• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2013 PT. Delima Laksana Tata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2013 PT. Delima Laksana Tata"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir Studi Pengembangan Pelayanan Transportasi Laut dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Maritim ini disusun sebagai salah satu tahapan yang tertuang dalam kontrak antara Puslitbang Perhubungan Laut dengan PT. Delima Laksana Tata. Laporan Akhir ini berisi tentang hasil akhir kajian yang mencakup analisis konektifitas dan analisis SWOT penyelenggaraan transportasi laut untuk mendukung pariwisata maritim, serta rancangan kebijakan, strategi dan program yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengembangan hingga tahun 2029.

Konsultan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga dapat berperan serta dalam melakukan kajian yang sangat penting ini. Konsultan berharap hasil kajian dapat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata maritim khususnya, melalui intervensi kebijakan pengembangan transportasi laut.

Jakarta, November 2013 PT. Delima Laksana Tata

(2)

ABSTRAK

Peranan pariwisata dalam menunjang perekonomian baik pada level daerah dan maupun nasional saat ini terus meningkat. Namun demikian, diindikasikan masih terdapat permasalahan dalam penyebaran destinasi wisata, yang sebagian besar masih terfokus di Kawasan Barat Indonesia, khususnya Jawa, yang mencapai 57% dari total wisatawan nusantara (Kemenparekraf, 2010). Salah satu hal yang menyebabkan belum optimalnya pengembangan destinasi wisata adalah ketidaksiapan sarana dan prasarana perhubungan laut, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Maksud dari studi adalah menganalisis dan mengevaluasi tantangan dan peluang pengembangan pelayanan transportasi laut di kawasan strategis pariwisata di Indonesia bagian Timur. Tujuannya adalah tersusunnya strategi dan kebijakan nasional pola pengembangan pelayanan transportasi laut dalam upaya mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata di kawasan Indonesia bagian Timur.

Pendekatan kajian perlu meninjau berbagai aspek yang mencakup identifikasi kondisi dan kebijakan, sintesis antara faktor penunjang pariwisata dan transportasi, perencanaan jaringan dan rencana implementasi (Lumsdon, 2000). Untuk menyusun rekomendasi, dilakukan analisis yang mencakup analisis kinerja pelayanan transportasi laut dengan indikator konektifitas, dan analisis SWOT pengembangan pelayanan transportasi laut dalam mendukung kawasan strategis pariwisata di Indonesia bagian timur. Arahan kebijakan pengembangan transportasi laut untuk mendukung pariwisata maritim ditujukan untuk menjaga kualitas layanan, meningkatkan aksesibilitas layanan, serta meningkatkan aktifitas sosial ekonomi masyarakat. Strategi yang diusulkan mencakup aspek regulasi, kelembagaan/tata kelola, pendanaan, destinasi wisata dan transportasi laut . Program yang dijalankan diharapkan mampu mengindikasikan kebutuhan hingga 2029, yang terbagi dalam periode 2014 – 2019, 2019 – 2024, dan 2024 – 2029.

Kata kunci: transportasi laut, pariwisata maritim, konektifitas, strategi, program

(3)

ABSTRACT

The role of tourism in supporting the economy both at national and regional level continues to increase. Nevertheless, there is still a problem indicated in the spread of tourist destinations, which are still largely focused on the Western Regions of Indonesia, especially Java, which reached 57 % of total domestic tourists (Kemenparekraf, 2010). One of the things that lead to optimal development of tourist destinations yet is the lack of facilities and marine transportation infrastructure, particularly in Eastern Indonesia . The purpose of the study is to analyze and evaluate the challenges and opportunities for the development of maritime transport services in strategic areas in the eastern part of Indonesia tourism. The goal is the formulation of a national policy and strategy development patterns of marine transportation services in an effort to support the strategic development of tourism in the region of Eastern Indonesia.

Approaches need to review various aspects of the study which includes the identification of the conditions and policies, the synthesis between the factors supporting tourism and transport, network planning and plan implementation (Lumsdon, 2000). To make a recommendation, an analysis which includes an analysis of the performance of marine transportation services with connectivity indicators, and a SWOT analysis of the development of marine transportation services in support of strategic tourism areas in eastern Indonesia.

Policy direction to support the development of marine transportation maritime tourism aimed at maintaining quality of service, accessibility to services, and to improve the socio-economic activities of the community. The proposed strategy includes regulatory aspects, institutional/ governance, funding, tourism destination, and sea transportation. The program is expected to indicate a need until 2029, which is divided into periods of 2014-2019, 2019-2024, and 2024-2029.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan Kajian ... 2

C. Ruang Lingkup Penelitian ... 2

D. Kegunaan Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Konsep Pengembangan Transportasi Laut ... 5

1. Pengembangan Transportasi Laut sebagai Bagian Sistem Transportasi ... 5

2. Pengembangan Prasarana ... 7

3. Pengembangan Sarana ... 8

4. Pengembangan Jaringan ... 11

B. Konsep Pengembangan Pariwisata ... 12

1. Definisi Pariwisata ... 12

2. Ragam Pariwisata ... 14

3. Kawasan Wisata... 17

4. Daya tarik wisata ... 18

5. Pariwisata Maritim... 22

C. Kaitan Transportasi dan Pariwisata ... 22

1. Peran Transportasi terhadap Pariwisata ... 22

2. Pendekatan yang Digunakan ... 24

3. Pengembangan Kapal Wisata dan Ferry ... 28

Bab III METODE PENELITIAN ... 32

A. Pendekatan ... 32

1. Pendekatan sistem kepariwisataan ... 33

(5)

B. Metodologi ... 34

1. Tahap Identifikasi Kondisi Eksisting ... 35

2. Tahap Analisis ... 36

3. Tahap Penyusunan Rekomendasi ... 38

Bab IV HASIL PENGUMPULAN DATA ... 40

A. Deskripsi Perolehan Data ... 40

B. Gambaran Umum ... 49

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 49

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 50

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi Sektor Pariwisata ... 59

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 61

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 63

6. Isu-isu Penting ... 72

C. Provinsi DKI Jakarta ... 72

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 72

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 74

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 77

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 79

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 81

6. Isu-isu Penting ... 83

D. Provinsi Jawa Tengah ... 84

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 84

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 86

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 88

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 91

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 93

6. Isu-isu Penting ... 95

E. Provinsi Bali... 96

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 96

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 96

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 98

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 100

(6)

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 100

6. Isu-isu Penting ... 103

F. Provinsi Nusa Tenggara Barat ... 105

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan ... 105

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 106

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 109

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 110

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 111

6. Isu-isu Penting ... 113

G. Provinsi Nusa Tenggara Timur ... 115

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 115

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 116

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 117

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Bahari (Maritime Tourism) ... 121

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 122

6. Isu-isu Penting ... 128

H. Provinsi Sulawesi Utara ... 129

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 129

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 132

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 132

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Bahari (Maritime Tourism) ... 135

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 135

6. Isu-isu Penting ... 140

I. Provinsi Papua Barat ... 141

1. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ... 141

2. Inventarisasi Potensi Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata ... 143

3. Inventarisasi Potensi Ekonomi ... 144

4. Identifikasi Potensi-Potensi Wisata Maritim (Maritime Tourism) ... 145

5. Penyelenggaraan Transportasi Laut ... 147

(7)

Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 155

A. Analisis Konektifitas Penyediaan Transportasi Laut dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Maritim ... 155

1. Konektifitas Global ... 156

2. Konektifitas Nasional dan Lokal ... 158

3. Konektifitas Lokal ... 170

4. Pembahasan ... 175

B. Analisis SWOT Penyediaan Transportasi Laut untuk Mendukung Pariwisata Maritim... 182

1. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ... 182

2. Analisis Matriks Strategi Eksternal dan Internal ... 184

3. Kebijakan Strategis ... 187

C. Kebijakan, Strategi dan Program ... 189

1. Kebijakan ... 189

2. Strategi ... 190

3. Program ... 191

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 195

A. KESIMPULAN ... 195

B. SARAN ... 197

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Ragam Pariwisata ... 14

Tabel 2. 2 Daya Tarik Pariwisata ... 21

Tabel 2. 3 Atribut Operasi Sistem Transportasi ... 26

Tabel 2. 4 Analisis Faktor yang Menjadi Daya Tarik untuk Tujuan Kapal Pesiar ... 30

Tabel 3.1 Indikasi Kegiatan di Lokasi Survei ... 36

Tabel 4. 1 Daftar Perolehan Data Hasil Survey ... 40

Tabel 4. 2 Daftar Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) ... 51

Tabel 4. 3 Jumlah Tamu Hotel Menurut Provinsi Tahun 2003-2011 (ribuan) ... 54

Tabel 4. 4 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk 1997-2011 ... 56

Tabel 4. 5 Destinasi Wisatawan Menurut Provinsi, 2011 ... 57

Tabel 4. 6 Nilai Komponen Input Nesparnas dan Persentasenya terhadap Komponen Nasional ... 59

Tabel 4. 7 Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Menurut Nesparnas ... 59

Tabel 4. 8 Kontribusi PDB Pariwisata Menurut Indikator Ekonomi, 2004 - 2010 ... 60

Tabel 4. 9 Volume Angkutan Laut menurut Jenis Pelayaran ... 63

Tabel 4. 10 Rute Pelayaran Komersial di Indonesia ... 67

Tabel 4. 11 Rute Penyeberangan Antar Pulau di Indonesia ... 68

Tabel 4. 12 Jumlah Pelabuhan per Pengelola ... 71

Tabel 4. 13 Kunjungan Wisman Melalui 3 Pintu Masuk ke Jakarta, 2011 - 2012 ... 75

Tabel 4. 14 Pertumbuhan Kunjungan Wisman ke Jakarta, 2002 - 2012 ... 75

Tabel 4. 15 Profil Wisatawan Mancanegara di Tingkat Nasional dan Jakarta... 76

Tabel 4. 16 Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2002 - 2012 ... 78

Tabel 4. 17 Devisa Wisman ke Jakarta tahun 2000 - 2012 ... 79

Tabel 4. 18 Perwilayahan Pembangunan DPP di Provinsi Jawa Tengah ... 85

Tabel 4. 19 Jumlah Wisatawan per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, 2012 – Kwartal I 2013 ... 86

Tabel 4. 20 Jumlah Tenaga Kerja dan Pendapatan Aktifitas Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah, 2012 – Kwartal I 2013 ... 89

(9)

Tabel 4. 21 Jadwal Kapal Menuju Karimunjawa ... 94 Tabel 4. 22 Banyaknya Wisatawan Nusantarara yang Datang

Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2008 - 2012 ... 96 Tabel 4. 23 Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang

Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2008 – 2012 ... 97 Tabel 4. 24 Distribusi Kedatangan Wisman yang Langsung ke

Bali Menurut Alat Angkut tahun 2007-2011 ... 97 Tabel 4. 25 Daftar 10 Besar Kunjungan Obyek Wisata di Bali

Tahun 2012 ... 98 Tabel 4. 26 Persentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel

Berbintang Menurut Bulan dan Kelas Hotel di Bali

Tahun 2011 ... 98 Tabel 4. 27 Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel Non

Bintang dan Akomodasi Lainnya Menurut Bulan

dan Kelas Hotel di Bali Tahun 2011 ... 99 Tabel 4. 28 Banyaknya Biro Perjalanan Wisata dan Cabang Biro

Perjalanan Wisata Menurut Lokasi Tahun 2011 ... 100 Tabel 4. 29 Arah Pengembangan Jaringan Transportasi Antar

Pulau di Provinsi Bali Menurut Tatranas ... 101 Tabel 4. 30 Arahan Pengembangan Transportasi di Provinsi Bali

Menurut Tatrawil Provinsi Bali, 2007 ... 102 Tabel 4. 31 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke

Provinsi NTB, 2007 - 2012 ... 106 Tabel 4. 32 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kabupaten/Kota di

Provinsi NTB, 2007 - 2012 ... 107 Tabel 4. 33 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Melalui Pelabuhan Lembar Tahun 2007-2011 ... 108 Tabel 4. 34 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan

Nusantara Melalui Pintu Masuk Tahun 2011 ... 108 Tabel 4. 35 Realisasi Pengeluaran Wisatawan di Provinsi NTB

tahun 2007 – 2011 ... 109 Tabel 4. 36 Data Arus Penerbangan dan Penumpang di Bandara

Selaparang/BIL, M. Salahudin dan Brang Biji Tahun

2010 dan 2011 ... 112 Tabel 4. 37 Arus Penumpang Kapal Laut Pada Pelabuhan yang

Diusahakan Dirinci Per Bulan di Nusa Tenggara

Barat Tahun 2011 (Org) ... 112 Tabel 4. 38 Perkembangan Jumlah Wisatawan Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur ... 116 Tabel 4. 39 Banyaknya Akomodasi, Kamar dan Tempat Tidur

menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara

(10)

Tabel 4. 40 Data Restaurant/Rumah Makan/Depot

Makan/Warung Makan/Kereta Per Kabupaten/Kota

Se-Nusa Tengara Timur Tahun 2010 ... 119 Tabel 4. 41 Data Perusahaan Terkait Wisata Per Kabupaten/Kota

di Provinsi Nusa Tenggara Timur 2010 ... 120 Tabel 4. 42 Asumsi Nilai Pendapatan Dari Wisatawan Yang

Berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2006

- 2009 ... 121 Tabel 4. 43 Nama Kapal, Operator, Jumlah Armada dan Rute

yang Dilayani ... 123 Tabel 4. 44 Jumlah Perjalanan, Arus Penumpang, Kendaraan

dan Barang pada Lintasan Penyeberangan Perintis di

Provinsi NTT... 125 Tabel 4. 45 Jumlah Perjalanan, Arus Penumpang, Kendaraan

dan Barang pada Lintasan Penyeberangan Komersil

di Provinsi NTT ... 126 Tabel 4. 46 Prasarana Pelabuhan Penyeberangan di Provinsi

Nusa Tenggara Timur ... 127 Tabel 4. 47 Banyaknya Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke

Sulawesi Utara ... 132 Tabel 4. 48 Jumlah Usaha Kepariwisataan, Jmlah Tenaga Kerja

dan Pendapatan Sulawesi Utara ... 133 Tabel 4. 49 Banyaknya hotel berbintang, kamar tidur, tempat

tidur dan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara ... 133 Tabel 4. 50 Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang Sulawesi

Utara ... 134 Tabel 4. 51 Banyaknya hotel non berbintang, kamar tidur,

tempat tidur dan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi

Uatara ... 134 Tabel 4. 52 Kawasan Wisata di Provinsi Papua Barat ... 141 Tabel 4. 53 Karakteristik Produk Pariwisata di Papua Barat ... 143 Tabel 4. 54 Perkembangan Volume Wisatawan Mancanegara di

Provinsi Papua Barat ... 144 Tabel 4. 55 Perkembangan Volume Wisatawan Nusantara di

Provinsi Papua Barat ... 144 Tabel 4. 56 Jumlah Hotel di Papua Barat, 2008 - 2011 ... 145 Tabel 4. 57 Tenaga Kerja Perhotelan di Papua Barat, 2008 -

2011 ... 145 Tabel 4. 58 Penjabaran Komponen Destinasi Raja Ampat ... 146 Tabel 4. 59 Profil Pasar Wisatawan Mancanegara ... 147 Tabel 4. 60 Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis di Papua

(11)

Tabel 5. 1 Kondisi Konektifitas Global ... 156

Tabel 5. 2 Kondisi Konektifitas Nasional ... 158

Tabel 5. 3 Kondisi Konektifitas Lokal ... 170

Tabel 5. 4 Analisis Kondisi Internal ... 185

Tabel 5. 5 Analisis Kondisi Eksternal ... 186

Tabel 5. 6 Strategi SWOT Pengembangan Transportasi Laut untuk Mendukung Pariwisata Maritim ... 188

Tabel 5. 7 Matriks Program Pengembangan Transportasi Laut untuk Mendukung Pariwisata Maritim di Wilayah Studi ... 192

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Faktor Perencanaan dan Pengembangan

Transportasi Laut ... 6

Gambar 2. 2 Alur Penetapan Kebutuhan Pengembangan Dermaga ... 8

Gambar 2. 3 Skema Analisis Perhitungan Ukuran Kapal Optimal ... 9

Gambar 2. 4 Transportasi sebagai Pendukung Kegiatan Pariwisata ... 14

Gambar 2. 5 Jaringan Transport antara Asal dan Tujuan ... 25

Gambar 3. 1 Pendekatan Pengembangan Transportasi Laut untuk Mendukung Pariwisata yang Berkelanjutan ... 32

Gambar 3. 2 Tahapan Pelaksanaan ... 34

Gambar 3. 3 Analisis SWOT ... 37

Gambar 3. 4 Skema Analisis Perencanaan dan Pengembangan Transportasi Laut ... 38

Gambar 4. 1 Peta Sebaran Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) ... 53

Gambar 4. 2 Pola Konsumsi Wisatawan Dunia ... 61

Gambar 4. 3 Jaringan Pelayaran Laut Komersial di Indonesia ... 64

Gambar 4. 4 Jaringan Pelayaran Perintis di Indonesia ... 65

Gambar 4. 5 Jaringan Penyeberangan Antar Pulau di Indonesia ... 66

Gambar 4. 6 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ... 73

Gambar 4. 7 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia dan Jakarta tahun 2012 ... 74

Gambar 4. 8 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Jakarta, 2001 - 2012 ... 77

Gambar 4. 9 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Seribu tahun 2008 - 2012 ... 80

Gambar 4. 10 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Seribu tahun 2008 - 2012 ... 80

Gambar 4. 11 Dermaga Menuju Kepulauan Seribu ... 82

Gambar 4. 12 Pemandangan Wisata Maritim/Bahari di Karimunjawa ... 92

Gambar 4. 13 Pemandangan Wisata Bahari/Maritim di Nusakambangan ... 93

Gambar 4. 14 Prasarana Perhubungan Laut dan Udara di Provinsi NTT ... 123

(13)

Gambar 4. 15 Peta Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata

Sulawesi Utara ... 131 Gambar 5. 1 Pola Konektifitas Pergerakan Wisatawan ... 155 Gambar 5. 2 Konektifitas Destinasi Pariwisata Maritim dengan

Pergerakan Global Kapal Wisata / Cruise Ship ... 157 Gambar 5. 3 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi DKI

Jakarta ... 163 Gambar 5. 4 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi Jawa

Tengah ... 164 Gambar 5. 5 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi Bali ... 165 Gambar 5. 6 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi Nusa

Tenggara Barat ... 166 Gambar 5. 7 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi Nusa

Tenggara Timur ... 167 Gambar 5. 8 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi

Sulawesi Utara ... 168 Gambar 5. 9 Konektifitas Nasional dan Lokal di Provinsi Papua

Barat ... 169 Gambar 5. 10 Peta Rencana Pengembangan Jalur Wisata di

Kepulauan Seribu ... 176 Gambar 5. 11 Peta Rute Wisata Laut Untuk Pulau-Pulau Kecil di

Jawa ... 177 Gambar 5. 12 Kapal Layar Saat Kegiatan Sail Bunaken ... 179 Gambar 5. 13 Gambar Peta Rencana Pengembangan Transportasi

Laut Khusus Wisata di Sulawesi bagian Utara ... 180 Gambar 5. 14 Rencana Zona Pengembangan Angkutan Wisata

Maritim di Papua ... 181 Gambar 5. 15 Kapal Perintis Sebagai Transportasi Penunjang

Wisata Maritim di Papua Barat ... 182 Gambar 5. 16 Grand Strategy berdasarkan Analisis Matriks

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah mendidiknya secara kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga anak- anak sebagai amanat Allah SWT. dapat memahami,

Dalam penelitian Hubungan Iklim Organisasi Dengan Komitmen Aparatur Sipil Negara Di Kantor Kementerian Kota Surabaya, maka untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut

Perbedaan dua penelitian sekarang dengan penelitian yang terdahulu yakni yang berjudul “Hubungan Antara Optimisme dan Coping Stres pada Mahasiswa Ueu yang Sedang Menyusun

Fruktooligosakarida merupakan senyawa yang dibentuk dari tiga molekul monosakarida berupa 2 molekul fruktosa dan 1 molekul glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis mencoba untuk membangun suatu aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa berbagai gejala-gejala penyakit yang timbul

a) Topi Baret berbahan bludru warna coklat. c) Sepatu PDL, berbahan kulit warna hitam, bertali dan bersleting di sebelah dalam. d) Peluit berwarna hitam dan Tali

Bagi pengelola FJB Kaskus.co.id, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi praktis yang dapat digunakan dalam menyajikan tampilan FJB Kaskus.co.id

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS yang bekerja di badan kepegawaian daerah