• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN

KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Oleh :

Asna Patilima*Nina Lamatenggo**Warni T Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN

2013 ABSTRAK

Asna Patilima. 2013. Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan sekolah di SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengelolaan keuangan dan pembiayaan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data yaitu menggunakan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa (1). Perencanaan keuangan dan pembiayaan sekolah. dalam perencanaan keuangan sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme. penyusunan perencanaan anggaran yang ada di sekolah dapat melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah baik dalam merencanakan dan menyusun anggaran, melalui keputusan bersama dan perencanaan disesuai dengan kebutuhan sekolah serta mengacu pada juknis dan SPJ (2). Setiap pelaksanaan kegiatan yang di biayai oleh anggaran sekolah melakukan inventaris kegiatan pembiayaan baik itu penerimaan maupun pengeluaran dan disesuaikan dengan mekanisme dalam penyusunan anggaran pendidikan dan bukti pencatatan penerimaan dan pengeluaran tersebut terdokumentasi (3). Pengawasan keuangan dan pembiayaan dilakukan setiap akhir kegiatan baik melalui kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik setiap kegiatan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam proses pelaksanaanya serta mekanisme yang sesuai dengan juknis dan SPJ. (4). Evaluasi keuangan dan pembiayaan sekolah dengan melakukan laporan keuangan untuk menyampaikan pertanggung jawaban setiap akhir semester kepada orang tua, masyarakat dan stakeholder serta melakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan atau kekeliruan dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan dan pembiayaan di sekolah yang dilaksanakan pada setiap program yang dianggarkan dengan anggaran pembiayaan sekolah Untuk itu disarankan (1). Untuk kepala sekolah sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran pembiayaan pendidikan (2). Untuk seluruh warga sekolah sebagai bahan masukan terutama kepala sekolah, bendahara tentang substansi keterlibatan komite sekolah dari perencanaan samapai dengan evaluasi pemanfaatan anggaran pembiyaan pendidikan (3). Untuk komite sekolah merupakan sebuah badan independen yang mewakili masyarakat dalam pengelolaan sekolah secara transparansi (4). Untuk peneliti sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut Kata Kunci : Pengelolaan Keuangan, Pembiayaan

(2)

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah memuat berbagai dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifatnya yang unik menunjukan bahwa sekolah memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh lembaga lain seperti terjadinya proses pembelajaran kepada siswa dan terselenggaranya pembudayan kehidupan kepada umat manusia.

Konteks kehidupan organisasi terutama organisasi atau institusi pendidikan, keuangan memegang peranan yang sangat penting. Mencermati hal ini maka sangat dibutuhkan manajemen yang tepat sehingga segala aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan dapat terkoordinasi dengan baik. Pada institusi pendidikan pengelolaan keuangan merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder pendidikan yang ada dalam institusi pendidikan tersebut. Dalam hal ini pimpinan memegang peran signifikan sebagai pioner yang mempelopori aktivitas dan kegiatan pengelolaan keuangan.

Kegiatan pengelolaan keuangan merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan pendidikan secara keseluruhan yang dilakukan pada setiap institusi pendidikan. Sebagai kegiatan yang sangat prinsipil, pengelolaan keuangan harus dikelola secara profesional dengan akuntabilitas yang tinggi. Dalam mengelola keuangan pihak institusi perlu memiliki prinsip pengelolaan dana yang transparansi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu perlu sikap jujur dari seluruh staf saling percaya dan saling bekerjasama dalam mengelola keuangan yang ada dalam institusi masing-masing.

Mengacu pada dana yang tersedia, setiap institusi perlu membuat rencana pengeluaran keuangan yang merupakan penjabaran dari program kerja. Hal tersebut biasanya telah dituangkan dalam Rencana Anggaran Institusi. Depdiknas (2000:96) mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan rencana anggaran pada suatu institusi pendidikan yakni: a) menginventaris program kegiatan selama satu tahun mendatang, b) menyusun program/kegiatan tersebut berdasarkan jenis dan prioritas, c) menghitung volume, harga satuan dan kebutuhan dana untuk setiap komponen kegiatan, d) membuat kertas kerja dan lembaran kerja, menentukan sumber dana dan pembebanan anggaran serta menuangkan kedalam format acuan guna mempertahankan anggaran yang diajukan.

(3)

Menurut Supriadi (2010:3) Mengatakan biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikam, baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif, biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan tidak akan tercapai seperti apa yang diharapkan. Paradigma umum pembiayaan pendidikan menekankan pada penyelesaian biaya rendah untuk meningkatkan efisiensi internal dan efeisiensi ekstrenal sistem pendidikan pada jenjang sekolah yang berbeda.

Keuangan dan pembiyaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal ini tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.

Menurut Mulyasa (2002:47) bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksanannya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah bersama komponen lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan harus dikelola sebaik-baiknya agar dana dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Menurut Supriadi (2010: 57) bahwa Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai penyelenggaraan pendidikannya dan sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga para peserta didik. RAPBS terdiri atas rencana pendapatan dan rencana pengeluaran atau belanja sekolah. Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dana yang berasal dari pemerintah, peserta didik maupun dari pembiayaan yayasan dan sumbangan masyarakat lainya baik dalam bentuk barang maupun uang. Sementara itu untuk pengeluaran terdapat komponen gaji guru, pegawai yang paling biasanya guru non PNS, pemeliharaan, pengadaan sarana dan prasarana seperti alat peraga kegiatan kokurikuler dan kegiatan ekstrakorikuler.

(4)

Dalam kaitannya dengan proses penyusunan anggaran menurut Liphan 1985 (dalam Mulyasa 2002: 174) mengungkapkan empat fase kegiatan dalam penyusunan anggaran pendidikan: (1) merencnakan anggaran yaitu kegiatan menidentifikasi tujuan menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam perencanaan anggaran, (2) mempersiapkan anggaran yaitu menyesuaikan kegiatan dengan mekanisme anggaran yang berlaku seperti invertarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang tersedia, (3) mengelolah pelaksanaan anggaran, (4) menilai pelaksanaan anggaran. Penyusunan anggaran memerlukan data yang akurat dan lengkap sehingga semua perencanaan kebutuhan untuk masa yang akan datang dapat diantisipasi dalam rencana anggaran pendidikan di sekolah: perkembangan peserta didik, inflasi, pengembangan program, dan perbaikan serta peningkatan pendekatan belajar mengajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa secara geografis lokasi penelitian mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Penetapan lokasi penelitian juga didasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sedang berupaya untuk melaksanakan kebijakan pembiayaan pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian ingin lebih menekankan kepada pengungkapan makna dan proses yang terjadi dalam situasi sosial (Moleong, 2008:35). Digunakan pendekatan-pendekatan kualitatif karena adanya kesesuaian antara karakteristik dan ciri-ciri yang cocok diantaranya: (1) instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri, (2) bersifat deskriptif, (3) kerja lapangan, (4) holistik.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kasusnya adalah Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan di SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mengondow Selatan. Yin (dalam Arifin, 2006:57) dijelaskan bahwa jenis-jenis studi kasus dibagi menjadi tiga kategori yaitu; (1) studi kasus eksploratori, (2) studi kasus deskriptif; (3) studi kasus eksplanatoris, dengan metode deskriptif. Melalui pendekatan dan metode ini, peneliti mendeskripsikan data temuan penelitian dari informan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam bentuk uraian atau narasi. Untuk mendapatkan data penelitian, yang menjadi instrumen dalam

(5)

penelitian ini adalah peneliti sendiri. Penggunaan pendekatan kualitatif di dasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial yang diarahkan untuk mengungkapkan pembinaan karir guru dalam promosi jabatan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan pembiayaan sekolah di SDN 2 Milangodaan Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menujukan secara umun sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme dan prosedur dalam pengelolaan keuangan selanjutnya berimplikasi dari adanya perencanaan menyusun anggaran pendidikan, pelaksanaan program anggaran pendidikan, melakukan pengawasan terhadap program anggaran pendidikan serta sumber-sumber pembiayaan pendidikan. Keberhasilan dari suatu sekolah tergantung kepada komponen-komponen dan manajemen kepala sekolah dalam mengelolah anggaran pendidikan. Komponen- komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam pencapaian tujuan lembaga sekolah yang berada di SDN 2 Milangodaa, artinya bahwa satu komponen-komponen tidak lebih penting dari komponen yang lainnya. Akan tetapi satu komponen memberikan dukungan bagi komponen yang lain sehingga dapat memberikan konstribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan pada umumnya dimana anggaran pendidikan salah satu komponen di dalam mengembangkan pendidikan.

Pengelolaan keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Sumber keuangan dan pembiayaan secara garis besar bersumber dari subsidi pemerintah, bantuan orang tua siswa dan warga masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat.

Tugas kepala sekolah selaku manajer keuangan terdiri atas tiga fase yaitu financial planning, implementation dan education. Perencanaan finansial yang disebut budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan. Implementation involves accounting (pelaksanaan anggaran) ialah kegiatan yang berdasarkan rencana yang setelah dibuat.

Sejalan dengan hal di atas Depdiknas (1997:97) memandang perlu dilakukan pula serangkaian strategi pengelolaan anggaran sebagai berikut: (1) penggunaan

(6)

anggaran benar-benar disesuaikan dengan rencana anggaran yang telah dibuat. Setiap penyimpangan dari rencana anggaran biasanya dipertanggungjawabkan secara transparan dan rasional oleh pengelolah keuangan, (2) penggunaan dana anggaran dilakukan seefisien mungkin dan menghindari secara maksimal kerugaian atas pembelian sesuatu barang yang tidak dibutuhkan, (3) pengelolah keuangan berusaha menhindari kesan bahwa seolah-olah menghabiskan anggaran, (4) pengeluaran dana keuangan dilakukan oleh petugas yang berwewenang yakni bendahara

Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan yang sangat prinsip terutama dalam institusi pendidikan seperti sekolah. Mencermati hal tersebut maka sangat diperlukan pengelolaan yang baik, sehingga diharapkan memberi konstribusi bagi optimalnya pengelolaan kegiatan keuangan pada setiap bidang yang ada. Usaha untuk mengelolah keuangan sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah bersama seluruh personil yang ada. Dalam hal ini setiap personil organisasi wajib mengawasi sirkulasi keuangan sehingga aktivitas pengeluaran dan pemasukan keuangan terindikasi dengan baik. Modal utama yang harus dimiliki dalam kegiatan pengelolaan keuangan yaitu komitmen untuk bekerja dengan baik kejujuran dalam bekerja, serta keterbukaan atau transparansi terhadap sirkulasi keuangan yang ada.

Hidayat dan Pramu (1998:66) menegaskan bahwa dalam hal pengelolaan keuangan, kemampuan yang diharapkan dari kepala sekolah adalah menyangkut kegiatan pengelolaan keuangan secara sah dan efisien, karena setiap perwujudan kerja sama melalui suatu organisasi/lembaga selalu mempunyai konsekuensi keuangan. Untuk mengelola keuangan yang baik maka setiap institusi perlu merujuk pada fungsi-fungsi pengelolaan, yaitu berupa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan serta evaluasi. Melalui pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan yang baik diawali kendali pimpinan yakni kepala sekolah maka diyakini dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan di sekolah.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan keuangan dan pembiyaan sekolah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme. Penyusunan perencanaan anggaran yang ada di sekolah dapat

(7)

melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah baik dalam merencanakan dan menyusun anggaran, melalui keputusan bersama dan perencanaan disesuai dengan kebutuhan sekolah serta mengacu pada juknis dan SPJ.

2. Pelaksanaan keuangan dan pembiayaan sekolah. Setiap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh anggaran sekolah melakukan inventaris kegiatan pembiayaan baik itu penerimaan maupun pengeluaran dan disesuaikan dengan mekanisme dalam penyusunan anggaran pendidikan dan bukti pencatatan penerimaan dan pengeluaran tersebut terdokumentasi

3. Pengawasan keuangan dan pembiyaan sekolah dilakukan setiap akhir kegiatan baik melalui kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik setiap kegiatan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam proses pelaksanaanya serta mekanisme yang sesuai dengan juknis dan SPJ. Dalam pelaksanaan kegiatan setiap program yang dilaksanakan oleh sekolah terlebih dahulu membuat rencana kegiatan serta membuat suatu tim pelaksanaan program yang dapat bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan.

4. Evaluasi keuangan dan pembiyaan sekolah dilakukan dengan menyusun laporan keuangan untuk menyampaikan pertanggung jawaban setiap akhir semester kepada orang tua, masyarakat dan stakeholder serta melakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan atau kekeliruan dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan dan pembiayaan di sekolah yang dilaksanakan pada setiap program yang dianggarkan dengan anggaran pembiayaan sekolah

Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk kepala sekolah sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran pembiayaan pendidikan

2. Untuk seluruh warga sekolah sebagai bahan masukan terutama kepala sekolah, bendahara tentang substansi keterlibatan komite sekolah dari perencanaan samapai dengan evaluasi pemanfaatan anggaran pembiyaan pendidikan

3. Untuk komite sekolah merupakan sebuah badan independen yang mewakili masyarakat dalam pengelolaan sekolah secara transparansi

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas 2000 Manajemen Sekolah Dasar. Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Dedi Supriadi, 2010 Satuan Biaya Pendidikan Penerbit PT Remaja Rosda Karya Bandung

Moleong. Lexy 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja RosdaKarya

Supriadi Dedi 2010 Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah PT Remaja Rosda Karya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil optimasi panjang resonator dan lebar dari catu daya, maka dipilihlah percobaan ke-3 dimana panjang resonator 14.2 mm sehingga frekuensi tengah

Novel Botchan karya Natsume Soseki menceritakan seorang guru yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari mulai tempat ia menginap sampai kepada murid-muridnya yang

Disatu sisi nelayan asal Pulau Abang berusaha mempertahankan kondisi terumbu karang agar tetap baik, sementara di lain pihak, dengan motivasi untuk memperoleh hasil tangkapan

Pada penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara derajat sesak napas dan skor CAT ditunjukkan dengan semakin tinggi skor mMRC dan semakin banyak gejala maka nilai D

Bila penulangan konstruksi beton menggunakan tulangan jaring, maka akan berlaku pera- turan sebagai berikut : jaringan digambar dalam bentuk empat persegi panjang pada gambar

Hasil pemurnian dengan KCKT pada fraksi IV memberikan senyawa (3) yang berbentuk padatan berwarna putih, dan memberikan reaksi positif pada reaksi warna

dokumen negara atau dokumen lain, untuk mempermudah terjadinya tindak pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 7

Sawah Laweh 99 Jalan By Pass sampai Tanjung Sabar Jln.Sawah Dalam 100 Simp. Apar Lama sampai