• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi Sosial pentingnya pemb (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Psikologi Sosial pentingnya pemb (2)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Psikologi sosial adalah anak dari psikologi. Psikologi sendiri mempunyai arti sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang prinsip prilaku manusia. Sedangkan,manusia itu tidak bias hidup sendirian, karena memang ia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Manusia itu hidup dalam suatu system sosial. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang system sosial disebut sosiologi.

System sosial itu misalnya keluarga, organisasi dan masyarakat. Dalam system sosial itu akan terjadi suatu proses sosial. Jadi, disini nampak bahwa sebagian area psikologi ternyata tumpang tindih dengan sosiologi.

Jadi, disini penyusun akan membahas tentang ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau individu di dalam masyarakat yang disebut dengan psikologi sosial.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Psikologi Sosial?

2. Apa perbedaan psikologi sosial dengan ilmu lainnya? 3. Bagaimana cara menerapkan psikologi sosial?

4. Bagaimana cara menganalisa masalah sosial? C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari Psikologi Sosial

2. Mengetahui perbedaan psikologi sosial dengan ilmu lainnya 3. Mengetahui cara menerapkan psikologi sosial

4. Mengetahui cara menganalisa masalah sosial

(2)

A. Pengertian Psikologi Sosial

Psikologi” berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.

Psikologi social adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh social terhadap prilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikologi social juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang mempaatkan prinsip-prinsip psikologi social bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok , dan mempengaruhi pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa sesoarang berprilaku dengan cara tertentu.

Psikologi social merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru, dan merupakan cabang dan ilmu pengetahuan psikologi pada umunya. Ilmu terebut mengurikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi social, seperti situasi kelompok, situasi massa dan sebagainya; termasuk di dalamnya interaksi antar orang dan hasil kebudayaannya.

Intraksi ini baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok dapat berjalan lancar dapat pula tidak. Interaksi akan berjalan lancar jika masing-masing pihak memiliki penapsiran yang sama atas polatingkah lakunya, dalam suatu struktur kelompok social.

Tingkah laku individu inilah yang timbul dalam konteks social atau lingkungan social inilah yang akan dipelajari oleh psikologi social. Berdasarkan gambaran tersebut dikemukakan beberapa devinisi psikologi social sebagai berikut:

(3)

individu manusia dalam kelompoknya dan hubungan antar manusia dengan manusia.

2) Krech, Crutchfield dan Ballachey (1962)

Psikologi social adalah ilmu yang mempelajari tingakah laku manusia atau individu di dalam masyarakat.

3) Show dan Coztanzo (1970)

Psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus sosial yang mementingkan hubungan timbale balik.

4) Baron dan Byrne (2006)

Psikologi sosail adalah bidang ilmu yang mencari pengalaman tentang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial.

B. Perbedaan Psikologi dan Ilmu lainnya

Pada umumnya masalh-masalah yang dikupas dalam psikologi umum adalah: gejala-gejala jiwa manusia, misalnya perasaan, kemauan, berfikir yang semuanya terlepas dari alam sekitar. Jadi, seolah-olah manusia mempunyai kemampuan yang lepas dari alam sekitar.

Pada psikologi sosial yang dibicarakan adalah manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi, yang dilihat adalah hubungan individu yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok.

Sedangkan sosiologi membicarakan tentang kelompok-kelompok manusia sebagai satu kesatuan, misalnya tentang macam-macam kelompok, perubahan-perubahannya, macam-macam pimpinan dan sebagainya.

Sebagaimana yang dikemukakan pula oleh Ptof. Dr. Bouman: “sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam golongan ini mempelajari hubungan-hubungan antara sesame manusia”

Perbedaannya: Psikologi

 hanya mempelajari kejiwaan manusia yang tidak dipengaruhi oleh latarbelakan sosial.

(4)

Psikologi sosial

 Psikologi sosial menyelidiki gejala psikis manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan cara bertingkah laku tidak lepas dari latarbelakang sosial.

 Psikologi sosial melihat bagaimana pengaruh lingkungan sosial terhadap tingkah laku individu.

Persamaan:

Sama-sama mempelajari jiwa manusia yang tercermin dari tingkah lakunya C. Cara menerapkan Psikologi Sosial

Menerapkan psikologi sosial berarti menerangkan tingkah laku sosial yang nyata, dengan menggunakan teori-teori yang diperoleh dari penelitian dalam laboratorium. Namun, timbul berbagai problem mengenai metode eksperimen dalam laboratorium ini.

Problem pertama, bahwa hasil dari penelitian laboratorium itu biasanya artificial (buatan), bukan berasal dari lingkungan yang nyata. Akibatnya para ahli mengalami kesulitan dalam melakukan generalisasi.

Problem kedua, adalah masalah-masalah sosial itu penyebabnya berasal dari berbagai factor. Sedangkan penelitian dalam laboraturium hanya mengukur dua atau tiga variable saja. Dikhawatirkan hasil penelitian tidak dapat memotret keadaan yang sebenarnya.

Problem ketiga, adalah hasil dari laboratorium kebanyakan lebih merupakan tiruan atau cerminan dari cara-cara orang berperilaku umunya. Jarang ada hasil penelitian yang menawarkan bentuk-bentuk perilaku sosial yang baru.

Problem keempat, yaitu beberapa teori dalam psikologi sosial mengontrol beberapa perilaku sosial. Karena dikhawatirkan perilaku itu menganggu jalannya eksperimen.

(5)

Fisher (1982), telah memberikan saran tentang cara memilah-milah masalah sosial. Ia mengajukan delapan tingkatan dalam melihat masalah sosial. Pertama disebut dengan tingkat individu. Termasuk dalam tingkatan ini ialah karakteristik, kepribadian, sifat dan sikap. Semua itu adalah penentu yang sangat kuat dalam segala masalah sosial. Variable inidividu ini untuk membandingkan antara satu dengan orang lainnya. Pada tingkatan ini, konsep tentang teori peran sangat berguna. Konsep itu membahas tentang perilaku yang sesuai untuk peran yang sedang disandang oleh individu. Jadi, disini konsep peran tersebut merupakan tali penghubung dengan system sosial secara keseluruhan.

Tingkat kedua yaitu tingkat interpersonal. Pada tingkatan ini masalah yang relevan yaitu hubungan interaksi sosial antara dua orang. Pada tahapan ini berbagai persoalan yang menarik yaitu komunikasi, daya tarik interpersonal, pengaruh, dansebagainya.

Tingkat ketiga yaitu hubungan antara kelompok dengan individu. Pada tahap ini, untuk pertama kalinya dibahas berbagai persoalan yang sifatnya tidak memandang individu tapi kelompok.

Tingkat keempat yaitu tingkat hubungan antar kelompok. Sama seperti hubungan antar individu yang mengenai istilah daya tarik interpersonal, maka kelompok pun mempunyai daya tarik yang berbeda-beda. Dampaknya, satu kelompok mempunyai anggota yang banyak, sedangkan yang lain mempunyai kelompok yang sedikit.

Tingkat kelima yaitu tingkat organisasi. Pada tingkat ini dibicarakan tentang organisasi-organisasi yang terstruktur dan yang tidak terstruktur. Organisasi terstrutur yaitu organisasi bisnis, sekolah, lembaga, dan sebagainya. Contoh organisasi tidak struktur yaitu gerakan sosial dan sebagainya.

(6)

Tingkatan ketujuh yaitu tingkat bahasa. Artinya secara politik sekelompok besar orang yang diikat oleh factor geografis, budaya dan identifitas budaya.pada tingkatan ini masalh yang timbul umunya sebagai akibat dari kebijakan nasional, undang-undang nerara, norma-norma budaya serta perubahan sosial.

Tingktan kedelapan yaitu tingkatan internasional atau hubungan antar bangsa. Ini sudah merupakan hubungn yang sifatnya global. Pada tingkatan ini, seorang politikus akan sangat diuntungkan bila ia juga menguasai psikologi sosial.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Psikologi” berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya mmaupun latar belakangnya.

Perbedaannya: Psikologi

 hanya mempelajari kejiwaan manusia yang tidak dipengaruhi oleh latarbelakan sosial.

(7)

Psikologi sosial

 Psikologi sosial menyelidiki gejala psikis manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan cara bertingkah laku tidak lepas dari latarbelakang sosial.

 Psikologi sosial melihat bagaimana pengaruh lingkungan sosial terhadap tingkah laku individu.

Menerapkan psikologi sosial berarti menerangkan tingkah laku sosial yang nyata, dengan menggunakan teori-teori yang diperoleh dari penelitian dalam laboratorium.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu jumlah kejadian depresi dan memahami faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian depresi pada lansia di

Analisis yang dilakukan sama seperti analisis kinerja jalan sebelum konstruksi tetapi data volume lalu lintas yang digunakan adalah data dari hasil survai volume lalu lintas

The structure of a transition state resembles the structure of the closest stable species. • Transition state structure for endothermic reactions resemble

• Dengan cara ini pengajar memberikan suatu kes yang dapat diberikan sebelum kuliah atau pada saat kuliah. • Selama proses pembelajaran, kes ini

Tabel 5 menunjukkan nilai p 0,573 (p> 0,05), hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbandingan morfologi spermatozoa yang bermakna pada pria dari pasangan

 Sebagai contoh, jika hanya terdapat 10% dari keseluruhan employee yang mempunyai kantor pribadi, maka merupakan suatu cara perancangan yang beralasan apabila satu

Judul penelitian “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas V SDN Karangkandri 04 Cilacap”. Adapun tujuan dari

Hasil pengklasifikasian buah sesuai dengan kategorinya didapatkan dengan cara menghitung jarak antara data gambar uji terhadap setiap data gambar latih dengan metode