• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN 2016

(2)

2

KOTA MATARAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 dapat tersusun. Sebagai salah satu Dinas teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008, dengan tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang Kebersihan dan menyelenggarakan fungsi selaku perumusan kebijakan teknis bidang kebersihan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kebersihan, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebersihan. Dalam menyelenggarakan fungsi yang dimaksud melakukan upaya terbaik, namun demikian diakui bahwa dalam penyelenggaraannya belum sepenuhnya mencapai kinerja yang diharapkan.

Dalam LAKIP Dinas Kebersihan Kota Mataram tahun 2016, diuraikan realisasi kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram selama tahun 2016, terhadap capaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam penetapan Kinerja Tahun 2016.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja dan dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Dinas Kebersihan Kota Mataram, bagi upaya perbaikan kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berkaitan dengan terselenggaranya pemerintahan yang baik dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan.

Mataram, Januari 2017 Plt.Kepala Dinas Kebersihan

(3)

3

Drs. H. M. Kemal Islam NIP. 19631202 198703 1 012

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kebersihan Kota Mataram selama Tahun 2016 yang mengacu pada Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2011- 2015. Program dan kegiatan Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 dilaksanakan untuk mencapai visi, misi yang dijabarkan melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dari perhitungan rata-rata atau komulatif, capaian kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 berdasarkan tujuan dan sasaran strategis mencapai 98.24% sedangkan dari indikator pencapaian target kinerja keuangan (akuntabilitas keuangan), capaian rata-rata untuk belanja tidak langsung :

97,93% sedangkan untuk belanja langsung 98,38%. Capaian tersebut menunjukan kinerja seluruh komponen Dinas Kebersihan Kota Mataram sangat terjaga konsistensinya dan menunjukan peningkatan yang semakin baik dari tahun sebelumnya.

(4)

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1.2 Gambaran umum organisasi... 1.3 Dasar hukum... 1.4 Isu Strategis (strategic issued)...

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Perjanjian Kinerja... 2.2 Ikhtisar Perjanjian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi ... B. Realisasi Anggaran...

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

(5)

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinas Kebersihan Kota Mataram yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Mataram nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (LD Kota Mataram Tahun 2008, nomor 3 seri D), dengan tugas pokok menyelenggarakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang kebersihan dan menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kebersihan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebersihan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh wali kota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan definisi mengenai sampah dan pengelolaan sampah, ada keterkaitan antara semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, maka timbulan sampah yang dihasilkan semakin meningkat pula. Tahun 2016, estimasi jumlah penduduk Kota Mataram ± 451.149 jiwa. Kota Mataram masuk kategori kota sedang, sesuai standar SNI untuk kategori kota sedang estimasi sampah yang dihasilkan per jiwa ± 0,003 m3 per hari. Ini berarti estimasi volume timbulan sampah pada tahun 2016 ± 1.444 m3 .

Dalam Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, ditetapkan bahwa sampah rumah tangga dikelola secara swadaya dengan mengangkut sampah dari masing-masing rumah tangga ke TPS yang difasilitasi oleh RT/lingkungan/kelurahan. Sedangkan pengelolaan sampah dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Dinas Kebersihan dalam operasionalisasi persampahan meliputi antara lain; penyapuan jalan-jalan kota, jalan provinsi dan jalan negara, penyediaan sarana dan prasarana persampahan, pengangkutan sampah dan sosialisasi/bimbingan untuk peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

B. Gambaran Umum Organisasi

(6)

6 KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL Sekretaris

Sub bagian umum dan kepegawaian

Sub Bagian keuangan

Sub Bagian perencanaan

Bidang pelayanan Kebersihan Peran Serta Masyarakat Bidang Pengembangan (PSM)

Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana

Kebersihan

Seksi Operasional Pelayanan Kebersihan

Seksi pemeliharaan Peralatan dan Angkutan

Seksi Pembuangan Pengelolaan Air Limbah dan TPA Sampah

Seksi Informasi , Bimbingan & Penyuluhan

Seksi Kemitraan dan Peningkatan Peran serta

Masyarakat

Seksi Sarana Kebersihan

(7)

7

1. Tugas Pokok Dan Fungsi :

Dalam Peraturan Walikota Mataram no. 19/PERT/2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan Kota Mataram, disebutkan antara lain:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dinas dalam meyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang kebersihan untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, kepala dinas mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja dinas; b. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebersihan berpedoman pada peraturan

perundang-undanganyang berlaku ;

c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, rencana kerja angggaran/ dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan penetapan kinerja dinas;

d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian serta bimbingan di bidang kebersihan.

e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi, dan singkronisasi pelaksaan tugas dinas dengan perangkat daerah dan isntansi terkait:

f. Pelaksaan kerja sama dengan pihak lain baik instansi pemerintah, lembaga organisasi swadaya masyarakat dan atau swasta;

g. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis di bidang kebersihan ;

h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup dinas ; i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan dinas ;

j. Pelaksaan pembinaan teknis dan administrasi terhadap UPTD; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang kebersihan;

l. Pelaporan pelaksaan tugas kepada wali kota melalui sekretaris daerah;

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;

2. Sekretariat

Sekretariat Dinas di pimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksaan kegiatan ketatausahaan dinas yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi:

(8)

8

b. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja anggaran/dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan program kerja dinas ;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada seluruh unit kerja lingkup dinas; d. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

e. Pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan minimal dan standar prosedur tetap pelaksanaan kegiatan lingkup dinas;

f. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

g. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksaan tugas dinas;

h. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku;

i. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan/atau instansi terkait;

j. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

3. Bidang Pelayanan Kebersihan

Bidang pelayanan kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis program dan kegiatan dibidang pelayanan kebersihan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut kepala bidang pelayanan kebersihan mempunyai fungsi;

a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggran/Dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan program kerja seksi dibawahnya;

c. perumusan kebijakan teknis pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pengembangan pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku;

d. pelaksanaan koordinasi, informasi, dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisai pelaksanaan program pengembangan pelayanan kebersihan;

(9)

9

f. penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pelayanan kebersihan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan kebersihan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian operasional pelayanan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku;

i. pengkoordinasian, pengelolaan, pengolahan dan analisa data dibidang pelayanan kebersihan sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan bidang pengelolaan dan pelayanan kebersihan;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidangnya; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

4. Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan

Bidang Pengembangan Sarana Dan Prasarana Keberihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis pengembangan sarana dan prasarana kebersihan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan mempunyai fungsi;

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi Dibawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian program pengembangan sarana dan prasarana kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Pelakasaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program pengembangan sarana dan prasarana kebersihan;

e. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pelayanan sarana dan prasarana kebersihan serta pengelolaan TPA sampah sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta pembinaan teknis penyiapan sarana dan prasarana kebersihan dan pengelolaan TPA Sampah;

g. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kebersihan; h. Penyelenggaraan pemeliharaan TPA Sampah;

(10)

10

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

k. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat (PSM)

Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijaksanaan, pelaksanaan dan pembinaan teknis pengembangan peran serta masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat mempunyai fungsi;

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

b. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;

c. Perumusan kebijakan teknis pengtauran, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pengembangan peran serta masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku; d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuankerja perangkat

daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program penegembangan peran serta masyarakat;

e. Perumusan sistem dan metode penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhan serta bina mitra dalam upaya peningkatan peran serta masyarakat dibidang kebersihan;

f. Penyelenggaran pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dan penyuluhan di bidang kebersihan;

g. Pengkoordinasian pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kebersihan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait;

h. Pengkoordinasian peningkatan peran serta masyarakat melalui usaha kebersihan institusi;

i. Penyelenggaraan pengembangan jaminan pemeliharaan kebersihan masyarakat; j. Pelaksanaan kerja sama / kemitraan dengan instansi pemerintahan, masyarakat dan

swasta dalam pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

l. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Kepegawaian

(11)

11

a. Kualifikasi Pendidikan, Golongan Pejabat Struktural dan Staf sebagai berikut : KUALIFIKASI

Dalam menjalankan tugas operasional kebersihan, ada beberapa uraian tugas yang dilaksanakan oleh pegawai Dinas Kebersihan, dengan klasifikasi tugas sebagai berikut :

(12)

12

19 Tenaga Countainer 11 8 4 23

20 Penjaga Malam 0 1 0 1

Jumlah total 151 220 429 800

3. Sarana Angkutan Sampah Dan Alat Berat

NO JENIS

KONDISI

JMLH

B RR RB

1 Dump Truck 20 15 10 45

2 Arm Roll 2 17 - 19

3 Open Pick Up 11 8 - 19

4 Motor Sampah 13 1 - 14

5 Loader - 1 - 1

6 Excavator 1 1 - 2

7 Buldozer 1 1 - 2

B = Baik, RS = Rusak Sedang, RB = Rusak Berat/Tidak berfungsi 4. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah

NO JENIS

KONDISI

JMLH

B RR RB

1 Transper Depo 4 4 1 9

2 Container 30 43 2 75

3 Mini Bin Container 40 8 0 48

4 Bak Pasangan 20 10 - 30

B = Baik, RS =Rusak Sedang, RB =Rusak Berat/Tidak berfungsi

C. Permasalahan Utama (strategic issued) :

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Kebersihan Kota Mataram dihadapkan pada beberapa permasalahan utama yang dapat mempengaruhi kinerja Dinas Kebersihan, permasalahan utama tersebut sebagai berikut :

(13)

13

2. Sarana prasana persampahan yang ada belum memadai bila dibandingkan dengan produksi sampah yang terjadi.

3. Sulitnya mencari lahan kosong untuk lokasi TPS sampah. 4. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah :

- Angkutan sampah menuju TPA melewati desa wisata dengan pemukiman yang cukup padat.

- Zona penimbunan yang ada saat ini ± 5,6 Ha dipergunakan oleh Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram (Dinas Kebersihan Kota Mataram) dan diperkirakan timbunan sampahnya mencapai titik puncak pada tahun 2017.

(14)

14

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 yang di implementasikan kedalam rencana kerja tahunan (RKT) dan penetapan kinerja (PK) merupakan terjemahan dari RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan LAKIP Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016. Dalam Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan Visi Dinas Kebersihan Kota Mataram “Terwujudnya Mataram Sebagai Kota Yang Bersih Dari Sampah Dan Berwawasan Lingkungan” dengan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dengan mengembangkan paradigma baru penanganan sampah yang berwawasan lingkungan;

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan peran serta swasta dalam penanganan sampah yang berwawasan lingkungan;

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan; 4. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah; 5. Optimalisasi penarikan retribusi dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah.

Untuk mencapai misi tersebut, ditetapkan tujuan guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi, sebagai berikut :

1. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan penanganan sampah;

2. Mewujudkan kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penanganan sampah;

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan; 4. Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana kebersihan yang efektif dan efisien; 5. Meningkatkan realisasi penarikan retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus.

Guna mendukung pencapaian misi–misi yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015, yaitu : Misi ke – 4: “Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance )” untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut diatas ditetapkan sasaran –sasaran sebagai berikut :

1. Tersedianya sistem penanganan sampah secara terpadu dan berwawasan lingkungan;

2. Terwujudnya kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah;

(15)

15

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Dinas Kebersihan Kota Mataram menyusun strategi-strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan kemampuan kapasitas sumber daya manusia dan daya dukung prasarana dan sarana persampahan;

2. Penigkatan kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan kebersihan;

3. Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana kebersihan yang efektif dan efisien; 4. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya kebersihan lingkungan; 5. Intensifikasi potensi retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus.

Untuk mewujudkan visi misi Dinas Kebersihan Kota Mataram setiap tahun menuangkan program kegiatan dalam perjanjian kinerja. Perjanjian kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan dicapai, antara Kepala Dinas Kota Mataram yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan Walikota Mataram selaku yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam tahun 2016 dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (sistem AKIP). Perjanjian Kinerja ini dilampiri formulir perjanjian kinerja terkait dengan IKU RPJMD Kota Mataram 2011-2015 yang telah ditetapkan dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor : 675/IX/2012. Adapun perjanjian kinerja tahun anggaran 2015 beserta pernyataan Perjanjian Kerja (terlampir).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 bahwa indikator kinerja utama Dinas Kebersihan Kota Mataram ada 2 (dua) yaitu : “Cakupan Layanan Persampahan dan Rasio Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah” Untuk mencapai indikator kinerja tersebut dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dinas Kebersihan Kota Mataram, dengan 3 (tiga) kegiatan utama yaitu :

1. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan dengan anggaran sebesar Rp 5.435.728.300,-

2. Penyediaan Prasarana dan Sarana pengelolaan Persampahan dengan anggaran sebesar Rp 593.750.000,-

(16)

2.430.588.550,-16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2016 diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis berdasarkan Rencana Srategis (Renstra) Dinas Kebersihan Kota Mataram 2011-2015 dengan mengacu pada indikator Kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sasaran 1 : Tersedianya system penanganan sampah secara terpadu

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator cakupan layanan persampahan dan ratio Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah.

Gambaran pencapaiannya untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Cakupan layananan persampahan 66 % 66,33 % 100,5 %

Ratio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara

2,5 % 2,1 % 84 %

Cakupan layanan persampahan adalah salah satu indikator layanan yang dinyatakan dengan persentase perbandingan antara jumlah sampah yang terangkut dari sumber sampah dan TPS ke TPA terhadap produksi/timbulan sampah, menurut Permen PU Nomor 14/PRT/M/2010 disebutkan SPM pengangkutan sampah 70 % di tahun 2014. Tingkat layanan ini dipengaruhi oleh kemampuan angkutan ( kapasitas muatan alat angkut dan jumlah ritasi). Tahun 2016 jumlah alat angkut yang beroperasi ke TPA setiap harinya terdiri dari Dump truk : 24 unit dengan ritasi 1 kali dan 10 unit Dump Truck dengan ritasi 2x, kapasitas Dump Truck per unit rata-rata 8 m3 selain itu pengangkutan sampah lainnya berupa Arm roll : 18 unit dengan ritasi 4 kali dengan kapasitas container rata-rata 8 m3, open pick up tanpa keranjang : 9 unit dengan ritasi 1 kali dengan muatan sampah rata-rata 1,5 m3 dan open pick up dengan keranjang kapasitasnya 3 m3, ditambah kegiatan sweeping 25 hari setiap bulan dalam 1 tahun dengan menggunakan alat Dump Truck 4 unit ritasi 1 kali dengan pengangkutan sampah rata-rata 32 m3. Jadi volume sampah sampah yang terangkut ke TPA ± 925,98 m3 /hari atau sekitar 66,33% dari estimasi produksi sampah 2015 ± 1.396 m3/hari. Pencapaian target 66 % sebagaimana telah ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) dapat terealisasi lebih dari 100%, hal ini disebabkan karena penambahan 10 unit Dump Truck dengan 2x ritasi yang dilaksanakan pada Bulan Oktober Th. 2015 dan penambahan 1 kali ritasi kegiatan sweping sehingga menjadi 4 kali ritasi.

(17)

17

container : 48 unit, Bak sampah pasangan :30 unit, Transfer depo : 10 unit, dengan total volume : 980,04 m3. Hal ini mengalami penurunan daya tampung jika dibandingkan pada Tahun 2015 yaitu sebesar 1.074,3 m3, hal ini disebabkan karena sarana bak pasangan dan mini bin jumlahnya berkurang cukup drastis disebabkan penghapusan baik oleh masyarakat sendiri karena lokasinya yang digunakan untuk kepentingan lain (pelebaran jalan), maupun dihancurkan karena sudah rusak. Jadi Ratio TPS adalah ; 2,12% (asumsi jumlah penduduk 2016 ; 451.149 jiwa).

Sasaran 2 : Terwujudnya kerjasama/kemitraan dengan instansi pemerintah, swasta dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah.

Capaian kinerja sasaran strategi tersebut diukur dengan indikator jumlah lingkungan yang sudah menerapkan pola pemilihan sampah dan jumlah peserta pelatihan teori 3R dan Komposting serta jumlah kemitraan/kerjasama dalam penanganan sampah.

Gambaran pencapaiannya untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah lingkungan yang sudah menerapkan pola pemilihan sampah

18 Lingkungan 17 Lingkungan 94,4%

Jumlah peserta pelatihan teori 3 R dan komposting

25 Kelompok 25 Kelompok 100%

Jumlah kemitraan/kerjasama dalam penanganan sampah

4 organisasi 4 organisasi 100%

(18)

18

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dilaksanakan pelatihan penerapan teori 3R dan EM Komposting pada masyarakat di Kelurahan Pagesangan Barat Kecamatan Mataram dimana untuk Tahun 2015 telah dilatih 25 orang ketua kelompok pengelolaan sampah. Diharapkan pelatihan ketua kelompok tersebut dikembangkan pada kelompok masing-masing (setiap kelompok terdiri dari 6 orang).

Untuk pelaksanaan kemitraan/kerjasama dalam penanganan sampah, disamping dengan instansi pemerintah juga dengan pihak swasta. Bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan dalam penanganan sampah berupa :

 Keterlibatan kelompok/komunitas pemerhati lingkungan dalam kegiatan pendampingan kegiatan bimbingan informasi dan penyuluhan, kegiatan pelatihan penerapan teori 3R dan EM Komposting serta Lomba Kebersihan Lingkungan Tingkat Kota Mataram. Beberapa LSM yang terlibat dalam kegiatan tersebut, antara lain :

- Forum Kota Sehat Mataram

- Bank Sampah Mataram Mandiri

- Pokja Lisan Lingkungan Banjar Dasan Agung

- Aliansi Perempuan Peduli Lingkungan Hidup (APPLH)

- Yayasan Pendidikan Kreativa

- Forum Komunitas Hijau (FKH) Mataram

- Komunitas Hijau Biru (KHB)

- Yayasan Lumbuq Ate

 Pelaksaaan pengelolaan prasarana dan sarana TPA regional sampah kebon kongok, antara Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sesuai perjanjian kerja sama Nomor : 2 tahun 2007 dan Nomor : 660/28/BAPPEDA/2007, dengan batas waktu kerjasama sampai tahun 2017.

 Pengangkutan sampah, kerjasama pengangkutan sampah rumah tangga ke TPA dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh instansi pemerintah/swasta (yang bukan berlangganan PDAM ) dengan Dinas Kebersihan antara lain :

-Rumah sakit harapan keluarga -MGM super market

(19)

19

-Lombok Epicentrum Mall -Mataram Mall

-Hotel Lombok Plaza

 Kerjasama Pengelolaan Sampah di TPA Kebon Kongok-Gerung Lombok Barat dengan EMISSION REDUCTION COMPANY (AUSTRALIA)

Sasaran 3 : Terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator jumlah masyarakat kelurahan yang yang tersosialisasi kebijakan pengelolaan sampah dan jumlah lingkungan yang dinyatakan bersih dalam lomba kebersihan lingkungan

Gambaran pencapaiannya pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut ;

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah masyarakat kelurahan yang tersosialisasi kebijakan pengelolaan sampah

150 org 150 org 100%

Jumlah lingkungan yang dinyatakan bersih dalam lomba kebersihan lingkungan

18 lingk 17 lingk 94,44%

Sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah, dilakukan dengan langsung bertatap muka yang diikuti oleh 25 orang peserta dari unsur masyarakat, terdiri dari Kepala Lingkungan, Tokoh Masyarakat, PKK, Kader dan BKM bertempat di kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Mataram yang dilaksanakan secara bergiliran.

Sosialisasi sangat perlu terus dilakukan karena melalui kegiatan ini akan ada sinergi antara Dinas Kebersihan dengan masyarakat didalam pengelolaan sampah. Sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan, dan dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke TPA sampah, serta masih banyak dijumpai adanya sampah disungai, saluran dan lahan-lahan kosong dalam kota, disamping tatap muka langsung, juga dilakukan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui pemasangan Baliho dan papan himbauan yang dipasang tersebar di berbagai lokasi strategis.

(20)

20

dilakukannya kegiatan lomba kebersihan lingkungan diharapkan seluruh lingkungan yang ada di kota mataram secara bertahap menjadi bersih.

Sasaran 4 : Tersedianya fasilitas pengangkutan dan fasilitas pengurangan sampah yang memadai

Capaian kerja secara strategis tersebut diukur dengan indikator jumlah angkutan sampah yang diadakan dan prosentase pengurangan penimbulan sampah.

Gambaran pencapaiannya pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah angkutan sampah yang diadakan 440 unit 440 unit 100 %

Sarana angkutan sampah dibedakan atas :

 Untuk pengangkutan sampah ke TPA sampah : Dump Truck, Arm roll, Open pick up

 Untuk pengangkutan sampah ke TPS sampah : Gerobak sampah, becak sampah, motor sampah

Pengadaan sarana angkutan ini direncanakan secara bertahap sesuai dengan target cakupan layanan persampahan, untuk target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja TA. 2016 sebesar 66 %, sedangkan angkutan sampah ke TPS sampah disamping dipergunakan untuk keperluan pelayanan pada fasilitas umum kota atau pelayanan warga yang termasuk katagori PAKUMIS oleh petugas dinas kebersihan juga untuk keperluan pengangkutan sampah warga kota oleh petugas yang difasilitasi/diangkat kepala lingkungan, jumlah sarana angkutan yang diadakan sesuai DPA/DPPA Ta. 2016 berupa : gerobak sampah : 76 unit, dump truck : 2 unit,

amroll 1 unit, tong sampah plastik 145 buah, tong sampah besi 116 buah dan troli 100 buah. Prosentase pengurangan timbulan sampah ke TPA sampah pada Tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan melalui kegiatan Bank Sampah Mataram (BSM) masih sangat kecil, yaitu : 2.197 kg, sedangkan 2 unit fasilitas tempat pengolahan sampah dengan pola 3R oleh satker PLP Prov. NTB di Kecamatan Sandubaya dan Petemon (pengelolaannya diserahkan kepada BKM), diambil alih oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram.

Untuk TPST Sandubaya hasil olahan sampah organic yang dihasilkan pada Tahun 2016 yaitu 12.800 kg kompos, sedangkan untuk TPST Petemon baru dianggarkan operasionalnya pada Tahun 2016. Diharapkan dengan beroperasinya TPST Petemon dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA secara signifikan. Selain itu untuk pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA Pemerintah Kota Mataram telah membangun tungku pembakar sampah. Selanjutnya tungku ini akan diperbanyak jumlahnya secara bertahap, sehingga efisiensi umur TPA.

(21)

21

jelasnya pemasaran hasil produk olahan. Kedepan Dinas Kebersihan akan lebih mengoptimalkan program pendampingan bagi pokja LISAN yang telah terbentuk, agar perkembangan pokja tersebut dapat terus dievaluasi. Selain itu bekerja sama dengan Dinas/Instansi terkait untuk membantu pemasaran hasil pengolahan sampah, seperti Dinas Pertamanan dan Dinas Pertanian untuk pembelian pupuk kompos.

Sasaran 5 : meningkatnya realisasi retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dengan indikator realisasi retribusi bidang penyedotan air limbah/kakus. Gambaran pencapaiannya adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Realisasi retribusi bidang persampahan

4.000.000.000,- 4.197.506.500,- 104,94 %

Realisasi retribusi bidang penyedotan air limbah/kakus

60.000.000,- 61.325.000,- 102,21 %

Retribusi bidang persampahan berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum pasal 2 ayat (1) huruf b. Menurut Permendagri No.33 tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah pasal 26, Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja sama antar pemerintah daerah atau pemerintah daerah bermitra dengan badan usaha dalam pengelolaan persampahan.

Dalam pungutan retribusi, Dinas Kebersihan melakukannya melalui kerjasama/kemitraan dengan PDAM Giri Menang, mandor pasar dan dipungut langsung, secara keseluruhan retribusi persampahan melampui target yang ditetapkan, yaitu mencapai 104,94 % Adapun target dan realisasi dari masing-masing cara pemungutan tersebut adalah sebagai berikut :

Uraian 2016

Target Realisasi

PDAM NON PDAM

3.785.000.000,00 215.000.000,00

4.047.386.500,00 150.120.000,00

(22)

22

verifikasi terhadap penetapan besarnya retribusi begitu pula dalam hal mengetahui potensi retribusi dari pelanggan PDAM.

Pada pemungutan retribusi sampah di pasar-pasar juga belum memuaskan, perpindahan pengelolaan dari Dispenda ke Diskoperindag Kota Mataram membutuhkan koordinasi yang lebih intensif dan pemahaman bagi para pedagang serta petugas/kepala pasar terhadap retribusi sampah belum tepat, hal ini disebabkan banyaknya jenis pungutan yang ada di lingkungan pasar, disamping pengoperasian pasar mandalika yang belum optimal yang menyebabkan petugas pasar tidak memungut retribusi terhadap pedagang (pedagang berada di luar area pasar). Untuk hal ini akan terus dilakukan koordinasi khususnya kepada kepala pasar dan Diskoperindag.

Retribusi penyedotan air limbah/kakus berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum. Pencapaian yang melebihi dari target 102,21%

secara potensi cukup besar dengan adanya pembangunan perumahan oleh pengembang, dalam hal ini septik tank sesuai dengan standar namun dalam pelaksanaannya warga lebih memlih memanfaatkan jasa swasta, untuk ini sosialisasi kepada warga terus dilakukan. Untuk menjamin pelayanan yang lebih baik telah dibuatkan SOP pelayanan penyedotan kakus.

Evaluasi capaian kinerja tujuan

Tujuan 1 : Memperluas akses Masyarakat terhadap pelayanan penanganan Sampah

SASARAN INDIKATOR

KINERJA

CAPAIAN

2016 2015

Tersedianya system penanganan sampah secara terpadu dan wawasan lingkungan dump truck : 24 unit dengan muatan sampah rata-rata 8 m3 dan ritasi 1 kali, 10 unit dengan ritasi 2 kali, arm roll : 18 unit dengan kapasitas countainer rata-rata 8 m3 dan ritasi 4 kali, open pick up : 6 unit (dengan keranjang) dapat menampung muatan sampah +/- 1,5 m3 dengan ritasi 1 kali, dan 9 unit open pick up (tanpa keranjang) dengan muatan +/- 1,5 m3 ,ditambah kegiatan sweeping 25 hari setiap bulannya dengan menggunakan alat dump truck rata-rata 4 unit dump truck ritasi 1 kali. Jadi volume sampah yang terangkut ke TPA ± 925,98 m3/hari atau ± 337.984,3 m3/tahun.

(23)

23

dengan Tahun 2015. Terjadinya peningkatan jumlah sampah yang diangkut ke TPA disebabkan adanya penambahan 10 (sepuluh) unit dump truck pick up dengan 2x ritasi dan sweping 4 unit Dump Truck 25 hari setiap bulannya. Apabila dibandingkan dengan produksi sampah, maka untuk tahun 2015 prosentasi pengangkutan mencapai 66,33% dari produksi sampah sebanyak ± 1.396 m3/hari.

Ratio tempat pembuangan sampah sementara (TPS) Sampah dari capaian menunjukkan adanya penurunan dibandingkan Tahun 2014 sebesar ± 0,17 %. Daya tampung TPS sampah tahun 2014 : 1.038,3 m3 ,sedangkan daya tampung TPS Tahun 2015 : 956,04 m3. Berkurangnya daya tampung TPS pada Tahun 2015 disebabkan karena adanya penghapusan beberapa TPS karena pelebaran jalan dan juga karena keinginan masyarakat itu sendiri (konflik antar lingkungan).

Tujuan 2 :Mewujudkan kerjasama / kemitraan dengan instansi pemerintahan, masyarakat dan swasta dalam penanganan sampah yang berwawasan lingkungan.

SASARAN INDIKATOR dan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan samapah

Jumlah lingkungan yang sudah menerapkan pola pemilahan sampah dilakukan sendiri, untuk itu dilakukan upaya melalui kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya, masyarakat dan pihak swasta. Dalam hal ini setiap tahunnya Dinas Kebersihan selalu melibatkan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan sebagai mitra dalam kegiatan sosialisasi, bimbingan/pelatihan serta lomba lingkungan bersih. Selain itu Dinas Kebersihan juga memberikan pembinaan kepada sekolah-sekolah, dengan harapan kesadaran terhadap pengelolaan sampah sudah ditumbuhkan sejak dini.

Tujuan 3 : Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan

SASARAN INDIKATOR peningkatan peranserta masyarakat

Jumlah masyarakat kelurahan yang tersosialisasi kebijakan pengelolaan sampah

(24)

24

dalam penanganan sampah Jumlah link. Yang di nyatakan bersih dalam dalam lomba dilaksanakan sosialisasi, kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara bertahap, hingga tahun 2015 sebanyak 30 kelurahan yang telah tersosialisasi. Metode tetap muka dan diskusi serta mencari solusi pemecahan masalah dalam pengelolaan sampah sampai saat ini dipandang masih cukup efektif, disamping perlu adanya gerakan yang ber-skala kota. Untuk kegiatan lomba kebersihan lingkungan pada tahun 2015 lingkungan yang dinyatakan bersih mencapai 18 lingkungan. Upaya ini akan terus dilakukan dalam rangka mewujudkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya lingkungan yang bersih menjadi suatu kebutuhan.

Tujuan 4 :mewujudkan penyediaan sarana prasarana kebersihan yang efektif dan Efisien.

SASARAN

Jumlah angkutan sampah yang diadakan

257 213

Pada TA.2015 jumlah dump truck yang dioperasikan : 35 unit (34 unit untuk pengangkutan sampah dan 1 unit untuk operasional di TPA).penambahan 2 unit Dump Truck pada tahun 2015 baru dapat beroperasi pada Tahun 2016, karena pengadaannya di akhir tahun. Untuk amroll melalui pemeliharaan yang dilakukan, 2 unit dikatagorikan rusak berat namun masih bisa dioperasikan sehingga di tahun 2015 jumlahnya menjadi : 19 unit (penambahan 1 unit tahun 2015), dan open pick up :19 unit.

Adapun jenis alat angkut sampah yang diadakan tahun 2015 adalah sbb :

(25)

25

8 Open pick up (tanpa keranjang) - 7

9 Becak sampah - 15

JUMLAH 257 213

Secara kuantitas terlihat terjadi penambahan penyediaan alat angkut, yang berdampak pada penambahan kapasitas pengangkutan sampah ke TPA, di tahun 2014 sebanyak 854,07 m3/hari sedangkan di tahun 2015 sebanyak 925,98 m3/hari, kedepan perlu dilakukan terobosan/inovasi yang dapat mengurangi pembuangan sampah ke TPA, mengingat kondisi TPA sampah yang masa produksinya diperkitakan hanya mencapai Tahun 2017 dan kondisi alat angkut yang ada saat ini, serta semakin sulitnya mencari lahan untuk TPS. Untuk terorganisirnya sampah maka alat angkut gerobak sebagai alat angkut dari sumber sampah ke TPS perlu terus ditambah. Sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah illegal yang ada di Kota mataram. Hal ini telah didukung kebijakan Pemerintah Kota Mataram menambah anggaran sebesar 100 juta rupiah untuk masing-masing kelurahan khusus kegiatan penanganan kebersihan.

Untuk kegiatan pengurangan sampah dilakukan melalui kegiatan bank sampah dimana tenaga operasional dan administrasi dianggarkan melalui DPA Dinas Kebersihan Kota Mataram, sampah yang bisa dikurangi pada tahun 2015 masih relatif kecil yaitu : 2.197 kg, ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 1.526 kg sampah anorganik. Masih rendahnya produksi pemilahan sampah oleh Bank Sampah Mataram, disebabkan karena kesadaran masyarakat dalam hal pemilahan sampah masih kurang, juga karena terbatasnya anggaran operasional Bank Sampah. Beberapa kelompok pemilahan yang telah terbentuk sebagian besar sudah tidak aktif karena ketidakmampuan Bank sampah untuk membeli hasil pilahan mereka. Harga sampah plastic yang sangat fluktuatif dan persaingan yang tinggi dengan pihak pengepul swasta, mengakibatkan Bank Sampah Mataram sulit bertahan. Kedepan Dinas Kebersihan akan menggandeng pihak pengepul swasta dan Pokja LISAN sebagai mitra dalam hal pengurangan sampah.

Tujuan 5 : Meningkatkan realisasi penarikan retribusi persampahan dan penyedotan air limbah/kakus retribusi persampahan dan

penyedotan air

limbah/kakus.

Realisasi retribusi bidang

persampahan 4.197.506.500,- 3.858.575.000,-

Realisasi retribusi bidang

(26)

26

Upaya peningkatan terhadap potensi kedua jenis retribusi ini terus dilakukan semaksimal mungkin melalui sosialisasi dan koordinasi serta peningkatan pelayanan, dibidang persampahan mengalami peningkatan sebesar 8,07% sedangkan di bidang penyedotan air limbah/kakus mengalami penurunan sebesar 5,69%.

B. Realisasi Anggaran Tahun 2015

Indikator pencapaian target kinerja keuangan tercermin pada penyerapan anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung dalam konteks permendagri nomor : 59 tahun 2007 pada masing- masing program yang menjadi tugas pokok dan fungsi dinas kebersihan.

1) Non Program

Terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Belanja Tidak Langsung. Pendapatan pada tahun 2015 ditargetkan setelah perubahan sebesar Rp. 4.060.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 4.258.831.500,- atau 104,90 % sedangkan untuk Belanja Tidak Langsung terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan PNS serta Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja di anggarkan setelah perubahan sebesar Rp. 7.841.206.902,- dan terealisasi sebesar Rp. 7.678.523.707,- atau 97,93 %.

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tujuan program ini terwujudnya administrasi perkantoran yang lancar, tertib dan teratur. Untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 12 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 8.143.975.363,- terealisasi sebesar Rp. 8.065.265.030,- atau 99,03 %.

3) Program Peningakatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tujuan program ini terwujudnya sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai untuk menunjang pelaksanaan tupoksi. Untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 8 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 651.887.400,- terealisasi sebesar Rp. 625.292.003,-. atau 95,92%

4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Tujuan program ini terwujudnya peningkatan disiplin aparatur yang baik, untuk mencapai tujuan tersebut di dukung dengan 1 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 7.350.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.350.000,- atau 100,00 %

(27)

27

6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Tujuan program ini terwujudnya peningkatan kinerja pengelolaan persampahan yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 9 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 11.000.598.350,- terealisasi sebesar Rp. 10.791.220.725,- atau 98,10 %. Secara keseluruhan rata-rata capaian keuangan adalah :

A. Tidak Langsung : 97,93 %

B. Langsung : 98,38 %

Sedangkan gambaran perbandingan realisasi anggaran tahun 2015 dan terealisasi anggaran tahun 2014, adalah sebagai berikut :

NO. URAIAN ANGGARAN Belanja Jalan, irigasi dan jaringan Belanja Aset Tepa Lainnya

SURPLUS/(DEFISIT)

(28)

28

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akutabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2015 yang telah selesai disusun merupakan implementasi dari Inpres Nomor 7 Tahun 2009 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sekaligus menunjukan bagaimana kualitas kinerja seluruh pegawai Dinas Kebersihan Kota Mataram. Kerja keras yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kebersihan Kota Mataram melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta alur proses manajemen yang baik, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.

Pencapaian kinerja Dinas Kebersihan Kota Mataram pada tahun 2015 diukur dengan 5 (lima) Tujuan Strategis dan 5 (lima) Sasaran Strategis yang telah diupayakan selama tahun 2015 ini dapat dicapai dengan baik sekali.

Dilihat dari capaian kinerja dan keuangan, Dinas Kebersihan telah mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan, namun dalam laporan ini dicoba menampilkan atas peningkatan yang dicapai dari tahun sebelumnya, atas pencapaian baik tersebut tentunya masih membutuhkan upaya perbaikan dan pembenahan di segala bidang untuk mencapai kerja yang lebih optimal sebagaimana yang diharapkan.

(29)

29

LAMPIRAN

(30)

30

DINAS KEBERSIHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : IR. DEDY SUPRIADY, SH

Jabatan : KEPALA DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : H. AHYAR ABDUH Jabatan : WALIKOTA MATARAM

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Mataram, 07 Pebruari 2015 Pihak Kedua

H. AHYAR ABDUH

Pihak pertama,

Ir. DEDY SUPRIADY, SH

(31)

31

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Tersedianya system penanganan sampah secara terpadu dan berwawasan lingkungan

Cakupan layanan persampahan 66 %

Ratio Tempat pembuangan Sementara (TPS) sampah

2,5 %

Program Anggaran Ket 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 7.377.614.713,00

2. Pengembangan Konerja Pengelolaan Persampahan Rp. 311.870.000,00

Mataram, 07 Pebruari 2015 WALIKOTA MATARAM

H. AHYAR ABDUH

KEPALA DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM

Ir. DEDY SUPRIADY, SH

Referensi

Dokumen terkait

Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat merupakan yang pertama dan satu-satunya balai yang dapat memijahkan ikan hias botia secara buatan dengan bantuan

Pertemuan (rapat) dengan dalih partisipasi (minta masukan dari warga masyarakat) yang dilaksanakan tidak lebih sebagai ajang formalitas untuk menjalankan sebuah kebijakan yang

Selain hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal Perkebunan (2007) mengatakan bahwa dari segi daya saing, minyak kelapa sawit memiliki kelebihan dibandingkan minyak nabati

Berdasarkan gambar 3, parameter Aroma menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap parameter aroma pada infused water jeruk lemon-jahe merah

Keadaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi ketahanan aktifitas fisik seseorang yang akan menimbulkan kelelahan berlebihan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesejahteraan karyawan adalah sejumlah imbalan balas jasa pelengkap ataupun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kerawanan desa atau kelurahan terhadap penyakit DBD di Kabupaten Lamongan Tahun 2009

Tujuan utama dari pelayanan konseling pastoral adalah membawa orang-orang kepada Kristus dan persekutuan Kristen, membantu mereka untuk menyadari dan bertobat dari