TUGAS SOSIOLOGI
“ PERUBAHAN SOSIAL ”
Disusun oleh :
1. Turaichan Ajhuri
( 18 )
2. R. Acmad Sutan Hamdany
( 15 )
3. Muhammad Akbar
( 12 )
4. Adi Sutrisno
( 01 )
5. Syaiful Bahri
( 17 )
6. Agus Suprianto
( 02 )
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
UPT SMA N 1 SUMENEP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Dalam Masyarakat” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan kepada
kelompok kami yang di ketuai oleh Turachan Ajhuri . Dalam penyelesaian karya tulis ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapakan terima kasih
kepada :
1. Bapak Acmad Yulianto S.pd. Selaku guru pembimbing mata pelajaran sosiologi
XII (IPS) 1 yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini.
2. Bapak dan Ibu kami, selaku orang tua yang selalu memberi dorongan untuk kami.
3. Teman-teman yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini, dan kepada
semua pihak yang telah terlibat.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan memberikan
penjelasan perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Penulis menyadari
bahwa makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat
penulis harapkan. Atas saran dan kritiknya, penulis ucapkan terima kasih.
Sumenep, Agustus 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan. Tidak ada
sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam
berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun
perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan. Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial
pada suatu masyarakat sering dikenal dengan istilah perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak
faktor dan juga perubahannya dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju arah yang
negatif. Dalam hal ini, berarti perubahan dapat membuat lebih baik, namun juga sebaliknya.
Tentunya perubahan sosial yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mempunyai
berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Dan para ahli mempunyai pendapat yang
berbeda tentang perubahan sosial tersebut. Oleh karena itu, melalui makalah ini, kami ingin
mengetahui bagamaina pendapat para ahli mengenai perubahan sosial dan contoh perubahan
yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat ?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang perubahan sosial?
3. Apa sajakah tipe-tipe dari perubahan sosial?
3. TUJUAN
Tujuan yang ingin kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui pendapat para ahli tentang perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe perubahan sosial.
4. Untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di lingkungan.
4. MANFAAT
Manfaat yang kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Dapat mengetahui pendapat para ahli tentang perubahan sosial.
3. Dapat mengetahui tipe-tipe perubahan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan
sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun
keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan
semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas,
termasuk perubahan dalam hal budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :
1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang
menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan
berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat
mengalami kemunduran.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan
munculnya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai – nilai sosial
yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan. Dengan
kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan terjadi perubahan sosial, yaitu faktor yang
berasal dari dalam masyarakat dan juga faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri meliputi : bertambah atau berkurangnya penduduk,
penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya
pemberontakan atau resolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri. Sedangkan, faktor yang
berasal dari luar masyarakat meliputi : sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang
ada di sekitar manusia, peperangan dengan negara lain, dan pengaruh kebudayaan lain.
Selain adanya faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, adapula faktor yang
mendorong dan juga menghambat perubahan sosial. Faktor yang mendorong terjadinya
perubahan yaitu : kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang lebih maju, sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju, toleransi, sistem
lapisan masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat
terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke muka, dan juga nilai meningkatkan
taraf hidup.
Faktor yang menghambat terjadinya perubahan soaial adalah : kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat
yang tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, rasa
takut akan terjadinya kegoyahan kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal yang baru,
B. PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL
Para sosiolog dan antropolog mempunyai pendapat yang berbeda mengenai perubahan sosial.
Berikut ini adalah para ahli beserta pendapat mereka mengenai perubahan sosial :
1. William F. Ogburn (1964), mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada
pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
2. Kingsley Davis (1960), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian
buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam
hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan
dalam organisasi ekonomi dan politik.
3. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosialsebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yangdikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki)
atausebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)hubungan sosial.
4. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosialadalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baikkarena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karenaadanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalammasyarakat
5. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
6. Samuel Koenig (1957: 279), mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
7. Sugihen (1982), mengkaitkan perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang merujuk pada proses sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan
pembangunan.
8. Merton (1957;1964), mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan fungsi manifestasi dari suatu rekayasa sosial lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau
diwujudkan dalam kegiatan industralisasi menuju suatu masyarakat modern.
9. Rogers, et. al.(1988),memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu sistem
kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses perubahan sosial yang terjadi.
Pertama, berawal dari diciptakannya atau lahirnya sesuatu yang berkembang menjadi
suatu gagasan. Bila gagasan tersebut sudah menggelinding seperti roda yang berputar
pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan masyarakat maka perubahan tersebut
sudah memasuki tahap kedua. Tahapan yang ketiga yaitu disebut dengan hasil, yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai
akibat dari diterimanya, atau ditolaknya suatu inovasi.
10. Larson dan Rogers (1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial
yang dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian teknologitertentu oleh
suatu warga masyarakat akan membawa suatu perubahan sosial yang dapat diobservasi lewat
perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.
11. Ferdinand Toennies (1855-1936), menggambarkan proses perubahan sosial sebagai perkembangan dari Gemeinschaft menjadi Gesellschaft. Gemeinschaft (paguyuban) adalah
kelompok orang yang relasi-relasi interaksionalnya bersifat langsung, dalam, dan terarah
kepada diri orang lain dalam keseluruhannya. Sedangkan Gesellschaft (patembayan) adalah
menyentuh kulit atau permukaan hidup saja, dan terarah pada sebagaian saja dari orang lain,
yaitu kedudukan, wewenang, atau kemampuannya.
12. Atkinson (1987) dan Brooten (1978), menyatakan definisi perubahan merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,
perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang
kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan
dapat berguna.
13. Etzioni (1973) mengungkapkan bahwa, perkembangan masyarakat seringkali dianalogikan seperti halnya proses evolusi, suatu proses perubahan yang berlangsung sangat
lambat. Pemikiran ini sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil penemuan ilmu biologi, yang
memang telah berkembang dengan pesatnya.
14. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme
dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan masyarakat pada
dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari
keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha meyakinkan bahwa masyarakat
tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern justru tidak stabil yang disebabkan
oleh pertentangan di antara mereka sendiri. Pada masyarakat industri yang telah
terdiferensiasi dengan mantap akan terjadi suatu stabilitas menuju kehidupan yang damai.
Masyarakat industri ditandai dengan meningkatnya perlindungan atas hak individu,
berkurangnya kekuasaan pemerintah, berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya
15. Comte mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam. Pemikiran Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa masyarakat
harus menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap tersebut dihubungkan
dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte menjelaskan bahwa setiap kemunculan
tahap baru akan diawali dengan pertentangan antara pemikiran tradisional dan pemikiran
yang berdifat progresif. Sebagaimana Spencer yang menggunakan analogi perkembangan
mahkluk hidup, Comte menyatakan bahwa dengan adanya pembagian kerja, masyarakat akan
menjadi semakin kompleks, terdeferiansi dan terspesialisasi.
Comte membagi perubahan sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan
struktural) dan social dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural merupakan
struktur yang berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan utamanya mengenai struktur sosial
yang ada di masyarakat yang melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat. Sedangkan
dinamika struktural merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke waktu yang lain.
Perubahan pada bangunan struktural maupun dinamika struktural merupakan bagian yang
saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
16. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
17. Soekanto, (1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan
kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan
keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis,
ekonomis dan kebudayaan.
18. Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan
lebih luas dibandingkan perubahan sosial.
C. TIPE – TIPE PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi
menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat.
Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling
berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk
dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat diamati berdasarkan batas waktu yang telah
lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun
penentuan kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
`Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di
Eropa. `Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi
barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah
2. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi unsur-unsur
kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting
dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial.
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat memengaruhi
lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang
memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau disebut juga perubahan yang
direncanakan (planned-change) merupakan perubahan yang memang telah direncanakan
sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan
kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga Berencana(KB) untuk membentuk
keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan penduduk.
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change)atau disebut juga perubahan
yang tidak direncanakan (unplanned-change) umumnya beriringan dengan perubahan yang
dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber
alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk
desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan
mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang
bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan keinginan
D. PERUBAHAN SOSIAL YANG TERJADI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Sekarang ini banyak sekali perilaku yang menunjukkan perubahan sosial yang terjadi
dalam lingkungan masyarakat. Di lingkungan tempat tinggal saya pun terjadi berbagai
macam perubahan sosial, seperti :
1. Perubahan Jumlah Penduduk
Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, misalnya lima, atau
enam bahkan lebih. Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB), saat ini sepasang
suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi oleh kelahiran perubahan
jumlah penduduk di lingkungan saya juga disebabkan oleh adanya kematian dan juga
perpindahan penduduk. Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan
tetapi juga sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
2. Perubahan Kualitas Penduduk
Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan sampai Sekolah
Dasar atau Sekolah Menengah saja, namun sekarang masyarakat telah banyak yang
menempuh pendidikan hingga Perguruan Tinggi. Dengan demikian pengetahuan yang
dimiliki semakin bertambah, hal ini sebagai akaibat positif dengan terjadinya perubahan.
Akan tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk, perubahan
sosial juga menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh
masyarakat. Penurunan moral ini sering terjadi pada anak muda, hal ini dapat dilihat pada
perilaku yang kurang sopan dalam masyarakat. Misalnya ketika jalan/lewat di depan warga
banyak juga masyarakat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan
masyarakat. Misalnya tentang peraturan lalu lintas.
3. Perubahan Sistem Pemerintahan
Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai
pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan keputusan
dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya pengambilan keputusan
dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah mufakat.
4. Perubahan Mata Pencaharian
Dahulu, Mata pencaharian penduduk di lingkungan saya sebagaian besar adalah
sebagai petani, namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan yang
mereka miliki, saat ini banyak yang menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan
juga ada yang pergi merantau bekerja ditampat lain.
5. Perubahan Gaya Hidup
Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup masyarakat pun berubah. Saat ini
gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat
memiliki keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku konsumtif masyarakat
dapat dilihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakain baru yang
ditawarkan baik di toko maupun di pasar. Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya
tidak ingin ketinggalan. Selain itu, dengan adanya perubahan sosial, masyarakat mempunyai
pandangan bahwa produk dari luar negeri lebih baik dari pada produk dari dalam negeri.
6. Perubahan karena Adanya Teknologi
Dahulu, para petani di lingkungan tempat tinggal saya masih menggunakan bantuan
menanam padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini, dengan berkembangnya teknologi, para
petani telah menggunakan traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan
mesin perontok padi untuk mengolah hasil panenannya.
Selain teknologi dalam bidang pertanian, teknologi yang berkaitan dengan
komunikasi pun berkembang pesat. Dahulu, apabila ingin berkomunikasi jarak jauh
memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, alat komunikasi saat ini sudah canggih. Misalnya
melalui telepon seluler yang saat ini satu orang tidak hanya memiliki satu alat komunikasi
tersebut. Bahkan, sekarang anak usia remaja bahkan yang masih anak-anak sekalipun telah
mengenal apa itu facebook, email, twitter, dan lain sebagainya.
7. Perubahan Budaya
Perubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat pada
perilaku anak muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend atau budaya masyarakat barat,
misalnya cara berpakaian. Sekarang ini, jarang sekali anak muda yang mau mengenakan
pakaian adat Jawa (Jogja), begitupun dalam acara pernikahan. Mereka bilang terlalu ribet.
Selain itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung, gamelan, kesenian
ketoprak, lagu-lagu tradisional tidak lagi diminati oleh masyarakat. Bahkan ada warga yang
tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri. Sekarang ini, keberadaan
kesenian-kesenian tersebut telah tergantikan oleh adanya lagu-lagu pop, rock, dan lain
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan
sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, dalam hal ini masyarakat akan berkembang.
Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami
kemunduran.
Banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai perubahan sosial.
Diantaranya William F. Ogburn, Selo Soemardjan, Ferdinand Toennies, Gillin dan Gillin, dan
masih banyak ahli lainnya. Salah satu pandangan yang paling dikenal oleh masyarakat yaitu
pendapat Selo Soemardjan(1962: 379) yang merumuskan perubahan sosial sebagai segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Ada tiga (3) bentuk atau tipe perubahan sosial. Tipe-tipe tersebut adalah :perubahan
lambat dan perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak
dikehendaki, dan perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar.
Perubahan sosial yang terjadi di lingkungan saya adalah sebagai berikut : perubahan jumlah
penduduk, perubahan gaya hidup, perubahan mata pencaharian, perubahan kualitas
2. SARAN
Karena masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
sosial, maka :
1. Sebaiknya masyarakat mendukung perubahan ke arah kemajuan dan juga ikut berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk lebih maju.
2. Walaupun sudah terjadi perubahan (perkembangan jaman), sebaiknya warga masyarakat tidak melupakan kebudayaan peninggalan nenek moyang dan sebaiknya
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugihen, Bahrein T. 1994. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Waluya, Bagja. Sosiologi 3. 2009. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas
XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Veeger, Karel J, dkk. 1997. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Victory Jaya Abadi.
Giddens, Anthony, dkk. 2009. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta :
Kreasi Wacana.