• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Peringkat Akreditasi (Studi pada Program Studi Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen SatyaWacana) T2 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Peringkat Akreditasi (Studi pada Program Studi Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukkan Universitas Kristen SatyaWacana) T2 BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Berdasar pada Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi, dimana perguruan tinggi di pandang sebagai organisasisatuanpendidikan yang menyelenggarakan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Maka kehadiran perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kecerdasan bangsa serta berkontribusi dalam pembangunan nasional.Mengacu pada pemahaman tersebut, maka perguruan tinggi memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dalam meningkatkan taraf hidup manusia.Mengacu pada UU no 20 tahun 2003, maka perguruan tinggi memiliki tujuan antara lain : 1) Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian; 2) Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatdan memperkaya kebudayaan nasional. Hal ini memberi pemahaman bahwa perguruan tinggi memiliki peran besar dalam

(2)

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan Kesenian, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Tentunya dalam menjalankan perannya, perguruan tinggi diperhadapkan dengan tantangan-tantangan baik yang berasal dari internal perguruan tinggi, maupun dari eksternal perguruan tinggi.Secara internal perguruan tinggi diperhadapkan dengan kualitas layanan serta memenuhi kebutuhan para stakeholder yang ada dalam perguruan tinggi, seperti sumberdaya manusia, infrakstruktur, maupun sarana pendukung lainnya.Dari sisi eksternal, adalah penempatan perguruan tinggi dalam menghadapi

persaingan/kompetisi antar perguruan tinggi.Berdasarkan pemahaman tersebut, maka tidak

dapat dipungkiri bahwa mutu dan kualitas layanan menjadi faktor penting dalam menjawab tuntutan internal serta menghadapi kompetisi eksternal.Berdasarkan paparan tersebut, maka mati hidupnya perguruan tinggi sangat bergantung pada peran perguruan tinggi dalam menjawab persoalan mutu dan peningkatan layanan.

Mutu perguruan tinggi merupakan indikator penting dalam suatu perguruan tinggi.Oleh karena itu berbagai strategi dikembangkan dalam memenuhi tuntutan tersebut.Oleh karena itu, maka hal ini dilakukan melalui pengembangan Penjaminan Mutu

(QualityAssurance). Berdasarkan pemahaman tersebut,

maka dalam pengembangan penjaminan mutu, maka

(3)

hal ini dilakukan melalui : penjaminan mutu internal, penjaminan mutu eksternal, dan perijinan program studi. Mendasarkan pada pemahaman tersebut, maka penjaminan mutu internal dipandang sebagai penjaminan mutu yang dilakukan oleh institusi perguruan tinggi dengan cara yang ditetapkan perguruan tinggi pelaksana. Penjamin mutu eksternal merupakan penjaminan mutu yang dilakukan oleh badan akreditasi seperti BAN-PT atau lembaga lain dengan cara yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang melakukan. Sedangkan perijinan Program Studi merupakan perijinan penyelenggaraan program diberikan oleh Ditjen Dikti untuk satuan pendidikan yang memenuhi syarat penyelenggaraan program pendidikan.Oleh karena itu maka diperlukan kesiapan perguruan tinggi dalam menjawab persoalan mutu baik secara internal maupun secara ekternal. Peningkatan kualitas layanan yang dilakukan secara internal menjadi landasan dalam menjawab persoalan mutu eksternal.Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dalam mempertahankan eksistensinya.Sebuah perguruan tinggi dituntut untuk dapat menyediakan mutu sesuai tuntutan masyarakat dan pemerintah.Sallis (2002), melihat bahwa pada setiap lembaga pendidikan peningkatan mutu adalah agenda paling penting yang dihadapi olehsebuah institusi.Selain itu, peningkatan kualitas merupakan tanggung jawab profesional sebuah institusi pendidikan.

(4)

Jawa tengah merupakan salah satu propinsi yang memiliki banyak universitas baik itu negeri maupun swasta dengan kualitas yang baik.Berdasarkan data dari Kopertis ada 105 perguruan tinggi swasta yang berada di Jawa Tengah. Disisi lain, terdapat 14 perguruan tinggi negeri di wilayah Jawa Tengah. Mengacu pada pemahaman tersebut, maka kehadiran perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah berdampak pada peluang persaingan antar perguruan tinggi.Hal ini semakin menunjukkan peluang persaingan antar perguruan tinggi perlu ditopang dengan peningkatan mutu serta kualitas layanan.

Salah satu perguruan tinggi yang terdapat di Jawa tengah adalah Universitas Kristen Satya Wacana yang berdiri pada tahun 1956. Di usia 57 tahun UKSW telah membuktikan diri sebagai salah satu universitas yang berkualitas di Jawa Tengah. Pada saat ini UKSW memiliki 14 Fakultas dan 60 Program Studi.Ditinjau dari sisi jenjang pendidikan, maka UKSW memiliki jenjang pendidikan dasar (Satya Wacana Children Centre) sampai dengan Jenjang Doktoral. Pengakuan sebagai perguruan tinggi yang memiliki jaminan kualitas pelayanan pendidikan berstandar internasional pun telah diraih pada tahun 2011 melalui sertifikat ISO 9001:2008. Hal ini berarti bahwa ada jaminan peningkatan kualitas yang berkelanjutan yang diberikan pada pelanggan dalam hal ini kepada mahasiswa, dosen, orang tua dan pihak-pihak

(5)

terkait.Peningkatan kualitas juga dituntut dari setiap fakultas yang berada dalam naungan universitas ini.

Salah satu fakultas yang ada dalam UKSW adalahFakultas Seni Pertunjukkan (selanjutnya disebut FSP) yang didirikan pada tahun 2001.Sebagai fakultas yang mengkhususkan dirinya pada musik, maka Program Studi yang dikembangkan pada saat ini adalah Program Studi Seni Musik.Kehadiran Program Studi Seni Musik di UKSW memiliki peranan penting dalam menjawab tujuan perguruan tinggi dalam bidang kesenian. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka Program Studi Seni Musik dituntut untuk menjawab kebutuhan akan sumberdaya manusia dalam bidang musik.Pada awal kehadirannya, Program Studi Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukkan memberikan perhatian penting terhadap peningkatan kualitas mutu dan layanan.Oleh karena itu, pembenahan dalam bidang sarana prasarana serta penguatan kapasitas sumberdaya manusia terus menerus dilakukan oleh Program Studi Seni Musik FSP.Lebih dari pada itu, peningkatan kualitas mutu dilakukan dengan mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal dalam hal ini Badan Akreditasi Nasional.Hal ini dilakukan melalui keikutsertaan Program Studi Seni Musik untuk di Akreditasi oleh BAN-PT.

Sebagai Program Studi yang pertama kali melakukan akreditasi, maka Program Studi Seni Musik memperoleh hasil yang memuaskan, dengan

(6)

mendapatkan akreditasi B dari BANPT pada tahun 2002.Hal ini memperlihatkan bahwa Program Studi Seni Musik telah membuktikan diri sebagai program studi yang diperhitungkan di Indonesia melalui mutu dan kualitas layanannya.Pilihan strategi untuk meningkatkan mutu dan kualitas layanan mendorong Program Studi Seni Musik untuk memperoleh hasil yang memuaskan, serta menjadi salah satu program

studi yang diminati oleh calon mahasiswa.Permasalahan kemudian muncul, pada saat

melakukan re-akreditasi Program Studi Seni Pertunjukan mendapatkan akreditasi C melalui SK BANPTNo.021/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VIII/2011.

Terjadi penurunan peringkat akreditasi. Dapat dilihat dengan jelas bahwa Program Studi Seni Musik FSP tidak dapat mempertahankan kualitas mutu dan layanan.Strategi pengembangan kualitas mutu dan layanan menjadi agenda penting yang harus dilakukan oleh Program Studi Seni Musik FSP.Berdasarkan kondisi tersebut, maka persoalan yang dihadapi oleh Program Studi Seni Musik adalah penjaminan mutu baik secara internal maupun secara eksternal sehingga penerapan Total Quality Managementdibutuhkan guna mengatasi masalah ini.

Total Quality Management (TQM) diakui sebagai

pendekatan manajemen yang dapat memperbaiki kinerja dan efisiensi organisasi, tak terkecuali organisasi pendidikan.Penerapan TQM dalam dunia pendidikan telah memberikan sumbangsih yang positif.Hasil penelitian Lagrosen (2005), menunjukkan

(7)

bahwa terjadi peningkatan kualitas pendidikan ketika mengadopsi TQM.Lebih lanjut Lunquist (1997) yang telah meneliti penerapaan TQM dalam beberapa universitas di Swedia menyatakan bahwa sudut pandang TQM cenderung konsisten dengan aspek kegiatan pembelajaran secara umum. Hanya saja, ketika sebuah institusi akan memulai sebuah kerangka kerja yang sistematis berdasarkan TQM maka pertanyaan pentingnya adalah dimana harus dimulai dan bagaimana.Melalui pemanfaatan TQM, diharapkan hasil dari pengukuran ini dapat menjadi acuan penentu dimana dan bagaimana sebuah kerangka kerja untuk peningkatan kualitas akan dimulai. Penulis memilih FSP UKSW karena penulis merupakan alumni FSP UKS dan juga keterlibatan penulis sebagai pengajar tidak tetap di FSP UKSW. Diharapkan dengan penelitian yang akan dilakukan dapat memberi sumbangsih yang nyata kepada fakultas terutama Program Studi Seni Musik. Selain itu, terdapat kemudahan dalam pengaksesan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian menjadi salah satu alasan mengapa penulis memilih FSP UKSW sebagai subyek penelitian.

1.2.

RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apa yang menjadi akar permasalahan terjadinya penurunan peringkat akreditasi pada Program Studi Seni Musik FSP-UKSW?

(8)

2. Bagaimana strategi peningkatan peringkat akreditasi berdasarkan akar permasalahan yang ada.

1.3.

TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya penurunan peringkat Akreditasi pada Program Studi Seni Musik FSP-UKSW.

2. Menemukan strategi peningkatan peringkat akreditasi pada Progdi Seni Musik.

1.4.

Manfaat Penelitian

1. Adapun manfaat teoritis penelitian ini adalah manjadi salah satu acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang pengembangan dan implementasi pendekatan TQM dalam hal peningkatan peringkat menggunakan alat analisis fishbone, terutama pada peningkatan kualitas mutu perguruan tinggi terkhususnya program studi.

Manfaat praktis, menjadi acuan bagi Program Studi Seni Musik FSP-UKSW dalam menentukan langkah pembenahan atau dalam penyusunan kerangka kerja yang efektif dalam rangka peningkatan peringkat akreditasi.

Referensi

Dokumen terkait

Administrasi Perkantoran RSUD Bangkinang APBD T.A 2014 yang telah diadakan di Portal LPSE Kabupaten Kampar, maka sesuai dengan ketentuan yang berlaku bersama ini

Berdasarkan hasil Pelelangan Upah Kerja Petugas Keamanan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata RSUD Bangkinang APBD T.A 2014 yang telah

Catatan : Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa kelengkapan dokumen perusahaan serta referensi

In terms of feature extraction methods, the best assay results obtained from the Background subtraction method followed by the vertical projection, which uses ANN classifier,

Posterior distributions in limited information analysis of the simultaneous equations model using the Jeffreys prior.. Understanding the

18 tahun 2017 tanggal 15 Juni 2017 mengenai Cuti Bersama Tahun 2017 dimana tanggal 23 Juni 2017 ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia sebagai hari libur, maka

[r]

Hasil survey awal dilapangan bulan Januari - Juli 2010 di Puskesmas Kampung Baru Medan menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah pasangan usia subur yaitu 980 pasangan, 700