LAPORAN SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN JARINGAN PIPA GAS
Laporan ini diajukan untuk memenuhi UAS mata kuliah Sisten Informasi Utilitas
Oleh
Adam Irwansyah 23112002
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Saat ini, gas alam memiliki peranan sangat penting dalam menyediakan energi
yang bersih lingkungan. Sehingga, permintaan gas sebagai sumber energi terus
meningkat dan relatif lebih tinggi dibandingkan minyak.
Jaringan pipa menunjukkan fungsi yang vital. Layaknya arteri, menyebabkan
kehidupan manusia tergantung pada suplai produk-produk gas alam yang
menjangkau konsumen melalui jaringan bawah tanah yang padat akan saluran
distribusi dan transmisi lain. Jaringan pipa terdiri dari jaringan pipa transmisi
dan distribusi. Jaringan pipa transmisi adalah suatu jaringan pipa yang
menyalurkan gas dari stasiun pengumpul ke stasiun penerima jaringan
distribusi (Off take Station) dan atau ke pelanggan dalam kebutuhan besar
(Bulk Customer) dengan tekanan operasi tinggi, sedangkan jaringan pipa
distribusi adalah sistem jaringan pipa yang dipasang untuk menyalurkan gas
mulai dari stasiun penerima (Off take Station) sampai ke meter pelanggan
dengan tekanan operasi dan berdiameter lebih kecil daripada pipa transmisi.
Jaringan pemipaan merupakan moda transportasi yang paling diminati dalam
mentransportasikan sejumlah besar fluida (liquid atau gas). Sebab secara
ekonomis jauh lebih menguntungkan dengan menghabiskan sedikit biaya
dibanding moda transportasi darat lainnya, hanya sedikit terpengaruh inflasi,
ramah lingkungan, memberikan otomatisasi tinggi, aman dari pencurian,
mengefisienkan penggunaan lahan dan terutama aman bagi manusia. Meskipun
pipa gas alam dapat meledak pada tekanan tinggi, jaringan pipa semacam ini
umumnya memiliki kepedulian tinggi menyangkut faktor keamanan.
Berdasarkan dari hal yang tersebut di atas, maka dilakukan simulasi tentang
pengembangan sistem informasi jaringan pipa distribusi gas sehingga tercipta
BAB II TEORI DASAR
2.1 Sistem Informasi Utilitas
Sistem informasi utilitas adalah sistem informasi berbasis komputer yang
dirancang khusus untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memanipulasi data
utilitas yang erat kaitannya di dalam bentuk pelayanan umum terhadap segala
fasilitas infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak dimana
ummnya berada di daerah perkotaan seperti pelayanan air minum, saluran
buangan, telpon, listrik, dan pipa gas.
Karakteristik umum dari utilitas itu sendiri ialah berbentuk jaringan yang
terhubung kepada pelanggan. Adapun lokasi jaringan utilitas terletak disekitar
area badan jalan dalam artian posisi relatifnya berada di tepi jalan atau
Pada gambar diatas diperlihatkan secara umum gambar letak dari
masing-masing utilitas dibawah permukaan tanah, di suatu kota dimana terdapat
kabel telepon (TEL) yang letaknya selalu berada di atas pipa air minum
(AM), pipa gas (GAS), dan kabel listrik (PLN), serta letak saluran buangan
(Drainage) yang selalu berada paling bawah dan agak jauh diantara utilitas
yang lain. Hal ini dikarenakan untuk mencegah terkontaminasinya saluran air
minum apabila terjadi kebocoran.
2.1.1 Istilah Dalam Utilitas
Konsep Sistem Informasi Utilitas berkembang luas seiring
perkembangan teknologi informasi global, namun secara tidak langsung
telah menimbulkan perbedaan persepsi antara Sistem Informasi
geografis (SIG) dengan Automated Mapping / Facility Management
(AM/FM). Kedua istilah ini sering diartikan berbeda dikalangan
pemakai, hal ini jelas terlihat dikarenakan ada dua pandangan persepsi
yang berbeda. Persepsi pertama mengartikan bahwa AM/FM
merupakan sub bagian dari SIG, dimana kalangan ini meiliki
pandangan dasar SIG menaungi semua kegiatan industri dan AM/FM
sebagai pendukung SIG. Sedangkan persepsi kedua mengatakan bahwa
AM/FM setara dengan SIG, sebabnya AM/FM maupun SIG keduanya
membutuhkan basis data spasial.
Pada Hakekatnya AM/FM merupakan suatu sistem yang mengelola
tentang informasi yang lebih presisi, detail dan operasional teknis
dalam hal pengambilan kebijakan, sedangkan SIG mengatur atau
mengelola informasi dalam lingkup yang lebih global seperti : lingkup
perencanaan , perijinan, zoning, pemanfaatan tata guna tanah, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat dikatakan AM/FM merupakan aplikasi dari
2.1.2 Tahapan Pekerjaan Sistem Utilitas
Umumnya bentuk pekerjaan yang terkait dengan sistem utilitas
dibedakan atas 4 tahapan, yaitu:
1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dalam membuat suatu
pekerjaan sebelum pelaksanaannya di lapangan. Pada tahap ini
diperlukan informasi-informasi yang bersifat umum. Contoh
pekerjaan perencanaan sistem utilitas pada sistem jaringan listrik
antara lain: perencanaan jalur jaringan baru, perencanaan lokasi
dan distribusi dari elemen-elemen listrik seperti gardu induk, gardu
distribusi, tiang dan sebagainya.
2. Desain dan Konstruksi
Pekerjaan yang dilakukan pada tahap desain dan konstruksi
merupakan proses kelanjutan dari yang telah direncanakan pada
tahap perencanaan. Pada tahap ini data dan informasi harus detail
dan akurat, karena terkait langsung dengan implementasi pekerjaan
di lapangan. Contoh pekerjaan konstruksi sistem utilitas pada
sistem jaringan listrik antara lain: pemasangan jaringan kabel,
pemasangan elemen-elemen jaringan listrik seperti gardu, tiang.
3. Pemeliharaan
Tahapan ini bertujuan menjaga alur distribusi listrik dari
pembangkit hingga ke konsumen dapat berjalan dengan baik serta
melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan terhadap
elemen-elemen jaringan listrik. Untuk menjaga agar distribusi listrik dapat
berjalan dengan baik dan lancar diperlukan pemeliharaan terhadap
elemen-elemen listrik secara berkala. Contoh pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan sistem jaringan listrik antara lain:
pemeliharaan jaringan kabel, perbaikan elemenelemen listrik yang
4. Administrasi dan Keuangan
Tahapan ini merupakan tahap terakhir dari pekerjaan yang terkait
sistem utilitas, dimana bertujuan untuk mengorganisir seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan ketiga tahapan sebelumnya
menjadi lebih teratur dari segi administrasi dan keuangan.
2.2 Sistem Distribusi Jaringan Pipa
Salah satu langkah strategis Pemerintah untuk menggantikan penggunaan
minyak bumi adalah meningkatkan penggunaan bahan bakar gas bumi untuk
sektor rumah tangga dan pelanggan kecil. Jaringan gas untuk rumah tangga
berarti mengalirkan gas melalui jaringan pipa hingga ke rumah tangga.
Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan salah
satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi,
pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program
komplementer konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG)
untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Melalui program
ini, masyarakat diharapkan mendapatkan bahan bakar yang lebih bersih,
aman, dan murah.
Dalam perencanaan dan pengaturan utilitas, diperlukan juga peta yang
merupakan visualisasi dari data spasial. Seperti diketahui sejak dulu peta
sudah menjadi media yang membantu dalam perencanaan, desain dan
konstruksi, serta pemeliharaan dalam pekerjaan-pekerjaan rekayasa termasuk
dalam pengaturan dan perencanaan utilitas. Ketelitian dan akurasi peta dalam
perencanaan dan pengaturan utilitas merupakan faktor yang harus
diperhatikan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
perencanaan utilitas yaitu:
1. Lokasi dari utilitas, berada diatas atau dibawah tanah.
3. Kepadatan dari elemen-elemen utilitas dan unsur-unsur geografi yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengaturan utilitas.
4. Dampak jika terjadi kesalahan dalam penentuan lokasi dari elemen
elemen utilitas, seperti kebakaran pada pipa.
2.3 Kaitan Informasi Spasial Dalam Distribusi Jaringan Gas
Informasi spasial adalah informasi mengenai data yang memiliki referensi
ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam
berbagai unit spasial. Pengertian ini menegaskan bahwa segala jenis
informasi yang erat kaitannya dengan unsur keruangan kebumian merupakan
informasi spasial.
Distribusi jaringan pipa memerlukan informasi spasial dalam membantu
pekerjaan yang terkait didalamnya, sehingga hubungan antara kedua hal
tersebut bersifat mutlak. Istilah informasi spasial dikenal dengan nama
informasi geografis yang merupakan representasi dari kumpulan data spasial
BAB III
3.2 Diagram Entity Relationship (ER)
1 M
SUMUR GAS SIMPAN STASIUN
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 1.1 Perancangan Objek dan Basis Data
Perancangan ini dilakukan menggunakan software QGIS 2.10 dengan
tahapan sebagai berikut:
a) Pembuatan Layer
b) Setelah kelima layer terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan objek sekaligus basis data.
c) Setelah semua objek terbentuk maka menghasilkan tampilan sebagai
berikut
d) Sebelum data-data tersebut di transfer ke software basis data yaitu
postgresql, maka dibentuk terlebih dahulu basis datanya sebagai berikut
e) Kemudian buat ekstensi baru dengan nama postgis dengan cara berikut
f) Setelah ekstensi dibuat, kemudian koneksikan QGIS dengan
g) Setelah semua data berhasil ditransfer, maka semua data tersebut akan
1.2Query Pada PostgreSQL
Beberapa query yang dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak
PostgreSQL diantaranya sebagai berikut :
• Menampilkan nama, daya tampung dan lokasi stasiun pada tabel stasiun
yang memiliki jenis stasiun pengumpul dan daya tampung antara
100000 m3-200000 m3
SELECT nama_stasiun, daya_tampung_stasiun_m3, lokasi_stasiun FROM stasiun WHERE jenis_stasiun='Pengumpul' and
daya_tampung_stasiun_m3 BETWEEN 100000 AND 200000;
• Menampilkan jenis, lokasi dan kapasitas produksi perhari sumur pada
tabel sumur yang memiliki masa produksi kurang dari 3 tahun
SELECT jenis_sumur, lokasi_sumur, kapasitas_produksi_perhari_m3 FROM sumur_gas WHERE tgl_habis_produksi <='2018-09-27';
• Menampilkan material, rute, tgl_pemasangan dan tekanan pipa pada
tabel pipa yang sedang mengalami kebocoran
• Menampilkan jenis, lokasi dan tekanan maksimum regulator pada tabel pengendali pipa yang terdapat pada rute pringsewu-kedaton dengan status sedang beroperasi
SELECT jenis_regulator, lokasi_regulator, tekanan_maksimum_bar FROM pengendali_tekanan WHERE rute_regulator='pringsewu - kedaton' AND status_regulator='on';
• Menampilkan nama dan alamat pelanggan/perumahan pada tabel gas
meter yang memiliki kapasitas konsumsi perhari kurang dari 3 m3 dan
bukan berasal dari pipa dengan rute pringsewu-kedaton
SELECT nama_pelanggan, alamat_pelanggan FROM gas_meter WHERE kapasitas_konsumsi_m3perhari <'3' AND NOT
pipa='pringsewu - kedaton';
• Menampilkan informasi jenis, lokasi, keterangan dan kapasitas sumur
gas yang berlokasi sama dengan lokasi stasiun.
• Menampilkan informasi nama dan alamat pelanggan/perumahan yang memiliki kapasitas konsumsi lebih besar dari rerata kapasitas konsumsi seluruh pelanggan.
SELECT g.nama_pelanggan,g.alamat_pelanggan FROM gas_meter AS g
WHERE kapasitas_konsumsi_m3perhari> (SELECT AVG(kapasitas_konsumsi_m3perhari) FROM gas_meter);
• Menampilkan informasi jenis dan lokasi sumur yang memiliki kapasitas
maximum berdasarkan jenis dan lokasi sumur dengan kapasitas
produksi lebih besar dari 10000 m3 perhari.
SELECT
MAX(kapasitas_produksi_perhari_m3),jenis_sumur,lokasi_sumur FROM sumur_gas
WHERE kapasitas_produksi_perhari_m3>10000
GROUP BY sumur_gas.jenis_sumur,sumur_gas.lokasi_sumur;
• Menampilkan informasi volume,rute dan tekanan pipa yang sedang
beroperasi dan memiliki tekanan antara 100 - 300 bar.
SELECT
(((diameter_pipa_inchi*0.0254)*22)/7)*(panjang_pipa_km*1000),rute_ pipa,tekanan_bar
FROM pipa
• Menampilkan informasi jumlah volume berdasarkan tekanan pipa.
SELECT SUM
((((diameter_pipa_inchi*0.0254)*22)/7)*(panjang_pipa_km*1000)),tek anan_bar
FROM pipa
1.3 Proses Intergrasi Data Dengan Mapserver Menggunakan Pmapper
Integrasi data yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Mapsarver dan
Pmapper ini melalui beberapa tahapan diantaranya :
a) Setelah menginstall Mapserver dan Pmapper, maka mula-mula
dilakukan proses persiapan file-file data yang diperlukan diantaranya :
• Copy file-file awal yang diperlukan untuk menampilkan peta,,
teridiri dari file hasil eksport menggunakan QGIS berekstensi .shp,
kemudian screenshot tampilan peta pada QGIS untuk indeks peta,
dan logo administrator berekstensi .png untuk hyperlink ke
halaman administrator. Masing-masing disimpan di direktori yang
• File tampilan Home peta sistem informasi jaringan pipa gas, file ini dibuat dengan cara memanipulasi file demo yang telah tersedia
pada pmapper menggunakan notepad++. File tersebut terdiri dari
config_default.xml, SIU_gas.map ( dicopy dan dimodifikasi dari
file pmapper_demo.map), dan uielement.php. Berikut merupakan
sebagian tampilan script file-file tersebut, untuk lengkapnya
terdapat pada lampiran.
Lokasi File config_default.xml
Tampilan sebagian script file config_default.xml
Tampilan sebagian script file pmapper_demo.map
Penjelasan : Nilai pada poin nomor 1 dan 2 diperoleh dari data shp
dengan cara sebagai berikut
Sedangkan untuk poin 3 merupakkan direktori screenshot yang
telah di copy sebelumnya.
1
2
Lokasi File uielement.php
Tampilan yang diubah pada file ini ditunjukkan oleh gambar
berikut
b) Setelah proses persiapan selesai, maka selanjutnya ialah pembuatan
file-file .php yang berfungsi untuk menampilkan, merubah,
menambahkan dan menghapus data pada basis data langsung melalui
tampilan di browser. File-file tersebut diantaranya :
• administrator.php, File ini menampilkan daftar hyperlink yang akan
menampilkan tabel data-data yang terdapat pada basis data untuk
setiap layer
• sumur.php, stasiun.php, pipa.php, regulator.php, gas_meter.php,
file-file ini menampilkan data pada basis data untuk setiap layer
dan juga menampilkan layanan untuk menambah, mengubah dan
menghapus data dalam bentuk hyperlink.
• tambahformsumur.php, editformsumur.php, deleteformsumur.php,
tambahformstasiun.php,editformstasiun.php,deleteformstasiun.php,
tambahformpipa.php,editformpipa.php,deleteformpipa.php,tambahf
ormregulator.php,editformregulator.php,deleteformregulator.php,
tambahformgas_meter.php,editformgas_meter.php,deleteformgas_
meter.php. file-file ini menampilkan form untuk menambah,
1.4Produk Akhir dan Pengujian Sistem • Tampilan Peta
• Tampilan Fitur, Legenda, dan Indeks Peta
• Tampilan Fungsi Search
• Tampilan Fungsi Perhitungan Jarak
• Tampilan Halaman Administrator
• Tampilan Daftar Sumur Gas
• Tampilan Daftar Stasiun Gas
• Tampilan Daftar Regulator
• Tampilan Daftar Gas Meter
• Tampilan Form Pengubahan Data Pipa Gas
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan
Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan salah
satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi,
pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program
komplementer konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG)
untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Melalui program
ini, masyarakat diharapkan mendapatkan bahan bakar yang lebih bersih,
aman, dan murah. Jaringan pipa menunjukkan fungsi yang vital. Layaknya
arteri, menyebabkan kehidupan manusia tergantung pada suplai
produk-produk gas alam yang menjangkau konsumen melalui jaringan bawah tanah
yang padat akan saluran distribusi dan transmisi lain.
Distribusi jaringan pipa memerlukan informasi spasial dalam membantu
pekerjaan yang terkait didalamnya, sehingga hubungan antara kedua hal
tersebut bersifat mutlak. Istilah informasi spasial dikenal dengan nama
informasi geografis yang merupakan representasi dari kumpulan data spasial
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. (2013). Modul Pembuatan dan Updating WebGIS.
Hakim, D. M. (2008). Sistem Informasi Utilitas.
Normadina, Pujianto, I., Fauzi, A., & Januar, F. (2009). Tutorial MS4W dan Pmapper.
Rusmana, C. (2010). Sistem Informasi Geografis Bandara di Indonesia.
Valentino, N. (2012). Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah
Tangga Di Kota Depok. Depok: Universitas Indonesia.
Yunmar, R. A. (2015). Modul Sistem Informasi Utilitas. Institut Teknologi Sumatera.
www.maptools.org
C. Script File administrator.php
H. Script File gas_meter.php
J. Script File editformpipa.php