• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSDIKLAT TENIS LAPANGAN BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSDIKLAT TENIS LAPANGAN BALI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSDIKLAT TENIS LAPANGAN BALI

Pada Bab II ini akan dijabarkan mengenai tinjauan pustaka mengenai Olahraga tenis lapangan dan hal-hal yang berhubungan dengan tenis lapangan, dan tinjauan dan studi proyek sejenis mengenai objek sejenis juga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan kedepanya.

2.1. Pengertian PUSDIKLAT

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lampiran IV, PUSDIKLAT merupakan pusat pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan Wawancara dengan Sekretaris Umum PELTI Bali, Bapak Susrama Putra (Putra, 2015), PUSDIKLAT merupakan sebuah Pusat pendidikan dan pelatihan yang mengkhususkan dalam bidang tertentu. Dimana PUSDIKLAT dapat memfasilitasi para pesertanya untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan. Fasilitas PUSDIKLAT tentunya akan menyediakan dan melayani para peserta didik dengan

(2)

8 melengkapi segala kebutuhan para peserta, seperti Fasilitas dan perlengkapan yang mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan, penginapan, konsumsi, dan lain sebagainya.

2.2. Tinjauan Olahraga Tenis Lapangan

Pada Tinjauan olahraga Tenis Lapangan ini akan digabahas mengenai pengertian tenis dan organisasi olahraga tenis lapangan

2.2.1. Pengertian Tenis Lapangan

Menurut Kamal (2011: 72) Olahraga tenis merupakan sebuah olahraga yang dapat dilakukan oleh sepasang orang (satu lawan satu) ataupun dilakukan oleh 4 orang sekaligus (dua lawan dua). Perlengkapan yang diperlukan dalam bermain tenis lapangan anatar lain : raket, bola tenis, dan sebuah net yang di pasang membentang di tengah tengah lapangan. Olahraga tenis merupakan salah satu olah raga yang cukup popular salah satu alasanya adalah tenis lapangan dapat dilakukan oleh seuruh lapisan usia, baik dari usia dini hingga usia dewasa/tua. Olahraga tenis berawal dan mengalami perkembangan di inggris pada abad 19 dan kini telah meluas keseluruh dunia bahkan dengan kepopulerannya kini, telah menjadi salah satu cabang olahraga di ajang olimpiade.

2.2.2. Organisasi Olahraga Tenis Lapangan

Sebagaimana yang dikutip dari Yudoprasetio (1981: 8) Cabang olahraga tenis memiliki suatu organisasi yang disebut PELTI. PELTI adalah kepanjangan dari Persatuan Lawn Tenis Indoneisa. Organisasi PELTI ini memiliki seuatu dewan pimpinan berkedudukan di Jakarta yang disebut Pengurus Besar (PB). PELTI tersebar di seluruh daerah-daerah tingkat I yang kemudian disebut dengan PELTI Daerah, kemudian juga terbagi menjadi cabang-cabang PELTI di daerah tingkat II, artinya PELTI daerah tingkat I beranggotakan cabang-cabang PELTI daerah tingkat II.

(3)

9 Dari yang dikutip dari laporan Pengurus PELTI Bali masa bhakti 2012-2017, dapat diketahui bahwa terdapat Sembilan pengurus Kabupaten / Kota dibawah naungan PELTI Bali, yaitu :

a) Pengurus Kabupaten Klungkung b) Pengurus Kabupaten Karangasem c) Pengurus Kabupaten Jembrana d) Pengurus Kabupaten Bangli e) Pengurus Kabupaten Gianyar f) Pengurus Kabupaten Tabanan g) Pengurus Kabupaten Buleleng h) Pengurus Kabupaten Badung i) Pengurus Kota Denpasar

Dengan adanya PELTI diharapkan pengelolaan tenis di Indonesia dapat berkembang dengan baik, baik dari segi pengelolaan maupun dalam bentuk penyediaan sarana tenis. Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh PELTI Bali, yaitu :

A. Visi

Terbentuknya atlet tenis putra maupun putri Bali masuk dalam lima besar peringkat nasional

B. Misi

1) Pembinaan pemain usia dini

2) Menyelenggarakan turnamen tenis tingkat daerah dan nasional baik junior maupun senior

3) Menjalin hubungan dengan mitra (sponsor dan donatur)

4) Mendodrong pemain junior dan senior untuk mengikuti pertandingan pada kejuaraan di luar daerah

Dalam proses peningkatan prestasi tenis, pihak PELTI perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(4)

10 A. Analyst, merupakan orang yang mampu dalam hal hal :

1) Menilai kemampuan dan keahlian seorang atlit

2) Dapat menganalisis permasalahan yang menyebabkan terhambatnya perkembangn atlit

3) Mampu menganalisa jalanya sebuah pertandingan 4) Menganalisa titik lemah atlit saat pertanding

B. Coach / Pelatih, merupakan seorang yang dapat memberikan pembinaan dan pelatihan para atlet , dimana pelatih telah dinilai dan dianalisis bahwa telah memenuhi syarat-syarat dan layak dalam melatih

C. Instructor / instruktur, merupakan seorang guru yang mengetahui ilmu dasar tenis dan paham tentang teknik tenis lapangan, serta dapat memperagakannya.

D. Practice, merupakan seorang pelatih yang membantu seseorang-atlet menerapkapn pelajaran dan peragaan yang diberikan oleh guru tenis

Adapun landasan ajaran yang disebut dasar kurikulum, sebagai berikut :

1) Racket Control, ajaran dasar tentang penggunaan raket yang benar dan pemain dapat melakukan pukulan dengan baik dan benar 2) Ball control, ajaran dasar untuk menguasai bola tenis

3) Pengamatan terhadap bola

4) Dapat mengatur posisi yang baik dan benar terhadap bola yang akan dipukul

5) Stroke Production, ajaran dasar mengenai tatacara pemukulan bola baik dilakukan dengan cara backhand, forehand dan serve

2.3. Tinjauan Lapangan Tenis

Perencanaan dan perancangan lapangan tenis tentunya harus megetahui standar-standar lapangan tenis yang perlu diketahui, antara lain :

(5)

11 2.3.1. Lokasi

Menurut Walsh (1912: 7) pemilihan lokasi untuk lapangan tenis harus memperhatikan pencahayaan. Lapangan harus dibangun pada lokasi lahan yang selalu mendapatkan pencahayaan yang baik, namun harus menghindari lokasi lahan yang pencahayaanya terlalu terang karena dapat menyebabkan silau dimana akan menyulitkan para pemain tenis untuk melihat dan memperhatikan bola, maka orientasi yang baik untuk pencahyaan yang baik adalah arah utara-selatan. Penggunaan latar belakang dedaunan merupakan kesalahan pada pemilihan latar belakang dimana menyebabkan sulitnya melihat bola, jika penggunaan latar belakang langit akan lebih mudah dalam melihat bola (lihat gambar 2.1). Lokasi lapangan tenis juga sebaiknya memperhatikan sifat tanah apakah tanah yang keras atau lunak, selevel dengan drainase alami dimana diusahakan memiliki kemiringan 1-1,1 % setidaknya dapat mengalirkan air kedalam tanah, dan usahakan mengihndari pada lokasi yang miring, dimana dapat memungkinkan adanya gundukan tanah yang mengarah ke arah lapangan.

Gambar : 2.1

Latar belakang lapangan tenis

Sumber : How to make a tennis court (1912: 7)

2.3.2. Jenis Lapangan

Jenis lapangan yang akan dibahas berdasarkan ruangnya dan penutup dasarnya.

(6)

12 Menurut Kamal (2011: 52), lapangan olahraga dapat dibagi menajdi 2 jenis, yaitu :

1) Lapangan Outdoor/ Luar Ruang

Lapangan luar ruang yang umunya ditemukan dapat berupa lapangan tenis, bulu tangkis, basket, voli, futsal, dan lainya. Lapangan luar ruang memiliki jenis yang beragam sesuai dengan fungsi olahraga yang ditampung didalamnya. Lapangan luar ruang disebut demikian dikarenakan lapangan luar ruang tidak dilindungi oleh atap, sehingga lapangan bersifat terbuka, terang, serta tidak memiliki batas ketinggian.

Terdapat lapangan luar ruang yang diberikan pembatas yang mengelilingi lapangan tersebut, dapat berupa jarring/kawat namun terdapat juga lapagan luar ruang yang tidak diberikan batas keliling. Untuk pemutup dasar lapangan dapat berupa perkerasan berbahan semen ataupun pengerasan beton dengan kombinasi warna, berguna untuk pembeda antara area olahraga satu dengan yang lainya. Jenis-jenis penutup dasar/tanah pada lapangan luar ruang dapat berupa grass court (rumput), clay court (tanah liat), dan hard court (beton ,semen) dimana masing-masing penutup dasar lapangan tersebut dapat mempengaruhi permainan/olahraga yang dilakukan. Lapangan tenis outdoor dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2

Gambar lapangan tenis outdoor

(7)

13 2) Lapangan Indoor / Dalam Ruang

Lapnagn dalam ruang tidak terlalu jauh berbeda dengan lapangan luar ruang jika ditinjau dari fungsinya yaitu sama-sama dapat digunakan untuk berbagai jenis olah raga. Perbedaan yang mencolok antara lapangan dalam ruang dan luar ruang adalah terdapatnya dinding dan atap yang permanen pada lapangan dalam ruang.sehingga memungkinkan kegiatan olahraga tidak terganggu oleh kondisi cuaca yang ada diluar. Lapangan tenis indoor dapat dilihat pada gambar 2.3.

Dengan adanya atap pada lapangan dalam ruang, adanya standar khusus pada ketinggian langit-langit yang perlu diperhatikan sesuai dengan fungsi olahraga yang terwadahi didalamnya. Lain halnya dengan lapangan luar ruang dimana cahaya dan sirkulasi udara bebas masuk, pada lapangan dalam ruang pencahayaan dan penghawaan sangat penting peranya dalam membantu kelancaran dan kenyamanan olahraga. Dengan perencanaan yang baik pencahyaan dan penghawaan buatan dapat digunakan seminimal mungkin yang akan berdampak pada penghematan energi. Salah satu contoh lapangan dalma ruang yang sering dijumpai adalah Gedung Olah Raga (GOR).

Gambar 2.3

Gambar lapangan tenis Indoor

(8)

14 B. Jenis Lapangan Tenis Berdasarkan Penutup Dasar

Menurut saviano (2007: 6), lapangan tenis dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu : clay court, grass court, dan hard court.

Lapangan Rumput (grass) dan tanah liat (clay) merupakan jenis lapangan yang jarang digunakan dibandingkan lapangan Keras (hard) dikarenakan mahalnya perawatan lapangan rumput dan tanah liat.

1) Clay Court / Lapangan tanah Liat

Aspek yang perlu diperhatikan pada penggunaan lapangan tanah liat adalah perlunya mempertahankan tingkat kelembaban tanah liat. Jika tanah liat terlalu basah, lapangan akan manjadi lengket, sedangkan jikat terlalu kering akan mengeras. Perlunya penyiraman yang rutin pada waktu yang ditentukan. Cara lainnya dapat dilakukan dengan system pipa bawah tanah yang mengalirkan air ke tanah.

Bermain tenis di lapangan tanah liat tentunya memberikan perbedaan pada permainan di lapangan keras. Perbedaanya terletak pada dapat terjadinya meluncur pada saat melakukan pukulan bola dimana merupakan manfaat yang dimiliki lapangan tanah liat. Contoh lapangan tenis tanah liat dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4

Gambar lapangan tenis Roland Garros menggunakan tanah liat (clay court) Sumber : tenispiramidi.blogspot.com

(9)

15 2) Grass Court / Lapangan rumput

Permainan pada lapangan tenis rumput juga memiliki perbedaam yang cukup mencolok, yaitu pantulan bola yang kurang baik dan arah bola yang tidak menentu akibat permukaan rumput yang tidak rata serta laju bola yang lebih cepat.

Perancangan lapangan tenis rumput memiliki kemiripan pada teknik yang digunakan pada perancangan rumput pada lapangan golf yaitu mempersiapkan dasar tanah yang keras, diikuti dengan lapisan bahan drainrock kemudian diikuti oleh lapisan tanah yang mudah dialiri air. Lapangan rumput baik digunakan pada kondisi cuaca yang hangat. Contoh lapangan tenis rumput dapat dilihat pada gambar 2.5 seperti berikut

Gambar 2.5

Gambar lapangan tenis rumput (grass court) Sumber : meganadams12.wordpress.com

3) Hard Court / Lapangan Keras

Lapangan keras umumnya terbuat dari aspal ataupun beton. Lapangan keras inilah yang paling umum tersedia dikarenakan mudah dalam perawatanya. Lapangan keras memberikan pengaruh berupa :

a) Kecepatan bola yang lebih lambat dibandingkan lapangan rumput, namun lebih cepat dibandingkat tanah liat.

(10)

16 c) Arah pantulan bola sangat mudah diprediksi karena permukaan yang

sangat datar

Lapangan keras (hard court) dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6

Gambar lapangan tenis keras (hard court) Sumber : www.fast-dry.com

Lapangan keras umumnya dianggap sebagai permukaan yang dianjurkan oleh ITF (international tennis federation) karena lebih baik untuk semua jenis permainan

2.3.3. Ukuran Lapangan Tenis

Menurut International Tennis Federation Rules (2014: 2) lapangan tenis harus berbentuk persegi panjang, dengan panjang 78 kaki (23,77 meter) dan untuk pertandingan tunggal, lebar 27 kaki (8,23 meter) sedangkan untuk pertandingan ganda, lapangan harus berukuran lebar 36 kaki (10,97 meter)

Lapangan akan dibagi ditengah oleh jaring yang dikuatkan dengan kabel atau logam yang akan melewati kedua pos net pada ketinggian 3,5 kaki (1,07 meter). Net harus sepenuhnya diperpanjang sehingga benar-benar mengisi ruang antara dua pos net dan lubang-lubang net yang harus dipastikan cukup kecil agar memastikan bola tidak tembus melewati lubang net. Ketinggian net harus 3 kaki (0,914 meter). Pada pertandingan ganda, pusat post net harus memiliki ketinggian yang sama yaitu 3 kaki (0.914 meter).

(11)

17 Garis-garis pada ujung lapangan disebut baseline dan garis-garis di sisi lapangan disebut sideline. Dua jalur akan ditarik antara sideline tunggal, 21 kaki (6.40 meter) dari setiap sisi net dan sejajar dengan net. Garis-garis ini disebut dengan service line. Disetiap sisi net, daerah antara service line dan net akan dibagi menjadi 2 bagian yang sama. Setiap baseline akan dibagi menjadi dua dengan tanda pusat (centre mark), 4 inci (10 cm) panjangnya. Semua garis lapangan harus dari warna yang sama, jelas dan kontras dari warna permukaan lapangan. Ilustrasi denah lapangan tenis dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar : 2.7

Gambar ilustrasi denah lapangan tenis Sumber : ITF Rules of Tennis 2014

(12)

18 Berdasarkan http://www.itftennis.com (2015), Lapangan tenis indoor memeiliki ketinggian minimal mencapai 10,67 meter. Sedangkan untuk lapangan turnamen memiliki ketinggian minimal 12.67 meter.

Dalam membantu permainan, menurut Jones dan Buxton (1995: 101) terdapat system zone yang membagi lapangan menurut area melakukan teknik bermain tenis lapangan (Gambar 2.8).

Gambar 2.8 Gambar sistem zone

Sumber : Belajar tenis untuk pemula (1995: 101)

1. Area ini merupakan area untuk melakukan pukulan jarak jauh 2. Lakukan pukulan bola menyerang pada area ini

3. Area yang membutuhkan kesigapan dalam melihat bola dan diikuti pergerakan menuju net

(13)

19 5. Tetap berfokus pada teknik volley pada area ini dan terus bergerak

kedepan mendekati net

6. Area yang ideal dalam melakukan finishing volley. 2.3.4. Pembatas Lapangan (backstop)

Menurut Walsh (1912: 16) berbagai macam pembatas lapangan dapat digunakan pada lapangan tenis dan efek dekoratif harus dipertimbangkan dalam menata lapangan. Jaring pembatas/pagar minimal memiliki jarak 15 kaki (4,6 meter) dari belakang garis lapangan, namun jarak 21 kaki (6,4 meter) dianggap jarak standar batas pagar perlombaan atau turnamen. Jaring batas/pagar minimal memiliki ketinggian 10 kaki (3,5 meter), namun tinggi yang dianggap cocok yaitu 15 kaki (4,6 meter). Sedangkan menurut Neufert (2002: 159) ruang kosong pada sisi lapangan selebar 3.,65 meter. Pembatas pagar lapangan dapat dilihat pada gambar 2.9 seperti berikut.

Gambar : 2.9

Gambar pembatas pagar lapangan

Sumber : Making a Tennis Court (1912: 16)

(14)

20 1) Pembatas lapangan / backstop net dimana seluruh lapangan dikelilingi

oleh pembatas lapangan, dengan ukuran setidaknya tidak kurang dari 60 kaki (18.2 meter) x 120kaki (36.5 meter) (gambar 2.10)

Gambar : 2.10

Ilustrasi backstop net tertutup

Sumber : Making a Tennis Court (1912: 16)

2) Jenis backstop-net (gambar 2.11) gambar dibawah menyediakan sisa ruang yang terbuka pada kedua sisi

Gambar : 2.11

Gambar ilustrasi backstop-net kedua sisi terbuka Sumber : Making a Tennis Court (1912: 17)

Keterangan :  120 - 130 kaki : 36,5 - 39,6 meter  32 kaki : 9,7 meter  48 kaki : 14,6 meter  8 kaki : 2,4 meter

(15)

21 3) Jenis backstop-net yang paling ekonomis, namun dengan bukaan dikedua

sisi yang lebar sulit untuk menyaring pukulan bola liar (gambar 2.12)

Gambar : 2.12

Gambar ilustrasi backstop-net paling ekonomis Sumber : Making a Tennis Court (1912: 17)

2.3.5. Storage / Gudang Penyimpanan

Menurut saviano (2007: 13) sudah umum diketahui bahwa kebutuhan akan fasilitas penyimpanan pada sebuah lapangan tenis. Tempat penyimpanan ini berguna untuk penyimpanan barang-barang keperluan tenis seperti mesin bola atau keranjang hingga perlengkapan pembersihan perawatan lapangan. Gudang penyimpanan juga berguna sebagai peletakan barang-barang elektrikal.

2.3.6. Pencahayaan Lapangan

Menurut saviano (2007: 13) pada lapangan tenis faktor cahaya sangatlah penting dalam membantu pebgelihatan pada bola saat proses permainan tenis berlangsung, baik latihan ataupun pertandingan tenis. Pencahayaan lapangan tenis yang baik perlu memperhatikan diagram fotometrik dari pola pencahayaan yang

Keterangan :  120 - 130 kaki : 36,5 - 39,6 meter  16 kaki : 4,8 meter  48 kaki : 14,6 meter

(16)

22 dapat diberikan pada lampu pada lapangan tenis. untuk menghindari “zona gelap” terjadi, perlu memperhatikan pedoman intensitas cahaya dalam footcandles :

d) 50 + footcandles pencahayaan yang cukup menerangi lapangan tenis privat.

e) 70 + footcandles merupakan pencahayaan paling baik, biasanya cocok pada ajang turnamen tenis.

2.4. Tinjauan Fasilitas Sejenis

Tinjauan fasilitas sejenis dalam hal ini merupakan fasilitas pendidikan dan pelatihan Tenis akan digunakan sebagai acuan dan perbandingan antara satu dengan yang lainya, demi mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang diinginkan. Tinjauan proyek sejenis yang berhasil didapatkan seperti :

2.4.1. Sekolah Tenis Lapangan Dharma Praja

Sekolah tenis lapangan Dharma Praja berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Dilihat dari segi lokasi, penempatan sekolah dan lapangan tenis ini dapat dikatakan strategis, dimana dekat dengan Lapangan kota Lumintang. Sesuai dengan hasil wawancara oleh Bapak Made Arsana selaku pelatih tenis lapangan sekolah dharma praja dan lembaran kurikulum sekolah tenis lapangan dharma praja, sekolah Dharma Praja ini memberikan pendidikan dan pelatihan Tenis lapangan. Kegiatan pelatihan tenis lapangan masih berlangsung hingga kini . Salah satu persyaratan penerimaan siswa memiliki kriteria umur minimal 5 tahun dan dapat lulus tes pra seleksi yang dilakukan pihak sekolah.

Sekolah Dharma Praja memiliki program / jadwal latihan sebanyak 3x dalam seminggu dimana setiap harinya pelatihan dilakukan selama 2 jam sehari dan dibagi menajdi 2 grup yakni grup pagi yang dilaksanakan pada hari seninm, rabu, jumat pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 Wita, Sedangkan untuk Grup Sore pada hari selasa, Kamis dan sabtu mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00 Wita.

(17)

23 Lama pendidikan tenis lapangan sekolah dharma praja ini yaitu selama 3 tahun dimana dibagi berdasarkan tingkatan atau jenjang pendidikan yang diterapkan, yaitu :

1) Pendidikan dasar : 1 tahun 2) Pendidikan Menengah : 1 tahun 3) Pendidikan lanjutan : 1 tahun

Setelah 3 tahun peserta diharapkan telah terampil dan dapat bermain tenis, dan apabila ingin meningkatkan prestasi dipersilahkan untuk bergabung dengan klub-klub yang ada.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia dari hasil pengamatan dan observasi antara lain :

1) Lapangan Tenis Outdoor

Lapngan Tenis Outdoor berjumlah 2 lapangan (Gambar 2.13). Untuk penggunaanya sering digunakan untuk pelatihan tenis bagi para peserta didik sekolah dharma praja dan klub-klub tenis yang sehari-hari rutin menggunakanya.

Gambar : 2.13

Foto Lapangan Tenis Oudoor Sumber : Observasi, 2015 2) Lapangan Tenis Indoor

Lapangan tenis indoor memiliki jumlah yang sama dengan jumlah lapangan tenis outdoor yaitu berjumlah 2 buah lapangan yang masing-masing lapangan juga berfungsi sebagai pelatihan tenis yang umumnya bagi para anak-anak seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.14.

(18)

24 Gambar : 2.14

Foto Lapangan Tenis Indoor Sumber : Observasi, 2015 3) Tribun Penonton

Tribun penonton ini terletak pada lapangan tenis indoor pada bagian sisi selatan dan outdoor pada bagian sisi barat lapangan dengan kapasitas penonton sebanyak ± 500 orang seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.15.

(1) (2)

Gambar : 2.15

Foto tribun penonton indoor (1) dan outdoor (2) Sumber : Observasi, 2015

4) Ruang Sekolah Tenis lapangan Dharma Praja

Ruang ini merupakan ruangan yang digunakan untuk pengelola sekolah tenis dan penyimpanan arsip-arsip sekolah. Ruang Sekolah Tenis lapangan Dharma Praja dapat dilihat pada gambar 2.16.

(19)

25 Gambar : 2.16

Foto ruangan pengelola sekolah Dharma Praja Sumber : Observasi, 2015

5) Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang ada seperti : Kantin, Toilet, dan gudang (Gambar 2.17)

(1) (2)

Gambar : 2.17

Foto (1) Kantin dan (2) Bangunan yang berfungsi sebagai Gudang dan Toilet

(20)

26

A. Kesimpulan studi banding pada sekolah tenis lapangan Dharma Praja

Tabel : 2.1 Kesimpulan studi banding sekolah tenis lapangan dharma praja

No Nama Lokasi Fungsi Batasan umur Fasilitas

1 Sekolah tenis lapangan Dharma Praja Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali Sekolah tenis lapangan Minimal 5 tahun a) Lapangan tenis indoor (hardcourt) 2 buah b) Lapangan tenis indoor (hardcourt) 2 buah c) Tribun penonton indoor dan outdoor d) Ruang pengelola sekolah tenis Dharma Praja e) Fasilitas penunjang : kantin, gudang dan toilet Sumber : Observasi, 2015

(21)

27 2.4.2. IMG Academy : Nick Bollettieri Tennis

Berdasarkan sumber www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis (2015) Pelatihan program tenis IMG Academy Bollettieri Tennis menetapkan standar yang sama dengan semua akademi tenis yang ada. Akademi ini dapat dikatakan merupakan pelopor dalam industri sejenis dan telah mengembangkan juara di setiap tingkat permainan dan terus menghasilkan pemain yang memiliki keterampilan teknis, taktis, fisik dan mental.

Pendidikan dan kedisiplinan merupakan landasan utama pada IMG academy, dengan menyediakan fasilitas dan alat-alat yang dibutuhkan oleh para siswa untuk berlatih dan mengahadapi kesulitasn-kesulitan yang didapat serta membantu para pemain muda hingga dewasa untuk mendapatkan keberhasilan dalam dan luar lapangan.

Terdapat beberapa program-program pendidikan dan pelatihan yang ada pada akademi ini, yaitu :

A. Program Dewasa

Program IMG Academy tenis tingkat dewasa menyediakan instruksi olahraga, persaingan dan peningkatan kondisi fisik yang diberikan oleh tim IMG acadmy profesional dan pelatih ahli yang bertanggung jawab untuk persiapan turnamen-turnamen tenis.Program IMG academy memanfaatkan system pelatihan Nick Bollettieri yang memberikan pendidikan dan pelatihan dasar tenis dan tingkat lanjut seperti bagaimana langkah untuk menjadi pemain yang lebihi baik melalui pelatihan, matchplay dan sesi strategi dan pada setiap sesi pelatihan memiliki beberapa focus pada perkembangan permainan seperti footwork, keterampilan teknis, serving, keterampilan menyerang dan lainya.

Pelatihan dapat diadakan selama 1 hari, setengah hari, 3hari, dan 5 hari yang tersedia sepanjang tahun. Peserta-pemain dapat memilih berapa lama ingin berlatih dilapangan untuk meningkatlan keterampilan dan keahlian.

(22)

28

B. Program Masa Muda – Junior

Pada IMG Academy memiliki sebuah program yang diperuntukan bagi siswa-pemain tenis yang masih tergolong muda yang dibagi menajdi 3 tingkatan yang memiliki level pendidikan yang berbeda, yaitu : Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama-atas, dan Program setelah kelulusan

Fasilitas-fasilitas yang tersedia berupa : Lapngan tenis indoor dan outdoor, ruang gym, klinik olahraga, clubhouse dinning room / ruang makan, ruang makan junior dapat dilihat pada gambar 2.18 hingga gambar 2.23.

Gambar : 2.18 4 Indoor Tennis Center

Sumber : http://www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis

Gambar : 2.19 52 Lapangan Tenis Outdoor

(23)

29 Gambar : 2.20 Ruang Gym Sumber : http://www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis Gambar : 2.21

Sport Therapy Center / Klinik Olahraga

Sumber : http://www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis

(24)

30

Gambar : 2.22 Clubhouse Dining Room

Sumber : http://www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis

Gambar : 2.23 Junior Dining Room

(25)

31

B. Kesimpulan studi proyek sejenis pada IMG Academy : Nick Bollettieri

Tennis

Tabel 2.2 Kesimpulan studi proyek sejenis IMG Academy : Nick Bollettieri Tennis

No Nama Lokasi Fungsi Batasan umur Fasilitas

1 IMG Academy : Nick Bollettieri Tennis 34th St W, Bradenton, Florida, Amerika Serikat Akademi Tenis Lapangan

Dewasa & Junior (Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama-atas, dan Program setelah kelulusan) a) Lapangan Tenis indoor dan outdoor hardcourt b) Ruang kebugaran / gym c) Klinik olahraga d) Ruang Makan e) Clubhouse dinning room / ruang makan-pertemuan Sumber : http://www.imgacademy.com/sports/bollettieri-tennis

2.4.3. Sekolah Atlet Ragunan

Sekolah Atlet Ragunan merupakan sebuah fasilitas lembaga pendidikan yang khusus diperuntukan bagi para olahragawan untuk meningkatkan prestasi. Sekolah Ragunan yang berlokasi di jl. Harsono RM, Komplek GOR Ragunan, pasar minggu Jakarta selatan, Indonesia.

Dari hasil wawancara yang didapat dengan salah satu siswa sekolah atlet ragunan, para siswa mendapatkan pendidikan akademik dan pelatihan tenis lapangan dimana, tersedia kelas dan Lapangan untuk pelatihan tenis, dimana pendidikan yang didapat selain teori olahraga tenis juga mendapatkan materi akademik lainya 5hari dalam seminggu, sedangkan pelatihan tenis di lapangan dilakukan hamper setiap hari, dan untuk pelatihan pagi dilakukan pada hari Rabu dan Jumat.

(26)

32 Fasilitas yang tersedia pada sekolah ragunan yang berkaitan dengan olahraga tenis antara lain : lapangan tenis yang berjumlah 2 buah lapangan tenis outdoor, asrama atlet, ruang kelas belajar, serta fasilitas pelengkap seperti toilet, ruang peralatan (inventory) dan gudang seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.24 hingga gambar 2.27 berikut.

Gambar : 2.24

Foto Lapangan tenis Sekolah Ragunan Sumber : Observasi, 2015

(1) (2) (3)

Gambar : 2.25

Foto (1) Toilet (2) Ruang Peralatan (3) Gudang Sumber : Observasi, 2015

(27)

33 Gambar : 2.26

Foto Ruang kelas belajar siswa alet ragunan Sumber : Observasi, 2015

(1) (2)

Gambar : 2.27

Foto (1) Asrama Siswa atlet Ragunan (2) Wisma Atlet Sumber : Observasi, 2015

(28)

34

C. Kesimpulan studi proyek sejenis pada sekolah atlet ragunan

Tabel 2.3 Kesimpulan studi proyek sejenis sekolah tenis ragunan

No Nama Lokasi Fungsi Batasan umur Fasilitas

1 Sekolah atlet ragunan Jl. Harsono RM, Komplek GOR Ragunan, pasar minggu Jakarta selatan, Indonesia Sekolah atlet - tenis Sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) a) Lapangan tenis outdoor hardcourt b) Ruang kelas belajar siswa -atlet ragunan c) Ruang penunjang : toilet, ruang peralatan dan gudang d) Asrama / wisma Atlet Sumber : Observasi, 2015

2.4.4. Pusdiklat Tenis Semen Gresik (Pusdiklat SG)

Pusdiklat Semen gresik ini terletak di Gresik, Jawa Timur. Diadakannya Pusdiklat Tenis SG ini merupakan hasil dari kepedulian Perusahaan Semen Nasional PT Semen Gresik terhadap peningkatan prestasi olahraga tenis lapangan di Jatim. Program pembentukan pusdiklat ini sudah lama direncanakan oleh pihak KONI dan PELTI Jatim hingga mendapatkan dukungan dari PT Semen Gresik. Salah satu alasan adanya pusdiklat ini adalah ketidak inginannya pihak PELTI akan terhentinya karir petenis ditengah jalan akibat kurangnya pendidikan dan pelatihan tenis yang memadai. Kepedulian PT Semen Gresik terhadap prestasi tenis terbukti dalam memberikan fasilitas dari tempat tinggal (asrama), lapngan tenis, dan lainya.

(29)

35

D. Kesimpulan studi proyek sejenis pada PUSDIKLAT Tenis Semen Gresik

Tabel 2.4 Kesimpulan studi proyek sejenis PUSDIKLAT Tenis Semen Gresik

No Nama Lokasi Fungsi Batasan umur Fasilitas

1 Pusdiklat tenis semen gresik Gresik Jawa Timur Pusat pendidikan dan pelatihan tenis lapangan 10-18 tahun a) Lapangan Tenis b) Tempat tinggal / Asrama Sumber : http://csrsemengresik.com

2.5. Spesifikasi Umum PUSDIKLAT Tenis Lapangan Bali

Spesifikasi umum PUSDIKLAT Tenis lapangan dapat diperoleh dari hasil penyimpulan antara tinjauan teori dan hasil studi banding yang dilakukan seperti yang akan dijabarkan sebagai berikut :

2.5.1. Fungsi

Fungsi dari PUSDIKLAT Tenis lapangan bali merupakan pusat pendidikan dan pelatihan olah raga tenis lapangan.

2.5.2. Tujuan

Tujuan dari PUSDIKLAT Tenis lapangan adalah memberikan pendidikan dan pelatihan tenis lapangan kepada para calon atlet maupun atlet tenis bali, serta untuk menaikan prestasi olahraga tenis lapangan di Bali.

2.5.3. Bidang Kegiatan

Bidang kegiatan pada pusdiklat tenis Lapangan meliputi : 1) Kegiatan utama

Fasilitas pendidikan teori tentang tenis lapangan dan praktek lapangan berupa pelatihan tenis lapangan

(30)

36 2) Kegiatan penunjang

Segala kegiatan yang dapat menunjang kegiatan utama agar dapat berjalan dengan baik.

2.5.4. Lokasi

Pemilihan lokasi setidaknya memiliki persyaratan sesuai dengan teori yang didapat, yaitu :

1) Lokasi memiliki permukaan tanah yang datar 2) Pencahayaan matahari yang tidak terhalang

Gambar

Gambar  2.8  Gambar  sistem  zone
Ilustrasi  backstop net tertutup
Foto Lapangan  Tenis  Indoor  Sumber  : Observasi,  2015  3)  Tribun  Penonton
Foto ruangan  pengelola  sekolah  Dharma  Praja  Sumber  : Observasi,  2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Partikel per dalam bilangan pecahan yang ditulis dengan huruf dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf

MODUL 4 PERPANGKATAN/ PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI Kb... Bilangan yang tidak habis dibagi dua

Retribusi Perpanjangan IMTA menjadi Retribusi Daerah seharusnya mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013, mengingat ketentuan Retribusi Perpanjangan IMTA

Bersama ini kami mengundang perusahaan Saudara untuk mengikuti Pembuktian Dokumen Kualifikasi dengan membawa berkas asli dokumen isian kualifikasi dan. difotokopi 1

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja Deputi Bidang Geofisika ULP BMKG untuk kegiatan:. Kode Lelang

[r]

denda yang terjadi selama lima tahun terakhir, sehingga pemerintah harus sering mengadakan sosialisasi perpajakan agar masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak