• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMATAN PERUBAHAN KIMIA PADA MATERI U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAMATAN PERUBAHAN KIMIA PADA MATERI U"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMATAN PERUBAHAN KIMIA PADA MATERI

LAPORAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang dibina oleh Ibu Dra. Hj. Wasih DS., M.Pd

oleh kelompok 2

1) Febrianita Putri Solihah No. Absen 37

2) Laila Maharani No. Absen 25

3) Lina Mustika Hidayaty No. Absen 24 4) Yumna Ana Ruziqoh No. Absen 22 5) Andik Roni Cahyono No. Absen 44 6) Anang Nur Ikhtiar No. Absen 18

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN PRASEKOLAH S1 PGSD

(2)

A. Judul Kegiatan:

Pengamatan Perubahan Kimia pada Materi

B. Tujuan Kegiatan:

1. Untuk menemukan fakta-fakta perubahan kimia pada materi. 2. Merumuskan ciri-ciri perubahan kimia pada materi.

3. Mendeskripsikan perubahan kimia pada materi.

C. Waktu Pelaksanaan: Jumat, 14 September 2012

D. Alat dan Bahan Percobaan: 1. Alat:

a. Nampan atau piring 2 buah b. Loupe/suryakanta/kaca pembesar 2. Bahan:

a. Singkong mentah kupas, singkong kukus, tape singkong (masing-masing 1 potong).

b. Beras, nasi segar, dan nasi busuk masing-masing 1 sendok makan.

E. Langkah Kerja:

1. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.

2. Meletakkan bahan-bahan di atas nampan/piring sesuai kelompoknya (kelompok singkong dan kelompok nasi).

3. Mengamati keadaan fisik masing-masing bahan amatan (sifat permukaan: kasar, halus, keras, lunak/lembek, warna, rasa, bau dan kadar air).

4. Mencatat data pengamatan pada tabel data yang telah dibuat. 5. Mengnalisis data pengamatan.

6. Menemukan ciri-ciri perubahan materi yang telah diamati. 7. Menyimpulkan hasil pengamatan berdasarkan hasil analisis data. 8. Mendeskripsikan pengertian perubahan kimia dengan kata-kata sendiri.

F. Dasar Teori

Materi dapat diartikan sebagai zat yang ada di sekitar kita yang mempunyai massa, memenuhi ruang, dapat dilihat atau diraba atau dicium. Menurut pemikiran Demokritus, materi merupakan kumpulan partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi, berupa atom. Atom sejenis bergabung menjadi satu dan membentuk materi yang disebut unsur. Sedangkan Supriyono dan Prabowo (1999:25) mengemukakan, “materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang”. Untuk menguji materi dan memahami apa yang terjadi padanya, kita harus dapat memeriksanya secara jelas lebih dahulu. Untuk

(3)

indera yang digunakan untuk mengamati materi diantaranya dengan indera penglihat yakni mata untuk mengetahui struktur dan bentuk materi. Indera peraba digunakan untuk mengetahui keadaan permukaan materi. Indera pengecap

digunakan untuk mengetahui rasa materi. Indera pembau digunakan untuk mengetahui bau materi dan indera pendengar digunakan untuk mengetahui bunyi materi jika menghasilkan atau dengan proses lain materi dapat menghasilkan bunyi.

Materi diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu materi padat, cair, dan gas. Materi tersebut dapat mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dapat mengubah bentuk, struktur, permukaan, rasa, bau, dan warna. Dari perubahan bentuk tersebut dibagi menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika. Perubahan kimia merupakan perubahan materi yang diikuti pembentukan materi baru. Perubahan kimia bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke wujud semula). Contohnya peristiwa fotosintesis, fermentasi, pengkaratan besi, dan sebagainya. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik. Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak diikuti dengan

pembentukan materi baru. Perubahan fisika bersifat reversible (dapat kembali ke wujud semula). Contohnya peristiwa es mencair, air membeku, pelarutan gula, dan sebagainya.

G. Hasil Percobaan dan Deskripsi Hasil Percobaan

Tabel Hasil Pengamatan Perubahan Kimia pada Materi

Materi

Kasar Keras Putih Kehitaman

Halus Lunak Putih

kekuningan Gurih, sedikit manis

(4)

Tape Sing-kong

Halus

Lem-Bek Putih susu Asam Asam menye-ngat

Banyak

Beras Halus Keras Putih bening Tawar seperti tepung

Apek Tidak ada.

Nasi

Segar Halus Lunak Putih tulang Tawar lama-lama

1. Singkong mentah memiliki permukaan yang kasar dengan struktur keras, berwarna putih kehitaman, dengan hambar tawar, baunya apek dan kadar airnya sedikit.

2. Singkong kukus memiliki permukaan yang halus dengan tstruktur lunak, berwarna putih kekuningan, rasanya guris dan sedikit manis, baunya sedap dan kadar airnya sedang.

3. Tape singkong memiliki permukaan yang halus dengan struktur lembek, berwarna putih susu, rasanya asam, baunya menyengat asam dan kadar airnya banyak.

4. Beras memiliki permukaan yang halus dengan struktur keras, berwarna putih bening, rasanya tawar seperti tepung, baunya apek, dan tidak ada kadar air.

5. Nasi segar memiliki permukaan yang halus dengan struktur lunak, berwarna putih tulang, rasanya tawar dan lama-lama manis, baunya harum, kadar airnya sedikit.

6. Nasi busuk memiliki permukaan halus dengan struktur lembek, berwarna putih, rasanya asam, baunya menyengat dan busuk, kadar airnya banyak.

H. Analisis Data Percobaan

(5)

airnya sedikit. Singkong mentah diproses secara kukus menghasilkan singkong kukus yang memiliki permukaan halus dengan struktur lunak, berwarna putih kekuningan, rasanya gurih dan sedikit manis, baunya sedap, dan kadar airnya sedang. Singkong kukus yang diberi ragi menghasilkan tape singkong dengan permukaan halus, struktur lembek, berwarna putih susu, rasanya asam, baunya asam menyengat, dan kadar airnya banyak. Dengan begitu singkong mentah, singkong rebus, dan tape singkong mengalami perubahan dengan memiliki permukaan, struktur, warna, rasa, bau, dan kadar air yang berbeda-beda meskipun singkong rebus dan tape singkong berasal dari materi yang sama yakni singkong. Perbedaan ini disebabkan adanya perlakuan khusus yaitu terjadinya pengukusan pada singkong mentah menjadi singkong kukus dan fermentasi pada singkong rebus dengan ditaburi ragi sehingga singkong menjadi tape. Dalam proses ini terjadi suatu proses kimia.

Proses kimia yang terjadi pada tape singkong yakni gula (C6H12O6) melalui

fermentasi akan menghasilkan etanol C2H5OH. Reaksi fermentasi ini dilakukan

oleh ragi dan digunakan pada produksi makanan. Berikut adalah reaksi dari fermentasi tape:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP

Proses fermentasi ini menjadikan singkong kukus yang semula lunak menjadi lembek dan rasanya sedikit asam. Singkong kukus dan tape tersebut tidak dapat menjadi singkong mentah lagi. Sehingga proses ini merupakan perubahan kimia.

(6)

keadaan nasi segar sangat kondusif untuk digunakan untuk berkembangbiak. Satu persatu zat karbohidrat dan beberapa zat lainnya diambil oleh mikroorganisme yang akhirnya menyebabkan nasi tidak lagi memiliki struktur kimia yang sempurna sehingga menjadi lembek dan berbau. Sehingga perubahan tersebut merupakan perubahan kimia.

Kedua perubahan di atas merupakan contoh perubahan kimia karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Membentuk materi baru yang sifat-sifatnya berbeda dari sifat-sifat materi semula.

2. Tidak dapat terbentuk menjadi materi semula. 3. Mengalami perubahan warna

4. Mengalami perubahan bau

I. Simpulan Hasil Percobaan

Materi yang mengalami perubahan kimia sifat-sifatnya mengalami perubahan yakni perubahan permukaan, struktur, warna, rasa, bau, dan kadar air serta, materi yang mengalami perubahan kimia tidak dapat terbentuk menjadi materi semula. Jadi perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak dapat kembali seperti materi semula.

J. Penyelesaian Pertanyaan Aplikasi Konsep

1. Sebutkan satu contoh lain perubahan materi secara kimia!, selanjutnya kemukakan secara runtut bagaimana perubahan itu terjadi sehingga dapat dipahami bahwa perubahan tersebut adalah perubahan kimia?

Jawaban:Kertas yang dibakar.

Selembar kertas dibakar, maka menghasilkan arang. Arang yang berasal dari kertas tersebut tidak dapat diubah kembali menjadi kertas. Maka perubahan yang tidak dapat kembali pada wujud semula itu dinamakan perubahan kimia.

(7)

dan kemukakan alasan anda secara singkat dan runtut sesuai dengan konsepnya!

Jawaban: Pembuatan caramel merupakan perubahan kimia, karena menghasilkan warna hitam/adanya zat yang gosong berarti menghasilkan karbon. Karena terdapat karbon yang lepas dari senyawa C6H12O6 sehinggaterbentuklah senyawa baru. Jika

terlepas karbon sebanyak 2 atom C maka unsur yang terbentuk menjadi C4H12O6 Senyawa baru inilah yang menjadi caramel

yang telah memiliki sifat yang berbeda dengan gula, berbeda dari bentuk, struktur senyawa, rasa, dan bau tetapi masih memiliki atom/ion yang sama yakni CHO. Serta, caramel tersebut tidak dapat terbentuk lagi menjadi gula.

DAFTAR RUJUKAN

Darmodjo, Hendro. 1991/1992. Pendidikan IPA 1. Jakarta: Depdikbud Dikti.

Wirasasmita, Omang, dkk. 1995. Pendidikan IPA 3, Buku V. 2B, Modul 7-12. Jakarta:Depdikbud.

Anas, Khairul. 2012. Fermentasi Pada Tape Singkong, (Online),

(http//:makalahpenelitian.blogspot.com), diakses pada tanggal 20 September 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan perhitungan cskalasi, dicari indeks eskalasi yang kcmudian digunakan scbagai escalator atau alat penyesuai harga dalam kontrak.. Pada pcnclitian ini

Koefisien determina-si ditunjukkan dengan nilai r square sebesar 0,077 yang berarti bahwa perpu-taran kas berpengaruh terhadap variasi likuiditas sebesar 7,7% sedangkan

Penyampaian pesan yang ditujukan kepada kalangan umum luas yang ingin mengetahui informasi, sejarah dan cerita mengenai bangunan bersejarah di daerah pusat kota

Jika fungsi faktor produksi (tenaga kerja) sama atau produktivitas dan efisiensi di kedua negara sama maka tentu tidak terjadi perdagangan internasional karena harga barang

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan struktur berita merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kemampuan menulis

Pada masa pemerintahan SBY – Boediono (2009-2014) memiliki karakteristik pemerintahan yang berada dari masa pemerintaha yang berbeda dari masa pemerintahan sebelumnya,

Pa te

Di antara bentuk bawang putih, bawang putih segar pada konsentrasi 50 g / kg sosis memberikan pengaruh yang nyata, tetapi seperti konsentrasi tinggi mungkin