• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “Her Sunny Side” Karya Osamu Koshigaya Osamu Koshigaya No Sakuhin No “Her Sunny Side” To Iu Shousetsu No Shujinkou No Shinriteki No Bunseki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “Her Sunny Side” Karya Osamu Koshigaya Osamu Koshigaya No Sakuhin No “Her Sunny Side” To Iu Shousetsu No Shujinkou No Shinriteki No Bunseki"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJUAN UMUM TERHADAP NOVEL HER SUNNY SIDE,

PSIKOANALISA SIGMUND FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG

2.1 Definisi Novel

Novel diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih pendek daripada roman, tetapi lebih panjang dari cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapakan sesuatu kejadian penting, menarik dari kehidupan seseorang ( dari suatu episode kehidupan seseorang) secara singkat dan pokok-pokok saja. Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang berarti “ sebuah kisah, sepotong berita”. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Novel dalam arti luas adalah cerita adalah cerita dalam bentuk prosa yang ukurannya luas. Ukuran luas disini dapat diartikan dengan cerita yang memiliki alur yang kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, dan setting cerita yang beragam pula.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 (dalam Siswanto 2008 :141) “novel” diartikan sebagai “karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian

(2)

Pengertian novel menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Novel menurut Nurgiyantoro (1995:9) adalah karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kehidupan kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.

2. Novel menurut Wellek dan Waren dalam Nurgiyantoro (1995:3) bahwa novel sebagai karya fiksi hruslah merupakan cerita menarik, tetap merupakan bangunan struktur yang koheren dan tetap mempunyai tujuan estetik.

3. Menurut Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus Priantoro,S.Pd dalam

Nurgiyantoro (1995:5)menjabarkan bahwa novel adalah karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intriksik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam sebuah karya sastra.

4. Menurut Sumarjo (dalam Santosa dan Wahyuningtys, 2010:47)”novel” diartikan “ novel adalah produk masyarakat,

novel berada di masyrakat karena novel dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam masyarakat”

Di dalam sebuah karya fiksi, novel biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

(3)

b. Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan, oleh karena itu, pengarang novel dapat membahas hampir semua segi persoalan.

c. Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak. Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masing-masing digambarkan lengkap dan utuh.

d. Novel bersifat relistis yang artiny merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya.

e. Bentuk novel bisanya lebih panjng dan biasanya labih dari 10.000 kata.

Biasanya novel menceritakan peristiwa pada masa tertentu. Penggarapan unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa, nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan aspek tertentu dari unsur intrinsik tersebut. Novel biasanya menceritakan kejadian yang luar biasa tentang kehidupan manusia. Pada sebuah novel selalu ada kaitan erat dengan masyarakat dan dapat dikatakan sebagai dokumentasi sosial. Di dalamnya digambarkan perjuangan dalam kehidupan, pertentangan antara keadilan dengan penindasan, konflik antar manusia, alam, dan perasaan masyarakat yang bercampur-campur dengan imajinasi.

(4)

novel tersebut. Uinsur ekstrinsik tidak berhubungan langsung dalam mebangun suatu novel.

2.1.1 Unsur Intrinsik

a. Tema

Tema dalah ide dasar atau gagasan pokok yang mendasari sebuah novel. tema menurut Aminudin (2000:91) tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Tema dipahami sebagai gagasan atau ide utama atau makna utama dalam sebuah tulisan.

Menurut Wiyatmi (2009:43) tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur-unsur lainnya. Di samping itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat raya.

(5)

b. Plot / Alur

Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah novel. Menurut Siswanto Wahyudi (2008) Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

Menurut Wiyatmi (2009:36) secara garis besar alur dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal berisi eksposisi yang mengandung instanbilitas dan konflik. Bagian akhir cerita biasanya mengandung donoument (penyelesaian atau pemecahan masalah).

Dalam analisis ini, alur awal yang terdapat dalam novel Her Sunny Side bercerita tentang kehidupan kedua tokoh utama yaitu Mao dan Kosuke semasa kecil. Dimana mereka merupakan murid di sebuah sekolah yang sama. Pada saat itu Mao adalah anak yang dijauhi oleh teman-temannya, ia mendapatkn perlakuan ijime dri teman-teman di sekolahnya, hanya Kosuke lah yang mau berteman dengan Mao. Hingga mereka harus berpisah karena Kosuke harus pindah sekolah. Namun setelah sepuluh tahun mereka bertemu kembali karena urusan pekerjaan mereka.

(6)

Mao yang aneh, namun Kosuke selalu berusaha untuk memahaminya. Pada alur terakhir masih diceritakan tentang kehidupan mereka dengan segala sifat Mao, namun kosuke sudah mulai terbiasa, namun pada akhirnya Mao menghilang tiba-tib dan meninggalkan Kosuke.

c. Tokoh

Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama , yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Selain itu, menurut Anonim (2003:115) tokoh adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam karya sastra. Tokoh adalah orang yng sangat penting untuk menjalankan sebuah cerita. Dengan adanya tokoh, cerita yang ditampilkan akan terasa hidup untuk dibaca. Di dalam karya sastra fiksi tokoh biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai dengan keterlibatannya dalam cerita, tokoh dibedakan antara tokoh utama dan tokoh tambahan.

(7)

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah cerita yang bersangkutan, ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung jalan cerita dari sebuah karya sastra.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Mao dan Kosuke, mereka merupakan sepasang kekasih yang dimana dahulu mereka adalah teman sejak kecil, setelah sempat terpisah dan mereka bertemu kembali setelah dewasa dan kemudian kekasih. Mao memiliki sifat yang unik dan terkadang aneh, sifat nya ini dipengaruhi oleh perlakuan ijime yang di alaminya ketika masih sekolah dulu. Sedngkan kosuke adalah seorang laki-laki yang baik dan berusaha selalu mengerti akan sifat-sifat Mao, ia sangat mencintai Mao oleh karena itu selalu berusaha memahami Mao.

Tokoh-tokoh tambahan yang digambarkan dalam cerita ini adalah teman-teman sekolah Mao dan Kosuke, orang tua Mao dan Kosuke, rekan kerja Mao dan Kosuke, serta tetangga tempat merek tinggal.

d. Setting/Latar

(8)

terjadinya lakon dalam karya sastra atau novel secara lengkap, pembaca tentu harus mampu memahami bagaimana setting dari karya sastra tersebut.

Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks cerita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu tempat tertentu, pada suatu masa dan lingkungan masyarakat tertentu. Dalam sebuah fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan geografis. Di lokasi mana peristiwa terjadi, di desa apa, kota apa dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan manusia.

Latar tempat dalam novel Her Sunny Side diantaranya adalah sekolah, kantor, stasiun, apartemen, bioskop, kediaman orang tua Mao, dan taman Ichiyo. Latar waktu dalam novel Her Sunny Side terjadi pada zaman sekarang. Sedangkan latar sosial dalam novel ini adalah Mao dan Kosuke adalah orang biasa-biasa saja, mereka merupakan teman dari kecil yang sempat terpisah dn bertemu kembali setelah dewasa dan menjadi sepasang kekasih, dan hidup bersama, namun pada akhirnya Mao menghilang meninggalkan Kosuke.

2.1.2 Unsur Ekstrinsik

(9)

secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik karya sastra lebih mengarah pada kondisi sosial dan budaya dari pengarang sehingga mempengaruhi penciptaan sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik karya sastra cukup berpengaruh terhadap totalitas keterpduan cerita yang dihasilkan oleh pengarang.

Di dalam unsur ekstrinsik juga memiliki beberapa unsur diantaranya keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang semuanya itu kan mempengaruhi karya yang ditulisnya. Unsur ekstrinsik merupakan segala faktor yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra yang merupakan milik subjektifitas pengarang yang berupa kondisi sosial, motivasi dan tendensi yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan seseorang.

Unsur-unsur ekstrinsik meliputi tradisi dan nilai-nilai, struktur kehidupan sosial, keyakinan dan pndangan hidup, suasana politik, lingkungan hidup, agama, dan lain-lain. Untuk melakukan pendekatan terhadap uinsur ekstrinsik diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lain-lain.

2.2 Setting Novel Her Sunny Side

(10)

a. Latar Tempat

Novel Her Sunny Side di dalm cerita terdapat latar tempat terjadinya cerita yang berbeda-beda seperti yang dibawah ini :

1. Sekolah

Ini terlihat dari kejadian pada saat Mao ditertawakan oleh teman-teman sekelasnya karena kebodohannya dalam belajar. ( Hal 9)

2. Kantor

Ini terlihat dari kejadian pertama kali mereka bertemu setelah lama berpisah, mereka bertemu kembali di kantor Lara Aurore tempat Mao bekerja. ( Hal 5)

3. Toko Musik

Ini terlihat pada saat kalimat “ Mao sudah tiba lebih dahulu di lantai lima

toko musik besar tempat kami sepakat untuk bertemu. Dia sedang mendengarkan musik lewat headphone”. ( Hal 13)

4. Kafe

(11)

5. Kediaman Orang Tua mao

Ini terlihat pada saat mereka mengunjungi orang tua Mao untuk meminta restu hubungan mereka. ( Hal 63 )

6. Apartemen

Ini terlihat pada saat mereka mulai tinggal bersama di sebuah apartemen, ( Hal 91 )

7. Toko Perhiasan

Ini terlihat pada saat Kosuke pertama kalinya membelikan cincin untuk Mao. Dan Mao sangat senang sekali. ( Hal 162 )

8. Taman Ichiyo

Ini terlihat pada saat mereka mengunjungi taman Ichiyo setelah lama sekali tidak kesana, dan mereka teringat akan kenangan-kenangan pada saat sekolah dulu. ( Hal 172 )

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa -peristiwa yang diceritakan dalam sebuah krya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan latar tempat dan latar sosial sebab pada kenyataannya memang saling berkaitan.

(12)

c. Latar Sosial

Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan masyarakat termasuk berbagai masalah dalam lingkup yang kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap. Di samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan misalnya atas, menengah, dan bawah.

Dalam novel Her Sunny Side, Osamu Koshigaya menggambarkan latar sosial dari tokoh utama Mao dan Kosuke adalah orang yang dari kalangan biasa-biasa saja. Mereka merupakan teman sekolah dimana pada saat itu mereka harus berpisah karena kosuke pindah sekolah. Namun pada saat dewasa mereka dipertemukan kembali karena pekerjaan, dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih dan hidup bersama. Namun pada suatu waktu Mao tiba-tiba menghilang dan meninggalkan Kosuke dan tidak pernah kembali.

2.3 Psikoanalisa Freud Dalam Kajian Sastra

Menurut Sigmund Freud (http://www.anneahira.com/psikologi-sastra.htm) psikologi dan sastra memiliki hubungan yang erat. Freud juga mengungkapkan bahwa hubungan sastrawan dengan gejala psikologis, baik yang terlihat maupun yang terungkap akan dituangkan dalam karya sastra. Hal ini semua akan dilihat dari pendekatan psikoanalisis.

(13)

pengamatan dengan manusia-manusia lain disekitarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Freud (http//www.majalahpendidikan.com/2011/pendekatan-psikologi-sastra.html), manusia sebagai sistem yang kompleks memiliki energi untuk berbagai tujuan seperti bernafas, bergerak, mengamati, dan mengingat. Mereka mempunyai kepekaan tinggi sehingga mereka mampu menangkap suasana bathin manusia lain yang paling dalam.

Psikoanalisa dalam karya sastra bergun untuk menganalisis secara psikologis tokoh-tokoh dalam drama dan novel. terkadang pengarang secara tidak sadar dapat memasukkan teori psikologi yang dianutnya. Psikoanalisi juga dapat menganalisis jiwa pengarang lewat karya sastranya.

Prinsip – prinsip psikoanalisis adalah sebagai berikut :

a) Lapisan kejiwaan yang paling dalam (rendah) adalah lapisan bawah sadar (libido) atau daya hidup, yang berbentuk dorongan seksual dan perasaan-perasaan lain yang mendorong manusia mencari kesenangan dan kegairahan.

b) Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dan kanak-kanak banyak mempengaruhi sikap hidup di masa dewasa.

c) Semua buah pikiran, betapapun kelihatannya tidak berarti masih tetap penting bila dihubungkan dengan daerah bawah sadar.

(14)

e) Emosi itu sendiri bersifat dwirasa. Tidak ada emosi dari satu jenios. Benci dan sayang saling bercampur.

f) Sebagia konflik dapat diselesaikan atau disembunyikan dengan cara yang dapat diterima. Apabila dia mampu dapat keluar dari konflik itu disebut sublimasi, tetapi bila gagal ia akan menyerupai neurosis yaitu konflik emosi di dasar jiwa.

Dalam kajian psikologi sastra, akan berusaha mengungkapkan psikoanalisa kepribadian yng di pandang memiliki tiga unsur kejiwaan yaitu Id, Ego, Super Ego. Ketiga sistem kepribadian ini berkaitan serta membentuk totalitas, dan berupa tingkah laku manusia yang tidk lain adalah produk interaksi ketiganya.

Dalam psikoanalisis menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia berupa :

a. Id

Id merupakan sistem kepribadian yang asli. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir ( unsur-unsur biologis ) termasuk insting. Id merupakan aspek kepribadian dimana kedua aspek lain yaitu Ego dan Super Ego tumbuh.

b. Ego

(15)

akan melakukan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya.

c. Super Ego

Super Ego dalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan dan di ajarkan orang tua kepada anak-anaknya yang dimaksud dalam bentuk larangan atau perintah. Super Ego adalah wewenang moral dari kepribadian, ia mencerminkan yang ideal bukannya yang real, dan memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan.

Adapun fungsi utama dari Super Ego adalah :

1. Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri Id agar impuls-impuls tersebut di salurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.

2. Mengarahkan Ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral daripada dengan kenyataan.

3. Mendorong individu kepada kesempurnaan.

(16)

mimpi dan sastra, dalam hal ini dihubungkan dengan elaborasi karya sastra dengan proses elaborasi mimpi yang oleh Freud disebut “pekerjaan mimpi”. Bagi

freud mimpi seperti tulisan, yaitu sistem tanda yang menunjuk pada sesuatu yang berbed dengan tanda-tanda itu sendiri. Keadaan orang yang bermimpi adalah seperti penulis yang menyembunyikan pikirannnya.

Teori psikoanalisis yang diungkapkan freud dimanfaatkan untuk mengungkapkan gejala psikologi yang ada didalam karya sastra. Analisis terhadap gejala psikologi yang ada di dalam bahasa yang diungkapakan pengarang dan juga digunakan untuk menilai karya sastra sebagai proses kreatif. Selain itu psikonalisa dalam karya sastra berguna untuk menganalisis secara psikologis tokok-tokoh dalam novel. karena terkadang pengarang secara tidak sadar maupun sadar memasukkan teori psikologi yang dianutnya ke dalam intrinsik cerita. Dari situlah peran pembaca sebagai penganalisis, korektor sekaligus pengkritik terlihat sebagai pelaku utama dalam mengkaji karya sastra berdasarkan teori psikoanalisis. Jadi hubungan antara psikoanalisa dan sastra terlihat dari pembaca. Psikoanalasisa digunakan pembaca untuk menganalisis karya sastra serta melihat keretakan, ketidakteraturan, perubahan, dan distorsi yang sangat penting dalam suatu karya sastra.

(17)

2.4 Biografi Pengarang

Osamu Koshigaya dilahirkan di Tokyo pada tahun 1971. Ia memulai karirnya sebagai penulis di usianya yang ke 20-an. Penulis sempat merasa depresi ketika debut novelnya tidak terjual selama 5 tahun. Namun beliau tidak pernah putus asa.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana.. dalam bidang Ilmu

Karena yang akan diteliti dalam Skripsi ini adalah kondisi psikologis tokoh utama Arisa Morishige yang dihubungkan dengan kondisi kejiwaan, maka metode atau pendekatan utama