• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

133 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PADA PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN PIDIE JAYA

Safwan1 , Nadirsyah2, Syukriy Abdullah2 1)

Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2)

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study is aimed to look at factors thatinfluence the regional financial performance. The factors that influence are competence and motivation in the Government of Pidie Jaya.The study was conducted using census techniques in data collecting. The data was obtained from 104 respondents in the Government of Pidie Jaya, and data processed using multiple linear regression analysis. The results showed that application of competence and motivation either simultaneous or partially had effect on the regional financial performance of the Government of Pidie Jaya region.

Keywords: Competence, Motivation and Regional Financial Performance.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan pemerintah daerah kabupaten Pidie Jaya. Variabel yang dianalisis kompetensi, motivasi sebagai variabel bebas dan kinerja pengelolaan keuangan daerah sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur satuan kerja pemerintah daerah kabupaten Pidie Jaya yang terdiri dari Kepala Dinas, PPTK, PPK dan Bendahara Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan data. Data di peroleh dari 104 responden diPemerintahan Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Untuk menjawab hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasibaik secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

Kata Kunci: Kompetensi dan Motivasi, dan Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah.

PENDAHULUAN

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.

(2)

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 134 pemerintah daerah adalah lemahnya

pengelolaan keuangan daerah terutama pada sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah, maka banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, di antaranya adalah kompetensi dan motivasi pegawai. Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah

(2008) menyatakan bahwa

kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Soto dalam Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah (2008) menyatakan bahwa kompetensi tidak hanya mengandung keterampilan, pengetahuan, dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka sesuai standar kinerja yang ditetapkan.

Kompetensi dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat pula dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerjanya (Simanjuntak, 2005 : 113). Kompetensi seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih

baik.Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Abriyani, 2004).

Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Seorang pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi seperti pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan sikap yang sesuai dengan jabatan yang diembannya selalu terdorong untuk bekerja secara efektif, efesien dan produktif. Hal ini terjadi karena dengan kompetensi yang dimiliki pegawai bersangkutan semakin mampu untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Diharapkan pegawai berkompetensi akan meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah termasuk dalam hal memperoleh opini BPK yang terbaik yaitu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian

Selain kompetensi motivasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan pengelolaan keuangan daerah.Beberapa daerah membuat kebijakan untuk mendorong pegawai bekerja lebih baik, misalnya dengan memberikan insentif berupa tunjangan prestasi kerja (TPK) dan uang lembur.

(3)

135 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 seorang pegawai akan merasa mempunyai dorongan khusus untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menuju tercapainya efektivitas organisasi. Seorang pegawai memiliki motivasi yang tinggi akan mampu melaksanakan tugas secara efektif dan efisien dan memiliki kinerja yang baik.

Dalam rangka memaksimalkan kinerja pegawai, maka pimpinan memotivasi pegawai agar bekerja lebih baik. Fenomena yang ada, selama ini meskipun motivasi kerap kali diberikan, ternyata belum cukup efektif untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Dinas, Kantor dan Badan Pemerintahan daerah ini memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas pengelolaan keuangan daerah, semua intansi ini bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan keuangan daerah.

Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang ikut menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana Kabupaten lainnya, oleh karena itu masalah pengelolaan keuangan daerah juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan untuk mencapai kinerja yang optimal. Dengan tingginya kinerja aparatur pemerintahan di Kabupaten Pidie Jaya dalam pengelolaan keuangan daerah maka akan memberikan dampak terhadap bagusnya tata pengelolaan pemerintah. Untuk mencapai kondisi tersebut tentu sangat diperlukan motivasi yang besar dari aparatur pemerintah dan kompetensi yang tinggi dari aparatur pemerintah. Semakin besar motivasi dan tingginya kompetensi maka akan

berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah dalam pengelolaan keuangan di Kabupaten Pidie jaya.

Jumlah temuan kasus pada. Sistem Pengendalian Intern dan Ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 15 kasus, Aceh Utara 11 Kasus, Pidie Jaya merupakan kabupaten kedua paling sedikit temuan kasus BPK setelah Aceh Utara. Hal yang menarik dilakukan penelitian pada Kabupaten Pidie Jaya adalah sejak tahun 2009, 2010 dan 2011 ( 3 tahun berturut-turut) tidak pernah mendapat opini terbaik BPK yaitu WTP dibandingkan dengan Aceh Utara ada peningkatan perubahan opini BPK dari TMP ke WDP yaitu 2009 mendapat TMP, 2010 mendapat TMP dan terakhir 2011 mendapat predikat WDP.

Melihat pada fenomena-fenomena lainnya yang juga masih terjadi pada pemerintahan daerah Kabupaten Pidie Jaya, antara lain dalam konteks birokrasi masyarakat kita yang sangat partnernalistik, di mana para staf bekerja selalu bergantung pimpinan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk memilih judul penelitian: ”Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pengelolaan Keuangan Daerah Pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya”..

(4)

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 136 Pembahasan hasil penelitian ini akan

dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab berikut akan membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis, sub bab ketiga mengenai metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis. Sub bab keempat membahas mengenai hasil analisis dan pembahasan dan sub bab terakhir mengenai kesimpulan, keterbatasan dan saran.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Kinerja

Dalam kamus Bahasa Indonesia (2005:503), pengertian kinerja diartikan sebagai sesuatu yang harus dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemauan kerja. Dalam pengertian lebih luas, kinerja (performance)

selalu digunakan dengan kata-kata seperti job

performance atau work performance yang

berarti hasil kerja atau prestasi. Dari beberapa pendapat tentang pengertian kinerja sebagai prestasi dan kemampuan kerja, maka umumnya para ahli manajemen memberikan pengertian yang sama antara kinerja dengan prestasi kerja, atau juga dengan produktivitas kerja.

Kinerja merupakan prestasi yang diperoleh suatu perusahaan atau individu pada suatu tingkatan dimana pegawai memenuhi/ mencapai persyaratan kerja yang ditentukan. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang mempunyai kinerja yang baik maka penilaian kinerja sangat diperlukan, karena dengan adanya sistem penilaian yang baik, pegawai mengetahui apa yang diharapkan oleh perusahaan

Kompetensi

Kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, menyamakan situasi dan mendukung untuk periode waktu cukup lama. Faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang yaitu (1) Keyakinan dan nilai-nilai, (2) Keterampilan, (3) karakteristik kepribadian, (4) motivasi, (5) isu emosional, (6) kemampuan intelektual dan (7) budaya organisasi (Spancer, 2003:9)

Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja (Lasmahadi, 2002).

Motivasi

(5)

137 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 6, yang dimaksud Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

Hipotesis

Berdasarkan fenomena dari landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya.

2. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya.

3. Motivasi berpengaruhterhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai/aparatur Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Pada dalam penelitian ini terdiri dari: Kepala Dinas (Pengguna Anggaran), Kepala Bagian/Kepala Bidang (PPTK), Kepala Sub Bagian (PPK) dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan.

Bagi SKPD yang memiliki beberapa PPTK tetap diambil 1 (satu) PPTK yang ikut serta atau lebih berperan dalam penyusunan pengelolaan keuangan daerahsejumlah 104 orang.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan responden dalam penelitian ini, sehingga diperoleh populasi sebanyak 104 responden

Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis), dengan model penelitian sebagai berikut

Y = α + β1X1 + β2X2 +

ɛ

dimana:

Y = Kinerja α = Konstanta

β1 = Koefisien kompetensi β2 = Koefisien motivasi X1 = Variabel kompetensi X2 = Variabel motivasi

ɛ

= error terms

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

(6)

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 138 Keterkaitan Kompetensi dan Motivasi

sebagai fungsi dari Kinerja Pengelolaan Keuangan dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini:

Y = -0,992+ 0, 196X1+ 0,803X2 + ɛ

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kompetensi dan Motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya

Dari hasil pengolahan data dan analisis data, dapat diambil keputusan bahwa untuk hipotesis 1yang menyatakan terdapat pengaruh kompetensi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pengelolaan keuangandaerah diterima. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan βi (1,2,) ≠ 0dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,950 nilai signifikansi 0.000adanF-valuesebesar968,145, dapat diartikan bahwa 95.0% pengaruh perubahan variabel kinerja pengelolaan keuangandaerah dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel penerapan kompetensi dan motivasi.

2. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah berpengaruh sebesar 0,196 pada tingkat signifikansi 0,016, yang berarti signifikan karena berada di bawah

nilai signifikasi yang disyaratkan yaitu 5%. Hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah.

3. Pengaruh Peran Internal Audit terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Banda AcehPengaruhMotivasi berpengaruh terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya

Berdasarkan hasil analisis untuk melihat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah menunjukkan pengaruh dan signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangandaerah. Hipotesis yang ketiga diajukan dinyatakan diterima, di mana terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa motivasi sangat mempengaruhi akan kinerja pengelolaan keuangandaerah yang dijalankan oleh para aparatur di jajaran pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten Pidie Jaya.

(7)

139 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 3. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja

pengelolaan keuangan daerah kabupaten Pidie Jaya.

Saran

Adapun saran yang diberikan penulis bagi penelitian selanjutnya adalah:

1. Sesuai dengan hasil penelitian ini, disarankan untuk penelitian yang akan dilakukan berikutnya perlu menambah variabel lain untuk menilai kinerja pengelolaan keuangan daerah seperti variabel informasi keuangan, kualitas sumber daya manusia, dan faktor eksternal lainnya sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik.

2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah, 2008.Meningkatkan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Good Governance.Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. Vol 2 Juni 2008: 12-15. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia

dan Sumber Daya Manusia.Edisi 2. Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi.

Lasmahadi, A. 2002. Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.e-psikologi.com Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu, 2005. Evaluasi

Kinerja Sumber Daya. Bandung: PT Refika Aditama.

Puspaningsih, Abriyani. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kupuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan Manufaktur. JAAI.Vol.8 No. 1. Juni:65:80.

Republik Indonesia,Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Simanjutak, Payama J. 2005. Manajemen & Evaluasi Kinerja, Jakarta: FE UII.

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan diagnosis penyakit, terbanyak dengan diagnosis hipertensi 60 0rang (47,63%).Indikasi masuk, terbanyak dengan Post SCTP+hipertensi 56 orang (44,44%) orang.

Tingkat resiko pada pressure vessel dapat diketahui dengan membandingkan hasil perhitungan resiko pada RBI date dan Plan date dengan besarnya risk target.. Maka dari itu resiko

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bimbingan klasikal teknik cinematherapy terhadap minat siswa kelas X mengikuti

Uji in silico terhadap 1-benzil-3-benzoil- urea induk dan tersubstitusi ditentukan deng- an cara melakukan penambatan molekul/mo- lecular docking senyawa tersebut

Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam data di atas yaitu nilai tanggung jawab di mana kita harus tetap memperhatikan orang tua kita, agar mereka tidak

1. Pelanggan adalah usaha pariwisata yang wajib mengikuti sertifikasi. Pelanggan Tersertifikasi adalah usaha pariwisata yang dinyatakan lulus sertifikasi sesuai dengan jenis

Odstotek rešenih upravnih zadev se je na UE Kranj v vseh letih od 2007- 2012 višal, edino odstopanje je bilo leta 2009, ko se je odstotek glede na predhodno leto zmanjšal za 0,3%..

NHORPSRN ZDQLWD WDQL ³0HNDU 8VDKD´ Data primer dimana segala sumber data yang di dapatkan di Banjar Dinas Saren Kauh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten