• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum berbasis kompetensi dalam konteks KTSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kurikulum berbasis kompetensi dalam konteks KTSP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. Kurikulum berbasis kompetensi dalam konteks KTSP

a. Materi meditasi, Kompetensi Mata Pelajaran (KMP) : Berperilaku sesuai dengan ajaran agama dan perkembangan diri baik secara fisik maupun mental.

Berikut contoh SK, KD, Indikator dan tujuan Pembelajaran Pada Pendidikan Agama Buddha, SMA Bodhisattva – Bandar Lampung

I. Standar Kompetensi

1. Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri II. Kompetensi Dasar

1.4 Melatih meditasi pandangan terang

III. Indikator

- Menjelaskan cara melaksanakan meditasi Vipasana Bhavan (pandangan terang) - Mengeraikan pedoman Vipasana Bhavana

- Melaksanakan praktik meditasi pandangan terang

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa mampu:

- Menjelaskan cara melaksanakan meditasi Vipasana Bhavan (pandangan terang) - Mengeraikan pedoman Vipasana Bhavana

- Melaksanakan praktik meditasi pandangan terang

b. Keterkaitan antara Kompetensi Mata Pelajaran (KMP) : Berprilaku sesuai dengan perkembangan diri, dengan Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (KLSP). Dalam konsistensinya diharapkan setelah siswa melakukan pembelajaran dapat memahami tentang konsep-konsep meditasi (viphasana Bhavana) dalam kehidupan sehari-hari, mampu mengembangkan ketrampilan dalam bermeditasi, dan memiliki sikap yang baik sesuai dengan tujuan bermeditasi yaitu pengendalian diri.

(2)

sehari-hari kepada siswa agar memiliki pandangan terang yaitu dapat bersikap secara sadar dan penuh kebijaksanaan dalam setiap aktivitas dan tindakan yang dilakukan.

Keterkaitan SK : (Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri). Dengan KMP (Berperilaku sesuai dengan ajaran agama dan perkembangan diri baik secara fisik maupun mental), yaitu di harapkan siswa dapat memiliki kompetensi ketrerampilan bagaimana melakukan meditasi dengan benar sesuai dengan instruksi, memahami tentang manfaat melakukan meditasi sehingga dapat direflesikan melalui sopan santun, kepedulian terhadap lingkungan, pengontrolan diri secara baik.

Keterkaitan antar KD antar SK, pada analisis ini antara KD satu dengan yang KD yang lain saling member penguatan salah satu contoh pada silabus, SMA Bodhisattva – Bandar Lampung dengan SK: Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri. KD 1 mendeskripsikan tentang jalan mulia berunsur delapan, pada bagian dijelaskan mengenai pelaksanaan sila-sila, sabagai dasar untuk melakukan pratik meditasi secara baik.

(3)

2. Evaluasi Pendidikan Agama Buddha SMA/SMK/Sederajat dengan menggunakan model CIPP

a. Contex

Pada evaluasi konteks dalam pendidikan agama budha dapat dirumuskan beberapa permasalahan.

1. Pola pembelajaran yang seperti apa yang disukai siswa agama budha.

2. Kebijakan-kebijakan sekolah yang belum jelas mengenai persamaan hak kepada siswa. Hal ini dikarenakan siswa agama budha yang minoritas. Tidak jarang merekan harus belajar diluar jam pelajaran atau sama sekali tidak mendapatkan pendidikan agama secara formal.

3. Kurangnya minat/motivasi belajar siswa sendiri (minder) karena merasa minoritas.

4. Pola pembelajaran guru yang tidak memahami kebutuhan siswa, hal ini dikarenakan kurang pemahaman mengenai konsep pembelajaran dan kurikulum yang selalu berkembang

b. Input: pada tahap evaluasi masukan memfokuskan pada kondisi siswa dan kemampuan tenaga pendidik, system sekolah, kurikulum yang telah dibuat.

Pertanyaan yang diajukan untuk program pendidikan berkenaan dengan masukan, antara lain:

1. Faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa merasa enggan untuk belajar

2. Apakah tenaga pendidik yang ada sudah memenuhi standar keprofesionalnya sebagai guru?

3. Langkah apa saja yang telah dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran

c. Proses : pada evaluasi proses menunjukan pada “apa” kegiatan yang dilakukan oleh program, siapa penanggung jawab program, kapan kegiatan akan selesai. Dalam analisis proses seberapa jauh pelaksanaan program telah dijalankan.

Beberapa pertanyaan yang di rumuskan:

(4)

2. Apakah pembelajaran yang telah dilakukan guru sudah berlangsung dengan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 3. Apakah sarana dan prasana juga media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara

maksimal

d. Produc: evaluasi produk atau hasil diarakan pada tingkat keberhasilan yang menunjukan tingkat perubahan siswa. Penilain ini dilihat dari tiga rana yaitu aspek kogniktif, psikomotor dan afektif.

1. Apakah tujuan dari pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai

2. Adakah perubahan yang dimilki siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Dari evaluasi dengan menggunakan model CIPP beberapa permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan agma Budha antara lain :

1. Kurangnya minat,motivasi pada diri siswa untuk belajar, hal ini karena jumlah mereka yang minoritas,

2. Kebijakan sekolah mengenai pembelajaran pendidikan agama bagi siswa minoritas tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

3. Kurangnya variasi pembelajaran yang dilakukan guru, berhubungan dengan media, strategi, dan sarana yang kurang.

3. Miler dan Seller

Menemukakan implemnetasi dalam tiga pendekatan: a. Tranmisi

Pada pendekatan tranmisi kurikulum di emplementasikan sebagai penanaman nilai, karakter, sikap, dan ketrampilan-ketrampilan untuk membekali siswa dalam bersosialisasi di masyarakat. Ketrampilan-ketrampilan di tranmisikan melalui strategi-strategi yang koomperatif dan berbasis pengetahuan. Proses yang dilakukan melalui analisis kebutuhan siswa secara filosofis, psikologis, dan social.

(5)

untuk selalu sadar. Sadar pada setiap tindakan-tindakan yang dilakukan, sadar terhadap lingkungan dan memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

b. Transaksi

Pada pendekatan transaksi yang memfokuskan pada aspek demokratis. Siswa dipandang sebagai individu yang rasional yang mampu membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat. Dari pendekatan ini siswa di harapkan dapat berkembang ketarap menuju kedewasaan sehingga mampu mereflesikan nilai-nilai pendidikan yang telah memberikan pencerahan terhadap pola berpikirnya. melalui materi meditasi dengan Kopetensi Dasar Melatih meditasi pandangan terang siswa diarakan untuk dapat bersikap dan mengambil sebuah penilain, keputusan dan tindakan secara bijaksana.

c. Posisi Transformasi

Melalui pendekatan pendidikan di arahkan untuk memberikan perubahan kepada siswa secara personal mapun social. Orientasinya di arahkan pada kerharmonisan hubungan social, lingkungan. Sehingga siswa dapat memiliki sikap, yang memahami persamaam hak terhadap sesama dan penghormatan terhadap lingkungan.

Pendekatan implementasi kurikulum menurut Jackson (1991) ada tiga yaitu:

1. Fidelity perspective;

(6)

2. Mutual adaptation;

Implementasinya pelaksana kurikulum mengadakan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil, kebutuhan, dan tuntutan perkembangan secara kontekstual.

Penerapan dalam Pendidikan Agama Budha difokuskan kepada kebutuhan siswa untuk diimplemetasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena pada intinya pendidikan Agama budha mengajarkan bagaimana siswa dapat memiliki kesadaran dan kepedelulian serta sikap yang baik dalam setiap aktivitas.

3. Curriculum enactment.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 17/BAHPL-FISIK/DISPARBUD/2017 tanggal 01 Nopember 2017 dan Penetapan Pelaksana/Penyedia Nomor :

Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok

Dari Tabel 1 dan Tabel 2 dapat dilihat bahwa perbandingan bubur kulit pisang barangan dan bubuk cokelat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata dan

Aplikasi Penjualan hanya dapat diakses oleh kasir dapat dilihat pada gambar 4.2, Aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan data shopping cart dari konsumen yang telah mengirimkan

Hal ini dapat dilakukan dengan mudah dengan jalan mengacu pada daftar komponen pada Level 3 yang terdapat dalam formulir pemeriksaan detail, memilih komponen yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, kualitas pelayanan, dan literasi keuangan syariah terhadap keputusan masyarakat Muslim menggunakan

Kalau sebuah keluarga Kristen tinggal di sebuah tempat dimana hukum menitahkan bahwa orang berzinah dihukum mati, maka seorang suami atau isteri mungkin harus

Salah satu hal yang akan menjadi titik perhatian kita semua adalah “bagaimana merancang guru masa depan yang menjanjikan?” Guru masa depan adalah guru yang