Pengambilan Keputusan
Terhadap Manajemen
Pengambilan Keputusan:
sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat
dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih besar dalam menyelesaikan
masalah dan memulai tindakan.
Menurut :Dee
Ann Gullies
(1996)
kegiatan yang
menggambarkan proses melalui mana serangkaian
kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu. Pengambilan keputusan sangat penting
dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari
Apa Itu Manajemen?
Secara umum manajemen adalah suatu pendaya gunaan segala sumber daya dan
dana untuk mencapai tujuan organisasi
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Kebanyakan orang mengganggap konflik sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Jadi Konflik dapat disimpulkan sebuah masalah yang timbul antara
dua orang atau lebih yang biasanya lebih mengarah ke
arah yang negatif, contohnya seperti
perseteruan
Akan tetapi konflik itu tidak selamanya buruk,
malah manusia tidak akan mengalami kemajuan jika manusia
tidak menghadapi masalah, hanya saja biasanya banyak oknum
yang menjadikan masalah sebagai suatu sarana untuk menambil
Sebab-sebab timbulnya
konflik
:A. Hendricks, W. (1992) mengindentifikasi proses
terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap : pertama ; peristiwa sehari
- hari, kedua : adanya tantangan, sedangkan yang ketiga ;
timbulnya pertentangan.
B. Perebutan tenga kerja ahli yang profesional. Suatu organisasi ingin memiliki tenaga kerja yang handal dan berkualitas, ini salah satunya
dapat dilakukan dengan cara mengambil atau menarik SDM yang berasal dari organisasi atau
perusahaa lain.
C. Keinginan pihak top
management yang terlalu ambisius dan juga mengandung maksud tertentu. Dimana ini telah terbaca
oleh pihak komisaris sehingga menimbulkan reaksi konflik antara
maajemen dan komisaris.
D. Konflik juga memungkinkan terjadi karena kondisi dan situasi
eksternal perusahaan yang dianggap tidak sisi representatif
Budaya Organisasi dan
Konflik
“Dampak hubungan strategi dan budaya dapat
menimbulkan konflik jika individu-individu dalam
organisasi
kurang
dapat
beradaptasi,
menempatkan
diri
karena
posisinya
dan
mementingkan kelompok/golongannya”
Jenis-jenis Konflik
1. Konflik dalam diri
sendiri
2. Konflik antar individu
dalam organisasi yang
sama
3. Konflik antara individu
dan kelompok
5. Konflik antar kelompok
dalam organisasi yang
sama
Kepemimpinan dan Konflik
Jadi Apa Itu Manajemen Konflik?
Manajemen konflik adalah langkah-langkah yang diambil para pelaku
atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah
hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu
akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau
agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri,
kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa
bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak
ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen
konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para
pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan
Manajemen Konflik dan
Pengambilan Keputusan
Kesalahan dalam pembuatan
keputusan dapat menimbulkan
konflik dalam suatu organisasi.
Sehingga ketika keputusan dibuat
tanpa mendengar aspirasi dari
kalangan bawah. Maka pada tahap
aplikasi keputusan dapat
Peran Pengambilan Keputusan
Terhadap Manajemen Konflik:
Dalam manajemen konflik pengambilan
keputusan berperan sebagai suatu
penyelesaian
terhadap manajemen konflik.
Jika pengambilan keputusan gagal atau salah dalam mengambil keputusan terhadap suatu konflik
Yang terjadi jika gagal: 1. Konflik akan berkelanjutan
2. Pencapaian tujuannya akan terhadang
Contoh Kasus: Klaim Pemerintah RRC terhadap Laut China Selatan yang mengakibatkan Konflik
Sengketa di Laut Cina Selatan berpotensi menjadi konflik bersenjata (terbuka) yang disebabkan oleh tiga alasan. Pertama, para pihak yang terlibat dalam sengketa Laut Cina Selatan sering menggunakan instrumen militer untuk memperkuat klaimnya. Kedua, ada keterlibatan negara-negara di luar kawasan dalam konflik tersebut. Ketiga, belum ada institusi atau organisasi internasional yang kredibel dalam menyelesaikan persengketaan.