• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Fenomena Gerakan Sosial docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisa Fenomena Gerakan Sosial docx"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

REFORMASI JILID DUA? ANALISA GERAKAN SOSIAL DALAM

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS

Opini

Oleh: Rusydan Fathy Sosiologi Fisip UIN Jakarta

Apa kabar Indonesia? Mungkin pertanyaan tersebut sangat antusias dijawab oleh individu yang memiliki status dan peran sebagai Mahasiswa. Bagaimana tidak, sang Presiden baru tidak mampu membawa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya, eh kesejahteraannya. Yang terwujud justru ketidakstabilan ekonomi dan politik. Merasa terpanggil, tersadar dan tergerak akhirnya mahasiswa mengambil sikap. Berbagai mahasiswa seantero negeri sebut saja Mawar, loh? Sebut saja BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Jawa Barat, Mahasiswa Universitas Negeri Solo, Mahasiswa Universitas Indonesia, Mahasiswa Sumatera Barat, Mahasiswa Brawijaya Malang, Mahasiswa Sumatera Utara, Mahasiswa UIN Susqa Riau, Mahasiswa IPB Bogor, Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dan Mahasiswa UIN Jakarta (Dua yang disebutkan terakhir mohon diabaikan). Sikap yang diambil oleh mereka tidak lain adalah meminta, memohon, menuntut dan mengirimi Bapak Presiden surat (serius surat) yang intinya berisi sang Presiden harus mengembalikan kestabilan ekonomi dan politik agar segala permasalahan yang menyebabkan penderitaan rakyat dapat dihapuskan (karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan). Ah seandainya!

Dari fenomena sosial di atas, saya mencoba menganalisa menggunakan

perspektif sosiologis khususnya menggunakan kajian gerakan penanaman satu juta pohon, eh gerakan sosial. Pertama, saya ingin mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh kelompok Mahasiswa tersebut merupakan sebuah gerakan sosial (Social Movement). Hal ini dikarenakan telah memenuhi beberapa syarat sebuah gerakan sosial. Syarat tersebut antara lain: 1. Dilakukan dua orang atau lebih. Pada syarat ini saya kira sudah clear. Karena tidak mungkin anda melakukan aksi sampai anarki sekalipun jika sendirian. 2. Mencerminkan kolektifitas. Mahasiswa Sosiologi sepertinya tidak asing dengan konsep kolektifitas. Kolektifitas di sini berarti bahwa seluruh Mahasiswa yang disebutkan di atas (kecuali UNJ dan UIN Jakarta tentu saja) sudah menciptakan sebuah identitas, perasaan, dan tindakan kolektif (bersama-sama). 3. Berorientasi perubahan. Dapat dipastikan bahwa Mahasiswa yang melakukan gerakan sosial bukan sekadar hobi apalagi hanya “iseng” menunggu jam kuliah, lah? Mereka seperti itu dikarenakan ingin adanya suatu tuntutan kepada Jokowi agar terwujud suatu perubahan sosial (Social Change).

(2)

struktur otoritas baru terlepas dari struktur otoritas latar belakang organisasi mereka. 2. Terkait dengan isu tertentu dan hubungan konfliktual. Isu bagi aksi yang dilancarkan kelompok Mahasiswa adalah kinerja yang buruk dari Presiden, Presiden dianggap menambah kesengsaraan rakyat karenanya mereka mengultimatum akan mencabut mandat Presiden jika pada tanggal 20 Mei 2015 tuntutan mereka tidak dipenuhi. 3. Setelah tujuan (perubahan) direalisasikan, maka gerakan sosial akan selesai (bubar). Hal ini berkaitan dengan ciri yang pertama tadi, yaitu gerakan sosial bersifat partisipasi. Ketika perubahan sebagai tujuan dari gerakan sosial telah terwujud maka otomatis gerakan sosial akan selesai. Ketika tuntutan Mahasiswa dikabulkan oleh Jokowi maka selesai sudah gerakan sosial mereka. Partisipan dari gerakan sosial tadi akan kembali ke aktifitasnya masing-masing karena mereka juga harus menyelesaikan skripsi tentu saja atau mencari jodoh?

Terakhir saya ingin mengatakan penyebab terjadinya gerakan sosial dari fenomena ini. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan sosial, yaitu penyebab makro dan penyebab mikro. Pada ranah makro disebabkan oleh struktur dan dalam tataran mikro disebabkan oleh motivasi dan keyakinan individu. Pada fenomena ini, saya mau mengatakan bahwa penyebabnya adalah struktur (ekonomi dan politik). Melihat tuntutan-tuntutan dari Mahasiswa seperti nasionalisasi aset-aset negara, menurunkan harga-harga kebutuhan pokok, menguatkan kurs rupiah, pemberantasan mafia migas dan mengembalikan kedaulatan KPK merupakan ranah struktur (ekonomi dan politik). Keadaan struktur tersebut yang dirasa tidak menguntungkan masyarakat

menjadi penyebab utama gerakan sosial ini selain tentunya keyakinan dan motivasi masing-masing mahasiswa.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan PKW di kawasan heritage culture di desa Blahbatuh-Gianyar Bali pada tahun 2020 (tahun-2) adalah sosialisasi dan kordinasi antara tim PKW, aparat desa, tokoh

Fungsi Pemahaman, pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh

Untuk itu dirasakan perlu dilakukan pelatihan-pelatihan lebih lanjut untuk pengisian data maupun pencetakan laporan, khususnya bagi karyawan baru ataupun yang sebelumnya bukan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh empat rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu bagaimana mendesign alat magnetic separator skala

(3) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melaui Sekretaris..

The objective of this research are: to find out the forms of failure of reading in English texts in English learning, to find out the factors influencing

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyat akan dengan mengadakan hubungan dengan Dia mel al ui upacara, penyembahan dan permohonan dan membent uk sikap hidup

Keseluruhan variabel penelitian akan dianalisis apakah terdapat indikasi perilaku sticky cost pada variabel biaya produksi dan non-produksi yang dilihat dari respon biaya