• Tidak ada hasil yang ditemukan

DANS AMPEL S KALAP ENGUKURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DANS AMPEL S KALAP ENGUKURAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

P

OPULASI

DAN

S

AMPEL

S

KALA

P

ENGUKURAN

Research 5 RISET TEKNOLOGI INFORMASI

N G -H

(2)

2

 Software Development

 SDLC

 Earliest Model: Build-and-fix

 Stage-wise and Classical Waterfall Models

 Incremental Model

 Prototyping

 Agile Methods

 Extreme Programming

 Configuration Management

 Top-down and Bottom-up Development

 References & Citations

 Appropriate References

 Citations

(3)

 Population and Sample

 Sampling techniques

 Probability & nonprobability sampling

 Number of sample

 Measurement scaling

 Skala Likert

 Skala Guttman

 Semantic Deferential

 Rating Scale

3 N

G -H

(4)

Populasi: wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

 Jika ukuran populasinya besar, dan peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga, maupun waktu, maka dapat digunakan sampel.

Sampel: bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

 Sampel yang diambil dari populasi haruslah

representatif. 4

N G -H

(5)

 Merupakan teknik pengambilan sampel.

Teknik Sampling

Probability Sampling

Probability Sampling Nonprobability Sampling Nonprobability Sampling

1. Simple random sampling 2. Proportionate stratified

random sampling 3. Disproportionate

stratified random sampling

4. Area (cluster) sampling

(6)

Probability sampling: teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Nonprobability sampling: teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

6 N

G -H

(7)

 Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

 Dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

7

Populasi yang (relatif)

homogen

Sampel yang repre-sentatif

(8)

 Digunakan bila populasi memiliki anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

 Jumlah sampel yang diambil harus mewakili setiap strata yang ada dalam populasi.

8 N

G -H

A N S U N

(9)

 Digunakan untuk mengambil sampel di dalam populasi yang berstrata, namun kurang proporsional.

 Misal, karyawan di suatu perusahaan memiliki

 3 lulusan S3

(10)

 Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk suatu kabupaten, provinsi, atau negara.

 Sering digunakan melalui 2 tahap.

10 N

G -H

A N S U N

(11)

 Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

11 N

G -H

A N S U N

(12)

 Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

 Contoh, dalam penelitian mengenai pendapat masyarakat terhadap pelayanan pemerintah dalam urusan Izin Mendirikan Bangunan, jumlah sampel ditentukan 500 orang. Maka penelitian dipandang belum selesai jika pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut (kuota belum terpenuhi).

12 N

G -H

(13)

 Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.

 Siapapun yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data penelitian.

13 N

G -H

(14)

 Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

 Misal, akan dilakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.

 Lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian lain yang tidak melakukan generalisasi.

14 N

G -H

(15)

 Teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

 Dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.

 Dilakukan pula pada penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil.

 Sering disebut juga sebagai sensus.

15 N

G -H

(16)

 Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

 Menerapkan prinsip snowball effect.

 Pada penelitian kualitatif, banyak diterapkan teknik Purposive dan Snowball Sampling.

16 N

G -H

A N S U N

(17)

 Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan

ukuran sampel.

 Makin besar jumlah sampel yang diambil mendekati

populasinya, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya.

 Untuk menentukan ukuran sampel yang diambil

dalam suatu penelitian, sangat tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki.

 Makin besar tingkat kesalahan yang diizinkan, maka

semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya.

 Terdapat banyak metode berbeda dalam penentuan

jumlah sampel yang diperlukan, seperti dari Isaac dan Michael, dan Harry King.

(18)

18 N

G -H

A N S U N

(19)

19

(Sugiyono, 2012: 89)

Misal, populasi berjumlah 200. Diinginkan

kepercayaan

sampel 95% atau tingkat

(20)

 Roscoe dalam bukunya Research Methods for Business

(Sugiyono, 2012: 90) memberikan saran-saran penentuan ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara

30 sampai dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misal: pria-wanita,

pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel untuk tiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan dilakukan analisis dengan

multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Contoh variabel penelitiannya ada 5 (independen maupun dependen), maka ukuran sampel 5 x 10 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang

(21)

 Merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam suatu alat ukur.

 Beberapa jenis skala pengukuran, antara lain skala

nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

 Beberapa skala sikap yang dapat digunakan dalam

penelitian, antara lain:

1. Skala Likert

2. Skala Guttman

3. Semantic Deferential

4. Rating Scale 21

N G -H

(22)

 Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

 Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, dan selanjutnya disebut variabel penelitian.

 Variabel penelitian dapat dijabarkan menjadi indikator

variabel, yang dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

 Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif, atau sebaliknya.

 Instrumen penelitian dengan skala Likert dapat dibuat

dalam bentuk checklist atau pilihan ganda.

(23)

23 N

G -H

A N S U N

(24)

 Pilihan jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda-beda.

 Menghindari kecendrungan responden untuk menjawab pada kolom tertentu dalam bentuk checklist.

 Responden akan membaca pertanyaan setiap instrumen dan jawabannya.

24 N

G -H

A N S U N

(25)

Bertujuan untuk memperoleh jawaban tegas, yang dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (2 alternatif).

 Jika pada skala Likert terdapat 3 – 7 interval, maka dalam

skala Guttman hanya ada 2 interval, misal setuju-tidak setuju, pernah-tidak pernah, dan lain sebagainya.

 Analisa hasil dapat dilakukan seperti pada skala Likert.  Contoh:

1. Bagaimana pendapat Anda bila A menjabat pimpinan di

perusahaan ini? a. Setuju

b. Tidak setuju

2. Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang

kerja Anda? a. Pernah

b. Tidak pernah

(26)

 Dikembangkan oleh Osgood.

 Tersusun dalam satu garis kontinum, yang jawaban ‘sangat positif’-nya terletak di bagian kanan baris dan jawaban ‘sangat negatif’-nya terletak di bagian kiri baris, atau sebaliknya.

 Data yang diperoleh adalah data interval.

26 N

G -H

A N S U N

(27)

 Dalam rating scale, responden tidak menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, namun menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang disediakan.

27 N

G -H

A N S U N

(28)

28 N

G -H

A N S U N

(29)

29 N

G -H

A N S U N

(30)

30 N

G -H

A N S U N

(31)

31 N

G -H

A N S U N

(32)

Berndtsson, M., Hansson, J., Olsson, B., and Lundell, B., 2008, Thesis Projects: A Guide for Students in Computer Science and Information Systems, 2nd ed., Springer:

London.

Dawson, C.W., 2009, Projects in Computing and Information Systems: A Student’s Guide, 2nd ed.,

Addison-Wesley: Great Britain.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta: Bandung.

Winarno, Materi Kuliah Riset Teknologi Informasi. http://researchmethods.itposter.net

Other web resources.

Referensi

Dokumen terkait

1) Yang dilakukan bukan PBMC murni, tetapi modifikasi atau hybrid PBC yang di dalamnya mencakup pekerjaaan peningkatan bahkan rekonstruksi (bersifat investasi),

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem

Pengembangan media pembelajaran komik ini didasari oleh rendahnya tingkat pengetahuan siswa – siswi di SD Negeri 2 Tegalharjo tentang pentingnya gizi seimbang yang dibuktikan

Sampling dilakukan dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

Namun pada kasus bayi Ny.E.N dengan asfiksia hanya ditemukan diagnosa risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturitas sistim pencernaan,

Namun, pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita.. Padahal, kemajuan sektor pariwisata sedikit

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke

Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan “Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kelengkapan Imunisasi TT.seseorang yang bekerja dan mempunyai banyak kesibukan dapat