• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JURIDIS TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERCOBAAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 (Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1.642Pid.B2009PN.Mdn) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS JURIDIS TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERCOBAAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 (Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1.642Pid.B2009PN.Mdn) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURIDIS TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERCOBAAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 (Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1.642/Pid.B/2009/PN.Mdn)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

NIM : 070200150 DANIEL ANDREO

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

NIP : 195703261986011001 DR. M. HAMDAN,SH,MH

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

LIZA ERWINA,SH,M.Hum ALWAN,SH,M.Hum

(2)

ABSTRAK

Perdagangan orang adalah bentuk modern dari perbudakan manusia. Perdagangan orang juga merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari pelanggaran harkat dan martabat manusia. Makanya tindak pidana perdagangan di Indonesia telah menjadi perhatian khusus bagi aparat penegak hukum. Hal ini disebabkan perdagangan orang di Indonesia dilakukan dengan terorganisasi oleh pelakunya sehingga menyulitkan aparat penegak hukum untuk mengungkap tindak pidana perdagangan orang ini.

Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai pengaturan tentang tindak pidana perdagangan orang dalam peraturan perundang-udangan. Peraturan tentang perdagangan orang menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan dijadikan sebagai alat untuk menganalisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1642/Pid.B/2009 PN.Mdn.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis Normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku (Law as it is written in the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (Lawa as it is decided by the judge trough judical process).

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 merupakan peraturan khusus (Lex specialis) dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Perdagangan orang adalah salah satu bentuk dari pelanggaran Hak Asasi Manusia. Perdagangan Orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, dan penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekerasan, atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun di luar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.

(3)

ANALISIS JURIDIS TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERCOBAAN TINDAK PIDANA TERHADAP

PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007

(Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1.642/Pid.B/2009/PN.Mdn) A. Latar Belakang

Trafficking bukanlah hal yang baru. Kasus trafficking telah dikenal sejak

ribuan tahun tahun lalu, yaitu pada masa kekaisaran Romawi yang dipimpin oleh

Justinian, tahun 527-565M.1 Pada masa itu, Justinian menulis sebuah catatan

tentan adanya pihak yang ingin mengambil keuntungan lebih banyak dari

prostitusi. Pihak tersebut merayu para perempuan muda miskin dengan

barang-barang mahal. Setelah itu, mereka menyekap dan memaksa para perempuan itu

untuk bekerja dalam rumah bordil selama mucikari menghendakinya.

Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang “Pemberantasa Tindak Pidana

Perdagangan Orang (PTPPO)” melarang semua jenis tindakan, cara atau semua

bentuk eksploitasi yang mungkin terjadi dalam praktek perdagangan orang, baik

yang dilakukan antar wilayahh dalam negeri maupun antar Negara baik pelaku

perorangan maupun korporasi.

Penegakan hukum dewasa ini dapat dikatakan belum memenuhi harapan,

bukan hanya karena masalah profesionalisme aparat penegak hukum yang

dipertanyakan tetapi juga masalah peraturan perundang-undangan serta masalah

ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya.2 Proses penegakan hukum tidak

(4)

akan pernah terlepas dari upaya kebijakan kriminal, karena kebijakan kriminal

atau upaya penanggulangan kejahatan itu merupakan bagian intergral dari upaya

perlindungan masyarakat (social defence) dan upaya pencapaian kesejeahteraan

masyarakat (social welfare).3

Terkait upaya penegakan hukum tentang tindak pidana perdagangan orang,

maka pada tanggal 19 April 2007 Pemerintah Republik Indonesia telah

mengesahkan Undang-undang tentang pemberantasa Tindak Pidana Perdagangan

Orang (UU PTPPO) No. 21 Tahun 2007 LN. No. 58 yang disambut baik oleh

masyarakat Indonesia dan komunitas internasional yang peduli masalah

perdagangan orang, terbitnya UU ini merupakan suatu prestasi, karena dianggap

sangat komprehensif dan mencerminkan ketentuan yang diatur dalam Protokol

PBB.

Perdagangan orang (trafficking) adalah pelanggaran HAM yang paling kejam

karena merupakan bentuk baru dari perbudakan dan tidak mengindahkan masalah

kriminal yang sulit dicegah dan ditangkap pelakunya. Contoh kasus fenomenal

yang berhasil ditangkap adalah kasus 600 anak perempuan dari Sumatera Utara

yang dijual untuk dilacurkan ke Dumai, Kepulauan Riau Sumatera itu, Badan

Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mencatat,

tahun 1999 hingga Desember 2007 terdapat 514 kasus trafficking.4 Meskipun

Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang No.21 Tahun 2007 tentang

Pemberantasa Tindak Perdagangan Orang, masih banyak yang berdomisli di luar

negeri sehingga sulit untuk diberantas. Oleh karena itu, harus ada kerja sama yang

kuat antar negara untuk memberantas trafficking.

(5)

B. Permasalahan

1. Bagaimanakan konsep pertanggungjawaban pidana perdagangan orang

(trafficking) dalam perundang-undangan?

2. Bagaimanakah pengaturan hukum tindak pidana perdagangan orang

dalam Undang-undang No.21 Tahun 2007?

3. Bagaimanakah pertanggungjawaban pidana pelaku percobaan tindak

pidana perdangangan orang dikaitkan dengan Undang-undanga No.21

Tahun 2007 (Studi Kasus Putusan No.1.642/Pid.B/PN.Mdn)?

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah memberi kekuatan, hikmat, kebijaksanaan, pengetahuan dan

bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang

merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini disusun berdasarkan

pengalaman dan kegiatan yang penulis lakukan selama masa perkuliahan.

Skripsi ini berjudul: “Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban

Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007”.

Pelaksanaan pendidikan guna memperoleh gelar sarjana ini diakui banyak

mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta

petunjuk dari dosen pembimbing, maka tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini masih banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan, oleh

karena itu diharapkan adanya suatu masukan serta saran yang bersifat membangun

di masa yang akan datang.

(7)

Dalam penulisan skripsi ini, banyak bantuan, bimbingan dan motivasi dari

berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MH sebagai Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum sebagai Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum USU.

3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, sebagai Pembantu Dekan II

Fakultas Hukum USU.

4. Bapak Muhammad Husni, SH, M.Hum sebagai Pembantu Dekan III

Fakultas Hukum USU.

5. Bapak Dr. Hamdan, SH, M.Hum sebagai Ketua Jurusan Departemen

Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Liza Erwina, SH, M.Hum sebagai Sekretaris Departemen Hukum

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Sekaligus Sebagai

Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu untuk membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Alwan, SE, M.Hum sebagai dosen Pembimbing II yang juga telah

meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi SH.M.Hum selaku Dosen wali penulis

selama mengikuti perkuliahaan.

(8)

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara Medan yang turut mendukung segala urusan perkuliahan

dan administrasi selama mengikuti perkuliahan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Orang tua penulis: Ayahanda Albert Manalu dan ibunda Rince Ria

Situmeang,Spd yang telah memberikan sejenak kasih sayang, perhatian

dan bimbingan yang tulus kepada penulis

2. Kakak Tiur Nismawati Manalu,Spd, abang Luhut Hamonangan

Manalu,SE dan adik tercinta Veronika Adelina Manalu yang telah

memberikan kasih sayang yang tulus dan dukungan moril kepada penulis.

3. Maria Sutini Oktavia Ambarita,Amd yang selama ini memberi motivasi,

dukungan, serta pelajaran yang sangat berarti kepada penulis.

4. Teman-teman penulis tersayang: Roy Inaldo Situmorang, Parlindungan

Ritonga, Roy Permadi Siagian, Alex Sundar Purba, Junaidi Situmorang,

Ridha Hafis,SH, Torkis Sutanto, Andiko Situmorang, Hernalom Panjaitan.

5. Sahabat-sahabat tercinta: Syawal Saputra Siregar,SH, Dedi Johanes

Pakpahan, Karlina Listra Veni, Dumaria Simamora, Ruben Siahaan.

6. Kepada Teman-teman Organisasi GMKI yang telah mendukung penulis

dalam menyelesaikan skirpsi ini.

7. Kepada saudara-saudaraku terima kasih atas dukungan, doa dan perhatian

yang sangat besar dan selalu mendukungku, terima kasih kepada seluruh

keluarga besarku yang memberikan dorongan semangat kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan hingga selesai skripsi ini.

(9)

8. Kepada teman-teman, khususnya stambuk 2007 Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima

kasih atas segalanya.

9. Dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas penulisan skripsi

ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, atas segala kesalahan dan

kekurangannya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, September 2012

Daniel Andreo Manalu

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 5

D. Keaslian Penulisan ... 6

E. Tinjauan Kepustakaan ... 7

F. Metode Penelitian ... 23

BAB II KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM PERUNDANG-UNDANGAN ... 28

A. Pengertian Pertanggungjawaban ... 28

1. Kemampuan Bertanggung Jawab ... 28

2. Kesengajaan ... 29

3. Kealpaan ... 32

4. Alasan Penghapusan Pidana ... 33

B. Sistem Pertanggungjawaban dalam KUHP ... 35

C. Sistem Pertanggungjawaban di Luar KUHP ... 41

BAB III PENGATURAN TINDAK PERDAGANGAN ORANG DALAM UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2007 ... 48

(11)

A. Latar Belakang Munculnya Tindak Pidana Perdagangan

Orang dan Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tindak

Pidana Perdagangan Orang ... 48

B. Pengertian Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 56

C. Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 ... 66

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERCOBAAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 ... 74

A. Kasus ... 74

B. Analisis Terhadap Putusan No 1642/Pid B/2009/PN Mdn ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dari masing-masing formula, pada kekerasan dan kerapuhan tablet ekstrak kulit buah manggis, sedangkan pada waktu

Keterangan lain-lain Jika proses pembimbingan Skripsi selesai mohon dilaporkan kepada Ketua Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

JUDUL : JAMUR PENUNJANG HARAPAN HIDUP PASIEN KANKER HATI. MEDIA : HARIAN JOGJA TANGGAL : 29

Menurut British Standard BS EN ISO 7730, kenyamanan termal merupakan suatu kondisi dari pikiran manusia yang menunjukkan kepuasan dengan lingkungan termal.Definisi yang

Pedagogi kritis, tambahnya, menawarkan pisau untuk melakukan kritik terhadap pandangan-pandangan lama yang sudah ketinggalan jaman, merumuskan pandangan baru tentang

Penelitian ini merancang sebuah aplikasi ujian berbasis komputer (Computer Based Test - CBT) menggunakan metode User Centered Design dan berbasis desktop untuk lebih

Dalam melakukan analisis pemeringkatan website PT Lion Air, PT Garuda Indonesia dan PT Sriwijaya Air, penulis menggunakan tools pemeringkatan web yaitu Alexa Rank untuk

(2) Negara-negara anggota, yang menyadari bahwa negara anggota lain tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian ini yang menghasilkan pengurangan keuntungan bagi