• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip Polarisasi Sirkular dengan Catuan Proxmity Coupled

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip Polarisasi Sirkular dengan Catuan Proxmity Coupled"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dikenal sebagai teknologi yang memiliki manfaat yang luas. Pemanfaatan yang tepat dari teknologi ini berpotensi meningkatkan ekonomi dan ketahanan nasional. Penginderaan jauh mempermudah pengelolaan sumber daya alam seperti proses pemetaan tanah kosong, identifikasi daerah resapan air hujan, penilaian terhadap kualitas waduk, melakukan estimasi luas hutan, prediksi hasil panen, mendeteksi jenis vegetasi, pengamatan sifat fisis air laut yang berakibat pada pasang-surut, perubahan garis pantai, abrasi dan sedimentasi, pemanfaatan daerah aliran sungai, dll. Pemanfaatan penginderaan jauh pada sektor ketahanan dapat diaplikasikan pada proses pemantauan daerah pasca bencana akibat dari gempa, tsunami, kebakaran hutan, dan debu vulkanik, pemantauan pada daerah perbatasan, air traffic control, hingga pada pengintaian musuh untuk keperluan militer.

Penginderaan jauh mempermudah pengambilan data untuk aplikasi-aplikasi tersebut diatas terlebih jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan skala yang luas. Proses pengambilan data dapat menggunakan platform satelit maupun pesawat tanpa awak. Platform satelit lebih banyak diminati karena jangkauan yang luas walaupun membutuhkan investasi yang besar. Namun seiring dengan perkembangan zaman, teknologi satelit mulai dikembangkan dalam skala kecil untuk mengurangi nilai investasi. Maka mulai dikembangkan platform satelit dengan berat kurang dari 100 kg (micro-satellite), kurang dari 10 kg (nano-satellite), hingga kurang dari 1 kg (pico-satellite).

Pada perkembangan teknologi penginderaan jauh menggunakan platform satelit, banyak dari pengembang mengadopsi teknologi kamera, baik kamera spectral maupun push-broom untuk mendapatkan citra bumi secara berkala. Namun teknologi kamera memiliki beberapa kelemahan, diantaranya tidak dapat memetakan daerah yang tertutup awan dan daerah pada kondisi malam hari. Hal ini dapat saja merugikan bagi kita, karena wilayah Indonesia berada disekitar garis equator dimana memiliki konsentrasi awan paling padat dari belahan bumi yang lain. Maka dari itu perlu dikembangkan teknologi yang tidak memanfaatkan spektrum cahaya. Tantangan ini dijawab oleh

(2)

teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR) yang termasuk dalam kategori microwave remote sensing yaitu teknologi penginderaan jauh yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana pengambilan data.

SAR memanfaatkan prinsip dasar RADAR yang membuatnya termasuk dalam sensor aktif dimana untuk mendapatkan informasi dari objek yang diamati, SAR harus membangkitkan gelombang mikro untuk ditembakan kearah objek dan menangkap gelombang pantul yang terhambur untuk dianalisa perubahan karakteristiknya. Berbeda dengan kamera yang murni memanfaatkan pantulan cahaya dari matahari dalam proses pengamatan. Pada saat ini, sensor SAR dioperasikan dalam polarisasi linear (HH, VV, VH, HV) dengan informasi terima yang terbatas. Beberapa karakteristik dari SAR konvensional di antaranya berdimensi sangat besar, membutuhkan daya tinggi, sensitive terhadap efek rotasi Faraday, dan lain-lain [1]. Saat ini tengah dikembangkan Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar Onboard Microsatellite (μSAT CP-SAR) diketinggian Low Earth Orbit (LEO) sekitar 700 km diatas permukaan laut untuk mendapatkan informasi fisis permukaan bumi. μSAT SAR merupakan sensor CP-SAR yang diaplikasikan pada satelit kelas mikro dengan berat kurang dari 100 kg yang bekerja pada frekuensi 1.27 GHz (L band) [2].

Pada sistem CP-SAR diperlukan antena dengan karakteristik polarisasi sirkular yang bekerja dalam 2 mode, yaitu mode transmite dan receive dengan karakteristik sirkular Right Handed Circularly Polarized (RHCP) dan Left Handed Circularly Polarized (LHCP). Penelitian tentang antena dengan polarisasi sirkular telah banyak dilakukan diantaranya oleh Merna Baharuddin [9] yang mengembangkan antena mikrostrip dengan berbagai bentuk patch menggunakan tipe catuan proximity coupled, Yohandri [7] dengan antena mikrostrip berbentuk lingkaran menggunakan tiga catuan model terbaru bertipe proximity coupled, Marwa Shakeeb [13] dengan antena mikrostrip patch sirkular memanfaatkan metode truncated edge/corner sebagai perturbasi yang dikombinasikan dengan tiga macam tipe catuan, serta Agus Dwi Prasetyo [12] yang mengembangkan antena mikrostrip dengan dua polarisasi dalam single stack.

Permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini adalah perancangan model antena mikrostrip dengan rasio aksial yang masih dapat ditoleransi untuk membentuk polarisasi RHCP dan LHCP dengan spesifikasi teknis yang sesuai dengan kebutuhan sistem CP-SAR menggunakan tipe catuan proximity coupled dan memanfaatkan teknik truncated corner/edge sebagai perturbasinya, serta melakukan analisis terhadap

(3)

karakteristik antena yang telah didesain yaitu dari segi nilai prosentase perbandingan yang tepat dari panjang segmen truncated terhadap panjang radius agar antena dapat memiliki polarisasi sirkular pada frekuensi resonansi dan frekuensi axial ratio minimum yang sama.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah,

1. Merancang antena mikrostrip yang memiliki nilai rasio aksial yang dapat diterima agar berpolarisasi sirkular pada frekuensi resonansi yang tepat untuk diaplikasikan sebagai sensor pada CP-SAR dengan menggunakan tipe catuan proximity coupled. 2. Melakukan verifikasi hasil perancangan terhadap hasil pengukuran pada antena

mikrostrip yang telah direalisasikan.

3. Menganalisis karakteristik dari parameter dimensi antena mikrostrip terhadap kinerja antena.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah,

1. Bagaimana merancang antena mikrostrip dengan nilai rasio aksial yang dapat diterima agar berpolarisasi sirkular pada frekuensi resonan yang sesuai dengan spesifikasi menggunakan tipe catuan proximity coupled.

2. Bagaimana perbandingan parameter antena mikrostrip hasil perancangan dengan hasil pengukuran pada antena yang telah direalisasikan.

3. Bagaimana hubungan antara karakteristik dimensi antena mikrostrip terhadap kinerja antena.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah,

1. Penelitian terfokus pada desain dan realisasi antena serta analisis penggunaannya pada sistem CP-SAR secara umum.

2. Antena yang didesain merupakan antena prototype dimana parameter keberhasilan kinerja dari antena mengacu pada kesirkularan polarisasi antena di frekuensi resonan sesuai spesifikasi sistem CP-SAR.

3. Metode analisis pada proses perancangan mengkombinasikan antara cavity model untuk penentuan dimensi awal antena dan Finite Integration Technique (FIT) untuk optimisasi desain antena.

(4)

4. Metode analisis FIT menggunakan bantuan software simulator antena untuk mempermudah perhitungan dan tidak membahas lebih dalam mengenai metode analisis baik cavity model maupun FIT.

5. Pengujian kinerja antena terbatas pada sistem CP-SAR secara umum dan tidak melakukan pengujian pada sistem CP-SAR dengan platform satelit maupun pesawat tanpa awak sehingga tidak dilakukan penyesuain dimensi, dan uji fisik pada lingkungan kerja platform.

6. Analisis karakteristik antena menggunakan pendekatan eksperimental memanfaatkan simulator antena berbasis FIT.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian pada tugas akhir ini dilakukan dengan pendekatan eksperimental menggunakan analisis cavity model sebagai inisialisasi dari dimensi antena yang dirancang, serta memanfaatkan simulator antena berbasis FIT untuk melakukan optimisasi desain antena dan mendapatkan data-data penunjang analisis. Verifikasi hasil perancangan dilakukan dengan mengukur antena yang telah direalisasikan memanfaatkan jasa pencetakan printed circuit board (PCB). Parameter antena yang ada dalam medan dekat diukur untuk verifikasi frekuensi resonansi dan parameter antena pada medan jauh dilakukan pengukuran untuk validasi tingkat kesirkularan dari antena yang telah direalisasikan. Pendekatan matematis pun dilakukan untuk membuat relasi antara parameter struktur antena terhadap fekuensi resonan dan axial ratio dalam bentuk sebuah persamaan matematis.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab. Bab pertama menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, metodologi, dan pengenalan secara umum mengenai permasalahan yang diangkat, serta konstribusi dalam tugas akhir ini. Bab kedua menyediakan teori-teori dasar yang digunakan seperti SAR, CP-SAR, dan antena mikrostrip. Bab tiga menjelaskan proses penentuan spesifikasi dan perancangan antena menggunakan metode-metode terkait. Semetara itu, bab empat berisi tentang proses pengukuran dan verifikasi dari antena hasil perancangan serta analisis mengenai karakteristik antena tersebut. Pada bab lima berisi tentang kesimpulan yang diambil dari proses perancangan dan realisasi serta analisis, dan berisi pula saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya.

(5)

1.7 Kontribusi Utama

Kontribusi utama yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah,

1. Pembuatan persamaan yang menghubungkan antara lebar segmen truncated terhadap panjang radius dari patch sirkular pada teknik truncated corner/edge, dimana persamaan tersebut dapat memprediksi nilai perbandingan tersebut dalam fungsi frekuensi agar dapat menghasilkan frekuensi resonansi dan frekuensi axial ratio minimum yang tepat sama sebagai syarat antena memiliki polarisasi sirkular. Persamaan telah teruji dapat bekerja dengan baik hingga frekuensi 5.8 GHz.

2. Pengurangan dimensi antena hingga sebesar 40% dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agus Dwi Prasetyo [12] dengan frekuensi dan aplikasi yang sama pada tugas akhir ini.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan jasa kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah,

dikatakan bahwa semakin bertambahnya tahun masyarakat Karangsari sudah memiliki kesadaran untuk bersekolah sehingga kebanyakan dari orang tua menyekolahkan anaknya

Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata dari pertanaman padi dengan sistem PHT dan secara konvensional terhadap rerata populasi kelompok

Logistics and transport Sustainability stewardship Adhesive Technologies Beauty Care. Laundry & Home

Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah bangsa yang tidak memiliki jati diri (identitas) dan kepribadian, sehingga akan dengan mudah terombang- ambing dalam

Sesungguhnya Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

Pada teknik aplikasi dengan cara pengumpanan (baiting) penggunaan konsentrasi nematoda entomopatogen Heterorhabditis yang digunakan cukup menggunakan konsentrasi 1 juta

Aplikasi penjualan kue kering berbasis web pada Winda ini adalah suatu aplikasi yang dibangun untuk memudahkan pihak admin, reseller, dan user dalam mengelola dan memantau