Sistem Penunjang untuk
Melakukan Kolaborasi
Dini Arnila (09101003060)
Kolaborasi?
Mengapa Kolaborasi ?
5 Komponen Utama
Kolaborasi
•
Collaborative Culture
•
Collaborative Leadership
•
Strategic Vision
Tujuh nilai dasar yang digunakan
untuk mengembangkan hubungan
kerja yaitu
•
Menghormati orang lain
(Respect for people)
•
Penghargaan dan integritas memberikan
pengakuan, etos kerja
(Honor and integrity)
•
Rasa memiliki dan bersekutu
(Ownership and
alignment)
•
Konsensus
(Consensus)
•
Penuh rasa tanggungjawab dan tanggunggugat
(Full responsibility and Accountability)
•
Hubungan saling mempercayai (Trust-based
Relationship)
•
Pengakuan dan pertumbuhan (Recognition and
Beberapa Pemikiran Tentang
Kolaborasi
•
Perubahan total
•
Etos kerja baru
•
Sikap kebersamaan
Tahapan Proses Kolaborasi
•
Tahap I
Problem Setting :menentukan permasalahan,
mengidentifikasikan sumber-sumber, dan sepakat
untuk kolaborasi dengan pengguna jasa.
•
Tahap II:
Direction Setting: menentukan aturan dasar,
menyusun agenda dan mengorganisasikan sub-sub
kelompok. Menyatukan informasi yang ada,
meneliti pilihan, dan memperbanyak persetujuan
yang diinginkan.
•
Tahap III:
Menciptakan Tim
Kolaboratif
•
Langkah 1. Menjelaskan tugas dan fungsi tim.
•
Langkah 2. Menjelaskan peran dan tanggung
jawab tim.
•
Langkah 3. Membuat kesepakatan pelaksanaan.
•
Langkah 4. Menciptakan anggaran dasar.
•
Langkah 5. Mencari faktor penentu keberhasilan.
•
Langkah 6. Mengembangkan rencana tindakan.
•
Langkah 7. Memulai pengembangan
keterampilan kolaboratif.
•
Langkah 8. Membuat ukuran dan mengukur
Keuntungan Kolaborasi
• Organisasi bekerja sama secara intern untuk bersaing
secara ekstern.
• Keputusan lebih cepat, kualitas lebih bagus dan terfokus
pada pelanggan.
• Keputusan dibuat berdasarkan prinsip pribadi, bukan
kekuasaan pribadi.
• Energi tenaga kerja terfokus pada pelanggan bukan
pada konflik intern.
• Siklus waktu berkurang secara subtansial, karena tidak
ada nilai tambah yang dihilangkan.
• Produktifitas tenaga kerja menjadi dua kali lipat. • Persejajaran stratejik yang mungkin gagal, namun
Keuntungan Kolaborasi
(Cont)
• Perputaran investasi meningkat tajam, dalam satu
proses perubahan berskala penuh.
• Waktu kontrol meningkat tajam. Misalnya beranjak dari
perbandingan 1:5 menjadi 1:50.
• Tenaga kerja memikul tanggung jawab penuh dan bisa
dipertanggungjawabkan demi sukses mencapai sasaran perusahaan.
• Konflik berkurang karena hubungan kerja terbuka dan
kepercayaan telah terbangun.
• Perpaduan antara kolaboratif dengan kemitraan
membuat setiap anggota menuju kearah yang sama.
• Organisasi berswasembada dalam menunjang
Jejaring Kerja (
Networking
)
• Networking melibatkan bermacam-macam model perilaku
yang bermaksud mengembangkan dan memelihara hubugan dengan orang penting yang dapat memberikan informasi dan bantuan. Apakah ia orang dalam maupun dari luar organisasi.
• Networking pada umumnya mengikutsertakan orang-orang
yang langsung menjadi bawahan atau bos menengah, bahkan dapat juga bos yang paling atas.
• Pengertian networking sebagaimana diungkapkan oleh Wayne E. Barker adalah proses aktif membangun dan mengelola
hubungan-hubunngan yang produktif, jejaring hubungan yang luas, kokoh, baik personal maupun organisasi.
• Pengertian nerworking dalam organisasi adalah proses pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian