ABSTRAK Dinda Anwar*
HasimPurba** RabiatulSyahriah ***
Salahsatumasalahhukum yang masihbelumtuntaspenanganannyadanmemerlukanperhatiansampaisekarangadalahbidang
hukum jaminan.Hukumjaminanmemilikikaitan yang eratdenganbidang hukum bendadanperbankan.Salah satujenisjaminankebendaan yang dikenaldalam hukum positifadalahjaminanfidusia.Dalamtulisaninipenulismengangkatpermasalahan bagaimana pertanggungjawabanatashilangnyaobjekjaminanfidusia yang telahdidaftarkan di KEMENKUMHAMdanmengkajitentang bagaimanakah jaminanfidusiaterhadap hukum positifserta bagaimana pelaksanaantentangjaminanfidusia di PT. Bank MuamalatIndonesia, Tbk. Cabang Medan.
Penulisaninimenggunakanpendekatanyuridisnormatif yang bersifatdeskriptifanalitisyaknipenelitian yang
mengkajipenelusuranterhadapnorma-normahukum yang terdapatdalamperaturanperundangan yang berlakusertauntukmemperoleh data maupunketeranganatauliteratur yang bersifatdeskriptifdimanapenelitianinidilakukandenganmelakukansurveykelapanganuntuk
mendapatkaninformasimengenai data yang diperoleh.Pengumpulanjenis data yang digunakanadalahdengancarastudikepustakaansertadidukungolehwawancaradanpengumpal an data dari PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Didalampenelitianinididapatihasilbahwajaminan fidusia diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi para pihak dengan menjadikan jaminan fidusia sebagai salah satu sumber lembaga penjaminan bagi benda bergerak guna menunjang dinamika kegiatan usaha. Namun ternyata yang terjadi malah sebaliknya, dinamika didapati ketidakteraturan dan ketidakpastian hukum atau “legal uncertainty”. Perlindunganhukum kepada pemegang Fidusia tidak berjalan secara efektif khususnya bagi kreditur.Kemudianjaminan fidusia dalam praktek di PT.Bank Muamalat Indonesia,Tbk saat ini sudah berjalan efektif dan relevan yang mana Bank Muamalat dalam menyalurkan pembiayaan dengan memiliki jaminan benda bergerak seperti kendaraan, mesin, tagihan dan lain sebagainya menggunakan Lembaga Jaminan Fidusia namun halnya dalam pelaksanaan eksekusi terhadap debitur yang wanprestasi tidak jarang juga Bank Muamalat mendapati masalah-masalah hukum seperti hilangnya objek dari jaminan fidusia tersebut. Olehkarenaituatashilangnyaobjekjaminanfidusia yang telah di daftarkan di KEMENKUMHAM dalamsuatuperjanjianpembiayaan bank
menurutUndang-UndangNomor 42 Tahun 1999 adalahdebiturtetapbertanggungjawabmengembalikanpinjamankreditwalaupunbendajamin
anfidusiatersebutdiasuransikanmaupuntidakdiasuransikan.
Jikabendajaminanfidusiadiasuransikanmakaakandilunasiolehperusahaanasuransidimanabe ndajaminanfidusiadiasuransikansesuaidenganisiperjanjian,
jikabendajaminanfidusiatidakdiasuransikanmakadebiturbertanggungjawabpenuhmengem
balikanpinjamanpembiayaan. Hal inidikarenakandebiturtelahterikatdalamperjanjianpembiayaandenganpihak bank,
walaupunbendajaminanfidusiahilangkarenaapabiladebitur ingkar maka hal tersebut diklasifikasikandalamtindakanpidanasepertipenggelapan.
Kata Kunci :JaminanFidusia, Perbankan, TanggungJawab *
) MahasiswiFakultasHukum Universitas Sumatera Utara **