• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“Perbedaan Tingkat Parasit Taenia Solium Pada Daging Babi Ternak dan Daging Babi Hutan yang Dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya”

BIDANG KEGIATAN: PKM – Penelitian

Diusulkan oleh:

Kukuh Suryawan : 14.72.015856 Angkatan 2014 Depie Estiarini : 14.72.015804 Angkatan 2014 Setyo Rini Haryanti : 14.72.015808 Angkatan 2014 Yusuf Iqbal Setia : 14. 31.015775 Angkatan 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA

(2)
(3)

ABSTRAK

Daging babi merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium dan menyebabkan Penyakit Sisterkosis. Pada Tahun 2011, WHO melaporkan lebih dari 50 juta orang menderita sistiserkosis, namun jumlah ini masih diyakini melebihi jumlah yang sebenarnya. Di Indonesia kasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara dengan prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%). Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi. Babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang berasal dari sampah-sampah penduduk.

Rancangan penelitian ini adalah observasional study dengan pendekatan deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat parasit Taenea solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangkaraya. Populasi adalah seluruh daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel adalah daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual pada saat penelitian berlangsung.

Metode yang digunakan adalah metode kompresi otot dan metode pencernaan otot yang diamati secara mikroskopik. tingkat parasit menggunakan 3 (tiga) parameter, yaitu tingkat parasit tinggi apabila ditemukan > 1 larva Taenea solium pada sampel, tingkat parasit rendah apabila ditemukan 1 larva Taenea solium pada sampel dan tidak mengandung parasit apabila tidak ditemukan larva Taenea solium pada sampel.

(4)

DAFTAR ISI Lembar Pengesah Ringkasan Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan ...2 1.3 Luaran...2 1.4 Manfaat...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Babi...3

2.2 Taenea Solium...3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...6

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...6

3.3 Populasi dan Sampel...6

3.4 Tehnik Pengumpulan Data...6

3.5 Alat dan Bahan...6

3.6 Variabel dan Definisi Operasional...7

3.7 Prosedur Kerja...7

3.8 Manajemen Data...8

3.9 Analisis Data...8

BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian...9

4.2 Jadwal Penelitian...9

Daftar Pustaka...10 Lampiran

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daging babi merupakan salah satumakanan yang populer di kalangan mayarakat barat dan timur terutama di kalangan non muslim. Daging babi memiliki banyak manfaat, tidak berbeda dengan daging merah lainnya. Daging babi memiliki kandungan energi yang tinggi (457 kkal) sehinggga dapat meningkatkan tenaga untuk beraktiivitas, menjaga daya tahan tubuh, mencegah terjadinya kelelahan dan meningkatkan kosentrasi dalam melakukan akivitas. Meskipun daging babi sangat bermanfaat bagi kesehatan, namun babi juga merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium.Infeksi T. solium pada manusia terjadi saat parasit tersebut berbentuk larva sistierkus. Jika manusia makan daging sapi atau babi yang dimasak tidak sempurna dan mengandung sistiserkus bovis atau sistiserkus sellulose, maka dalam usus manusia sistiserkus ini akantumbuh menjadi cacing T. solium dewasa dan menyebabkan penyakit sisterkosis.

Sistiserkosis ditemukan diberbagai tempat di dunia dan diperkirakan merupakan parasit manusia yang penting terutama di mana daging babi mentah atau setengah matang dimakan. WHO melaporkanlebih dari 50 juta orang menderita sistiserkosis pada Tahun 2010, namun jumlah ini masih diyakini melebihi jumlah yang sebenarnya. Sekitar 50.000 ribu orang meninggal per tahun akibat komplikasi sistiserkosis pada jantung dan otak (CFSPH, 2005; Tolan, 2011). Prevalensi sistiserkosis akibat Taenia solium paling sering terjadi di Amerika Latin, Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Sub Sahara (CFSPH, 2005; Garcia et al., 1999; WHO, 2009). Di Indonesiakasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara.Pada Tahun 2010 prevalensi sistiserkosis berada pada rentang 1,0%-42,7%, dimana prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%) karena masyarakat papua mayoritas mengkonsumsi daging babi sebagai lauk pauk utama mereka.

Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi karena harganya yang relative terjangkau dibandingkan dengan daging merah lainnya (daging sapi, kambing dan kerbau). Daging babi banyak di jual di pasar-pasar tradisional maupun di pinggir jalan dalam bentukdaging mentah, olahan, masakan siap saji, bahkan babi yang masih hidup.Babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan.Besarnya

(6)

permintaan masyarakat lokal akan daging babi kadang-kadang menyebabkan ketersediaan daging babi di pasaran kian langka, apalagi hasil buruan akan babi semakin jarang. Keadaan tersebut mendorong masyarakat untuk menternak babi, selain untuk meningkatkan ekonomi, babi juga dapat dikonsumsi oleh keluarga yang berasangkutan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang dipungut dari sampah-sampah penduduk.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan tingkat parasit T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya.

Tujuan

1.1.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membedakan tingkat parasit T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya.

1.1.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya.

b. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya.

c. Untuk membedakan tingkat parasit T. soliumpada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangka Raya.

1.3. Luaran

1. Materi buku ajar pada Mata Kuliah Parasitologi Program Studi rumpun keilmuan Kesehatan dan Pertanian ;

2. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi

1.4 Manfaat

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam bidang kesehatan, pertanian dan peternakan;

(7)

2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi terkait dalam pengendalian Penyakit Sisteserkosis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Babi

Babi merupakan hewan unggul yang bermoncong panjang dan berhidung rata. Babi berasal dari Eurasia kadang juga dirujuk sebagai khinzir. babi merupakan omnivore yang berarti mereka mengkonsumsi dagging dan tumbuh-tumbuhan . Selain itu babi merupakan salah satu mamalia yang paling cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara ketimbang anjing dan kucing (Hariyadi, 2012).

2.1.1 Babi Ternak

Ternak babi merupakan salah satu penghasil daging selain ternak lain (seperti ternak kambing, domba, kerbau). Ternak babi ini umumnya yang dipelihara adalah babi tipe pedaging, yang tujuan utamnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan daging babi tersebut. daging babi yang mungkin memiliki kelebihan dari daging babi lainnya seperti dari rasa yang lebih gurih dan empuk. namun daging babi jarang ditemukn di daerah yang umumnya beragama muslim karena tidak ada konsumen, tetappi lain halnya pada daerah yang umumnya beragama lain seperti di Bali, Kalimantan Tengah, Kalbar, Papua dan lain-lain.

Babi ternak ada 312 varietas dan 87 varietas yag resmi kini dikenal sebagai babi unggul merupakan hasil seleksi dan persilangan babi beberapa beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan beberapa bangsa baru dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, misalnya 60 % babi komersil di dunia adalah Yorkshiree (Large White)

2.1.2Babi Hutan

Jenis babi yang lain adalah babi liar (babi hutan) mungil, Aili (Batak), Jani (Dayak), Babui (Kayan), Dahak (Kapuas) dimana spesies ini belum dijinakan, namun sering diburu sebagai sumber daging tergolong hewan besar tinggi ( 1 meter) dan panjang 1 meter dengan berat dewasa bisa mencapai 150 kg, makanannya tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, bbuah-buahan, rumput—rumputan, serangga, hewan melata dan liar.Babi Indonesia asli adalah babi hutan yang sekarang berkeliaran di hutan-hutan. Bangsa babi yang dikenal di Indonesia antara lain babi bali, babi jawa, babi kerrawang, babi sumba, babi nias, babi batak, babi tanah toraja, babi dayak, dan lain-lain.

(8)

2.2Taenea Solium

Taenia solium merupakan spesies cacing dimana manusia merupakan hospes definitifnya sedangkan babi merupakan hospes perantara, infeksi pada manusia terjadi bila termakan larva cacing pita yang ada dalam daging babi yang tidak dimasak dengan baik atau dimakan mentah(Soedarto, 2003).Taenia soliumadalah bentuk dewasa dari cacing pita yang hidup pada hewan maupun manusia sebagai parasit dalam alat pencernaan.

2.2.1 Morfologi

Cacing dewasa berukuran antara 2 sampai 3 meter dan dapat sampai 25 tahun lamanya. Skoleks bergaris tengah 1 milimeter, bulat dan mempunyai 4 buah alat hisap. Kepala juga dilengkapi dengan rostelum yang mempunyai dua deret kait yang melingkar. Leher pendek, berukuran panjang antara 5 sampai 10 milimeter. Jumlah segmen Taenia solium pada umumnya tidak lebih dari 1000 buah, segmen mature berukuran 12 milimeter. Lubang genetikal terletak didekat pertengahan segmen. Uterus gravid memiliki lima sampai sepuluh cabang lateral disetiap sisi. Segmen gravid dilepaskan tidak satu demi satu melaikan dalam bentuk rantai segmen yang terduri dari lima atau lebih segmen sekali dilepaskan. Telur berbentuk bulat, berwarna coklat, berdinding tebal dan bergaris radikal, ukurannya antara 30 sampai 45 mikron.

2.2.2Siklus Hidup

Parasit cacing ini termasuk dalam kelompok parasit zoonosis. Siklus hidup Taenia solium berlangsung dalam tubuh dua jenis tuan rumah (hospes), yaitu manusia sebagai hospes definisi dan babi sebagai hospes perantara.Cacing dewasa yang terdapat dalam usus halus manusia melepaskan segmen yang paling ujung sehingga segmen atau telur cacing yang keluar dari segmen yang pecah akan dijumpai dalam tinja penderita.Apabila telur tersebut tertelan oleh babi, didalam usus telur akan pecah dan onkospfer akan terlepas. Dengan bantuan kait, onskosfer akan menembuas dinding usus lalu masuk dalam pembuluh darah portal atau saluran limfe didaerah usus, akhirnya mencapai sirkulasi sistemik dan organ-organ misalnya jantung, hati, paru serta otot. Otot-otot yang paling disukai adalah otot lidah, leher, bahu, dan otot gerak lainnya, termasuk otot jantung. Kemudian sel-sel dibagikan pertengahan dari onkosfer akan mencair dan membentuk rongga, sehingga dalam waktu 60-70 hari sesudah terinfeksi, masing-masing, sistiserkusberubah menjadi cacing pita dewasa.( Soedarto, 1992 ).

(9)

2.2.3 Gejala Klinis

Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih seperti beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002).

2.2.4 Identifikasi Parasit

Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih sepert beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002).

2.2.5 Pencegahan Taenia Solium

Dengan mempelajari siklus hidup dan penularan cacing Taenia solium, maka infeksi cacing ini dapat dicegah dengan caramengobati penderita, pengawasan atas daging babi yang dijual, memasak dengan baik daging babi yang dimakan, menjaga

kebersihan lingkungan.

Mengobati penderita sistiserkosis selain akan mengurangi sumber infeksi, juga akan mencegah kemungkinan terjadinya penulan oleh larva Taenia. Pengawasan atas daging babi yang akan dijual akan banyak megurangi kasus taeniasis terutama didaerah yang penduduknya mempunyai kebiasaan memakan daging babi mentah atau setengah matang. Memasak daging babi dengan baik merupakan cara pencegahan yang baik, oleh karena sistiserkus akan mati jika dipanaskan sampai 50̊ celcius selama 30 menit. Pengasinan daging tidak akan selalu dapat membunuh sistiserkus. Selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari ternak babi memakan tinja manusia merupakan cara syang sangat baik mengurangi taeniasis.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah observasional Studydengan pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan perbedaan tingkat parasit T. solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual diPasar Kahayan Kota PalangkaRaya Tahun 2015.

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan diLaboratorium Klinik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang akan dilaksanakan selama bulan setelah proposal penelitian disetujui.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daging babi yang di jual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya baik daging babi ternak maupun daging babi hutan. 3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya pada saat penelitian berlangsung.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi yaitu pengamatan langsung kondisi daging babi di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya

2. Identifikasi Larva T.Solium pada daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah secara mikroskopik di Laboratorium.

3.5 Alat dan Bahan 3.5.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik, karet, corong, kawat kasa, mikroskop, pisau, gelas objek, penggiling dan klem standar.

(11)

Bahan yang digunakan adalah 500 gram daging babi ternak mentah, 500 gram daging babi hutan mentah, HCL, larutan pencernah danscale pepsin.

3.6 Variabel dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu tingkat parasit T.solium, yang diidentifikasi melalui mikroskopik .Tingkat parasitT. solium adalah banyaknya jumlah larva T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan, dengan kriteria objektif sebagai berikut :

a. Tingkat parasit tinggi : ditemukan lebih dari 1 larva pada sampel b. Tingkat parasit rendah : ditemukan 1 larva pada sampel

c. Tidak mengandung parasit : tidak ditemukan larva T.solium pada sampel

3.7 Prosedur Kerja 3.7.1 Pengambilan sampel

Pengambilan sampel daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah dilakukan secara bersamaan. Dipersiapkan kantong plastik dan karet untuk tempat sampel dan alat tulis untuk mencatat data sumber daging babi sebelumdilakukan pemeriksaan laboratorium.Daging babi yang diperoleh dari pasar kahayan dimasukan dalam kantong plastik diikat dengan karet gelang untuk mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi.

3.7.2 Pemeriksaan Laboratorium

Daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah diperiksa larva cacing pita dalam otot daging babi dengan metode sebagai berikut:

1. Metode kompresi otot

a. Daging babi diiris setebal 2 milimeter

b. Irisan tipis otot diletakan diatas gelas preparat

c. Dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali

d. Apabila telah ditemukan aging yang mempunyai kista maka dilanjutkan ke metode pencernaan otot

2. Metode Pencernaan Otot

a. Otot daging babi yang diduga mengandung larva cacing pita digiling/dilumatkan. b. Disiapkan larutan pencerna yaitu air 600 mili liter, scale pepsin 5 gram, Asam clorida

(HCL) jenuh 10 mili liter.

(12)

d. Campuran daging dituangkan dalam corong, dimana bagian bawah corong terdapat kawat kasa yang ditutup 4 lapisan kain..

e. Diletakkan gilingan daging pada kain dan dilakukan pencernaan selama 48 jam pada suhu 35-37̊C.

f. Diambil larva cacing dan dimasukkan dalam larutan faali pada suhu 30-35̊C. g. Diperiksa larva dibawah mikroskop dengan hati-hati.

3.8 Managemen Data

Managemen data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0 dengan beberapa tahap yaitu mengkode data (coding), mengkode ulang (decoding), tabulasi (tabulating) dan analisis data.

3.9 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik daging babi ternak dan daging babi hutan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T- Independent untuk mengetahui perbedaan tingkat parasite T.solium pada daging babi ternak dan dan daging babi hutan, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan

n = Jumlah populasi/ sampel s = standar deviasi

x = rata-rata jumlah parasit pada sampel ) / ( ) / ( ) ( 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S x x t    ) ( ) ( 2 1 1 1 2 2 1 n n p S x x t    atau

(13)

BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian

Anggaran yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Tabel 1 Anggaran Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang (30%) 3.750.000,-

2 Bahan Habis Pakai (40%) 5.000.000,-

3 Perjalanan (15%) 1.875.000,-

4 Lain-Lain (15%) 1.875.000,-

Total 12.500.000,-

4.2 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sellama 5 bulan dengan rincian jadwal sebagai berikut : Tabel 2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Pengajuan Proposal PKM-P

2 Observasi lapangan dan Pengambilan Sampel 3 Penelitian

4 Analisis Data dan pelaporan

5 Publikasi

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Markell EK, Voge M, John DT: Medical Parasitology, ed 6. Philadelphia, W.B. Saunders, 1986.

Garcia S Lynne, 1996. Diagnostik Parasitologgi Kedokteran. Buku Kedokteran ECG : Jakarta Schmidt GD, Robert LS: Foundation of Parasitology. St Louis, C.V Mosby, 1977.

Seri Malemna, 2005. Pemeriksaan Larva Cacing Pita pada Daging babi (porcina) Dirumah Makan babi pangang karo, USU Repository

Soeparno, 1994.Ilmu dan Tehnologi Daging. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta Soedarto, 1992.Helmintologi Kedokteran. Airlangga University Press

_______, 2003.Zoonosis kedokteran. Airllangga University Press

Socharsono, 2002.Zoonosis, Penyakit Menular Dari Hewan Kemanusia.Penerbit kanisius Yogyakarta.

(15)
(16)

Lampiran 1 Identitas Mahasiswa Pengusul dan Pembimbing A. Identitas diri

1 Nama Lengkap Depie Estiarini

2 Jenis kelamin Perempuan

3 Bidang studi Analis Kesehatan

4 NIM 14.72.015804

5 Tempat dan tanggal lahir Kuala Kuayan, 5 Juni 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor telp/Hp +6281346217864 B. RiwayatPendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN-2 Sumber Makmur SMPN-1 Mentaya Hilir Utara SMAN-1 Mentaya Hilir Utara Jurusan - - IPA

Tahun masuk - lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

(17)
(18)

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap (dengangelar) Setyo Rini Haryanti

2 Jenis kelamin Perempuan

3 Bidang studi Analis Kesehatan

4 NIM 14.72.015808

5 Tempat dan tanggal lahir Palembang, 27 November 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor telp/Hp +6285654108274 B. RiwayatPendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN-2 Sei Gohong SMPN-5 Palangka Raya

SMAN-6 Palangka Raya

Jurusan - - IPA

Tahun masuk - lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

(19)
(20)

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yusuf Iqbal Setia

2 Jenis kelamin Laki-Laki

3 Bidang studi Agroteknologi

4 NIM 14.31.015775

5 Tempat dan tanggal lahir Tumbang Samba, 31 Desember 1995

6 E-mail [email protected]

7 Nomor telp/Hp +6282251484949

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN-3 Samba Danum SMPN-1Katingan Tengah SAMN-1Katingan Tengah Jurusan - - IPS

Tahun masuk - lulus 2001-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

(21)
(22)

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Kukuh Suryawan

2 Jenis kelamin L

3 Bidang studi Analis Kesehatan

4 NIM 14.72.015856

5 Tempat dan tanggal lahir Kuala Kapuas, 10 Desember 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor telp/Hp 08971014775

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD Katolik Santo Paulus SMP Katolik Santo Paulus SMAN-2 Kuala Kapuas Jurusan - - IPA

Tahun masuk - lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

(23)
(24)

IDENTITAS PEMBIMBING A. Identitasdiri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nurhalina

2 Jenis kelamin Perempuan

3 Bidang studi Epidemiologi

4 NIDN 1128058301

5 Tempat dan tanggal lahir Raha, 28 Mei 1983

6 E-mail [email protected]

7 Nomor telp/Hp 081314536125

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN No.16 Raha SLTP No.1 Raha SPK PemdaMuna

Jurusan Umum Umum Perawat

Tahun masuk - lulus 1989-1995 1995-1998 1998-2001

C. Perguruan Tinggi

S1 S2

Nama Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Jurusan Epidemiologi dan Biostatistik Epidemiologi Komunitas Tahun masuk - lulus 2001-2006 2010-2012

D. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) ( 3Tahun terakhir )

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat 1 Dialog terbatas Revisi UU

No.39 Tahun 2014 tentang Perlindungan TKI di luar negeri

Tantangan dan hambatan perlindungan TKI di luar negeri

Jakarta, 2012

2 Seminar “Tantangan Generasi Muda Menghadapi MEA”

Tantangan Dunia Pendidikan dalam menghadapi MEA

Palangka Raya, 2014 3 Latihan Kader II Tingkat

Nasional HMI Cabang Palangka Raya

Pandangan Hukum terhadap hak-hak perempuan

(25)
(26)

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Mikroskop 1 kali 2 unit Rp. 444.000 Rp. 888.000 Termovigrometer 1 kali 2 unit Rp. 150.000 Rp. 300.000 Pisau 4 kali 1 paket Rp. 60.000 Rp. 120.000 Mortil dan Alu 1 kali 2 set Rp. 66.000 Rp. 132.000 Penggiling Daging 1 kali 1 unit Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000 Gelas Objek 2 kali 1 paket Rp. 50.000 Rp. 100.000 Pinset 2 kali 1 paket Rp. 5.000 Rp. 10.000 Sewa Lab 1 kali 1 unit Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.750.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas HargaSatuan (Rp) Jumlah (Rp) HCl jenuh secukupnya 1 botol Rp. 1.000.000 Rp.

1.000.000

Kasa Secukupnya 1 pak Rp. 60.000 Rp. 60.000

Larutan Skalapepsin Secukupnya 1 botol Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Larutan Faali Secukupnya 1 botol Rp. 1.000.000 Rp.

1.000.000 Daging Babi Ternak

Mentah

Secukupnya 1 kg Rp. 100.000 Rp. 100.000 Daging Babi Hutan Mentah Secukupnya 1 kg Rp. 100.000 Rp. 100.000 Tissue Secukupnya 1 roll Rp. 15.000 Rp. 15.000 Sarung Tangan Latex Tiap kali di lab 1 kotak Rp. 65.000 Rp. 65.000 Masker Tiap kali di lab 8 buah Rp. 170.000 Rp.

1.360.000

Jas Lab Tiap kali di lab 4 lembar Rp. 150.000 Rp. 600.000

SUB TOTAL (Rp) Rp.

5.000.000

3. Perjalanan

Material JustifikasiPerjalanan Kuantitas Harga Jumlah (Rp) Transportasi 4 kali 4 orang Rp. 325.000 Rp. 1.350.000 Konsumsi Perjalanan 2 kali 4 orang Rp.50.000 Rp. 400.000

(27)

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.850.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Laporan 3 paket 3 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000

Publikasi Jurnal terakreditasi nasional, koran dan seminar

1 paket Rp. 1.375.000 Rp. 1.375.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.875.000

Total (Keseluruhan) Rp. 1.875.000

REKAPITULASI ANGGARAN

No Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp)

1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebututan (20-30%). 3.750.000,- 2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan 5.000.000,-

3 Perjalanan 1.875.000,-

4 Lain-lain 1.875.000,-

Total

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu hal yang disukai dan tidak disukai wisatawan usia remaja atau muda disebuah destinasi serta pengalaman yang paling diingat dan berkesan bagi wisatawan

Jadi pada triwulan I 2011 dari perhitungan Z-Scorenya menghasilkan nilai Z yang sebesar -1.39 yang berarti bahwa nilai Z<1,88 dan perusahaan mengalami kebangkrutan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sertifikasi tanah UKM di Desa Rajabasa Lama 1 dapat meningkatkan pendapatan

Hasil penelitian untuk motivasi peternak dalam beternak sapi serta mengetahui karakteristik peternak yang secara simultan memberikan pengaruh terhadap motivasi

Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi etilen dan trigger time tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air jeruk keprok Madu Terigas sehingga tidak dilakukan uji lanjut

NSAID merupakan terapi lini pertama untuk wanita dengan dysmenorea primer atau nyeri pelvis akibat endometriosis yang telah dikonfirmasi dengan laparoskopi, juga

Alat bantu cetakan batako dirancang untuk mengurangi resiko Musculoskeletal Disorders berupa troli dengan cetakan batako pada troli sehingga pekerja tidak perlu mengangkat

Dari gambar 4.2 dan 4.3 dapat dilihat bahwa nilai kecepatan reaksi dengan menggunakan katalis HCl adalah -0,0762 hal ini dikarenakan nilai konversi pati yang relatif menurun