• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R and D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Peneliti berupaya menghasilkan produk yaitu model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah berwujud penambahan koleksi, melengkapi sarana dan prasarana, pemberian bintek bagi tenaga teknis perpustakaan, pengajuan bantuan, pengelolaan dan pengembangan berupa otomasi pelayanan yang kemudian diuji dan divalidasi.

(2)

sistem buku pengunjung digital, dan sistem buku peminjaman digital.

3.2. Prosedur pengembangan

(3)

Gambar 3.1

Bagan Prosedur Penelitian R & D (Sumber Sugiyono 2010:316)

1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN

2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN

(4)

Selanjutnya dalam penelitian ini hanya menggunakan enam langkah, dijelaskan gambar berikut ini.

Gambar 3.2

Bagan Prosedur Penelitian R & D

Berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap pengembangan

1. Studi literatur

Studi literatur dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di perpustakaan. Literatur yang diperoleh peneliti berupa buku-buku, dokumen dan leaflet. Melalui studi literatur dapat dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi

Validasi Produk

1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN

Studi

2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN

(5)

diimpelementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya.

2. Studi tentang enam komponen perpustakaan

Peneliti mengumpulkan data tentang enam komponen standar perpustakaan sekolah berdasarkan pada UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 tentang standar minimal perpustakaan sekolah yaitu koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga perpustakaan, pendanaan, pengelolaan dan pengembangan.

3. Diskripsi dan analisis temuan

Peneliti mendiskripsikan enam komponen standar perpustakaan dan menganalisis hasil temuan, sehingga akan ditemukan perubahan dari model awal perpustakaan sekolah menjadi model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah.

4. Desain produk

Peneliti merumuskan model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah dengan membuat rancangan untuk penambahan koleksi buku fiksi hibah dari siswa, penambahan fasilitas catridge printer iP 2770 hitam dan warna, pengadaan kartu digital, memberikan bintek tenaga teknis perpustakaan, pengajuan bantuan kepada perpustakaan daerah Jawa Tengah, pengadaaan lomba menulis resensi buku, pemberian label barcode pada koleksi serial dan inventarisasi koleksi digital.

(6)

Untuk memberikan evaluasi model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah, dihadirkan ahli untuk menilai produk baru yang dirancang. Tujuan ahli menilai produk baru untuk mengetahui kelemahan dan keunggulannya.

6. Uji Coba Terbatas

Uji coba produk yang dapat mewakili pengembangan enam komponen standar perpustakaan sekolah adalah penambahan koleksi fiksi hibah dari siswa satu kelas dibuat secara berkelompok, sarana dan prasarana dengan penambahan fasilitas catridge warna dan hitam printer iP 2770, layanan dengan pengadaan kartu digital perpustakaan diujicobakan pada satu kelas dengan siswa berjumlah 36 orang, tenaga perpustakaan dengan pengiriman tenaga teknis perpustakaan mengikuti bintek/diklat, pendanaan dengan pengajuan bantuan buku ke Perpusda Jateng, pengelolaan dan pengembangan dengan pemberian barcode pada koleksi serial, mengikuti lomba resensi buku dan otomasi layanan digital.

3.3. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah adalah: Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, pustakawan, guru, dan siswa SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 siswa. Subjek dipilih dengan asumsi sering memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah.

(7)

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kelas kelas X sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini mengambil beberapa sampel sesuai tujuan penelitian, sampel yang diambil adalah siswa-siswa yang sering megunjungi perpustakaan sekolah minimal 3 kali dalam satu minggu.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:

3.4.1 Observasi

(8)

Dilakukan observasi terhadap keenam komponen standar perpustakaan sekolah untuk mengetahui kondisi dari masing-masing komponen. Kemudian setiap komponen akan dianalisis dan diberikan skor dengan rentang nilai 1 sampai 4. Hasil observasi dijadikan rujukan untuk penilaian SWOT. Dari hasil analisis SWOT dapat diketahui kelemahan komponen perpustakaan sekolah yaitu layanan perpustakaan belum menerapkan teknologi infromasi. Diketahui bahwa dari keenam komponen standar perpustakaan sekolah tersebut ternyata bahwa komponen layanan memperoleh skor yang paling rendah bila dibandingkan dengan komponen yang lain. Kondisi tersebut dikarenakan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah masih menggunakan sistem konvensional untuk kegiatan sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku.

3.4.2 Focus Group Discussion (FGD)

Diskusi kelompok terfokus atau dikenal dengan isitilah Focus Group Discussion (FGD). FGD digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti. Dalam konteks penelitian ini FGD digunakan untuk membandingkan informasi dari beberapa informan, misalnya membandingkan informasi antar guru, pustawakan dan kepala sekolah.

3.5. Keabsahan Data

(9)

triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode dengan cara membandingkan data hasil observasi SWOT dengan hasil FGD. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data atau informasi dari sumber pertama dengan sumber kedua untuk mendapatkan keakuratan dan kejelasan data atau informasi.

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh setelah penelitian berupa skor mutu layanan perpustakaan sekolah, matrikulasi hasil observasi SWOT dan simpulan aktifitas FGD yang dianalisis untuk memperoleh jawaban dari masalah yang dirumuskan pada penelitian ini. Untuk pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah di SMA 12 Semarang digunakan analisis deskriptif.

3.7 Perencanaan Desain Produk

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian R & D

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATA N BANJA RMASIN. JURUSAN KEPERAWATAN

Variabel Perceived Value (Y1) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel E- Customer Satisfaction (Y2). Secara keseluruhan rata-rata skor Perceived Value

Metode penelitian yang dipakai adalah cyclic strategy , pada strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu di ulang kembali untuk menampung umpan balik ( feed back) sebelum

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan akan membuat para pelanggan tidak terlepas dari kinerja karyawan bengkel AUTO

visual didapat dengan cara mencari referensi-referensi gambar organ-organ pada sistem pencernaan pada manusia dan juga pewarnaan pada organ yang biasa dipakai,

Profitabilits yang diukur dengan ROA ( Return On Asset) dan ROE ( Return On Equity ), likuiditas diukur dengan CR ( Current Ratio ) dan leverage diukur dengan DR ( Debt Ratio

Methods : The methanol plant extracts were screened over three bioassays viz., cytotoxicity on HepG2 human hepatocellular carcinoma cell line assessed by MTT method,

Keluarga Pr juga meiliki kekhasan tersendiri dimana anak tidak hanya diikutsertakan dalam kegiatan ibadah keluarga bersama tetapi orang tua selalu merangkul anak sehingga anaknya