Konsultan Manajemen Wilayah
Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh
di Indonesia
MENJAWAB TUGAS WASDAL (PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN)
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM-PERUMAHAN RAKYAT
Tiar Pandapotan Purba, ST, IAP
PEMAHAMAN BERSAMA DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN (LAPANGAN) BIDANG WASDAL
PEMAHAMAN BERSAMA DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN (LAPANGAN) BIDANG WASDAL
DAFTAR ISI: KERANGKA PEMAHAMAN BERSAMA KMW (SUMATERA,
JAWA, KALIMANTAN, SULAWESI, BALI-NUSTRA, MALUKU DAN PAPUA)
1.
SASARAN DARI PEKERJAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
2.
KELUARAN DARI PEKERJAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
3.
KERANGKA KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA
4.
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN MENURUT RPJPN
5.
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA MENURUT RPJMN
6.
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN
7.
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No
1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
8.
LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P.
SUMATERA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)
9.
REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
(Status 10 Nov 2015)
10.
INSTRUMEN (LAPANGAN) FORMAT WASDAL
SASARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
SASARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
1.
Tersusunnya format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh.
2.
Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
3.
Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
lapangan;
4.
Tersedianya laporan, inventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil
monitoring dan kunjungan lapangan;
5.
Tersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2015-2019;
6.
Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang akan datang.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
RUANG LINGKUP PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
1.
Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan
kualitas permukiman kumuh.
2.
Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;
3.
Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres
kunjungan lapangan;
4.
Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi
Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level
pemerintahan dan masyarakat;
5.
Menyediakan Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun
2015-2019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
6.
Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang
akan datang.
KELUARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
KELUARAN PEKERJAAN BAGIAN DARI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
1. Keluaran 1: Terselenggaranya identifikasi prasarana dan sarana umum di lokasi kegiatan yang terpilih.
2. Keluaran 2: Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat laporan serta Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah.
3. Keluaran 3: Tersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019 untuk mencapai program Cipta Karya 100-0-100.
4. Keluaran 5: Tersusunnya format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang diperoleh termasuk mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh kedalam basis SIG termasuk perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah berkurang selama periode TA. 2015.
5. Keluaran 7: Konsultan Manajemen, bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah, harus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan peningkatan permukiman kumuh.
6. Keluaran 8: Konsultan Manajemen juga harus memiliki kemampuan untuk mengategorikan kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik. Hasil evaluasi dan kategorisasi tersebut selanjutnya harus disampaikan kepada Tim
Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
7. Keluaran 10: Terkonsolidasinya dan teranalisisnya setiap data yang dikumpulkan oleh Konsultan Manajemen termasuk data best practise dan disampaikan dalam bentuk laporan. Konsultan Manajemen harus berperan sebagai pendamping Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis laporan yang diterima dari provinsi.
8. Keluaran 11: Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, Konsultan Manajemen harus mampu menjabarkan indikator-indikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan tingkat keberhasilan program. Sejak awal penugasan, Konsultan Manajemen sudah harus menyusun variable-variabel tersebut agar disepakati dengan Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat.
KERANGKA KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA
KERANGKA KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA
Amanat Penataan Ruang/Spasial:
- UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
- RTRW Nasional/KSN
- RTR Pulau
- RTRW Provinsi/ Kota/Kabupaten
Rencana dan Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Permukiman
Isu-isu Strategis Capaian Eksisting Pembangunan Bidang
Permukiman
Permasalahan dan Potensi Daerah (termasuk luas dan sebaran kawasan
kumuh)
Amanat Pembangunan Bidang PU / CK:
- UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
- UU No. 20/2011 tentang Rumah Susun
- UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
- UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Persampahan
- UU No.7/2004 tetang SDA
- PP No. 16/2005 tentang Pengembangan SPAM
- PP 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
- PP36/2005 tentang Peraturan Pelaksana UU Bangunan Gedung
- Standar Pelayanan Minimal Bidang PU dan Penataan Ruang
- RPI2JM Amanat Pembangunan
Nasional:
- RPJPN 2005-2025
- RPJMN
- UU/PP (UU 32/2004, PP 38/2007, dll.)
- MP3EI
- MP3KI
- KEK
Amanat Global:
- Agenda Habitat
- RIO + 20
- MDGs
- SDG (Sustainable Dev Goals)
Dukungan Stakeholder - Daerah (Prov/Kota/Kab) - Dunia Usaha
- Masyarakat - PHLN
Perumahan dan Permukiman
yang Sehat, Aman, Harmonis
dan Berkelanjutan
Perumahan dan Permukiman
yang Sehat, Aman, Harmonis
dan Berkelanjutan
PRAKARSA SEMANGAT PERMUKIMAN 100-0-100
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN MENURUT RPJPN
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN MENURUT RPJPN
Peraturan
Perundangan
Amanat
2010-2014
2015-2019
2020-2024
Undang-Undang
No. 17 Tahun
2007 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Nasional (RPJPN)
1. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
dengan lebih
meningkatkan
kerjasama antara
pemerintah dan
dunia usaha
;
2. Pengembangan
perumahan dan
permukiman
.
1. Ketersediaan infrastruktur
sesuai tata ruang
;
2. Terpenuhinya penyediaan
air minum untuk
kebutuhan dasar
pengembangan
infrastruktur pedesaan
mendukung pertanian;
3. Pemenuhan
kebutuhan
hunian
didukung sistem
pembiayaan jangka
panjang;
4. Terwujudnya
kota tanpa
pemukiman kumuh
.
Terpenuhinya kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan
prasarana dan
sarana
pendukung bagi
seluruh masyarakat yang
didukung oleh sistem
pembiayaan perumahan
jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel sehingga
terwujud
kota tanpa
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA MENURUT RPJMN
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG CIPTA KARYA MENURUT RPJMN
Peraturan Perundangan
Amanat
2015-2019
Rancangan RPJMN dan Renstra
Cipta Karya 2015-2019
selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian
(jalan, air dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu;
Beberapa arahan dalam bidang Permukiman adalah:
•
Terpenuhinya penyediaan air minum & sanitasi untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat
100% akses air minum dan sanitasi
Dengan Indikator Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak
menjadi 100% dan sanitasi layak menjadi 100%
•
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel
kota tanpa
permukiman kumuh
Dengan Indikator Berkurangnya Proporsi rumah tangga yang menempati
hunian dan permukiman tidak layak menjadi 0 %.
•
Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN
Peraturan
Perundangan
Amanat
2010-2014
2015-2019
2020-2024
UU No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan
dan Kawasan
Permukiman
•
UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman,
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan &
pembiayaan, dan peran masyarakat
•
Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya
pencegahan
, terdiri
dari
pengawasan
,
pengendalian
, dan
pemberdayaan masyarakat
, serta upaya
peningkatan kualitas permukiman
, yaitu
pemugaran
,
peremajaan
, dan
permukiman kembali
UU No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun
Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan,
penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas,
pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban,
pendanaan dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat
Wa
sda
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bab II Ps.4)
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bab II Ps.4)
a. pembinaan;
b. tugas dan wewenang; c. penyelenggaraan
perumahan;
d. penyelenggaraan kawasan permukiman;
e. pemeliharaan dan perbaikan; f. pencegahan dan
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
g. penyediaan tanah; h. pendanaan dan
pembiayaan;
i. hak dan kewajiban; dan j. peran masyarakat.
PEMBINAAN (Bab III Ps 6)
PEMBINAAN (Bab III Ps 6) a. Perencanaan; b. Pengaturan;
c. Pengendalian; dan
d. Pengawasan. PENGENDALIAN (Bab III Ps 9)PENGENDALIAN (Bab III Ps 9)
a. Rumah; b. Perumahan; c. Permukiman; d. Lingkungan Hunian;
dan
e. Kawasan Permukiman. PENGAWASAN (Bab III Ps 10)
PENGAWASAN (Bab III Ps 10)
a. Pemantauan; b. Evaluasi; dan c. Koreksi sesuai
ketentuan UU
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan,
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat.
Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat
hunian.
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan,
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat.
Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat
hunian.
PENCEGAHAN dan PENINGKATAN KUALITAS Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Bab VIII Ps.94)
PENCEGAHAN dan PENINGKATAN KUALITAS Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Bab VIII Ps.94)
1) Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan
masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman. 2) Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan pada
prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak setiap warga negara untuk menempati, menikmati, dan/atau
memiliki tempat tinggal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENCEGAHAN, mencakup:(Bab VIII Ps.95 Ay.1 )
PENCEGAHAN, mencakup:(Bab VIII Ps.95 Ay.1 ) 1. Ketidakteraturan dan kepadatan
bangunan yang tinggi;
2. Ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
3. Penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana,
sarana dan utilitasumum; dan
4. Pembangunan rumah, perumahan, dan
permukiman yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah.
Pencegahan, melalui: (Bab VIII Ps.95 Ay. 2 )
Pencegahan, melalui: (Bab VIII Ps.95 Ay. 2 )
1. Pengawasan dan pengendalian; dan 2. Pemberdayaan masyarakat.
WASDAL, dilakukan atas: (Bab VIII Ps.95 Ay. 3)
WASDAL, dilakukan atas: (Bab VIII Ps.95 Ay. 3) kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis, dan kelaikan fungsi melalui pemeriksaan secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberdayaan Mas, dilakukan thdp: (Bab VIII Ps.95 Ay. 2 )
Pemberdayaan Mas, dilakukan thdp: (Bab VIII Ps.95 Ay. 2 )
Pemangku kepentingan bidang perumahan dan kawasan permukiman melalui
pendampingan dan pelayanan informasi.
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bab II Ps.4)
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Bab II Ps.4)
a. pembinaan;
b. tugas dan wewenang; c. penyelenggaraan
perumahan;
d. penyelenggaraan kawasan permukiman;
e. pemeliharaan dan perbaikan;
f. pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
g. penyediaan tanah; h. pendanaan dan
pembiayaan;
i. hak dan kewajiban; dan j. peran masyarakat.
PENINGKATAN KUALITAS (Bab VIII Ps.96)
PENINGKATAN KUALITAS (Bab VIII Ps.96) FRAMEWORK KMW
SUB FRAMEWORK WASDAL SUB FRAMEWORK
WASDAL
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
MEN-DEFINISI-KAN WASDAL DIDALAM LANDASAN HUKUM UU No 1/2011 TERHADAP PEKERJAAN KMW
Pemugaran dilakukan untuk perbaikan dan/atau pembangunan kembali, perumahan dan permukiman menjadi perumahan dan permukiman yang layak huni.
Pemukiman kembali dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/atau rawan bencana serta dapat
menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang.
Peremajaan dilakukan dengan terlebih dahulu menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat terdampak
PENINGKATAN KUALITAS (Bab VIII Ps.96)
PENINGKATAN KUALITAS (Bab VIII Ps.96) Melalui penetapan Kebijakan, Strategi
serta pola-pola penanganan yang manusiawi, berbudaya, berkeadilan, dan ekonomis
a. kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota; b. kesesuaian dengan rencana tata
bangunan dan lingkungan; c. kondisi dan kualitas prasarana,
sarana, dan utilitas umum yang memenuhi persyaratan dan tidak membahayakan penghuni;
d. tingkat keteraturan dan kepadatan bangunan;
e. kualitas bangunan; dan
f. kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.
Ps. 98 ay 2, sebelum ditetapkan dilakukan pendataan oleh pemda
PO
Menjadi (lebih baik dari kondisi awal) lebih layak huni guna melindungi
keselamatan dan keamanan penghuni dan
masyarakat
SK Kepala Daerah Kab/Kota ttg Lokasi Kumuh
INSTRUMEN (LAPANGAN) WASDAL
INSTRUMEN (LAPANGAN) WASDAL
BAGIAN I DATA PENILAI Nama: Jabatan: Alamat: No Telp:
Hari/Tanggal Survei:
BAGIAN II DATA RESPONDEN Nama: Jabatan: Alamat: No Telp:
Hari/Tanggal Pengisian:
BAGIAN III DATA UMUM LOKASI Nama Lokasi: No SK Lokasi: Luas Area: Demografis;
Jumlah Jiwa: Jumlah Laki-Laki: Jumlah Perempuan: Jumlah Keluarga:
Administrasi;
FORMAT WASDAL
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
BAGIAN IV KESESUAIANBAGIAN II DATA RESPONDEN Nama: Jabatan: Alamat: No Telp:
Hari/Tanggal Pengisian:
BAGIAN III DATA UMUM LOKASI Nama Lokasi: No SK Lokasi: Luas Area: Demografis;
Jumlah Jiwa: Jumlah Laki-Laki: Jumlah Perempuan: Jumlah Keluarga:
LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P. SUMATERA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)
LOKASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015 P. SUMATERA (TENTATIV, SUMBER : BANGKIM)
• KSN / PKN • RTRW Kab/Kota • Perda BG
• SK Kumuh • KSN / PKN • RTRW Kab/Kota • Perda BG
• SK Kumuh
Keterpaduan
Klaster A dan B
Keterpaduan
Klaster A dan B
• Pernyataan Minat Pemda • SK Kumuh
• Kesepakatan dengan Donor ADB • Pernyataan Minat Pemda
• SK Kumuh
• Kesepakatan dengan Donor ADB
NUSP-2
NUSP-2
• Usulan Pemda/ Komunitas/ Masyarakat • SK Kumuh
• Usulan Pemda/ Komunitas/ Masyarakat • SK Kumuh
Prakarsa
Prakarsa
• Reward Pemenang PKPD • SK Kumuh
• Reward Pemenang PKPD • SK Kumuh
PKPD
PKPD
Prioritas Lokasi Tahun 2015
8 Lokasi