• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Studi Kualitatif Pemenuhan Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Studi Kualitatif Pemenuhan Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang Tahun 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiap tahap kehamilan, seorang bayi bergantung pada kesehatan ibunya

yang baik dan nutrisi yang tepat. Membentuk seorang bayi dari satu sel

membutuhkan penyusunan sejumlah besar energi, zat gizi, dan sumber daya, yang

semuanya harus disediakan oleh tubuh sang ibu (Walker,2012). Sementara Chomaria

(2012) dalam bukunya menyatakan bahwa kekurangan gizi yang dialami oleh ibu

saat hamil sangat berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan juga bagi janin yang

sedang dikandung.

Pemenuhan gizi bagi ibu hamil memegang peran yang signifikan dalam

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan

menentukan kualitas anak yang akan dilahirkannya. Status kesehatan dan gizi ibu

hamil di Indonesia tergolong buruk jika dibandingkan Negara ASEAN lainnya,

apalagi dibandingkan Negara maju. Resiko kematian ibu karena melahirkan adalah 1

dari 65, sedangkan Thailand 1 dari 1000 ibu. Angka kematian ibu menurut SDKI

antara 1998-2002 mengalami penurunan menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup

dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan sekarang AKI masih

228/100.000 kelahiran hidup; 55% kematian ibu disebabkan oleh pendarahan dan

pre-eklampsia yang terkait erat dengan kondisi gizi buruk semasa hamil. Dalam

(2)

untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Jalal

dalam Bappenas, 2011; Prasetyawati, 2012).

Kehidupan masa depan seorang anak sangat ditentukan oleh keadaan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai dari kehidupan janin 9 (sembilan) bulan dikandungan ibu hingga seorang anak berusia 2 (dua) tahun. Ketidaktepatan pengaturan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak dapat bersifat permanen mempengaruhi kesehatan dimasa mendatang dan menjadi penentu apakah anak akan mengalami keadaan gizi kurang atau menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner (PJK) dan lain-lain (Barker, 1994).

(3)

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya antara lain anemia, perdarahan dan berat badan tidak bertambah secara normal. Kurang gizi pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan. Kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat lahir janin lahir rendah (Lubis, 2005).

(4)

protein ibu hamil berada dibawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 % Tabel AKG 2004).

Fatimah, Hadju, Bahar dan Abdullah (2011), dalam penelitian mereka terhadap 200 orang ibu hamil menunjukkan bahwa pola makan ibu hamil belum mencerminkan pola makan sehat dimana pola makan ibu hamil tersebut pada umumnya nasi, ikan, dan sayur-sayuran secukupnya. Sayuran dan buah sangat jarang dikonsumsi dan hanya 3-6 kali seminggu. Asupan energi dan protein hanya 59% dan 72% AKG (angka kecukupan gizi) atau 1300 kcal dan 48 gr. Umumnya vitamin hanya dikonsumsi sekitar 40% AKG kecuali untuk vitamin A (76%, 605 RE), asam folat (195%, 1170 ug), dan Vitamin B12 (142%, 3,7 ug).

(5)

90 tablet selama kehamilan. Pada kenyataannya, 80,7 % ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe.

Kurangnya konsumsi zat besi selama kehamilan akan mengakibatkan anemia pada ibu hamil. Prevalensi ibu hamil yang terkena anemia sekitar 40-50 persen, hal ini berarti 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia. Di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ditemukan 69,9 % ibu hamil menderita anemia (pemeriksaan terhadap 93 orang ibu hamil); 66, 2 % ibu hamil menderita anemia ringan dan 33,8 % ibu hamil mengalami anemia sedang (laporan pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan Desember 2012). Kondisi ini cukup memprihatinkan, karena pemerintah sudah menjalankan program suplementasi tablet tambah darah pada ibu hamil sejak tahun 1970-an. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan konsumsi suplemen tablet tambah darah di Indonesia masih terbilang rendah karena hanya mencakup 18 % saja. Kondisi ini turut meningkatkan prevalensi anemia di Indonesia.

(6)

Zat gizi mikro lainnya yang sangat di butuhkan ibu hamil terutama pada trimester pertama adalah asam folat (Adriani at.al,2012). Berbagai penelitian menemukan adanya resiko terjadinya cacat janin apabila asupan asam folat kurang dari kecukupan, cacat ini sudah terbentuk sejak dua sampai empat minggu kehamilan (Ginting at.al, 2012). Survei yang dilakukan oleh March of Dimes National tahun 1995-2001, membuktikan bahwa asam folat mampu mencegah cacat bawaan berupa cacat tabung syaraf atauNeural Tube Defect(NTD) pada bayi hingga 70 % (ACOG, 2008).

Di Indonesia belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita NTD. Namun setiap bulan, dari 300 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSCM, 3 pasien diantaranya terbukti janinya menderita NTD. Sebuah studi yang meneliti kejadian kelainan congenital pada bayi baru lahir di RSU Kariadi Semarang menemukan bahwa kelainan berupa NTD merupakan kelainan kongenital terbanyak yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu 47,2 % dari seluruh cacat kongenital pada bayi baru lahir atau 3,7 per 1000 persalinan (Prabawa, 1998). Pada ibu hamil asam folat juga berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, apabila konsumsi asam folat tidak adekuat maka akan mengalami anemia megaloblastik (Almatsier, 2003; Adriani at.al, 2012).

(7)

dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa interaksi antara ibu hamil dan bidan, serta pengetahuan ibu memiliki hubungan bermakna dengan praktek konsumsi asam folat dalam upaya pencegahan cacat bawaan pada bayi di kota Medan. Dan dari kedua faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor interaksi antara ibu hamil dengan bidan karena dengan interaksi tersebut ibu akan mendapat supplement asam folat dan informasi akan pentingnya asam folat selama kehamilan.

Survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Mencirim Kecamatan sunggal pada tanggal 5 November 2012 ditemukan berbagai fenomena yang berhubungan dengan pemenuhan gizi selama kehamilan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa orang ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mencirim, ditemukan ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya kepada bidan atau pun petugas kesehatan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan kemungkinan ibu hamil tersebut tidak mendapatkan suplementasi besi folat dan tidak timbang berat badan untuk mengetahui pertambahan berat badan normal pada ibu hamil.

(8)

mereka tidak menginginkan pertambahan berat badan karena takut gemuk dan sulit menurunkannya setelah melahirkan. Dan ibu hamil yang mengalami anemia berat menyatakan bahwa kehamilannya (pada trimester I) mengakibatkan mual dan muntah. Ibu tersebut juga menyatakan bahwa selama hamil muda tidak dapat makan apa-apa karena mual dan muntahnya kecuali buah yang rasanya asam. Bratasasmita (2012) menyatakan ngidam tidak berbahaya selama tidak berlebihan yaitu tetap makan makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang dan bukan mengkonsumsi satu jenis makanan dalam jumlah besar. Yang perlu diingat oleh ibu hamil adalah betapa pun mualnya agar tetap makan karena kekurangan pemasukan zat gizi akan mengganggu tumbuh kembang janin.

(9)

Walker (2012) menyatakan bahwa banyak perempuan telah sadar kesehatan, tetapi sangat sedikit yang mengikuti pola makan sehat saat hamil. Pada hal, dengan melakukan cara makan yang yang sehat, bukan hanya membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga untuk perkembangan bayi yang sehat. Untuk itu sangat penting dilakukan suatu perencanaan gizi ibu hamil yang baik. Barker (2012) dalam teorinya tentang transgenerational roots of chronic disease menyatakan bahwa suatu perencanaan gizi yang baik apabila dimulai sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun, akan memberikan dampak positif bagi generasi berikutnya hingga 100 tahun kemudian.

(10)

dan kesehatan si ibu adalah yang paling penting dalam menentukan seberapa baik seorang bayi bertumbuh.

Dari latar belakang diatas, saya tertarik untuk meneliti cara masyarakat melakukan pemenuhan gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang Tahun 2013.

1.2. Masalah Penelitian

Hasil pemeriksaan Hb terhadap 19 orang ibu hamil pada survey pendahuluan, ditemukan 63,2 % (12 orang ibu hamil ) menderita anemia ringan, 5,3 % (1 orang) anemia sedang dan 5,3 % (1 orang) anemia berat. Pengukuran Antropometri terhadap 26 orang ibu hamil dengan menggunakan pita LILA ditemukan 9 orang ibu hamil memiliki LILA < 23,5 cm. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa ibu hamil yang memiliki LILA < 23,5 cm pada umumnya mereka menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan pertambahan berat badan karena takut gemuk dan sulit menurunkannya setelah melahirkan. Dari fenomena ini, peneliti tertarik untuk meneliti pemenuhan gizi ibu hamil di masyarakat desa sei Mencirim dengan permasalahan penelitian :

1. Bagaimanakah pola makan ibu saat hamil ?

2. Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang makanan saat hamil dan faktor apa yang mempengaruhi pengetahuan ibu tersebut ?

(11)

4. Bagaimanakah pengaruh lingkungan sosial ibu dalam pemenuhan gizi saat dia hamil ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan gizi ibu hamil di masyarakat wilayah kerja Puskesmas Mencirim Kecamatan Sunggal.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang dalam pengembangan program pemenuhan gizi untuk ibu hamil.

Referensi

Dokumen terkait

172 A Saiful Aziz Demikian pula halnya tidak dapat diambil kesimpulan bahwa yang disebut hukum Islam hanyalah apa yang sedang dipraktekkan oleh masyarakat

Jual beli tanah mengandung emas di desa Babakan Loa ini adalah suatu bentuk jual beli dimana seorang membeli suatu barang yaitu berupa tanah bekas olahan emas

Salah satu yang melatar belakangi penggunaan wireless sebagai media untuk jaringan komputer adalah kemudahan, dan letak geografis yang tidak memungkinkan menggunakan kabel, karena

Pada konteks dinamika permasalahan putusan yang dihasilkan oleh Mahkamah Konstitusi yang berkaitan dengan hasil putusan yang bersifat Possitive Legislature dan

Kali ini penulis akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara membuat aplikasi sederhanan didalam android (smart phone Android) bagi pemula.. Disini penulis akan

Dari penilaian terhadap implementasi standar pelayanan minimal bidang pendidikan dasar tersebut diketahui bahwa indikator dengan persentase tertinggi hinga persentase terendah

Dengan memiliki Blog, kita dapat melatih kemampuan dalam menyampaikan suatu informasi atau hal-hal yang ingin kita sampaikan kepada orang lain dengan tanpa bermaksud menggurui

Dalam proses akuntansi diidentifikasikan sebagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pengukuran, pencatatan,