• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh KTI tentang Pengaruh Makanan Inst

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh KTI tentang Pengaruh Makanan Inst"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh KTI tentang "Pengaruh

Makanan Instan terhadap Pola

Makan dan Kesehatan pada

Remaja"

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.

Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah. “Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan dalam bentuk instan.Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri mereka.Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.

▸ Baca selengkapnya: contoh kliping tentang makanan

(2)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?

2. Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?

3. Mengapa dapat mempengaruhi pola makan?

4. Bagaimana solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat

C. Tujuan Penelitian

Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui kandungan makanan instan

2. Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan

3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan

4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat

D. Manfaat Penelitian

Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang angka putus sekolah di Kabupaten Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu sering

mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan pola makan yang tetap terjaga dengan baik.

2. Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana mengkonsumsi

makanan instan secara baik.

3. Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan penyuluhan

tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

4. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.

BAB II

LANDASAN TEORI

(3)

Makanan siap saji

Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh

industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat

aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji

biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai

makanan untuk sarapan.

Zat aditif makanan

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.

Kemasan makanan

Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.

 Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan

Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin

2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,

3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,

4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,

5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,

6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA

(Butylated Hydroxy-Anisol),

7) agen pengembang untuk roti dan bolu,

8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),

9) bahan pewarna.

Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya:

(4)

Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.

 Kemasan makanan siap saji

Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan

harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).

Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

B. Dampak Makanan Siap Saji

Manfaat makanan siap saji

Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.

Bahaya makanan siap saji

World HealthOrganization (WHO) dan Food and Agricultural Organization(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :

1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap

organ-organ tubuh,

2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan

(5)

Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak negatif zat aditif berlebihan

Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan

Sulfit · Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001) Zat Warna ·Menimbulkanalergi

· Menimbulkan kanker hati

· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.( Arbor,1997) MSG · Kerusakan otak

· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)

BHT&BHA · Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. (Intisari ,2001) Pemanis · Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).

· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan). · Mutagenik.

Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).

C. Pola Makan Sehat

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.

Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.

Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.

(6)

Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.

Zat-zat gizi tersebut adalah :

Karbohidrat

Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat pada makanan:

Tepung-tepungan

Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.

Gula

Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.

Lemak

Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.

Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.

Vitamin & Mineral

Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.

Serat

Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :

 Membantu menurunkan glukosa darah

(7)

 Melancarkan buang air besar

Manfaat

Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Contoh Pola Makan Tidak Sehat

Melewatkan sarapan

Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut saja. Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.

Makan sebelum tidur

Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita serasa “terbakar” menjelang saat tidur.

Makan sambil melakukan kegiatan lain

(8)

yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.

Kurang minum air putih

Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.

Kurang menyantap sayur dan buah

Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh kita.

Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang

Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang banyak bergerak.

Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba

instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk

dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa

BAB III

(9)

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.

A. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan pada satu narasumber. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Wawancara dilaksanakan pada Jumat 29 Mart 2013 di desa Panjagsari, Gombong. Beliau berprofesi sebagai ahli gizi di Puskemas wero Gombong 1.

2. Metode Angket

Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket pada remaja SMA umum. Jumlah angket yang disebar berjumlah 90 angket. Penyebaran angket diaksanakan pada Selasa, 12 Maret 2013.

B. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa Data-data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa data

Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering di konsumsi dan keluhan setelah mengkonsmsi baan makanan tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :

 Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari

 Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.

(10)

Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut : 1. Mie instan

2. Makanan ringan (snack)

3. Nuget

4. Susu

5. Softdrink

a. Pengaruhnya tehadap pola makan

Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut: 1. Pola makan yang tidak teratur

2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)

b. Pengaruhnya terhadap kesehatan

1. Sakit perut

2. Maag

3. Radang tengorokan

4. Pusing

5. Batuk-batuk

B. Pembahasan

1. Makanan Instan, kandungan dan dampak

Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan bagian yang sangat merusak kesehatan kita.

(11)

sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.

Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.

Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri kemasan yang dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana, hanya 10% makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack, 1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride monomer). (Meida Indonesia, 2003).

Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:

a) Mengandung cukup zat gizi

Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:

a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama

b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh

c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan cadangan energy.

d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel

e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut

memperlancar proses pisiologis di dalam sel.

f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.

g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.

b) Tidak mengandung zat-zat berbahaya

(12)

sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna, penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.

Bahan pengawet

Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.

Bahan pewarna

Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.

Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.

Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.

Zat penyedap rasa.

Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.

Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.

C. Pengaruh terhadap pola makan

Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar 10 tahun mendatang.

Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian.

Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat yang seharusnya

(13)

makan di luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat penting untuk perkembangannya.

D. Pengaruh terhadap kesehatan

Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,

1. Maag

Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.

Berikut beberapa saran:

1) Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak makan makanan berserat)

2) Hindari minuman yang mengandung alkohol

3) Berolahraga secara teratur 4) Berhenti merokok

5) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin) 2. Diabetes

Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :  Faktor keturunan

 Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun  Tekanan darah tinggi

 Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi  Level kolesterol yang tinggi

(14)

 Merokok dan Stress

 Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat  Kerusakan pada sel pankreas

E. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif

Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :

1. Secara Internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah

2. Secara eksternal

Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.

Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.

(15)

dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang bergizi.

B. Saran

Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:

1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap

mengutamakan makanan sehat.

2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan

membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.

3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat

aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan

yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.

5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran

Referensi

Dokumen terkait

Cabang Malang pada pembiayaan mudharabah meliputi: pengumpulan data (menyusun rencana pengum- pulan data, melaksanakan pengumpulan data, menyeleksi data yang diperoleh

Phylogenetic tree of Indonesian local cattle based on partial sequences of mt-DNA cyt b gene To verify the phenotype traits similarity with origins of local cattle of Pacitan, we

Sikap nasionalisme dalam berbahasa berarti, setiap mahasiswa memiliki kesadaran sepenuhnya bahwa, BI merupakan bahasa resmi Negara atau bahasa yang digunakan untuk keseluruhan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kondisi kerapatan vegetasi di Kecamatan Ngaglik memiliki tiga kelas klasifikasi kerapatan yaitu kelas kerapatan rendah,

Maksud kondisional adalah, bahwa sifat ini terkadang menjadi karakter huruf pada kondisi tertentu, dan hilang pada kondisi yang lain.. Dalam materi dasar ilmu

Sehingga, peneliti tidak dapat memastikan apakah pemanjangan waktu konduksi interatrium total, inflamasi, dan kontrol glikemik memprediksi kejadian fibrilasi

Sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa pelayanan, Rumah Sakit melibatkan seluruh tenaga dari berbagai disiplin ilmu dalam pemberian pelayanan kepada pasien yaitu

Metode pencarian yang digunakan pada mesin pencari string ini adalah menggunakan metode pencarian fuzzy string matching dengan menggunakan algoritma