• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of TE PENALAAN PARAMETER KENDALI PID DENGAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM TERMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of TE PENALAAN PARAMETER KENDALI PID DENGAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM TERMAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 PENALAAN PARAMETER KENDALI PID DENGAN

LOGIKA FUZZY PADA SISTEM TERMAL Wiyono

Staf Pengajar – Progdi Teknik Elektro, Akademi Teknologi Warga Surakarta

ABSTRACT

Thermal system is a slow process of changing. If the cooling process done naturally will lead to the decrease in temperature to be slow, so that attempted to control overshoot and steady-state error as small as possible to the conditions set point and load changes. In the conventional PID control tuning is done off-line without taking into account the changes in the plant and the disturbances that arise. The purpose of this study is to design equipment for the control of thermal systems that can automatically tune the PID parameters by fuzzy logic. In the present study used a RISC AVR microcontroller as a control center, which will provide value to the control unit controls the power, then the percentage of control values fed to the heating element with 450 Watt power to heat water with a maximum volume of 2 Liters. While the software is used for PID algorithms and fuzzy logic programming with C language.

In order to tune the proper PID parameters on-line, then made two-level control system. The first two-level determines the PID parameters by finding the minimum and maximum value of Kp, Ki and Kd with the reaction curve method. The second level in order to design a fuzzy system can automatically tune the PID gain, then formulated into a combination of 49 fuzzy if-then rules to get the value of Kp, Ki and Kd the right of errors and changes in the value of delta error.

The results of the process control system with PID control parameters tuning with fuzzy logic is applied to the thermal system can improve the performance of conventional PID control. Tests for set point changes and changes in water volume resulting average value of the response characteristics of control systems as follows: rise time (tr) 231 seconds, the peak time (tp) 254 seconds, the time setting (ts) 302 seconds,

the overshoot (Mp) 0.22 ℃ and steady state error (OS) 0.28 ℃. While the

conventional PID control of the resulting tr = 223 seconds, tp = 307

seconds, ts = 678 seconds, Mp = 2.17 ℃ and OS = 0.67 ℃.

(2)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 I PENDAHULUAN

Kendali PID telah banyak digunakan di proses industri karena bentuknya sederhana dan mudah diimplementasikan. Keberhasilan pengendalian dengan kendali PID ditentukan oleh penalaan parameter PID. Pada kendali PID konvensional penalaan dilakukan secara off-line

tanpa memperhitungkan perubahan yang terjadi pada plant dan gangguan yang muncul. Berdasarkan kondisi ini, maka dalam penelitian ini dicoba untuk mengoptimisasi parameter PID secara on-line dengan memperhitungkan perubahan yang terjadi pada plant dan gangguan yang muncul dengan menggunakan pengendali berbasis logika fuzzy

Di dunia industri, khususnya yang menggunakan sistem termal, diperlukan pengendalian yang teliti, stabil terhadap gangguan dan mampu mengadaptasi perubahan setpoint

maupun perubahan beban. Jika proses pengendalian menghasilkan keluaran melebihi harga setpoint

tetapi tidak dilakukan proses pendinginan oleh peralatan kendali artinya proses pendinginan dilakukan secara alami, maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan proses pendinginan menuju nilai setpoint. Dengan demikian perlu dirancang suatu sistem kendali yang mampu

menghasilkan keluaran dengan overshoot dan steadystate error

sekecil mungkin.

II METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian

Bahan yang akan diteliti adalah proses pemanas zat cair berupa air. Air ditampung di bak penampung dengan kapasitas volume 2 Liter tanpa ditutup. Komponen pemanas berupa heater coil dengan kapasitas daya 150 Watt sebanyak 3 Unit. Tidak dilakukan proses pendinginan oleh peralatan, proses pendinginan terjadi secara alami. Suhu air diharapkan dapat diatur sesuai dengan suhu yang diinginkan.

2.2 Alat Penelitian

Penalaan parameter PID dengan logika fuzzy yang dimaksud adalah ketiga parameter Kp, Kd dan Ki pada kendali PID ditala dengan menggunakan logika fuzzy. Pada kendali PID konvensional, penalaan dilakukan secara off-line

(3)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Gambar 2.1 Diagram kotak proses pengendalian sistem termal

e(t) adalah selisih dari referensi dan keluaran, sedangkan de/dt adalah perubahan dari e(t). e(t) = Referensi(Sp) – Keluaran (Pv)

(2.1)

Hasil akhir dari proses pengendalian yaitu untuk mendapatkan nilai keluaran yang sesuai dengan nilai referensinya. Hasil proses pengendalian dapat dianalisis berdasarkan karakteristik tanggapan sistem pengendalian yang berhubungan dengan kestabilan, respon transient

(karakteristik sistem) dan error steady state.

2.3 Jalan Penelitian

2.3.1 Perancangan Perangkat Keras

Secara diagram kotak hubungan antara komponen-komponen sistem kendali dapat

dilihat seperti pada Gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 2.2 Diagram kotak perangkat keras kendali

2.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Fuzzy dan PID

Gambar 2.3 Diagram kotak penalaan parameter PID dengan Fuzzy

(4)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 pemrograman logika fuzzy dan

kendali PID. Seluruh program yang digunakan dalam penelitian menggunakan bahasa C dengan bantuan tool software CodeVision AVR 1.25.3 (CV AVR) [6]. CV AVR merupakan salah satu software kompiler yang kusus digunakan untuk Mikrokontroler keluarga AVR.

2.3.3 Perangkat lunak PID

Persamaan kendali PID dalam bentuk transformasi Laplace dapat dituliskan [21]:

(2.2)

dengan metode penyelesaian yang sering digunakan yaitu backward

difference method dapat dijelaskan

sebagai berikut:

z0 = nomor sampling ke n (sekarang berlangsung)

z-1 = waktu sampling ke n-1

z-2 = waktu sampling ke n-2, dan seterusnya

Dengan metode Backward

difference persamaan PID menjadi:

(2.3)

Satu interval waktu sampling dapat dinyatakan:

(2.4)

Dengan mengurangkan persamaan awal sehingga menjadi:

(2.5)

Dari konsep kendali PID secara digital diatas, diharapkan dapat diterjemahkan kedalam pemrograman mikrokontroler sesuai Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Diagram alir kendali PID

2.3.4 Perangkat lunak Logika Fuzzy

2.3.4.1 Fungsi Keanggotaan error dan Perubahan error

Nilai error e dibagi kedalam tujuh level ( NB, NM , NS, ZZ, PS, PM, PB), sedangkan nilai perubahan error ec (error change) juga dibagi kedalam tujuh level (DNB, DNM, DNS, DZZ, DPS, DPM, DPB). Huruf pertama N, P dan D berarti negative, positive dan

(5)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 S dan Z berarti big, medium, small

dan zero.

Gambar 2.5 Keanggotaan input error e dan perubahan error ec

Sedangkan untuk fungsi keanggotaan input error e dan perubahan error ec seperti pada Gambar 2.5.

Selanjutnya dilakukan penurunan berdasarkan respon step

sistem, seperti Gambar 2.6, dibawah ini

Gambar 2.6 Respon step sistem

Pada titik awal disekitar a, suatu sinyal aksi kendali yang besar dibutuhkan untuk mencapai waktu naik yang cepat. Untuk menghasilkan sinyal aksi kendali

yang besar diperlukan penguatan proporsional yang besar, penguatan derivatif yang kecil dan penguatan integral yang besar. Dari persamaan sebelumnya dapat ditentukan apabila nilai Kp dan Kd diperoleh maka penguatan integral berlawanan secara proporsional terhadap , artinya penguatan integral yang kecil bermakna kecil. Akibatnya aturan disekitar al adalah:

If e(t) is PB and ė(t) is ZZ Then Klp

is Big, Kld is Small, is S

If e(t) is ZZ and ė(t) is NB Then Klp

is Small, Kld is Big, is B

Tabel 2.1 Aturan Kendali

Kaidah

Perpendek rise time Perpendek rise time Perpendek rise time Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Perkecil osilasi Perkecil osilasi Perkecil osilasi Peng ereman Perpendek rise time Kurangi ov ershoot Kurangi ov ershoot Perkecil osilasi Peng ereman Peng ereman

(6)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

fuzzifier dan center average

defuzzifier, parameter K' p , K' d

dan dapat ditala secara on-line

sesuai persamaan berikut ini [16].

2.3.4.2 Mencari Nilai Kp , Kd dan ∝

penguatan PID yang akan ditala dinyatakan dengan [Kp min, Kp

max] c R dan

[Kd min, Kd max] c R dengan penguatan proporsional Kp ∈ [Kp

min, Kp max] dan penguatan derivatif Kd ∈ [Kd min, Kd max]. Untuk memudahkan Kp dan Kd

dinormalisasikan menjadi 0-1 dengan tranformasi linier seperti berikut.

K 'p = Kp – Kpmin / Kpmax –

Kpmin (2.9)

K 'd = Kd – Kdmin / Kdmax –

Kdmin (2.10) Konstanta waktu

integral dapat ditentukan dengan mengacu kepada konstanta waktu derivatif. Dinyatakan dengan

Ti = α Td

(2.11)

Selanjutnya dapat diperoleh,

Ki = Kp / ( αTd) = KP2 / ( αKd) (2.12)

Table 2.2 rule untuk K’p

Table 2.3 rule untuk K’d

∆error

DNB DNM DNS DZZ DPS DPM DPB error

NB S S S S S S S

NM B B S S S B B

NS B B B S B B B

ZZ B B S S S B B

PS B B B S B B B

PM B B S S S B B

PB S S S S S S S

Table 2.4 rule untuk a

∆error

DNB DNM DNS DZZ DPS DPM DPB error

NB 2 2 2 2 2 2 2

NM 3 3 2 2 2 3 3

NS 4 3 3 2 3 3 4

ZZ 5 4 3 3 3 4 5

PS 4 3 3 2 2 3 4

PM 3 3 2 2 2 3 3

PB 2 2 2 2 2 2 2

Ketiga Tabel 2.2, 2.3, 2.4 diatas adalah hasil konsekuen untuk pembacaan nilai Kp’, Kd’ dan α.

∆error

DNB DNM DNS DZZ DPS DPM DPB error

NB B B B B B B B

NM S B B B B B S

NS S S B B B S S

ZZ S S S B S S S

PS S S B B B S S

PM S B B B B B S

(7)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Gambar 2.7 Fungsi keanggotaan K'p , K' dan α

Gambar 2.8 Diagram alir kendali Fuzzy

Dari diagram alir Gambar 2.8, dapat direalisasi rutin fuzzy kedalam bahasa pemrograman mikrokontroler. Tahap pertama adalah membentuk definisi keanggotaan error dan Delta error

kedalam struktur array, kemudian membentuk fungsi keanggotaan tiap variabel keanggotaan error dan Delta error. Pada saat terjadi eksekusi program di setiap waktu sampling maka besar nilai crips

error dan Delta error dimasukkan

dalam fungsi keanggotaannya. Hasil dari pembacaan fungsi keanggotaan dilakukan proses inferensi, selanjutnya dilakukan proses defuzyfikasi untuk menentukan nilai Kp’, Kd’ dan alpha. Nilai hasil defuzyfikasi merupakan nilai tegas yang nantinya digunakan oleh kendali PID sebagai variabel penalaannya.

III HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

3.1 Pengujian perubahan set point

3.1.1 Kendali PID dengan beban minimal

Kendali PID diujikan pada volume 0,5 Liter air dan dilakukan perubahan Set Point dari 30℃ sampai 90℃. Nilai konstanta PID Kp = 12, Ki = 0,2 dan Kd = 180.

Gambar 3.1 Kurva (a), (b), (c) SP 30-90℃ Kendali PID Volume minimal

(8)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 90 detik, waktu puncak (tp) 131

detik, waktu penetapan (ts) 372 detik, terjadi overshoot dengan penyimpangan terhadap set point

2,5℃ dan kesalahan keadaan mantap 0,6 ℃.

3.1.2 Kendali PID dengan beban maksimal

Kendali PID diujikan pada volume 2 Liter air dan dilakukan perubahan Set Point dari 33℃ sampai 90℃. Nilai konstanta PID Kp = 21, Ki = 0,175 dan Kd = 630.

Gambar 3.2 Kurva (a), (b), (c) SP 33-90℃ Kendali PID Volume maksimal

Sedangkan hasil ketiga percobaan kendali PID pada Gambar 3.2 Kurva (a), (b), (c) dengan volume 2 Liter air dan perubahan suhu dari 30℃ sampai 90℃ dihasilkan nilai rata-rata waktu kenaikan (tr) 270 detik, waktu puncak (tp) 396 detik, waktu penetapan (ts) yang sangat lama, terjadi overshoot dengan penyimpangan terhadap set point

2℃ dan kesalahan keadaan mantap 1,16℃.

3.1.3 Kendali Fuzzy+PID dengan beban minimal.

Kendali Fuzzy+PID diujikan pada volume 0,5 Liter air dan dilakukan perubahan Set Point dari 30℃ sampai 90℃. Nilai parameter Kpmin-maks = (12,21), Kdmin-maks = (180,630) dan Ki = 12/α.30.

Gambar 3.3 Kurva SP 30-90℃ Kendali

fuzzy+PID untuk Volume minimal

Dari ketiga percobaan kendali Fuzzy+PID pada Gambar 3.3 Kurva (a), (b), (c) dengan volume air 0,5 Liter dan perubahan suhu dari 30℃ sampai 90℃ dihasilkan nilai rata-rata waktu kenaikan (tr) 231 detik, waktu puncak (tp) 265 detik, waktu penetapan (ts) 339 detik, terjadi

overshoot dengan penyimpangan

terhadap set point 0,2℃ dan kesalahan keadaan mantap 0,46℃.

3.1.4 Kendali Fuzzy+PID dengan dengan beban maksimal.

(9)

Kdmin-POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 maks = (180,630) dan Ki =

12/α.30.

Gambar 3.4 Kurva SP 31-90 Kendali Fuzzy+PID danVolume maksimal

Ketiga percobaan kendali

Fuzzy+PID pada Gambar 3.4 Kurva

(a), (b), (c) dengan volume air 2 Liter dan perubahan suhu dari 30℃ sampai 90℃ dihasilkan nilai rata-rata waktu kenaikan (tr) 278 detik, waktu puncak (tp) 301 detik, waktu penetapan (ts) 315 detik, terjadi

overshoot dengan penyimpangan

terhadap set point 0,1℃ dan kesalahan keadaan mantap 0,26℃.

4.1.2 Kendali PID dengan Perubahan Beban dan set point Tetap

Kendali PID diujikan pada volume mulai 0,5 Liter air sampai 2 Liter air dan set point tetap sebesar 70℃. Nilai konstanta PID Kp = 12, Ki = 0,2 dan Kd = 180.

Gambar 3.5 Kurva perubahan Volume 0,5-2 Liter kendali PID

Dari ketiga percobaan kendali PID pada Gambar 3.5 Kurva (a), (b), (c) dengan set point

70℃ dan perubahan volume 0,5 Liter sampai 2 Liter air dihasilkan nilai rata-rata waktu kenaikan (tr) 267 detik, waktu puncak (tp) 351 detik, waktu penetapan (ts) 630 detik, terjadi overshoot dengan penyimpangan terhadap set point

2,1℃ dan kesalahan keadaan mantap 0,46℃.

4.1.2.2 Kendali Fuzzy+PID dengan Perubahan Beban dan set point Tetap

Kendali Fuzzy+PID diujikan pada volume mulai 0,5 Liter air sampai 2 Liter air dan set point

tetap sebesar 70℃. Nilai parameter Kpmin-maks = (12,21), Kdmin-maks = (180,630) dan Ki = 12/α.30.

Gambar 3.6 Kurva perubahan Volume 0,5-2 Liter pada kendali Fuzzy+PID

Ketiga percobaan kendali

Fuzzy+PID pada Gambar 3.6 Kurva

(10)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 rata-rata waktu kenaikan (tr) 208

detik, waktu puncak (tp) 226 detik, waktu penetapan (ts) 278 detik, terjadi overshoot dengan penyimpangan terhadap set point

0,3℃ dan kesalahan keadaan mantap 0,2℃.

Dari pengamatan hasil pengujian kendali PID dan Fuzzy+PID maka dapat ditabelkan sesuai dengan Karakteristik respon sistem kendali. beban (problem Regulator)

Tipe

IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Proses kendali dengan sistem penalaan parameter kendali PID dengan logika

Fuzzy yang diaplikasikan

pada sistem termal dapat memperbaiki kinerja kendali PID konvensional, untuk pengujian perubahan

set point dan perubahan

volume air dihasilkan karakteristik respon sistem kendali dengan nilai rata-rata yaitu waktu kenaikan (tr) 231 detik, waktu puncak (tp) 254 detik, waktu penetapan (ts) 302 detik,

overshoot yang sangat kecil

sebesar 0,22℃ dan kesalahan keadaan mantap sebesar 0,28℃. Sedangkan kendali PID konvensional dihasilkan nilai rata-rata waktu kenaikan (tr) 223 detik, waktu puncak (tp) 307 detik, waktu penetapan (ts) 678 detik, overshoot

sebesar 2,17℃ dan kesalahan keadaan mantap sebesar 0,67℃.

(11)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 struktur array pada

pemrograman logika fuzzy

dan PID yang ditulis dengan bahasa C, dapat menghemat lokasi memori program mikrokontroler AVR ATmega32. Pada penelitian ini untuk mengakses dua masukan sistem fuzzy e(t)

dan (t) kedalamkombinasi 49 aturan parameter K'p ,

K'd dan agar dapat ditala secara on-line, dibutuhkan lokasi memori program 26 Kbyte, sedangkan dengan pendefinisian langsung setiap fungsi dibutuhkan 31Kbyte.

4.2 Saran

Beberapa saran untuk alur pengembangan penelitian lebih lanjut dapat penulis berikan, yaitu: 1. Pengembangan dapat dilakukan

dengan mengatur kembali bentuk dan rentang keanggotaan Kp, Kd dan α pada logika fuzzy

untuk menghasilkan karakteristik respon sistem kendali yang berbeda.

2. Pengembangan dapat diaplikasikan pada skala plant

yang lebih besar.

Penulis berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, dan dapat memberikan sumbangan nyata bagi perkembangan teknologi perangkat sistem kendali dan

perkembangan perangkat

embedded system yang

bermanfaat dibidang industri.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Atmel, 2003, 8-bit Microcontroller with 32K Bytes In-System Programmable Flash,

http://www.atmel.com/ product/AVR/ . (download, 20/3/2008, jam 8:04).

[2] Agus,B. 2008, C dan AVR: Rahasia Kemudahan

Bahasa C dalam

Mikrokontroler

ATmega8535,

Yogyakarta, Graha Ilmu.

[3] Ahn, K.K & Nguyen, B.K. 2006, Position Control of Shape Memory Alloy

ActuatorsUsing Self

Tuning Fuzzy PID Controller,

International Journal of Control, Automation, and Systems, vol. 4, no. 6, pp. 756-762. (download, 12/12/2008, jam 15:23).

[4] Gopal, M. 2003, Control

Systems, USA.

McGraw-Hill.

[5] Gunterus, Frans. 1994,

Falsafah Dasar: Sistem

(12)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012 jakarta. PT. Elex Media

Komputindo. and Inelligent Systems

Design, England:

Pearson.

[9] Kaufmann, A. and M.M. Gupta, 1991,

Introduction to Fuzzy Arithmetic Theory and

Applications , New

York, Van Nostrand Reinhold.

[10] Klir, G.J. & T.A. Folger,

1988, Fuzzy

Sets,Uncertainty, and

Information , New

Delhi, Prentice-Hall. [11] Kim, J.H. Kim, K.C. dkk,

1994,

FuzzyPrecompensated

PID Controllers, IEEE.

Trans. Syst. Man. Cybern., Vol.2. No.4, (download, 22/1/2008, jam 11:16).

[12] National Semiconductor, 2000, LM35Precision Centigrade

Temperature Sensors,

www.national.com.

.(download, 9/5/2009, jam 13:08).

[13] Ogata, K., 1997, Modern

Control Engineering,

New Jersey, Prentice

Controller with

Adaptable Reference,

International Journal of Intelligent Systems and Technologies 3;1 © www.waset.org.

(download 17/12/209, jam 9:23).

[16] Wang, L.X. 1997, A Course in Fuzzy Systems and

Control, New

(13)

POLITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Hydraulic Actuator

Using System

Identification

Approach, Universiti

Teknologi

Malaysia,International Journal on Smart Sensing and Intelligent Systems, Vol.2. (download, 20/12/2010, jam 11:12).

[19] Zhen-Yu Zhao, M. Tomizuka, & S. Isaka 1993, Fuzzy Gain Scheduling of PID

Controllers,IEEE.

Trans. Syst. Man. Cybern., Vol.23. No.5: 1392–1398, (download, 6/8/2009, jam 10:34). [20] Zimmerman, H.J., 1991,

Fuzzy Set Theory and

Its Applications,

Amsterdam,Kluwer Publishing Co.

[21] Visioli A.,2006, Practical

PID Control, London,

Springer.

[22] Kularatna, N. 1998, Power

Electronics Design

Handbook,

Woburn,Newnes. [23] Cheng-Ching Yu, 2006,

Autotuning of PID Controllers, A Relay

Feedback Approach,

Springer 2nd.

[24] National Instruments, 1998,

Getting started using ComponentWorks

Autotuning PID,

http://www.natinst.com , (download, 15/1/2009) [25] Li- Xuquan., Chen, j., dkk, 2004, A new method for controlling refrigerant flow in automobile air

conditioning, Applied

Thermal Engineering 24 1073–1085, http://www.sciencedire ct.com

[26] http://www.omega.com [27] Lian, H., Christopher H,

dkk, 1999, Fuzzy Hybrid PID Controller of a Steam Heated

Dryer, Korea, IEEE.

Gambar

Gambar 2.1  Diagram kotak proses
Gambar 2.4  Diagram alir kendali
Gambar 2.6 Respon step sistem
Table 2.4 rule untuk a
+5

Referensi

Dokumen terkait

Risiko yang termasuk dalam kelompok ini adalah Risiko Customer terlambat melunasi piutangnya (R1a), Risiko terjadi kerusakan mesin yang digunakan untuk produksi (R2g),

Hal tersebut dilakukan agar standar yang dimiliki guru MI Ibnu Umar sesuai dengan harapan stakeholder sebagaimana dijelaskan oleh kepala departemen pendidikan

Laboratorium ini dilengkapi oleh berbagai fasilitas penunjang diantaranya yaitu ruang yang representatif dilengkapi dengan AC, program (software) aplikasi komputer

Besarnya ganti rugi yang diajukan pemerintah dalam pengadaan lahan bagi Besarnya ganti rugi yang diajukan pemerintah dalam pengadaan lahan bagi pembangunan Jalan

Baca petikan di bawah dengan teliti, kemudian buat satu rumusan tentang peranan kerajaan membantu wanita dan masalah jika wanita dipinggirkan dalam masyarakat.. Panjangnya

kelompok pelatihan menunjukkan hasil bahwa ter- dapat perbedaan bermakna (p<0,05), sedangkan untuk kelompok kontrol menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang

menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PERMAINAN BOLA KASTI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Stimulasi dapat dilakukan dengan benar bila ibu dapat menafsirkan golden age dengan baik sehingga ibu dapat memberikan stimulasi guna mengoptimalkan kecerdasan anak antara lain