• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPAMelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Berbantuan Media Power Point pada Siswa Kelas IV SD Negeri Popongan Keca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPAMelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Berbantuan Media Power Point pada Siswa Kelas IV SD Negeri Popongan Keca"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Observasi Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Popongan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 25 siswa pada mata pelajaran IPA. Sebelum melaksanakan penelitian, penulis melakukan observasi tentang hasil belajar siswa dan aktivitas guru dan siswa di kelas. Setelah dilakukan evaluasi akhir pembelajaran dengan Standar Kompetensi 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda, hanya 7 siswa dengan presentase 28% yang nilainya memenuhi KKM (65) sedangkan 18 siswa lainnya dengan prsentase 72% masih dibawah nilai KKM, dengan nilai tertinggi yang diperoleh adalaah 80 dan nilai terendah adalah 47. Berdasarkan KKM sebesar 65, data ketuntasan hasil belajar siswa dari nilai ulangan IPA pada pra siklus dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

No Ketuntasan Hasil Belajar Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa

Jumlah %

1 Tidak Tuntas <65 18 72

2 Tuntas >65 7 28

Jumlah 25 100

(2)

pasif mendengarkan penjelasan guru. Guru hanya menggunakan media papan tulis dan tidak menggunakan media pembelajaran yang inovatif sehingga siswa cenderung bosan dan bergurau sendiri. Dalam proses pembelajaran, guru cenderung menggunakan metode untuk menghafal dan mengingat materi pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dan melihat kondisi di kelas IV SD Negeri Popongan perlu upaya untuk menindaklanjuti melalui penelitian tindakan kelas. Dari hasil diskusi dengan guru kelas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu tindakan dalam pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions)

berbantu media powerpoint melalui tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Siklus I

Pelaksanaan siklus I dengan SK : Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Sedangkan KD : Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.

4.2.1.1 Tahap Perencanaan

(3)

aktivitas guru dan aktivitas siswa. (6) menyiapkan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan siklus I terdiri dari tiga pertemuan yaitu pada hari Kamis tanggal 23 April 2015, Jumat tanggal 24 April 2015 dan Sabtu 25 April 2015 dengan tiap pertemuan 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam penelitian ini, peneliti dan guru kelas IV bertindak sebagai perancang pembelajaran, sedangkan yang mengajar guru kelas IV dan sebagai obsever adalah guru kelas I. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran yang dilakukan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) berbantuan media powerpoint. Sedangkan evaluasi dilakukan pada pertemuan ketiga.

a) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama, pada tahap awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar, guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berjudul Kalau Kau Suka Hati. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

(4)

Kegiatan penutup, pada kegiatan ini meliputi kegiatan siswa bersama guru membuat refleksi dan membuat kesimpulan tentang klasifikasi sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui. Siswa menyimak penjelasan dari guru untuk belajar materi. Dan terakhir siswa bersama guru mengucapkan salam dan doa bersama.

b) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pembelajaran pada kegitan awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar, guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berjudul Kalau Paman Datang. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Kegiatan inti siklus I pertemuan pertama diawali dengan guru memberikan materi tentang pemanfaatan sumber daya alam dan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan kepada siswa melalui media powerpoint. Setelah siswa memahami materi, siswa bersama kelompok menerima lembar kerja kelompok, siswa dalam kelompok sudah mulai aktif dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas lembar kerja kelompok, kemudian beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individu, bertanyajawab meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan positif terhadap informasi yang telah didapat. Dan terakhir dengan nilai terbaik di beri hadiah atau reward.

(5)

c) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar, siswa menerima motivasi dan apersepsi dari guru dan siswa menyimak penjelasan guru tentang kegiatan evaluasi dan tujuan evaluasi pada siklus I. Kegiatan inti meliputi siswa menerima lembar evaluasi siklus I dari guru, siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan siswa yang telah menyelesaikan soal evaluasi mengumpulkan jawaban kepada guru. Kegiatan penutup meliputi siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran selanjutnya yang terakhir siswa dan guru bersama mengucapkan salam dan berdoa bersama.

4.2.1.3Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada pembelajaran IPA siklus I pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, ada 4 aspek yang dinilai yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada aspek pertama yaitu aspek pra pembelajaran, skor yang diperoleh dalam kegiatan pra pembelajaran mencapai 13 pada pertemuan pertama dan kedua. Guru sudah baik dalam menyusun materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint, membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki karakteristik heterogen, dan menyiapkan alat dan media pembelajaran.

Aspek kedua yang diamati adalah kegiatan awal. Skor yang diperoleh sebesar 15 pada pertemuan pertama dan 16 pada pertemuan kedua dengan 4 rincian kegiatan. Guru sudah baik dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi, namun dalam menginformasikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari guru belum terlalu jelas dalam penyampaiannya.

(6)

kelompok dan berdiskusi dengan kelompoknya. Pada pembelajaran yang berlangsung, guru membimbing siswa merencanakan diskusi dengan baik. Pada saat siswa melakukan diskusi, guru membimbing siswa setiap kelompok.

Aspek keempat yaitu kegiatan akhir dengan skor 12 pada pertemuan pertama dan 14 pada pertemuan kedua yang terbagi menjadi 3 rincian kegiatan yaitu guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran, guru memberikan kesimpulan dari materi pembelajaran melalui media powerpoint, dan guru memberi salam dan berdoa bersama siswa. Pada aspek kegiatan akhir ini guru sudah baik dalam melaksanakan semua rincian kegiatan.

Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus I didapat dari lembar aktivitas guru dari data pertemuan pertama , pertemuan kedua dan rata-rata dari kedua pertemuan (x) yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2

Presentase Aktivitas Guru Siklus I Aspek yang

Diamati

Total Skor Pertemuaan

1

% Pertemuan 2

% X %

Pra Pembelajaran 13 86,6 13 86,6 13 86,6

Kegiatan Awal 15 75,0 16 80,0 15,5 77,5

Kegiatan Inti 36 72,0 41 82,0 38,5 77,0

Kegiatan Akhir 12 80,0 14 93,3 13 86,6

Jumlah 76 84 80

Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi

(7)

Diagram 4.1 Presentase Aktivitas Guru Siklus I

Berdasarkan skor tiap aspek aktivitas guru dan peningkatan yang terjadi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus I, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 80 dengan kriteria baik.

4.2.1.4Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada pembelajaran IPA siklus I pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, ada 4 aspek yang dinilai yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada aspek pertama yaitu aspek pra pembelajaran, kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 yaitu guru menyusun materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint, guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki karakteristik heterogen, dan guru menyiapkan alat dan media pembelajaran. Skor yang diperoleh dalam kegiatan pra pembelajaran mencapai 12 pada pertemuan pertama dan sebesar 13 pada pertemuan kedua.

(8)

Aspek kedua yang diamati adalah kegiatan awal. Skor yang diperoleh sebesar 13 pada pertemuan pertama dan 14 pada pertemuan kedua dengan 4 rincian kegiatan yaitu siswa mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama guru, mengecek kesiapan belajar siswa, melakukan kegiatan apersepsi dan memotivasi siswa yang diberikan guru, dan menyimak informasi tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari hari ini.

Aspek ketiga yaitu aspek kegiatan inti. Dari aspek kegiatan inti, diperoleh skor sebesar 37 pada pertemuan pertama dan 39 pada pertemuan kedua dengan 10 rincian kegiatan. Siswa telah menyimak penjelasan langkah-langkah pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) berbantuan media powerpoint dengan jelas. Siswa telah melakukan apersepsi dan menerima motivasi dari guru. Siswa juga sudah menyimak saat guru menyampaikan materi. Siswa sudah belajar dalam kelompok serta mengerjakan tugas kelompok. Siswa mempresentasikan hasil kelompok. Namun dalam pembelajaran siswa kurang aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat. Siswa juga sudah mengerjakan soal kuis dengan baik. Dan telah memberikan reward kepada kelompok yang mendapat hadiah dari guru.

Aspek keempat yaitu kegiatan akhir dengan skor 12 pada pertemuan pertama dan 14 pada pertemuan kedua yang terbagi menjadi 3 rincian kegiatan yaitu siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran, siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi pembelajaran melalui media powerpoint, dan siswa memberi salam dan berdoa bersama guru. Pada aspek kegiatan akhir ini siswa sudah baik dalam melaksanakan semua rincian kegiatan.

(9)

Tabel 4.3

Presentase Aktivitas Siswa Siklus I Aspek yang

Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi

Berdasarkan tabel 4.3, maka presentase tiap aspek aktivitas siswa pada siklus I dapat disajikan dalam diagram berikut.

Diagram 4.2 Presentase Aktivitas Siswa Siklus I

(10)

4.2.1.5Hasil Belajar IPA Siklus I

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Popongan diperoleh dari hasil tes evaluasi pada akhir siklus I, yaitu pada pertemuan ketiga. Tes evaluasi siklus I dilakukan dengan kompetensi dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Data nilai tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Evaluasi Siklus I

No Nilai f %

1 50 – 55 2 8

2 56 – 61 7 28

3 62 – 67 1 4

4 68 – 73 2 8

5 74 – 80 10 40

6 81 – 86 3 12

Jumlah 25 100

Rata-Rata 70,4

Nilai Maksimal 85

Nilai Minimal 50

(11)

Diagram 4.3 Nilai Tes Evaluasi Siklus I

Berdasarkan KKM sebesar 65, data ketuntasan hasil belajar siswa dari nilai tes evaluasi siklus I dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Ketuntasan Hasil

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa, terbukti dari jumlah siswa yang tidak tuntas pada pra siklus sebanyak 18 siswa atau 72% dari 25 siswa menurun menjadi 9 siswa atau 36% dari 25 siswa pada siklus I. Sedangkan siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 7 siswa atau 28% meningkat menjadi 16 siswa atau 64% pada siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas. Namun indikator keberhasilan hasil belajar IPA yang penulis tentukan belum tercapai yaitu 80% siswa memperoleh niali tuntas. Kutuntasan hasil belajar siswa pada siklus I disajikan pada diagram berikut.

(12)

Diagram 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 4.2.1.6Tahap Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kurang maksimalnya pelaksanaan proses pembelajaran terligat dari hasil belajar siswa, masih ada 9 siswa yang tidak tuntas dan indikator keberhasilan belum tercapai.

Dalam proses pembelajaran, guru kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan masih sedikit siswa yang aktif dalam menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan

Cara mengatasi kekuangan tersebut dengan guru memberikan penjelasan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan pada awal pembelajaran, guru dan siswa membuat kesepakatan bahwa akan memberikan hadiah kepada siswa yang aktif dalam menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.

4.2.2 Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan KD: Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi. dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

64% 36%

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Tuntas

(13)

4.2.2.1 Tahap Perencanaan

Dalam perencanaan tindakan pembelajaran mengacu pada data observasi awal, sehingga siklus II diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dari siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah (1) menyusun RPP dengan KD : Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi. (2) menyusun materi pembelajaran sesuai rumusan tujuan (3) mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa powerpoint dengan gambar-gambar dan video yang berkaitan dengan hubungan sumber daya alam dengan teknologi. (4) menyiapkan lembar kerja kelompok dan kuis (5) menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. (6) menyiapkan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan siklus II sama seperti siklus II yaitu terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 April 2015, Kamis tanggal 30 April 2015 dan Sabtu 2 Mei 2015. a) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar. Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berjudul Pok Ame Ame dan memberikan pertanyaan tentang sumber daya alam yang terkait dengan lagu yang dinyanyikan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

(14)

yang telah didapat. Dan terakhir kelompok dengan nilai terbaik di beri hadiah atau reward.

Kegiatan penutup, pada kegiatan ini meliputi kegiatan siswa bersama guru membuat refleksi dan kesimpulan tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi. Siswa menyimak penjelasan dari guru untuk belajar materi selanjutnya tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi modern. Dan terakhir siswa bersama guru mengucapkan salam dan doa bersama.

b) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar. Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berjudul Bermain Layang-Layang dan memberikan pertanyaan tentang sumber daya alam yang terkait dengan lagu yang dinyanyikan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan ini, guru menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint.

Kegiatan inti siklus II pertemuan kedua diawali dengan guru memberikan materi tentan hubungan sumber daya alam dengan teknologi modern kepada siswa melalui media powerpoint. Setelah siswa memahami materi, siswa bersama kelompok menerima lembar kerja kelompok, siswa dalam kelompok sudah mulai aktif dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas lembar kerja kelompok. Setelah siswa bersama kelompok menyelesaikan diskusinya kemudian beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individu, setelah selesai mengerjakan kuis siswa bersama guru bertanyajawab meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan positif terhadap informasi yang telah didapat. Dan terakhir kelompok dengan nilai terbaik di beri hadiah atau reward.

(15)

tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi karena pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi. Dan terakhir siswa bersama guru mengucapkan salam dan doa bersama.

c) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap awal, siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Siswa mengecek kesiapan belajar, siswa menerima motivasi dan apersepsi dari guru dan siswa menyimak penjelasan guru tentang kegiatan evaluasi dan tujuan evaluasi pada siklus II. Kegiatan inti meliputi siswa menerima lembar evaluasi siklus II dari guru, siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan siswa yang telah menyelesaikan soal evaluasi mengumpulkan jawaban kepada guru. Kegiatan penutup meliputi siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran selanjutnya yang terakhir siswa dan guru bersama mengucapkan salam dan berdoa bersama.

4.2.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada pembelajaran IPA siklus I pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, ada 4 aspek yang dinilai yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada aspek pertama yaitu aspek pra pembelajaran, kegiatan tersebut dibagi menjadi 3. Skor yang diperoleh dalam kegiatan pra pembelajaran mencapai 14 pada pertemuan pertama dan kedua. Guru sudah baik dalam menyusun materi pembelajaran dalam bentuk powerpoint, membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki karakteristik heterogen, dan menyiapkan alat dan media pembelajaran.

(16)

membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan telah menginformasikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari.

Aspek ketiga yaitu aspek kegiatan inti. Dari aspek kegiatan inti, diperoleh skor sebesar 45 pada pertemuan pertama dan 46 pada pertemuan kedua dengan 10 rincian kegiatan. Guru telah menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) berbantuan media powerpoint dengan jelas, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama secara kelompok dan berdiskusi dengan kelompoknya. Pada pembelajaran yang berlangsung, guru membimbing siswa merencanakan diskusi dengan baik. Pada saat siswa melakukan diskusi, guru membimbing siswa setiap kelompok. Ketika siswa bingung saat melakukan diskusi, guru dengan sabar membimbing siswa. Guru juga menghimbau agar siswa tidak mengganggu kelompok lain

Aspek keempat yaitu kegiatan akhir dengan skor 15 pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang terbagi menjadi 3 rincian kegiatan yaitu guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran, guru memberikan kesimpulan dari materi pembelajaran melalui media powerpoint, dan guru memberi salam dan berdoa bersama siswa. Pada aspek kegiatan akhir ini guru sudah baik dalam melaksanakan semua rincian kegiatan.

Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus II didapat dari lembar aktivitas guru dari data pertemuan pertama, pertemuan kedua dan rata-rata dari kedua pertemuan (x) yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Presentase Aktivitas Guru Siklus II Aspek yang

Diamati

Total Skor

Pertemuan1 % Pertemuan2 % X %

Pra Pembelajaran 14 93,3 14 93,3 14 93,3

Kegiatan Awal 15 75 18 90 16,5 82,5

Kegiatan Inti 45 90 46 92 45,5 91

Kegiatan Akhir 15 100 15 100 15 100

Jumlah 89 93 91

(17)

Berdasarkan tabel 4.6, maka presentase tiap aspek aktivitas guru pada siklus II dapat disajikan dalam diagram berikut.

Diagram 4.5 Presentase Aktivitas Guru Siklus II

Berdasarkan skor tiap aspek aktivitas guru dan peningkatan yang terjadi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus II, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor aktivitas guru pada siklus II sebesar 91 dengan kriteria sangat baik.

4.2.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada pembelajaran IPA siklus I pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, ada 4 aspek yang dinilai yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada aspek pertama yaitu aspek pra pembelajaran, kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 yaitu siswa telah mempelajari materi pembelajaran, siswa berkelompok dengan anggota 4-5 siswa setiap kelompok, dan siswa menyiapkan alat dan buku pembelajaran. Skor yang diperoleh dalam kegiatan pra pembelajaran mencapai 13 pada pertemuan pertama dan sebesar 14 pada pertemuan kedua.

Pra

Pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Pertemuan 1 93.3% 75.0% 90.0% 100.0%

Pertemuan 2 93.3% 90.0% 92.0% 100.0%

(18)

Aspek kedua yang diamati adalah kegiatan awal. Skor yang diperoleh sebesar 14 pada pertemuan pertama dan 15 pada pertemuan kedua dengan 4 rincian kegiatan yaitu siswa mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama guru, mengecek kesiapan belajar siswa, melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi yang diberikan guru, dan menyimak tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Siswa sudah baik dalam mengikuti kegiatan apersepsi yang diberikan guru dan siswa terlihat berantusias dalam belajar.

Aspek ketiga yaitu aspek kegiatan inti. Dari aspek kegiatan inti, diperoleh skor sebesar 43 pada pertemuan pertama dan 45 pada pertemuan kedua dengan 10 rincian kegiatan. Di dalam kegiatan inti, terdapat langkah-langkah pembelajaran

Student Teams Achievement Divisions (STAD) berbantuan media powerpoint. Siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Siswa telah bekerjasama secara kelompok dan berdiskusidalam menyelesaikan tugas dengan kelompoknya. Siswa sudah aktif dalam berdiskusi dan mengungkapkan pendapatnya. Siswa sudah berani mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas, sedangkan siswa yang lain juga aktif bertanya dan memberikan tanggapan dapa kelompok yang presentasi. Kemudian siswa juga sudah mengerjakan soal evaluasi secara baik dan mandiri. Siswa juga memberikan reward tepuk tangan dan ucapak selamat kepada kelompok yang mendapat hadiah dari guru.

Aspek keempat yaitu kegiatan akhir dengan skor 14 pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang terbagi menjadi 3 rincian kegiatan yaitu siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran, siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi pembelajaran melalui media powerpoint, siswa bersama guru melakukan evaluasi dan siswa memberi salam dan berdoa bersama guru. Pada aspek kegiatan akhir ini siswa sudah baik dalam melaksanakan semua rincian kegiatan.

(19)

Tabel 4.7

Presentase Aktivitas Siswa Siklus II Aspek yang

Kriteria Baik Sangat Baik Sangat

Baik

Berdasarkan tabel 4.7, maka presentase tiap aspek aktivitas siswa pada siklus II dapat disajikan dalam diagram berikut.

Diagram 4.6 Presentase Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan skor tiap aspek aktivitas siswa dan peningkatan yang terjadi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus II, maka dapat

Pertemuan 1 86.6% 70.0% 86.0% 93.3%

Pertemuan 2 93.3% 75.0% 90.0% 93.3%

(20)

4.2.2.5 Hasil Belajar IPA Siklus II

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Popongan diperoleh dari hasil tes evaluasi pada akhir siklus II. Yaitu pada pertemuan ketiga. Tes evaluasi siklus II dilakukan dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi. Data nilai tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Evaluasi Siklus II

No Nilai F %

1 55 – 62 2 8

2 63 – 70 2 8

3 71 – 78 5 20

4 79 – 86 10 40

5 87 – 95 6 24

Jumlah 25 100

Rata-Rata 80,4

Nilai Maksimal 95

Nilai Minimal 55

(21)

Diagram 4.7 Nilai Tes Evaluasi Siklus II

Berdasarkan KKM sebesar 65, data ketuntasan hasil belajar siswa dari nilai tes evaluasi siklus II dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II No Ketuntasan Hasil

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa, terbukti dari jumlah siswa yang tidak tuntas pada pra siklus sebanyak 18 siswa atau 72% dari 25 siswa menurun menjadi 9 siswa atau 36% dari 25 siswa pada siklus II. Sedangkan siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 7 siswa atau 28% meningkat menjadi 16 siswa atau 64% pada siklus II. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas. Namun indikator keberhasilan hasil belajar IPA yang penulis tentukan belum tercapai yaitu 80% siswa memperoleh niali tuntas. Kutuntasan hasil belajar siswa pada siklus II disajikan pada diagram berikut.

(22)

Diagram 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa II

4.2.2.6 Tahap Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk mengetahui indikator keberhasilan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru, jumlah skor yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama adalah 89 yang berarti sangat tinggi dan meningkat pada pertemuan kedua sebesar 93 yang berarti sangat tinggi. Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus II adalah 91 yang berarti sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa, jumlah skor yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama adalah 84 yang berarti tinggi dan meningkat pada pertemuan kedua sebesar 88 yang berarti sangat tinggi. Skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II adalah 86 yang berarti sangat tinggi.

Berdasarkan skor aktivitas guru dan siswa, hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dimana lebih dari 80% siswa dalam katagori tuntas. Hasil tes evaluasi siklus II menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa sebesar 80,4 dimana jumlah siswa yang tidak tuntas pada pembelajaran siklus II sebanyak 3 siswa atau 12% dari 25 siswa dan jumlah siswa

88% 12%

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Tuntas

(23)

yang tuntas sebanyak 22 siswa atau 88% dari 25 siswa. Nilai minimal pada siklus II sebesar 55 meningkat dari siklus I dan nilai maksimal pada siklus II sebesar 95 juga meningkat dari siklus I. Berdasarkan dari hasil belajar siswa dan pengamatan siklus II, kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat dikatakan telah diperbaiki pada siklus II.

4.3 Analisis Data Komparatif

Pada analisis komparatif akan diuraikan tentang perbandingan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Popongan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 antara pra siklus, siklus I dan siklus II.

1) Aktivitas Guru

Perbandingan antara rata-rata skor tiap aspek aktivitas guru pada siklus I dan siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

Aspek yang Diamati Total Skor

SiklusI % SiklusII %

Pra Pembelajaran 13 86,6 14 93,3

Kegiatan Awal 15,5 77,5 16,5 82,5

Kegiatan Inti 38,5 767,0 45,5 91,0

Kegiatan Akhir 13 86,6 15 100

Jumlah 80 91

Kriteria Baik Sangat Baik

(24)

aspek kegiatan akhir sebesar 13 atau 86,6% pada siklus I meningkat menjadi 15 atau 100% pada siklus II. Peningkatan presentase tiap aspek aktivitas siswa disajikan dalam diagram berikut.

Diagram 4.9 Peningkatan Presentase Aktivitas Guru

Siklus I dan Siklus II

2) Aktivitas Siswa

Perbandingan antara rata-rata skor tiap aspek aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.11

Perbandingan Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Aspek yang Diamati Total Skor

SiklusI % SiklusII %

Kriteria Baik Sangat Baik

Pra

Siklus I 86.6% 77.5% 77.0% 86.6%

Siklus II 93.3% 82.5% 91.0% 100.0%

(25)

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor aktivitas siswa antara siklus I dan siklus II. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari total skor pada aspek pra pembelajaraan sebesar 12,5 atau 83,3% pada siklus I meningkat menjadi 13,5 atau 90,0% pada siklus II, total skor pada aspek kegiatan awal sebesar 13,5 atau 67,5% pada siklus I meningkat menjadi 14,5 atau 72,5% pada siklus II, total skor pada aspek kegiatan inti sebesar 38 atau 76.0% pada siklus I meningkat menjadi 44 atau 88,0% pada siklus II, dan total skor pada aspek kegiatan akhir sebesar 13 atau 86,6% pada siklus I meningkat menjadi 14 atau 93,3% pada siklus II. Peningkatan presentase tiap aspek aktivitas siswa disajikan dalam diagram berikut.

Diagram 4.10 Peningkatan Presentase Aktivitas Siswa

Siklus I dan Siklus II

Peningkatan pada setiap aspek pengamatan aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II juga menyebabkan meningkatnya rata-rata skor aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 80 dengan kriteria baik meningkat menjadi 91 dengan kriteria sangat baik

Pra

Siklus I 83.3% 67.5% 76.0% 86.6%

Siklus II 90.0% 72.5% 88.0% 93.3%

0.0%

(26)

pada siklus II. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 77 dengan kriteria baik meningkat menjadi 86 dengan kriteria sangat baik pada siklus II. 3) Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Popongan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar IPA antara pra siklus, siklus I dan siklus II yang disajikan pada table berikut.

Tabel 4.12

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan

Berdasarkan tabel 4.12 nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan tiap siklus, pada pra siklus nilai rata-rata hasil belajar sebesar 61,52, meningkat menjadi 70,4 pada siklus I dan meningkat menjadi 80,4 pada siklus II. Peningkatan rata-rata hasil belajar tiap siklus disajikan pada diagram berikut.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(27)

Diagram 4.11 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.12, pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklus, pada kondisi pra siklus jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 18 siswa atau 70% dari 25 siswa dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa atau 30% dari 25 siswa, pada siklus I jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa atau 40% dari 25 siswa dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa atau 60% dari 25 siswa, dan pada siklus II jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa atau 22% dari 25 siswa dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa atau 88% dari 25 siswa.Perbandingan ketuntasan belajar tiap siklus disajikan pada diagram berikut.

Diagram 4.12 Peningkatan Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Selain dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat perolehan nilai tertinggi siswa juga meningkat yaitu pada pra siklus sebesar 80, siklus I menjadi 85 dan pada siklus 2 menjadi 95. Perolehan nilai terendah siswa juga meningkat yaitu pada pra siklus 47, siklus I menjadi 50 dan pada siklus menjadi 55. Hasil perolehan nilai tertinggi dan nilai terendah siswa juga dapat dilihat pada gambar grafik perbandingan nilai tertinggi siswa berikit ini.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(28)

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Nilai Tertinggi dan

Nilai Terendah Siswa Pada Tiap Siklus

4.4 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Popongan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dengan subjek penelitian siswa kelas IV. Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian ini masih bersifat konvensional dimana guru hanya berceramah dan menggunakan media papan tulis. Acuan pembelajaran hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Hal ini yang membuat hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Popongan masih rendah.

Siswa yang telah tuntas KKM (≥65) hanya 7 dari 25 siswa atau 30% dan yang belum tuntas KKM sebanyak 18 siswa atau 70%. Nilai rata-rata kelas hanya 61,52 dengan nilai tertinggi yang dicapai sebesar 80 dan nilai terendahnya yaitu 47. Berdasarkan data tentang ketuntasan dan rata-rata hasil belajar IPA kondisi prasiklus, maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) berbantuan powerpoint dapat dilihat dari dan jumlah siswa yang telah tuntas KKM dan hasil perolehan nilai pada siklus I dan II. Pada siklus I sebanyak 16 siswa atau 60% siswa telah mencapai KKM. Rata-rata

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

(29)

hasil belajar pada siklus I sebesar 70.4 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Pada siklus I masih ditemukan kendala yaitu siswa belum memahami betul langkah-langkah model pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Pembagian kelompok menurut urutan absen juga tidak efektif karena tidak terbentuk kelompok yang heterogen.

Pada siklus II, dari 25 siswa jumlah siswa yang telah tuntas KKM sebanyak 22 siswa atau 88%. Rata-rata nilai 80,4 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Pada siklus II indikator kinerja dalam penelitian ini sudah terpenuhi sehingga tidak perlu dilaksanakan tindakan lagi.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I meningkat seiring meningkatnya aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA dibandingkan dengan kondisi pada pra siklus. Peningkatan aktivitas guru ditunjukkan ketika menyampaikan materi melalui powerpoint, membimbing siswa dalam berdiskusi bersama kelompok, memberi tugas kepada kelompok, membimbing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan tanggapan, dan merefleksikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dimana rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 80 dengan kriteria tinggi. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan ketika siswa menyimak materi yang diberikan guru melalui powerpoint, siswa dalam berdiskusi bersama kelompok, siswa mengerjakan tugas bersama kelompok, siswa mempresentasikan hasil kerjanya, dan bersama guru merefleksikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dimana rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 77 dengan kriteria tinggi.

(30)

merefleksikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan pemberian hadiah yang dapat membuat siswa lebih aktif dan memotivasi belajar siswa, dimana rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 91 dengan kriteria sangat tinggi. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan ketika siswa menyimak materi yang diberikan guru melalui powerpoint, siswa dalam berdiskusi bersama kelompok, siswa mengerjakan tugas bersama kelompok, siswa mempresentasikan hasil kerjanya, siswa lebih berani dan aktif mengungkapkan tanggapan, dan bersama guru merefleksikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dimana rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus II sebesar 86 dengan kriteria sangat tinggi.

Gambar

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Tabel 4.2 Presentase Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.3 Presentase Aktivitas Siswa Siklus I
tabel berikut
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi yang dirancang baik dari aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial budaya, aspek manajemen, aspek finansial maupun

[r]

Delivery Hidangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman makanan, yang kegiatan operasionalnya saat ini menggunakan sebuah sarana informasi pemesanan

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Gunasti Hudiwinarsih, Ak.,M.Si yang selalu sabar dalam membimbing dan selalu memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu1. Ibu

nama baik mereka sebagai pendidik dan pemimpin masyarakat dengan menjalankan segala tugas dan tanggung jawab secara ikhlas dan jujur. Masa remaja merupakan masa yang

Besarnya nilai R square hasil analisis ini yaitu 0,748, yang berarti variabel independen (umur responden, jenis kelamin responden, tingkat pendidikan responden,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: ” Analisis Usahatani Perkebunan Kopi Rakyat Di Desa Gombengsari Kecamatan