• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Faktor Penyebab Pengangg (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Faktor Faktor Penyebab Pengangg (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2015

Oleh :

Rizki Nur Thoyibah

Ayu Nur Rohmawati

Joshua Argentino

Pisces Eria

(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA i KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Penyebab Pengangguran Di Kota Surabaya”. Makalah ini berisi deskripsi tentang ketengakerjaan beserta dengan permasalahannya, sector informal, dampak

ketenagakerjaan serta sector informal bagi ekonomi kota dan solusi mengatasinya.

Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam

proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini, antara lain:

1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan bagi kamu

untuk menyelesaikan makalah ini

2. Orang tua kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada kami

3. Dosen ekonomi kota, Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic,rer reg

4. Dosen ekonomi kota, Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, MSc.

5. Dosen ekonomi kota, Ajeng Nugrahaning Dewanti, ST. MT. MSc.

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Demikian makalah Ekonomi Kota ini yang kiranya masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan

masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya

Surabaya, 28 Mei 2015

(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 1

1.3 Tujuan ... 2

1.3.1 Tujuan penelitian ... 2

1.3.2 Sasaran penelitian ... 2

1.4 Sistematika penulisan ... 2

BAB II Tinjauan Pustaka ... 3

2.1 Definisi Pengangguran ... 3

2.2 Macam-macam pengangguran ... 3

2.3 Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran ... 4

2.4 Teori Okun’s Law… ... 6

2.5 Dampak Pengangguran ... 6

BAB III Gambaran Umum ... 7

3.1 Gambaran Umum Lokasi studi ... 7

BAB IV PEMBAHASAN ... 10

4.1 Metode penelitian ... 10

4.2 Metode pengumpulan data ... 10

4.3 Analisis ... 11

4.4 Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota ... 13

(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA iii

5.1 Kesimpulan ... 14

5.2 Rekomendasi ... 14

5.3 Lesson Learned ... 15

Daftar Pustaka ... 16

Lampiran 1 ... 16

DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya ... 8

DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan 2012 ... 7

Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya ... 9

(5)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah

penduduk sebanyak 2.885.385 jiwa (2015). Jumlah penduduk yang tinggi ini disebabkan laju

pertumbuhan penduduk yang tinggi serta tingginya angka urbanisasi yang terjadi di Kota

Surabaya. Tingkat pertumbuhan ekonomi serta total perputaran uang yang mencapai 4

triliun/hari menjadi menjadi faktor penarik masyarakat dari luar kota Surabaya untuk pindah

ke Kota Surabaya.

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi di kota-kota besar

di Indonesia seperti Kota Surabaya. Ketidakmampuan pemerintah serta sector swasta

dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang seimbang dengan laju pertumbuhan

penduduk serta tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan pengangguran. Disamping itu

banyaknya pencari kerja yang yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh

perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabakan pengangguran.

Jumlah pengangguran yang ada di Kota Surabaya termasuk tinggi untuk kota

dengan APBD 5,7 Triliun/tahun yaitu sebanyak 80.568 pada tahun 2013 (Sachiroel Alim

Anwar, ketua komisi C kota Surabaya). Sedangkan pada RPJMD direncanakan jumlah

pengangguran pada tahun tersebut hanya sebesar 5,2% yaitu kurang dari 80.568 penduduk.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah yang besar

yang ada di Kota Surbaya.

Masalah pengangguran sendiri memiliki beberapa negative side effect yang cukup

menghawatirkan seperti kemiskinan, penurunan daya beli, inflasi, bahkan kriminalitas. Oleh

karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengangguran

di kota Surabaya untuk kemudian dilakukan control pada faktor-faktor tersebut serta

perumusan kebijakan guna menekan tingkat pengangguran yang ada di Kota Surabaya

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimanakah permasalah pengangguran di Surabaya?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya?

3. Kebijakan apa yang tepat untuk mengatasi permasalah pengangguran di Kota

(6)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 2 1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah pengangguran di Kota Surabaya

2. Menganalisis faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya

3. Merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota

Surabaya.

1.3.2 Sasaran penelitian

Untuk dapat mencapai tujuan penelitian tersebut, maka sasarannya adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan tinjauan pustaka terkait faktor penyebab pengangguran di Kota

Surabaya

2. Menentukan alat analisis penelitian dan menentukan sumber data

3. Menganalisis data

4. Perumusan usulan kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota

Surabaya

1.4 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari makalah ini, maka makalah ini

ditulis dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini merupakan bab awal dari makalah ini yang berisi mengenai

latat belakang penulisan makalah, tujuan penulisan makalah serta sistematika penulisan

makalah

BAB II Gambaran Umum, bab ini berisi mengenai gambaran umum kondisi

ketenagakerjaan di Kota Surabaya

BAB III Tinjauan Literatur, bab ini membahas mengenai pengertian pengangguran,

faktor-faktor penyebab pengangguran dan dampak pengangguran.

BAB IV Pembahasan, bab ini merupakan bab inti dari makalah ini yang berisi mengenai

analisis faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Kota Surabaya.

BAB V Penutup, bab ini merupakan bab akhir dari makalah yang berisikan kesimpulan,

(7)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 3 BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Pengangguran

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang

mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang

berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena

jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan

kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah

dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kemiskinan dan

masalah-masalah sosial lainnya. Selain itu, juga terdapat beberapa definisi lain tentang

pengangguran, diantaranya:

• Menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi

belum dapat memperolehnya.

• Menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja padahal ia berusia angkatan kerja, yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha

memperoleh pekerjaan.

• Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan

karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

• Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering

diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.

• Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari

pekerjaan.

2.2 Macam-macam pengangguran

Macam-macam pengangguran menurut Edgar O. Edwards (1974) antara lain :

1. Pengangguran terbuka : pengangguran terbuka yang dikarenakan mengharapkan

(8)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 4 2. Setengah menganggur yaitu pekerja yang hanya bekerja kurang dari yang mereka

bisa kerjakan (hari, minggu, musiman).

3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh

a. Pengangguran tak kentara misalnya petani yang bekerja seharian di ladang atau

sawah padahal pekerjaan itu tidak memerlukan waktu seharian penuh.

b. Pengangguran tersembunyi seperti orang yang bekerja tidak sesuai denagn

tingkat atau jenis pendidikannya.

c. Pensiun lebih awal

4. Tenaga kerja lemah yaitu pekerja yang mungkin bekerja full time namun

intensitasnya lemah karena kondisi sakit.

5. Tenaga kerja yang tidak produktif yaitu mereka yang mampu bekerja secara

produktif namun sumberdaya tidak mencukupi sehingga tidak dapat bekerja lebih

baik.

Berdasarkan penyebabnya, pengagguran dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena adanya

perubahan dalam struktur ekonomi. Contoh petani kehilangan pekerjaan karena

adanya perubahan dari daerah gararis menjadi industri.

b. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang terjadi karena menurunnya

kegiatan perekonomian sehingga menyebabkan berkurangnya permintaan

masyarakat.

c. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena adanya

pergantian musim.

d. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul akibat adanya

ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.

e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi kareana adanya

penggunaan alat-alat teknologi yang semakin modern yang dapat menggantikan

tenaga kerja manusia.

2.3 Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran

Pengangguran muncul disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Susanti (1995)

terdapat tiga faktor yang menyebabkan adanya pengangguran di Indonesia, ketiga faktor

tersebut adalah;

 Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari pada jumlah kesempatan kerja yang tersedia;

(9)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 5  Ketiga, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan efisiensi dan

kebangkrutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama dan kedua merupakan faktor dominan yang

menyebabkan pengangguran

Menurut Nanga (2001: 18), faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

pengangguran adalah sebagai berikut :

1. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja

Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada

kesempatan kerja yang tersedia.

2. Struktur lapangan kerja tidak seimbang.

3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada

angkatan kerja, pengangguran tidak akan terjadi. Alasannya, belum tentu

terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.

Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagaian tenaga kerja yang ada

tidak dapat mengisi tenaga kerja yang tersedia.

4. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja wanita.

5. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.

Sedangkan menurut Sudrajat (2006 : 6-8) menyebutkan beberapa faktor penyebab

terjadinya pengangguran, yakni :

1. Warisan sifat feodalisme

2. Tidak ada motivasi untuk bekerja

3. Lapangan kerja yang tersedia memerlukan keterampilan khusus,

4. Pertumbuhan ekonomi,

5. Menemui jalan buntu dalam mencari pekerjaan.

Disamping faktor-faktor diatas, terdapat beberap faktor lain yang menyebabkan

pengangguran yaitu :

1. Aspek kependudukan

Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan meningkatnya jumlah angkatan

kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.

2. Aspek ekonomi

Ketidak stabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara.

3. Aspek pendidikan

Pendidikan harus mampu menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang

berkualitas. Dunia usaha tidak bersedia menerima tenaga kerja yang pendidikan dan

(10)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 6 Dari tinjauan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang

menyebabkan terjadinya pengangguran di Kota Surabaya adalah faktor kependudukan

(jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat urbanisasi dan

kualitas SDM rendah) dan faktor pekerjaan (faktor jumlah lapangan kerja terbatas, faktor

tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan hubungan kerja.)

2.4 Teori Okun’s Law

Dalam ilmu ekonomi, hukum Okun (Arthur dinamai Melvin Okun) adalah penelitian

empiris berdasarkan kerugian penganggurandalam produksi suatu negara.

Pada "versi kesenjangan" menyatakan bahwa untuk setiap kenaikan 1% pada tingkat

pengangguran, PDB suatu negara akan menjadi 2% lebih rendah dari PDB tambahan

potensinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengangguran memberikan

dampak yang negatif bagi pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah ditinjau dari PDB wilayah

tersebut. Disamping itu tingginya angka pengangguran juga bisa menjadi salah satu

indikator tingkat produktivitas suatu wilayah

2.5 Dampak Pengangguran

Penggangguran yang merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di kota-kota

besar di Indonesia tentu saja memberikan dampak bagi kota itu sendiri, menurut tinjauan

pustaka yang telah dilakukan, dampak pengangguran antara lain:

 Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin rendah tingkat pengangguran maka pertumbuhan ekonomi akan

semakin tinggi (Jonaidi, 2012)

 Semakin tinggi tingkat pengangguran maka inflasi yang terjadi di suatu kota juga akan meningkat (Iqbal dan Rahmawati, 2012)

 Pertumbuhan sector industry memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, semakin tinggi pertumbuhan sector industry maka tingkat pengangguran

akan juga akan semakin banyak sehingga pengangguran semakin menurun (eka suci,

2012)

 Pengangguran menunjukkan tanda positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan, sehingga dengan meningkatnya jumlah pengangguran maka tingkat

(11)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 7 BAB III

Gambaran Umum

3.1 Gambaran Umum Lokasi studi

Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah

2.885.385 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang

berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah

Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan

Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung. Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 333,063 km km² dan lautan seluas 190,39 km km².

Berikut batas wilayah Surabaya:

Sebelah Utara : Selat Madura

Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Barat : Kabupaten Gresik

Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo

Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3,110,187 Orang di Tahun 2012,

Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis Kota Surabaya

sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat membuatnya selalu dinamis. Menjadi pusat

aktivitas sama artinya menjadi jujugan bagi orang dari berbagai daerah. Jumlah penduduk

jelas akan semakin meningkat seiring pesona Kota Surabaya yang menjanjikan segala

macam kemudahan. Maka tantangan besar berikutnya ialah menyiapkan kehidupan yang

layak. Dalam mendapatkan kehidupan yang layak, tiap orang harus memenuhi kebutuhan

sehari-harinya dengan perekonomian yang cukup. Hal tersebut dapat dicapai dengan

mencari pekerjaan yang layak pula.

Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan 2012

No. Rincian SD SMP SMA Sarjana Jumlah

1. Sisa Pencari Kerja yang belum ditempatkan

akhir tahun 2012

80 88 7.526 22.317 30.011

2. Jumlah pencari kerja pendaftar baru 47 89 6.041 9.538 15.715

3. Jumlah pencari kerja ditempatkan 74 72 5.468 5.051 10.665

4. Jumlah pencari kerja yang dihapus 29 53 1.441 12.965 14.488

5. Jumlah pencari kerja yang belum

ditempatkan pada akhir tahun 2012

24 52 6.658 13.839 20.573

(12)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 8 Pencari kerja terbanyak di Surabaya sebagian besar memiliki pendidikan terakhir

akademi/Perguruan Tinggi. Hingga akhir tahun 2012, masih ada 20.573 pencari kerja yang

belum ditempatkan, ada pula 15.715 orang yang merupakan pencari kerja yang baru

terdaftar. Untuk tingkat pendidikan SLTA, jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan

hingga akhir 2012 adalah sebesar 6.658 dengan 5.468 pencari kerja baru. Sedangkan untuk

lulusan SLTP, ada sekitar 52 pencari kerja yang belum ditempatkan dan 89 lagi pencari

kerja baru.

Berdasarkan tingkat pendidikannya jumlah tenaga kerja yang masih belum terserap

kebanyakan berada dalam tingkatan pendidikan akhir perguruan tinggi yang hingga akhir

tahun 2012 terdapat 13.849. Sementara untuk tingkatan pendidikan SD, hingga akhir tahun

2012 hanya tersisa 24 orang.

Dengan jumlah pencari kerja tercatat yang banyak belum mendapatkan pekerjaan itu

maka dapat disimpulkan banyak pula jumlah penganggurannya. Namun di Surabaya, jumlah

pengangguran di Surabaya terhitung berkurang/ menurun dimulai dari tahun 2009. Hingga

pada tahun 2011, presentase tingkat pengangguran terbuka yang tercatat keseluruhan

adalah 6 %

Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya

Sumber: www.yipd.or.id

Berdasarkan diagram diatas, dari tahun 2002 hingga tahun 2011, presentase tingkat

pengangguran terbuka paling tinggi adalah pada tahun 2008 yaitu sebesar 12 %. Tingkat

pengangguran meningkat secara signifikan dari tahun 2006 hingga 2007 yaitu kenaikannya

mencapai 4 %. Kemudian turun kembali secara signifikan sebesar kurang dari 4 % dari

(13)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 9 Pemerintah pun semakin gencar untuk menekan presentase pengangguran di

Surabaya dengan menetapkan indikator kinerja makro. Penetapan itu dimulai dari tahun

2010 dan ditetapkan untuk rencana dari 2011 hingga 5 tahun kedepannya.

Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya

Sumber: RPJMD Kota Surabaya Tahun 2010-2015

Berdasarkan tabel tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010

adalah 6,84 %. Target capaian yang diharapkan sebesar lebih dari 5 % dari Tahun

2011-2015. Target capaian paling tinggi adalah pada tahun 2015 yaitu sebesar 5, 10 % dan paling

rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,30 %. Disamping itu sesuai dengan RPJMD kota

Surabaya tersebut diketahui bahwa tingkat pengangguran diharapkan untuk bisa turun dari

tahun tahun seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota

(14)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 10 BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Metode penelitian

Penelitian mengenai analisis faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya yang

ditinjau dari sudut pandang masyarakat kota ini menggunakan metode pendekatan kualitatif

dengan alat analisis skala linkert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau

fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala

linkert ini umumnya digunaka pada penelitian dengan metode pengumpulan data primer

(wawancara). Nama skala ini diambil dari nama penciptanya Rensis Likert, yang

menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi

pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap

suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan

lima pilihan skala dengan format seperti:

A. PERTANYAAN POSITIF (+)

Skor 1. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)

Skor 2. Tidak (setuju/baik/) atau kurang

Skor 3. Netral / Cukup

Skor 4. Tidak (setuju/baik/) atau kurang

Skor 5. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)

Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan skala linkert dengan format pertanyaan

positif karena memudahkan dalam proses interpretasi hasil nantinya.

4.2 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data

primer dengan melakukan wawancara kepada para stakeholder dan masyarakat umum.

Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai

berikut: 1 orang stakeholder dari dinas tenaga kerja, 1 orang akademisi dan 5 orang

(15)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 11 kebutuhan data yang ada serta telah dicapainya kemiripan persepsi dari ke-7 narasumber

yang ada sehingga kami rasa jumlah tersebut sudah cukup memadai dan representatif.

4.3 Analisis

Setelah melakukan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Hasil wawancara

No. Faktor

Sumber: survey primer, Mei 2015

1. Faktor jumlah masyarakat usia produktif tinggi

Dari hasil wawancara dengan masyarakat dan stakeholder mengenai variabel

penyebab pengangguran di Surabaya, diketahui bahwa semua responden setuju

bahwa jumlah masyarakat usia produktif tinggi merupakan salah satu faktor yang

paling berpengaruh terhadap angka pengangguran di Kota Surabaya hal tersebut

bisa dilihat bahwa nilai total untuk variabel ini adalah 32/35 atau 91,4%.orang sangat

setuju bahwa jumlah masyarakat usia produktif yang tinggi menjadi penyebab

adanya pengangguran.

Usia produktif sebenarnya adalah sebuah potensi yang besar jika bisa

dikembangkan dengan baik, akan tetapi tanpa pembekalan dan ketrampilan,

penduduk usia produktif tidak akan bisa berkembang seperti yang diharapkan dan

justru akan menjadi tanggunan baru bagi pemerintah kota itu sendiri

2. Faktor tingkat pendidikan rendah

Dari hasil wawancara dengan para stakeholder diketahui bahwa faktor tingkat

pendidikan juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi tingkat pengangguran

di kota Surabaya. Hal tersebut bisa diketahui dari interpretasi nilai total faktor ini yaitu

sebesar 34/35 atau 97,14% responden sangat setuju jika salah satu variabel yang

(16)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 12 produktif yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh

perusahaan-perusahaan yang ada sehingga nantinya akan menyebabkan

pengangguran.

3. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab pengangguran di

kota Surabaya. Penambahan jumlah penduduk akibat adanya perpindahan

penduduk dari desa ke kota semakin menambah beban di kota. disamping itu jumlah

lapangan kerja yang besarnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk semakin

memberatkan kota itu sendiri. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para

stakeholder umumnya setuju jika urbanisasi menjadi salah satu variabel yang

menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Hasil interpretasi dari wawancara

tersebut adalah 30/35 atau 85,7% responden sangat setuju jika urbanisasi menjadi

salah satu faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya.

4. Kualitas SDM rendah

Mayoritas responden setuju jika kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu

faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Terutama pada zaman

seperti sekarang ini, dimana persaingan antar para pencari kerja sangat tinggi.

Sehingga kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan baik merupakan sebuah

keharusan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Nilai total untuk kualitas

SDM rendah adalah 35/35 atau 100% responden sangat setuju bahwa kualitas SDM

yang rendah merupakan salah satu variabel penyebab pengangguran di Kota

Surabaya.

5. Jumlah lapangan kerja terbatas

Seperti halnya variabel kualitas SDM rendah, variabel jumlah lapangan kerja terbatas

juga mendapatkan nilai total sebesar 35/35 yang berarti100% responden sangat

setuju jika jumlah lapangan kerja yang terbatas menjadi penyebab pengangguran di

Kota Surabaya. Pada tinjauan literature juga menyebutkan bahwa jumlah penduduk

yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja, akan menyebabkan

pengganguran, terutama orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan tingkat

pendidikan yang memadai

6. Outsourcing (tenaga kerja kontrak)

Ketidakpastian serta ketidakterikatan kerja pada waktu yang lama menjadi salah satu

faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya. Hal tersebut bisa dipahami

dengan melihat adanya kontrak kerja yang hanya berlaku pada kurun waktu tertentu

saja seperti 1 tahun, 2 tahun, dan sebagainya membuat orang-orang bisa kehilangan

pekerjaannya kapan saja, sedangkan seperti yang kita ketahui bersama, pada masa

(17)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 13 persertujuan dari responden terhadap faktor outsourcing ini ada 21/35 atau 60%

responden setuju bahwa outsourcing merupakan salah satu faktor penyebab

pengangguran, akan tetapi faktor ini tidak terlalu dominan dibangdingkan dengan

faktor jumlah lapangan kerja terbatas.

7. Pemutusan hubungan kerja

Pemutusan hubungan kerja merupakan salah satu momok dalam dunia

ketenagakerjaan, karena dengan adanya pemutusan hubungan kerja menyebabkan

seseorang menjadi pengangguran jika orang yang bersangkutan tersebut masih

belum mendapatkan pekerjaan. Sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang

baru juga bukan merupakan perkara yang mudah. Nilai total tingkat persetujuan

responden terhadap faktor pemutusan hubungan kerja adalah 27/35 atau 77,14%

responden setuju jika pemutusan hubungan kerja merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya.

Dari analisis diatas diketahui bahwa variabel yang memiliki tingkat persetujuan 100%

untuk menjadi faktor penyebab pengangguran di Surabaya adalah variabel kualitas SDM

rendah dan jumlah lapangan kerja terbatas. Sehingga kedua variabel ini perlu segera diatasi

agar jumlah pengangguran di Surabaya tidak semakin besar, dengan tidak

mengesampingkan solusi penyelesaian variabel-variabel penyebab pengangguran yang

lainnya.

4.4 Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota

Dari penjelasan pada tinjauan pustaka dan gambaran umum diketahui bahwa

pengangguran berdampak pada ekonomi kota dalam hal pertumbuhan ekonomi dan laju

inflasi di Surabaya. Sesuai dengan RPJMD Kota Surabaya direncanakan bahwa jumlah

pengangguran akan menurun sebanyak 0,05 – 0,1 % tiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan ekonomi direncanakan untuk naik dari tahun ke tahun sebesar 0,25 – 1,3 % dari tahun ke tahun.

Dari keterangan diatasdiatas menunjukkan adanya hubungan antara pengangguran

dan ekonomi sebuah kota, sehingga upaya-upaya untuk mengurangi angka pengangguran

merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan semakin menurunnya angka

pengangguran, menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat di suatu kota tersebut juga

(18)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 14 BAB V

PENUTUP

5.2 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran

di Kota Surabaya, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka diketahui bahwa terdapat 2 faktor yang

menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya yaitu faktor kependudukan yang

terdiri dari jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan rendah, tingkat

urbanisasi yang tinggi serta SDM yang kurang berkualitas, faktor jumlah lapangan

kerja terbatas, faktor tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan

hubungan kerja.

2. Dari ketujuh faktor penyebab pengangguran di Surabaya tersebut, faktor yang

sangat disetujui untuk menjadi faktor yang menyebabkan pengangguran adalah

faktor kualitas SDM rendah dan faktor keterbatasan lapangan kerja. Sehingga kita

semua bersama-sama dengan pemerintah perlu bekerja sama untuk memperbaiki

kualitas SDM dan membuka lapangan pekerjaan yang baru

5.2 Rekomendasi

Dari permasalahan yang telah kami bahas diatas, kami memiliki beberapa

rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang ada di Surabaya. Sebelum melangkah

lebih jauh untuk merumuskan suatu rekomendasi untuk meretas pengangguran, penting

bagi kita untuk mengetahui jenis jenis pengangguran, antara lain :

1. Setengah menganggur : jenis pengagguran yang tidak bekerja secara optimal

sematan mata karena tak ada k=lapangan pekerjaan.

2. Disguised Unemployement : merupakan jenis penganggueran yang tidak bekerja

secara optimal karena tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai kemampuan dan

bakatnya.

3. Voluntary Unemployement : Jenis pengagguran yang memang disengaja. Alasannya

adalah karena pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan pekerja,

umumnya alasannya adalah upah yang tidak sesuai

4. Involuntary Unemployement : jenis pengangguran yang tidak disengaja. Mereka

yang mau bekerja dengan upah yang berlaku tetapi lapangan pekerjaannya tidak

ada.

Dengan beragam jenis pengangguran yang ada di Surabaya, maka kita dapat

memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi pengangguran yaitu:

(19)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 15 2. Menumbuhkan semangat kewirausahaan

3. Mendorong peningkatan latihan kerja

4. Memfasilitasi terbukanya Usaha Kecil Menengah (UKM)

5. Menekan pertumbuhan penduduk agar tidak memberbesar jurang jumlah antara

lapangan pekerjaan dan pencari kerja.

6. Mengoptimalkan pembukaan pekerjaan berbasis sistem padat karya.

7. Mengadakan program transmigrasi, guna membuka peluang terhadap angkatan

kerja mencari pekerjaan di daerah lain yang lebih banyak memiliki peluang bekerja

8. Pemeberian modal pinjaman usaha kerja

5.3 Lesson Learned

Pelajaran yang didapat setelah melakukan penelitian mengenai faktor yang

menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya ini adalah sebagai berikut:

1. Pengangguran memberikan banyak dampak bagi sebuah kota pada berbagai aspek

seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan kemiskinan. Sehingga dengan

demikian penganggulangan masalah pengangguran ini merupakan hal yang penting

untuk dilakukan seperti pemberian pelatihan dan pemberian modal usaha dengan

bunga ringan kepada masyarakat yang belum bekerja.

2. Teori Okun’s Law menyatakan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh terhadap PDB (product domestic bruto) dengan ketentuan setiap kenaikan 1% pengangguran

maka akan menurunkan PDB sebesar 2%

3. Untuk menekan angka pengangguran juga perlu adanya kebijakan untuk menekan

laju pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi penduduk serta peningkatan kualitas

SDM

4. Untuk mengatasi permasalahan pengangguran, perlu adanya partisipasi aktif dari

(20)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 16 Daftar Pustaka

Purnamaningsih, Nining. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja

Wanita Bekerja Di Luar Negeri. Universitas Kadiri

Natshir, Fathir. 2013. Cara Menghitung Skala Linkert

BPS Surabaya. Surabaya dalam angka tahun 2013. Surabaya

RPJMD Surabaya 2010 –2015

Surya , Iqbal dan Rahmawati, Lucky. 2012. Pengaruh tingkat pengangguran terhadap inflasi

di Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Ratnaningsih, Ika Ningsih. 2012. Pengaruh pertumbuhan sector industry terhadap

(21)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 17 Lampiran 1

Kuesioner

Nama : Dwi Purnomo, SH, MM.

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya

Alamat : Jl. Bluru Permai Blok CE/4 Sidoarjo

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(22)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 18 Nama : Mulyadi B S, S.Pd

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : Akademisi

Alamat : Banyu Urip

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(23)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 19 Nama : Nunung

Jenis Kelamin : P

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kertajaya

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(24)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 20 Nama : Tri Wahyono

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : Pegawai bank

Alamat : Trenggilis Mejoyo

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(25)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 21 Nama : Wahyuti

Jenis Kelamin : P

Pekerjaan : Kimia Farma (pensiun)

Alamat : Jl. Kertajaya Gg. 9 J

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Kesempatan kerja rendah 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(26)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 22 Nama : Agung

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Gubeng Kertajaya

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

(27)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA 23 Nama : Suryaman

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Karang Menjangan

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota

Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.

Faktor Kependudukan

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah masyarakat usia produktif tinggi 

Tingkat pendidikan rendah 

Urbanisasi 

SDM rendah 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

3 = kurang setuju

Faktor Lapangan Kerja

Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5

Faktor Nilai bobot

1 2 3 4 5

Jumlah lapangan kerja terbatas 

Outsourcing (tenaga kerja kontrak) 

Pengurangan tenaga kerja 

Keterangan :

1 = sangat tidak setuju 4 = setuju

2 = tidak setuju 5 = sangat setuju

Gambar

Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan 2012
Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya
Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya
Tabel 4. 1 Hasil wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang yang berarti bagi lembaga yang berkompeten mengenai pentingnya kondisi fisik atlet, khususnya atlet

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang