Katalog ini terbagi menjadi 3 kategori :
Struktur Catalog
Recruitment
• BJHDC Assesment
Center
• In-House
Psychological
Assesment
Maintaining
• Pelatihan
• Coaching and
Counselling
Organizational
Development
• HR Auditting
• Learning and
Developing Need
Analysis (L&DNA)
Untuk Jasa lainnya yang berhubungan dengan pengembangan SDM dan
sistemnya, di luar dari katalog ini silahkan hubungi Account Executive kami
PROSES BJ HDC
ASSESMENT
CENTER
Pemahaman bersama tujuan assesment dan kondisi di lapangan
(untuk dijadikan studi kasus pada metode Group Exercise)
Menentukan jadwal dan calon
assessee
Assesment (umumnya 6 jam, maksimal 9 orang)
Pelaporan (maksimal 1 minggu setelah Assesment)
Umpan balik dari Assessee
Pelaporan Final
JENIS KOMPETENSI
1. Kompetensi Umum (Core / Inti / Generic Competency)
Merupakan kompetensi generik yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan.
Penjabaran kompetensi dari visi, misi, arah strategi dan nilai-nilai perusahaan.
Contoh Core Competency Results Orientation
Innovative Thinking
Customer Focus/Service Orientation Teamwork and Collaboration
Quality Assurance/Attention to Detail
2. Kompetensi Fungsional / Professional
Merupakan kompetensi yang membedakan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain
Penjabaran kompetensi berdasarkan tuntutan pekerjaan / Job family
3. Kompetensi Manajerial / Struktural
Merupakan kompetensi yang membedakan posisi manajerial
Penjabaran kompetensi berdasarkan fungsi struktural dalam organisasi
KOMPETENSI FUNGSIONAL DAN
MANAJERIAL
(Untuk Leader dan
Operasional)
Definisi KompetensiContinuous Learning (CLn)
Semangat Mengembangkan Diri
Secara aktif menemukan area-area baru untuk pembelajaran; secara reguler menciptakan dan mengambil keuntungan dari kesempatan belajar yang ada; menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang baru diperoleh pada pekerjaan dan belajar melalui aplikasinya.
Initiating Action (IA)
Bersikap Proaktif
Mengambil tindakan secara cepat untuk mencapai tujuan; mengambil tindakan untuk meraih sasaran melampaui yang disyaratkan; bersikap proaktif.
Stress Tolerance (ST)
Ketahanan Menghadapi Tekanan
Memelihara kinerja yang stabil dalam situasi yang penuh tekanan atau penuh oposisi (seperti tekanan waktu atau ketidak-jelasan pekerjaan); menangani stres sedemikian rupa sehingga bisa diterima oleh orang lain maupun organisasi.
Work Standards (WS)
Berorientasi Pada Standar Kerja Tinggi
Menetapkan standar kinerja yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain;
memperkirakan tanggung-jawab agar berhasil dalam menyelesaikan penugasan; memilih untuk menetapkan sendiri standar-standar kerja yang tinggi daripada ditentukan oleh orang lain.
Building Positive Working Relationshi ps (WR)
Membangun Hubungan Kerja yang Positif
Mengembangkan dan menggunakan hubungan kolaboratif untuk memfasilitasi pencapaian tujuan-tujuan kerja.
Building Trust (BT)
Membangun Keyakinan
Berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang sedemikan rupa yang memberikan rasa keyakinan atas individu/seseorang dan organisasi.
Communication (Com)
Komunikasi Efektif
Menyampaikan informasi dan ide-ide secara jelas melalui berbagai variasi media pada individu atau kelompok yang melibatkan rekan bicara dan membantu mereka mengerti dan mengingat pesan yang disampaikan.
Formal Presentation (FP)
Kemampuan Presentasi Efektif
Mempresentasikan ide-ide secara efektif (termasuk komunikasi non-verbal dan penggunaan alat bantu visual) pada individu atau kelompok ketika diberi waktu untuk mempersiapkan; menyajikan presentasi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pendengar.
Negotiation (Ne)
Kemampuan Bernegosiasi
Secara efektif mencari alternatif-alternatif dan posisi-posisi untuk mencapai hasil yang mendapatkan dukungan dan penerimaan dari semua pihak.
Coaching (Co)
Melakukan Bimbingan
Memberikan bimbingan dan umpan balik secara berkala untuk membantu orang lain meningkatkan keahlian / pengetahuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya atau memecahkan suatu masalah.
Delegating Responsibility (DR)
Mendelegasikan Wewenang
Mengalokasikan wewenang pengambilan keputusan dan/atau tanggung jawab tugas pada orang yang sesuai untuk meningkatkan efektifitas individu dan organisasi.
Meeting
Facilitation (MF)
Pemenuhan Kebutuhan Pelanggan
Memastikan bahwa suatu pertemuan melayani tujuan-tujuan bisnis sambil menggunakan dan metode interpersonal dan mempertimbangkan kebutuhan serta kontribusi potensial dari orang lain.
Customer Focus (CF)
Fokus pada Kebutuhan Pelanggan
Menjadikan pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan mereka sebagai fokus utama dari tindakan seseorang; mengembangkan dan mempertahankan hubungan pelanggan yang produktif.
Decision Making (DM)
Pembuatan Keputusan
Mengidentifikasi dan memahami isu, masalah dan peluang; membandingkan data dari berbagai sumber untuk menarik kesimpulan; menggunakan pendekatan yang efektif untuk memilih serangkaian tindakan atau membuat solusi yang tepat; mengambil tindakan yang konsisten dengan fakta, keterbatasan dan konsekuensi yang ada.
KOMPETENSI FUNGSIONAL DAN
MANAJERIAL
(Untuk Leader dan
Operasional)
Report Form
Dimension Level
1 = Significant behavior change needed for level required
2 = Some behavior change needed for level required
3 = At level required
4 = Above level required
5 = Significantly above level required
Key Action Level:
Needs Improvement (1-2): Some behavior change required
To meet the criteria needed for the behavior required (B)
Meets requirements (3): Meets criteria needed for
behavior required (M)
Strength (4-5): Exceeds the criteria needed for
The behavior required (S)
Contoh pelaporan kompetensi : Delegating Responsibility
Delegating Responsibility
Definition:
Allocating decision-making authority and/or Task responsibility to appropriate others to Maximize the organization’s and individual’s Effectiveness. Key Actions: • Chooses targets • Defines latitude • Gives guidance • Follow up
Contoh pelaporan lebih lengkap dapat dimintakan kepada account executive kami
Metode Assesment Center
• DISC yang kami kembangkan ulang dengan akurasi yang lebih tinggi. Untuk bahasa Indonesia kami menggunakan DISC - UI
BJHDC-DISC
• Group Exercise adalah teknik asesmen yang mensimulasikan
sebuah rapat atau situasi kelompok formal dalam sebuah organisasi. Diskusi Kelompok mengukur kompetensi seperti Kerjasama,
Kepekaan Interpersonal, Fleksibilitas, Orientasi Komersil, Pemberian Arahan, dan Pengaruh Organisasi.
Peer Interaction (Group Exercise)
• Role play adalah teknik asesmen dimana partisipan akan melakukan meeting dengan bawahannya.
Subordinate Interaction (Role Play)
• Pada partisipan diberikan berbagai macam tugas (in-tray) yang tidak secara umum dilakukan. Assessee harus mengeksplorasi berbagai isu seperti personel, produksi, pemasaran, distribusi, dan berbagai isu eksternal.
Craftmanship Tray
• Wawancara Berbasis Kompetensi menawarkan sebuah pandangan yang berbeda dari metode assesmen dengan memberikan gambaran dari sudut si peserta (yang diwawancara) tentang prestasi kerja yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Melalui wawancara berbasis kompetensi ini dapat juga terlihat prestasi atau kinerjanya di masa lalu.
Psychological Assesment atau yang biasa dikenal dengan psikotes yang kami miliki berkiblat pada Universitas Indonesia. Ditangani dan disupervisi oleh
psikolog-psikolog terpercaya dan terakurat kami. Berikut contoh paket yang dapat kami tawarkan.
“...US$170.000.000.000
dianggap sebagai
investasi
pelatihan kepempinan
yang gagal...”
(Myatt,M., Forbes, 2012)Pelatihan-pelatihan kami yang tertera dalam module ini khusus diciptakan oleh para psikolog dan praktisi lapangan dengan berdasarkan pada pengalaman nyata dan ilmu pengetahuan terkini. Bila ada permintaan lainnya terkait pelatihan yang Kami adalah para profesional yang mengerti
kebutuhan anda sebagai pengusaha dan sebagai strategic Corporate HR, untuk mengembangkan kompetensi karyawan dalam rangka mengurangi competency gap. Kami selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan
solusi pengembangan manusia terjitu dan terkini. Module-module yang kami buat dalam katalog ini kami ciptakan khusus dan berbeda dengan mempertimbangkan 5 faktor terpenting dalam sebuah pengembangan kompetensi karyawan (Spencer & Spencer). Tidak hanya pada tingkat pengetahuan dan skill; namun kami juga dapat melakukan pendekatan yang lebih dalam
Modul 1 : Interview Methods with MicroExpression Modul 2 : Mengelola Perubahan
Modul 3 : Coaching and Counseling Modul 4 : Neuro-Linguistic Programming
Modul 5 : Strategic Performance Management System Modul 6 : Basic Leadership Development
Modul 7 : Effective Knowledge Management
(formerly learning organization)
Modul 8 : Team Structure to improve team performance Modul 9 : Culture Sensitivity at Work in Indonesia
Modul 10 : Easy Learning Training : Public Speaking and Presentation Skill Modul 11 : Managing Organizational Development
Modul 12 : Managing Career Development
Modul 13 : Competency Based HR Management (CBHRM) Modul 14 : Talent Management
Modul 15 : Stress Management Modul 16 : hipnosis
Modul 17 : Ice Breaking Skill Modul 18 : Negotiation Skill
Modul 19 : ILDP
Modul 20 : PLDT
Module 01
Target Peserta HRD, middle management, top
management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 20
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar untuk melakukan interview, berhubungan dengan pelanggan, dan investigasi
Duration 3 jam
Output Memahami konsep BEI
Memahami pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam BEI
Memahami dan menerapkan strategi-strategi jitu dalam mengasses kandidat Mengetahui aspek-aspek yang dapat di
jadikan acuan untuk evidence
Dapat mengkalibrasi ekspresi kandidat agar dapat mengetahui emosinya
Dapat mengkalibrasi tingkat kebenaran informasi yang disampaikan oleh individu
Module 01
Interviewing Methods adalah modul yang disusun untuk mengajarkan
metode-metode yang jitu dalam sebuah wawancara. Wawancara adalah cara untuk mengetahui lebih dalam secara kualitatif tentang seseorang atau beberapa orang. Secara khusus perusahaan-perusahan biasa menggunakan cara interview ini untuk meninjau ulang kandidat dalam sebuah proses rekrutmen, maupun dalam proses assesment, biasa dikenal dengan behavioral event interview (BEI)
Behavior-based Interview
(BEI)
Two main types Self-appraisals Situational Questions Definition evaluate a candidate's experiences and behaviours to determine their potential for success Goals To relate a candidate’s answers to specific, past experiences Projecting potential performance from past actions
Benefit reliable Indicators of how the
Individuals will most likely act in the future
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Struktur wawancara
Aspek-aspek tingkah laku yang dapat di ukur
Teknik-teknik khusus bagi kandidat yang “kutu loncat” dan kasus lainnya.
Membaca bahasa tubuh
Aktivitas Kelompok : wawancara terstruktur dan penilaian langsung
Module 01
Ada faktor kecil lainnya yang tersembunyi yang perlu di kalibrasi ulang. Paul Ekman, berdasarkan penelitiannya selama 40 tahun, menyebutnya sebagai sebagai Micro Expression. Micro Expression adalah ekspresi kecil yang nampak dalam hitungan tidak sampai satu detik, dan menggambarkan emosi tertentu dari seseorang. Ekspresi dapat diartikan dengan berbagai macam emosi dan bahasa-bahasa non verbal lainnya yang tersirat.
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
• The 7 Universal Expression (Teori + Praktek) • Fokus pada Mata (Teori + Praktek)
• Fokus pada Petunjuk-petunjuk ekspresi wajah ketika berbohong (Teori + Praktek)
Module 02
Target Peserta HRD, lower management, middle
management, top management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan perubahan, menjadi agen
perubahan, pembuat rancangan perubahan
Duration 4 jam
Output Memahami prinsip-prinsip perubahan untuk mendorong proses perubahan yang berhasil
Secara mandiri dapat mengindentifikasi potensi hambatan untuk berubah
Secara mandiri dapat menyusun strategi menghadapi berbagai situasi potensial pasca perubahan
mengidentifikasi strategi dan aktivitas yang dapat dipakai untuk beralih dari kondisi saat ini menuju kondisi masa depan yang diharapkan
Mengevaluasi ulang efektifitas perubahan yang dilakukan
Module 02
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Keseluruhan pelatihan akan mensimulasikan proses perubahan dan membedah fenomena yang terjadi didalamnya dengan bingkai sebagai berikut :
Challenge of change Shock
Denial
Acknowledgement Adaptation and change Evaluating Change
Management perubahan secara sederhana adalah sebuah proses yang dilakukan untuk membantu orang lain, sekelompok orang, atau organisasi untuk melakukan perubahan. Perubahan terjadi disebabkan karena banyak hal, contohnya siklus hidup organisasi, perubahan global ekonomi, politik, dan budaya, perkembangan teknologi, perubahan visi dan misi pemegang saham, dan lain-lain.
Module 03
Target Peserta HRD, lower management, middle
management, top management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan performance appraisal, coaching, dan personal development
Duration 4 jam
Output Membantu anda untuk dapat lebih mahir lagi dalam menangani klien-klien ataupun orang-orang terdekat anda untuk
mencapai sebuah kondisi yang sejahtera secara psikologis. Secara khusus bagi anda praktisi di organisasi, kami tambahkan coaching untuk
mengoptimalkan kinerja bawahan anda dari aspek teknis dan kesiapan mental.
Module 03
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Neuro-Linguistic programming dalam untuk pacing Teknik “bangku kosong”
Membaca biofeedback Coaching dengan hati Umpan balik praktek
Masyarakat saat ini berada dalam kondisi yang semakin tertekan. Adanya banyak tekanan dari luar diri sendiri seperti masalah keluarga, ekonomi, politik kantor, politik negara, kemacetan negara, penyakit, dan masalah-masalah lainnya yang semakin subur. Namun demikian, beberapa pihak yang dapat dipercaya,
diandalkan untuk menjadi pendengar yang baik, bahkan menjadi seorang penyelesai masalah yang bijak. Interaksi antara kedua orang atau lebih ini
kemudian terjadi, dan diharapkan dapat mencapai sebuah kondisi sejahtera secara psikologis.
Kesejahteraan psikologis ini penting untuk dicapai, demi kesehatan dalam
berinteraksi dengan orang lain, produktivitas kinerja, dan demi kesehatan secara fisik. Penelitian membuktikan bahwa seorang yang tidak sejahtera secara
psikologis cenderung dapat rentan menderita penyakit-penyakit, bahkan memperparah kanker. Sebaliknya, kondisi psikologis yang sejahtera dapat membantu penyembuhan lebih cepat.
Module 04
Target Peserta HRD, lower management, middle
management, top management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan Pelatihan dan performance appraisal
Duration 4 jam
Output Memahami presuposisi NLP yang relevan dengan kebutuhan untuk belajar
Memperkenalkan metode-metode terapi NLP yang dapat kemudian diaplikasikan sendiri secara mandiri
Peserta menemukan cara efektif dalam kendala-kendala yang akan dihadapi dalam siklus belajar
Peserta kembali mengenal kapasitas diri Menginternalisasi ulang tujuan awal
memasuki perkuliahan serta esensi nilai kelulusan bagi diri sendiri dengan cara yang lebih baik
Menemukan kembali potensi diri yang terpendam
Peserta dapat memfasilitasi dirinya kembali untuk menghadapi persoalan lainnya dalam hidup pribadi sebagai seorang dewasa dengan lebih cerdas
Module 04
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
4 Presuposisi NLP seni memberi feedback
Pemahaman Modality Sensory : Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory, Gustatory
Seni belajar dengan NLP
NLP atau kependekan dari Neuro-Linguistic Programming adalah sebuah metode pendekatan psikis dan kognitif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendekatan dilakukan dengan merestrukturisasi ulang cara kerja otak dan kaitannya juga dengan penggunaan bahasa atau linguistik.
Learning atau belajar adalah sebuah proses penerimaan, pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi serta tingkah laku yang mengikutinya. Adapun dalam proses ini melibatkan proses kognitif yang kompleks dengan strategi tersendiri yang unik bagi setiap orang.
NLP for Learning memberikan solusi lebih baik yang lebih efektif untuk menyusun strategi belajar baik dalam bentuk tingkah laku maupun kondisi intrapsikis setiap orang. Secara unik pelatihan dengan NLP bersifat memfasilitasi, artinya setiap orang kemudian dapat melakukannya sendiri tanpa perlu difasilitasi.
Module 05
Target Peserta HRD, lower management, middle
management, top management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan performance appraisal, rancangan peningkatan performance perusahaan
Duration 6 jam
Output • pemahaman lebih baik terhadap
kapabilitas karyawan
• dapat mengidentifikasikan hambatan-hambatan dalam mencapai performa kerja
• melakukan konseling terhadap karyawan yang performanya rendah
• melakukan identifikasi kebutuhan pengembangan karyawan
Module 05
GARIS BESAR
PROGRAM PELATIHAN
SESSION 1
• What is Performance Management
• Definitions
• Framework
• Why It Is Important
• Success Factors
• Challenges
• Who should involve..
• Role of Managers • Skills requirements SESSION 2 • The Process • Planning, Monitoring, Review • Audit your performance
• Rating errors and how
to overcome
• Coaching and Counseling
• Understanding what
motivates people
• Handling difficult
situations
• Coaching for higher
performance
SESSION 3
• Setting Performance Objectives
• Alignment of business
objectives to individual goals
• SMART
• Set your Objectives;
exercise
Sebuah pengorganisasian sistem umpan balik yang menguntungkan baik bagi organisasi dan karyawan yang di umpan balik. Cara yang dilakukan sistematis untuk dapat menghasilkan orang-orang yang menghasilkan performa yang terbaik dan mencapai sukses yang setinggi mungkin. Sistem ini harus dimulai dari posisi tertinggi dalam organisasi, baru kemudian diarahkan kepada bawahannya agar tercipta sebuah sistem bimbingan yang jelas bagi semua karyawannya
Strategy Organization
Module 06
Target Peserta HRD, lower management, middle
management, top management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan pengaturan team
Duration 3 jam
Output • Memahami bagaimana talent dan pengembangannya dapat
mengendalikan kesuksesan bisnis perusahaan
• Mengenal tanggung jawab anda terhadap talent dan
pengembangannya
• Membangun keapabilitas untuk mengelola dan mengembangkan orang lain
• Penggunaan alat ukur DISC sebagai alat bantu memahami potensi
Module 06
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
1. Mengapa Kepemimpinan itu penting?
2. Leadership Talent Pool: dimana harus dimulai ?
3. Mengendalikan agenda talent 4. Pengembangan Human Capital 5. Talent Manager
6. Kompetensi kunci : bagaimana mengenal potensi pemimpin
Prediksi HR tahun 2018 (sumber: Workforce Management, Dec. 2008) :
Akan ada kebutuhan berkelanjutan terhadap top talent. Selang antara yang terbaik dan lainnya akan menjadi semakin jelas. Ada peningkatan kebutuhan terhadap kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan yang ajeg.
Perekrutan akan berkompetesi se intensif seperti karyawan yang berusaha mendapatkan pelanggan bagi persuahaan. Citra perekrutan akan sangat
bekembang.
Perkembangan kepemimpinan akan mengarah pada kepmeimpinan yang global dengan kemampuan pengambilan keputusan yang kuat pada budaya yang beragam.
Dengan meningkatnya fleksibilitas beban kerja, perekrut akan lebih
membutuhkan alokasi pembiayaan untuk pelatihan dan pengembangan karyawan. Organisasi yang sukses akan memiliki budaya kerja yang produktif dan akan membutuhkan usaha yang sangat keras untuk mencapai posisi pemimpin.
Module 07
Target Peserta Umum
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 40
Deskripsi peserta Mereka yang peranannya sering terpapar dengan transfer knowledge, updating internal information
Duration 3 jam
Output Menggunakan konsep learning organization sebagai metode praktis bagi
pembaharuan organisasi secara berkesinambungan
Menganalisis unit kerja sebagai suatu sistem belajar dan mengidentifikasi kemampuan belajar masing-masing unit kerja
Mengidentifikasi strategi-strategi untuk meningkatkan kemampuan belajar dan mengubah learning style
Meningkatkan kesadaran dan kapasitas
learning organization dalam kegiatan
Module 07
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Konsep dan Aspek Rasional Learning Organization Tujuh Ketidakmampuan Belajar (The Seven Learning
Disabilities )
Mengenal gaya belajar (Learning Modalities)
Lima Disiplin Belajar (The Five Learning Disciplines) − Personal Mastery
− Shared Vision − Mental Models − Team Learning − Systems Thinking
Aktivitas Kelompok : Aplikasi Learning Organization dalam unit
Learning Organization didefinisikan sebagai organisasi yang secara berkesinambungan mengembangkan kapasitasnya untuk menciptakan sebuah organisasi yang terus belajar.
Namun kini tren HRD telah mengembangkan praktik sistem tersebut menjadi
effective knowledge management. Maksud perubahan ini adalah karena adanya
kepentingan untuk tidak hanya mendorong karyawannya untuk belajar, namun juga secara proaktif terdapat inisiatif dari masing-masing sumber daya yang ada di dalamnya untuk saling berbagi pengetahuan yang dimiliki hingga menjadi sebuah sistem, demi menciptakan kesuksesan perusahaan yang lebih baik.
Modul ini disesuaikan dengan materi yang digunakan dalam sertifikasi Certified Human Resource Professional tahun 2010, dengan tambahan gaya belajar menggunakan pendekatan Neuro-Linguistic Programming (NLP)
Module 08
Target Peserta Umum
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 40
Deskripsi peserta Mereka yang terpapar kerja dalam kelompok
Duration 4 jam
Output Optimalisasi performa kelompok melalui pendekatan pengenalan dan pengelolaan struktur dalam sebuah tim yang terdiri atas team organizational system dan
Module 08
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Banyak lembaga pelatihan yang memberikan cara pendekatan untuk membangun tim pada sinergi dalam tim itu sendiri saja. Tjoshfold menemukan bahwa tidak hanya dalam synergi itu saja yang penting, namun juga team structure. Team
structure terdiri atas individual differences (perbedaan antar individu) dan team organizational system. Kedua aspek ini penting untuk dikenali semua orang dalam
tim dan bersama-sama mengenal hambatan bersamanya, hingga baru tercapai yang disebut dengan sinerginya. Ketika sinergi tersebut diasah dalam tugas-tugas yang dilaksanakan bersama, maka barulah tercapai efektivitas dalam tim untuk mencapai performa bersama dalam satu tim untuk mencapai kesuksesan .
Module 09
Target Peserta Expatriat, Karyawan mutasi
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 10
Deskripsi peserta Mereka yang terpapar dengan beragam budaya dan sedang beradaptasi dengan budaya indonesia atau budaya suku lain
Duration 16 jam
Output
Awareness Mengubah sikap, opini, dan sudut pandang peserta mengenai sebuah topik terkait perbedaan budaya Membantu peserta untuk menemukan adanya bias budaya pribadi dalam bertingkah laku
Knowledge
Meningkatkan kemauan untuk memperoleh pengetahuan yang akurat tentang budaya yang ada
Skill
Mengembangkan sebuah tingkah laku yang sensitif terhadap budaya
dalam membuat keputusan-keputusan
Module 09
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Bekerja Lintas Budaya pada dasarnya lebih dari sekedar mempelajari bagaimana budaya tempat bekerja itu sendiri. Namun sangat penting untuk mempelajari kompetensi sensitivitas antar budaya itu sendiri.
Pembelajaran kompetensi sensitivitas antar budaya sudah bisa dimulai pada saat seseorang berinteraksi dengan yang berbeda budaya dan merefleksikan serta menerima sistem orientasi budayanya sebagai salah satu alternatif dalam memahami dan memaknai realitas lingkungan sekitar nya (Merelatifkan).
Pembelajaran kompetensi sensitivitas antar budaya dikatakan berhasil jika mampu mengembangkan keterbukaan terhadap sistem orientasi asal, sehingga apa yang selama ini dianggap betul dan akurat dari sudut pandang budaya asal, terbuka terhadap sistem orientasi budaya asing, menerimanya, dan bersedia menerapkannya dengan penuh penghargaan.
Pertemuan Peserta Mengenal Budaya Sendiri
Pandangan saya tentang Indonesia Membangun Pengalaman Peserta Kompetensi Sensitivitas Antar Budaya
Mengenal dan memahami Situasi-situasi yang sensitif isu budaya Mengenal Indonesia lebih dekat bersama Hofstede
Proses Belajar Peserta
Komunikasi yang efektif dengan
Neuro-Linguistic Programming
dan Communication
Accomodation Theory
Pemahaman Peserta
Refleksi kualitas komunikasi dalam situasi sensitif budaya
Penjabaran Kekhawatiran peserta ke dalam kompetensi Sensitivitas Antar Budaya
Action Plan : menerima dan
Module 10
Target Peserta Umum
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 40
Deskripsi peserta Mereka yang sering melakukan presentasi, seminar, dan pelatihan
Duration 3 jam
Output Mengembangkan kapasitas peserta untuk menjadi seorang presentan dan public speaker yang efektif melalui pemahaman akan teknik-teknik
presentasi yang efektif dan sugestif, bagi kepentingan presentan, pendengar dan perusahaan.
Membangun kepercayaan diri karyawan perusahaan untuk berbicara dan
mengkomunikasikan ide-ide di depan umum
Mampu menangani pendengar dengan karakter mudah hingga keras kepala
Module 10
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
• Why public speaking does matters?
• Little thing does BIG impact a. the public is speaking b. blocking
c. vocal training d. expressions
• Pacing : make people like you even more
• psychological phenomenon to change people's way to see
•Presentation : the SLIDE Joke
•Presentation: talk to be listened
a. Advance technique #1 : make everyone follow your suggestions
b. Advance technique #2 : make stubborn people had the willing to change the mind
Presentasi adalah teknik penyampaian informasi kepada orang lain dengan cara lisan atau tertulis, dengan kata lain juga menggunakan kemampuan public
speaking. Untuk itu maka pemilihan kata-kata dan bahasa tubuh sebagai media
komunikasi menjadi penting dan krusial.
Tujuan penyampaian informasi yang persuasif dapat dicapai dengan pilihan kata yang tepat dan gerakan tubuh yang tepat, dan menimbulkan perasaan tertentu sesuai dengan harapan. Dalam pelatihan ini kami juga mengajarkan teknik hipnosis. Hipnosis adalah sebuah teknik penyampaian informasi sedemikian rupa sehingga orang yang disampaikan menghayati betul isi informasinya dan terbawa secara emosional ke dalam informasi tersebut. Sebagai contoh ketika menonton film di bioskop, seseorang dapat ikut menangis atau tertawa oleh lakon yang dibawakan. Dalam proses ini saja seseorang tersebut telah terhipnosis oleh kata-kata, bahasa tubuh, dan bahkan musik yang dibawakan di dalamnya.
Module 11
Target Peserta HRD, OD, Top Management, Middle Management, Lower Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang potensial untuk mengelola perubahan, atau menjadi agen perubahan
Duration 4 jam
Output Memahami konsep pengembangan organisasi
Memahami desain pengembangan organisasi
Dapat mendeteksi dan menghadapi hambatan-hambatan yang akan dihadapi setelah perubahan terjadi
Module 11
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Konsep organisasi
Aspek-aspek yang di desain dalam perubahan organisasi Change management
Perubahan adalah hal yang pasti, karena tidak ada yang tetap dalam roda aktivitas manusia. Termasuk di dalamnya adalah perubahan dalam organisasi. Module ini diciptakan dengan menyesuaikan sertifikasi Certified Human Resource Management agar dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang dampak dan penagnanan perubahan di organisasi..
Module 12
Target Peserta HRD, Top Management, Middle
Management, Lower Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 20
Deskripsi peserta Mereka yang berkepentingan utnuk mengelola karir karywan
Duration 3 jam
Output • Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif
• Kesempatan penilaian diri bagi para pekerja untuk memikirkan
jalur-jalur karir tradisional atau yang baru • Pengembangan sumber daya manusia yang
lebih efisien didalam
dan diantara divisi dan atau lokasi geografis dan berdasarkan usia
• Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi pekerja
• Peningkatan kinerja melalui pengalaman rotasi, perpindahan karir
vertikal dan horisontal
• Peningkatan loyalitas dan motivasi pekerja • Sebuah metoda penentuan kebutuhan
Module 12
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
• Karir dari perspektif obyektif adalah Urutan posisi yang diduduki seseorang selama masa hidupnya
• Karir dari perspektif subyektif adalah Perubahan nilai-nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi tua
Jadi Karir dari perspektif Individu adalah Urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang
selama rentang hidup orang tersebut.
Modul ini dibuat dengan standard Certified Human Resource Professional dan disertai pendekatan psikologis tentang perkembangan psikologis karyawan. Dengan kelengakapan kedua materi tersebutlah generasi X dan Y serta Job Hoppers dapat lebih dipahami.
Module 13
Target Peserta HRD, Top Management, Middle
Management, Lower Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang berwenang untuk membuat fondasi kompetensi sebagai sistem pengelolaan HR, ingin memahami ulang tentang management SDM berbasis Kompetensi
Duration 4 jam
Output Memberikan penyegaran dan memotivasi kembali peserta dalam
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Mengerti langkah demi langkah
pembuatan model kompetensi
Dapat membuat model gap kompetensi dalam perusahaan sendiri
Module 13
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Definisi dan terminologi dalam kompetensi Pengukuran kompetensi
Pengelolaan HR berbasis kompetensi adalah sebuah cara untuk dapat memusatkan pada cara sebuah pekerjaan dapat diselesaikan. Selain itu
pengelolaan ini penting agar praktisi HR tidak hanya berkutat pada kemampuan teknis, namun juga pada komponen tingkah laku. Dengan pengelolaan yang tepat, maka sebuah sistem HR berbasis kompetensi dapat membantu jalur karir yang bercabang dan tepat.
Module 14
Target Peserta HRD, Top Management, Middle
Management, Lower Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang berwenang untuk membuat fondasi Talent sebagai sistem pengelolaan HR, ingin memahami ulang tentang
management SDM berbasis Talent
Duration 4 jam
Output Mendapatkan pemahaman mengenai konsep dan tahapan pembuatan model
talent management sebagai sistem basis
Module 14
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
MENGAPA TALENT MANAGEMENT ?Karena perusahaan telah menginvestasikan uang dengan jumlah yang sangat besar kepada karyawannya
Pengeluaran mencakup perekrutan, seleksi, pelatihan, promosi, dan retainment karyawan dapat mengambil bagian porsi yang besar dalam budget perusahaan
Talent management dapat membantu memastikan bahwa perusahaan akan
Module 15
Target Peserta Umum
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 20
Deskripsi peserta Mereka yang ingin menangani dan
mengenal stress di tempat kerja, terpapar tekanan yang berkelanjutan, kurang produktif
Duration 4 jam
Output • Peserta memahami indikasi awal stress • Mampu mendeteksi penyebab stress • Mengembangkan cara untuk mengurangi
Module 15
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Apa itu Stress? Dampak stress Identifikasi stressor
Stress bisa datang dari berbagai aspek dalam hidup manusia Tanpa disadari stress dapat mengganggu kinerja karyawan dalam bekerja. Kinerja yang menurun terkadang disebabkan oleh stress yang dialami kurang difasilitasi. Namun bila sumber stress tersebut dapat dideteksi, stress dapat ditangani dengan lebih baik. Selain itu dengan cara pikir yang lebih berkualitas, stress dapat dihadapi dan karyawan dapat bekerja dengan kinerja yang lebih baik.
Module 16
Target Peserta HRD
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang berwenang untuk melakukan konseling di dalam perusahaan
Duration 3 jam
Output • Memahami konsep dan teknik hipnosis hingga dapat mengaplikasikannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Module 16
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Kurikulum Hypnosis berdasarkan standar Indonesia Board
Hipnosis telah dikenal oleh masyarakat semenjak beberapa puluh abad yang lalu. Pada mulanya dikenal sebagai sebuah teknik nujum karena kemampuannya untuk mengendalikan orang lain. Namun pada abad 18, teknik ini dikembangkan menjadi sebuah intervensi medis oleh seorang dokter bernama Charcot. Seorang neuropsikolog kemudian datang padanya dan mengembangkan lagi teknik-teknik hipnosis hingga kini teknik ini dikembangkan menjadi sebuah teknik yang dapat digunakan secara medis.
Di tempat kerja teknik ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sebagai cara untuk memotivasi diri dan meningkatkan kinerja dengan memberikan sugesti pada pikiran. Bagi praktisi HR, teknik ini dapat memperkaya sesi coaching dan counselling.
Module 17
Target Peserta HRD
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 30
Deskripsi peserta Mereka yang sering melakukan pelatihan
Duration 2 jam
Output Dapat melakukan ice breaking dalam situasi dan kondisi yang relevan, sehingga berhasil meraih kembali atensi peserta
Module 17
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Pentingnya Ice breaking
Ice breaking adalah sebuah sesi kecil sebagai pelengkap dalam sebuah seminar
atau pelatihan. Manfaatnya bagi sebuah pelatihan cukup besar, untuk menarik minat dan atensi peserta, serta bahkan meningkatkan kredibilitas pelatih atau pembicara bagi peserta.
Kemampuan ice breaking tidak sekedar menjalankan permainan-permainan, namun juga penting untuk memilih kata-kata yang menarik dan tepat untuk menciptakan peserta yang semakin antusias, dan dapat menjadi jembatan ke sesi-sesi dalam sebuah pelatihan atau seminar.
Module 18
Target Peserta Umum
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 20
Deskripsi peserta Mereka yang terpapar dengan situasi konflikftif dan dilematis
Duration 3 jam
Output Menghasilkan orang-orang yang dapat bernegosiasi hingga mencapai kesepakatan saling dimenangkan bersama
Module 18
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Konsep negosiasi
Kemampuan bernegosiasi adalah cara antara dua orang atau lebih untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama yang saling dimenangkan (win-win
solution). Dalam interaksinya masing-masing akan memberikan argumentasi dan
caranya untuk dapat mencapai kesepakatan bersama.
Pelatihan ini diberikan untuk tidak hanya memahami anatomi dalam sebuah neogisasi, namun juga memahami kunci utama dalam sebuah negosiasi, yaitu “membaca pikiran” lawan bicara.
Module 19
Target Peserta Middle to Top Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 10
Deskripsi peserta Mereka yang berwenang untuk melakukan
coaching dan counselling kepada orang
lain dalam perusahaan anda, atasan yang melakukan performance appraisal
Duration 21 session x 4 jam
Output • Pemimpin yang hebat dalam hal teknis • Pemimpin yang dapat memprediksi gerak-gerik anggotanya
•Pemimpin yang dapat menciptakan gerak-gerik yang diharapkan
Module 19
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Intensive Leadership Development Phase 1 (ILDP 1)Leadership Development : an Introduction to Professional Leadership (2 session)
Mengapa kepemimpinan itu penting?
Leadership talent pool: dimana harus dimulai ? Mengendalikan agenda talent
Pengembangan human capital Talent manager
Kompetensi kunci : bagaimana mengenal potensi pemimpin Budaya “pemimpin menciptakan pemimpin”
Studi banding dengan sistem kepemimpinan perusahaan berkembang
Intensive Leadership Development Phase 2 (ILDP 2)
Pernahkah anda mengidamkan seorang pemimpin yang tidak hanya hebat secara pengetahuan teknis, namu punya kepekaan lebih dan bahkan
semacam insting untuk dijalankan, dan menimbulkan kharisma bagi orang-orang yang dipimpinnya?
Pelatihan intensif ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan anda akan sebuah pelatihan yang berkelanjutan terkait kepemimpinan. Dalam modul ini kami tidak hanya menyajikan pelatihan dasar kepemimpinan sebagaimana yang ada di module nomor 6, namun kami juga memberikan kemampuan baru bagi seorang pemimpin. Pengetahuan baru yang membutuhkan tanggung jawab besar bagi peserta untuk dapat memanfaatkan pengetahuannya. Dalam module ini, peserta tidak hanya diajarkan untuk memiliki kemampuan-kemampuan dasar seorang pemimpin, namun juga bagaimana untuk dapat memahami bagaimana sekelompok orang bertingkah laku dan beraktivitas. Kami mengharapkan pelatihan yang kami ciptakan ini dapat memberikan nilai lebih bagi pemimpin di perusahaan anda, dan dapat menjadi nilai saing bagi perusahaan lain.
Module 19
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Time Management : Life-time Management (1 session)Peserta mampu mengatur waktu dan memaksimalkan pendaya gunaan waktu dengan cara yang unik.
Leadership Maturity (1 session)
Meningkatkan kepercayadirian sebagai pemimpin Analisis SWOT pada diri sendiri
Time start dari jam 8 am-12:00pm 1 minggu 1 kali pertemuan
Diikuti oleh per batch maksimal 5-6 orang, minimal 2 orang.
Intensive Leadership Development Phase 3 (ILDP 3)
Segitiga aktivitas manusia : sebuah pendekatan sistemik untuk mengelola team (5 sesi)
Sebuah pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa manusia beraktivitas.
Pemahaman dan praktek ini dapat memperlengkapi peserta untuk menyikapi kondisi-kondisi
konfliktif dalam team dan bahkan organisasi sekalipun.
Intensive Leadership Development Phase 4 (ILDP 4) Pengenalan diri secara holistic (15 sesi)
Organizational Leadership Assesment Leadership model
Pemisahan kompetensi Manager-Leader Menumbuhkan Kepercayaan dalam team Memotivasi team
Metafora perubahan pribadi Nilai-nilai diri
Tipe kekuatan diri
Menyeimbangkan kehidupan
Membangun dan mempertahankan relasi Pengembangan diri lebih lanjut
Leadership Therapy – personal session (Optional)
Sebuah proses terapi kepemimpinan secara psikologis bagi pengembangan personal hingga interaksi sosial dari calon penerus perusahaan
Module 20
Target Peserta Middle to Top Management
Maks. Jumlah peserta yang
disarankan 10
Deskripsi peserta Mereka yang berwenang untuk melakukan
coaching dan counselling kepada orang
lain dalam perusahaan anda, atasan yang melakukan performance appraisal
Duration 5 session x 4 jam
Output • Pemimpin yang hebat dalam hal teknis • Pemimpin yang dapat memprediksi gerak-gerik anggotanya
•Pemimpin yang dapat menciptakan gerak-gerik yang diharapkan
Module 19
GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN
Leadership Development : Understanding Leadership (2 session)Session 1 : Understanding Leadership
Origin of Leadership (Shield of Leadership) : mengenal kapabilitas, visi, dan misi diri sendiri lalu mengembalikannya kepada follower.
Diversitas : mengenal follower lebih dalam, memahami cara menghargai setiap orang yang berbeda-beda dalam organisasi, dan mampu memberikan kontribusi spesifik yang dapat memberikan pengaruh bagi organisasinya.
Leaders as Negotiators
Session 2 : Tough situation will pass, but Tough people don’t.
Just Do the Right Thing! : teknik problem solving dan pengambilan keputusan
yang etis
Rewarding Culture: sebuah pendekatan psikologis dalam memberikan
penghargaan, khas Indonesia.
Progressive Leadership Development Training Day 2 (PLDT 2) Leadership Development : More Skills as a Leader (3 session)
Time management
Coaching and Counselling Techniques
Segitiga aktivitas manusia : sebuah pendekatan sistemik dalam menangani konflik hubungan antar manusia
Pernahkah anda mengidamkan seorang pemimpin yang tidak hanya hebat secara pengetahuan teknis, namu punya kepekaan lebih dan bahkan
semacam insting untuk dijalankan, dan menimbulkan kharisma bagi orang-orang yang dipimpinnya?
Pelatihan intensif ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan anda akan sebuah pelatihan yang berkelanjutan terkait kepemimpinan. Dalam modul ini kami tidak hanya menyajikan pelatihan dasar kepemimpinan sebagaimana yang ada di module nomor 6, namun kami juga memberikan kemampuan baru bagi seorang pemimpin. Pengetahuan baru yang membutuhkan tanggung jawab besar bagi peserta untuk dapat memanfaatkan pengetahuannya. Dalam module ini, peserta tidak hanya diajarkan untuk memiliki kemampuan-kemampuan dasar seorang pemimpin, namun juga bagaimana untuk dapat memahami bagaimana sekelompok orang bertingkah laku dan beraktivitas. Kami mengharapkan pelatihan yang kami ciptakan ini dapat memberikan nilai lebih bagi pemimpin di perusahaan anda, dan dapat menjadi nilai saing bagi perusahaan lain.
Profesional kesehatan mental kami dapat memberikan kepada karyawan anda sesi konseling dan coaching dengan pendekatan Client Centered Therapy dan Logotherapy
Pada dasarnya Client Centered Therapy menggunakan 2 elemen sebagai berikut : 1. Tidak mengarahkan 2. Menekankan pada
Unconditional Positive Regard.
Teknik ini sangat cocok untuk menangani
masalah-masalah pribadi seseorang. Sementara Logotherapy kami
P.F Drucker memberikan pernyataan teorinya dalam rangkuman tiga point : • Tidak ada profit dalam sebuah organisasi
• Seluruh profit didapat dari luar organisasi
• Hanya usaha dan pengeluaran yang di dapat dari dalam organisasi
HR Auditting atau HR Diagnostic ini kami ciptakan sedemikian rupa sehingga effort menjadi semakin besar dan cost atau pengeluaran perusahaan menjadi lebih kecil. Terlebih untuk menekan besarnya turnover atau perputaran karyawan dalam sebuah perusahaan, yang sangat memakan biaya. HR Auditting ini berperan dalam membantu mewujudkan strategi bisnis perusahaan yang meningkat, agar terjadi peningkatan profit disertai peningkatan usaha dalam organisasi yang lebih efektif.
Pada akhirnya, HR Auditting atau HR Diagnostic ini memberikan kebaikan manfaat sebagai berikut bagi perusahaan :
1. Mengetahui SWOT sistem HR dalam perusahaan
2. Mengetahui aspek personal yang dapat meningkatkan atau menghambat perwujudan strategi bisnis perusahaan
3. Adanya peningkatan makro hingga mikro dalam kinerja karyawan perusahaan 4. Mengetahui karyawan yang tidak cocok dan tidak nyaman berada pada posisinya 5. Mengetahui karyawan yang dapat bertahan lama dan yang akan segera mundur dari
perusahaan
6. Mengetahui masalah turnover yang tinggi pada generasi X dan Y baik secara kelompok maupun secara personal
Analisa Perusahaan
(HR Diagnosic)
• Pemahaman bersama tentang tujuan HR Diagnostic
• Wawancara dengan teknik BEI (Behavioral Event Interview) secara terstruktur dengan beberapa karyawan kunci untuk menarik isu internal
• Administrasi preference test BJHDC-DISC
Presentasi hasil laporan dengan B.O.D
• Presentasi terbuka • Negosiasi biaya implementasi
• Tanda tangan kontrak ulang untuk Implementasi intervensi
Implementasi Intervensi hasil HR Diagnostic
• Program intervensi yang sudah diadaptasikan khusus bagi perusahan klien
Follow up Intervensi
HR PLANNING RECRUITMENT RETENTION RETIREMENT
Fungsional sebagai
rekan bisnis Memilih kandidat karyawan berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan Membuat program pelatihan yang menghasilkan
karyawan yang lebih puas dan memiliki keinginan untuk bekerja bagi perusahaan Menyediakan program pensiun untuk mempersiapkan kandidat yang akan dipensiunkan
Mengembangkan
Manpower Planning Meminimalisir karyawan yang tidak sesuai dengan
persyaratan
Memberikan tanggung jawab kepada karyawan untuk mencapai goal dan meningkatkan motivasi bekerja karyawan Mempersiapkan program pengumpulan uang pensiun bagi karyawan yang pensiun Memastikan kecukupan SDM untuk menyokong kebutuhan proses bisnis Mengembangkan sistem rekrutmen yang menarik bagi kandidat yang sesuai dengan persyaratan Membuat program benefit untuk mempertahankan karyawan Identifikasi kebutuhan pekerjaan (Job Requirement) untuk posisi yang dibutuhkan Memastikan proses rekrutmen disesuaikan dengan kebijakan dan peraturan perusahaan Memantau turnover karyawan Mengadopsi salah satu basis untuk sistem HRM
Membuat rekrutmen dengan
mempertimbangkan waktu, biaya, dan kebutuhan
PERFORMANCE
MANAGEMENT COMPENSATION CAREER DEVELOPMENT SUCCESSION PLANNING
Menyesuaikan target performa dengan misi perusahaan
Menyediakan kompensasi yang terdiri atas gaji pokok dan gaji variabel yang disesuaikan dengan performa Memiliki sebuah sistem untuk perkembangan karir yang didasarkan pada performa kerja
Memiliki program suksesi yang terbuka, objektif, dan terkendali Memiliki sistem performance management yang objektif dan terstandarisasi Menyediakan kompensasi yang adil dan kompetitif
Perkembangan karir dijalankan secara objektif dan didukung oleh sumber daya yang memadai (seperti model kompetensi, assesment center, performance appraisal) Memiliki program perkembangan karyawan sebagai bagian dari suksesi Memberikan umpan balik yang konstruktif bagi karyawan untuk mengembangkan performa Mengembangkan perencanaan kompensasi untuk menyokong tujuan strategis Identifikasi suksesor dilakukan berdasarkan perbandingan antara kemampuan dengan persyaratan yang dibutuhkan Mendesain sistem
reward yang akan dapat memotivasi karyawan Menghubungkan kompensasi top management dengan performa organisasi
TRAINING COMMUNICATION HR INFORMATION SYSTEM
Investigasi selama pelatihan Komunikasi yang baik antar karyawan dan antara
karyawan dengan pihak management
Sistem database karyawan yang akurat
Mengembangkan training need analysis setiap tahun secara konsisten
Kerjasama yang baik antara management dengan
karyawan Optimalisasi pemberdayaan
internal dan eksternal untuk difungsikan dalam pelatihan Mendampingi untuk
membuat sebuah budaya organisasi yang belajar dalam organisasi
L&DNA (Learning and Development Need Analysis) adalah sebuah proses
penggalian informasi yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi pengembangan yang diberikan kepada calon peserta. Pada umumnya L&DNA ini akan membuahkan pemahaman pada jarak kompetensi antara yang diharapkan oleh perusahaan
dengan kenyataannya. Sehingga dengan adanya intervensi pelatihan yang tepat, SDM akan menjadi lebih produktif dan mengalami peningkatan efektivitas serta efisiensi kerja.
P
eo
pl
e
Asse
ssm
en
t
Org
an
iz
at
io
n
Asse
ssm
en
t
Organization Structure Job Assesment Job Competency People Competency People Assesment HR RecruitmentOrganization Strategy
Managers Professionals Specialist
Organization Policy
Department, Section, Team,
etc
Leaders Managers Coaches Mentors
HR Department
Proses kami dapat dilakukan dengan 2 cara :
HR Auditting (HR Diagnostic)
• Proses ini meliputi pemahaman dari struktur organisasi, hingga pada proses sistem SDM dalam perekrutan. Lalu dilanjutkan dengan kebijakan perusahaan hingga strategi dan cara bagian SDM mengoperasionalisasikannya. Hasil yang didapat melalui proses ini dapat menjadi dasar pengembangan SDM dalam sebuah perusahaan dari segi individual,
kelompok, hingga organisasi secara keseluruhan. Sebab sistem yang lebih sehat, juga akan menghasilkan orang-orang yang lebih optimal.
Spesific Person Analysis
• Proses ini meliputi orang-orang secara spesifik yang hendak dikembangkan. Sehingga analisis dilakukan pada tingkat perorangan (individual discussion) dan group (Focused Group Discussion). Melalui proses tersebut maka didapatlah competency gap yang dimiliki setiap orang untuk dapat mengetahui kompetensi apa saja yang perlu dikembangkan pada
For Further Information About the Proposal, Please Contact our Consultant
Puri Parkview Tower BB Floor 20th , Unit BB/20/11 Phone : 021-31754809