• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN HABITAT BANTENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN HABITAT BANTENG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN HABITAT BANTENG

(Bos javanicus d’Alton 1832)

DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

(

Studi Kasus Padang Penggembalaan Cidaon

)

ANDITA HUSNA DESTRIANA

E 34104076

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kesesuaian Habitat Banteng (Bos javanicus d’alton 1832) Di Taman Nasional Ujung Kulon (Studi kasus padang penggembalaan Cidaon)” benar-benar hasil dari pemikiran dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan belum pernah dipublikasikan oleh pihak manapun. Segala bentuk sumber atau kutipan yang digunakan dalam skripsi ini telah dicantumkan dalam daftar pustaka.

Bogor, September 2008

(3)

RINGKASAN

ANDITA HUSNA DESTRIANA. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kesesuaian Habitat Banteng (Bos javanicus d’alton 1832) Di Taman Nasional Ujung Kulon (Studi kasus padang penggembalaan Cidaon). Dibimbing oleh Ir. HARYANTO R. PUTRO, MS dan Dr. Ir. LILIK BUDI PRASETYO, MSc.

Ujung Kulon ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak tahun 1992 berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992. Selain itu pada tahun yang sama kawasan ini juga ditetapkan sebagai World Heritage Site oleh Komisi Warisan Alam Dunia UNESCO dengan SK No. SC/Eco/5867.2409 karena merupakan kawasan konservasi yang mempunyai habitat satwa langka dan dilindungi, yaitu badak jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822). Selain sebagai habitat badak jawa, TNUK juga merupakan habitat bagi banteng (Bos javanicus) dan satwaliar dilindungi lainnya.

TNUK merupakan habitat yang cocok untuk badak jawa dan banteng karena menyediakan kebutuhan spesies tersebut baik jenis pakan, tempat berlindung, air dan mineral maupun tempat berhubungan sosial. Akan tetapi, beberapa temuan-temuan lapangan dari beberapa peneliti menunjukkan adanya indikasi persaingan badak jawa dan banteng. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya kondisi habitat banteng dan badak jawa mempunyai kualitas dan kuantitas yang terbatas. Untuk menghindari terjadinya persaingan di antara dua jenis satwa tersebut, maka diperlukan suatu kegiatan pengelolaan habitat dengan terlebih dahulu mengetahui karakteristik habitat yang diperlukan oleh banteng untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu kegiatan pengelolaan habitat yang dapat dilakukan adalah mengetahui kondisi kualitas habitat banteng dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang kemudian disusun berdasarkan urutan kebutuhan hidup banteng yang kemudian dalam SIG dikenal dengan istilah layer atau peta tematik. Terdapat tujuh layer yang dijadikan indikator kriteria kesesuaian habitat, yaitu data jenis dan jumlah pakan yang dianalisis terhadap peta indeks vegetasi atau NDVI (Natural Difference Vegetation Index), jenis tutupan lahan, kelas ketinggian, kelas lereng, jarak dengan sumber air dan jarak dengan jalan.

Analisis data spasial menggunakan metode CMA (Composite Mapping Analysis) yang pada dasarnya akan memberikan skor pada masing-masing faktor sehingga menghasilkan suatu bobot kesesuaian. Berdasarkan hasil analisis data diketahui tipe vegetasi merupakan faktor yang paling penting bagi habitat banteng dan kemiringan lereng merupakan faktor yang dianggap paling tidak berpengaruh bagi habitat banteng. Sedangkan apabila ditinjau dari faktor-faktor penyusun kelas kesesuaian habitat secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa padang penggembalaan Cidaon merupakan areal dengan habitat yang sangat sesuai bagi banteng, hal ini dapat dibuktikan dengan sekitar 58.02% dari seluruh luasan merupakan habitat dengan kesesuaian yang tinggi.

Kata kunci : Banteng (Bos javanicus d’alton 1832), SIG (Sistem Informasi Geografis), kesesuaian habitat, CMA (Composite Mapping Analysis).

(4)

SUMMARY

ANDITA HUSNA DESTRIANA. Application of Geographic Information System for Mapping of Habitat Suitability of Banteng (Bos javanicus d’Alton 1832) In Ujung Kulon National Park (Case Study of Cidaon Grazing Ground) Supervised by Ir. HARYANTO R. PUTRO, MS and Dr. Ir. LILIK BUDI PRASETYO, MSc.

Ujung Kulon was officially declared as a National Park since 1992 based on Forestry Minister decree No. 284/Kpts-II/1992. In the same year this park was also declared as World Heritage Site by World Nature Heritage Commission of UNESCO by decree No. SC/Eco/5867.2409 for being conservation area that had the habitat of endangered and protected species, which is Javan Rhinoceros (Rhinocheros sondaicus Desmarest, 1822). Beside the habitat of Javan Rhinoceros, UKNP is also a habitat for banteng (Bos javanicus d’Alton 1832) and other protected wild animals.

UKNP is a suitable habitat for Javan rhinoceros and banteng because providing the life-requisites of those species either food type, shelter, water and mineral, or place for socialization. But then, several finding in the field from several researchers showed indication of competition of Javan rhinoceros and banteng. This was because in fact the habitat condition of Javan rhinoceros and banteng had limited quality and quantity. To avoid competition between those two species, then certain habitat management activity is required by knowing beforehand the habitat characteristic needed by banteng to fulfill its life-requisites.

One of the habitat management activities that can be done was observing the condition of banteng habitat quality by using Geographic Information System (GIS) application. The type of collected data included primary data and secondary data which was then sorted based on the order of banteng life-requisites which in GIS known as layer or thematic map. There were seven layers which were then developed into criteria indicator of habitat suitability, that were data of food type and quantity which were analyzed toward Natural Difference Vegetation Index map, vegetation type, altitude, slope, distance to water source and distance to road.

The analysis of those spatial data used Composite Mapping Analysis method which was basically would give score to each indicator so that produced certain suitability value. Based on data analysis known that vegetation type is most important factor for banteng habitat and slope factor it doesn’t equally influence. While if it examined from entire factor Cidaon grazing ground was an area with habitat that suitable for banteng, this could be confirmed by around 58.02% from whole area was a habitat with high suitability.

Keywords : Banteng (Bos Javanicus), GIS (Geographic Information System), suitable habitat, CMA (Composite Mapping Analysis).

(5)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN HABITAT BANTENG

(Bos javanicus d’Alton 1832)

DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

(Studi Kasus Padang Penggembalaan Cidaon)

ANDITA HUSNA DESTRIANA

E 34104076

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 24 Desember 1986 dan merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Subiyanto (Alm) dan Ibu Ernawati. Penulis telah menyelesaikan masa sekolahnya di TK Tunas Rimba 1 Bogor (1990-1992), SD Negeri Polisi 4 Bogor (1992-1998), SMP Negeri 1 Bogor (1998-2001), SMA Negeri 1 Bogor (2001-2004) dan selanjutnya penulis melanjutkan ke bangku kuliah di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB

Selama perkuliahan di IPB, penulis aktif di organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) sebagai anggota dari Kelompok Pemerhati Flora (KPF) dan Biro Infokom pada tahun 2005-2006 kemudian menjadi ketua Biro Kewirausaahaan pada tahun 2006-2007. Pada tahun 2007 penulis pernah melakukan praktek lapang yaitu Praktek Pengenalan Kehutanan di CA/TWA Kamojang dan CA Sancang kemudian dilanjutkan melakukan Praktek Pengelolaan Hutan di KPH Ciamis. Selanjutnya pada tahun 2008 penulis melakukan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Ujung Kulon.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kesesuaian Habitat Banteng (Bos javanicus d’alton 1832) Di Taman Nasional Ujung Kulon (Studi kasus padang penggembalaan Cidaon).” Di bawah bimbingan Bapak Ir Haryanto. R. Putro, MS dan Bapak Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, MSc.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat lindungan, rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan sebaik-baiknya. Skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kesesuaian Habitat Banteng (bos javanicus d’alton 1832) Di Taman Nasional Ujung Kulon (Studi kasus padang penggembalaan Cidaon)” diharapkan memiliki manfaat untuk dapat menyampaikan data dan informasi mengenai karakteristik habitat banteng di padang penggembalaan Cidaon yang nantinya mampu menjadi dasar pertimbangan bagi pengelolaan populasi maupun habitat banteng di TNUK agar kelestaran jenis ini tetap terjaga.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, penulis mengalami beberapa keterbatasan baik dalam biaya, waktu dan tenaga. Sehingga penelitian ini hanya dilakukan pada saat musim hujan yang berakibat data yang dikumpulkan tidak memenuhi kondisi kualitas habitat banteng khususnya di padang penggembalaan Cidaon pada saat musin kemarau. Namun dengan segala upaya penulis berusaha memberikan data dan juga informasi yang optimal.

Akhir kata ibarat pepatah “Tak ada gading yang tak retak,” sama halnya dengan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan di kemudian hari sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, September 2008

(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah... dengan telah diselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Mama, Mas Andi dan Dik Dustin atas doa, dukungan, semangat dan kehangatan yang luar biasa selama ini.

2. Bapak Ir. Haryanto R. Putro, MS dan Bapak Dr. Ir. Lilik Budi Prastyo, MSc sebagai pembimbing skripsi penulis atas ilmu, kritik dan saran kepada penulis dalam proses peyusunan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS, dosen dan staf Departemen KSHE yang telah menambah ilmu, pengajaran dan arti penting kehidupan selama perkuliahan. 4. Kepala Balai, kepala SPTN dan staf Taman Nasional Ujung Kulon atas bantuan,

kerjasama dan tempat istrahat yang nyaman bagi penulis selama penelitian.

5. Pak Sasriful, Pak Ameng, Pak Seha, Pak Weli dan Pak Tumino atas bantuan dan kerjasama yang luar biasa selama penulis melakukan penelitian.

6. “Ndut” yang terus memberikan semangat, dukungan, senyuman dan menguatkan perjalanan penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

7. Teman-teman seperjuangan PKLP TNUK (Aaf, Yogi, Hasto, Afn dan Sukma) atas cerita dan keindahan kebersaman selama hampir 2 bulan.

8. Keluarga Besar KSH’41 atas kekeluargaan, persahabatan dan kenangan yang luar biasa selama 4 tahun bersama.

9. Semua pihak yang telah menjadi bagian dalam perjalanan hidup penulis selama ini.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

DAFTAR LAMPIRAN... iv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan Penelitian... 3

1.3 Manfaat Penelitian... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi... 4

2.2 Penyebaran... 5

2.3 Habitat... 5

2.4 Aktivitas dan Perilaku Banteng... 6

2.5 Pola Penggunaan Ruang... 8

2.6 Konservasi Banteng... 9

2.7 Penginderaan Jauh... 9

2.8 Sistem Informasi Geografis... 14

III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu... 20

3.2 Bahan dan Alat... 21

3.3 Tahapan Penelitian... 21

3.4 Analisis Data... 30

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah dan Dasar Hukum... 34

4.2 Keadaan Fisik Kawasan... 34

4.3 Potensi Biotik... 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Ukuran Populasi dan Aktivitas Harian... 38

5.2 Karakteristik Habitat... 45

5.3 Penentuan Model Kesesuaian Habitat... 66

5.4 Peta Kesesuaian Habitat... 69

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 72

6.2 Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73

(10)

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Aplikasi prinsip dan saluran spektral thematic mapper... 12

2. Contoh aplikasi sistem informasi geografis... 19

3. Aktifitas banteng di padang pengembalaan... 41

4. Aktifitas banteng di hutan dataran rendah... 42

5. Aktifitas banteng di hutan pantai... 42

6. Analisis vegetasi di padang pengembalaan... 44

7. Analisis vegetasi dominasi di hutan dataran rendah... 45

8. Analisis vegetasi dominasi di hutan pantai... 47

9. Jenis pakan banteng yang dijumpai di lokasi penelitian... 48

10. Luas pg. Cidaon dan sekitarnya berdasarkan kelas lereng... 57

11. Kelas Klasifikasi NDVI... 60

12. Perbandingan antara INP dengan kelas NDVI...60

13. Perbandingan Jumlah Pakan Terhadap Nilai NDVI... 61

14. Skor tiap indikator pada faktor lingkungan (environment factors)... 64

15. Skor tiap indikator pada faktor manusia (human factor)... 65

16. Bobot per indikator faktor lingkungan... 65

17. Bobot per indikator faktor gangguan manusia... 66

18. Bobot faktor lingkungan... 66

19. Bobot faktor manusia... 66

20. Luasan tiap kelas kesesuaian... 67

21. Validasi model pada tiap kelas kesesuaian... 69

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari semua proses penelitian, mulai dari proses analisis sampai dengan implementasi sistem pada Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan

Salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis tentang pemetaan desa yang berada di Kecamatan Dolok Masihul. Kehadiran Sistem Informasi Geografis ini di harapkan dapat

Setelah dilakukan penelitian dan observasi maka sistem informasi geografis untuk pemetaan lahan dan hasil pertanian serta perkebunan ini mampu untuk digunakan sebagai

kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis, perancangan dan implementasi pada bab-bab sebelumnya adalah telah dibuat Sistem Informasi Geografis Pemetaan

Dalam penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa metode yang berkaitan dengan judul tugas akhir penulis yaitu: Sistem Informasi Geografis Pemetaan

Berdasarkan dari semua proses penelitian, mulai dari proses analisis sampai dengan implementasi sistem pada Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan

Setelah dilakukan penelitian dan observasi maka sistem informasi geografis untuk pemetaan lahan dan hasil pertanian serta perkebunan ini mampu untuk digunakan sebagai

Dalam pembangunan “ Sistem Informasi Geografis Kesesuaian Lahan Tanaman Jagung Berbasis Web Studi Kasus : Kecamatan Sukajaya, Bogor ”, penulis melakukan observasi pada lokasi penelitian