• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY)

NOMOR : 6 TAHUN 1980 (6/1980)

TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA YOGYAKARTA

PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah pasal 49 ayat (2), telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah.

b. Bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan Pemerintah Daerah, maka dipandang perlu menyempurnakan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962 khususnya mengenai Organisasi Dinas Pertanian Rakyat dan Perikanan Darat Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Bahwa dalam pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 di atas, khususnya Susunan Organisasi Dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah dikeluarkan petunjuk pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan huruf a, b dan c tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1951.

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977.

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977.

6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1980.

7. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962.

8. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4/K/DPRD/1978.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.

d. Dinas adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(3)

g. Unit Pelaksana Tehnis adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. h. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

BAB II

PEMBENTUKAN DINAS

Pasal 2.

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3.

(1). Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang pertanian tanaman pangan.

(2). Dinas Pertanian Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.

(3). Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah.

Pasal 4.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok:

a. melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dibidang pertanian tanaman pangan.

b. melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Kepala Daerah.

c. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah.

Pasal 5.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 3, Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas:

a. perumusan kebijaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan, pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. pengamanan dan pengendalian tehnis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

(4)

Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV Bagian Pertama ORGANISASI Pasal 6.

Secara hirarkhis Dinas Pertanian Tanaman Pangan terdiri dari: a. Unusr Pimpinan : Kepala Dinas.

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub. Bagian - Sub. Bagian.

c. Unsur Pelaksana : Sub. Dinas - Sub. Dinas yang masing-masing terdiri dari Seksi-Seksi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Tehnis.

Pasal 7

Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan terdiri dari:

(1). a. Bagian Tata Usaha.

b. Sub Dinas Bina Program. c. Sub Dinas Produksi. d. Sub Dinas Usaha Tani. e. Sub Dinas Perlindungan. f. Sub Dinas Penyuluhan. g. Cabang Dinas.

h. Unit Pelaksana Tehnis.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua

BAGAN TATA USAHA

Pasal 8.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengurus dan melaksanakan kegiatan dibidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, serta menyelenggarakan effisiensi dan tatalaksana dan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 9.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 7, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan urusan surat menyurat, arsip dan dokumentasi. b. penyelenggaraan urusan kepegawaian.

c. penyelenggaraan urusan keuangan.

(5)

e. penyelenggaraan kepustakaan.

f. penyelenggaraan effisiensi dan tatalaksana.

g. penyelenggaraan penyusunan dan pembuatan laporan.

Pasal 10.

Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Umum.

b. Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Bagian Keuangan. d. Sub Bagian Perlengkapan.

e. Sub Bagian Effisiensi dan Tatalaksana.

Pasal 11.

(1). Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. menerima dan mengagenda surat-surat masuk serta menyampaikan kepada yang bersangkutan.

b. mengagenda dan mengirim surat-surat keluar. c. menyelenggarakan pekerjaan tik dan penggandaan.

d. menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor (mempersiapkan rapat, penerimaan tamu, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor).

e. menyelenggarakan kegiatan kepustakaan yang menyangkut tugas pokok Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

f. menyelenggarakan arsip dan dokumentasi. (2). Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas:

a. menyusun dan memelihara urutan kepangkatan (ranglyst), dan presensi pegawai (daftar hadir).

b. mempersiapkan usul pengangkatan calon pegawai/kenaikan pangkat, kenaikan gaji, penempatan, jabatan, pemindahan, cuti, bebas tugas/pensiun, daftar kondite, tanda jasa dan hukuman jabatan serta segala sesuatunya yang berhubungan dengan Kepegawaian.

c. mempersiapkan/mengurus latihan pegawai, kursus-kursus, tugas belajar dan lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan mutu pegawai.

(3). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. mengurus gaji dan lembur pegawai.

b. menyusun rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja. c. menyelenggarakan tata usaha keuangan.

d. mempersiapkan serta mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah keuangan.

(4). Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas:

a. mengusahakan dan mengurus segala keperluan peralatan kantor dan alat-alat tulis serta perlengkapan lain.

b. menyelenggarakan perbaikan barang-barang inventaris Kantor.

c. mengatur penggunaan, pemeliharaan dan mengurus keperluan Kendaraan Dinas.

(6)

perlengkapan/perbekalan rumah tangga Dinas.

(5). Sub Bagian Effisiensi dan Tatalaksana mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan peningkatan sistem dan prosedur kerja. b. menghimpun informasi tatalaksana bagi Pimpinan.

c. mengolah dan menyajikan informasi tatalaksana bagi Pimpinan.

Bagian Ketiga

SUB DINAS BINA PROGRAM

Pasal 12.

Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, perumusan, penyajian data dan evaluasi serta laporan program dan identifikasi dibidang pertanian tanaman pangan dan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 13.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 11 Sub Dinas Bina Program mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijaksanaan tehnis pembinaan program tanaman pangan.

b. menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penilaian dan penyajian data dibidang pertanian tanaman pangan.

c. penyusunan rencana dan program dibidang pertanian tanaman pangan.

d. identifikasi masalah dan usaha pemecahannya dalam pelaksanaan program.

e. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan tehnis.

Pasal 14.

Sub Dinas Bina Program terdiri dari: a. Seksi Data.

b. Seksi Perumusan dan Pengendalian. c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. d. Seksi Identifikasi.

Pasal 15.

(1). Seksi Data mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan data penyajian data iklim/klimatologi.

b. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data tanaman pangan.

c. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serangan hama dan penyakit serta bencana alam.

d. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data penggunaan tanah serta alat-alat mesin pertanian. e. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data peningkatan produksi pertanian.

(7)

pembinaan ubinan untuk perhitungan produksi bahan makanan.

(2). Seksi Perumusan dan Pengendalian mempunyai tugas:

a. mempersiapkan bahan untuk perumusan program di bidang pertanian tanaman pangan.

b. menyusun program kegiatan dibidang pertanian tanaman pangan.

c. menyusun rencana operasional kegiatan dibidang pertanian tanaman pangan.

d. membuat pedoman pelaksanaan rencana kegiatan tanaman pangan.

e. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan tanaman pangan.

(3). Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan penilaian pelaksanaan kegiatan tanaman pangan.

b. menyelenggarakan penilaian pelaksanaan rencana kegiatan. c. mengumpulkan hasil pelaksanaan kegiatan tanaman pangan. d. mengolah dan menyusun laporan kegiatan tanaman pangan. (4). Seksi Identifikasi mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pengematan dan pencatatan data suatu kegiatan untuk menentukan usaha dalam bidang pertanian tanaman pangan.

b. mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan kegiatan. c. menentukan prioritas pemecahan masalah.

Bagian Keempat

SUB DINAS PRODUKSI

Pasal 16.

Sub Dinas Produksi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan di bidang produksi benih, padi, polowijo dan hortikultura, mekanisasi dan alat pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 17.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 15, Sub Dinas Produksi mempunyai fungsi:

a. menyelenggarakan pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang produksi benih.

b. penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan produksi padi.

c. penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang produksi polowijo dan hortikultura.

d. penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan mekanisasi pertanian tanaman pangan.

(8)

Sub Dinas Produksi terdiri dari: a. Seksi Benih.

b. Seksi Padi.

c. Seksi Polowijo dan Hortikultura. d. Seksi Mekanisasi.

Pasal 19.

(1). Seksi Benih mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan Balai Benih dan Kebun Bibit. b. menyelenggarakan dan membina pengadaan penggunaan Benih

Unggul.

c. menyelenggarakan pengujian/multilokasi Varietas/Kloon tanaman pangan.

d. menyelenggarakan pencatatan, penyimpanan jenis/ varietas/Kloon tanaman pangan.

e. menyelenggarakan pencatatan, pembinaan terhadap produksi dan pedagang benih.

f. menyelenggarakan pemeriksaan lapangan pertanaman/ pembibitan.

g. menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium terhadap kebenaran varietas dari Benih/Bibit.

h. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pemasukan lalu lintas Benih/Bibit.

i. mempersiapkan rencana kebutuhan dan pengadaan benih/bibit.

(2). Seksi Padi mempunyai tugas:

a. membersiapkan rencana penyelenggaraan pengujian untuk intensifikasi padi.

b. menyelenggarakan pembinaan demonstrasi intensifikasi, kegiatan dan perluasan areal panen.

c. merencanakan dan membina usaha pengembangan produksi padi.

d. menyelenggarakan pengamatan, pencatatan dan perencanaan usaha peningkatan padi tanah kering.

(3). Seksi Polowijo dan Hortikultura mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan pengujian intensifikasi dan penganeka-ragaman serta perluasan areal panen polowijo dan hortikultura.

b. menyelenggarakan pembinaan, evaluasi, demonstrasi intensifikasi polowijo serta hortikultura.

c. menyelenggarakan pembinaan dan evaluasi pengembangan produksi polowijo penghasil karbohidrat.

d. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi penghasil protein.

e. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi buah-buahan.

f. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi sayur-sayuran.

g. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi bunga-bungaan dan tanaman obat-obatan.

(9)

(4). Seksi Mekanisasi mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pengujian alat-alat mesin pertanian.

b. menyelenggarakan inventarisasi jenis alat mesin pertanian.

c. menyelenggarakan pembinaan penggunaan dan pemeliharaan alat mesin pertanian.

d. menyelenggarakan demonstrasi alat mesin pertanian.

e. menyelenggarakan pembinaan alat pengawasan pemasaran alat mesin pertanian.

f. mempersiapkan rencana dan evaluasi kebutuhan pengadaan alat mesin pertanian.

Bagian Kelima

SUB DINAS USAHA TANI

Pasal 20.

Sub Dinas Usaha Tani mempunyai tugas melaksanakan usaha tani meliputi perizinan perusahaan, informasi pasar dan pemberian bimbingan usaha pertanian tanaman pangan dan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 21.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 19, Sub Dinas Usaha Tani mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan pemberian bimbingan pengembangan perusahaan pertanian tanaman pangan.

b. penyelenggaraan perumusan dan penyusunan program, serta penganalisaan pelbagai kebutuhan usaha pertanian tanaman pangan.

c. pengaturan pelaksanaan pemberian sertifikat atas hasil pertanian tanaman pangan serta memberi rekomendasi kepada perusahaan yang mengexport hasil pertanian tanaman pangan.

Pasal 22.

Sub Dinas Usaha Tani terdiri dari: a. Seksi Izin Perusahaan.

b. Seksi Informasi Pasar. c. Seksi Bimbingan Usaha.

Pasal 23.

(1). Seksi Izin Perusahaan mempunyai tugas:

a. merumuskan menyiapkan dan menyediakan informasi di bidang perizinan pengusahaan pertanian tanaman pangan. b. perumusan persyaratan dan prosedur pemberian perizinan

di bidang pengusahaan pertanian tanaman pangan.

c. mengikuti perkembangan dan membimbing pelaksanaan izin usaha dibidang pengusahaan pertanian tanaman pangan.

d. menyelenggarakan dokumemntasi dan inventarisasi perizinan.

(10)

e. mempelajari, merumuskan dan mempersiapkan pola pengembangan usaha dibidang pertanian tanaman pangan.

f. mempersiapkan bahan informasi dan menyelenggarakan pembinaan dibidang pengembangan pengusahaan pertanian tanaman pangan.

(2). Seksi Informasi Pasar mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan menyajikan informasi pasar serta pengolahan hasil biaya produksi serta harga pasar hasil pertanian tanaman pangan.

b. menyelenggarakan dan membina penyelenggaraan promisi pemasaran hasil pertanian tanaman pangan.

c. menyelenggarakan pengujian penerapan sistem dan prosedur serta membina penyelenggaraan pemasaran didalam negeri dan luar negeri.

d. membina penyelenggaraan perlakuan/pengujian hasil pedoman pertanian tanaman pangan.

(3). Seksi Bimbingan Usaha mempunyai tugas:

a. merumuskan dan menyusun program pembangunan serta mempersiapkan analisa kebutuhan kredit dan modal.

b. merumuskan dan menyusun program penyaluran serta mempersiapkan analisa kebutuhan pupuk.

c. merumuskan dan menyusun program penyaluran serta mempersiapkan analisa kebutuhan pestisida dan bahan agro kimia.

d. merumuskan dan menyusun program pengadaan serta mempersiapkan analisa kebutuhan peralatan dan tenaga kerja.

e. membina pengadaan alat dan tenaga bimbingan usaha pengolahan produksi pertanian tanaman pangan.

Bagian Keenam

SUB DINAS PERLINDUNGAN

Pasal 24.

Sub Dinas Perlindungan mempunyai tugas dibidang perlindungan meliputi konservasi tanah dan air, pemberantasan hama dan penyakit, pestisida, peningkatan mutu hasil pertanian tanaman pangan serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 25.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 23, Sub Dinas Perlindungan mempunyai fungsi:

a. pengaturan, pengendalian pelaksanaan dari/atau pemberian bantuan dan pelaksanaan usaha mencegah dan memberantas jasad perusak (organisme) untuk mencegah dan menanggulangi banjir dan kekeringan serta mengkonpensasikan dan membatasi kerugian.

b. pengaturan dan pengendalian pemeriksaan lapangan tentang adanya jasad perusak pada tanaman hasil pertanian dan benih serta penyelenggaraan pencatatan dan pengaturan iklim.

(11)

c. pengaturan dan pengendalian dalam peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.

d. pengaturan dan pengendalian usaha pemeliharaan kelestarian tanah dan usaha penggunaan air secara effisien untuk mencapai manfaat yang sebesar-besarnya.

e. pengaturan dan pengendalian pengadaan, pengawasan, penyebaran dan penyimpanan benih.

Pasal 26.

Sub Dinas Perlindungan terdiri dari: a. Seksi Konservasi Tanah dan Air.

b. Seksi Pemberantasan Hama dan Penyakit. c. Seksi Pestisida.

d. Seksi Mutu Hasil.

Pasal 27.

(1). Seksi Konservasi Tanah dan Air mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan usaha kelestarian kesuburan tanah.

b. menyelenggarakan tanaman pangan dan terassering. c. menyelenggarakan pemberian usaha penggunaan pupuk. d. menyelenggarakan pengujian konservasi tanah dan air.

e. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sarana pengairan.

f. memanfaatkan dan melindungi sumber-sumber alam. (2). Seksi Pemberantasan Hama dan Penyakit mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pengamatan hama dan penyakit tanaman pangan.

b. menyelenggarakan pengujian dan demonstrasi proteksi/perlindungan tanaman pangan.

c. menyelenggarakan dan membina serta membimbing penyelenggaraan kegiatan di bidang pencegahan dan pemberantasan hama dari penyakit pada tanaman pangan.

d. menyelenggarakan dan membantu penyelenggaraan kegiatan untuk menanggulangi eksplosi hama dan penyakit.

e. mempelajari, merumuskan dan menyusun pedoman bagi pencegahan dan pemberantasan hama penyakit.

f. mempersiapkan data guna perencanaan pengadaan pestisida dan alat pemberantasan.

(3). Seksi Pestisida mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan pendaftaran dan penilaian terhadap keamanan serta efektifitas pestisida.

b. menyelenggarakan pengawasan dan perizinan di bidang peredaran, penyimpanan dan pengguna pestisida.

c. menyelenggarakan penyusunan rancangan peraturan perundangan tentang pestisida.

(4). Seksi Mutu Hasil mempunyai tugas:

a. membina dan mengawasi lalu lintas bahan tanaman pangan (karantina).

(12)

b. membina usaha peningkatan dan mengamati mutu hasil. c. menyelenggarakan taksasi penurunan/penyusutan hasil. d. membina pengamatan dan pemberantasan hama gudang.

Bagian Ketujuh

SUB DINAS PENYULUHAN

Pasal 28.

Sub Dinas Penyuluhan mempunyau tugas di bidang penyuluhan meliputi latihan ketrampilan petani, bimbingan kelompok tani, tata penyuluhan dan sarana penyuluhan tanaman pangan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 29

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 27, Sub Dinas Penyuluhan mempunyai tugas:

a. penyelenggaraan bimbingan pengolahan materi pengembangan metode dan penyebaran informasi.

b. penyelenggaraan dan perumusan program penyuluhan pertanian tanaman pangan.

c. penyelenggaraan pengembangan administrasi dan evaluasi penyuluhan.

Pasal 30.

Sub Dinas Penyuluhan terdiri dari: a. Seksi Latihan Ketrampilan Petani. b. Seksi Bimbingan Kelompok Tani. c. Seksi Tata Penyuluhan.

d. Seksi Sarana Penyuluhan.

Pasal 31.

(1). Seksi Latihan Ketrampilan Petani mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan latihan bagi para petugas tehnik maupun administrasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja.

b. menyelenggarakan kursur peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi keluarga tani.

c. menyelenggarakan pembinaan unit pendidikan dan latihan di lingkungan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan.

d. menyelenggarakan perlombaan, demonstrasi cara dan hasil pertanian tanaman pangan.

(2). Seksi Bimbingan Kelompok Tani mempunyai tugas:

a. membina dan mengembangkan pertumbuhan kelompok tani dewasa, wanita dan taruna.

b. meningkatkan gairah kerja kelompok dengan jalan lokalarya, karyawisata, pertemuan dan sebagainya.

c. membina pertumbuhan kelompok tani kearah terwujudnya Unit-Unit usaha yang sehat dalam dalam rangka pengembangan Koperasi/KUD.

(13)

d. mengembangkan dan membina kelompok tani hamparan/yang mempunyai wilayah dalam rangka peningkatan produksi pertanian tanaman pangan.

(3). Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas:

a. mengembangkan pengetrapan metode penyuluhan pertanian tanaman pangan kepada keluarga tani.

b. menyelenggarakan penyuluhan siaran pedesaan.

c. menerbitkan brosur, leaflet, poster dan sebagainya untuk memberikan petunjuk kepada keluarga tani.

(4). Seksi Sarana Penyuluhan mempunyai tugas:

a. membina pemanfaatan Balai Penyuluhan Pertanian untuk kepentingan Penyuluhan Pertanian lapangan dan keluarga tani.

b. membina dan mengembangkan unit kepustakaan untuk kepentingan para petugas dan keluarga tani.

c. mengadakan dan memelihara alat-alat penyuluhan.

d. mengumpulkan data penyuluhan untuk sarana pelaksanaan penyuluhan dan penyusunan laporan.

Bagian Kedelapan

CABANG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Pasal 32.

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan akan diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang berlaku.

Bagian Kesembilan

UNIT PELAKSANA TEHNIS

Pasal 33.

(1). Unit Pelaksana Tehnis terdiri dari: a. Balai Bibit/benih.

b. Sekolah Pertanian.

c. Unit Percontohan/Percobaan d. Balai Penyuluhan Pertanian.

(2). Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Tehnis akan diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang berlaku.

BAB V

TATA KERJA

Pasal 34.

(1). Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Kepala Sub Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Cabang Dinas, Unit Pelaksana Tehnis, Seksi dan Sub Bagian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan

(14)

horizontal.

(2). Setiap pimpinan komponen dilingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 35.

(1). Setiap Pimpinan komponen dilingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan wajib mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

(2). Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Komponen dilingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusun laporan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

Pasal 36.

(1). Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Bagian menampung dan menyusun laporan tersebut sebagai bahan laporan untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Dinas.

(2). Kepala Seksi menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Sub Dinas, sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Sub Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut untuk disampaikan tepat waktunya kepada Kepala Dinas.

(3). Kepala Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut ayat (1) dan (2) diatas untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Daerah.

Pasal 37.

Dalam menyampaikan laporan kepada atasannya masing-masing tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Komponen-komponen/ Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 38.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas/Pimpinan Komponen dibantu oleh Pimpinan satuan komponen bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing mengadakan rapat-rapat berkala.

BAB VI

FORMASI

(15)

Jenjang Kepangkatan dan Susunan Kepegawaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan akan diatur tersendiri dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 40.

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962 sepanjang mengenai susunan organisasi dan tata kerja yang telah diatur dalam Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 41.

Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan diatur oleh Kepala Daerah.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42.

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Yogyakarta, 31 Oktober 1980. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH WAKIL GUBERNUR

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

KETUA,

SANTOSA, SH PAKU ALAM VIII. PERATURAN DAERAH INI TELAH DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 061.341.34 - 138, TANGGAL 16 PEBRUARI 1981.

DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SERI D NOMOR 1 TANGGAL, 20 BULAN MARET TAHUN 1981.

SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TTD.

DRS. SOEMIDJAN

--- NIP. 010063425

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(16)

NOMOR : 6 TAHUN 1980

TENTANG: PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENJELASAN UMUM:

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah Pasal 49 ayat (1) Dinas Daerah adalah unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dan ayat (2) Pembentukan, Susunan Organisasi dan Formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Pasal 49 telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah secara berdaya guna dan berhasil guna menuju otonomi yang dinamis nyata dan bertanggungjawab sesuai dengan perkembangan Daerah, dipandang perlu menyempurnakan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III dari Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan Ketentuan-ketentuan Pangkat/Tingkat Sekretaris Daerah, Kepala-Kepala Instansi berikut Seksi-Seksi, Bagian-Bagian/Urusan-Urusan serta jumlah Pegawainya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Lampiran I Angka XIII tentang Dinas Pertanian Rakyat dan Perikanan Darat.

Untuk itu dipandang perlu segera melaksanakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1980, menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL:

Pasal 1 s/d 5 : Cukup jelas.

Pasal 6 : a. Kepala Dinas adalah Jabatan Karier Pegawai yang sesuai dengan bidangnya;

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Jabatan staf;

(17)

c. Unsur Pelaksana adalah Pejabat yang melakukan tugas-tugas operasional;

d. Cabang Dinas : adalah unit organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan yang berkedudukan dan mempunyai wilayah kerja di Kabupaten/Kotamadya;

e. Unit Pelaksana Tehnis adalah unsur penunjang dan melakukan tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan yang melakukan fungsi-fungsi tertentu;

Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 s/d 11 : Cukup jelas. Pasal 12 s/d 15 : Cukup jelas. Pasal 16 s/d 19 : Cukup jelas.

Pasal 20 : Yang dimaksud dengan usaha tani adalah usaha tani dibidang Pertanian Tanaman Pangan.

Pasal 21 s/d 23 : Cukup jelas. Pasal 24 s/d 27 : Cukup jelas. Pasal 28 s/d 31 : Cukup jelas.

Pasal 32 : Yang dimaksud pedoman yang berlaku adalah pedoman Menteri Dalam Negeri.

Pasal 33 ayat (1) : Sebelum dibentuknya Unit Pelaksana Tehnis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku:

I. 1. Balai Benih Padi Wonocatur; 2. Balai Benih Padi Gesikan; 3. Balai Benih Padi Wijilan; 4. Balai Benih Padi Penggang;

5. Kebun Bibit Buah-buahan

Wonocatur;

6. Kebun Bibit Bunga-bungaan dan sayuran Ngipiksari;

7. Kebun Bibit Buah-buahan

Tambak;

8. Kebun Bibit Sayuran Wonocatur; II. Lembaga Pendidikan Usaha Tani

(18)

III. Balai Penyuluhan Pertanian (B.P.P.).

Sebagai Unit Pelaksana Tehnis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasal 33 ayat (2) : Cukup jelas. Pasal 34 s/d 38 : Cukup jelas.

Pasal 39 : Pengisian formasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan mendayagunakan pegawai yang ada disesuaikan dengan volume tugas serta kemampuan Pemerintah Daerah.

Pasal 40 s/d 42 : Cukup jelas. LAMPIRAN LIHAT FISIK

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Terhitung 29 data dengan faktor risiko pasien dengan adanya riwayat abortus menjadi faktor risiko yang berjumlah paling tinggi didapatkan 41,38%, kemudian tertinggi kedua

“ Pengaruh Pemberian Konsentrasi Larutan GA 3 Terhadap Pembentukan Bunga Pada Tanaman Buah Naga (Hylocereus undatus (Haw.) Britt.Et R) “.. Rasa terima kasih juga

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Mereduksi Perilaku Agresif melalui

Pencarian dokter berdasarkan riwayat kesehatan pasien yang bersangkutan yang tersimpan dalam database rumah sakit tersebut sebagai alternatif kedua dilakukan dengan memanggil

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian air rendaman rumput fatimah (Anastatica hierochuntica) terhadap kadar hormon estrogen dan

Pertanian dengan DPR, dan DPD, rapat koordinasi dan terbatas, sidang Kabinet dan Wakil Presiden, dan rapat lainnya. Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas: 1) Subbagian

Untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan dan mendukung beberapa format database, seperti Microsoft Acces, Oracle, MySQL dan lain-lain.Dengan banyaknya format