• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOSIASI UNTUK SISWA KELAS X SMA

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas MK Pengembanagan Media Pembelajaran Berbasis TI

Dosen: Dr. Budhi Setiawan, M. Pd.

Oleh :

Marfuah Unsayaini K1212046 (5B)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOSIASI UNTUK SISWA KELAS X SMA

Oleh

Marfuah Unsayaini

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia lahir sebagai jembatan atas kemajuan Nusantara. Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan masing-masing suku bangsa tersebut memiliki bahasa daerahnya. Bahasa Indonesia hadir untuk untuk menyatukan kemajemukan tersebut. Diawali dengan adanya Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 kemudian dilanjutkan dengan ikrar Sumpah Pemuda, maka mulai saat itu bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasional negara kita.

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Melalui bahasa pula manusia dapat menyampaikan pesan baik lisan maupun tulisan kepada orang lain.

Seperti yang kita ketahui, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, penguasaaan berbahasa dengan baik dan benar akan membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(3)

Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Pertama maupun untuk sekolah Lanjutan atas ditujukan untuk mencapai keterampilan-keterampilan: berbicara, membaca, menyimak, menulis”. Keterampilan tersebut tentu harus dilandasi dengan pengetahuan kebahasaan.

Berbagai revolusi demi kemajuan dunia pendidikan diberlakukan oleh pemerintah. Salah satu yang paling menjadi buah bibir masyarakat belakangan ini adalah mengenai pemberlakuan kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tentu saja dibersamai dengan perubahan seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan pelajaran, dan pedoman penyelenggaraan kegiatan. Di kurikulum 2013 ini, pemerintah lebih condong ingin menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis pada peserta didik.

Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, guru dituntut untuk bisa mengikuti perkembangannya. Oleha karena itu, pemakaian media berbasis teknologi diyakini mampu memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang materi ajar kepada peserta didik dibandingkan dengan metode konvensional.

Sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Para guru banyak yang terjebak pada metode pembelajaran konvensional. Padahal, kemajuan teknologi seperti internet bisa jadi sumber belajar yang dapat menolong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Hasil penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa proses belajar mengajar yang dibantu alat peraga meningkatkan efesiensi 47%, dengan dukungan TIK meningkatkan efesiensi 93% (Adhie dalam Heriyanto, 2013). Membuat dan mempersiapkan materi pembelajaran, silabus, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), kontrak perkuliahan, hand out, sumber referensi, media pembelajaran, evaluasi, dan penyajian laporan dapat dilakukan dengan dukungan TIK.

(4)

Indonesia pada kurikulum 2013 mengenai Teks Negosiasi menggunakan media pembelajaran audiovisual.

KAJIAN TEORI

Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat fundamental dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan, di samping juga merupakan faktor penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana paling strategis untuk mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Mengingat begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan masayarakat, maka pemerintah dewasa ini sangat memperhatikan segala aspek pendidikan yang ada untuk ditingkatkan (Subandono, 2009: 109-110).

Perkembangan zaman yang demikian pesat, menuntut kita untuk menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam Iingkungan pendidikan, kita tidak terlepas dengan kurikulum yang merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan ini sama penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang. (Hamalik, 2012:11)

Dalam kurikulum 2013, teks negosiasi dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA di pelajaran V dengan tema “Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan”.

(5)

bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya perundingan.

Sedangkan teks negosiasi merupakan teks berisi dialog atau tuturan dua orang atau lebih yang terlibat dalam perdebatan untuk mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Struktur teks negosiasi antara lain:

-Orientasi : salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli -Permintaan : Permintaan pembeli kepada penjual

-Pemenuhan : Pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli -Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli

-Persetujuan : Kesepakatan antara penjual dan pembeli -Pembelian : transaksi antara penjual dan pembeli -Penutup : salam penutup

Teknologi Informasi dan Komunikasi, mempunyai pengertian yang luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. TIK juga dapat diartikan sebagai sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah (Susanto dalam Heriyanto, 2013).

Pemanfaatan media TIK dalam bidang pendidikan, dapat menunjang pembelajaran yang kini merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.

Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, meliputi:

a) Multimedia Presentasi

(6)

menggunakan multimedia projector (LCD/Viewer) yang memiliki jangkauan pancar yang cukup besar.

Pemanfaatan multimedia dalam presentasi ini biasanya menggunakan perangkat lunak, yakni Power Point. Hal ini dapat mempermudah kegiatan presentasi sehingga pembelajaran menjadi dinamis dan menarik perhatian siswa. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan menggunakan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran, di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.

b) Program Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif dapat digunkan dalam pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media ini cocok untuk mengajarkan suatu proses tau tahapan, misalnya cara membacakan puisi, cara menulis puisi, dan lain-lain. Kelebihan multimedia ini sebagai media pembelajaran di antaranya: (a) interaktif, (b) memberikan iklim afeksi secara individual, (c) meningkatkan motivasi belajar, (d) memberikan unpan balik, (e) kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada peggunanya.

Adapun kelemahan multimedia interaktif ini di antaranya: (a) pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional, (b) pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.

Multimedia berbasis komputer ini ditambah software tertentu dapat dimanfaatkan sebagai sarana simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Melalui model ini para siswa dihadapkan pada situasi kehidupan nyata, misalnya tampilan dalam bentuk animasi yang memungkinkan para siswa untuk melakukan praktik tanpa harus berada di tempat sebenarnya juga menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan para siswa.

d) Video Pembelajaran

(7)

Kelebihan dan kekurangan video model ini sama halnya dengan video. Model pembelajaran ini menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks yang berisi materi pembelajaran dan latihan yang disertai umpan balik.

e) Latihan dan Praktik (Drill and Practice)

Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan kemudian komputer akan memberi respons (umpan balik) atas jawaban yang diberikan siswa. Model ini hampir sama dengan pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa kemudian guru memberikan umpan balik. Namun, dalam pembelajaran dengan menggunakan media komputer ini, balikan akan diberikan segera pada masing-masing siswa sehingga mereka mengetahui di mana letak kesalahannya.

f) Model Penemuan (Problem Solving)

Penemuan adalah istilah umum untuk menjelaskan kegiatan yang mempergunakan pendekatan induktif dalam pembelajaran, misalnya penyjian masalah-masalah yang dipecahkan oleh para siswa dengan cara mencoba-coba. Model ini mendekati kegitan belajar di laboratorium dan kegiatan belajar nyata yang biasa dilakukan di luar kelas. Berbeda dengan belajar latihan /hafalan, tujuan model ini adalah pengertian yang lebih mendalam mengenai masalh yang pelik. Melalui pemecahan yang bercabang yang rumit serta kemempuan komputer menyimpan data, lebih banyak para siswa yang memusatkan belajar di laboratorium.

g) Model Permainan (Games)

Model permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur simulasi. Melalui model ini, guru dapt memanfaatkan permainan-permainan yang sudah diprogram dalam komputer itu sendiri juga dapat membuat atau merancang permainan sendiri yang lebih relevan dengan tujuan pembelajaran.

Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis komputer, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut mengingat hal tersebut senantiasa memerlukan peran guru, sekalipun mengubah peran guru.

(8)

sebab video ini bersifat interaktif tutorial yang membimbing para siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Seperti yang telah dijelaskan pada pemamaparan di atas, melalui video pembelajaran ini para siswa dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik seperti yang diajarkan dalam video. Video model pembelajaran Teks Negosiasi yang digunakan penulis ini diunduh dari youtube.com. Video ini berisi rancangan pembelajaran yang kompleks, berisi materi pembelajaran dan latihan yang disertai umpan balik.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Dalam kurikulum 2013, teks negosiasi dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA di pelajaran V dengan tema “Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan”.

Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI) yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini yakni:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

(9)

Kompetensi Dasar

Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan indikatornya adalah sebagai berikut:

Kompetensi Dasar (KD) Indikator

1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

1.2 Berperilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

1.3 Berperilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

3.1. Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan

4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

4.2 Peserta didik mampu memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Materi Pembelajaran

Materi yang dipelajari dalam teks negosiasi antara lain pemodelan teks negosiasi (Surat Penawaran), struktur teks negosiasi, ciri kebahasaan dalam teks negosiasi, kaidah penulisan teks negosiasi.

Kegiatan Pembelajaran

(10)

a. Siswa merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya

b. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Adapun proses kegiatan inti di kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan Saintifik yang terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. Mengamati;

Peserta didik diminta untuk mengamati dan video mengenai teks negosiasi yang telaah disiapkan oleh guru.

b. Menanya;

Peserta didik dirangsang rasa keingintahuannya dengan cara guru mengajukan pertanyaan tentang teks negosiasi yang baru saja diperlihatkan kepada siswa, misalnya:

a. Membahas apa tentang apa isi video tersebut? b. Apa yang dimaksud teks negosiasi?

c. Bagaimana struktur teks negosiasi?

Atau bisa juga, peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan tentang teks negosiasi yang baru saja diperlihatkan.

c. Mengumpulkan informasi;

Peserta didik diminta Guru untuk mencari informasi lain mengenai teks negosiasi. Peserta didik juga bisa diberi tugas oleh guru untuk mengmati teks negosiasi yang terjadi di lingkungan sekitar, misal di pasar.

(11)

Peserta didik diminta untuk mengolah informasi yang telah didapatkan mengenai teks negosiasi baik terbatas dari kegiatan mengumpulkan/eksperimen (pengamatan di pasar) mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi (studi pustaka).

Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

e. Mengkomunikasikan.

Setelah melalui rangkaian kegiatan di atas, peserta didik diminta mengumpulkan hasil eksperimen kepada guru untuk ditindaklanjuti. Peserta didik diminta menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan maupun tulisan.

Untuk menutup kegiatan pembelajaran teks negosiasi ini antara lain: 1) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

2) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran. Penilaian

Dalam kurikulum 2013, penilaian yanag dilakukan terhadap peserta didik tidak hanya pada ranah kognitif, namun juga pada ranah afektif dan psikomotorik. Penilaian juga tidak hanya pada hasil akhir, akan tetapi juga pada dan prosesnya. Berikut ini contoh penilaian dalam pembelajaran teks negosiasi:

1. Penilaian Proses

1. Religius Pengamatan Proses Lembar

(12)

No. Aspek yang

Tes Produk Buatlah teks negosiasi antara penjual dan

(13)

menjelaskan pengertian teks negosiasi dengan cukup tepat

Skor 1: Apabila siswa hanya mampu

menjelaskan pengertian teks negosiasi dengan kurang tepat.

Skor 0 : Apabila siswa tidak mampu menjawab. dengan lengkap dan tepat. Skor 2: Apabila siswa

mampu menjelaskan

sebagian besar struktur teks negosiasi dengan

(14)

Menjelaskan kaidah penulisan teks negosiasi

2 3 6 Skor 3: Apabila siswa

mampu menjelaskan kaidah penulisan teks negosiasi dengan lengkap dan tepat. Skor 2: Apabila siswa

mampu menjelaskan

sebagian besar kaidah penulisan teks negosiasi dengan lengkap dan tepat. Skor 1: Apabila siswa

mampu menjelaskan

sebagian kecil kaidah penulisan teks negosiasi dengan lengkap dan tepat Skor 0 : Apabila siswa tidak mampu menjawab.

Membuat teks negosiasi

5 3 15 Skor 3: Apabila siswa mampu membuat teks negosiasi antara penjual dan pembeli dengan struktur teks dan ciri kebahasaan dengan tepat. Skor 2: Apabila siswa mampu membuat teks negosiasi dengan struktur teks negosiasi dengan

Skor 0 : Apabila siswa tidak mampu menjawab.

JUMLAH SKOR IDEAL 39

Pedoman Penilaian

(15)

Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media pembelajaran teks negosiasi yang dipakai yakni menggunakan video audiovisual. Video bisa diunduh dari youtube.com.

Alat yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran teks negosiasi ini antara lain laptop/komputer, LCD, dan speaker.

Sumber belajar utama yang digunakan sebagai pegangan pembelajaran teks negosasi adalah buku yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yakni Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Ekspresi Diri dan Akademik. Akan tetapi tidka menutup kemungkinan bahwa peserta didik mempoeroleh sumber belajar dari lingkungan sekitar, pengalaman, dan internet.

PENUTUP

Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Pengguanaan media audiovisual bisa membantu peserta didik untuk memahami materi belajar sebab media audiovisual lebih menarik sehingga lebih memunculkan semangat peserta didik untuk belajar dibandingkan belajar menggunakan metode konvensional.Video mengenai teks negosiasi bisa diunduh melalui youtube.com.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda.

(16)

Kemendikbud, 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemdikbud.

Subandowo. 2009. Peningkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan pada Era Global. Jurnal Ilmiah Kependidikan, Khazanah Pendidikan, Vol. I, No. 2 (Maret 2009).

Referensi

Dokumen terkait

foto copy kerjasama pembuangan limbah medis dengan sarana kesehatan yang yang telah melakukan pengelolaan limbah medis , dan atau pernyataan diatas materai

Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa nilai tertinggi terdapat pada bagian pangkal kemudian tengah dan terendah pada bagian ujung dengan nilai rata-rata keseluruhan

Berdasarkan uraian-uraian diatas yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, serta analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan Undang-Undang Nomor

Gaya bahasa berdasarkan nada tergantung pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah wacana. Sering kali sugesti ini akan lebih nyata kalau

Guru memberikan Apersepsi kepada siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis, dalam mengetahui Jenis saklar manual3. Guru menjelaskan kompetensi yang

lapangan (data primer) dan riset kepustakaan (data sekunder). Hasil yang diperoleh melalui hasil wawancara secara terbuka yang diadakan selama beberapa bulan bahwa

Penelitian sistem (system study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberikan dasar bagi manajer

Hasil penelitian menunjukkan kemampuan bahasa daerah keturunan keluarga transmigran asal Jawa di Kabupaten Maros yang berada dalam kondisi yang kurang baik,hal ini didasari