• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. PENGARUH DOSIS EM 4 EFFECTIVE MICROOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5. PENGARUH DOSIS EM 4 EFFECTIVE MICROOR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4)

DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

EFFECT OF EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DOSAGE ADDED

IN DRINKING WATER ON BODY WEIGHT OF LOCAL CHICKEN

M. Yacob Surung

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis EM-4 (effective microorganisms-4) dalam air minum terhadap pertambahan berat badan ayam buras. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, masing-masing: P0 = kontrol, P1 = dosis 0,5 cc EM4 liter-1 air minum, P2= dosis 1,0 cc EM-4 liter-1 air minum, dan P3 = dosis 1,5 cc EM4 liter-1 air minum, dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 memberikan nilai konsumsi pakan terkecil dan pertambahan berat badan terbesar yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. P2 juga memberikan nilai konsumsi air minum terkecil.

Kata kunci: Dosis, EM-4, ayam buras

ABSTRACT

Research aims is to knowing the effect of EM-4 (effective microorganisms-4) dosage added in drinking water on body weight of local chicken. Research was executed using completely randomized design with 4 treatment, i.e: P0 = control, P1 = 0,5 cc EM4 per drinking water litre, P2 = 1,0 cc EM4 per drinking water litre, and P3 = 1,5 cc EM4 per drinking water litre, and repeated for 4 times. Result of research indicated that the treatment P2 have value the smallest of feed consumption and increased of body weight and significant different with the other treatment. P2 also have smallest drinking water consumption value.

Key words: Dosage, EM-4, local chicken

PENDAHULUAN

Salah satu kendala utama dalam pe-ternakan ayam buras adalah tingginya biaya ransum. Biaya ransum dapat men-capai 70% dari total biaya produksi, selain itu, harga ransum di indonesia termasuk mahal karena sebagian besar bahan masih inpor. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan terobosan-terobosan dalam bidang teknologi peternakan utamanya teknologi yang berkaitan dengan persoalan ransum. Diharapkan

dengan teknologi tersebut mendapat suatu metode baru dalam hal penyediaan ransum yang lebih simpel, efektif dan efisien, sehingga peternak dapat terus menjalankan usaha dengan tingkat keuntungan yang lebih baik karena ternak dapat tumbuh dengan baik dengan penggunaan ransum.

(2)

yang diberikan kepada hewan untuk mem-perbaiki laju pertumbuhan, efisiensi kon-versi ransum dan kesehatan hewan. Karena dengan penerapan teknologi pro-biotik dapat meningkatkan kemampuan daya cerna organ pencernaan ternak sehingga pengaruh positif terhadap efisiensi penggunaan ransum, dengan demikian terjadi penghematan modal dan dapat mengoptimalkan pendapatan.

Perkembangan probiotik di Indonesia belum pesat, namun sudah mulai dikem-bangkan dan salah satu probiotik yang telah mampu diproduksi dalam negeri berupa media kultur berbentuk cairan yang dapat disimpan lama adalah EM-4 (Effective Microorganisms–4). EM-4 me-ngandung 90% bakteri Lactobacillus sp (bakteri penghasil asam laktat) pelarut fosfat, bakteri fotosintetik, Streptomyces sp, jamur pengurai selulosa dan ragi. EM-4 merupakan suatu tambahan untuk mengoptimalkan pemanfaatan zat-zat ma-kanan karena bakteri yang terdapat dalam EM-4 dapat mencerna selulose, pati, gula, protein, lemak.

Di bidang peternakan EM-4 dapat di-gunakan sebagai campuran jamu untuk ternak. Jamu untuk ternak tersebut difer-mentasi dengan menggunakan EM-4. Dari hasil tersebut telah terbukti bahwa ayam atau bebek yang mengkonsumsi jamu yang difermentasi dengan EM-4 mem-punyai kuning telur yang lebih tebal dan bau amis yang berkurang (Anonim, 2007).

Zainuddin (2006) telah mendapatkan bahwa ramuan obat (jamu) untuk ternak yang dicampur dengan EM-4 telah terbukti meningkatkan daya tahan tubuh ternak unggas, produktivitas, efisiensi pakan, kualitas karkas daging, aroma daging, dan kaulitas telur. Hal yang sama juga diperoleh Agustina (2006) bahwa

mendapatkan bahwa jamu yang dicampur dengan M-Bio/EM-4 akan meningkatkan efisiensi pakan dan air minum.

Berdasarkan uraian tersebut maka pene-litian pengaruh dosis EM-4 dalam air minum terhadap pertambahan berat badan ayam buras menjadi menarik untuk di-teliti. Penelitian bertujuan untuk menge-tahui pengaruh dosis EM-4 dalam air minum terhadap pertambahan berat badan ayam buras.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan dari November sampai Desember 2007 yang bertempat di Kandang Percobaan Unggas Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa.

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut:

a. Pengadaan bahan penelitian berupa ayam kampung umur 8 minggu sebanyak 16 ekor.

b. Pembuatan kandang berbentuk kotak (batterey) sebanyak 16 kotak, dan setiap kotak diisi 1 ekor ayam

c. Persiapan perlengkapan penelitian lainnya seperti tempat pakan, tempat minum, timbangan, gelas ukur, spoid, ember, gayung, dan bahan-bahan yang dibutuhkan.

d. Pemberian label pada kotak penelitian e. Melakukan penimbangan awal pada

ayam dan selanjutnya ditempatkan pada kotak-kotak yang telah disiap-kan.

(3)

Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dan untuk mem-bedakan antar perlakuan digunakan uji BNT.

minggu 4 – 5 yang diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 06.00 dan pada sore hari pukul 04.00. h. Penyiapan air minum secara ad

libitum dengan penambahan EM-4 dengan dosis perlakuan sebagai berikut :

Parameter pengamatan

a) Konsumsi ransum

P0 = (kontrol)

Konsumsi ransum diukur berdasarkan jumlah pakan yang diberikan dalam satu minggu dikurangi dengan sisa pakan akhir minggu yang sama. Perlakuan ini dila-kukan setiap minggu selama kegiatan berlangsung, dan pada akhir penelitian semuanya dijumlahkan untuk mendapat-kan konsumsi ransum selama penelitian. P1 = dosis 0,5 cc EM-4 liter-1 air

minum

P2 = dosis 1,0 cc EM-4 liter-1 air minum

P3 = dosis 1,5 cc EM-4 liter-1 air minum

i. Pembersihan lingkungan kandang, tempat pakan dan tempat air minum dilakukan setiap hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kandang

b) Penambahan berat badan

Pengukuran pertambahan berat badan dilakukan dengan menimbang berat badan ayam setiap minggu.

j. Penimbangan berat badan ayam dan penimbangan sisa pakan dilakukan setiap akhir minggu.

c) Konsumsi air minum

k. Penggantian air minum dengan pemberian 200 ml ekor-1 hari-1 dila-kukan setiap hari.

Konsumsi air minum diukur setiap hari berdasarkan air yang disediakan pada pagi hari dikurangi dengan sisa air pada pagi hari berikutnya, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan konsumsi selama pelaksanaan penelitian.

Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Penelitian dirancang dengan mengguna-kan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat

ulangan. Perlakuan tersebut adalah: HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data pengamatan pengaruh perlakuan dosis EM-4 terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan konsumsi air minum ayam buras dengan menggunakan uji BNT selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

P0 = (kontrol)

P1 = dosis 0,5 cc EM-4 liter-1 air minum

P2 = dosis 1,0 cc EM-4 liter-1 air minum

(4)

Tabel 1. Hasil analisis uji BNT pengamatan Konsumsi Pakan, Pertambahan Berat Badan, dan Konsumsi Air Minum.

Rata-rata Parameter Pengamatan

P0 P1 P2 P3

Konsumsi Pakan (g ekor-1 hari-1) 2,005a 1,848b 1,795b 1,840b

Pertambahan Berat Badan (kg ekor-1) 0,430a 0,815bc 0,905c 0,680b

Konsumsi Air Minum (ml ekor-1 minggu-1) 1.320,18 1.255,25 1.281,43 1.276,87

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kon-sumsi Pakan

Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi pakan pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan hasil analisis uji BNT dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan bahwa, tingkat konsumsi pakan tertinggi adalah per-lakuan P0 dengan tingkat rata-rata kon-sumsi 2,005 (g ekor-1 hari-1) dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Rendah-nya konsumsi pakan pada penambahan EM-4 disebabkan karena dengan penam-bahan probiotik EM-4 akan meningkatkan kemampuan daya cerna organ pencernaan, sehingga walaupun kelompok ayam pada perlakuan penambahan EM-4 mampu mengkonsumsi pakan lebih sedikit di-banding kelompok ayam pada perlakuan P0, namun pertambahan berat badannya tetap lebih baik. Hal ini karena pengaruh EM-4 yang mengandung lactobacilli Sp yang dapat membantu memperbaiki keadaan mikroba dalam usus halus se-bagai mikroorganisme alami. Sese-bagai mikroorganisme alami lactobacilli Sp memberi pengaruh yang menguntungkan

Perlakuan P1, P2, dan P3 berdasarkan hasil uji BNT memperlihatkan hasil yang berbeda tidak nyata, hal ini diindikasikan karena adanya perbedaan dosis yang sangat kecil, sehingga memberikan pe-ngaruh yang tidak signifikan.

Pengaruh Pemberian EM-4 Terhadap Pertambahan Berat badan

Hasil analisis uji F memperlihatkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pe-ngaruh yang nyata terhadap pertambahan berat badan pada taraf kepercayaan 95%. Adapun rata-rata berat badan dan hasil uji BNT masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.

(5)

halus (Umpel, 1997). Lebih lanjut dije-laskan bahwa mikroorganisme alami Lactobacilli Sp memberi pengaruh yang menguntungkan melalui produksi asam organik hingga menghambat kerja bakteri patogen.

Pengaruh Pemberian EM-4 Terhadap Konsumsi Air Minum

Hasil analisis uji F memperlihatkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pe-ngaruh yang tidak nyata terhadap kon-sumsi air minum pada taraf kepercayaan 95%. Adapun rata-rata konsumsi air minum masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 memberikan gambaran bahwa konsumsi air minum terbesar terjadi pada perlakuan P0 dan terendah pada perlakuan P1. Secara umum perlakuan pemberian EM-4 memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan P0, walau-pun secara statistik tidak memberikan pengaruh yang nyata, hal ini memberikan indikasi bahwa mikroorganisme alami yang terdapat dalam EM-4 dapat men-efisienkan konsumsi air minum pada ternak ayam (Jauhari, 2007).

KESIMPULAN

Penambahan EM-4 (Effective Microorga-nisms-4) dalam air minum dapat meng-efisiensikan pemberian pakan dan dapat

meningkatkan pertambahan berat badan ayam buras.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L. 2009. Penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive untuk meningkatkan performans broiler. [diakses 3 Maret 2009 pada situs http://www.peternakan.litbang. deptan.go.id].

Anonim, 2008. Penggunaan EM-4 dalam bidang Peternakan. [diakses tanggal 20 September 2008 pada situs: http://www.desakumaju.com].

Haruna, S. dan Sumang, 2008. Peman-faatan jamu sebagai campuran air minum pada ternak ayam buras. Agrisistem 4 (1): 1 – 11.

Jauhari, N. 2007. EM-4 Peternakan dan Beberapa aplikasi EM-4 Peternak-an. [diakses 17 Januari 2008 pada situs http://www.google.co.id]

Umpel, G J. 1997. Pengalaman Pene-rapan Teknologi EM. Diseminarkan pada Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta.

Zainuddin, D. 2009. Tanaman obat me-ningkatkan efisiensi pakan dan kesehatan ternak unggas. [diakses 3 Maret 2009 pada situs http: //www.peternakan.litbang.deptan go.id].

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah penelitian randomised controlled trial (RCT) tentang efek tirah baring pada abortus imminens menyebutkan bahwa 61 wanita hamil yang mengalami perdarahan

Dengan mengembangkan beton geopolimer dan menggunakan bahan sampingan seperti fly ash dan lainnya, secara tidak langsung kita telah mengurangi pencemaran lingkungan, juga dapat

CT scan adalah suatu pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-x untuk menghasilkan citra penampang lintang suatu objek. CT scan menggunakan prinsip atenuasi atau

Halaman pengguna (user interface) yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang digunakan pada smartphone Android. Hal tersebut tentu saja

Dana pinjaman bergulir sendiri sejak 2011 sampai tahun ini yang sudah dikucurkan untuk nasabah dari pelaku UKM, koperasi, maupun Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP)

Pada tahap kedua film “Toys Story 3” scene-scene yang sudah dipilah tersebut akan dianalisa secara mendalam dan dimaknai, yang menunjukkan adegan feminisme liberal dari perempuan,

Harga perolehan tanah dan rumah, tidak boleh lebih dari Rp.30.000.000,- yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga yang dibayar oleh pemegang hak terakhir (pemohon

JADWAL MATA KULIAH SEMESTER GANJIL PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT1. TAHUN