• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . . 72

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KEDOKTERAN

UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA

MANUSIA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

Yuhandri1),Qudsyi Ladestri2)

1) Dosen U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n esia“Y P T K”, P a d a n g email:yu2bib@yahoo.com

2)MahasiswaU n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n esia“Y P T K”, P a d a n g email:l a q us yi i u s s y@ ya ho o . c o m

Abstract Expert systems (expert systems) in general is trying to adopt a system of human knowledge into a computer, so the computer can resolve the problem as was done by the experts. Or in other words, the expert system is a system designed and implemented with the help of a specific programming language to be able to resolve the problem as done by experts.

In this case I tried to implement an expert system to diagnose sexually transmitted disease from the symptoms and the causes of Sexually Transmitted Disease. The purpose of this paper is to build a knowledge-based system on Sexually Transmitted Disease using backward chaining method that will be displayed in the form of a website using PHP programming and MySQL database.

Keyword: Expert System,Sexually Transmitted Disease, Backward Chaining

1. Pendahuluan

Seiring dengan pesatnya perkemabangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak tertutup kemungkinan teknologi juga bisa dipakai dalam dunia kesehatan salah satunya adalah Artificial Intelligence atau bisa disebut dengan kecerdasan buatan.Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence memiliki beberapa cabang ilmu yang lebih spesifik, diantaranya adalah sistem pakar.Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakarmanusia mengenai suatu bidang spesifik.Selain itu, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi, yang akan memberikan kemudahan pada setiap orang untuk mengetahui informasi dimanapun dan kapanpun tanpa berbatas waktu sehingga menambah pengetahuan bagi masyarakat umum untuk lebih mengetahui tentang suatu penyakit serta gejala-gejalanya.

Dalam bidang kesehatan sistem pakar digunakan untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh seseorang berdasarkan gejala-gejala yang ada. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan maka akan disimpulkan kemungkinan penyakit yang diderita oleh seseorang. Adapun salah satu penyakit yang diderita oleh orang Indonesia adalah penyakit menular Seksual.Penyakit menular Seksual merupakan penyakit penyakit yang terjadi pada manusia dan binatang. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak seksual baik dengan proses hubungan intim via vagina, anal atau oral. Infeksi dapat ditularkan dari wanita ke wanita atau dari pria ke pria.Beberapa penyakit dapat disembukan

dengan antibiotik, namun penyakit seperti HIV tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannamun terdapat terapi untuk mengurangi gejala.

2. Permasalahan

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dengan sistem pakar dapat membantu dunia kedokteran dalam mendiagnosa penyakit menular Seksual yang diderita oleh pasien

b. Penerapanan aplikasi komputer dengan sistem web diharapkan mampu memberikan informasi mengenai gejala penyakit menular Seksual yang terjadi pada diri seseorang tanpa mereka malu untuk berkonsultasi dengan Dokter

3. Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penulisan ini untuk memberikan alternatif solusi pengenalan penyakit menular Seksual kepada pasien serta mengaplikasikan PHP untuk mendukung pembuatan aplikasi sistem pakar yang user friendly.

4. Landasan Teori

Rekayasa Perangkat Lunak

(2)

menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan karena masalah non teknis seperti keengganan pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah cara kerja dari manual ke otomatis atau ketidakmampuan user menggunakan komputer. Oleh karena itu rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak terapakai(Rosa A.S dkk, 2013).

Metode Perangkat Lunak

Dapat diartikan sebagai cara yang secara teknis membangun perangkat lunak yang harus berada pada sebuah komitmen dasar menuju kualitas. Metode ini menyangkut serangkaian tugas yang luas yaitu (M. Shalahuddin dkk, 2013):

1. Perencanaan proyek dan estimasi, contoh PERT (Program Evaluation dan Review Techniques), dan CPM (Critical Path Methode).

2. Analisis kebutuhan sistem dan software 3. Rancangan struktur data yang terdirid dari 3 yaitu : variable, elementary, data (int, char, string), struktur data (record, file, array, string)

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris “Artificial Intelligence” atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk kepada mesin yang mampu berfikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia. Berikut adalah beberapa definisi kecerdasan buatan yang telah didefinisikan oleh beberapa ahli (Dr. Vincent Suhartono, 2011):

1. John McCarthy dari Stanford mendefinisikan kecerdasan sebagai “kemampuan untuk mencapai suksses dalam menyelesaikan suatu permasalahan”

(http://en.wikipedia.org/wiki/John_McCar thy_(computer_scientist)).

2. Herbert Alexander Simon (June 15, 1916-February 9, 2001):

“Kecerdasan buatan (Artificial

Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi, dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam

pandangan manusia adalah cerdas” (http:://en.wikipedia.org/wiki/Hebert_Sim on).

3. Encyclopedia Britannica:

“Kecerdasan Buatan (Artificial

Intelligence) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilngan dan memproses informasi berdasarkan metode heuristis atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”.

Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu.Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar (Muhammad Arhami, 2005).

”.

Manfaat Sistem Pakar

Sistem pakar menjadi sangat popularkarena sangat banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya, diantaranya (Edy Mulyanto dkk, 2011) :

1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekekrja dari pada manusia.

2. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.

5. Dapat beroperasi dilingkungan yang berbahaya.

6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.

7. Sistem pakar tidak pernah menjadi bosan, kelelahan atau sakit.

(3)

Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . . 74 9. Mampu bekerja dengan informasi yang

tidak lengkap atau tidak pasti.

10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

11. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.

Ciri dan Area Permasalahan Sistem Pakar

Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut (Edy Mulyanto dkk, 2011):

1. Terbatasnya pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti. 3. Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan

cara yang dapat dipahami.

4. Bekerja berdasarkan kaidah rule tertentu. 5. Mudah dimodifikasi.

6. Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah.

7. Keluarannya bersifat anjuran.

8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pengguna.

Biasanya aplikasi sistem pakar menyentuh pada beberapa area permasalahan, yaitu :

1. Interpretasi, menghasilkan deskripsi stuasi berdasarkan data-data masukan.

2. Prediksi, memperkirakan akibat yang mungkin terjadi dari situasi yang ada.

3. Diagnosis, menyimpulkan suatu keadaan yang berdasarkan gejala-gejala yang diberikan (Symptoms).

4. Desain, melakukan perancangan berdasarkan kendala-kendala yang diberikan.

5. Planning, merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan.

6. Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.

7. Debugging, menuntun penyelesaian dari suatu kesalahan sistem.

8. Reparasi, melaksanakan rencana perbaikan. 9. Intruction, melakukan intruksi untuk diagnosis,

debugging dan perbaikan kinerja.

10.Control, melakukan pengawasan terhadap interpretasi, diagnosis, debugging, monitoring dan perbaikan tingkah laku sistem.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Dari beberapa penjelasan mengenai sistem pakar ada beberapa konsep dasar sistem pakar (Sutojo dkk, 2011), diantaranya :

1.Kepakaran (Expertise), adalah merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.

2.Pakar (Expert), adalah seorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan metode khusus

serta mampu menerapkanya untuk memecahkan suatu masalah atau memberi nasehat.

3.Pemindahan Kepakaran (Transferring Expertise), adalah memindahkan kepakaran dari seorang pakar ke dalam komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar.

2.Inferensi (Inferencing), adalah sebuah prosedur (program) yang mempunyai kemampuan dalam penalaran.

3.Aturan-aturan (Rule), yaitu pengetahuan disimpan dalam bantuk aturan-aturan sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah.

4.Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability), yaitu kemampuan untuk menjelaskan saran atau rekomendasi yang diberikanya.

Komponen Sistem Pakar

Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponenya dan memperkenalkan pengetahuanya ke dalam knowledge base (basis pengetahuan). Lingkungan kosultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.

Sumber : Sutojo dkk (2011)

Gambar 1. Komponen-Komponen Sistem Pakar

Keterangan :

1. Akuisisi Penetahuan, “Memasukkan pengetahuan

dari seorang pakar dengan cara merekayasa pengetahuan dan meletakkannya dalam basis pengetahuan”.

2.Basis Pengetahuan (Knowledge Based),

“Yaitumengandung pengetahuan yg diperlukan

untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah”.

3. Mesin Inferensi (Inference Enginer), ”Program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan basis pengetahuan yang ada, memanipulasi dan mengarahkan aturan, model dan fakta yang disimpan”.

4. Daerah Kerja (Blackboard), “Merekam hasil

(4)

5. Antarmuka Pengguna (User Interface), “Media komunikasi antara pengguna dengan sistem pakar”.

6. Subsistem Penjelasan (Explannation Subsystem), “Memberikan penjelasan pada pengguna, bagaiman kesimpulan dapat diambil”.

7. Sistem Perbaikan Pengetahuan (Knowledge

Refining System), “Yaitu memampuan untuk

memperbaiki pengetahuan dari seorang pakar. Belajar dari masa lalu, kemudian memperbaiki dan menggunakannya untuk masa mendatang”. 8. Pengguna (User), “Pada Umumnya pengguna

sistem pakar bukanlah seorang pakar yang membutuhkan solusi, saran atau pelatihan dari berbagai permasalahan yang ada”.

Metode Inferensi

Inferensi adalah sebuah prosedur (program) yang mempunyai kemampuan dalam melakukan penalaran.Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi yang mencangkup prosedur-prosedur mengenai pemecahan masalah.Semua pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis pengetahuan oleh sistem pakar.Tugas mesin inferensi adalah mengambil kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya.

Tabel 1. Karakteristik Forward Chaining dan Backward Chaining

Forward Chaining Backward Chaining

Perencanaan,

penalaran dari bawah ke atas

Tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah disingkat menjadi situs saja, website, site) adalah sebutan bagi sekelompok halamanweb (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau sub domain di World Wide Web (WWW) terdiri dari seluruh situs web

yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang

menjadi “akar” (root), yang disebut homepage,

(halaman induk, sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama (Master Dukom, 2011).

PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah kode/skrip yang akan dieksekusi pada server side. Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi dapat di-integrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser (Deni Sutanji, 2012).

Keunggulan PHP

Berikut beberapa keunggulan dari PHP (Personal Home Page) (Loka Dwiartara):

1. Gratis

Apa yang membuat PHP begitu berkembang sangat pesat?? hingga jutaan domain menggunakan PHP, begitu populernya PHP?? Jawabannya adalah karena PHP itu gratis.Saya sendiri menyukai bahasa yang satu ini selain mudah juga karena gratis.

2. Cross platform

Artinya dapat digunakan diberbagai sistem operasi, mulai dari linux, windows, mac os dan os yang lain.

3. Mendukung banyak database

PHP telah mendukung banyak database, ini mengapa banyak developer web menggunakan PHP Adabas D Adabas D, dBase dBase, Empress Empress, FilePro (read-only) FilePro (read-only) Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase mSQL, Direct MS-SQL, MySQL MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 andOCI8), Ovrimos, PostgreSQL SQLite, Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.

4. On The Fly

PHP sudah mendukung on the fly, artinya dengan php anda dapat membuat document text, Word, Excel, PDF, menciptakan image dan flash, juga menciptakan file-file seperti zip, XML, dan banyak lagi.

Database

(5)

Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . . 76 adalah memelihara data yang sudah diolah atau

informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat (Rosa A.S-M.Shallahudin, 2011).

5. Analisa Sistem

Analisa Data

Tahap analisa dari sistem pakar untuk diagnosa penyakit Menular Seksual ini di tujukan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja sistem terhadap lingkungan yang ditujunya. Apakah dengan perancangan sistem ini userakan terbantu dengan permasalahan yang dihadapinya, atau apakah user merasa lebih bingung tentang informasi yang diberikan.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai penyakit menular seksual. Setelah melakukan wawancara dengan pakar, sehingga mendapatkan kejelasan tentang penyakit tersebut. Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas dalam penelitian ini seperti pada tabel 2 :

Tabel 2. Penyakit Menular Seksual

Tabel 3. Gejala Penyakit Menular Sexsual

Analisa Proses

Dalam tahap analisa proses ini dilakukan dengan menggunakan metode Backward Chaining merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Proses penelusuran menggunakan metode backward chaining yaitu metode inferensi yang bekerja mundur ke arah kondisi awal. Proses diawali dari Goal (yang berada dibagian THEN dari rule IF-THEN), kemudian pencarian mulai dijalankan untuk mencocokkan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis-premis dibagian IF.

Proses Rule Dari Penyakit

Proses rule didapatkan mengacu dari pohon pelacakan yang telah di buat, terdapatlah beberapa rule untuk pengetahuan mengenai gangguan atau masalah yang terjadi pada penyakit menular seksual, proses rule tersebut adalah sebagai berikut :

Diket R1 : IF G01 and G02 THEN G03 R2 : IF G03 THEN G04

R3 : IF G04 and G06 THEN G05 R4 : IF G07 and G08 THEN G09

R5 : IF G03 and G04 and G05 and G09 THEN P01 R6 : IF G02 and G10 and G11 THEN G12

R7 : IF G12 and G13 THEN G14 R8 : IF G14 THEN G15

R9 : IF G12 and G14 and G15 THEN P02 R10 : IF G16 and G17 THEN G18 R11 : IF G19 and G20 THEN G21

R12 : IF G21 and G22 and G23 THEN G24

R13 : IF G18 and G21 and G24 nad G25 and G26 THEN P03

R14 : IF G27 Then G19

R15 : IF G19 and G17 THEN P04 R16 : IF G28 and G29 THEN P05

R17 : IF G30 and G31 and G32 THEN G33 R18 : IF G34 and G35 THEN G36

R19 : IF G33 and G36 and G37 THEN P06

Tabel 4. Proses Rule Penyakit Menular Seksual

Rule 1 IF Bagian dubur, paha dan alat kelamin gatal

(6)

alat kelamin

THEN Benjolan tersebut akan pecah Rule 2 IF Benjolan pecah

THEN Luka menganga yang terasa perih dan panas

Rule 3 IF Luka menganga AND Suhu kelamin lembab THEN Luka bertambah lebar Rule 4 IF Sakit Kepala

AND Demam

THEN Virus HSV sedang aktif menginfeksi

Rule 5 IF Benjolan Pecah

AND Luka menganga yang terasa perih dan panas

AND Luka bertambah besar AND Virus HSV sedang aktif menginfeksi

THEN Penyakit Menular Seksual Jenis HERPES GENITAL Rule 6 IF Timbul benjolan kecil seperti

jerawat pada bagian dubur, paha dan alat kelamin

AND Pusing-pusing

AND Nyeri tulang seperti flu THEN Sembuh tanpa diobati Rule 7 IF Sembuh tanpa diobati

AND Timbul bercak kemerahan pada tubuh

THEN Gejala akan hilang Rule8 IF Gejala hilang

THEN Setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan saraf otak, jantung dan pembuluh darah Rule9 IF Sembuh tanpa diobati

AND Gejala akan hilang

AND Setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan saraf otak, jantung dan pembuluh darah THEN Penyakit Menular Seksual Jenis SIFILIS

Rule10 IF Rasa tidak enak pada uretra AND Nyeri ketika berkemih THEN Keluar nanah dari penis Rule11 IF Sakit pada saat buang air kecil

AND Keluar nanah berwarna hijau kuning dari mulut saluran kencing THEN Setelah beberapa hari keluar nanah sedikit pada pagi hari saja Rule12 IF Setelah beberapa hari keluar nanah

sedikit pada pagi hari saja AND Nanah encer

AND Rasa nyeri berkurang

THEN Peradangan alat kelamin, bila tidak diobati

Rule13 IF Keluar nanah dari penis AND Setelah beberapa hari keluar nanah sedikit pada pagi hari saja AND Peradangan alat kelamin, bila tidak diobati

AND Penderita sering berkemih AND Lubang penis tampak merah dan membengkak

THEN Penyakit Menular Seksual Jenis GONORE

Rule14 IF Mengeluarkan cairan seperti susu dari saluran kencing

THEN Sakit saat buang air kecil Rule15 IF Sakit saat buang air kecil

AND Rasa tidak nyaman saat berkemih

THEN Penyakit Kelamin Jenis KLAMIDIA

Rule16 IF Timbul benjolan kecil seperti kutil setelah waktu 2 minggu sampai 2 tahun

AND Kutil tersebut akan terasa gatal d ujung maupun badan penis

THEN Penyakit Menular Seksual Jenis GENITAL WARTZ Rule17 IF Nyeri pada area perut

AND Urine berwarna gelap AND Nyeri sendi

THEN Hilang nafsu makan Rule18 IF Mual

AND Muntah

THEN Lemah disertai kelelahan Rule19 IF Hilang nafsu makan

AND Lemah disertai kelalahan AND Kulit serta area putih mata menjadi kuning

THEN Penyakit Menular Seksual Jenis HEPATITIS B

6. Hasil

Hasil dari perancangan website sistem pakar ini dapat dilihat apabila aplikasi ini dijalankan pada sebuah komputer dengan web browser, seperti operabmini, mozila, google chrome dan internet explorer. Pengguna website sistem pakar ini dapat mencari informasi dan melakukan konsultasi pada suatu jenis penyakit menular seksual secara komputerisasi maupun via online. Pengguna dapat memilih beberapa menu form yang tersedia dan ditampilkan pada form utama yang terdapat dalam website. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada langkah-langkah menjalankan website berikut ini :

Halaman Home

(7)

Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . . 78

Gambar2. Halaman Home

Halaman Pendaftaran

Pengguna harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu guna mendapatkan username dan password pengguna yang digunkan untuk masuk kedalam halaman konsultasi, baru kemudian pengguna dapat melakukan konsultasi menggunakan website sistem pakar ini. Adapun tampilan halaman pendaftaran dapat kita lihat pada Gambar 3 berikut ini :

Gambar 3 Halaman Pendaftaran

Halaman Login

Tampilan halaman login user member merupakan halaman yang dirancang sedemikan rupa pada website sistem pakar ini.Dimana pengguna harus melakukan login agar bisa melanjutkan ke halaman konsultasi atau sesi pemilihan gejala-gejala oleh pengguna. Adapun tampilan halaman login dapat kita lihat pada Gambar 4berikut ini :

Gambar 4.Halaman Login

Halaman Konsultasi

Setelah pengguna berhasil melakukan login, maka selanjutnya pengguna akan memasuki pada halaman

utama user member, baru kemudian pengguna dapat memilih menu konsultasi untuk melakukan konsultasi. Adapun tampilan halaman konsultasi dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini :

Gambar 5. Halaman Konsultasi

Halaman Hasil Diagnosa

Merupakan halaman yang menampilkan hasil dari diagnosa berdasarkan jenis, nilai pridiksi dan gejala-gejala penyakit herpes genital yang telah dipilih oleh pengguna. Adapun tampilan halaman hasil diagnosa dapat kita lihat pada Gambar 6 berikut ini :

Gambar 6.Halaman Hasil Diagnosa

7. Kesimpulan

Dari uraian masalah di atas, serta berdasarkan analisa dari bab-bab yang ada, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pakar diagnosa Penyakit Menular Seksual ini dapat mengenali penyakit dan gejala terhadap Penyakit Menular Seksual yang bisa diketahui dengan cepat.

2. Metode backward chaining terbukti dapat diterapkan dengan melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya.

3. Dengan perancangan sistem yang user-friendly maka pemakai dapat dengan mudah menggunakan sistem ini dengan kendala seminimal mungkin.

(8)

5. Penerapan sistem pakar berbasis website ini menyebabkan sistem dapat diakses oleh orang awam yang membutuhkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, Muhammad.2004.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta:Graha Ilmu Arief,M Rudiyanto.2011.Pemograman Web Dinamis

menggunakan PHP dan

MySql.Yogyakarta: Penerbit Andi. Artika Frida Nirmala,2010.Perancangan Aplikasi

“Female E_Healthy” untuk Deteksi Dini Resiko Kanker Serviks Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Multimedia B.Sakur, Stendy. 2010. PHP 5 Pemrograman

berorientasi Objek Konsep & Implementasi. Yogyakarta : Andi. Indrawati, Maya.2009.Bahaya Kanker Bagi Wanita

dan Pria.Jakarta:AV Publisher Imam Rasjidi, 2009. Epidemiologi Kanker Serviks.

Volume III No 3 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Tangerang

Kusrini, 2008.Aplikasi Sistem

Pakar.Yogyakarta:Andi

Munawar, 2005.Pemodelan Visual dengan UML.Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Mulyanto, Aunur Rofiq, dkk.2008.Rekayasa Perangkat Lunak untuk SMK.Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 1 Prawirohardjo, Sarwono.2011.Ilmu Kandungan

Edisi ketiga.Jakarta:PT Bina Pustaka Wikipedia. Pengertian Artificiall Intelligent.http://en

.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing, diakses November 2013

Yulyantari.Ruang Lingkup Artificial Intelligent.www.yulyantari.com

diakses November 2013

Deni Sutaji. (2012). Sistem Inventory Mini Market Dengan PHP & JQUERY.Lokomedia : Yogyakarta

Rosa A.S, & M. Shallahudin.(2011). Rekayasa Perangkat Lunak.Modula : Bandung

Gambar

Gambar 1.  Komponen-Komponen Sistem Pakar
Tabel 1. Karakteristik Forward Chaining dan Backward Chaining
Tabel 2. Penyakit Menular Seksual
Gambar 5. Halaman Konsultasi

Referensi

Dokumen terkait

15 Menyusun rencana pemanfaatan dan produksi media dalam proses pembelajaran Rencana pemanfaatan dan produksi media dalam proses pembelajaran  Penyusunan rencana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu pada kawasan penyangga perkebunan kelapa sawit Kiliran Jao Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung

pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas VB SD Negeri 37 Pekanbaru Tahun 2018

Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

Faktor internal kemunduran musik keroncong di Surakarta antara lain: (1) Banyak grup musik keroncong membubarkan diri pada tahun 1990-an karena adanya sistem “juragan”;

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul:”

implementasi Spiritual Capital berbasis nilai Islam dan budaya Sunda di Universitas Pasundan perlu ditingkatkan ; (2) Kualitas Lulusan Unpas

Menurut Bambang Riyanto (2012:327), Laporan Finansiil (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance