• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bambang Prasetya Kepala BSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bambang Prasetya Kepala BSN"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Standardisasi

dalam Peningkatan Daya Saing

dan Inovasi Nasional

Bambang Prasetya

Kepala BSN

(2)
(3)

1963 : Bangsa Indonesia akan

menjadi bangsa koeli kalau tidak

menguasai IPTEK

1990 : Suka tidak suka Indoensia

akan masuk dalam pasar global

Untuk Direnungkan

THAILAND : “KITCHEN OF THE WORLD”

(4)

DAYA SAING PRODUK

Harga,

mutu,

Pasokan

Performance

Market Strategy

Business Definition

Sumberdaya

Kompetensi

Fungsi Organisasi

Intensi terhadap

KNOWLEDGE

(5)

TANTANGAN PEREKONOMIAN

SEKTOR RIIL

Inovasi

Pengurangan ongkos

Keamanan Produk

Akses pasar global

Manajemen Resiko

Pengaruh lingkungan

Manajemen Mutu

Hubungan pelanggan

Efisien Energy

(6)

BAGAIMANA STANDAR MEMBANTU ?

Inovasi

Menyediakan bhs. sama dan

ukuran yang mengurangi

waktu pemasaran produk

dan keyakinan antar pelaku

Pengurangan

biaya

Optimalisasi desain dan

pengembangan produk dan

biaya produksi

Keamanan

Produk

(7)

TANTANGAN

GLOBALISASI ABAD 21

Keragaman

Tenaga Kerja

Reinvestasi

Pertahanan

Ledakan

Informasi

Mobilitas

Manusia

Lingkungan

Berkelanjutan

Sumberdaya

Terbatas

Kompetisi

Internasional

Ekonomi

Global

Distribusi

(8)

Akses ke pasar

global

Mencegah « trade

barriers », membuka pasar

baru dan fasilitasi

perdagangan

Manajemen

Resiko

Mengurangi resiko dan

ketidak pastian

Pengaruh

Lingkungan

Mengurangi pengaruh

negatif lingkungan

(9)

STANDAR, KESEJAHTERAAN

DAN PERTUMBUHAN

GBP 2.5 Milyar

Standar menyumbang GBP 2.5

Milyar ke ekonomi dan 13 %

produktivitas

.

1 % dari PDB

Keuntungan ekonomi mencapai

1 % dari PDB.

17 % and 9 %

Standar menyumbang 17 %

pertumbuhan produktivitas dan 9

% pertumbuhan ekonomi

dari 1981 ke 2004.

Inggris:

Jerman:

(10)

APA KATA MEREKA TENTANG

STANDARDISASI:

Standar sangat penting untuk

pembangunan berkelanjutan

,

mereka dapat membantu

negara-negara untuk

membangun ekonomi dan

membangun kapasitas untuk

bersaing di pasar global.

Standar

membuat pengaruh positif dunia

kita

….”

(11)

VENTILASI RUANGAN

JENDELA PENGATUR

SUHU

HP DI SAKU ANDA

KOMPUTER

KABEL LISTRIK

KERTAS YANG KITA

TULISI DAN PENA

PENCEGAH KEBAKARAN

DI HOTEL

UKURAN BAJU

DLL

(12)

PENTINGNYA STANDAR

Transfer Teknologi;

Hubungan antar Pelaku Ekonomi;

Akses Pasar terhadap Produk - Barang &

Jasa;

Optimisasi Infrastruktur;

Peningkatan Kualitas/Mutu, Keselamatan,

Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan;

Diseminasi sistem manajemen dan proses

bisnis yang baik; serta

(13)

MENGENAL

(14)

SEJARAH PENDIRIAN BSN

PP 102 tahun

2000,

Standardisasi Nasional

Keppres 103

tahun 2001,

Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga

Pemerintah Non Departemen

Keppres 78 tahun

2001,

Komite

Akreditasi Nasional

Keppres 79 tahun

2001,

Komite Standar Nasional untuk Satuan

DEWAN STANDARISASI NASIONAL:

(BJ HABIBIE)

BADAN STANDARISASI

NASIONAL

Haerudi (LIPI)

Iman Sudarwo (RISTEK)

Bambang Setiadi (BPPT)

Bambang Prasetya (LIPI)

Pustand LIPI

Kementan

Kemendag

Kemenperin

BPPT

(15)

Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001

Tugas BSN:

• melaksanakan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi BSN:

• pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi

nasional;

• koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;

• fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional;

• penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi;

• penyelenggaraan pembinaan dan

pelayanan administrasi umum di bidang

• perencanaan umum, ketatausahaan,

Kewenangan BSN:

penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

penetapan sistim informasi di bidangnya;

kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu :

● perumusan dan pelaksanaan kebijakan

tertentu di bidang standardisasi nasional;

● perumusan dan penetapan kebijakan sistem

akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium;

penetapan Standar Nasional Indonesia

(SNI);

pelaksanaan penelitian dan pengembangan

di bidangnya;

(16)

PERAN STANDARD

LPNK yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah

di bidang STANDARDISASI NASIONAL....

Metrologi

Teknik

Standar

Pengujian

Keppres 103: 2001 [25]

PP 102: 2000 [2]

SNSU

Kalibrasi

Perumusan dan

Penetapan SNI

Akreditasi

Pengujian,

Sertifikasi, Inspeksi

PP 102: 2000 [4(4)]

PP 102: 2000 [6 - 11]

PP 102: 2000 [4(2)]

PP 102: 2000 [14]

Penerapan SNI

PP 102: 2000 [12 - 21]

Sistem

Standardisasi

Nasional (SSN)

Pedoman

Standardisasi

Nasional (PSN)

PP 102: 2000 [5]

PP 102: 2000 [5]

MUTU

 meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat

lainnya baik untuk keselamatan, keamanan,kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;

untuk mencapai tujuan:

(17)

Accreditation

Certification

• products

• processes

Standards

Test

laboratories

Metrology

• Calibration laboratories

• Metrology in chemistry

SSN (PP 102)

NATIONAL QUALITY INFRASTRUCTURE

INTERNATIONAL QI SYSTEM

VALUE CHAIN

A

PAC APLAC ISO 17025

ISO, CODEX ACCSQ Comparison measurements Proficiency tests

BIPM ISO Guide 62, 65, etc

traceability ISO 9000,

ISO 14000, HACCP, etc Product certification CE, GS, etc.

Verifications Inspections Testing, analysis

Certificates

International standards National standards

LSPro

(18)

MUTU

untuk Mendukung Daya Saing Produk Nasional

STANDARDISASI :

Pengembangan

Penerapan

METROLOGI :

Ilmiah

Industri/terapa

n

Legal

PENILAIAN

KESESUAIAN :

Akreditasi

Sertifikasi

Pengujian

Inspeksi

Peraturan Perundang-undangan

Kerjasama, Pemasyarakatan,

Penelitian dan Pengembangan

Standardisasi Nasional

TIGA PILAR

(19)

Standar Nasional Indonesia

Adalah

satu-satunya

standar yang

berlaku secara

nasional di

Indonesia.

Dirumuskan oleh

(20)

TANDA SNI

Click to edit Master text styles

Second level

Third level

(21)

SNI adalah dokumen yang disusun secara

konsensus

oleh

panitia teknis

Panitia Teknis terdiri diwakili empat unsur stakeholder

(

regulator, industri, konsumen dan pakar)

Ditetapkan oleh

BSN

,

Berisi

persyaratan teknis

, aturan, pedoman, atau sifat

utk suatu produk atau proses dan metoda produksi

dari suatu objek pengukuran/penilaian, utk dipakai

umum,

Untuk digunakan berulang-ulang, bukannya sekali

pakai

dibuang,

(22)

PRINSIP PENGEMBANGAN SNI

Openess

(keterbukaan):

Transparency

(transparansi):

Consensus and impartiality

(konsensus dan tidak memihak):

Effectiveness and relevance:

Coherence:

Development dimension

(berdimensi

(23)

KEMANA KITA MENUJU?

MENUJU TATANAN MASYARAKAT YANG

DISATUKAN BAHASA BARU :

“BAHASA

STANDAR”

STANDAR ADALAH SARANA UTAMA SUATU

BANGSA UNTUK MENGHARGAI

“MUTU”

BUKAN

“HARGA”

SUATU BARANG

“STANDAR”

AKAN MENJADI BAHASA KEDUA

(24)

Proses Pengembangan SNI

Click to edit Master text styles

Second level

Third level

(25)

DATA SNI

TOTAL 7261 SNI

(26)

SIAPA PENYUSUN SNI : PANITIA TEKNIS!

KOMPOSISI PANITIA TEKNIS :

1.PEMERINTAH

2.INDUSTRI

3.KONSUMEN

(27)

APA KEUNTUNGAN SNI?

1. PRODUSEN PAHAM KEPASTIAN BATAS

YG DITERIMA PASAR

2. PENGGUNA MEMPEROLEH KEPASTIAN

KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK

(28)

STANDARD SEBAGAI

ALAT KOMUNIKASI

TRANSAKSI PRODUK

(29)

ANGGOTA ISO COUNCIL

20 NEGARA

2009 - 2010

P

ANGGOTA TMB

14 NEGARA

2012 - 2014

KETUA DEVCO

2011-2012

KEANGGOTAAN ISO

(30)
(31)
(32)

INDONESIA MENGUSULKAN STANDAR

DEFORESTASI DI PLENARY MEETING

(33)
(34)

Purchased Electricity for own

use Fuel combustion CompanyVehicles

CO2 CH4 N2O HFCs PFCs SF6

Production of purchased materials and outsourced activities Contractor

owned vehicles

Employee business travel

Waste disposal Scope 2

Indirect

Scope 1 Direct

Scope 3 Indirect

Fugitive emissions

Adapted from NZBCSD and

(35)

BSN menjadi Tuan Rumah 16 Event Internasional dan

Regional yang dihadiri oleh sekitar 930 Peserta

16 events

(36)

Co-host dan Co-chair Sidang ke-25

Codex Committee Processed Fruits

and Vegetables (CCPFV)

Bali, 25-29 Oktober 2010

Host dan Chair Sidang ke-17

(37)
(38)

SNI ISO 9001

INDUSTRI

SKEMA UMUM STANDARDISASI DAN

PENILAIAN KESESUAIAN

SNI

SNI

Kompetensi

LPK

Kompetensi

LPK

SERTIFIKASI

164 NEGARA

153 NEGARA

SNI ISO 17025

PRODUK

PANITIA

TEKNIS

AHLI/

(39)

LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

YANG DIAKREDITASI KAN (17 JANUARI 2013)

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 41275 0

685 691

17 21 32

46 51 58

66 81

86 96 103 112

131 145

161 161

(40)

LEMBAGA SERTIFIKASI YANG DIAKREDITASI

KAN (Oktober 2012)

197

(41)
(42)

MULTILATERAL RECOGNITION

(International Accreditation Forum)

IAF MLA Signatories

QMS : 41 Accreditation Bodies from 41 Economies

EMS : 37 Accreditation Bodies from 37 Economies

Product : 33 Accreditation Bodies from 33 Economies

58 Full Members from 53 Economies

17 Associate Members from 7 Economies

6 Observers

IAF Members (75 Accreditation Bodies)

(43)

MUTUAL RECOGNITION

(Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation)

● NATA (Australia) 6 ● SCC (Canada) 7 ● CALA (Canada) 1 ● QMP-LS (Canada)

ISO 15189

● CNAS (PR China) 5 ● HKAS (Hong Kong) 5 ● NABL (India) 7

● KAN (Indonesia) 3 ● JAB (Japan) 4 ● IAJapan (Japan) 8 ● VLAC (Japan) 1 ● KOLAS (Korea) 2 ● Standards Malaysia

(Malaysia) 7

● ema (Mexico) 4 ● MNAS (Mongolia)2 ● IANZ (New Zealand) 4 ● PNAC (Pakistan) 2 ● PNGLAS (Papua New

Guinea) 1

● PAO (Philippines) 2 ● AAC Analitica (Russia) 1 ● SAC (Singapore) 4

● SLAB (Sri Lanka) 7 ● TAF (Chinese Taipei) 4 ● DMSc (Thailand) 9 ● DSS (Thailand) 1

● NSC ONAC (Thailand) 3

1. Testing laboratory only

As of Dec 2012

6. Testing laboratory, calibration laboratory, inspection body and RMP

● A2LA (USA) 5

APLAC MRA Signatories :

35 of the 38 Full APLAC members are

(44)

MUTUAL RECOGNITION

(International Laboratory Accreditation Cooperation)

ILAC MRA Signatories for Testing and Calibration

80 Accreditation Bodies from 65 Economies

(including

KAN

from

Indonesia

)

80 Full Members from 65 Economies

17 Associate Members from 17 Economies

20 Affiliate Members from 19 Economies

ILAC Members (108 Accreditation Bodies)

(45)
(46)
(47)
(48)

10 SNI

ONLINE

TERFAVORIT 2012

MENURUT KEBUTUHAN PENGGUNA

No

No SNI

Judul

Jml

Pengunduh

1 SNI ISO 9001:2008(E)

Sistem manajemen mutu Persyaratan

2619

2 9 SNI tentang tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi

13880

3 SNI 2897:2008

Metode pengujian cemaran mikrobia dalam

daging, telur dan susu serta hasil olahannya

1475

4 SNI ISO/IEC 17025:2008

Persyaratan umum untuk kompetensi

laboratorium pengujian dan laboratorium

kalibrasi

1385

5 SNI 2973:2011

Biskuit

1246

6 SNI 01-2970-2006

Susu bubuk

1152

7 SNI 2971:2011

Susu kental manis

1129

8 SNI ISO 17708:2011

Alas kaki - Metode uji sepatu - Kekuatan

rekat bagian atas sepatu dengan sol

1115

(49)

MEMBER SNI ONLINE

pelaku usaha; 17496

tenaga ahli; 4643 pemerintah; 12263 pendidikan; 42335

mastan; 479

LPK; 446

Internal use; 4715

(50)

JUMLAH KUNJUNGAN WEBSITE BSN

2009 2010 2011 2012 0

1181682 1174320

(51)

1. 2010 – SNIThon: Kampanye SNI Helm (SNI 1811:2007)

(Surabaya-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Serang-Jakarta)

2. 2010 – Kampanye SNI Tabung Gas dan Asesorisnya

3. 2011 - Jelajah SNI: Kampanye SNI untuk UMKM di Manado, Makassar, Medan, Pekanbaru, Lampung, Cirebon, Solo

(52)

Seminar Nasional Tempe Goes International (tahun 2012) untuk 150

UMKM dan pengrajin Tempe guna mendukung upaya Indonesia

memperjuangkan SNI tempe menjadi standar Codex (Internasional)

(53)
(54)
(55)

REKRUITASI PESERTA SNI AWARD

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

19 18

40 47

58

52

86

120

(56)
(57)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

JAJAK PENDAPAT SNI

(58)

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN STANDARDISASI

DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL

2010

2009 2011 2012

2007 2008

2005 2006

DI TINGKAT NASIONAL

Kurikulum & PengembanganTextbook

UNDIP

ITB

Pengembangan Pendidikan Standardisasi

dengan 30 Perguruan Tinggi

Forum Pendidikan Standardisasi, Forum Muda Standardisasi, ISTU

APEC - SCSC

(Sub-Committee on Standard and Conformance) STANDARDS AND CONFORMANCE

EDUCATION

International Cooperation on Education about Standardization

World Standards Cooperation – Academic Day Riset :

(59)

4.IPB

22.UNPAR 23.UNSRAT

16.ITS

28.UNMUL

25. UNINDRA 27.UAJY

30. UNCEN

30 PT telah MoU dgn BSN 10 PT menerapkan

Pend. Standardisasi 1 KOPERTIS

29. UNRAM KOPERTIS IX

JEJARING KERJASAMA PENDIDIKAN

STANDARDISASI

(60)

ISI KERJASAMA

1. Pendidikan, pelatihan, dan

promosi

standardisasi;

2. Peningkatan partisipasi pakar

di dalam kegiatan

standardisasi;

3. Pertukaran informasi

di

bidang standardisasi;

4. Pembinaan laboratorium

di

lingkungan universitas;

5. Riset dan diseminasi hasil

(61)

PENTINGNYA KERJASAMA

DENGAN UNIVERSITAS

MENINGKATKAN

AWARENESS

AKADEMISI

TERHADAP STANDAR DAN STANDARDISASI

MENINGKATKAN PERAN PAKAR DALAM

PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAANSTANDAR

MENINGKATKAN PERAN LAB. UNIVERSITAS DALAM

MENDUKUNG PENERAPAN STANDAR

(62)

S2 STANDARDISASI

DAN MANAJEMEN MUTU

Pertama di Indonesia

Kerja sama antara BSN, ISO, dan

Universitas Trisakti

Kelas pertama dibuka 4 Mei 2013

Pendaftaran online di:

(63)

STANDAR UNTUK

MENDORONG

(64)

PEMBANGUNAN BEORIENTASI

NILAI TAMBAH

(HAL.45)

1.

PEREKONOMIAN

YANG

DIKELOLA SECARA BAIK DAN

MAMPU

BERDAYA SAING

SECARA INTERNASIONAL

2. PENINGKATAN KEKAYAAN DAN

KEMAKMURAN BERAKAR PADA

PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS

,

3. KUNCI BAGI PRODUKTIVITAS

ADALAH

ILMU

(65)

PERSYARATAN PENGUASAAN

TEKNOLOGI CANGGIH

(HAL.90)

PERTAMA :

KUALITAS PRODUK HASIL NILAI

TAMBAH HARUS SENANTIASA

MEMENUHI

PERSYARATAN

MINIMUM KUALITAS

YANG

DITUNTUT MASYARAKAT

PEMBELI DI PASAR DALAM

NEGERI, REGIONAL DAN

INTERNASIONAL

PERSYARATAN MINIMUM KUALITAS

=

(66)
(67)

PENCIPATAAN NILAI TAMBAH

UNTUK MERUBAH KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI

KEUNGGULAN KOMPETITIF

Cellulose

Hemicel-lul

ose

Lignin

Tannin

Gum

Latex

Starch

Mineral

Pangan

Mineral

Fiber

Resin

Bahan obat

Elastomer

Monomer

derivates

Chemicals

Textile

Component of

Automotive

Biofuel

Building Material

Pangan

Material baru

Obat2an

Kimia industri

1.

Indonesia adalah negara

kepulauan dengan lebih

dari 17,000 pulau

2.

Total luas kawasan

Indonesia tidak kurang

dari 7,7 juta km2

3.

Panjang garis pantai

Indonesia adalah 80,791

km.

(68)

TECHNOLOGY INPUT VALUASI STANDARD

t

Environ-mental

impact

Lower

Higher

Lower

Higher

Costs

Traditional

Biotech

(69)

IDE/

Concept

PELAKSANAAN

RISET

HASIL

RISET

UPDATE

ADJUSMENT

POST

HARVESTING

INFO :

STATE OF THE ART

NOVELTY

STRATEGIC NEEDS

PELUANG PATENT

PELUANG PASAR

DLL

FAKTA KEMAMPUAN IPTEK VS SIKLUS

KEGIATAN RISET

MARKET/

USER/ DESIMINASI

(70)

ROADMAP KOMERSIALISASI HASIL

RISET/INVENSI DAN STANDAR

S

Trial Production

Maturity

Time

Pilot Scale

-up Prototype

Idea

Certification Trial Market

Commercial Feasible/ Commercial Buss. Plan

IPO, Acquisition

Patent

Maintenance

Research

Commercially Valuable

Production Analysis Derivative Patent

Market Analysis

STANDARD

(71)

STANDARD SEBAGAI

ALAT PROMOSI

(72)

Mie Instan go Global

1.

SNI Mie Instan diakui

dunia (diadopsi menjadi

standar Internasional/

Codex)

2.

Menembus pasar dunia

seperti Asia, Australia,

AS, Eropa, hingga Afrika

3. Di Nigeria menjadi

makanan pokok

(73)

Tempe go Global

1. Tempe,

makanan asli

Indonesia

2. Gizi (protein) tempe

setara dengan

daging/ikan

3. Tempe

sudah mendunia,

barang mewah

di Jepang,

Jerman, Belanda, USA

(harga lebih mahal dari

daging/ikan)

(74)
(75)
(76)

Target time-line penyusunan

Standar Regional Tempe

Procedures

Time

Approval for new work by the 34th CAC

2011

Consideration by the 18th CCASIA

2012

Adoption at Step 5 by the 36th CAC

2013

Consideration of the draft standard

by the 19th CCASIA

2014

Adoption by the 38th CAC as

(77)

PEMPEK KHAS PALEMBANG

Bagaimana Mutunya?

Rasa

Tekstur

(78)

Referensi

Dokumen terkait

Kahar Lahae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.) alasan anak perempuan keturunan Sayyid dianggap tidak cakap dalam hal mewaris, 2.) kedudukan anak

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM) adalah merupakan salah satu tipe yang merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron (TEM).Pada sistem

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode MOORA( Multi-Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis), Metode Multi-Objective Optimization on the Basis

Intensitas birahi Sapi Induk Simmental Peranakan Ongole (SimPO) dengan Body Condition Score (BCS) berbeda tidak memperlihatkan pengaruh yang signifikan atau tidak

Pentingnya kualitas bagi aparat pemerintah desa dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor sikap mental, faktor

Langkah selanjutnya adalah melakukan penyinaran dengan sinar laser pada ujung retakan suatu bahan retak yang diberi beban tarik, diikuti dengan pengukuran diameter

The results indicate that the combined vermicomposting and composting process with addition the additives materials improves the chemical composition of

But on the day he met galahs and crested pigeons near the swamps he noted the country changing to ‘immense and very fine alluvial flats’ and ‘great quantities of a prickly bushy