PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG DAN
KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Rezanata Rahmanto
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya rezanatarahmanto@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan hanya profitabilitas saja yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan utang dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen
ABSTRACT
This study aimed to examine the influence of Profitability, Debt Policy and Dividend Policy to the Firm Value. Study objects were using financial reports of listed companies in IHSG from 2012-2016. Multiple regression method used to analyse the data. The result shows that only profitability affect to the firm value. Firm value cannot be affected by debt policy and dividend policy
Keywords: Firm Value, Profitability, Debt Policy, Dividend Policy.
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian global sepanjang tahun 2012
mengalamippertumbuhan yang lebih lambat jika
dibandingkan_dengan_tahun_sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global yang
melambat tersebut dipicu oleh berbagai persoalan perekonomian yang dialami oleh
negara-negara maju di kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang belum dapat
diatasi. Meskipunnperekonomian globalssedang terhambat, kinerja pasar saham
domestik justru menunjukkan pertumbuhan yang positif. Indeks Harga Saham
Gabungan mengalami flluktuasippoin selama tahun 2012, dan ditutup padaalevel
Adanyaapertumbuhan indekssdomestik yang positif di tengah melambatnya
pertumbuhan ekonomi global mengindikasikanbbahwa emiten-emitenddomestik
mampu menunjukkan kinerja dan nilai perusahaan yang baik, sehingga
meningkatkan kepercayaan investor terhadap emiten-emiten di pasar modal
domestik. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagaiOharga yang_bersedia
dibayar oleh calon investor apabila perusahaan tersebut dijual. Salah satu tujuan
suatu perusahaan adalahOmemaksimumkan_kekayaanopemegang saham atau
investor. Memaksimumkan kemakmuran pemegang+saham dapat diwujudkan
dengan memaksimalkanOnilaiiperusahaan.
Profitabilitas dapat diartikan sebagaiii kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan. Rasiooiniijuga memberikan tolak ukur
tingkattefektivitassmanajemen dalam suatu perusahaan, yang ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkanndariipenjualanndan pendapatan investasi (Kasmir, 2012:196).
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkannkemampuan perusahaan dalam
menghasilkan labaaselamaaperiodeetertentuupadaatingkat penjualan, aset, dan modal
saham tertentu. Profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan keuntungan perusahaan atau laba selama periode tertentu, dan akan
berdampak pada meningkatnya nilai suatu perusahaan. DalamMpenelitiannini,
profitablitas diukur menggunakan proksi Return On Equity (ROE). ROE
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperolehhlabaasetelahOpajak
menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE,
maka perusahaan dianggap mampu menciptakan keuntungan atau laba bersih dari
modal sendiri yang diperoleh dari investor. Menurut Mayogi (2016), profitabilitas
berpengaruh positif terhadap harga saham.
Kebijakan utang merupakan kebijakan yang diambil oleh perusahaan guna
mendapatkan sumber dana dari pihak ketiga untuk mendanai aktivitas operasional
perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya berkaitan dengan struktur modal, yang
dapat didefinisikan sebagai gambaran proporsi antara modal yang bersumber dari
utang dan modal sendiri (Fahmi, 2012:179). Penelitian ini menggunakan Debt to
Equity Ratio (DER) dalam mengukurrseberapaObesarrperusahaan dibiayai oleh
produktivitas perusahaan dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Irvaniawati
(2014) menunjukkan_bahwaokebijakan utang berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebuttjuga didukung oleh penelitian
dari Miftahurrohman (2014) dan Pratama & Wiksuana (2016). Namun, penelitian
Ogolmagai (2013) dan Novari & Lestari (2016) menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan.
SartonoO(2010:281), kebijakan dividen terkait dengan keputusan perusahaan
mengenai apakahhlaba yanggdiperolehhperusahaan akan dibagikan kepada investor
dalam bentuk dividenNatau ditahan dalam bentuk laba ditahannuntuk pembiayaan.
Adanya kebijakan dividen yang memberikan dampak peningkatan dividen dari tahun
ke tahun akan meningkatkan kepercayaan investor, sehingga secara tidak langsung
menunjukkan bahwa manajer mampu mengelola perusahaan dengan ditunjukkan
adanya peningkatan dividen bagi investor. Informasi tersebut secara otomatis akan
mempengaruhiOpermintaan dannpenawaran saham, sehingga akan menaikkan harga
saham, karena adanya peningkatan nilai perusahaan.
Berhasil atau tidaknya kinerja perusahaan dapat dinilai menggunakan suatu
pengukuran kinerja. Banyak sekali rasio yang digunakan dalam melakukan
pengukuran kinerja keuangan perusahaan, mulai dari rasio profitabilitas, kebijakan
utang, dan kebijakan dividen. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai seberapa
bagus kinerja sebuah perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik secara otomatis akan
meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu, pengukuran kinerja yang baik tidak
hanya memperhatikan sisi financial, melainkan sisi kesejahteraan shareholders
sebagai acuan peningkatan nilai perusahaan. Adanya metode EVA membuat
pengukuran kinerja menjadi lebih akurat. Hal tersebut dikarenakan EVA mengukur
nilai tambah yang mampu dihasilkan suatu perusahaan sebagai bentuk akibat dari
adanya aktivitas manajemen. Selain digunakan untuk menilai kinerja perusahaan,
hasil dari penggunaan EVA juga akan digunakan untuk mengetahui pengaruh yang
TINJAUAN PUSTAKA
Signaling Theory
Teoriisinyal (Signaling Theory) adalah teori yang membahassmengenai naik
turunnya harga di pasar, sehingga akan memberikanndampak terhadap
keputusanOinvestor (Fahmi, 2012:295). Namun adanya informasi asimetrim
menjadikan manajerOtidak bisa hanyaasekedar mengumumkan informasi bagus
tersebut, karena dimungkinkan manajer perusahaan lain juga akan
mengumumkanOhalOyang sama, sehingga membuat
investornluarmmenjadikkurangppercaya. Investor harus menunggu beberapa lama
untuk membuktikan kebenaranndariiucapan-ucapan manajer tersebut.
Bird In-The-Hand Theory
Berdasarkan Bird in-the-hand Theory, kebijakan dividennberpengaruh positif
terhadap harga pasar saham. Artinya, jikaadividen yang dibagikan perusahaan
semakinNbesar, makaahargaapasarasahammperusahaan tersebut akan semakin
tinggiddanssebaliknya (Sudana, 2015:193).
Profitabilitas
Profitabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau labaadalammsatu periode (Deitiana, 2011). Sutomo
(2014) menjabarkan profitabilitas sebagai sebuah alat_ukur yang digunakan untuk
menilai dan mengukur efektivitasOmanajemen yang ditunjukkan dengan besar
kecilnya tingkat laba yang diperoleh melalui9hubungan terkait investasi maupun
penjualan.
Jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutomo (2014):
1. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin menunjukkan keuntungannyang relatif terhadap
perusahaanndengan membagi hasil dari pengurangan penjualan bersih dan harga
pokok penjualan dengan penjualan bersih.
2. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin merupakannukuran laba dengan membandingkan labaasetelah
bunga dan pajak (EAT) dengan penjualan bersih.
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakannuntuk mengukurOlaba
bersih setelah pajak (EAT) dengan modal sendiri.
4. Return On Investment (ROI)
Return On Investment didefinisikan sebagaii rasio yangOmenunjukkan return atas
jumlahHaset yang digunakan perusahaan.
Kebijakan Utang
Kebijakan utang adalah kebijakan yang dilakukan olehhperusahaan guna
mendanaiooperasional menggunakan utang (Irvaniawati, 2014). Adanya debt yang
besar akan membuat manajemen berupaya untuk meningkatkan laba agar perusahaan
dapat membayar utangnya. Debt to Equity Rasio (DER) menunjukkan
kemampuannperusahaan dalam mengembalikannbiaya utang melalui modal sendiri.
Menurut Pantow dkk (2015) DER dapat dirumuskan dengan :
Kebijakan Dividen
Dividen merupakan bentuk pembagian keuntungan bersih perusahaan kepada
investor berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (Senata, 2016). Kebijakan
dividen adalah keputusan apakahhlaba yang diperoleh perusahaan pada akhir
tahunnakanndibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan
dalammbentuk laba ditahan guna pembiayaanninvestasi di masa yang akan datang
(Harjito dan Martono, 2013:270). Rasioopembayaran dividen_(Dividend Payout
Ratio) menunjukkan_presentase laba__yang__akan dibayarkannkepadaAinvestor
dalam bentuk dividen kas.
Economic Value Added (EVA)
BrighammanddHouston (2001:52), EVA adalahOsuatuOalat_yang digunakan
untuk mengukur tingkat__profitabilitas_tahun_operasi suatu perusahaan juga
mengukur kinerja manajemen berdasarkan besar kecilnyaanilaittambah yang
diciptakan dalam periode tertentu. EVA juga dapat diartikan sebagai pendekatan
dalam menilai kinerja operasionalpperusahaan dan
alatkomunikasiOyang_efektifFbaikKuntuk_penciptaan_nilai
yang_dapat_dijangkau_oleh_manajer_lini_yang akhirnya mendorong kinerja DER = Total Utang
perusahaan dan untuk menghubungkan dengan pasarOmodal (Young dan O’Byrne,
2001:18). MenurutHHorngren, et. al., (2003:790),
Economic_Value_Added_is_a_specific_type_of residual income
calculation_that_has_recently_attracted considerable attention. EVA merupakan
suatummetodeebaruuuntuk mengukur kinerja operasionalOyang
memperhatikannkepentingan dan harapan penyedia dana yang mendasarkan suatu
kinerja dalam nilai. Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan__keuangan di Amerika
Serikat, yang memperkenalkan EVA, meyakini bahwa EVA adalah
kunciidariipenciptaan nilai perusahaan.
Hanafi dan Putri (2013), EVA dapat dihitung dengan_menggunakan_rumus
sebagai berikut :
Sumber : Hanafi dan Putri (2013)
Apabila nilai EVA >0 maka terdapatttambahan nilai secara ekonomis ke
dalam perusahaan (bisnis) tersebut. Jika EVA <0, maka tidak terdapat nilai tambah
kedalam perusahaan tersebut, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi
harapanninvestor. Apabila nilai EVA =0, maka secara ekonomis
perusahaannmencapai Break Even Point, karena laba yang tersedia digunakan untuk
membayar kewajiban kepada investor, baik pemegang saham maupun kreditur.
Hipotesis
Dari uraian diatas, maka peneliti mengembangkan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh positif antara profitabilitas sterhadap nilai perusahaan
H2 : Terdapatppengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan
H3 : Terdapat pengaruh antara Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan. EVA = NOPAT – (c* X Capital)
Keterangan :
c* = (Weighted Average Cost of Capital), merupakan
rata-rata tertimbang biaya utang dan biaya ekuitas. NOPAT = (Net Operating Profit After Tax), laba operasi
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif didefinisikan sebagaissuatuumetodeepenelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik dengan
tujuan guna menguji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2015:14).
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data
yang digunakan adalah data sekunder berupa laporannkeuangannperusahaan yang
terdaftarrdalammBursa Efek Indonesia periode 2012 – 2016.
Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2015:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks
Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2016. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive samplnig. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124). Kriteria sampel yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
1. Perusahaan terdaftar dalam indeks Bursa Efek Indonesia berturut-turut (tanpa
delisting) selama tahun penelitian.
Tabel 1 Penentuan Sampel
No Keterangan Jumlah
1 Populasi:
Perusahaan yang terdaftar dalam indeks BEI berturut-turut
periode 2012-2016. 453
2 Perusahaan yang tidak membayarkan dividen berturut-turut
selama tahun penelitian. 388
Jumlah Sampel Akhir 65
Sumber : Peneliti (2017)
Berdasarkan kriteria yang ditentukan, terdapat 75 perusahaan yang memenuhi
kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Berikut adalah daftar
perusahaan yang memenuhi kriteria sampel.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Bebas
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam memperoleh keuntungan atau laba. Profitabilitas dalam penelitian
ini menggunakan ROE sebagai alat ukur dengan rumus :
Sumber: Sudana (2015:25) Kebijakan Utang
Kebijakan Utang dapat dihitung menggunakan Debt to Equity ratio, yaitu dengan
membagi total utang perusahaan dengan total ekuitas.
Kebijakan Dividen
Pengukuran Kebijakan Dividen dalam penelitian ini menggunakan DPR
(Dividend Payout Ratio), yang dapat didefinisikan sebagai presentase laba yang
dibayarkan kepada investor dalam bentuk kas. DPR dihitung dengan rumus :
Sumber : Irvaniawati (2014) Variabel Terikat
Penelitian ini menggunakan variabel Nilai Perusahaan sebagai variabel
terikat. Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan Economic Value Added (EVA),
yang merupakan nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan
selama periode tertentu, sehingga dapat dijadikan cara untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan. Rumus dalam menghitung EVA sebagai berikut :
Sumber : Hanafi dan Putri (2013)
Sebelum menghitung EVA menggunakan rumus utama, terlebih dahulu harus
menghitung komponen pembentuk EVA, diantaranya :
Menghitung Biaya Utang (Cost Of Debt = kD) kd = Beban Bunga / Total utang
dimana, kd = biaya utang
Biaya utang setelah pajak dihitung menggunakan rumus:
kD = (1 – t) kd keterangan :
kD = Biaya utang setelah pajak
t = Tarif Pajak
Menghitung Biaya Ekuitas (Cost Of Equity = kE)
Rumus yang digunakan dalam menghitung biaya ekuitas adalah :
EVA = NOPAT – (WACC x Capital)
Keterangan :
WE = Proporsi Ekuitas (modal sendiri)
Menghitung NOPAT
NOPAT didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak yang
menunjukkan hasil penciptaan nilai di dalam sebuah perusahaan.
NOPAT = Laba Sebelum Pajak - Beban Pajak Sumber: Sulistyawati (2008)
Menghitung Capital
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah dataasekunderryang
diperoleh dariiBursa Efek Indonesia (BEI), serta studi
kepustakaanndengannmengumpulkan data-data, buku, artikel, dan jurnal yang
berkaitan dengannpenelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan alat statistik deskriptif dan pengujian hipotesis.
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel-=
=
Proporsi Ekuitas (%) =
Total Ekuitas
Total Modal X 100%
Capital = Modal Utang + Modal Sendiri
Proporsi Utang (%) =
Total Utang
variabel penelitian yang terdiri dari harga saham, profitabilitas, kebijakan dividen,
dan nilai perusahaan. Berikut langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan
analisis data, yakni sebagai berikut :
1. Perhitungan Data
Pada tahap perhitungan data, data variabel independen dihitung menggunakan
rumus yang telah ditentukan untuk dianalisis pada uji asumsi klasik, uji model
regresi, dan koefisien determinasi.
2. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi linear berganda mewajibkan data-data yang dihitung untuk
memenuhi syarat uji asumsi klasik. Menurut Ghozali (2016:105-166), terdapat 4
(empat) penyimpangan asumsi klasik yang cepat terjadi dalam penggunaan model
regresi, yakni normalitas, multikoleniaritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas,
penelitiannini secara statistik menggunakan alat analisis
Kolomogorov-Smirnov. Pedoman yang akan digunakan dalam
pengambilannkesimpulannadalah sebagai berikut:
a. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 ; maka distribusiddata normal.
b. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 ; maka distribusiidataatidak normal.
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengujiaapakahhmodel regresi
ditemukan adanya korelasi antarrvariabel bebas (independen). Model regresi
yanggbaik seharusnyaatidak terjadi adanya korelasi antara 358actor358e
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam
model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance, dimanaatolerance
adalah nilai 1-R². R² disini adalahhkoefisien determinasi dari regresi
atasssuatu 358actor358e bebas terhadap sisa 358actor358e bebas lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas 358actor358e independen yang terpilih yang
tidakkdijelaskan oleh 358actor358e independen lainnya. Setelah angka
Inflation Factor) yang merupakan lawan atau kebalikan dari tolerance.
Dengan demikian semakin tinggi nilai tolerance maka semakin rendah derajat
kolinearitas yang terjadi. Sedangkannuntuk VIF, semakin rendah nilai VIF
maka semakin rendah derajattkolinearitas yang terjadi. Batasan nilai
maksimum VIF yang bisa digunakan untuk menjustifikasiiadanya kolineritas
adalah 10.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya
(Ghozali, 2016:107). Pendeteksian ada atau tidaknya
autokorelasiOmenggunakanOuji Durbin-Watson.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitasbbertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatannke periode
pengamatan yang lain. ModelLregresi yang baik adalah model regresi
yangmmemiliki kesamaan variance residual suatuuperiodeepengamatan
dengan pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Uji heteroskedastisitas
dilakukanddenganuuji 359actor359e359 salah satunya adalahhuji Glejser. Uji
Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residualnya terhadap
359actor359e independen (Ghozali, 2016:137). Jika 359actor359e
independen signifikan secara 359actor359e359 mempengaruhi 359actor359e
dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh dua
359actor359e atau lebih (359actor359e bebas) terhadap satu 359actor359e terikat
(Sugiyono, 2015:388).
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Profitabilitas
X2 = Kebijakan Utang
X3 = Kebijakan Dividen
e = Errors
PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali,
2016:171). Uji F (uji simultan) dilakukan untuk mengetahui apakah 360actor360e
bebas, yaitu profitabilitas, kebijakan utang dan kebijakan dividen secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap 360actor360e dependen Nilai Perusahaan
dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji 360actor360e360 T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2016:97).
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ( ) pada dasarnya mengukur seberapa jauh
kemampuan model (Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen) dalam
menerangkan variasi 360actor360e dependen (Nilai Perusahaan). Nilai koefisien
determinasiaadalahhantara nol (0) dan satu (1). Nilai yang kecillberarti
kemampuanvvariabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi
360actor360e dependen amat terbatas. Nilai yang mendekatissatusberarti
360actor360e-variabel independen memberikan 360actor semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi 360actor360e dependen. Secara umum
koefisienndeterminasi untukkdataasilang (crosssection) 360actor360e rendah karena
runtun waktu (time series) biasanyaamempunyai nilai koefisien determinasi yangg
tinggi (Ghozali, 2016:95).
PEMBAHASAN Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif pada sebuah penelitian digunakan untuk memberikan
deskripsi atas variabel-variabel dalam penelitian.
Nilai Perusahaan
Berikut adalah bentuk statistik deskriptif nilai perusahaan yang terdaftar di BEI
tahun 2012-2016 diukur menggunakan rasio EVA:
Tabel 2
Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan (Rupiah Penuh)
Sumber: Peneliti (2017)
Berdasarkan tabel statistik deskriptif diatas, nilai perusahaan terendah selama
tahun 2012-2016 diperoleh emiten yang berbeda tiap tahunnya. PT. Telekomunikasi
Indonesia (TLKM) memiliki nilai perusahaan terendah di tahun 2012 sebesar –Rp
260.445.827.458.5640, disusul PT. Bank Mandiri (BMRI) di tahun 2013 dan 2016,
PT. Bank Danamon (BDNM) di tahun 2014 dan PT. Handjaya Mandala Sampoerna
di tahun 2015. Nilai perusahaan tertinggi tahun 2012 dan 2013 diperoleh PT. Merck
Indonesia (MERK) sebesar –Rp 1.239.075.312.040 dan PT. Astra Graphia sebesar
Rp 113.240.400.000. Meskipun TLKM sempat mencatat nilai perusahaan terendah di
tahun 2012, namun perusahaan tersebut mampu mencatat nilai perusahaan tertinggi
deviasi yang diperoleh selama tahun 2012-2016 juga cenderung bergerakksecara
fluktuatif.
Profitabilitas
Berikut ini adalah gambaran statistik deskriptif nilai ROE pada sampel
perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2016:
Tabel 3
Statistik Deskriptif Profitabilitas
Sumber : Peneliti (2017)
Nilai profitabilitas yang palinggrendahgselama tahun 2012 hingga 2016
diperoleh oleh perusahaan yang berbeda. PT. Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
memilikirrasio profitabilitas yang paling rendah pada tahun 2012. Tahun 2013, PT.
Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) menunjukkan rasio profitabilitas yang paling
rendah dibandingkan dengannperusahaan yang lainnya. PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk. (IMAS), selama tahun 2014-2016 mendapatkannnilai rasio
profitabilitas terendahOdibandingkan dengan emiten yang lainnya. Nilai
profitabilitasStertinggi selama tahun 2012-2016 diperoleh PT. Unilever Indonesia
Tbk. (UNVR). Rata-rata profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2016 menurun setiap tahunnya. Meskipun
menurun selama tahun 2012-2015, standart deviasi mengalami kenaikan di tahun
2016.
Kebijakan Utang
Berikutaadalah statistik deskriptif kebijakan utang perusahaan selama Tahun
Tabel 4
Statistik Deskriptif Kebijakan Utang
Sumber: Peneliti (2017)
PT. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) menunjukkan nilai kebijakan utang
terendah dibanding perusahaan yang lainnya selama tahun 2013-2016, sedangkan
pada tahun 2012 diperoleh PT. Bisi International (BISI). PT. Adaro Energy (ADRO)
dan PT. Bank Tabungan Negara (BBTN) menjadi emiten yang memiliki rasio
kebijakan utang tertinggi selama tahun 2012-2016. ADRO memiliki rasio kebijakan
utang terbesar tahun 2012-2014, sedangkan rasio kebijakan utang tertinggi pada
tahun 2015-2016 diperoleh BBTN. Rata-rata nilai rasio kebijakan utang dan standart
deviasi cenderung menurun selama tahun 2012-2016.
Kebijakan Dividen
Berikut adalah statistik deskriptif kebijakan utang selama tahun 2012-2016:
Tabel 5
Statistik Deskriptif Kebijakan Dividen
Sumber : Peneliti (2017)
Rasio kebijakan dividen selama tahun 2012-2016 diperoleh emiten yang
berbeda. PT. Surya Semesta Internusa (SSIA) mendapat rasio kebijakan dividen
dividen terendah diperoleh PT. Adaro Energy (ADRO) sebesar 0,000027211. Tahun
2014-2016, rasio kebijakan dividen terendah diperoleh PT. Indomobil Sukses
Internasional. Perolehan rasio kebijakan dividen tertinggi selama tahun 2012-2016
diperoleh oleh emiten yang berbeda tiap tahunnya. Hanya PT. Sepatu Bata Tbk.
(BATA) yang memperoleh rasio kebijakan dividen selama 2 tahun berturut-turut,
yakni di tahun 2012-2013. Tahun 2014-2016 diperoleh PT. Adira Dinamika
Multifinance (ADMF) sebesar 3,409090909, PT. Timah Tbk. (TINS) sebesar
18,35571429, dan PT. Handjaya Mandala Sampoerna (HMSP) sebesar 20,22727273.
UJI ASUMSI KLASIK
Uji asumsi klasik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah untuk menguji persamaan berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien Regresi
X1 = Profitabilitas
X2 = Kebijakan Utang
X3 = Kebijakan Dividen
e = Error
a. Uji Normalitas
Tabel 6 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas disajikanndalammTabel 6. Nilai signifikansi yang
diperoleh berada diatas 5% (0,005), yaitu sebesar 0,738. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data telah terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 7
Uji Multikolinearitas
Sumber: Peneliti (2017)
Ada atau tidaknya multikolinearitas dari sebuah data dapat ditentukan dari
nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai tolerance yang
melebihi angka 0,10 atau nilai VIF yang tidak melebihi angka 10 menunjukkan
bahwa data tidak mengandung adanya multikolinearitas (Ghozali, 2016:103). Tabel
8 adalah hasil pengujian multikolinearitas. Tabel 7 menunjukkannbahwa semua
variabel memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih
kecil dari 10. Dapattdisimpulkan bahwa tidak terjadi adanya multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian untuk menentukan ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin Watson (DW Test)
Tabel 8 Uji Autokorelasi
Pada Tabel 8 nilai d (Durbin-Watson) sebesar 1,850 dengan nilai du sebesar
1,73792. Karena nilai d (1,850) yang lebih besar dari nilai du (1,73792), dan lebih
kecil dari nilai 4-du (2,262), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi positif maupun negatif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Penelitian ini menggunakan metode uji glejser untuk menguji ada atau
tidaknya heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas ditampilkan dalam
Tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Peneliti (2017)
Nilai signifikansi dari setiap variabel menunjukkan angka yang lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data tidak mengandung
heteroskedastisitas.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Peneliti (2017)
Pengukuran seberapa besar kontribusi pengaruh variabel independen terhadap
0,113. Artinya, sebanyak 11,3% nilai perusahaan mampu dijelaskan oleh variabel
independen yang terdiri dari profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen.
Sisanya (100% - 11,3% = 88,7%) dijelaskan.oleh variabel independen.yang lainnya.
Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F) Tabel 11
Uji F
Sumber: Peneliti (2017)
Nilai signifikansi yang muncul pada Tabel 11 adalah sebesar 0,001. Karena
nilai signifikansi pada tabel jauhhlebih kecilodari angka 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa variabel profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Tabel 12
Uji t
Sumber: Peneliti (2017)
Berdasarkan tampilan uji t yang ditunjukkan pada Tabel 12, variabel
profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien sebesar 1,044.
Dari ketiga variabel independen, hanya variabel profitabilitas saja yang nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Artinya, secara parsial hanya variabel
signifikansi dari variabel kebijakan utang (sebesar 0,925) dan variabel kebijakan
dividen (sebesar 0,219) yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh dari variabel kebijakan utang dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama menguji bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan.
Artinya, besarnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh besarnya tingkat profitabilitas
dari perusahaan tersebut. Perusahaan dalam menjalankan bisnis nya memiliki tujuan
jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah untuk
memaksimalkannnilai perusahaan dan memberikan insentif bagi investor. Tujuan
jangka pendek yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah mengelola sumber daya
secara efisien agar dapat memaksimalkan laba yang diperoleh. Peningkatan laba juga
akan membuat perusahaan tersebut menjadi profitable, sehingga mampu memberikan
imbalan bagi para calon pemegang saham.
Hasil penelitian yang diperoleh ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Mayogi (2016), Dewa (2014) dan Pramana dan Mustanda (2016) yang
menyatakan adanya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menguji pengaruh kebijakan utang
terhadap nilai perusahaan. Hasilnya, tidak terdapat pengaruh antara kebijakan utang
terhadap nilai perusahan. Kebijakan utang yang diterapkan perusahaan tidak akan
berpengaruh terhadap naik maupun turunnya nilai perusahaan. Beberapaaperusahaan
menggunakan hutang yang cukup besar dalam membiayai operasional perusahaan.
Adanya pendanaan dari pihak eksternal diyakini mampu membuat perusahaan
semakin produktif dan terpacu dalam meningkatkan kinerja, yang nantinya juga
berdampak meningkatnya nilai perusahaan. Namun, komposisi hutang yang tinggi
juga dapat berdampak buruk apabila komposisi hutang yang digunakan tidak
sebanding dengan laba yang diperoleh setiap tahunnya. Bahkan akan berakibat lebih
buruk apabila proporsi hutang lebih besar dibandingkan dengan jumlah ekuitas yang
diutamakan dalam menentukan naik atau turunnya nilai suatu
perusahaannmembuatkkebijakan utanggtidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian dari Irvaniawati (2014) dan
Pratama & Wiksuana (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara
kebijakan utang terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga menguji adanya pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Hasil uji memperlihatkan nilai signifikansi kebijakan dividen sebesar
0,219 atau lebih besar dari 0,05. Artinya, besar kecilnya nilai perusahaan tidak
dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Kebijakan dividen tidak dapat dipisah dari
keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen berkaitan denganOapakahHlaba
akan dibagikan kepada pemegang saham atauOakanNditahanNuntuk kebutuhan
investasi di masa yang akan datang. Adanya proyek investasi yang nantinya akan
menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang dan akan meningkatkan nilai
perusahaan akan membuat jumlah dividen yang akan dibagikan relatif kecil.
Kebutuhan likuiditas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Apabila
manajemen ingin tetap memelihara likuiditas untuk mengantisipasi adanya
ketidakpastian, kemungkinan dividen yang dibagian tidak terlalu besar.
Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian dari Sumanti & Mangantar
(2015) dan Miftahurrohman (2014) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara
kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Namun hasil ini bertolak belakang
dengan penelitian dari Hunjra et al. (2014) dan Senata (2016) yang sepakat bahwa
kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap profitabilitas, kebijakan
utang, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan, maka_dapatddisimpulkan bahwa:
1. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi
tingkat profitabilitas yang diperoleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula
2. Kebijakan utang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut
menandakan bahwa naik maupun turunnya nilai perusahaan tidak dipengaruhi
oleh kebijakan utang yang diambil oleh perusahaan tersebut.
3. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya,
kebijakan dividen dari suatu perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan
tersebut.
SARAN
Berdasarkannhasilppenelitian_yang diperoleh, maka peneliti
memberikannsaran_sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi emiten-emiten dalam
mengelola operasional untuk perusahaan, khususnya meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan dalam satu
periode.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dalam
menentukan emiten yang akan menjadi tempat untuk berinvestasi.
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat memperluas sampel penelitian
dengan meneliti indeks bursa saham di luar Indonesia, dan memperlluas variabel
bebas dengan menggunakan variabel Market Value Aded
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2012. Laporan Perekonomian Indonesia (http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan
tahunan/perekonomian/Pages/LPI_2012.aspx, diakses tanggal 19 Desember 2016).
Brigham, Eugene. F dan Houston, Joel .F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Dewa, Gatot Putra. 2014. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Luas Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderasi. Accounting Analysis Journal (Online). Vol. 3(1): hal. 62-69.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Agustina dan Putri, Leonita. 2013. Penggunaan Economic Value Added (EVA) untuk Mengukur Kinerja dan Penentuan Struktur Modal Optimal pada Perusahaan Telekomunikasi (Go Publik). Jurnal Manajemen dan Bisnis Universitas Sriwijaya (Online). Vol. 11(2): hal. 83-98.
Harjito, Agus dan Martono. 2013. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Ekonesia.
Horngren, et al. 2003. Cost Accounting : A Managerial Emphasis International Edition. Eleventh Edition. Prentice Hal India Publishing.
Hunjra, Ahmed I., Ijaz, Muhammad S., Chani, Muhammad I., Hasan, Sabih Ul dan Mustafa, Umer. 2014. Impact of Dividend Policy, Earning per Share, Return on Equity, Profit after Tax on Stock Prices. International Journal of Economics and Empirical Research. Vol.2(3): hal. 109-115.
Irvaniawati. 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen (Online). Vol. 3(6): hal. 1-19.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mayogi Dien Gusti. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (Online). Vol. 5(1): hal. 1-18.
Miftahurrohman, Herni Ali HT. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Etikonomi (Online). Vol. 13(2): hal. 148-163.
Ogolmagai, Natalia. 2013. Leverage Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Manufaktur yang Go Public di Indonesia. Jurnal EMBA (Online). Vol. 1(3): hal. 81-89.
Pantow, Mawar Sharon dan Murni, Sri dan Trang, Irvan. 2015. Analisa Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan yang Tercatat di Index LQ45. Jurnal EMBA (Online). Vol. 3(1): hal. 961-971.
Pramana, Dwi I Gusti Ngurah Agung dan Mustanda, I Ketut. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan Size terhadap Nilai Perusahaan dengan CSR sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Manajemen Unud (Online). Vol. 5(1): hal: 561-594.
Pratama, I Gede Gora Wira dan Wirawati, Ni Gusti Putu. 2016. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana (Online). Vol. 15(3): hal. 1796-1825.
Pratama, I Gusti Bagus Angga dan Wiksuana, I Gusti Bagus. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud (Online). Vol. 5(2): hal. 1338-1367.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Keempat. Yogyakarta: BPPE Yogyakarta.
Senata, Maggee. 2016. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan yang Tercatat pada Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil(Online). Vol. 6(1): hal. 73-84.
Sudana, I Made. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumanti, Jorenza Chiquita dan Mangantar, Marjam. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA (Online). Vol. 3(1): hal. 1141-1151.
Utama, Sidharta. 1997. EVA Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan. Jakarta: Usahawan.
Young, S. David dan O’Byrne, Stephen F. 2001. EVA & Manajemen Berdasarkan