BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi jangka panjang secara terpadu akan mengembangkan
sumber daya yang dapat terbarui (renewable resources) melalui sektor pertanian,
sektor (argo)industri, sektor perdagangan, dan sektor jasa pendukung dalam
kerangka pembangunan modal insani (human capital) Indonesia yang
seluas-luasnya. Secara angka, pada tahun 2005 persentase kontribusi sektor pertanian
terhadap GDP (gross domestic product) Indonesia semakin menurun. Perkebunan
kelapa sawit merupakan gabungan subsistem sarana produksi pertanian
(agroindustri hulu), pertanian, industri hilir, dan pemasaran yang dengan cepat
akan merangkaikan seluruh subsistem untuk mencapai skala ekonomi. Indonesia
merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia.
Sebanyak 85% lebih pasar dunia kelapa sawit dikuasai oleh Indonesia dan
Malaysia. Menurut Derom Bangun, ketua GAPKI (Gabungan Perusahaan Kelapa
Sawit Indonesia), pada tahun 2008 diperkirakan Indonesia bisa menjadi produsen
kelapa sawit terbesar di dunia. Sangat dipahami bahwa pembangunan agribisnis
kelapa sawit merupakan industri yang diyakini bisa membantu pemerintahan
untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan industri kelapa
sawit merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, berupa lahan subur,
tenaga kerja yang produktif, dan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun.
Minyak inti sawit (Palm Kernel Oil, PKO) merupakan salah satu minyak
yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit selain crude palm oil (CPO). Minyak
inti sawit (PKO) diperoleh dari biji (seed) di dalam buah kelapa sawit yang
disebut inti sawit (Palm Kernel, PK). PT. Socfin Indonesia kebun Mata Pao
menghasilkan produk yang berupa crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil
(PKO) yang mempunyai kualitas tinggi dan berani bersaing pada pasar terbuka.
Setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk meningkatkan produktivitas,
sehingga diperlukan pemahaman terhadap proses produksi yang ada agar dapat
Jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh cara memanen
buah. Pada keadaan buah lewat matang akan meningkatkan kandungan Asam
Lemak Bebas (ALB), dimana bila kadar ALB dalam minyak sawit tinggi akan
menimbulkan bau pada minyak sehingga mutu menjadi rendah. Panen yang tepat
mempunyai sasaran untuk mencapai kandungan minyak yang maksimal dan kadar
ALB yang rendah, yang dicapai pada keadaan kematangan buah tertentu. PKO
lebih banyak digunakan untuk industri oleokimia (penggunaan minyak sawit
untuk produk kimia/nonpangan), seperti fatty alcohol, methyl ester (biodiesel),
glycerol, dan lainnya. Di Indonesia masih sedikit perusahaan kelapa sawit yang
memproduksi dan menghasilkan produk turunan dari PKO. Produksi minyak inti
sawit (PKO) masih di bawah produksi minyak sawit mentah (CPO). Menurut
Derom Bangun meskipun harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami
peningkatan tetapi hal itu tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk keuntungan
perusahan. Menurut Bangun, dalam industri kelapa sawit, pengusaha mengambil
keuntungan dari penjualan minyak inti sawit (PKO).
Untuk peningkatan pemakaian minyak sawit perlu dilakukan peningkatan
kualitas produk pada harga yang wajar. Harga wajar berarti mempertahankan
harga pokok dengan peningkatan efesiensi dan produktivitas serta pengawasan
dan pengendalian yang ketat terhadap proses pengolahan dari bahan baku sampai
produk akhir. Statistical quality control (SQC) dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk pengendalian kualitas. Rata-rata proses atau mean tingkat kualitas dapat
dikendalikan dengan peta kendali untuk rata-rata yang dinamakan Grafik .
Variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan grafik pengendali
untuk rentang, yang dinamakan Grafik R. Kendali kualitas sama artinya dengan
memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan
merupakan produk yang berkualitas baik dan layak dikonsumsi. Hal ini akan
memberikan banyak keuntungan bagi produsen karena omset penjualan
meningkat. Metode yang paling umum dilakukan untuk mengontrol produk yaitu
dengan menyeleksi secara ketat bahan baku yang digunakan, melakukan training
terhadap operator untuk meningkatkan kemampuan, menggunakan mesin-mesin
berteknologi mutakhir dan mengadakan seleksi secara ketat pada produk yang
cepat sebab-sebab terduga atau pergeseran proses sehingga dapat segera dilakukan
tindakan pembetulan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai untuk
diproduksi (Montgomery, ahli bahasa Zanzawi,1990:120).
Berdasarkan uraian yang dipaparkan penulis mengajukan judul untuk
Tugas Akhir, yaitu: “PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Dengan menggunakan peta kendali rata-rata ( ) dan range (R) apakah
produksi Palm Kernel Oil di PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao berada
dalam batas kontrol?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas Palm Kernel Oil di
PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada masalah penelitian, penulis memberikan sejumlah batasan
masalah antara lain:
1. Penelitian dilakukan pada produksi Palm Kernel Oil di PT. Socfin Indonesia
Kebun Mata Pao.
2. Penelitian dilakukan dengan metode Statistical quality control (SQC)
dengan peta kendali rata-rata ( ) dan range (R).
3. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data pada tanggal 04 Januari
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui pengendalian kualitas produksi Palm Kernel Oil di
PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao berada dalam batas kontrol.
2. Untuk mengetahui daerah batas pengendalian kualitas produksi Palm Kernel
Oil yang dihasilkan PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Palm Kernel
Oil di PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Dapat menambah pengetahuan serta pengalaman dalam mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama kuliah sebagai penunjang kesiapan dalam dunia
kerja.
2. Memberikan informasi untuk PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao akan
daerah batas pengendalian kualitas produksi Palm Kernel Oil yang
dihasilkan PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukkan dan
referensi bagi pihak yang berkepenting
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, atau
bahan-bahan yang bersifat teoritis yang dapat membantu penulis dalam
2. Metode Pengumpulan Data
Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Socfin Indonesia
Kebun Mata Pao mengenai jumlah produksi dan jumlah cacat produksi
Palm Kernel Oil.
3. Metode Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode Statistic Quality Control dengan grafik
pengendali rata-rata ( ) dan range (R) untuk mengetahui apakah produksi
Palm Kernel Oil di PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao berada dalam
batas kontrol.
1.7 Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di PT. Socfin Indonesia Kebun Mata Pao Kecamatan
Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan dalam penyusunan tugas akhir kearah yang
dimaksud, maka digunakan sistematika penulisan yang nantinya akan
mempermudah pembahasan, meliputi:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian, Lokasi Penelitiandan Sistematika Penulisan.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang Pengertian Statistic Quality Control (SQC), Data
Atribut dan Data Variabel, Alat-Alat Pengendalian Kualitas Statistik
serta Metode Statistic Quality Control.
BAB 3: PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang Pengumpulan Data, Data Hasil Pengujian dan
BAB 4: IMPLEMENTASI SISTIM
Bab ini menguraikan tentang Pengertian Implementasi Sistim,
Pengenalan Microsoft Office Excel, Pengaktifan Microsoft Office Excel
2007, Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Office Excel 2007 serta
Pembuatan Grafik Peta Kendali dan R.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengolahan data dan saran
yang diharapka dapat berguna bagi pihak perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA