• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/9 SIAP OLAH RAGA GAN (STRATEGI PENGELOLAAN PRASARANA OLAH RAGA BERORIENTASI PELANGGAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1/9 SIAP OLAH RAGA GAN (STRATEGI PENGELOLAAN PRASARANA OLAH RAGA BERORIENTASI PELANGGAN)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1/9

SIAP OLAH RAGA GAN (STRATEGI PENGELOLAAN PRASARANA OLAH RAGA

BERORIENTASI PELANGGAN)

Nama Diklat : Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan IV

Tahun : 2018

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota

Cluster inovasi : Pemuda, Olahraga & Pariwisata Inovator : Drs.Joni Hari Sumantri,MM

Jabatan : Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Instansi : Kota Surakarta

Latar Belakang

II. LATAR BELAKANG 2.1 . Kondisi Umum

Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) mewajibkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan pelayanan, kemudahan dan menjamin terselenggaranya kegiatan Olah Raga Pendidikan; Olah raga Rekreasi; Olah Raga Prestasi, pada semua aspek yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, 5 ? Siap Olah Raga Gan ...?

pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional.

SKN menetapkan 6 (enam) standar yaitu : standar kompetensi tenaga keolahragaan; b. standar isi program penataran/pelatihan tenaga keolahragaan; c. standar prasarana dan sarana; d. standar pengelolaan organisasi keolahragaan; e. standar penyelenggaraan keolahragaan; dan f. standar pelayanan minimal keolahragaan. Prasarana olah raga yang merupakan tempat atau ruang yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan / atau penyelenggaraan keolahragaan.

Prasarana olah raga yang representatif menjadi keniscayaan dalam pemenuhannya, utamanya untuk mendukung kemajuan penyelenggaraan olah raga dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta.

Posisi strategis dan kelengkapan fasilitas kota yang sangat kompetitif akan semakin menguatkan daya tarik Kota Surakarta sebagai kota olah raga dan pusat ekonomi kawasan. Venue dan event olah raga akan menjadi salah satu dependent variabel yang signifikan bagi penguatan daya saing (competitive advantage) dan daya tawar (comparatif advantage) ekonomi kota Surakarta.

2.2. Kondisi saat ini

Prasarana olah raga adalah Barang Milik Daerah (BMD) yang bernilai cukup besar, tentunya harus dikelola secara benar dan tepat, dengan konsisten menerapkan prinsip-prinsip pemanfaatan BMD, yaitu: fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Secara hierarkhis otorisator pengelolaan BMD, adalah sebagai berikut : Walikota selaku pemegang kekuasaan pengelolaan (BMD) ; Sekretaris Daerah selaku Pengelola (BMD), Kepala Perangkat Daerah adalah Pengguna (BMD).

(2)

2/9

6 ? Siap Olah Raga Gan ...?

yang ideal sering sulit dicapai di daerah, karena besarnya nilai biaya untuk: perawatan, pemeliharaan dan up date kebutuhan prasarana kekinian di satu sisi, dan di sisi lain mekanisme eksekusi anggarannya harus mengikuti mekanisme penganggaran OPD (konvensional : DPA Perangkat Daerah) dan nilai yang dialokasikan sebatas untuk kebutuhan standar minimal (survival). Kondisi ini dirasa kurang fleksibel, kurang efektif dan kurang responsif untuk menangani permasalahan kerusakan dan peningkatan produktivitas atau nilai tambah prasarana olah raga.

PENGGUNA TETAP PRASARANA OLAH RAGA MANAHAN, SRIWEDARI NO.

KATAGORI PENGGUNA JUMLAH

PROSENTASE 1.

Organisasi Olah Raga 200 2. Komersial 43 3. Sosial 21 4. Umum 64.800

7 ? Siap Olah Raga Gan ...?

Komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam hal penyediaan pendanaan dan dukungan prasarana dan sarana olah raga dianggap belum kuat dan itu sering dituding menjadi salah satu sebab terpuruknya prestasi olah raga Indonesia, begitu juga dengan kepedulian masyarakat dan stakeholders terkait, dirasa belum memadai.

Saat ini dan kedepan, kegiatan olah raga akan sering dibaurkan dengan event budaya, event pariwisata dan entertainment, dan trendnya semakin menguat dan dinamis. Tuntutan kekinian ini tidak pelak juga menjadi peluang bagi kelahiran kebhinekaan dan keragaman kemasan olah raga seperti eco sport, life style sport, cultur sport, extremee sport, tourism sport, entertainment-sport dan bentuk-bentuk kemasan kolaboratif lainnya yang membaurkan trend global dengan local genius/ icon lokal. . 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 Category 1

Pengguna Tetap Manahan dan Sriwedari Organisasi Olahraga

(3)

3/9 Sosial Umum

8 ? Siap Olah Raga Gan ...? Konser Musik

9 ? Siap Olah Raga Gan ...? Konggres Sepeda Onthel Nasional

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK NASIONAL 10 ? Siap Olah Raga Gan ...?

Sepak Bola

Trend ini tentunya bagi Kota Surakarta harus dijadikan peluang dan tantangan untuk diterapi dengan inovasi penyediaan venues dan space yang sepadan. Prasarana olah raga yang mampu memenuhi kebutuhan varian acara/ event baik sport event maupun event industri kreatif lainnya akan menjadi salah satu katalisator geliat perekonomian daerah dan barometer gelaran hajat olah raga level nasional dan internasional di Surakarta.

Kelas Khusus OR.

11 ? Siap Olah Raga Gan ...?

Prasarana olah raga yang diorientasikan untuk mensupport tercapainya prioritas olah raga dan PAD Kota Surakarta, adalah sebagai berikut : a. 3 (tiga) kawasan utama :

? Gelanggang Olah Raga Manahan (seluas ± 173.000 m2), strategis letaknya, prestisius dan legendaris, yang di dalamnya terdapat venues utama : Lapangan sepak bola dan atletik; Vellodrome, Gedung Olah Raga Tertutup, lapangan tennis, soft ball, volley pasir, wall panjat tebing; lapangan basket outdoor; Gelanggang Pemuda Bung Karno dan ruang terbuka hijau / vegetasi). HP. No 31 Kelurahan Manahan atas Nama Pemerintah Kota Surakarta.

? Stadion legendaris Sriwedari (cagar budaya) tempat penyelenggaraan PON Pertama Tahun 1948, dengan fasilitas lapangan sepak bola dan atletik dengan luas kawasan ± 62.000 m2, berada di pusat kota di jalan utama kota. HP No.40 Kelurahan Sriwedari

12 ? Siap Olah Raga Gan ...?

? Lapangan Kota Barat dengan luas ± 23.000 m2, berada di pusat dan jalan utama kota, diantara kawasan Manahan dan Sriwedari. HP No. 23 Kelurahan Mangkubumen

b. 8 (delapan) lapangan yang berlokasi tersebar di wilayah kota dengan kondisi kelayakan yang variatif, belum tertangani secara baik dan belum lengkap fasilitas penunjangnya.

c. Target PAD

Atas pemanfaatan prasarana olah raga di atas untuk pelayanan olah raga dan kegiatan lainnya, Dispora dibebani target pendapatan sebesar Rp. 4 milyar untuk tahun 2018.

d. Pada tahun 2018 ini dalam Kawasan Gelanggang Olah Raga Manahan akan disiapkan perencanaan penataan, pembangunan (revitalisasi) dua venue utama sebagai berikut :

e. Revitalisasi Stadion Sepak Bola Manahan dengan anggaran Rp. 314 milyar, oleh Kementerian PUPR, ditargetkan selesai pada Bulan Oktober 2019, dengan kualifikasi memenuhi Standar FIFA (mandatory

13 ? Siap Olah Raga Gan ...?

FIFA), seperti Gelora Bung Karno Jakarta dengan kapasitas penonton lebih kecil (20.000 penonton), namun dengan standar fasilitas yang setara, yang akan menjadikan Stadion Sepak Bola Manahan satu-satunya stadion dengan fasilitas yang memenuhi standar FIFA. Nyaman, fashionable, standar keamanan tinggi, digitalisasi

operasional, memuliakan martabat offisial, pemain dan penonton/ supporter, broadcastable, instagramable.

f. Revitalisasi GOR Indoor Manahan dengan anggaran Rp. 56 milyar yang akan berfungsi sebagai sport hall centre dan convention hall centre. STADION MANAHAN 2019

Fasilitas Standar FIFA

14 ? Siap Olah Raga Gan ...?

(4)

4/9

kerusakan.

2.3. Kondisi yang diharapkan

Dalam perspektif kawasan regional, Kota Surakarta yang hanya memiliki luas 44,2 km2 adalah hub (pusat) atau titik simpul aktivitas dan mobilitas dari kawasan hinterlandnya (Subosukawonosraten), kondisi ini melahirkan hubungan sinergis-kolaboratif-integratif. Hal ini tercermin dari

GOR INDOOR MANAHAN 2019 15 ? Siap Olah Raga Gan ...?

pola aktivitas kota keseharian, dengan jumlah penduduk yang hanya 562.000 jiwa, dalam kenyataannya pada siang hari jumlah manusia yang beraktivitas di Kota Surakarta bisa mencapai 2,5 juta orang.

Prasarana Olah Raga di Kota Surakarta sebagai salah satu unsur utama dalam SKN sudah semestinya dapat melayani kebutuhan berbagai segmen/ jenis olah raga maupun event-event penunjang dan bersinergi dengan stakeholders di lingkup kawasan regional dan kota, untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekonomisnya.

Dalam pemanfaatan dan pendayagunaannya secara sistemik berdasarkan zonasi mampu mengembangkan fungsi kolaboratif dan integratif dalam klaster-klaster kawasan fungsional, sehingga dapat memenuhi 3 dimensi peran yang disematkan yaitu : fungsional, sosial dan komersial.

o Fungsional : dapat dimanfaatkan secara efektif untuk kebutuhan olah raga semua segmen, sesuai regulasi yang berlaku. o Sosial : dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sosial di luar aktivitas olah raga

o Komersial : mampu berkontibrusi ke PAD.

Dari sisi Integrasi Kawasan, dapat bersinergy dengan kegiatan pendidikan, kegiatan wisata; kegiatan pendidikan; kegiatan bisnis; kegiatan entertainment; kegiatan UMKM;

Zonasi fasilitas untuk mengakomodasikan kepentingan fungsional, komersial, perkantoran, area latihan pada space stadion Manahan;

a. Khusus untuk kawasan Manahan yang bertumpu pada venue utama lapangan sepak bola standar FIFA, GOR Indoor and Concention Hall Manahan, dan lapangan tennis, dapat/ mampu menghidupi dan mengembangkan dirinya sendiri dengan dikelola oleh manajemen khusus di bawah Dispora.

b. Pengelolaan Prasarana olah raga didukung dengan : regulasi SOP yang lengkap dan efektif, dan sistem aplikasi kekinian yang mudah dan efisien. 16 ? Siap Olah Raga Gan ...?

c. Masyarakat/ pelanggan/ pemangku kepentingan teredukasi untuk berperilaku lebih tertib, rasional, bergaya hidup bugar dengan olah raga, profesional dan berempati memiliki prasarana olah raga berkelas di Kota Surakarta.

Dapat melayani secara merata di seluruh wilayah, tidak terkosentrasi pada dua atau tiga titik saja.

Salah satu kawasan spatial dengan fungsi terpadu, baik fungsi olah raga dan fungsi fasilitasi, supporting dan kolaboratif, adalah Kawasan Gelora Manahan. Didukung lokasinya yang strategis (di tengah kota), kemudahan akses bagi para pendatang, baik melalui jalan raya, kereta api, pesawat udara, yang tidak dimiliki oleh kota-kota/ daerah lain, kawasan Gelora Manahan telah menjadi pusat kegiatan lintas fungsi dalam pola/ sistem kolaboratif-terpadu. Demikian pula rancang pola pemanfaatan space kawasan (zona ruang terbuka, zona venue olah raga, zona ruang terbuka hijau, zona kawasan vegetasi dan bangunan venue utama (Stadion, GOR Indoor) didasarkan pada zonasi fungsi yang terhubung (conecting), baik fungsi olah raga, gerai komersial, sosial, perkantoran, sejalan dengan kebutuhan dan kepentingan pelanggan yang beragam.

Kawasan Integratif – kolaboratif antar zona Manahan

Sesuai RTRW.

17 ? Siap Olah Raga Gan ...?

Integrasi spatial (RTRW) dan kolaborasi fungsi diarahkan menjadi penguat kapitalisasi potensi dan proyeksi Manahan dalam menghadirkan investasi yang lebih besar dan juga support pendanaan dari coorporate (CSR) .

2.4. Identifikasi Masalah a. Isu-isu strategis

? Belum adanya SOP dan aplikasi untuk pengelolaan, data base dan perijinan. ? Belum ada produk kajian atau analisis cost and benefit venue-venue utama

(5)

5/9

? Kebutuhan manajemen khusus (BLUD) untuk menangani kompleksitas fasilitas prasarana utama dan tuntutan kebutuhan kekinian. ? Kecepatan layanan perijinan yang dirasa masih jauh dari harapan karena ketiadaan sistem aplikasi yang berbasis IT.

b. Hambatan

? Terbatasnya kapasitas dan kompetensi SDM di level middle dan lower manajemen.

? Kualitas perencanaan program dan kegiatan belum mampu menjawab kebutuhan ke depan. c. Tantangan

? Mindseat pengelola Organisasi Olah Raga terkait paradigma pembiayaan kegiatan olah raga dan perijinan. ? Miliu dan perilaku masyarakat dan supporter belum sepenuhnya paralel dengan standar dan kelayakan venue.

? Pemenuhan standarisasi dan sertifikasi nasional atas kelayakan prasarana/ venue-venue untuk penyelenggaraan event nasional dan internasional. 18 ? Siap Olah Raga Gan ...?

? Berkembangnya varian tuntutan dan meningkatnya standar pelayanan dari pemangku kepentingan dan pelanggan terhadap prasarana olah raga dan fungsi penunjangnya;

? Maraknya intervensi otoritas kepentingan terhadap proses normatif perijinan pemanfaatan prasarana olah raga.

? Meningkatkan sinergitas kegiatan lintas OPD dan penguatan komitmen pemanfaatan prasarana olah raga secara profesional dan akuntabel. 2.5. Metode analisis

Leavitts Model menjadi pilihan dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang muncul di Dispora dalam pengelolan prasarana olah raga di atas untuk menentukan terapi inovasinya dalam bentuk proyek perubahan, sehingga dicapai kondisi yang diharapkan, yang terdiri 4 (empat) komponen utama yaitu : Struktur (structure); Aktor (People); Teknologi (technology) dan Tugas (task). Adapun relasi dan tata hubungan antar komponen dan mekanisme analisisnya dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Figure 2.1

Bagan Leavitts Model

STRUKTUR TUGAS AKTOR TEHNOLOGI 19 ? Siap Olah Raga Gan ...?

Tabel 2.1

Analisis Komponen NO KOMPONEN KONDISI SETIAP KOMPONEN KOMPONEN UTAMA YANG DIINTERVENSI DAMPAK PERUBAHAN TERHADAP KOMPONEN LAIN 1 2 3 4 5 1 Struktur ? Struktur dan departemeni-sasi OPD Dispora telah mencerminkan rasionalitas pembagian tugas fungsi kewenangan dan efektivitas tata hubungan atar bagian. ? Ruang untuk pengem-bangan struktur dan tugas manajerial khusus juga terbuka. Pembentukan BLUD Prasarana Olah Raga, dengan Peraturan Walikota, untuk venues utama Manahan. Fleksibilitas dan efektivitas dalam melakukan tata kelola kegiatan dan penganggaran untuk perfomance dan pelayanan

prasarana olah raga. 2 Aktor ? Berdasarkan analisis jabat-an, kuantitas SDM belum sebanding de-ngan beban tugas, tanggung jawab dan pekerjaan Dispora. ? 50 % SDM struktural belum memiliki kualifika-si kompetensi manajeri-al dan teknis di bidangnya. ? 60 % SDM staf belum menguasai kompetensi teknis administratif dan operasional dalam pelaksanaan bidang tugasnya. Menyiapkan SDM profesional manajemen khusus untuk mengelola prasarana (venue) olah raga utama Manahan. Menguatkan jejaring kerjasama lintas segmen dan profesi.

? Kondisi ini jelas menjadi kendala serius dalam upaya percepatan capaian hasil kinerja dan pelaksanaan strategi pengelolaan prasarana olah raga yang tanggap pada kebutuhan aktual.

3 Tehnologi ? Sistem aplikasi yang ada baru sebatas untuk kepentingan penyelenggaraan mekanisme perencanaan, tata kelola keuangan, monev, pelaporan kinerja yang sifatnya generik dan terpusat pada Pemerintah Kota. ? Belum ada aplikasi sistem spesifik untuk kepentingan data base, manajemen, dan pelayanan yang mampu menerjemahkan Menyiapkan rancangan SOP dan sistem aplikasi data base, manajemen dan pelayanan perijinan. Kepastian, efisiensi dan akurasi pelayanan internal dan ekternal Dispora.

20 ? Siap Olah Raga Gan ...?

ketentuan regulasi, SOP dan mekanisme baik untuk kepentingan bidang kepemudaan, olah raga dan prasarana dan sarananya. 4 Tugas ? Penyelenggaraan

(6)

6/9

raga. Mereview regulasi uraian tugas dan formulasi pembagian tugas, kewenangan, tata hubungan dan tanggung jawab antara Dispora dan manajemen khusus pengelola venue utama. Memastikan semua pemangku kepentingan dapat terlayani secara profesional sesuai segmentasinya.

Dari kolaborasi kondisi, pemetaan masalah dan isu-isu strategis di atas maka untuk merevitalisasi fungsi dan membangkitkan performance revenue yang optimal bagi PAD Kota Surakarta dari prasarana olah raga, sudah waktunya untuk dilakukan perubahan format manajemen yang lebih fleksibel dalam bentuk BLUD yang didukung dengan regulasi, SOP dan sistem aplikasi perijinan yang mudah dan efisien, dalam Proyek Perubahan yang terukur, realistis dan berkelanjutan.

Manfaat

IV. MANFAAT

4. 1. Bagi Pemerintah Kota Surakarta :

a. Memperkuat posisi peran regulator dan fasilitator

b. Prioritas yang lebih akurat dalam pembangunan dan pengembangan prasarana olah raga c. Pemihakan policy anggaran yang lebih jelas.

d. Terpenuhinya prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam perencanaan, penganggaran dan pengelolaan; e. Menunjang efektifitas law enforcement dan ruang partisipasi publik;

f. Penetapan target pendapatan yang lebih rasional dan terukur. g. Efisiensi pembiayaan pemeliharaan dan perawatan.

21 ? Siap Olah Raga Gan ...? 4.2. Bagi Dispora Kota Surakarta :

a) Meningkatnya kualitas dan efektivitas pelayanan pemanfaatan prasarana olah raga;

b) Bisa lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan prioritas penyelenggaraan urusan olah raga di daerah. c) Memperkuat lini kinerja pendapatan dari pemanfaatan prasarana olahraga.

d) Menguatnya tingkat kepuasan dan kepercayaan pelanggan pada layanan Dispora. 4.3. Bagi Stakeholders/ Masyarakat/ Pelanggan :

a. Terbukanya peluang atau akses bagi pengembangan varian event dan atraksi olah raga maupun event entertaiment lainnya. b. Kemudahan dan kepastian pelayanan perijinan pemanfaatan prasarana olah raga;

c. Tersedianya alternatif prasarana olah raga seuai kebutuhan dan fungsinya.

d. Edukasi untuk lebih peduli dan penguatan sense of bellonging terhadap prasarana olah raga di Kota Surakarta.

Milestone

VI. PENTAHAPAN (MILESTONE)

Pentahapan pelaksanaan proyek perubahan terdiri dari 3 tahap, yaitu tahapan kegiatan dan capaian jangka pendek, menengah dan jangka panjang, yang diformulasikan dalam tabel berikut :

(7)

7/9

TAHAPAN (MILESTONE) PROYEK PERUBAHAN NO

TAHAPAN

OUTPUT TAHAPAN

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 1 2 3 4 A

JANGKA PENDEK 1

Pembentukan Tim Efektif Proper

a. Identifikasi tugas Tim Efektif Proper, Kebutuhan piranti lunak dan piranti keras, pendanaan dan SDM pendukung Proper b. Penetapan posisi, formulasi peran dan fungsi anggota tim

c. Penyusunan draft Keputusan Tim Teknis Proper; d. Penandatanganan Keputusan Tim.

? Keputusan Kepala Dispora tentang tim Teknis Proper . Mulai 23 April 2018

2

Penyusunan regulasi SOP :

a. Pembentukan Tim Penyusun rancangan SOP. ? Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun SOP Mei 2018

23 ? Siap Olah Raga Gan ...? ? Membuat surat permohonan personil

? Mengadakan rapat untuk merumuskan tugas dan fungsi tim.

? Menyusun draft Keputusan Walikota Tentang Tim Penyusun Rancangan Perwali SOP . ? Koreksi bagian hukum

? Pengesahan Keputusan Pembentukan Tim penyusun b. Penyusunan Perwali Tentang SOP :

? Rapat koordinasi Tim Penyusun

? Identifikasi dan inventarisasi permasalahan dan kebutuhan materi SOP. ? Menyiapkan dokumen kajian tentang SOP

? Penyusunan rancangan awal Perwali SOP ? FGD materi Perwali SOP

? Penyusunan rancangan antara Perwali SOP. ? Study banding

? Advice dan koreksi bagian hukum

? Pengajuan rancangan final Perwali SOP kepada Walikota via Bagian Hukum ? Penetapan Perwali SOP.

? Peraturan Walikota Tentang SOP 3

Perancangan dan penyiapan sistem aplikasi perijinan :

a. Menyiapkan rancangan Tim Penyusun Sistem Aplikasi Perijinan Prasarana Terintegrasi (SiAPPI) b. Menunjuk Konsultan (Pihak ketiga) perancang SiAPPI.

(8)

8/9

c. Rancangan awal sistem aplikasi d. Uji unjuk kerja rancangan awal SiAPPI e. Studi banding

f. Pematangan SiAPPI g. Penetapan SiAPPI

? Keputusan Kepala Dispora tentang tim Penyusun SiAPPI ? Piranti SiAPPI

Mei 2018 4

Pembentukan BLUD Prasarana Olah Raga Manahan : a. Pembentukan Tim Penyusun rancangan BLUD. ? Membuat surat permohonan personil

? Membuat undangan rapat koordinasi

? Mengadakan rapat untuk merumus-kan tugas dan fungsi tim

? Menyusun draft Keputusan Walikota Tentang Tim Penyusun Perwali BLUD ? Pengajuan permohonan pengesahan Walikota melalui Bagian Hukum ? Pengesahan Keputusan Walikota Tentang Pembentukan Tim penyusun

b. Penyusunan Keputusan Walikota Tentang Pembentukan BLUD; dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata Kelola BLUD Prasarana Olah Raga: ? Rapat koordinasi Tim

? Identifikasi dan inventarisasi permasalahan dan kebutuhan materi BLUD. ? Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun BLUD

? Keputusan Walikota tentang Penetapan BLUD

? Rancangan Peraturan Walikota Tentang Tata Kelola BLUD Mei – Juni 2018

24 ? Siap Olah Raga Gan ...?

? Menyiapkan dokumen kajian tentang BLUD

? Penyusunan rancangan awal Kepwali dan Perwali BLUD ? FGD materi Kepwali dan Perwali BLUD

? Study banding

? Penyusunan rancangan antara Kepwali Perwali BLUD. ? Advice dan koreksi bagian hukum

? Pengajuan rancangan final Kepwali BLUD kepada Walikota via Bagian Hukum ? Penetapan Kepwali BLUD

5

Konsultasi ke Pemerintah Propinsi dan Kementerian dalam rangka tata kelola BLUD ? Advis dan rekomendasi.

6

Monitoring dan evaluasi

? Laporan dan rekomendasi atas hasil Monev Juni 2018

B.

(9)

9/9 1

Uji coba dan pelaksanaan SOP dan SiAPPI ? Kinerja layanan perijinan

? Respon pelanggan Agustus 2018 C.

JANGKA PANJANG 1

Penyiapan rancangan awal revisi Perda Retribusi ? Dokumen rancangan awal revisi perda Retribusi 2019

3

Penyiapan personil Pengelola BLUD ? Pilihan personil untuk ditetapkan 2019

4

Penetapan personil dan manajemen BLUD beserta perangkat penunjangnya ? Keputusan Walikota Penetapan personil pengelola BLUD

2019 5

Penyelenggaraan BLUD efektif

? Pengelolaan khusus Prasarana Olah Raga Manahan. 2019

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 12 Jul 2021 11:37:28

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan membandingkan akuntansi zakat dan infak /shadaqah yang diterapkan pada Yayasan Rumah Yatim Arrohman dengan PSAK 109,

Pada kalimat ini S1 diisi oleh kalimat yang menyatakan aktifitas kemudian S2 diisi oleh kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan atau maksud pembicara

Pendekatan kondisi tempat kerja ini bertentangan dengan prinsip yang diusulkan oleh Heinrich yang mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh tindakan manusia..

Pengumpulan data menggunakan dua skala model Likert yaitu Skala Maternal Self- Efficacy (38 aitem valid, α=.97) dan Skala Dukungan Sosial (40 aitem valid, α=.98) yang

Dalam agenda 1 dan 2, terdapat pertanyaan dari kuasa pemegang saham yang mewakili 35.340 (tiga puluh lima ribu tiga ratus empat puluh) saham atau merupakan 0,00000488% (nol koma

Seluruh santri/wati baru yang sudah melakukan daftar ulang agar datang ke Pondok Pesantren MANBA’UL ‘ULUM tepat waktu untuk mengikuti kegiatan Penyerahan Santri oleh Wali

Data 5 ditemukan kata mubazir yakni, penggunaan kata banyak + kata ulang. Menurut peneliti jika menggunakan satu kata sudah memenuhi maksud dari kalimat itu maka sebaiknya

Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah. C3