• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah karya seni, karena itu sastra mempunyai sifat yang sama

dengan karya seni yang lain. Seperti seni suara, seni lukis, seni pahat dan lain-lain.

Tujuannya sama yaitu membantu manusia menyingkapkan rahasia keadaanya

untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kebenaran.

Yang membedakan dengan seni yang lain adalah bahwa sastra memiliki aspek

bahasa (Semi, 1985:39). Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk

mengungkapkan suatu ide, gagasan atau pikiran dengan gambaran-gambaran

pengalaman.

Sastra menyuguhkan pengalaman bathin yang dialami pengarang kepada

penikmat karya sastra (masyarakat). Sebuah karya sastra bisa lahir dari proses

imajinasi sang penulisnya, baik itu melalui imajinasi maupun tercipta dari

kehidupan nyata di dalam ruang lingkup masyarakat. Setiap seni yang dibuat

dengan kesungguhan tentu mengandung keterikatan yang kuat dengan kehidupan,

karena manusia adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Sastra merupakan

produk kehidupan yang mengandung nilai-nilai sosial, filosofi, religi, dan

sebagainya.

Menurut Rene Wellek dalam Badrun (1983:16) istilah sastra hendaknya

dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya segenap kejadian atau

peristiwa yang dikemukakan di dalam karya sastra bukanlah pengalaman jiwa atas

(2)

Salah satu karya sastra yang akan di telaah oleh penulis adalah tokoh

utamanya yaitu Suguro yang terdapat di dalam novel Skandal karya Shusaku

Endo. Novel ini salah satu Novel best seller karya Shusaku Endo. Di dalam Novel

ini di ceritakan tentang bagaimana kondisi psikologis seorang sastrawan terkenal

yang terikat dengan kehidupan sekelompok masyarakat yang fulgar.

Karya sastra menurut Wellek dan Werren dalam Pradopo (2002 : 81) pada

hakekatnya karya sastra merupakan sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang.

Pada dasarnya karya sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya

sastra yang bersifat fiksi seperti novel, cerpen, essei dan cerita bergambar (komik).

Sedangkan yang bersifat non fiksi berupa puisi, dan drama.

Novel adalah salah satu karya sastra dan media komunikasi yang

digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau pembaca

yang disampaikan dengan cara tidak langsung. Novel juga merupakan karya sastra

yang sarat akan pengetahuan sekaligus pesan moral yang disampaikan pengarang

melalui tulisannya. Dengan memasukkan beberapa unsur emosional kedalam

watak tokoh yang ada di dalam novel.

Dalam sebuah karya sastra terdapat dua unsur yang berpengaruh di dalam

karya tersebut, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intirnsik adalah

unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga dikatakan

unsur-unsur yang secara langsung membangun cerita. Unsur-unsur-unsur yang dimaksud

seperti tema, alur, plot, penokohan, bahasa dan sudut pandang cerita. Sedangkan

yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar

(3)

itu tersebut. Seperti kebudayaan, sosial, psikologis, politik, agama dan lain-lain

yang dapat mempengaruhi dalam menulis karya sastra tersebut. Unsur intrinsik

dan ekstrinsik ini juga terdapat di dalam salah satu karya sastra fiksi yang berupa

novel. Salah satu unsur pembangunan fiksi di dalam novel ini yang akan di telaah

adalah tokoh. Dalam mendeskripsikan tokoh, pengarang memiliki kebebasan

dalam menampilkan tokoh-tokoh cerita baik di dalam kehidupan sosiologis,

psikologis dan fisiologis.

Berbicara mengenai psikologis tokoh utama di dalam sebuah karya sastra

termasuk kedalam salah satu unsur yang mempengaruhi dari jalan cerita dari

karya sastra tersebut. Psikologis di dalam tokoh utama merupakan salah

kebebasan pengarang untuk menampilkan bagaimana psikologis tokoh sehingga

antara psikologis tokoh dengan jalan ceritanya menjadi sejalur dan serasi.

Psikologis berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa dan

“Logos” adalah ilmu pengetahuan. Jadi psikologis adalah ilmu yang mempelajari

tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya dan latar

belakang (Ahmadi, 1991:47). Sedangkan psikologi sastra merupakan kajian sastra

yang memandangkan karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan

menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya Suatu perkembangan lainnya

dalam sejarah psikologi ialah yang dipelopori oleh Sigmund Freud, seorang

psikiater Austria (1856-1939) yang secara sistematis dan empiris telah

menunjukkan bahwa pergolakan jiwa manusia tidak hanya melibatkan alam sadar

bagi diri orang yang bersangkutan, tetapi juga melibatkan pergolakan yang tidak

sadar (alam bawah sadar) pada diri orang tersebut. Kemudian teori dikembangkan

(4)

Freud dalam semi (1985:47) merumuskan hipotesis yang berhubungan

dengan seluk beluk jiwa manusia. Menurutnya seluk beluk jiwa manusia itu

tersusun dalam 3 tingkat yaitu Id (libido atau dorongan besar), Ego (peraturan

secara sadar antara Id dan realitas luar) Super Ego (penuntun moral dan aspirasi

seseorang).

Novel Skandal menceritakan tentang seorang Novelis kawakan yang

sangat terkenal dengan kehidupan pernikahan yang harmonis dan dipandang

terhormat oleh masyarakat. Suguro dibesarkan di Jepang sebagai seorang katolik

yang taat. Pada saat Suguro menghadiri acara terhormat untuk seluruh penulis ada

seorang wanita yang mengaku mengenal Suguro. Wanita itu mengatakan kalau

Suguro sering mengunjungi sebuah tempat yang bisa dibilang kawasan itu adalah

kawasan mesum di Shinjuku-Tokyo. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan

buruk masyarakat terhadap tokoh utama, yang awalnya sangat di hormati dan

dicintai masyarakat sebagai seorang penulis dan juga seorang katolik yang taat.

Tetapi, berulang kali Suguro menyangkal tuduhan-tuduhan yang dikatakan

wanita tersebut. Wanita itu beranggapan kalau Suguro keliru dalam bantahannya.

Wanita beranggapan bahwa Suguro tidak mau ada yang tahu kalau dia ikut

berpesta ke Shinjuku di Tokyo dikarenakan dia adalah seorang Novelis yang

terkenal.

Di dalam Novel Skandal dapat dilihat bahwa tokoh utama menyanggah

tuduhan yang telah ditujukan kepadanya. Hal ini sangat merugikan bagi kariernya

sebagai seorang penulis, karena sama sekali dia memang tidak pernah menghadiri

(5)

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui

bagaimana kondisi psikologis tokoh utama dalam novel ini. untuk itu penulis

membahasnya di dalam skripsi dengan judul “Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel Skandal Karya Shusaku Endo”.

1.2 Perumusan Masalah

Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda di dalam menjalankan

kehidupannya. Walaupun setiap orang mau mengerjakan suatu tugas yang di

embannya belum tentu itu sesuai dengan hati nuraninya. Dalam novel ini tokoh

utama yang digambarkan oleh Suguro adalah seorang penulis/novelis yang

terkenal yang dikagumi oleh banyak penggemarnya. Suguro dibesarkan di Jepang,

sebagai penganut agama kristen.

Suguro memiliki seorang istri yang sangat dicintainya, dua kali dalam

seminggu istrinya datang untuk membersihkan kantornya. pada saat-saat itu

Suguro memasang tampang sebagai orang yang sayang pada keluarganya.

Malam itu Suguro mendapat sebuah hadiah kesusasteraan untuk sebuah

novelnya yang ditekuninya selama tiga tahun. Sudah banyak penghargaan yang

diperolehnya sepanjang kariernya sebagai seorang novelis. Suguro mendapat

sebuah undangan untuk menghadiri pertemuan dengan novelis-novelis terkenal

lainnya. Upacara dimulai pada waktu yang terukir di kartu undangan. Kata

sambutan kepala perusahaan penerbit disusul dengan pidato yang diucapkan oleh

Kano, salah seorang anggota komite penganugerahan.

Setelah menyampaikan pidatonya di depan para tamu, tiba-tiba seorang

(6)

tempat yang terhormat yang dihadiri oleh Suguro. Tangan kanannya memegang

rokok yang menyala, sementara tangan kirinya memegang segelas minuman.

Wanita itu kenal dengan Suguro dan dia merasa kalau Suguro juga

mengenal dirinya. Dengan bergaya sok akrab wanita muda itu mengatakan bahwa

ia pernah bertemu dengan Suguro di Shinjuku. Di ketahui Shinjuku adalah tempat

dimana banyak wanita jalanan berada. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan

buruk masyarakat terhadap Suguro yang awalnya sangat dihormati masyarakat

sebagai seorang novelis dan juga seorang katolik yang taat. Tapi berulang kali

Suguro membantah kalau dia tidak pernah datang ke tempat seperti itu. wanita

muda tersebut beranganggapan kalau Suguro keliru dalam bantahannya. Dia

merasa bahwa Suguro tidak mau ada yang tahu kalau dia ikut berpesta di Shinjuku

dikarenakan dia seorang Novelis terkenal. Tapi Naruse merasa tidak mungkin dia

tidak dapat membedakan yang tampak dengan kenyataanya. Wanita itu merasa

yakin kalau orang yang ditemuinya di Shinjuku itu adalah Suguro seorang novelis

terkenal.

Hal ini menyebabkan munculnya masalah psikologis terhadap tokoh utama

yang akan dilihat dari segi Id, Ego, dan Super Ego. Untuk memudahkan arah

sasaran yang ingin dikaji, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana psikologis tokoh utama yang diungkapkan oleh Shusaku Endo

dalam novel skandal ini.

2. Beban psikologis seperti apa yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel

(7)

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan-permasalahan yang ada , maka penulis menganggap

perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam permasalahan. Hal ini

dimaksudkan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh,

sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus.

Dalam analisis ini, penulis hanya terfokus membahas mengenai bagaimana

psikologis tokoh utama yang bernama Suguro di dalam Novel Skandal ini.

Desakan untuk membela diri sudah menggelegak sampai ke tenggorokan Suguro,

tetapi ia menyadari bahwa jika itu sampai disuarakannya maka kerenggangan

yang tegar antara dirinya dan teman-temannya malah akan menjadi bertambah

lebar. Sementara itu sebagian dari kesadarannya sendiri tidak bisa membantah

pernyataan Shiba bahwa karyanya tidak meyakinkan. Ia merasa seakan-akan

selalu ada sesuatu yang disembunyikannya di salah satu lubuk hatinya yang paling

dalam.

Penulis menganalisis novel ini dengan mengambil beberapa cuplikan

cerita dari Novel Skandal ini. kemudian penulis akan mengomentari cuplikan

tersebut terutama yang adanya indeksial kondisi psikologis tokoh utama yang

diekspresikan oleh sastrawan Shusaku Endo dalam Novel Skandal ini. Psikologi

tersebuat akan dilihat keterkaitannya dengan Id, Ego dan Super Ego di dalam

Novel tersebut.

Supaya penjelasan di dalam pembahasan masalah dalam Skripsi ini

menjadi jelas dan memiliki akurasi data yang tepat dan objektif, maka penulis

(8)

Sigmun Freud dalam kajian sastra dan biografi pengarang. Penulis menganalisis

penelitian ini dengan menggunkan pendekatan semiotik dan psikoanalisis Sigmun

Freud sebagai acuan penelitian.

1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Sastra menurut Rene Wellek dalam Badrun (1983 : 16 ) adalah bahwa

sastra hendakknya dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya

segenap kejadian atau pertistiwa yang dikemukakan dalam karya sastra bukanlah

pengalaman jiwa atas peristiwa yang sesungguhnya, tetapi merupakan sesuatu

yang dibayangkan saja.

Karya sastra pada umunya merupakan hasil imajinasi dari seorang

pengarang. Seperti yang diungkapkan oleh Wellek dan Werren dalam Pradopo

(2002 : 81)bahwa karya sastra pada hakekatnya merupakan sebuah hasil imajinasi

dari seorang pengarang.

Di dalam karya sastra fiksi terdapat dua unsur yang sangat mempengaruhi

yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur tersebut juga terdapat di

dalam Novel Skandal karya Shusakku Endo. Salah satu unsur intrinsik yang akan

ditelaah adalah tokoh.

Tokoh menurut Aminuddin (2002 : 79) adalah para pelaku yang

mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin

suatu cerita. Sedangkan arti tokoh secara umum adalah para pelaku yang terdapat

(9)

pengarang. Jadi pengarang memiliki kebebasan dalam menciptakan watak

tokohnya.

Watak setiap di dalam karya fiksi selalu berbeda-beda, seperti halnya di

dalam kehidupan nyata. Watak seorang tokoh dapat menggambarkan psikologi

tokoh tersebut. Walaupun psikologi termasuk unsur ekstrinsik tetapi keberadaan

unsur ini sangat mempengaruhi jalan sebuah cerita dari karya fiksi tersebut.

Pendekatan psikologis banyak bersandar pada psikoanalsis yang

dikembangkan oleh Sigmun Freud setelah melakukan berbagai penelitian, bahwa

manusia banyak dikuasai oleh alam bathinnya sendiri (Endraswara, 2008 : 101).

terdapat Id, Ego dan Super Ego di dalam diri manusia yang menyebabkan

manusia selalu berada di dalam keadaan berperang di dalam dirinya, resah, gelisah,

dan tertekan.

Suatu karya sastra dianggap bermutu kalau dia mampu menggambarkan

kekalutan dan kekacauan bathin manusia karena hakekat kehidupan manusia

adalah perjuangan menghadapi kekalutan bathinnya sendiri.

Di dalam novel Skandal ini digambarkan oleh Shusaku endo tentang

tekanan bathin seorang novelis terkenal yang mendapatkan tuduhan dari seorang

wanita yang sama sekali tidak dikenalnya. Sehingga Suguro berusaha

membuktikan bahwa semua tuduhan yang ditujukan kepadanya sama sekali tidak

(10)

1.4.2 Kerangka Teori

Meneliti perwatakan tokoh melalui karya sastra berarti harus

menggunakan teori sastra. Dalam menganalisis ini, teori yang digunakan adalah

teori semiotik dan psikologis. Semiotik adalah sebagai ilmu tanda, yang

memandang fenomena sosial dan budaya sebagai sistem tanda menurut Preminger

dan Pradopo dalam Wiyatmi (2009 : 92). Dalam ilmu tanda secara sistematik

mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-sistem lambang dan

proses-proses perlambangan (Luxemburg dkk, 1992 : 44).

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka

dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam

hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang

bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain

sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berpikir, berkeyakinan,

berperasaan dan lain sebagainya.

Psikoanalisis pertama di munculkan oleh Freud, ia mengatakan bahwa

kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian

besarnya adalah ketidaksadaran atau sadar.

Psikoanalisis kepribadian menurut Freud terdiri dari Id, Ego dan Super

Ego. ketiga sistem itu saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Id adalah

sistem kepribadian yang paling dasar. Id adalah satu-satunya komponen

kepribadian yang hadir sejak lahir. Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam

bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan

(11)

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan

mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin

menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain

untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Menurut Freud, Id mencoba untuk

menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui

proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang

diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan. Ego adalah komponen

kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut

Freud, Ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari Id dapat

diterima di dunia nyata.

Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan

keinginan Id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip

realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan

untuk bertindak atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls Id itu

dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – Ego pada akhirnya akan

memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu dan tempat yang tepat.

Sementara Super Ego berkembang mengkontrol dorongan dorongan dari Id.

Adapun Super Ego adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan

yang bersifat evaluative (menyangkut tentang baik dan buruk). Dengan

pendekatan Psikologis yang dikemukakan oleh Freud, penulis akan menunjukkan

struktur Id, Ego dan Super Ego dari prilaku yang dialami oleh tokoh utamanya di

(12)

Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi psikologis tokoh utama dari

Novel Skandal yang kemudian dihubungkan dengan pemdekatan semiotik yang

digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang berindeksikal

masalah psikologis yang akan di lihat dari segi Id, Ego dan Super Ego melalui

tokoh cerita yang terdapat di dalam novel tersebut. Oleh karena itu, analisis ini

akan menjelaskan tentang psikologis tokoh utama di dalam novel Skandali.

1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Sebelum melakukan sebuah penelitian, maka harus diketahui terlebih

dahulu tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini dalah sabagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan keaadan psikologi tokoh utama yang

diungkapkan oleh Shusaku Endo dalam novel Skandal.

2. Untuk mendapatkan gambaran beban Psikologis seperti apa

yang dialami tokoh utama di dalam novel Skandal karya

Shusaku Endo.

1.5.2 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti dan pembaca dapat menambah wawasan mengenai

(13)

2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penunjang

untuk Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara, guna

memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan.

1.6 Metode penelitian

Dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan metode penlitian sebagai

bahan penunjang di dalam penulisan. Metode adalah cara pelaksanaan penelitian.

Dalam melakukan penelitian, sangat diperlukan metode-metode untuk menunjang

keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para pembaca.

Metode menurut Senn dalam Suriasumantri (2005 : 119), merupakan suatu

prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang

sistematis.

Dalam penulisan ini peneliti akan menggunakan metode deskriptif.

Menurut Nazir (2002 : 54) adalah suatu metode di dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran maupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif termasuk juga sutu metode

dalam penelitian kualitatif. Denzin dan Licion dalam Moleong (2007 : 5)

menyatakan bahwa penelitin kualitatif adalah penelitian yang mengunakan latar

jalan melibatkn berbagai metode yang ada.

Sementara itu dalam mengumpulkan data-data penelitian ini, penulis

menggunakan tekhnik studi kepustakaan (library research) dengan dua tekhnik

pengumpulan data seperti yang diungkapkan oleh Murbanto Sinaga dan Jonathan

(14)

Survei book adalah menghimpun data dari berbagai macam literatur buku yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Sedangkan Documentary Research

adalah dengan menghimpun data yang bersumber dari internet seperti google

book maupun blog-blog yang membahas mengenai permasalahan yang berkaitan

dengan penelitian ini.

Dalam memecahkan permasalahan di dalam penelitian ini, penulis juga

mengumpulkan keseluruhan data yang ada yang berupa tulisan. Data ini dapat

berupa buku-buku, artikel-artikel, informasi baik dari media elektronik, maupun

tulisan, selain itu penulis juga memanfaatkan sebagai Fasilitas seperti

Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya, Perpustakaan Program Studi Bahasa dalam proses pengumpulan

Referensi

Dokumen terkait

Wisata Minat Khusus : Kegiatan wisata di mana wisatawan bepergian ke suatu daerah untuk mempelajari dan memperoleh pengalaman mengenai suatu hal tertentu yang dapat

Perlakuan yang diberikan kepada responden berupa pendidikan kesehatan tentang cara merawat lansia dengan gangguan eliminasi yang diberikan sebanyak tiga kali dapat

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menghitung rasio yang ada pada aspek risiko (LDR dan NPL), aspek earnings (ROA dan NIM) dan aspek capital

Dari fungsi linear berikut, yang memiliki nilai gradien paling besar adalah ….. Fungsi kuadrat yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini mempunyai persamaan

Mahasiswa dapat memahami tentang Monitoring Functional change, The goals of performance evaluation, Trade off managemet, Accuracy, variation, and noise, Modelling for

Web adalah sebagai kumpulan halaman–halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya

[r]

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan segala keajaiban di dunia tempat manusia berpijak, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul