MANAJEMEN RISIKO
Umum:
Mahasiswa mengerti dan memahami
manajemen
risiko dalam praktik RS
Khusus
Mahasiswa mampu:
1.
Mengidentifikasi risiko di unit kerja RMIK
2.
Menganalisa risiko
3.
Menetapkan prioritas risiko
4.
Mencegah terjadinya risiko
11/13/2018 2
TUJUAN
1.
UU RI No.44/2009: Rumah Sakit
2.
PMK RI No.1691/2011: KPRS
3.
Standar Akreditasi MFK
dokumen manajemen risiko
bagi RS
4.
Pentingnya implementasi manajemen risiko di RS
5.
Proses manajemen risiko dengan pendekatan yang
sistematik
6.
Hal-hal yang telah dicapai selama ini
7.
Harapan untuk masa yang akan datang
DEFINISI
RISIKO…?
“
POTENSI
TERJADINYA
KERUGIAN
YANG
DAPAT
TIMBUL
DARI
PROSES
KEGIATAN SAAT SEKARANG ATAU
KEJADIAN DI MASA DATANG.”
ERM, Risk Management
Handbook for Health Care
Adalah pendekatan proaktif
untuk mengidentifikasi,
menilai dan menyusun
prioritas risiko, dengan tujuan
untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya
Usaha untuk mengetahui,
menganalisa serta mengendalikan
risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan untuk memperoleh
efisiensi dan efektifitas yang lebih
tinggi.
11/13/2018 6
Risk
Pure
Static
Objective Subjective
Dinamic
Objective Subjective
Speculativ e
Static
Objectice Subjective
Dinamic
Objective Subjective
Langkah pertama untuk dapat melakukan
manajemen risiko adalah mengetahui
dengan pasti defnisi risiko. Tanpa
mengetahui apa yang dimaksud dengan
risiko maka seseorang akan kesulitan dan
mungkin tidak dapat melakukan
menajemen risiko
Jika suatu ketidakpastian terjadi, maka
kejadian tersebut pasti menimbulkan
kerugian. Tidak ada kemungkinan kejadian
akan menghasilkan keuntungan.
Contoh : barang rusak karena terbakar,
barang terhanyut banjir, seorang kepala
keluarga meninggal karena kecelakaan
dalam usia muda produktif.
Ketidakpastian apakah akan terjadi untung
atau kerugian.
Contoh : keputusan perusahaan venture
capitalis dan berbagai macam keputusan
investasi. Keputusan investasi dapat
menghasilkan untung tetapi dapat juga
menimbulkan kerugian.
11/13/2018 10
Risiko murni dan risiko spekulasi muncul
dalam berbagai situasi.
Risiko spekulasi dapat berubah jadi risiko
murni
Contoh : perusahaan membeli tanah untuk
mendirikan perusahaan dengan risiko
spekulasi. Namun dikemudian hari,
Mungkin sifatnya murni atau spekulatif,
asalnya dari masyarakat yang tidak
berubah yang berada dalam keseimbangan
stabil.
Contoh risiko murni statis : ketidakpastian
dari terjadinya sambaran petir, angin topan.
Contoh risiko spekulasi statis : menjalankan
bisnis dalam ekonomi stabil
11/13/2018 12
Timbul karena terjadi perubahan dalam
masyarakat.
Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi,
perkembangan teknologi yang kompleks,
perubahan undang undang dan peraturan
pemerintah
Risiko statis dan dinamis tidak independent
Semakin tinggi risiko dinamis, dapat
meningkatkan risiko statis jenis tertentu
Contoh : ketidakpastian kerugian yang
terkait dengan perubahan cuaca dianggap
risiko statis. Namun pencemaran lingkungan
akibat meningkatnya industrialisasi dapat
mempengaruhi pola musim (cuaca) global
dan karenanya meningkatkan sumber risiko
statis.
1.
IDENTIFIKASI RISIKO
2.
ASESMEN RISIKO
1
1
/1
3
/2
0
1
8
1.
Identifikasi Risiko
2.
Menentukan prioritas risiko
Rumus
3.
Tentukan respon rumah sakit
4.
Kelola kasus risiko
minimalkan
risiko:
Pengendalian
Penanganan
11/13/2018 16
Dilakukan dengan:
1.
Melihat potensi adanya suatu kejadian yang
berdampak negatif dan mempengaruhi
pencapaian tujuan yang diinginkan.
2.
Tentukan prioritas risiko untuk membantu proses
pengambilan keputusan berdasarkan hasil
analisis risiko.
Usaha mengidentifikasi situasi yg dapat
menyebabkan cedera, tuntutan atau
kerugian secara finansial
Instrumen:
1. Laporan KTD, KNC, sentinel, dll
2. Review RM (memeriksa RM utk mencari
penyimpangan pd praktik & prosedur)
3. Pengaduan pelanggan
1
1
/1
3
/2
0
1
8
18
1.
Proses utk membantu organisasi
menilai ttg luasnya risiko yg
dihadapi, kemampuan mengontrol
frekuensi dan dampak risiko
2.
RS
standar yg berisi program
asesmen risiko tahunan dan
pencatatan
risk register
1
1
/1
3
/2
0
1
8
REGISTER RISIKO:
1.
Risiko yg teridentifikasi dalam 1 th
2.
Informasi insiden KP, klaim litigasi
dan keluhan, investigasi eksternal
& internal, asesmen eksternal &
internal dan akreditasi
3.
Informasi potensial risiko maupun
risiko
1
1
/1
3
/2
0
1
8
20
1.
Harus dilakukan oleh seluruh staf dan
semua pihak yg terlibat termasuk pasien
dan publik
2.
Area asesment:
a. Operasional
b. Keuangan
c. Sumber daya manusia
d. Stratejik
e. Hukum/kebijakan
f. Teknologi
1
1
/1
3
/2
0
1
8
Analisis risiko dilakukan dengan
menghitung asumsi probabilitas
kejadian
(PELUANG)
,
besaran
dampak
(AKIBAT)
dan asumsi
frekuensi terjadi
(FREKUENSI)
Score/tingkat risiko adalah hasil
perkalian
RISIKO
=
P x F x A
11/13/2018 22
NILAI
KETERANGAN
10
Almost certain
/Hampir pasti
; sangat mungkin akan terjadi/ hampir
dipastikan akan terjadi pada semua kesempatan.
6
Quite possible
/Mungkin terjadi
; Mungkin akan terjadi atau bukan
sesuatu hal yang aneh untuk terjadi (50-50 kesempatan)
3
Unusual but possible
/Tidak biasa namun dapat terjadi
; biasanya tdk
terjadi namun masih ada kemungkinan untuk dapat terjadi tiap saat.
1
Remotely possible
/Kecil kemungkinannya
; kecil kemungkinannya
untuk terjadi/sesuatu yang kebetulan terjadi
0,5
Conceivable
/Sangat kecil kemungkinannya
; belum pernah terjadi
sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar bahaya / kecil sekali
kemungkinannya untuk terjadi
0,1
Practically impossible
/Secara praktek tidak mungkin terjadi;
belum
pernah terjadi sebelumnya dimanapun/merupakan sesuatu yang tidak
mungkin untuk terjadi
TINGKAT RISIKO = PELUANG X FREKUENSI PAJANAN X AKIBAT
KRITERIA PELUANG (P)
NILAI
KETERANGAN
10
Continue
/Terus-menerus;
terjadi beberapa kali
dalam sehari.
6
Frequent
/Sering
; terjadi harian/minimal sekali
dalam sehari
3
Occasional
/Kadang-kadang
; terjadi seminggu
sekali
2
Infrequent
/Tidak sering
; terjadi sekali antara
seminggu sampai sebulan
1
Rare
/Jarang
; beberapa kali dalam setahun
0,5
Very rare
/Sangat jarang
; terjadi sekali dalam
setahun
0
No exposure/
Tidak terpapar
; tidak pernah terjadi
KRITERIA FREKUENSI PAJANAN (F)
NILAI
KETERANGAN
100
Catastrophe / Malapetaka/ Keuangan ekstrem
Banyak kematian
Kerugian sangat besar / berhenti total
Kerugian keuangan > 10 Milyar
40
Disaster / Bencana/ Keuangan sangat berat
Beberapa kematian
Kerugian besar / sebagian proses berhenti
Menyebabkan penyakit yang bersifat komunitas/endemik pada karyawan atau pasien Menyebabkan terhambatnya pelayanan hingga lebih dari 1 hari
Kerugian keuangan > 5 M – 10M
15
Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat
Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar
Memperberat atau menambah penyakit pada beberapa pasien atau karyawan
Menyebabkan penyakit yg bersifat permanen/kronis (HIV, Hepatitis, keganasan, tuli, gangguan fungsi organ
menetap).
Menyebabkan terhambatnya pelayanan lebih dari 30 menit hingga 1 hari
Kerugian keuangan 1 – 5 Milyar
7
Serious / Serius/ Keuangan sedang
Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh permanen
Menyebabkan penyakit yang memerlukan perawatan medis lebih dari 7 hari dan dapat disembuhkan Menyebabkan terhambatnya pelayanan kurang dari 30 menit.
Kerugian keuangan 500 jt – 1 Milyar
3
Casualty treatment / Perawatan medis/ Keuangan ringan
Menyebabkan cidera/penyakit yg memerlukan perawatan medis atau tidak dapat masuk bekerja hingga 7 hari.
Kerugian keuangan 50 juta – 500 juta
1
First aid treatment / P3K/ Keuangan sangat ringan
Cidera tidak serius / minor seperti lecet, luka kecil dan hanya perlu penanganan P3K
Kerugian keuangan s/d 50 juta
SKOR
KRITERIA
KETERANGAN
≥ 400
SANGAT TINGGI
Hentikan kegiatan dan perlu
perhatian manajemen puncak.
200 – 400
TINGGI
Perlu mendapat perhatian dari
manajemen puncak dan tindakan
perbaikan segera dilakukan.
70 – 199
SUBSTANTIAL
Lakukan perbaikan secepatnya
dan tidak diperlukan keterlibatan
pihak manajemen puncak.
20 – 69
MENENGAH
Tindakan
perbaikan
dapat
dijadwalkan
kemudian
dan
penanganan cukup dilakukan
dengan prosedur yang ada
< 20
RENDAH
Risiko dapat diterima
KRITERIA SKOR RISIKO (R)
KLASIFIKASI
JENIS PENGENDALIAN
Menghindari risiko
Menghentikan kegiatan, Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko
Membuat Kebijakan
Membuat SPO
Mengganti atau membeli alat
Mengembangkan sistem informasi
Melaksanakan prosedur
Pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan bangunan dan instrumen
yang sesuai dengan persyaratan; pengadaan bahan habis pakai
sesuai dengan prosedur dan persyaratan; pembuatan dan
pembaruan prosedur, standar dan check-list; pelatihan penyegaran
bagi personil, seminar, pembahasan kasus, poster, stiker
Mentransfer risiko
Asuransi
Mengeksploitasi
risiko
Mengambil kesempatan dengan kondisi yang ada dengan
mempertimbangkan keuntungan lebih besar daripada kerugian
Menerima risiko
1.
Melakukan identifikasi risiko di unit masing-masing
2.
Menentukan prioritas risiko
Rumus
3.
Tentukan respon rumah sakit
4.
Kelola kasus risiko
minimalkan risiko dengan
pengendalian dan penanganan
11/13/2018 28
DAFTAR RISIKO RS “A”
UNIT KERJA: IGD RS “A” 2015
Keterangan
Pelaksanaan Identifkasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang
berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil
analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta
score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
NO.URU
T
RISIKO
DAMPAK
P
F
A R
KRITER
IA
KETERANGAN
PENGENDALIAN
RISIKO
1
Tertusuk jarum
Kerugian
pada staf
dan RS
1
0 15 0 Rendah
Risiko dapat
diterima
Melakukan
prosedur sesuai
SPO
2
Penodongan
terhadap kasir
Kerugian
pada staf
dan RS
3
0
1
0 Rendah
Risiko dapat
diterima
Melakukan
prosedur sesuai
SPO
3
Kebakaran
Kerugian
pada RS
3
0
1
0 Rendah
Risiko dapat
diterima
Melakukan
prosedur sesuai
SPO
4
Tabung gas
meledak
Kerugian
pada pasien,
staf dan RS
3
0
3
0 Rendah
Risiko dapat
diterima
Melakukan
prosedur sesuai
SPO
5
Kebanjiran
Kerugian
pada RS
3
0
1
0 Rendah
11/13/2018 30
DAFTAR RISIKO RS “A”
UNIT KERJA: PERSONALIA 2015 Keteran
gan
Pelaksanaan identifkasi risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
NO.URUT RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO 1 Kehilangan berkas karyawan Kerugian pada staf
dan RS 1 0.5 1 0.5 Rendah
Risiko dapat diterima
Melakukan prosedur sesuai SPO dan buat daftar
2 Gangguan penglihatan staf Kerugian Staf dan RS 3 0.5 1 1.5 Rendah Risiko dapat diterima
Melakukan prosedur sesuai SPO dan istirahatkan mata 30 detik setiap 2 jam 3 Kesalahan input data pada daftar dinas
laryawan
Kerugian pada Staf
dan RS 1 1 1 1 Rendah
Risiko dapat diterima
Melakukan prosedur sesuai SPO dan lakukan cros-check data
4 Kesalahan memasukkan data karyawan
Kerugian pada staf
dan RS 1 1 7 7 Rendah
Risiko dapat diterima
Melakukan prosedur sesuai SPO dan lakukan cros-check data
5 Kebocoran rahasia data karyawan Kerugian pada staf
dan RS 0.5 0 15 0 Rendah
Risiko dapat
DAFTAR RISIKO RS “A”
UNIT KERJA: UNIT RAWAT JALAN 2015
Keterangan
Pelaksanaan Identifkasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG), besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
NO.URUT RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO 1 Perawat tertusuk
jarum
Kerugian pada
staf dan RS 3 0 15 0 Rendah
Risiko dapat diterima
Melakukan prosedur sesuai SPO
2 Pasien jatuh Kerugian pada pasien, staf,
RS 3 0.5 7 11 Rendah
Risiko dapat
diterima Melakukan prosedur sesuai SPO
3 Kebanjiran Kerugian pada staf dan RS 6 1 15 90 Substansial
Tindakan pencegahan banjir dan diperlukan keterlibatan pihak manajemen Menyiapkan panduan penanggulangan banjir, melakukan prosedur sesuai SPO dan
menggunakan APD yang ditetapkan
4 Pasien marah Kerugian pada staf dan RS 3 1 7 21 Menengah Tindakan perbaikan dan melakukan prosedur yang ada
Melakukan prosedur sesuai SPO, melakukan pengukuran kepuasan pelanggan
5 Kesalahan rekam medis
Kerugian pada
11/13/2018 32
DAFTAR RISIKO RS “A”
UNIT KERJA:... TAHUN 2015
Keterangan
Pelaksanaan identifkasi risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
NO.URU
T RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO 1
2
3
4
1.
Melakukan analisa risiko di unit RMIK
2.
Tindak lanjut dan mencegah terjadinya
risiko
3.
Presentasi hasil analisa manajemen
risiko (pertemuan 10)
4.
Kumpulkan hasil diskusi pada
pertemuan 11
5.
Jilid digabung
NO
UNIT KERJA
NAMA
1
Pendaftaran
2
Distribusi
3
Asembling rekam medis
4
Analisis data rekam medis
5
Klasifikasi penyakit dan tindakan
6
Statistik dan pelaporan
7
Penggabungan rekam medis
8
Penjajaran rekam medis
9
Pengambilan kembali rekam medis
10
Pemberian informasi pasien
11
Pengurusan klaim asuransi
12
Ruang penyimpanan rekam medis
13
Pemusnahan rekam medis
14
Peminjaman rekam medis
15
11/13/2018 34