• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET”

(3)

Tim Reviewer : Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd Cita Dwi Rosita, M.Pd

Anggita Maharani, M.Pd Tonah, M.Si

Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd Ferry Ferdianto, ST., M.Pd Wahyu Hartono, M.Si Laelasari, M.Pd

M. Subali Noto, S.Si., M.Pd Toto Subroto, S.Si., M.Pd M. Dadan Sundawan, M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Surya Amami P., M.Si.,

Editor :

Toto Subroto, S.Si., M.Pd

Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Tri Nopriana, M.Pd

Sri Asnawati, M.Pd Penyunting:

Toto Subroto, S.Si., M.Pd ISBN: 978-602-71252-1-6

Link : http://goo.gl/6FDpE5 Penerbit:

FKIP Unswagati Press Redaksi:

Jl. Perjuangan No 1 Cirebon Kampus 2 Unswagati Cirebon Telp. (0231) 482115

Fax (0231) 487249

Email: fkipunswagatipress@unswagati.ac.id

Hak cipta dilindungi undang-undang

(4)

Sambutan Ketua Panitia

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Program studi (prodi) di Pendidikan Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2016. Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti otentik telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai kalangan yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam

pengembangan profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan

dalam peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen, dan guru serta profesi lainnya.

Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama, pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan dalam rangka memperbaiki pendidikan serta kemajuan bangsa pada umumnya. Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin. Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah

wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Panitia Seminar Nasional

Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd NIP. 19570531 198303 1001

(5)

Sambutan Ketua Panitia i

Daftar Isi ii

Kode Nama Judul Hal.

P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya

Membangun Kemandirian Berpikir Melalui Penelitian Pembelajaran

1

P2 Widodo Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis

Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika

14

P3 A.K Uswatun

Hasanah

Problematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif

Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika

29

P4 Dedek

Kustiawati

Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan Perangkat Lunak Software Algeberator 4.02

37

P5 Abdul Muin1),

Damayanti2)

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding

61

P6 Ika

Wahyuni1),

Ade Tia Ariyani2)

Efektifitas Model Pembelajaran Scramble

Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMA

78

P7 Ena Suhena

Praja

Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika

90

P8 Georgina

Maria Tinungki

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assested Individualization Untuk Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa

111

P9 Abdul Mujib Pengembangan Kemampuan Pembuktian

DalamMatematika Diskrit Menggunakan Pengajaran Berbasis DNR

122

P10 Adang

Effendi

Pembelajaran Matematika Dengan Model QuantumUntuk Meningkatkan Kemampuan

(6)

Komunikasi Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama

P11 Abdul Rofik Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model

Contextual Teacing And Learning Dengan Media E-Learning Materi Dimensi Tiga

161

P12 Agusmanto

J.B. Hutauruk

Pendekatan Metakognitif Dalam PembelajaranMatematika

176

P13 Alit Kartiwa Kajian Model Persamaan Diferensial Konservasi

Aliran Terbuka Pada Suatu Sungai

191

P14 Anugrahita

Yusi Awari

Problematika Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dan Alternatif Penyelesaian pada Pembelajaran Matematika

203

P15 Andi

Kurniawan1), Dechi

Yulpratiwi2)

Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013:

Aplikasi Regresi Data Panel

213

P16 Alit Kartiwa Kajian Skema Diferensial Beda Hingga pada

Pemodelan Aliran Sungai

232

P17 Asep Sujana1),

Ika Meika2)

Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

241

P18 Andri Suryana Implementasi Pembelajaran Model Pace Untuk

Meningkatkan Self-Renewal Capacity Mahasiswa

257

P19 Bety

Miliyawati

Kurikulum 2013 Dan Pendidikan Karakter TerintegrasiDalam Pembelajaran Matematika

274 P20 Muchamad Subali Noto1), Surya Amami Pramudiya2), Dina Pratiwi, D.S3)

Profil Kemampuan Penalaran, Spasial Dan Koneksi Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika

293

P21 Armanila Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Matematika Siswa Dengan Model Pembelajaran

(7)

Pogil

P22 Arwanto Explorasi Nilai-Nilai Etnomatematika Untuk

Menemukan Nilai Filosofi Dan Pesan Moralitas Dalam Kebudayaan Cirebon

320

P23 Bagus Ardi

Saputro1) Lukman Harun2)

Studi Etnomathematics Dalam Pertanian Masyarakat Brebes

341

P24 Beni Yusepa,

G.P

Analisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan Indonesia Dan Inggris Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Matematika

346

P25 Benny

Anggara

Pengembangan Pembelajaran Matematika

Melalui Eksplorasi Etnomatematika Pada Ragam Hias Batik Trusmi Cirebon

366

P26 Cecep Anwar

Hadi Firdos Santosa

Pengukuran Efisiensi Kognitif Matematis Di Perguruan Tinggi

383

P27 Chatarina

Febriyanti ¹), Ari Irawan ²), Dan Luh Putu Widya

Andyani³)

Peran Kemampuan Awal Dan Karakter Siswa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

395

P28 Dana Arif

Lukmana

Penerapan Discovery Learning Berbantuan Koin Berwarna Dan Dadu Untuk Memahamkan Konsep Peluang Pada Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang 402 P29 Toto Subroto1, M. Dadan Sundawan2

Pengaruh Pendekatan Modifikasi-APOS terhadap Kemampuan Abstraksi Matematis dalam Mata Kuliah Struktur Aljabar 1

420

P30 Dede Trie

Kurniawan, Tarmidzi

Analisis Gaya Belajar (Learning Styles) Dan Profil Kecerdasan Majemuk (Multiple

(8)

Intelligence) Mahasiswa Calon Guru Matematika FKIP Unswagati Cirebon

P31 Deni Rosdian Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Model Role Playing Bernuansa Pendidikan Karakter Pada Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

440

P32 Igo Samuel

Leton

Profil Kemampuan Koneksi Matematis

Berdasarkan Perspektif Gender Pada Siswa Kelas VIII Tuna Runggu Sekolah Luar Biasa

461

P33 Mohamad

Riyadi

Trigonometri Dasar Pada Permasalahan Ruang Parkir 470 P34 Fahrudin Muhtarulloh1), Wahyu Hartono2), Fuad Nasir3)

Integrasi Numerik Kuadratur Gauss-Legendre Dan Aplikasinya

479

P35 Deti

Ahmatika

Peningkatan Kemampuan Self ConfidenceSiswa Melalui Resources-Based Learning (RBL) Dengan Pendekatan Scientific

493

P36 Anggita

Maharani

Profil Kemampuan Berfikir Logis Dan

KomunikasiMatematis Siswa SMK Di Kabupaten Cirebon

508

P37 Dian

Cahyawati S.

Analisis Korelasi Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Penghasilan Perajin Tenun Songket

519

P38 Diar Veni

Rahayu

Pembelajaran Pelangi Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SD

532

P39 Eva Tri

Wahyuni

Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMK

546

P40 Faizal Ananda

Tohara Al Ghazali

Penerapan Strategi PembelajaranProblem Posing Dengan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan

(9)

Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII F SMPN 1 Bulakamba Tahun 2013/2014

P41 Hasan Hamid Evaluasi Bagian Formal-Rhetorical Dan

Problem-Centered Dari Bukti Matematis

577

P42 Hetty

Patmawati

Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik Antara Yang

Menggunakan Model Discovery Learning Dan Problem Based Learning

587 P43 Hj. Epon Nur’aeni L1), Muhammad Rijal Wahid Muharram2)

Desain Didaktis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Balok Dan Kubus Di Kelas IV Sekolah Dasar

598

P44 Ida Nuraida Analisis Kurikulum Matematika Sekolah

Menengah Indonesia Dan Singapura Kaitannya Dengan Kompetensi Guru Matematika

614

P45 In In Supianti Self Regulated Learning Mahasiswa Pendidikan

Matematika 630 P46 Imam Nulhakim1), Pattahuddin2), Kamaruddin3)

Penerapan Analisa Time Series Terhadap Nilai Matematika Di SMAN 3 Cimahi

643

P47 Inri

Rahmawati

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Model Silver Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP 652 P48 Setiyani1), Anggita Maharani2),Nu rulIkhsan Karimah3)

Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa Tingkat1 Pada Perkuliahan Statistika Dasar Di FKIP Unswagati Cirebon

664

P49 Imam

Nulhakim1), Oki Neswan2)

Masalah Billiar Al HassanUntuk Jajaran Genjang 678

P50 Herri

Sulaeman1),

Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi

(10)

Dian Permana Putri2)

Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria Bertani Cair Sistem Batch Culture

P51 Jero Budi

Darmayasa

Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali

701

P52 Joko

Soebagyo

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi SMA Negeri Jakarta Utara

711

P53 Muhammad

Wakhid Musthofa

Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain Pertama

726

P54 Kadir1) Dan

Shifa Fauziah2)

Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik

741

P55 Khairunnisa Quantum Learning Dalam Pembelajaran

Matematika

757

P56 Muhammad

Win Afgani

Belajar Matematika Yang Menyenangkan Melalui Aplikasi Permainan Android

772

P57 Mega Nur

Prabawati

Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik, Kenapa?

783

P58 Muhammad

Prayito

Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran Geometri Kelas 7 SMP

810

P59 Nandang Arif

Saefuloh

Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran Volume Bangun Ruang

817

P60 Nia Kania Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya

Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah Dasar

828

P61 Nidaul

Hidayah

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Kemampuan

(11)

Penalaran Statistis Mahasiswa Olahraga

P62 Nita Delima Pengaruh Konsep Diri Matematik Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa

869

P63 Nursyamsi Pembelajaran Hitung Volume Benda Putar

Berbantuan Geogebra

878

P64 Nurul Saila Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pada Perkuliahan Matematika Materi Ukuran Gejala Pusat Dan Ukuran Letak

886

P65 Rafiq

Zulkarnaen

Kemampuan Pemodelan Matematis Dalam Kurikulum Matematika Di Jerman Dan Singapura

902

P66 Sri Asnawati PengaruhPenggunaan Metode Pembelajaran

Kuantum Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang

916

P67 Ratna Dewi

Lestyorini

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Siswa Smk Melalui

Pembelajaran BerbasisMasalah

931

P68 Ratna Rustina Efektifitas Penggunan Model Pembelajaran

Missouri Mathematics Project Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa

949

P69 Retna

Ayuningrum

Proses Berpikir Siswa Cerdas Istimewa (Gifted Talented) Dalam Memecahkan Permasalahan Matematika

960

P70 Ria Noviana

Agus

Aplikasi Metode Pembelajaran Inkuiri

Berbantuan Maple Dalam Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Pada Materi Limit Fungsi

972 P71 Rina Oktaviyanthi1) , Ria Noviana Agus2), Yani Supriani3)

Identifikasi Functional Skills Mathematics Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Proses Pemecahan Masalah

983

P72 Runisah1),

Tatang

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Melalui

(12)

Herman2), Jarnawi Afgani Dahlan3)

Model Learning Cycle 5E Dengan Teknik Metakognitif

P73 Siska

Firmasari1), Neneng Aminah 2)

Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Pada Perkuliahan Teori Bilangan Menggunakan Teknik Superitem

1013

P74 Via Yustitia Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games

Tournament Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang

1033

P75 Nurmuludin Pembelajaran Guided Inquiry untuk

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Dan Beliefs Matematis Siswa SMP

1050 P76 Sandha Soemantri1), Toto Nusantara2), Abdul Qohar3)

Defragmenting Struktur Berpikir Siswa Impulsif Pada Masalah Geometri Bangun Ruang

1068

P77 Wahyu Ridlo

Purwanto

Efektivitas Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions Dan Index Card Match Dengan Media Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2014/2015

1086

P78 Sumarni Uji Coba Bahan Ajar Geometri Transformasi

Berbantuan Software Geogebra Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Kuningan

1111

P79 Syafi’i Pembelajaran Matematika Geometri Dengan

Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL) Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Proses Belajar Siswa

1026

P80 Syaiful

Bakhri1),

Polr’imatika: Media Pembelajaran Inovatif

Dalam Meningkatkan Kemampuan Hitung Dasar

(13)

Orthio Rizki Pratama2), Agustin Ernawati3)

P81 Syamsuri Skema Berpikir Mahasiswa Dalam

Mengonstruksi Bukti Formal Matematis Menggunakan Cognitive Mapping

1061

P82 Mohammad

Dadan Sundawan

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas

1077

P83 Trusti

Hapsari1),

Tatang Herman2)

Karakteristik Pembelajaran Matematika Di Cina 1092

P84 Tatang

Supriatna

Analisis Sistem Pendidikan Australia Dan Indonesia

1104

P85 Laelasari Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran

Matematika

1124

P86 Titi Rohaeti Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan Masalah

Sistematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP

1135 P87 Tohir Zainuri1), Abdur Rahman As’ari2), I Made Sulandra3)

Analisis Kemampuan Siswa dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya

1152

P88 Usep

Sholahudin

Pengajaran Limit Suatu Fungsi dengan Menggunakan Perangkat Lunak Mathematica

1165

P89 Wahyu Ridlo

Purwanto

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari Perspektif Gender

1176

P90 Wahyudin1,

Didik Abidin2

(14)

Negeri Indonesia Di Kawasan Asean: Analisis Menggunakan Metode Error Correction Mechanism(ECM)

P91 Wati

Susilawati

Analisis Kurikulum Dan System Pendidikan Matematika Di Korea Selatan

1200

P92 Yulyanti

Harisman

Menilik Cara Pembelajaran Matematika Di SLB Letera Bunda Kota SolokDengan Objek Cacat Tunagrahita

1220

P93 Yusfita Yusuf

1), Wangsih

Setiawati2)

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan Metode Permainan Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa

1236

P94 Zetriuslita Profil Kemampuan Disposisi Matematis

Mahasiswa Berdasarkan Level Akademik

1250

P95 Cita Dwi

Rosita

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi Dan Representasi Matematis Pada Mata Kuliah Teori Bilangan

1265

P96 Wahid Umar Strategi Pemecahan Masalah Versi George Polya

Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Matematika

1280

P97 Yani Supriani Meningkatkan Kemandirian Belajar

Menggunakan Multimedia Interaktif

1296 P98 Yanti Mulyanti1), Hamidah Suryani Lukman2)

Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis IslamiPada Kapita Selekta Matematika I

1303 P99 Sukono1), Endang Soeryana2), Sudradjat Supian3)

Model Matematika Ekonomi Dalam Perencanaan Sistem Pencicilan Berkala Suatu Hutang

1319

(15)

Soeryana Hasbullah1, Nur Fadhlina Bt Abdul Halim2, Sukono3, Endang Rusyaman4

Portofolio Investasi Markowitz

P101 Yatha Yuni Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Intuisi Matematis Melalui Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Open Ended (Hasil Kajian)

1360

P102 Rostina

Sundayana

Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Dalam Pelajaran Matematika

1379

P103 Cita Dwi

Rosita1), Tri Nopriana2)

Analisis Tingkat Berpikir Geometri Dan Tingkat Berpikir Logis Serta Disposisi Berpikir Kritis Mahasiswa

1397

P104 Fuad Nasir Metode Pengajaran Metode Numerik Dengan

Berbantuan Program Komputer

(16)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK DI KABUPATEN CIREBON

Anggita Maharani

Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon, anggi3007@yahoo.co.id

Abstrak

Makalah ini memberikan gambaran hasil penelitian deskriptif eksploratif mengenai kemampuan berpikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK di Kabupaten Cirebon. Dengan menggunakan One-shot Design, penelitian ini melibatkan deskripsi, pencatatan, analisis, dan intepretasi yang terjadi pada 39 siswa SMK kelas X Kabupaten Cirebon Kelompok Teknologi & Rekayasa yang berasal dari dua sekolah yakni SMK Samudra Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled. Hasil penelitian memberikan gambaran Profil kemampuan berpikir logis pada umumnya masih dalam kategori kurang. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan berpikir logis hanya mencapai 28,46% . Sedangkan kemampuan komunikasi matematis pada umumnya masih dalam kategori cukup. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan komunikasi matematis pada beberapa topik bilangan real mencapai 48,46% .

Kata Kunci : berpikir logis, komunikasi matematis, SMK

A. Latar Belakang

Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa matematika sangat penting untuk menumbuhkan nalar atau kemampuan berpikir logis serta sikap positif siswa yang

(17)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

berguna dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan berpikir logis dapat dirujuk beberapa pendapat, antara lain Plato yang mengatakan bahwa berpikir adalah berbicara dalam hati, atau Gieles dalam Mukhayat (2004) yang mengartikan bahwa

berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu

mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu,

menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan pikiran, dan mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain.Kata logis sering digunakan seseorang ketika pendapat orang lain tidak sesuai dengan pengambilan keputusan (tidak masuk akal) dari suatu persoalan. Hal ini berarti bahwa dalam kata logis tersebut termuat suatu aturan tertentu yang harus dipenuhi. Menurut Mukhayat (2004), kata logis mengandung makna besar atau tepat berdasarkan aturan-aturan berpikir dan kaidah-kaidah atau patokan-patokan umum yang digunakan untuk dapat berpikir tepat.

Berpikir logis adalah proses dimana seseorang menggunakan penalaran konsisten untuk datang ke suatu kesimpulan. Masalah atau situasi yang melibatkan panggilan berpikir logis untuk struktur, untuk hubungan antara fakta, danuntuk rantai pemikiran bahwa "masuk akal." Dalam bukunya Building Brain, Dr Karl Albrecht mengatakan bahwa dasar dari semua pemikiran logis adalahpemikiranberurutan. Proses ini melibatkan mengambil ide penting, fakta, dan kesimpulan yang terlibat dalam masalah dan mengatur mereka dalam perkembangan rantai seperti itu mengambil makna dalam dan dari dirinya sendiri. Berpikir logis juga dapat diartikan

sebagai langkah-langkah. Kemampuan berpikir logis memberikan bekal

untukmemahamiapa yang telah dibaca atau ditampilkan, dan juga untuk membangun pengetahuan tanpa bimbingan tambahan. Berpikir logis adalah kunci untuk menarik kesimpulan dan memecahkan masalahyang kompleks. Meskipun setiap orang

(18)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

memiliki kemampuan untuk berpikir, tetapi tidakselalu terjadi bahwa ia bisa berdebat dengan alasanyang baik. Menurut Albrecht (1984), berpikir logis adalah proses ketika seseorang menggunakan penalaran konsisten untuk menarik kesimpulan. Masalah atau situasi yang melibatkan pemikiran logis membutuhkan struktur, hubungan antara fakta, dan urutan penalaran itu masuk akal. Dasar dari semua proses pemikiran logis adalah berpikirterus menerus. Proses initermasuk mengambilide-ide penting, fakta, dan kesimpulan dari masalah dan membuat hubungan menjadi bermakna.

Berpikir logis adalah kunci untuk membuat keputusan yang baik dan memecahkan masalah. Ini adalah proses mental di mana seseorang menggunakan penalaran konsisten untuk datang kesuatu kesimpulan. Pemikiran logis matematis adalahkemampuan untuk menggunakan proses penalaran matematika, keterampilan, dan strategi meliputi: induktif dan deduktif pemikiran; menjelajahi, mengidentifikasi, dan menggambarkan pola; menjelajahi, mengidentifikasi, dan menggambarkan hubungan; memverifikasi danpemeriksaan; pemodelan dan mewakili; hipotesa; menawarkanana logika yang tepat, berusaha untuk memperjelaskan konsepyang tidak jelas; mendukung pendapat dengan alasan yang meyakinkan, berusaha untuk mengungkap asumsi yang mendasari, dan menarik kesimpulan yang sesuai.

Menurut National Council of Teachers of Mathematics(1989), komunikasi matematis adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kosakata, notasi, dan struktur matematika untuk menyatakan dan memahami ide-ide serta hubungan matematika.NCTM(2000) menyatakan bahwa komunikasi merupakan suatu tantangan bagi siswa di kelas untuk mampu berpikir dan bernalar tentang matematika yang merupakan sarana pokok dalam mengekspresikan hasil pemikiran siswa baik secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, berkomunikasi dengan menggunakan pemikiran adalah untuk menuangkan berbagai ide dan merefleksikannya dalam bentuk tulisan. Dalam konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi

(19)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

fungsional antar siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan (Suherman, 2010). Komunikasi matematis termasuk ke dalam daya matematik. Untuk dapat mengungkapkan seluruh idea tau gagasan matematis, seorang siswa haruslah memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik. Sejalan dengan sunyoto dan fitriatien (2011) bahwa pentingnya komunikasi dalam matematika menolong guru memaami kemampuan siswa dalam mengintepretasikan dan mengeksresikan pemahamannya tetang konsep dan proses matematika yang mereka pelajari. Kegiatan berfikir sebagai hasil dari penalaran yang melikuti pola berfikir logis dan analitis arus dikomunikasikan baik secara lisan ataupun tulis agar dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

Baroody (1993) menguraikan aspek yang terdapat dalam komunikasi adalah Representasi (representing), Mendengar (listening), Membaca (reading), Diskusi (discussing), Menulis (writing). Komunikasi matematis berbeda dengan komunikasi sehari-hari. Elliot & Kenney (1996) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa dan bahasa tersebut sebagai bahasan terbaik dalam komunitasnya, maka mudah dipahami bahwa komunikasi merupakan esensi dari mengajar, belajar, dan mengevaluasi matematika. Menurut Elliot & Kenney (1996), komunikasi matematis memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Komunikasi matematis memerlukan abstraksi dan symbol-simbol

2. Setiap bagian dari dalil matematika merupakan hal mendasar untuk memahami seluruh dalil

3. Setiap bagian dari dalil matematika bersifat sangat spesifik

Sementara itu aspek komunikasi yang dikaji oleh NCTM (2000) adalah komunikasi sebagai:

1. Kemampuan yang menyatakan gagasan-gagasan matematika secara lisan,

(20)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

2. Kemampuan mengintepretasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan

matematika baik secara lisan maupun tertulis

3. Kemampuan menggunakan istilah-istilah, symbol-simbol, struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.

Selanjutnya Sumarmo (2005) merinci kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematis diantaranya adalah:

1. menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan

2. mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika

3. membaca dengan pemahaman suatu representasi tertulis, membuat konjektur, menusunn argument, merumuskan definisi, dan generalisasi

4. mengungkapkan kembali suatu raian atau paragraph matematika ke dalam

bahasa sendiri

Hasil penelitian Pugalee (2001) menunjukkan bahwa penggunaan komunikasi dalam pembelajaran berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dalam matematika menjadi sebuah sifat dasar dari pengembangan program matematika yang baik, sebagai hasilnya mereka akan senang mengekspresikan hasil pikirannya dalam bentuk lisan maupun tulisan kepada orang lain.

Secara umum dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang terdapat dalam pembelajaran matematika di SMK adalah rendahnya hasil belajar matematika, aktifitas pembelajaran yang lebih mengaktifkan guru, dan pembelajaran yang kurang melatih daya nalar. Oleh karenanya, hasil analisis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kemampuan berfikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK di Kabupaten Cirebon.

(21)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu gejala, prisiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggambarkan kemampuan berpikir logis dan komunikasi siswa SMK. Penelitian ini melibatkan deskripsi, pencatatan, analisis, dan intepretasi yang terjadi pada saat ini. Data penelitian berasal dari hasil tes berpikir logis dan komunikasi matematis pada materi perbandingan. Data hasil tes kemudian diintepretasikan agar diperoleh gambaran sesuai tujuan penelitian.

C. Pembahasan

Indikator kemampuan berpikir logis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berpikir deduktif (kondisional) dengan aspek menarik kesimpulan dari premis-premis bentuk modus ponens dan modus tolens. Indikator berpikir logis yang termasuk kedalam soal nomor 1 adalah menarik kesimpulan dari premis-premis bentuk modus ponens. Skor maksimal pada soal ini adalah 50. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 1 adalah 30 sedangkan skor terendahnya adalah 10. Skor rata-rata pada soal ini adalah 11,02. Dua dari 39 siswa memiliki skor dalam kriteria baik, selebihnya memiliki skor dalam kategori kurang.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu menarik kesimpulan dari premis-premis dalam bentuk modus ponens. Indikator berpikir logis yang termasuk kedalam soal nomor 2 adalah menarik kesimpulan dari premis-premis bentuk modus tolens. Skor maksimal pada soal ini adalah 50. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 2 adalah 100 sedangkan skor terendahnya adalah 0. Skor rata-rata pada soal ini adalah 17,43. Empat dari 39 siswa memiliki skor dalam kriteria sangat baik, satu orang siswa memiliki skor dalam kategorisangat kurang, satu orang siswa memiliki skor dalam kategori baik, dan empat orang siswa memiliki skor dalam kategori cukup. Selebihnya adalah siswa yang memiliki skor dalam kategori kurang.

(22)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

Jika dilihat dari rata-rata perolehan skor pada item soal nomor 2 ini, termasuk dalam kategori sangat kurang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu menarik kesimpulan dari premis-premis dalam bentuk modus tolens.

Topik yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini adalah skala, pecahan, dan perbandingan senilai. Berikut akan dibahas pencapaian pada setiap setiap topic kemampuan komunikasi matematis. Topik kemampuan komunikasi yang termasuk kedalam soal nomor 1 adalah Skala. Skor maksimal pada soal ini adalah 25. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 1 adalah 25 sedangkan skor terendahnya adalah 0. Skor rata-rata pada soal ini adalah 19,36. Dari 39 siswa, hampir semuanya memiliki skor dalam kriteria sangat baik. Dua orang memiliki skor dalam kategori baik, dan 5 orang memiliki skor dalam kategori sangat kurang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu menyelesaikan soal komunikasi matematis pada topic skala.

Topik kemampuan komunikasi yang termasuk kedalam soal nomor 2 adalah Pecahan. Skor maksimal pada soal ini adalah 25. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 2 adalah 20 sedangkan skor terendahnya adalah 0. Skor rata-rata pada soal ini adalah 9,10. Dari 39 siswa, hampir semuanya memiliki skor dalam kriteria baik. Dua orang memiliki skor dalam kategori sangat baik, dan tiga orang memiliki skor dalam kategori cukup. Selebihnya dalam kategori sangat kurang. Jika dilihat dari rata-rata perolehan skor, dapat disimpulkan bahwa siswa belum mampu menyelesaikan soal komunikasi matematis pada topic pecahan.

Topik kemampuan komunikasi yang termasuk kedalam soal nomor 3 adalah Skala. Skor maksimal pada soal ini adalah 25. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 3 adalah 80 sedangkan skor terendahnya adalah 0. Skor rata-rata pada soal ini adalah 8,20. Dari 39 siswa, setengahnya memiliki skor dalam kategori baik sedangkan setengahnya lagi memiliki skor dengan kategori sangat kurang. Hanya

(23)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

satu orang yang memiliki skor dalam kategori baik. Jika dilihat dari rata-rata perolehan skor, dapat disimpulkan bahwa siswa belum mampu menyelesaikan soal komunikasi matematis pada topic skala.

Topik kemampuan komunikasi yang termasuk kedalam soal nomor 4 adalah Perbandingan Senilai. Skor maksimal pada soal ini adalah 25. Skor tertinggi yang diperoleh pada soal nomor 4 adalah 100 sedangkan skor terendahnya adalah 0. Skor rata-rata pada soal ini adalah 11,79. Dari 39 siswa, 17 orang memiliki skor dengan criteria sangat baik, 14 orang memiliki skor dengan kategori sangat kurang, sedangkan 6 orang memiliki skor dengan kategori baik. Hanya 2 orang yang memiliki skor dengan kategori cukup. Banyaknya siswa yang memiliki skor 0 dengan kategori sangat kurang, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa belum mampu menyelesaikan soal komunikasi matematis pada topic perbandingan senilai.

D. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada 2 SMK kelompok teknologi & industry yakni SMK Samudra Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled, diperoleh gambaran mengenai kemampuan berpikir logis khususnya berpikir deduktif kondisional dalam menarik kesimpulan dari premis-premis bentuk modus ponens dan modus tolens dan kemampuan komunikasi matematis pada beberapa topic bilangan real yakni skala, pecahan, dan perbandingan senilai. Secara umum, profil kemampuan berpikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Profil kemampuan berpikir logis pada umumnya masih dalam kategori kurang.

Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan berpikir logis hanya mencapai 28,46% . Hasil analisis kemampuan berpikir logis pada tiap indicator yang diujikan, rata-rata masih dalam kategori

(24)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

kurang.Dengan demikian, dapat dikatakann bahwa siswa SMK kelompok teknologi & rekayasa pada SMK Samudra Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled belum dapat menarik kesimpulan dari premis-premis dalam bentuk modus ponens dan modus tolens.

2. Profil kemampuan komunikasi matematis pada umumnya masih dalam

kategori cukup. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan komunikasi matematis pada beberapa topic bilangan real mencapai 48,46% . Hasil analisis kemampuan komunikasi matematis pada topic skala berada pada kategori baik dan kurang. Sedangkan pada topic pecahan dalam kategori kurang, sedangkan pada topic perbandingan senilai pada kategori cukup. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMK kelompok teknologi & rekayasa pada SMK Samudra Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled belum memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik pada topic skala, pecahan, dan perbandingan senilai.

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir logis dapat dilatih. Untuk melatih kemampuan ini, guru harus sering memberikan soal-soal yang mencerminkan indikator berpikir logis. Untuk penelitian mengenai berfikir logis selanjutnya, sebaiknya menggunakan instrument soal tes kemampuan berfikir logis yang mengandung lebih banyak indicator berpikir logis pada beberapa topic. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mencari learning obstacle dan learning trajectory, agar diketahui penyebab dari kurangnya kemampuan berpikir logis. Hasil penelitian ini juga dapat dilanjutkan dengan melakukan pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa SMK Teknologi & industry khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa.

(25)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

2. Kemampuan komunikasi matematis juga dapat dilatih. Untuk melatih

kemampuan ini, guru harus sering memberikan soal-soal yang mencerminkan indikator kemampuan matematis. Guru harus lebih sering manyajikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita. Untuk penelitian mengenai kemampuan komunikasi matematis, sebaiknya menggunakan instrument soal tes kemampuan komunikasi matematis yang mencerminkan setiap indicator kemampuan komunikasi matematis. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mencari learning obstacle dan learning trajectory, agar diketahui penyebab dari kurangnya kemampuan komunikasi matematis pada siswa SMK kelompok teknologi & industri. Hasil penelitian ini juga dapat dilanjutkan dengan melakukan pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa SMK Teknologi & industry.

Daftar Pustaka

Albrecht, K. (1984). Brain building. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Arikunto. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Baroody, A.J. (1993). Problem Solving, Reasoning, And Communicating, K-8 Helping Children Think Mathematically. New York: Macmillan Publishing Company.

Mukhayat, T. (2004). Mengembangkan Metode Belajar yang Baik pada Anak. Yogakarta: FMIPA. UGM

(26)

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan

Suherman, E (2010). Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika. Diambil pada tanggal 15 Desember 2014, dari http://educara.e-fkpiunla.net

Sunyoto, H. P dan Fitriatien, S. R. (2011). Penerapan Strategi TTW (Think-Talk-Write) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika dan Penalaran Siswa pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X TITL SMKN 2 Bangkalan. Makalah pada seminar Nasional Pendidikan Matematika.

Referensi

Dokumen terkait

Proporsi sebaran jenis fasilitas umum di masing-masing wilayah di Surabaya dengan menggunakan persentase untuk setiap fasilitas umum di Surabaya didapatkan hasil bahwa

Dari uraian yang telah dipaparkan, metode quantum writing dianggap efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi, oleh karena itu secara khusus

Guru Kelas SD SDS MUHAMMADIYAH 01 SD-R13 Kelompok 1 Pitaloka Palerman... NO NAMA HOTEL

untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan.. kehilangan pemikiran yang

H2 = Kinerja bank asing lebih baik daripada bank domestik pada. periode sesudah krisis finansial

proses pengembalian hak-hak anak, baik yang telah terlaksana maupun yang. sedang dalam proses dan mengetahui konflik apa yang kerap terjadi

Pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan C (Dosis 9%) tinggi diduga karena pakan yang diberikan mencukupi kebutuhan untuk bertumbuh, dimana pakan tersebut dapat

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu tingkat kategori untuk tanggapan responden terhadap kualitasSoftware Store Management System (SMS)