• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Digital Publishing E Publishing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Digital Publishing E Publishing"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi-komputer saat ini sudah mencapai pada t a h a p di mana ukurannya semakin kecil, kecepatannya semakin tinggi, namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya. Kondisi ini mendorong masyarakat berlomba-lomba memanfaatkan komputer sebagai alat bantu pengolahan data dengan cara membangun system pengolahan data terkomputerisasi untuk penyajian informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun organisasinya.

Perpustakaan sebagai organisasi yang melakukan pengolahan data dan infor-masi untuk penggunanya telah melakukan langkah revolusioner dalam melakukan pe-layanan melalui system online yang lebih

eisien dalam pelayanan, diseminasi, peng -gunaan dan pelestarian data, informasi dan pengetahuan.

Sumber informasi Online saat ini di-anggap sebagai informasi dalam bentuk baru dari sumber informasi yang sudah ada. Sumber informasi Online adalah kumpulan informasi yang tertata sedemikian rupa, Sumber informasi Online disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Pada tahun terakhir ini telah terjadi peledakan pertumbuhan ke-tertarikan dalam perkembangan dan pemakaian Sumber informasi Online. Be-berapa faktor penunjangnya adalah:

a) Telah tersedianya teknologi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan dilakukannya penciptaan, pengumpulan dan manipulasi informasi.

b) Infrastruktur jaringan internasional untuk mendukung sambungan dan ke-mampuan pengoperasian bagi pengguna. c) Informasi online mulai berkembang. d) Kerangka akses internet umum telah

muncul.

Berkembangnya sumber terbitan on-line merupakan dampak dari revolusi dunia penerbitan, dunia Penerbitan merupakan * Mahasiswa pascasarjana Magister Profesional

Teknologi Informasi untuk Perpustakaan Institut Pertanian Bogor

PENGARUH

DIGITAL

PUBLISHING/E-PUBLISHING

DALAM PENELUSURAN SUMBER INFORMASI

Abstract

The advancement in computer-information technology nowadays has come to a revolutionary development which affects the current information sources. One of the latest forms of information source is the digital publishing/e-publishing which can be accessed from computer network. A number of changes have happened which leads to a demand that librarians as information providers have to be able to create a system which is user-friendly. This can be done by creating information architecture, database integration and Human Computer Interaction systems or good user interface so that users are able to retrieve the desired information easily. The current changes of digital publishing have demanded users to be able to adapt with the existing system. In addition, users also have to know about the online Information Retrieval System and have a good searching strategy. Towards these challenges, both librarians and users are expected to make innovations in order to create a system which is compatible with digital publishing/e-publishing and usable for them as well.

Keyword: Digital publishing, e-publishing; information retrieval

(2)

industri informasi paling tua di dunia, b a h k a n seumur dengan peradaban m a n u s i a . Perubahan zaman membuat industri penerbitan semakin variatif dalam menerbitkan terbitan dalam berbagai macam bentuk, seperti pada saat ini perkembangan teknologi informasi melahirkan varian baru dalam dunia terbitan yaitu digital publishing atau electronic publishing.

Digital publishing atau elektronik publishing merupakan metode baru dalam penyampaian informasi saat ini, tentunya hal ini berkaitan erat dengan perpustakaan sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mampu mengadopsi metode atau cara yang digunakan digital publishing/e-publishing dalam segala aspek khususnya dalam pe-nelusuran informasi digital agar informasi tersebut dapat ditemukan dan digunakan pe-mustaka. Hal ini tentu mempengaruhi cara bagaimana perpustakaan mengorganisasi dalam bentuk digital yang dimilikinya agar mudah ditelusur serta mempengaruhi pula bagaimana pemustaka menelusur informasi dalam bentuk digital publishing/e-publishing di perpustakaan.

DIGITAL PUBLISHING/E-PUBLISHING

A. Perkembangan digital publishing/e- publishing.

Digital Publising merupakan pengembangan dari desktop publishing yang berkembang pada era 80 dan 90-an digital publishing/e-publishing merupakan metode penerbitan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, atau secara sederhana digital publishing itu bisa diartikan sebagai mencetak media dalam bentuk digital tidak mencetak ke bentuk kertas (koran,majalah,dll), atau dapat dikatakan edisi cetak yang di on-line-kan secara digital.

Proses penerbitan elektronik mengikuti proses penerbitan tradisional tetapi berbeda dari penerbitan tradisional dalam dua cara: 1) tidak termasuk menggunakan cetak offset untuk mencetak produk akhir dan 2)

meng-hindari distribusi produk isik. Karena konten

elektronik dapat di distribusikan melalui Internet dan melalui toko buku elektronik.

Konsumen dapat membaca konten diterbitkan di situs web, aplikasi pada perangkat tablet, atau komputer. Dalam beberapa kasus pembaca dapat mencetak konten menggunakan printer atau melalui mencetak pada permintaan sistem.

Manfaat dari penerbitan elektronik yang menggunakan tiga atribut teknologi digital: Tag XML untuk menentukan konten, style sheet untuk menentukan tampilan konten, dan metadata untuk menggambar-kan konten untuk mesin pencari. Dengan menggunakan tag, style sheet dan metadata, hal ini memungkinkan konten relowable yang menyesuaikan dengan berbagai mem-baca perangkat atau metode penyampaian. Karena penerbitan elektronik sering me-merlukan teks mark-up untuk mengembang-kan metode online pengiriman, peran-peran tradisional typesetters dan desainer telah berubah.

Desainer harus tahu lebih banyak tentang mark-up bahasa, berbagai mem-baca perangkat tersedia, dan cara-cara di mana konsumen membaca terbitan tersebut. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi saat ini sejumlah perangkat lunak desain yang muncul saat ini telah terintegrasi dengan bahasa pemprograman seperti HTML, XML dan lain sebagainya sehingga desainer dapat mempublikasikan konten sesuai standar tanpa perlu tahu pemrograman, seperti Adobe Systems’ Digital penerbitan Suite dan Apple iBooks .

(3)

D i g i t a l u n t u k m e n c i p t a k a n konten u n t u k iPad Apple Tablet dan aplikasi. D i g i t a l publishing/e-publishing dalam dunia publikasi ilmiah juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dahulu Setelah artikel diserahkan kepada jurnal untuk pertimbangan, ada penundaan yang mulai dari beberapa bulan bahkan kadang lebih dari dua tahun sebelum diterbitkan dalam jurnal, render jurnal yang kurang format yang ideal untuk menyebarkan penelitian saat ini.

Di beberapa bidang seperti astronomi dan beberapa bagian dari fisika, peran jurnal di menyebarkan penelitian terbaru telah sebagian besar digantikan oleh pre-print repositori seperti arXiv.org. Namun, jurnal ilmiah masih memainkan peran penting dalam kontrol kualitas dan mem-bangun kredit ilmiah. Dalam banyak kasus, bahan-bahan elektronik yang di-upload ke preprint repositori masih dimaksudkan untuk akhirnya diterbitkan dalam jurnal.

Jenis digital publishing

Seiring perkembangan teknologi Digital publishing / e-publishing dibagi menjadi dua jenis antara lain :

a. Digital publishing/e-publishing versi tradisional media; Digital publishing/e-publishing jenis ini merupakan media tradisional seperti buku, majalah, Koran dan lain sebagainya yang dikonversi ke dalam Digital publishing/e-publishing, seperti ;

• CD-ROM • E-book

• Electronic journal • Online magazine • Online newspaper

• Portable Digital Format (.PDF)

b. Digital publishing/e-publishing New Media : Digital publishing/e-publishing jenis ini merupakan media baru yang sedang berkembang saat ini, yang ter-masuk Digital publishing/e-publishing jenis ini adalah :

• Blog

• Collaborative software • Digital publication app • File sharing

• Mobile apps • Podcast

PENGARUH DIGITAL PUBLISHING P A D A P E N Y E D I A S U M B E R I N F O R M A S I

Perkembangan Digital publishing/e-publishing membawa banyak pengaruh terhadap penelusuran informasi khususnya bagi para penyedia informasi seperti per-pustakaan, saat ini hampir semua perpus-takaan menyediakan informasi dalam bentuk digital. Untuk itu perpustakaan perlu melakukan sejumlah inovasi dalam l a y a n a n n y a a g a r t e r b i t a n d i g i t a l n y a d a p a t diakses oleh pemustaka. Dalam hal ini setidaknya ada tiga hal yang menjadi sangat penting bagi perpustakaan dalam mendesain portal terbitan digitalnya agar mudah ditelusur pemustaka, antara lain :

A. Aspek Arsitektur Informasi

Arsitektur Informasi (Information Architecture). Mereka yang melakukan praktek Arsitektur Informasi sering disebut Arsitek Informasi (Information Architect). Sebagian orang menggunakan istilah lain seperti: Findability Engineer dan Structural Designer. Istilah Information Architecture muncul sejak tahun 1996 yang dipopulerkan oleh Richard Saul Wurman dalam bukunya Information Architects.

H a n y a s a j a i a m e n e m u k a n m o m e n t u m n y a ketika web semakin populer, dan mulai timbul masalah dalam temu kembali informasi (information retrieval) di web. Ada 4 komponen utama arsitektur informasi:

• Organisasi Informasi

(organizing information);

• Pelabelan Informasi

(labelling Information);

• Sistem Navigasi (navigation systems);

(4)

Organisasi Informasi dapat didefinisi-kan s e b a g a i i l m u d a n s e n i tentang bagaimana menyusun (structuring),

meng-klasiikasi (classifysing) informasi, pe-labelan informasi (information labelling) merupakan pemberikan istilah yang di-anggap representasi suatu atau sekelompok i n f o r m a s i / k o n s e p . t a h a p a n d a l a m a r s i t e k t u r informasi agar orang mudah mengatur dan menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level kedalaman informasi (granularity) dan me-nentukan hubungan satu dengan lainnya dan mengatur informasi dalam kategori-kategori dan keterhubungannya (semantik).

Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur Informasi pun mempunyai beragam metode ilmiah (science), akan tetapi praktek Arsitektur Informasi terus b e r k e m b a n g dan terdapat banyak ambiguitas dan kompleksitas sehingga seorang Arsitek Informasi pun perlu mengandalkan pengalaman, intuisi, dan

kreatiitas (art).

Sistem Navigasi membahas bagaimana membimbing pemakai web berpindah-pindah dari informasi yang satu ke yang lain tanpa kehilangan orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3: navigasi global, navigasi lokal, dan navigasi kontekstual. Selain itu ada sistem navigasi tambahan lainnya, seperti: peta situs (site-maps), Indeks situs (site indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan (guides, wizards). Dengan makin berkembangnya ke-butuhan pengguna web, maka mulai muncul pendekatan baru dalam navigasi. Seperti: personalisasi, kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial.

Sistem Pencarian membahas pen-carian melalui mesin pencari. Yang dipelajari antara lain: antarmuka pen-carian, query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms) Sistem Pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu kembali informasi

(inform a tion retrieval) seperti: relevan-si (relevanrelevan-si dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pen-carian (ranking).

B. Integrasi Data

Perpustakaan sangat bergantung pada sistem pengolahan informasi untuk men-dukung operasional nya dan pada tahap tersebut perpustakaan melakukan sistem proses data dan / atau pengetahuan yang di-representasikan dalam bentuk database, database adalah dasar dari transaksi ber-basis sistem. Hal ini juga berlaku bagi terbitan digital publishing/e-publishing karena ia adalah objek pengelolaan informasi maka ia juga direpresentasikan dalam bentuk database, untuk itu diperlu-kan suatu sistem yang terintegrasi antar database perpustakaan pengelola digital publishing/e-publishing agar redundansi informasi dapat direduksi, tak ada lagi database yang terpisah dan terisolasi sehingga pengumpulan informasi yang relevan tidak memakan waktu yang lama.

Alhawary (2011) integrasi database perpustakaan penting dilakukan karena seringkali pemustaka memiliki keter-batasan waktu dalam pencarian informasi yang tersebar di berbagai perpustakaan dalam bentuk digital publishing/e-publishing. Namun kendala yang sering terjadi adalah penyimpanan format meta-data meta-data yang sering tidak seragam dan tidak terstandardisasi menyulitkan dalam mengakses informasi dalam database tersebut. Untuk itu integrasi database perlu memikirkan suatu cara sistem database ter-integrasi yang memungkinkan pemustaka dapat mengakses informasi secara cepat walaupun berbeda format metadata.

(5)

digunakan dalam penyimpanan database; format apa saja yang digunakan dalam berbagai database. Tahap kedua yaitu menganalisis kebutuhan software yang digunakan. Dalam penelitian tersebut terdapat tiga software yang dikembang-kan yaitu Loadflow Analysis untuk ke-seimbangan sistem transmisi, Loadflow A n a l y s i s p r o g r a m untuk ketidak-seimbangan sistem distribusi, dan Short Circuit Analysis Program.

Teknik orientasi kepada objek diterapkan untuk software dan implementasi database. Tahap ketiga yaitu implementasi interface yang akan digunakan oleh pengguna untuk mengakses database melalui software aplikasi. Ketiga tahapan tersebut diguna-kan untuk menganalisis kendala-kendala dalam integrasi database.

C. Human Computer Interaction (HCI) Human Computer Interaction (HCI) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer kajian HCI a d a l a h b a g a i m a n a m a n u s i a d a n komputer secara interaktif melaksana-kan dan m e n y e l e s a i k a n tugas/ task dan bagaimana sistem yang interaktif itu dibuat antara user dan Tampilan antarmuka (in-terface) digital publishing/e-publishing.

Semua interaksi pengguna dimulai dari interface dan teknik informasi seringkali mengembangkan dan merancang tampilan interfacenya tanpa memperhatikan ke-butuhan pengguna. Akibatnya, seringkali perpustakaan digital tidak dapat memberikan manfaat lebih terhadap pengguna. Tampilan antarmuka merupakan gerbang awal dari se-buah digital publishing/e-publishing, untuk itu sebuah digital publishing/e-publishing harus mempertimbangkan Aspek - aspek sebagai berikut:

1. Tampilan harus bagus dan menarik 2. Mudah dioperasikan

3. Mudah di pelajari

4. User Harus Nyaman menggunakan nya.

Untuk itu perpustakaan harus mengembangkan satu mekanisme pem-buatan interface yang mampu memahami kebutuhan pengguna. Tampilan tersebut harus berorientasi pada manusia/pemustaka atau human friendly intellegent interface. H u m a n friendly intellegent interface merupakan tampilan antarmuka yang memungkinkan peningkatan produktivitas intelek dalam bentuk fasilitas yang me-mungkinkan berbagai pengguna melakukan berbagai cara pencarian dan pengaitan dokumen.

Analisis desain human friendly intellegent interface yang sesuai dengan karakteristik pemustaka harus dilakukan, karena setiap pengguna perpustakaan digital memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perilaku seseorang dalam mencari infor-masi dipengaruhi oleh gaya kognitif orang tersebut.

PENGARUH DIGITAL PUBLISHING

PA D A P E N E L U S U R S U M B E R I N F O R M A S I

Pemustaka saat ini adalah pemustaka yang cerdas dan kritis mereka biasanya tidak i n g i n h a n y a s a t u a r t i k e l d a r i s a t u s u m b e r, mereka mencari literatur akan topik tert e n t u untuk menemukan literatur sejumlah alat yang digunakan, termasuk database seperti jurnal, buku dan terbitan elektronik lainnya. Kuhlthau (1991) mengidentifikasi, menganalisis dan menggambarkan enam fase dalam penelusuran informasi yaitu inisiasi, seleksi, eksplorasi, perumusan, pengumpulan dan presentasi.

(6)

proses seleksi, yaitu mengidentiikasi topik

umum dari suatu informasi, pada tahap ini perasaan seperti optimisme setelah proses ini selesai akan muncul.

Setelah topik umum dipilih, pemustaka masuk ke tahap ketiga dari proses pen-carian informasi adalah eksplorasi, dimana kebingungan dan keraguan tentang keakuratan informasi terjadi, karena pada proses ini pemustaka menyelidiki tentang topik umum dan mencari informasi baru dan relevan. Tahap keempat adalah pe-rumusan, pada proses ini pemustaka sudah mulai bisa merumuskan perspektif dan ber-fokus pada informasi yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, perasaan ketidak-pastian dan keraguan berubah menjadi keyakinan dan kejelasan. Kuhlthau men-ganggap tahap ini sebagai titik kritis dari proses pencarian informasi. Pada tahap kelima, koleksi, sebuah arah baru mulai muncul, serta minat peneliti untuk subjek. Tindakan yang paling umum mencari in-formasi yang berhubungan atau terfokus dalam sumber-sumber yang lebih tepat, seperti perpustakaan. Tahap keenam yaitu presentasi, adalah proses menyelesaikan pencarian dan produksi dan untuk menyajikan informasi.

Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer telah membawa kemudahan tersendiri dalam proses pen e l u s u r a n informasi. Pemustaka mempunyai kesempatan lebih untuk men-dapatkan informasi baik berupa informasi tercetak maupun digital, adanya internet, pemustaka dimanjakan untuk meraih lebih besar lagi informasi yang dibutuhkan dari berbagai unit informasi/perpustakaan di seluruh dunia.

Pada penelusuran online pemustaka pe-mustaka di ajak menembus batasan-batasan yang semula ada pada teknik penelusuran informasi secara manual/konvensional. Melalui OPAC, Search Engine, Database

Online dan fasilitas lainnya pemustaka akan lebih mudah mendapatkan informasi yang dikehendaki, dengan jenis dan macam yang cakupannya lebih luas lagi karenanya diperlukan strategi khusus untuk mencari informasi.

Selain faktor di atas pemustaka saat ini harus mengenali konsep dasar Sistem Temu Balik Informasi (STBI), STBI

adalah proses untuk mengidentiikasi ke -cocokan (match) di antara permintaan (query) dengan representasi atau indeks dokumen, kemudian mengambil (retrieve) dokumen dari suatu simpanan (file) se-bagai jawaban atas pemintaan tersebut. STBI pada prinsipnya bekerja berdasarkan ukuran antara istilah query dengan istilah yang menjadi representasi dokumen.

Pengertian lain menyatakan bahwa STBI adalah proses yang berhubungan dengan representasi, penyimpanan, pen-carian, dan pemanggilan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna. Pendapat ini m e n u n j u k k a n bahwa pada STBI ter-kandung sejumlah kegiatan yang meliputi p r o s e s penyimpanan, penyediaan repre-sentas i , i d e n t i f i k a s i , s e r t a p e n c a r i a n atau penelusuran dokumen yang relevan pada suatu database, dalam rangka me-menuhi kebutuhan informasi dari pe-mustaka.

(7)

sebuah penelusuran informasi pada elektronik publishing dalam oleh pemus-taka ditentukan oleh beberapa hal:

1. Kejelasan dalam identiikasi kebutuhan

informasi.

2. Ketepatan dalam menggunakan ber-bagai alat/sumber penelusuran.

3. Ketepatan dan kecermatan dalam melaksanakan dan menggunakan prosedur penelusuran online.

4. Ketekunan dalam menggunakan ber-bagai cara dan teknik penelusuran.

5 . Pengetahuan pemustaka mengenai arsitektur sebuah sistem digital publishing/e-publishing

KESIMPULAN

Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerbitan elektronik telah merubah pe-nelusuran informasi. Saat ini, ada ke-cenderungan untuk pengembangan men-jadikan digital publishing/e-publishing media komunikasi utama dalam penyediaan dan penyebaran informasi. Hal ini karena digital publishing/e-publishing mampu mengurangi hambatan ruang, waktu dan biaya bagi perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pemustaka sebagai pengguna informasi dalam penelusuran informasi.

Namun timbul Pertanyaan apakah digital publishing/e-publishing saat ini s u d a h s e s u a i d e n g a n k e b u t u h a n p e n y e d i a i n f o r m a s i dan penelusur informasi? Masalah saat ini timbul karena

perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pemustaka sebagai penelusur informasi

mempunyai pola ikir yang berbeda, perpus -takaan kadang membuat suatu sistem digital publishing/e-publishing yang kurang me-madai bagi pemustaka untuk penelusuran informasi, sementara pemustaka terkadang kurang memahami prosedur dalam pen-carian informasi secara mendalam.

Sejumlah tantangan ke depan bagi pemustaka adalah pemustaka diharuskan mengerti benar mengenai tehnik-tehnik penelusuran mutakhir dalam penelusuran melalui digital publishing/e-publishing dengan tehnik boolean operator, sementara itu tantangan bagi perpustakaan adalah bagaimana menciptakan suatu sistem digital publishing/e-publishing yang terintegrasi dengan sejumlah database lain dan mampu melengkapi informasi bagi pemustaka.

(8)

DAFTAR PUSTAKA Alhawary, Faleh A. 2011.

Building a knowledge repository: Linking Jordanian Universities e-library in an integrated database system. International Journal of Business and Management, 2011, 6 (4): 129-135.

Barber, D. (April, 1 2001).

Electronic Publishing: A Guide To Electronic Journal Archives. On-line Journal of Issues in Nursing. Vol. 6 No.2. Available: www.nursing-world.o rg / / M a i n M e n u C a t e g o r i e s / ANAMarketplace/ANAPeriodicals/ OJIN/TableofContents/Volume62001/ No2May01/ArticlePreviousTopic/ GuideToArchives.aspx [akses tanggal 15 Mei 2012].

Hasugian, Jonner. (Juni 2006) Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Per-lakuan terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User. Pus-taka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.1. http://www.

ehow.com/about_5101062_deinition-digital-publishing.html [akses tanggal 15 Mei 2012]

Kaula, Rajeev. 2000.

Integration of rule-based systems and database. The Journal of Computer Information Systems Vol.40. No.3 P : 38-43.

Kuhlthau, C. 1991.

Inside the search process: information seeking from the user’s perspective”. Journal of the American Society for Information Science, Vol. 42 No. 5, pp. 361-71.

Minnichsoffer, Tony. 1996.

Print technologies of the future: Digital age printing technologies open new realms to publishing. Agriculture, Business And Economics--Marketing And Purchasing. Volume 34 Issue 9 Pages I22-I24.

Ratanasawetwad, Sompob; Yu, David C. 1999. An integrated power system tool for open database environment. ProQuest Dissertations & Theses: The Sciences and Engineering Collection. Available : http://search.proquest.com/ docview/304537246/134A7468EE930 8AF0C6/2 [17 Juni 2012]

Ferreira, Sueli Mara;

Referensi

Dokumen terkait

Total curahan jam kerja per tahun (setara HOK) per ART yang bekerja berkisar antara 75 HOK - 127 HOK atau 21 – 35 persen dari hari kerja yang tersedia, artinya terjadi

Mesin Pencacah Batang Jagung untuk Pakan Ternak dengan Ukuran yang Sama Kapasitas 120 [Kg/Jam].. Batang jagung merupakan suatu hasil tanaman hijauan yang

Dalam hal penanggulangan pelanggaran undang-undang hak cipta terdapat tiga faktor utama untuk penerapan sanksinya diantanya harga perangkat lunak yang asli

Dari Gambar 6, tidak didapatkan responden yang berpengetahuan mengenai kanker leher rahim yang baik pada kelompok responden yang menikah pertama kali pada usia

Data pengamatan dan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata, sedangkan perlakuan pemberian pupuk organik cair dan

Dalam diagram tersebut terlihat ada beberapa perintah, Jika ada kesalahan data, petugas hanya mencari sesuai dengan pencarian dan sistem akan menampilkan data tersebut dan

Penelitian ini menggunakan Semi Quantitative Food Frequency tentang makanan yang mengandung sumber serat yang dikonsumsi oleh subjek, hasil analisis hubungan

Dari penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa durasi aplikasi bahan adhesif self-etch berpengaruh terhadap kebocoran mikro pada tumpatan resin komposit kelas