BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
CV Lonceng Mas didirikan pada tahun 2000, yang berlokasi di Cibinong, Bogor. awal mula berdiri perusahaan ini baru hanya menjual pipa saja, dan masih belum banyak memiliki customer, seiring berjalannya waktu mulai menambah produk yang dijual yaitu paku, kayu, asbes, kawat dan alat -alat bahan bangunan lainnya dengan target pasar yang sama yaitu toko bahan bahan bangunan. Sampai saat ini CV Lonceng Mas memasarkan produknya kebanyakan di wilayah jabodetabek khususnya di Bogor, Depok, dan Tangerang.
CV Lonceng Mas memasarkan produknya ke toko - toko bahan bangunan yang dipasarkan melalui sales, setiap minggunya sales itu berkunjung ke toko bangunan yang sudah ditentukan jadwal dan wilayah untuk kunjungannya, kemudian pengiriman dilakukan oleh sopir dan kenek untuk mengantarkan barangnya sampai dengan ke lokasi toko tersebut, transaksi yang dilakukan itu berupa tempo dan tempo yang diberikan paling lama dua bulan.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan terkemuka di bidangnya
2.2.2 Misi
Meningkatkan sumber daya yang berkualitas dan berkompeten
2.3 Struktur Organisasi
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Direktur Marketing Manager Supervisor Finance & Acc
Manager
Human Resource Manager
Staff HRD Staff Finance Admin
Penjualan
Sales
Sales Sales Sales
2.4 Produk - Produk CV Lonceng Mas
Gambar 2.1 Produk CV Lonceng Mas
Sumber Data Perusahaan, 2021
Gambar 2.2 Produk CV Lonceng Mas (Thinner)
2.5 Landasan Teori 2.5.1 Manajemen
Menurut Griffin (2015) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen adalah proses perencanaan, proses organisasi, proses koordinasi dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang efektif dan efisien. Berikut ini merupakan beberapa fungsi manajemen, antara lain :
1. Perencanaan (planning) : perencanaan merupakan proses untuk membuat strategi untuk mencapai tujuan, mendefinisikan tujuan organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
2. Pengorganisasian (organizing) : pengorganisasian merupakan proses untuk penempatan sumber daya yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masingmasing dalam pekerjaannya.
3. Pengarahan (Actuating) : pengarahan merupakan proses untuk memberikan penjelasan dan tugas secara rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan agar pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan.
4. Pengawasan (Controlling) : pengawasan merupakan proses untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.
Chandra dan Rifai (2016) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen merupakan proses memperoleh suatu tindakan dari orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Aktivitas manajerial itu dilakukan oleh para manajer sehingga dapat mendorong sumber daya personil bekerja memanfaatkan sumber daya lainnya sehingga tujuan organisasi yang disepakati bersama dapat tercapai.
Robins et al (2018) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen merupakan proses yang melibatkan pengawasan dan koordinasi kegiatan kerja yang dilakukan orang lain sehingga kegiatan yang mereka lakukan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
2.5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Dessler (2020) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk mendapatkan, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperlihatkan hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja mereka, serta masalah dalam keadilan.
Burrow et al (2017) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dengan mengembangkan, memperoleh, dan memberikan kompensasi kepada orang-orang yang bekerja dalam perusahaan. Sedangkan menurut Handoko (2014) manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan seleksi, perekrutan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik itu individu maupun organisasi. Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa tujuan, salah satu nya menurut Sunarto (2005) dalam bukunya, yaitu:
1. Memperoleh dan mempertahankan tenaga kerja yang terampil, memiliki motivasi yang tinggi, dapat dipercaya.
2. Meningkatkan dan memperbaiki kualitas tenaga kerja dalam organisasi yang diukur dari kontribusinya terhadap pekerjaan, kemampuan dan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya.
3. Mengembangkan sistem kerja yang baik dan sesuai prosedur dalam perekrutan dan seleksi calon karyawan.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
5. Memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi.
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan baik secara fisik maupun mental. 7. Melakukan pendekatan dalam proses pengelolaan karyawan.
2. Menetapkan seleksi, penarikan, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right job.
3. Menetapkan program untuk kesejahteraan karyawan, pengembangan promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia di masa selanjutnya. 5. Memperkirakan bagaimana keadaan ekonomi dan perkembangan perusahaan.
6. Memonitor dan memahami undang - undang mengenai buruh dan kebijaksanaan pemberian untuk balas jasa dengan perusahaan - perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Memberikan pendidikan, latihan dan penilaian serta apresiasi terhadap prestasi yang telah dicapai oleh karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik itu secara vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur hak untuk pesangon, pemberhentian atau PHK, asuransi, dan pensiun karyawan.
2.5.4 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Hasibuan (2017) menjelaskan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia ada 2, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operasional.
Fungsi Manajerial, yaitu :
1. Perencanaan, Merupakan tahapan awal dari fungsi manajemen sumber daya manusia yang melaksanakan perencanaan mengenai sumber daya manusia.
2. Pengorganisasian, Pengorganisasian merupakan kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang.
3. Pengarahan merupakan kegiatan untuk mengarahkan karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai semua tujuan perusahaan.
4. Pengendalian merupakan kegiatan untuk mengawasi dan mengontrol kinerja dari setiap karyawan untuk tetap menjalankan kebijakan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Fungsi Operasional, yaitu :
2. Pengembangan merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, baik itu keterampilan teoritis atau teknis.
3. Kompensasi memberikan apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi, baik itu berupa uang atau bonus, kenaikan gaji, dan naik jabatan untuk dapat dijadikan motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.
4. Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercapai kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, agar mereka nyaman dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan.
6. Kedisiplinan merupakan fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting untuk mewujudkan tujuan.
7. Pemberhentian, Pemberhentian atau PHK terhadap karyawan juga diperlukan apabila karyawan itu sudah tidak bisa memenuhi ketentuan yang berlaku dalam perusahaan.
2.5.5 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Robbins dan Coulter (2014) ada 8 proses dalam manajemen sumber daya manusia, diantaranya adalah :
1. Human Resource Planning
Human resource planning adalah proses yang dimana seorang manajer bisa memastikan bahwa sudah memiliki jumlah karyawan yang tepat dan kompeten di posisi yang sesuai. 2. Recruitment & Decruitment
Recruitment adalah salah satu aktivitas untuk menempatkan, mengidentifikasi, dan menarik calon pelamar kerja yang sudah memiliki kapabilitas.
Proses untuk memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan, organisasi dan lingkungannya.
5. Training
Aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan lebih terlatih dalam melakukan pekerjaannya dan dapat terus mengembangkan keahliannya.
6. Performance Management
Merupakan proses untuk menetapkan standar kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
7. Compensation & Benefit
Membuat sistem kompensasi yang layak dan efektif pada karyawan tujuan nya untuk mempertahankan karyawan terutama karyawan yang memiliki prestasi, dapat berupa gajih, bonus, THR, asuransi, dll.
8. Career Development
Career development berpengaruh terhadap karir karyawan dalam meningkatkan posisi karyawan menjadi lebih tinggi, memiliki tanggung jawab yang lebih besar, serta penghasilan yang lebih tinggi.
2.5.6 Job Performance
Job Performance Menurut Hasibuan (2007), dalam Mulyadi (2014) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang untuk melaksanakan tugas yang dibebankan dan didasarkan atas pengalaman, kepandaian dan kecepatan dalam bekerja. Sinambela (2017) mengatakan bahwa job performance adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing yang sudah diberikan. Sedangkan menurut Wardhani (2016) Job Performance mempunyai hasil atas yang telah dicapai melalui proses yang telah dilakukan dan dikerjakan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.5.7 Employee Performance
Employee performance adalah bagaimana karyawan secara efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya( Ahmad et al, 2015). Employee performance dapat dilihat
kemampuan individu untuk mencapai tujuan dan target yang sesuai dengan pekerjaaannya dan telah ditetapkan organisasi.
Menurut Colquitt dalam Kasmir (2015) kinerja karyawan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu : 1. Kinerja Tugas
2. Perilaku kesetiaan sebagai perilaku yang positif 3. Perilaku Produktif tandingan
2.5.8 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Employee Performance
Menurut mangkunegara (2016) ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu :
1. Faktor Kemampuan
Karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dan dengan pendidikan yang sesuai untuk kedudukan dan jabatannya, akan lebih terampil dalam mengerjakan tugas-tugasnya. 2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri karyawan untuk lebih ter - arah dalam mencapai tujuan dalam organisasi.
2.5.9 Indikator Employee Performance
Menurut Edison et al (2016), indikator dari employee performance adalah sebagai berikut :
1. Target 2. Kualitas
Kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan karyawan memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam bekerja.
3. Waktu
Menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu sehingga dapat memperlancar semua tujuan dari organisasi.