampiran 3 dan Tabel 3.4 hasil validitas item pada variabel OCB).

Tabel 3.5 Hasil Validitas Item pada Variabel OCB

Variabel Item yang Valid

OCB

Dimensi Jumlah Nomor Item

Altruism 7 1, 4, 7, 10, 11, 16, 25 Conscientiousness 4 8, 12, 17, 24 Sportmanship 5 13, 18, 21, 22, 26 Courtessy 4 2, 14, 19, 27 Civic Virtue 7 3, 5, 9, 15, 23, 6, 20 Total 27 Item

Sumber: data olahan peneliti

Dari hasil uji validitas tersebut, data yang valid digunakan sebagai instrumen alat ukur untuk sampel yang sebenarnya. Sedangkan data yang tidak valid dihapus dan tidak akan dipergunakan dalam instrumen alat ukur dikarenakan tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

(11)

3.4.3 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009). Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada setiap instrumen alat ukur dalam penelitian ini. Adapun metode yang digunakan untuk mendapatkan instrumen alat ukur yang reliabel adalah dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (ɑ).

Pengujian reliabilitas dapat menunjukan tingkat konsistensi jawaban responden. Nilai koefisien Alpha Cronbach (ɑ) berkisar antara 0 sampai 1. Menurut Guildford (dalam Suis, 2010) nilai yang semakin mendekati 1 akan menunjukan konsistensi jawaban responden yang tinggi.

3.4.3.1 Uji Reliabilitas Instrumen Kepuasan Kerja

Hasil yang didapatkan berdasarkan perhitungan uji reliabilitas terhadap 103 item pernyataan instrumen alat ukur variabel kepuasan kerja secara keseluruhan berjumlah 0,935 dengan jumlah item yang berada dibawah 0,3 sebanyak 40. Kemudian setelah 40 item yang berada dibawah 0,3 tersebut di delete, maka nilai koefisien Alpha Cronbach (ɑ) penelitian ini menjadi 0,955. Dari hasil tersebut dapat diartikan 95,5% data yang didapatkan dari sampel menunjukan adanya tingkat konsistensi antar item yang cukup tinggi dan hanya 4,5% yang cenderung tidak konsisten (Lampiran 3 dan Tabel 3.6 Output SPSS: Reliabilitas Analysis Scale Item Kepuasan Kerja Sesudah Dihapus dengan total 63 item).

(12)

Tabel 3.6 Output SPSS: Reliabilitas Analysis Scale Item kepuasan Kerja Sesudah Dihapus dengan total 63 item

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .955 .956 63

Sumber: data olahan peneliti

3.4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen OCB

Hasil yang didapat berdasarkan perhitungan uji reliabilitas terhadap instrumen alat ukur variabel OCB yang terdiri dari 54 item secara keseluruhan menunjukan koefisien Alpha Cronbach (ɑ) kuisioner ini sebesar 0,777 dengan jumlah item yang berada dibawah 0,3 sebanyak 27 item. Kemudian setelah dilakukan penghapusan terhadap 27 item yang berada dibawah 0,3 didapatkan hasil perhitungan koefisien Alpha Cronbach (ɑ) meningkat menjadi 0,903. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa 90,3% data yang didapatkan dari sampel menunjukan adanya tingkat konsistensi antar item yang cukup tinggi dan hanya 9,7 % yang cenderung tidak konsisten (Lampiran 3 dan Tabel 3.7 Output SPSS: Reliabilitas Analysis Scale Item OCB Sesudah Dihapus dengan total 27 item). Berdasarkan hasil SPSS 16.

Tabel 3.7 Output SPSS: Reliabilitas Analysis Scale Item OCB Sesudah Dihapus dengan Total 27 Item

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .903 .905 27

(13)

3.4.4 Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menentukan apakah data yang telah terkumpul memiliki distribusi normal (Agusyana & Islandscript, 2011). Uji normalitas pada penelitian ini tidak dilakukan karena penelitian ini memiliki lebih dari 30 responden. Berdasarkan pengalaman empiris para ahli statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 (n > 30), dapat disimpulkan berdistribusi normal dan dapat dikatakan sebagai sampel besar (Agusyana & Islandscript, 2011). Dikarenakan penelitian ini

memiliki jumlah data sebesar 65 responden maka dapat dikatakan bahwa data yang telah terkumpul berdistribusi normal.

3.4.5 Kategorisasi

Ketegorisasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelompokan kategori skala dari hasil tes kedalam beberapa level norma. Pengelompokan ini menggunakan Z score yang merupakan representasi deviasi berdistribusi normal (Ihsan dalam Suis, 2010).

Oleh karena itu untuk mendapatkan gambaran tentang norma kepuasan kerja, dipergunakan perhitungan standar deviasi dan mean pada masing-masing variabel (Ihsan dalam Suis, 2010). Dengan penggunaan rumus yang tertera pada Ihsan (dalam Suis, 2010) penentuan norma sebagai berikut:

Tabel 3.8 Rumus Kategorisasi Variabel Kepuasan Kerja

Kategori Rumus Tinggi X >  + 1 Sedang  – 1 <X≤ +1 Rendah X ≤  – 1 Sumber: Ihsan (dalam Suis, 2010)

(14)

Sedangkan gambaran tentang norma OCB juga mempergunakan rumus yang sama dengan perhitungan standar deviasi dan mean pada masing-masing variabel (Ihsan dalam Suis, 2010). Seperti yang tertera pada tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9 Rumus Kategorisasi Variabel OCB

Di mana:

X = skor mentah subyek () = rata-rata

() = deviasi standar

3.4.6 Uji Korelasi

Teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2 variabel atau lebih disebut teknik korelasi (Winarsunu, 2007). Adapun teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment (rxy). Korelasi product moment (ditemukan oleh Karl Pearson) digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel yang sama-sama berjenis interval atau rasio (Winarsunu, 2007). Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r

xy

=

Σ

xy

(

Σ

x2

) (

Σ

y2

)

Korelasi yang memikiki koefisien -1,0, disebut korelasi negatif sempurna, demikian pula dengan koefisien +1,0 disebut sebagai korelasi

Kategori Rumus

Baik X >  + 1 Cukup Baik  – 1 <X≤ +1

Tidak Baik X ≤  – 1 Sumber: Ihsan (dalam Suis, 2010)

(15)

positif sempurna (Winarsunu, 2007). Tetapi pada kenyataannya tidak pernah dijumpai koefisien korelasi yang memiliki koefisien yang sempurna terlebih pada penelitian sosial dan psikologi (Winarsunu, 2007).

Menurut Agusyana & Islandscript (2011) Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1 (-1  KK  +1) dengan ketentuan sebagai serta batasan – batasan nilai koefisien korelasi (Tabel 3.10 koefisien korelasi) yang diinterpretasikan sebagai berikut:

 Jika KK bernilai positif maka variabel – variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.

 Jika KK bernilai negatif maka variabel – variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.

 Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel – variabel tidak menunjukan korelasi.

 Jika KK bernilai +1 dan -1 maka variabel – variabel menunjukan korelasi positif atau negatif sempurna.

Tabel 3.10 Koefisien Korelasi

Batas Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi

0,00 sampai dengan 0,20 Sangat lemah

0,21 sampai dengan 0,40 Lemah

0,41 sampai dengan 0,70 Kuat

0,71 sampai dengan 0,90 Sangat kuat

0,91 sampai dengan 0,99 Sangat kuat sekali

1,00 Sempurna

Sumber: Agusyana & Islandscript (2011)

3.4.7 Uji Chi Square

Tujuan pengujian chi square adalah untuk mengetahui apakah data responden mengikuti salah satu distribusi dalam statistik (Agusyana

(16)

& Islandscript, 2011). Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui beberapa karakteristik personal (jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja, pendapatan, suku dan jabatan) responden memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Dikarenakan teori yang dikemukakan oleh Schultz (2006) bahwa ada berbagai macam karakteristik personal pada tempat kerja dapat berakibat pada kepuasan kerja diantaranya seperti usia, jenis kelamin, ras, pengalaman kerja, kemampuan kognitif, kepribadian, level pekerjaan, keadilan perusahaan dan keserasian pekerjaan.

3.4.8 Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan yang

fungsional antara variabel-variabel terkait (Agusyana dan Islandscripts, 2011). Uji regresi pada penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana nilai koefisien korelasi antara domain-domain OCB dengan kepuasan kerja.

Penggunaan Model regresi linier ini juga didasarkan untuk melihat apakah penelitian ini layak untuk dilakukan analisis regresi dengan melihat angka signifikansi ANOVA sebesar < 0,01.

3.5 Prosedur

Prosedur penelitian berlangsung kedalam beberapa tahapan diantaranya, tahap pelaksanaan, tahap pengelolaan, dan tahap pembahasan.

3.5.1 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian, dimulai sejak tanggal 23 Februari 2011, yang dimulai dengan persetujuan pengajuan judul penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengambilan data untuk

(17)

menindaklanjuti penelitian yang berlangsung. Proses pengambilan data dimulai sejak tanggal 22 Juni 2011 hingga 27 Juni 2011.

Pembagian kuisioner dilakukan oleh peneliti dengan berkoordinasi dengan staff administrasi PD Almubarak Energy. Peneliti memberikan proses administrasi pengisian kuisioner kepada staff administrasi PD Almubarak Energy dan kemudian, kuisioner tersebut disampaikan kepada supervisor pada setiap sift kerja untuk dibagikan kepada seluruh karyawan PD. Almubarak Energy di dua SPBU Shell, yaitu SPBU Shell Pondok Indah dan SPBU Shell Bintaro.

3.5.2 Tahap Pengolahan Data

Jumlah kuisioner yang terkumpul dari tahap pelaksanaan berjumlah 66 kuisioner dengan 1 kuisioner yang tidak diisi secara lengkap. Adapun total keseluruhan jumlah data responden yang dapat diolah hanya 65 kuisioner dari total keseluruhan 74 kuisioner yang tersebar. Kemudian 65 data kuisioner yang berhasil terkumpul dilakukan pengolahan data secara statistik yang dibantu dengan menggunakan software SPSS 16.

3.5.3 Tahap Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan menginterpretasikan hasil output pengolahan data secara statistik berdasarkan teori yang digunakan, serta membuat kesimpulan dan menguji hipotesis agar dapat direkomendasikan untuk berbagai pihak yang terkait.

Gambar

Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja
Tabel 3.3 Pola Skoring Jawaban Item  Pembobotan Skor dari Setiap Item
Tabel 3.4  Hasil Validitas Item pada Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 3.5 Hasil Validitas Item pada Variabel OCB
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Menurut Fatah (2008: 73-75) kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang dapat dilihat dari indikator

Peraturan Bupati Jembrana Nomor 75 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Faktor Pendorong : Warga antusias terhadap kegiatan yang dilakukan, warga bersedia menerima dengan baik saran pencegahan dan pengobatan tekanan darah yang

Pertunjukan Nini Thowong merupakan salah satu kesenian yang ada di Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.Pada awalnya warga sekitar mempunyai keyakinan bahwa

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Pada grade rendah nampak sel spindle yang beraturan dalam fasikula dengan selularitas rendah sampai sedang dan nampak seperti herringbone.Terdapat nuklear