• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANANLISIS AUDIT MANAJEMEN PADA FUNGSI PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANANLISIS AUDIT MANAJEMEN PADA FUNGSI PE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANANLISIS AUDIT MANAJEMEN PADA FUNGSI PEMASARAN PT LYTO DATARINDO FORTUNA

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

Andre Bagus Tri S. 110810301085

Dadang Primadana 120810301113

Aditya Wardana 120810301140

(2)

BAB I terkecil hingga besar. Salah satu contohnya adalah tentang hoby dan gaya hidup (lifestyle). Karena kemajuan teknologi tersebut, banyak sekali kegiatan masyarakat yang menggunakan jaringan internet sehingga menimbulkan gaya hidup baru untuk ber-online. Tidak jauh berbeda dengan hoby, tidak sedikit hoby yang berkaitan dengan internet, salah satunya adalah game yang disebut dengan game online.

Dewasa ini sangat banyak sekali komunitas-komunitas baru game online yang muncul dan semakin berkembang pula kegiatan e-sport (electronic sport). Dengan semakin berkembangannya hal tersebut melahirkan banyak sekali masyarakat yang mencintai game online. Dari perkembangan yang terjadi tersebut maka perusahaan pengembang game online harus pandai berinovasi dan berkreasi serta memasarkan jenis game yang mereka luncurkan. Banyak sekali jenis game online yang ada saat ini, sebagai contohnya adalah MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game), MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), FPS (First Person Shooter), dll. Hal tersebut sangat menarik sekali untuk dibahas perkembangannya.

PT. LYTO DATARINDO FORTUNA merupakan salah satu publisher game online besar yang ada di Indonesia. Dengan motto “WE LOVE TO SEE PEOPLE SMILE AND HAPPY” ini, LYTO telah meluncurkan banyak sekali game online yang menarik dan menyelenggarakan banyak event untuk setiap gamenya. LYTO telah berdiri sejak tahun 2003 di Indonesia merupakan salah satu publisher game online terbesar se-Asia Tenggara. Tidak hanya di Indonesia saja, LYTO juga terdapat di beberapa negara lain misalnya Malaysia dan Singapura dengan misi yang sama yaitu menciptakan pengalaman baru dalam bermain game dengan meluncurkan game-game baru.

(3)

juta pengguna (pada tahun 2010). Pada tahun 2011, LYTO Indonesia mendapat penghargaan “Certificate of Appreciation” dari KOTRA (Korea Trade-Onvestment Promotion Agency). LYTO akan terus membangun relasi dengan berbagai pengembang game online untuk memberikan ketertarikan dan pengalaman baru yang lebih baik dan besar dalam bermain game.

Untuk mencapai kesuksesan dalam memasarkan dan memperkenalkan game-game baru tersebut, LYTO harus memiliki fungsi pemasaran yang terbaik. Fungsi pemasaran inilah yang menjadi sorotan penulis dan dituangkan dalam “Analisis Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran Perusahan PT Lyto Datarindo Fortuna”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah mencapai target dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game barunya?

2. Apa saja kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game barunya?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah mencapai target dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game barunya atau tidak.

2. Untuk mengetahui kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game barunya.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

(4)

2. Bagi Perusahaan

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Audit

Audit merupakan suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan mengkomunikasi-kan hasilnya kepada yang berkepentingan.

2.2 Audit Manajemen

2.2.1 Definisi Audit Manajemen

Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

2.2.2 Tujuan Audit Manajemen

(6)

2.2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berikut audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya. 1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Di samping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara

Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran.

c. Organisasi Pemasaran

Menekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan.

d. Produktivitas Pemasaran

(7)

e. Fungsi Pemasaran

Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.

2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi

Audit pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengeujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: a. Perencanaan produksi

b. Pengendalian kualitas (quality control) c. Produktivitas dan efisiensi

d. Metode dan standar kerja e. Pemeliharaan peralatan

f. Organisasi manajemen produksi dan operasi g. Plant dan layout.

3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:

(8)

4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi yang berbasis computer (electronic data processing – EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi:

Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapat-kan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola.

 Efisiensi

(9)

 Efektivitas

Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari output.

2.3 Audit Pemasaran

2.3.1 Definisi Audit Pemasaran

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran.

Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusi.

2.3.2 Tujuan, Manfaat dan Tipe Audit Pemasaran

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasikan ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tetang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat dilakukan.

(10)

analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

2.3.3 Ruang Lingkup Audit Pemasaran

Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:

1. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.

2. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan kemudian auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.

3. Audit Organisasi Pemasaran

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian dan sebagainya.

4. Audit Sistem Pemasaran

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran. 5. Audit Produktivitas Pemasaran

(11)

6. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi dan lain-lain.

2.3.4 Proses Manajemen Pemasaran

Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha pemasaran. Proses ini mengordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

1. Menentukan Konsumen Sasaran

Ketika menganalisis pasar, perusahaan memotret keberadaan pasar yang akan dimiliki. Di sini perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan (permintaan) yang ada dan kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Dari identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan ini melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan.

Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang akan dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh laba yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu: segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penentuan posisi pasar.

2. Mengembangkan Bauran Pemasaran

(12)

dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: (i) produk (product), (ii) harga (price), (iii) tempat atau saluran distribusi (place), dan (iv) promosi (promotion)

3. Mengelola Upaya Pemasaran

Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen pemasaran, yaitu: (i) analisis pemasaran, (ii) perencanaan pemasaran, (iii) implementasi pemasaran dan (iv) pengendalian pemasaran.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif ini bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu. Metode penelitian deskriptif meliputi kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data.

3.2 Objek Penelitian

Pada penelitian ini, penulis memilih PT Lyto Datarindo Fortuna sebagai objek penelitian. PT Lyto Datarindo Fortuna bertempat di Gedung Cyber 1st fl, Jalan Kuningan Barat, Jakarta Selatan 12710.

3.3 Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung dan wawancara atau pengajuan pertanyaan kepada pejabat perusahaan yang bersangkutan.

2. Data Sekunder

(14)

3.5 Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian baik melalui wawancara langsung ataupun dengan menjalankan kuisioner kepada tahapan audit manajemen, yaitu sebagai berikut:

1. Survei Pendahuluan (Relimenary Survey).

Tujuan dari survei pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang dalam waktu yang relatif singkat mengenai semua aspek organisasi kegiatan program atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Review and Testing of Management Control System).

Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tujuan pemeriksaan sementara (tentative audit objective) yaitu kriteria, penyebab dan akibat dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam pengujian terinci (detailed examination).

3. Pengujian Terinci (Detailed Examination).

(15)

menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Bukti yang dikumpulkan harus diikthisarkan masing-masing berkaitan dengan kriteria, penyebab dan akibat.

4. Pengembangan Laporan (Report Development).

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, IBK. 2014. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan ke-7, Salemba Empat: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Syarat sebuah AGV dapat mengerjakan pekerjaan setelah pekerjaan selesai adalah waktu mulai pekerjaan lebih besar atau sama dengan jumlah dari waktu terkirim pekerjaan

20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH” yang disusun sebagai tugas akhir untuk

Pers yang memiliki kemerdekaan untuk mencari dan menyampaikan informasi juga sangat penting untuk mewujudkan Hak Asasi Manusia yang dijamin dengan Ketetapan

KEUANGAN, REAL ESTAT &

Pengaruh hubungan ini menunjukkan nilai positif yang artinya dengan memiliki suatu orientasi kewirausahaan yang tinggi, pemilik usaha genteng di Desa Pejaten akan mampu

Dengan mendasarkan pada variabel variabel yang telah disebutkan di atas dan perkembangan hasil penelitian yang bersesuaian serta kondisi krisis ekonomi maka

Kebakaran bahan bakar #air atau gas yang mudah terbakar. lat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah $epung pemadam %dry po"der', busa %oam',